Anda di halaman 1dari 14

PEMERINTAH KABUPATEN CIANJUR

DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN


KABUPATEN CIANJUR.
Jl Adi Sucipta No.7 Cianjur 43213

KERANGKA ACUAN KERJA

KEGIATAN:
 PERENCANAAN, PEMBANGUNAN, PENGAWASAN, DAN PEMANFAATAN
BANGUNAN GEDUNG DAERAH KABUPATEN/KOTA

PEKERJAAN:
DED TPA MEKARSARI

TAHUN ANGGARAN 2022

0
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

I. PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Produktivitas sampah dari waktu ke waktu terus terjadi pertambahan volumenya.
Sampah yang diproduksi terdiri dari sampah yang dapat didaur ulang dan yang tidak
dapat didaur ulang. Sampah yang dapat didaur ulang secara alami tidak merusak
lingkungan. Sampah yang tidak dapat didaur ulang secara alami akan merusak
lingkungan, untuk penanggulangannya perlu dilakukan pengolahan secara khusus.
Seiring dengan isu pemanasan global maka pengelolaan sampah dengan sistem open
dumping sudah tidak diizinkan lagi. Pengelolaan sampah dengan sistem open
dumping menyebabkan polusi udara, air dan tanah. Guna meminalisir dampak
lingkungan dan memberikan nilai tambah pada masyarakat dan lingkungan pengelolaan
sampah dilakukan dengan beberapa sistem yang lebih aman diantaranya dengan sistem
sanitary landfill.
Kabupaten Cianjur sebagai sebuah kabupaten perlu menyediakan tempat pengeloaan
akhir sampah yang aman terhadap lingkungan. Peningkatan produksi sampah yang terus
meningkat setiap tahunnya berpotensi menyebabkan pencemaran lingkungan oleh
sampah. Pengelolaan sampah di tingkat kawasan perlu penyediaan tempat pengelolaan
sementara. Sampah hasil sisa pengolahan dari TPS dan rumah tangga diangkut ke
TPA. Sampah yang di timbun di TPA dengan sistem sanitary landfill ditimbun di
sel sampah dan air limbah diproses di kolam pengolahan dan setelah bersih dibuang ke
alur sungai atau tempat tempat lainnya. Keterbatasan lahan dan pemahaman masyarakat
terhadap persampahan menjadikan masalah persampahan semakin rumit dalam
penanganannya. Kebiasaan masyarakat membuang sampah sembarangan telah
mencemari sumber-sumber air bersih yang ada sehingga menimbulkan berbagai
penyakit. Mengingat keterbatasan – keterbatasan prasarana dan sarana TPA Sampah
dan kebutuhan yang meningkat maka pada tahun anggaran 2022 Kabupaten Cianjur
melalui Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman melaksanakan Perencanaan Teknis
sehingga pada tahun berikutnya dapat dilakukan pembangunan TPA sampah.

B. U M U M
a. Setiap bangunan gedung Negara harus diwujudkan dengan sebaik – baiknya, sehingga
mampu memenuhi secara optimal fungsi bangunannya, andal, dan dapat sebagai teladan
bagi lingkungannya, serta berkontribusi positif bagi perkembangan arsitektur di
Indonesia.
b. Setiap bangunan gedung Negara harus direncanakan, dirancang dengan sebaik –
baiknya, sehingga dapat memenuhi kriteria teknis bangunan yang layak dari segi mutu,
biaya, dan kriteria administrasi bagi bangunan gedung Negara.
c. Pemberi jasa perencanaan untuk bangunan gedung Negara perlu diarahkan secara baik
dan menyeluruh, sehingga mampu menghasilkan karya perencanaan teknis bangunan
yang memadai dan layak diterima menurut kaidah, norma, serta tata laku professional.

C. MAKSUD DAN TUJUAN


Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini merupakan petunjuk bagi Konsultan Perencana
yang memuat masukan, kriteria, proses dan keluaran yang harus dipenuhi dan
diperhatikan serta diinterprestasikan dalam pelaksanaan tugas.Dengan penugasan ini
diharapkan Konsultan perencana dapat melaksanakan tanggung jawabnya dengan baik
untuk menghasilkan keluaran yang memadai sesuai KAK ini.
 Maksud dari kegiatan ini adalah menyiapkan masterplan serta dokumen Detail
Engineering Design (DED) TPA Sampah Mekarsari Kabupaten Cianjur.
 Tujuan pelaksanaan kegiatan adalah Perencanaan Teknis Persampahan, Detail
Engineering Design (DED) TPA Sampah dan terciptanya sistem Pemrosesan
Akhir sampah ramah lingkungan di Kabupaten Cianjur.

D. SASARAN
Sasaran dari pelaksanaan kegiatan ini adalah :

 Tersedianya Masterplan dan Detail Engineering Design (DED) TPA Mekarsari


yang terletak di Desa Mekarsari, Kecamatan Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur
yang dirancang secara terpadu dan berkelanjutan untuk masa pakai 5 – 15 tahun
mendatang.

E. NAMA DAN ORGANISASI


1. Pekerjaan yang akan dilaksanakan adalah DED TPA Mekarsari.
2. Pemegang Mata Anggaran adalah Pemerintah Kabupaten Cianjur yang dalam hal ini
adalah Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kabupaten Cianjur.
3. Pengguna Anggaran: CEPI RAHMAT FADIANA, ST, MT
4. Pejabat Pembuat Komitmen : YUDI AGUS SUMAJI, ST. MM.

F. LINGKUP PROYEK DAN LOKASI


1. Lingkup proyek adalah Penyusunan dokumen perencanaan konstruksi.
2. Lokasi/site pekerjaan: Lokasi kegiatan ini : Desa Mekarsari, Kecamatan
Cikalongkulon, Kabupaten Cianjur
3. Lingkup tugas dari pelaksanaan pekerjaan ini antara lain :

2
 Tahap Persiapan/Konsep Rencana Teknis diantaranya melakukan survey lokasi
dan pengukuran, serta melakukan sondir.
 Tahap Penyusunan Pra-rencana Teknis yakni menyusun Design Kriteria untuk
keperluan Detail Engineering Design.
 Tahap Penyusunan Pengembangan Rencana di antaranya menyiapkan
masterplan alternatif yang terkait dengan skema pengelolaan air limbah sampah.
 Tahap Penyusunan Rencana Detail. Di antaranya membuat gambar detail
faslitas dan juga instalasi pengolahan air limbah di TPA sebelum dibuang ke
alur atau tempat ain.
 Membuat spesifikasi teknik.
 Membuat RAB (Estimete Engineer).

II. ORGANISASI DAN TATA LAKSANA

Organisasi penyedia jasa perencanaan disesuaikan dengan lingkup dan kompleksitas


pekerjaan, antara lain:
a. Penanggung Jawab Kegiatan
b. Tenaga Pendukung lainnya

III. KEGIATAN PERENCANAAN


Lingkup tugas yang harus dilaksanakan oleh konsultan Perencana adalah berpedoman Pada
ketentuan yang berlaku, khususnya Pedoman Teknis Pembangunan Bangunan Gedung
Negara, Peraturan Menteri Pekejaan Umum Nomor : 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara, yang dapat meliputi tugas-tugas perencanaan
lingkungan, site/tapak bangunan, dan perencanaan fisik bangunan gedung negara yang
terdiri dari:
A. Persiapan perencanaan seperti mengumpulkan data dan informasi lapangan (termasuk
penyelidikan tanah sederhana), membuat interpretasi secara garis besar terhadap KAK,
dan konsultasi dengan pemerintah daerah setempat mengenai peraturan daerah/perijinan
bangunan.
B. Penyusunan prarencana seperti rencana tapak, prarencana bangunan termasuk program
dan konsep ruang, perkiraan biaya, dan mengurus perijinan sampai mendapatkan
keterangan rencana kota, keterangan persyaratan bangunan dan lingkungan, dan IMB
pendahuluan dari Pemerintah Daerah Setempat.
C. Penyusunan pengembangan rencana, antara lain membuat:
1. Rencana arsitektur, beserta uraian konsep dan visualisasi atau studi maket yang
mudah dimengerti oleh pemberi tugas.
2. Rencana struktur, deserta uraian konsep dan perhitungannya.
3. Rencana utilitas, beserta uraian konsep dan perhitungannya.
4. Perkiraan biaya.
D. Penyusunan rencana detail antara lain membuat:
1. Gambar-gambar detail arsitektur, detail struktur, detail utilitas yang sesuai dengan
gambar rencana yang telah disetujui.

3
2. Rencana Kerja dan Syarat-syarat (RKS).
3. Rincian volume pelaksanaan pekerjaan, rencana anggaran biaya pekerjaan konstruksi
4. Laporan perencanan.
E. Pembuatan Dokumen Perencanaan teknis berupa:
1. Rencana teknis arsitektur;
2. Struktur;
3. Mekanikal dan Elektrikal;
4. Pertamanan;
5. Tata ruang dalam dalam bentuk gambar rencana;
6. Gambar detail pelaksanaan dan perhitungannya;
7. Rencana Kerja dan Syarat-syarat administratif;
8. Syarat umum dan teknis;
9. Rencana Anggaran Biaya (RAB) pembangunan;
10. Laporan Perencanaan.
F. Mengadakan persiapan pelelangan, seperti membantu Pengguna Anggaran di dalam:
1. Menyusun dokumen pelelangan dan membantu panitia pelelangan menyusun
program dan pelaksanaan pelelangan.
2. Membantu panitia pelelangan pada waktu penjelasan pekerjaan, termasuk menyusun
berita acara penjelasan pekerjaan, evaluasi penawaran, menyusun kembali
dokumen pelelangan, dan melaksanakan tugas-tugas yang sama apabila lelang
ulang.
G. Mengadakan pengawasan berkala selama pelaksanaan konstruksi fisik dan
melaksanakan kegiatan seperti:
1. Melakukan penyesuaian gambar dan spesifikasi teknis pelaksanaan bila ada
perubahan.
3. Memberikan penjelasan terhadap persoalan-persoalan yang timbul selama masa
pelaksanaan konstruksi.
3. Memberikan saran-saran, pertimbangan dan rekomendasi tentang penggunaan
bahan.
4. Membuat laporan akhir pengawasan berkala.
H. Menyusun Laporan akhir Pekerjaan Perencanaan yang terdiri atas perubahan
perencanaan pada masa pelaksanaan konstruksi, petunjuk penggunaan, pemeliharaan,
dan perawatan bangunan gedung, termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal-elektrikal bangunan, buku petunjuk penggunaan peralatan
bangunan dan perawatannya termasuk petunjuk yang menyangkut peralatan dan
perlengkapan mekanikal perlengkapan bangunan.

IV. TANGGUNG JAWAB PERENCANAAN

4
A. Konsultan Perencanaan bertanggung jawab secara profesional atas jasa perencanaan
yang dilakukan sesuai ketentuan dan kode tata laku profesi yang berlaku.
B. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal sebagai berikut:
1 . Hasil karya Perencanaan yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan standar hasil
karya perencanaan yang berlaku.
2. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah mengakomodasi batasan-
batasan yang telah diberikan oleh proyek, termasuk melalui KAK ini. Seperti dari
segi pembiayaan, waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu bangunan yang akan
diwujudkan.
3. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah memenuhi peraturan standar,
dan pedoman teknis bangunan gedung yang berlaku untuk bangunan gedung pada
umumnya dan yang khusus untuk bangunan gedung negara.

V. BIAYA
A. Biaya Perencanaan
1. Besarnya biaya pekerjaan Perencanaan mengikuti ketentuan dalam Keputusan
Bupati Tentang Standar Tertinggi Pembakuan Biaya Kegiatan Yang Dibiayai Dari
APBD Tahun Anggaran 2022.
a. Besarnya biaya konsultan Perencanaan merupakan biaya tetap dan pasti,
b. Ketentuan pembiayaan lebih lanjut mengikuti surat perjanjian pekerjaan
Perencanaan yang dibuat oleh Pengguna Anggaran dan Konsultan Perencana.
2. Biaya pekerjaan Konsultan Perencanaan dan tata cara pembayaran diatur secara
kontraktual setelah melalui tahapan proses pengadaan konsultan Perencanaan sesuai
peraturan yang berlaku, yaitu meliputi komponen sebagai berikut:
a. Honorarium tenaga ahli, dan tenaga penunjang,
b. Materi dan penggandaan laporan,
c. Pembelian dan atau sewa peralatan,
d. Biaya rapat-rapat,
e. Biaya Tes Uji Mutu Konstruksi
f. Jasa dan overhead Perencana,
g. Pajak dan pengeluaran sejenis lainnya.
3. Pembayaran Biaya Konsultan Perencana didasarkan pada prestasi kemajuan
pekerjaan Perencanaan.
B. Sumber Dana
Sumber Dana dari keseluruhan pekerjaan Perencanaan di bebankan pada: APBD
Kabupaten Cianjur, Tahun Anggaran 2022, dengan Pagu Anggaran sebesar Rp.
250.000.000,00 (Dua Ratus Lima Puluh Juta Rupiah).

VI. KELUARAN

5
Keluaran yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana berdasarkan Kerangka Acuan Kerja ini
adalah lebih lanjut akan diatur dalam perjanjian, yang minimal meliputi:
A. Tahap Konsep Rencana Teknis
1. Konsep penyiapan rencana teknis, termasuk konsep organisasi, jumlah dan
kualifikasi tim perencana, metode pelaksanaan, dan tanggung jawab waktu
Perencanaan.
2. Konsep skematik rencana teknis, termasuk program ruang, organisasi hubungan
ruang, dll.
3. Laporan data dan informasi lapangan, termasuk penyelidikan tanah , keterangan
rencana kota, dll.
B. Tahap Pra-rencana Teknis
1. Gambar-gambar rencana tapak.
2. Gambar-gambar pra-rencana bangunan.
3. Perkiraan biaya pembangunan.
4. Garis besar rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
5. Hasil konsultasi rencana dengan Tim Teknis setempat.
C. Tahap Pengembangan Rencana
1 . Gambar pengembangan rencana siteplan/masterplan, arsitektur, struktur utilitas.
2. Uraian konsep rencana dan perhitungan-perhitungan yang diperlukan.
3. Draft rencana anggaran biaya.
4. Draft rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
D. Tahap Rencana Detail
1. Gambar rencana teknis bangunan lengkap meliputi pengembangan rencana teknis.
2. Rencana kerja dan syarat-syarat (RKS).
3. Rencana kegiatan dan volume pekerjaan (BQ).
4. Rencana anggaran biaya (RAB).
5. Laporan perencanaan arsitektur, struktur, utilitas, lengkap dengan perhitungan-
perhitungan yang diperlukan.
E. Menyusun rancangan konseptual Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja
(sesuai dengan Permenpu Nomor 14 Tahun 2020 tentang Standar Dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi , pasal 22 point (1).

VII. DASAR SPESIFIKASI TEKNIS DAN NON TEKNIS:


Dasar spesifikasi teknis dan non teknis dapat mengacu pada undang-undang dan
peraturan berikut:
a. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;
b. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2002 Tentang Bangunan Gedung;
c. Undang-undang Nomor 2 tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
d. Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2020 tentang Peraturan Pelaksanaan UU
no. 22 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;

6
e. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 22/PRT/M/2018 tentang
Pembangunan Bangunan Gedung Negara;
f. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 29/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
Persyaratan Teknis Bangunan Gedung;
g. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor: 30/PRT/M/2006 Tentang Pedoman
Teknis Fasilitas dan Aksesibilitas pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
h. Standar Nasional Indonesia tentang Bangunan Gedung antara lain;

1. SNI - 0255 – 1987 tentang Peraturan Instalasi Listrik 1987


2. SNI - 03 - 1727 - 1989 Tentang Tatacara Pembebanan untuk Rumah dan
Gedung
3. SNI - 03 - 1729 - 1989 tentang Tatacara Perencanaan Baja untuk Gedung
4. SNI - 03 - 1736 - 1989 tentang Tatacara Perencanaan struktur bangunan untuk
mencegah bahaya kebakaran pada Bangunan rumah dan gedung.
5. SNI – 03-2410 – 1989 tentang tata cara pengecatan dinding tembok dengan cat
emulsi
6. SNI 03-2847 – 1992 tentang tatacara perhitungan struktur beton untuk bangunan
gedung
7. SNI 04-6292.2.40-200 tentang tatacara Peranti listrik rumah tangga dan
sejenisnya
Keselamatan – Bagian 2-40: Persyaratan khusus untuk pompa bahan listrik,
penyaman udara dan penurun lembab.
8. SNI 03-6481-2000 tentang tatacara Sistem Plambing
9. SNI 04-7018-2004 tentang tatacara Sistem pasokan daya listrik darurat dan
siaga.
10. R-SNI 03-3985-2000 tentang tatacara Tata cara perencanaan, pemasangan dan
pengujian sistem deteksi dan alarm kebakaran untuk pencegahan bahaya
kebakaran pada bangunan gedung.
i. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 7 Tahun 2006 Tentang Standarisasi
Sarana Dan Prasarana Kerja Pemerintah Daerah;
j. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor:
10/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000 tentang Ketentuan Teknis Pengamanan
terhadap Bahaya Kebakaran pada Bangunan Gedung dan Lingkungan;
k. Keputusan Menteri Negara Pekerjaan Umum Republik Indonesia Nomor:
11/KPTS/2000 tanggal 1 Maret 2000 tentang Ketentuan Teknis Manajemen
Penanggulangan Kebakaran Perkantoran.
l. Standar Teknis dan Peraturan Bangunan lainnya yang berkaitan dengan
kegiatan/pekerjaan.
m. Peraturan Pembangunan dari Pemerintah Daerah setempat

VIII. PROSES PERENCANAAN


A. Dalam proses Perencanaan untuk menghasilkan keluaran-keluaran yang diminta,
konsultan Perencana harus menyusun jadwal pertemuan berkala dengan Pengelola
Proyek.
B. Dalam pertemuan berkala tersebut ditentukan produk awal, antara dan pokok yang
harus dihasilkan konsultan sesuai dengan rencana keluaran yang ditetapkan dalam KAK
ini.

7
C. Dalam pelaksanaan tugas, konsultan harus selalu memperhitungkan bahwa waktu
pelaksanaan pekerjaan adalah mengikat.

IX. MASA PELAKSANAAN

A. Jangka waktu pelaksanaan pekerjaan ini selama 120 (seratus dua puluh) hari kalender.

8
X. M A S U K A N
A. INFORMASI
1. Untuk melaksanakan tugasnya Konsultan Perencana harus mencari informasi yang
dbutuhkan selain dari informasi yang diberikan oleh Pengguna Anggaran termasuk
melalui Kerangka Acuan Kerja ini.
2. Konsultan Perencana harus memeriksa kebenaran informasi yang digunakan dalam
pelaksanaan tugasnya, baik yang berasal dari Pengguna Anggaran, maupun yang
diusahakan sendiri. Kesalahan / kelalaian pekerjaan perencanaan sebagai akibat
dari kesalahan informasi menjadi tanggung jawab konsultan Perencana.
3. Dalam hal informasi yang diperlukan dan harus diperoleh untuk bahan Perencanaan,

XI. KOMPETENSI BADAN USAHA


Kompetensi Badan Usaha mengacu pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
19/PRT/M/2014 Tentang Perubahan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor
08/PRT/M/2011 Tentang Pembagian Subklasifikasi Dan Subkualifikasi Usaha Jasa
Konstruksi. Untuk pekerjaan ini subklasifikasi yang dipersyaratkan adalah memiliki
Sertifikat Badan Usaha SBU Jasa konsultansi yang mencakup kegiatan pengolahan air
bersih, penyehatan lingkungan permukiman, serta nasihat pengelolaan persampahan.
KL401,

Klasifikasi Kode Subklasifikasi


Jasa Konsultansi
RK 005 Jasa Konsultansi Lingkungan
Lainnya

XII. KUALIFIKASI DAN PENGALAMAN CALON PENYEDIA

 Sebagaimana disebutkan di atas pada jasa konsultansi ini disyaratkan penyedia


dengan dengan klasifikasi Jasa Konsultansi Lainnya dengan sub klasifikasi
adalah Jasa Konsultansi Lingkungan.
 Pengalaman calon penyedia jasa maupun tenaga ahli yang diutamakan(sesuai)
adalah pekerjaan dengan sub klasifikasi Jasa Konsultansi Lingkungan.
 Pengalaman yang menunjang adalah pengalaman pekerjaan pada lingkup
subklasifikasi Jasa Desain Rekayasa untuk Pekerjaan Teknik Sipil Air
(RK002)
 Pengalaman yang terkait adalah pengalaman pada sub klasifikasi Jasa
Rekayasa
Konstruksi Bangunan Gedung Hunian dan Nonhunian (RK 001)

9
XIII. DATA, PERALATAN DAN PERSONIL
A. DATA DAN PERALATAN
Data peralatan, material dan fasilitas yang disediakan oleh pengguna jasa tidak
ada, tetapi fasilitas tersebut harus disediakan oleh penyedia jasa sendiri seperti
yang tercantum dalam kontrak. Fasilitas tersebut berupa akomodasi dan
perlengkapannya, sewa alat-alat survey, sewa kendaraan, biaya-biaya survey dan
operasional kantor serta biaya-biaya penggandaan laporan, gambar dan lain
sebagainya.

B. PERSONIL
Untuk melaksanakan kegiatan ini diperlukan beberapa tenaga ahli yaitu:
a. Team Leader, S1 Teknik Lingkungan memiliki SKA Ahli Madya Ahli Teknik
Sanitasi dan Limbah (Kode 502) dengan pengalaman selama 5 (lima) tahun dan
pernah menangani pekerjaan di bidang Persampahan dan air limbah.
b. Ahli Teknik Sipil, S1 Teknik Sipil memiliki SKA Ahli Muda Ahli Teknik Bangunan
Gedung (Kode 201) dengan pengalaman selama 2 (dua) tahun.

c. Ahli Geodesi, S1 Teknik Geodesi memiliki SKA Ahli Muda Ahli Teknik Geodesi
(215) dengan pengalaman selama 2 (dua) tahun.
d. Ahli K3 Konstruksi, S1 Teknik Sipil memiliki SKA Ahli Muda Ahli K3 Konstruksi
(Kode 603) dengan pengalaman selama 2 (dua) tahun.

Konsultan juga didukung oleh tenaga asisten dan tenaga pendukung untuk
membantu para tenaga ahli, antara lain:
a. Asisten Ahli Teknik Sipil, S1 Teknik Sipil dengan pengalaman selama 3 (tiga)
tahun.
b. Asisten Ahli Teknik Lingkungan, S1 Teknik Lingkungan dengan pengalaman
selama 3 (tiga) tahun.
c. Asisten Ahli Teknik Geodesi, S1 Teknik Geodesi dengan pengalaman selama 3
(tiga) tahun.
d. Asisten Ahli Mekanikal/Elektrikal S1 Teknik Mesin/Elektro dengan pengalaman
selama 3 (tiga) tahun.
e. Estimator, S1 Teknik Sipil dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun.
f. Surveyor, D3 Teknik Sipil/Geodesi dengan pengalaman selama 3 (tiga) tahun.
g. Surveyor, D3 Teknik Sipil /Geodesi dengan pengalaman selama 3 (tiga)
tahun.
h. Drafter/Operator CAD, D3 Teknik dengan pengalaman selama 3 (tiga)
tahun.
i. Administrasi, Pendidikan minimal SMK dengan pengalaman selama
3 (tIga) tahun.

10
XIV. PELAPORAN
Untuk keperluan monitoring dan evaluasi serta dokumentasi pelaksanaan proyek, maka
konsultan diminta untuk membuat dan menyampaikan laporan-laporan berikut ini sesuai
dengan jadwal waktu yang ditentukan,yaitu:

No Uraian Jumlah

1 Laporan Pendahuluan 6 set


2 Laporan Antara 6 set
3 Laporan Akhir 6 set
4 Rencana Anggaran Biaya (RAB) 6 set
Spesifikasi Teknis & Rencana Kerja Dan Syarat
5 6 Set
(RKS)
6 Gambar Pelaksanaan (minimal format kertas A3) 6 set
7 Laporan Program dan Perencanaan K3 6 set
8 Laporan Invoice 3 set
9 Hardisk Eksternal 2 TB (copy softfile) 1 unit

Secara umum penjadwalan pelaporan dilaksanakan sebagai berikut:

a. Laporan pendahuluan diserahkan 1 bulan setelah menerima SPMK/mobilisasi,


sebanyak 6 eksemplar. Laporan ini merupakan laporan yang pertama, yang berisi
persiapan dan rencana konsultan dalam melaksanakan pekerjaan. Laporan ini
berisikan:
 Tanggapan atau komentar terhadap TOR.
 Pendekatan yang akan dilakukan untuk menyelesaikan pekerjaan.
 Pengaturan dan penjadwalan tenaga ahli.
 Interpretasi dan apresiasi konsultan dalam menangani pekerjaan.
 Metodologi dan pendekatan yang akan dilaksanakan.
 Rencana Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan.
 Struktur Organisasi pelaksanaan pekerjaan.
 Komposisi dan jumlah tenaga ahli yang dipakai.

b. Laporan Antara diserahkan 2 bulan setelah SPMK. Laporan Antara ini sebanyak 6
eksemplar yang mencakup tentang:
 Penyusunan konsep laporan antara dan rancangan terhadap data-data yang
berhasil dikumpulkan.
 Design Kriteria untuk keperluan Detailed Engineering Design.
 Skema sistem pengolahan dan jaringan yang akan
diimplementasikan.
 Rencana gambar detail TPA.
 Dokumen spesifikasi teknik.
 Dokumen RAB (Estimate Engineer).
c. Konsep Laporan Akhir diserahkan 3 bulan setelah SPMK. Konsep
11
Laporan Akhir ini sebanyak 6 eksemplar yang mencakup tentang:

 Penyusunan konsep dan rancangan Akhir terhadap data-data yang berhasil


dikumpulkan.
 Design Kriteria untuk keperluan Detailed Engineering Design.
 Skema sistem pengolahan dan jaringan yang akan diimplementasikan.
 Draft/Rencana gambar detail TPA.
 Dokumen spesifikasi Teknik/Rencana Kerja dan Syarat
 Dokumen RAB (Estimate Engineer).

d. Laporan Akhir beserta Laporan Program K3, diserahkan 4 bulan setelah SPMK
sebanyak 6 eksemplar beserta dengan soft copy. Laporan akhir ini merupakan
penyempurnaan dari Konsep Laporan Akhir. Termasuk Gambar kerja, RAB, dan
Spesifikasi Teknis.

XV. KETENTUAN LAIN


Apabila pekerjaan jasa konsultansi Perencanaan Teknis ini tidak jadi dilaksanakan yang
disebabkan karena sesuatu hal, maka pihak penyedia jasa konsultansi Perencanaan tidak
akan melakukan tuntutan ganti rugi atau tuntutan apapun.

XVI. PENUTUP
 Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, konsultan hendaknya
memeriksa semua bahan masukan yang diterima dan mencari bahan masukan lain
yang dibutuhkan.
 Berdasarkan bahan-bahan tersebut, konsultan agar segera menyusun program
kerja untuk dibahas dengan pengguna Anggaran.

Cianjur, 2022
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN
BIDANG BANGUNAN DAN PERTANAHAN
DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN
PERMUKIMAN
KABUPATEN CIANJUR
 
 
 
 
 
YUDI AGUS SUMAJI, ST. MM.
NIP. 19660805 199202 1 001

12
13

Anda mungkin juga menyukai