Pengeluaran hasil konsepsi pada setiap B. Etiologi Abortus dapat terjadi karena beberapa stadium perkembangannya sebelum masa sebab yaitu: kehamilan yang lengkap tercapai (38-40 1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi, minggu). biasanya menyebabkan abortus pada kehamilan sebelum usia 8 minggu. Faktor Pengeluaran hasil konsepsi sebelum janin yang menyebabkan kelainan ini adalah: dapat hidup di luar kandungan (berat kurang a. Kelainan kromosom, terutama dari 500 gram atau kurang dari 20 minggu).Dari trimosoma dan monosoma X segi medikolegal maka istilah abortus, b. Lingkungan sekitar tempat impaltasi keguguran, dan kelahiran prematur mempunyai kurang sempurna arti yang sama dan menunjukkan pengeluaran c. Pengaruh teratogen akibat radiasi, janin sebelum usia kehamilan yang cukup. TERAKREDITASI PARIPURNA Klasifikasi Abortus virus, obat-obatan temabakau dan alkohol Dalam ilmu kedokteran, istilah-istilah ini KARS 2. Kelainan pada plasenta, misalnya digunakan untuk membedakan aborsi: endarteritis vili korialis karena hipertensi Spontaneous abortion: gugur kandungan menahun ABORTUS yang disebabkan oleh trauma kecelakaan atau sebab-sebab alami. 3. Faktor maternal seperti pneumonia, typus, anemia berat, keracunan, dan Induced abortion atau procured abortion: toksoplasmosis. pengguguran kandungan yang disengaja. 4. Kelainan traktus genetalia, seperti Termasuk di dalamnya adalah: inkompetensi serviks (untuk abortus pada 1. Therapeutic abortion: pengguguran trimester kedua), retroversi uteri, mioma yang dilakukan karena kehamilan uteri, dan kelainan bawaan uterus. tersebut mengancam kesehatan jasmani C. Gambaran Klinis atau rohani sang ibu, kadang-kadang 1. Terlambat haid atau amenorhe kurang dari dilakukan sesudah pemerkosaan. 20 minggu 2. Eugenic abortion: pengguguran yang 2. pada pemeriksaan fisik: keadaan umum dilakukan terhadap janin yang cacat. tampak lemah kesadaran menurun, 3. Elective abortion: pengguguran yang tekanan darah normal atau menurun, dilakukan untuk alasan-alasan lain. denyut nadi normal atau cepat dan kecil, Abortus spontanea suhu badan normal atau meningkat Abortus spontanea merupakan abortus yang 3. perdarahan pervaginam mungkin disertai berlangsung tanpa tindakan, dalam hal ini dengan keluarnya jaringan hasil konsepsi dibedakan sebagai berikut: 4. rasa mulas atau kram perut, di daerah atas Abortus imminens, Peristiwa simfisis, sering nyeri pinggang akibat terjadinya perdarahan dari uterus pada kontraksi uterus kehamilan sebelum 20 minggu, dimana hasil 5. pemeriksaan ginekologi: konsepsi masih dalam uterus, dan tanpa a. Inspeksi Vulva: perdarahan adanya dilatasi serviks. pervaginam ada atau tidak jaringan A. Pengertian Abortus imminen adalah hasil konsepsi, tercium bau busuk dari perdarahan bercak yang menunjukkan vulva ancaman terhadap kelangsungan sauatu b. Inspekulo: perdarahan dari cavum kehamilan. Dalam kondisi seperti ini uteri, osteum uteri terbuka atau sudah INSTALASI PKRS kehamilan masih mungkin berlanjut atau tertutup, ada atau tidak jaringan keluar RSUD dr. R. Soetrasno dipertahankan. (Syaifudin. Bari Abdul, dari ostium, ada atau tidak cairan atau Jl. Pahlawan No. 16 Rembang 2000) Abortus imminen adalah perdarahan jaringan berbau busuk dari ostium. Kode Pos 59218 pervaginam pada kehamilan kurang dari c. Colok vagina: porsio masih terbuka Telp. (0295) 691444 Fax. (0295) 691613 E_mail 20 minggu, tanpa tanda-tanda dilatasi atau sudah tertutup, teraba atau tidak : rsu_rembang@yahoo.co.id. serviks yang meningkat ( Mansjoer, Arif M, jaringan dalam cavum uteri, besar 1999) Abortus imminen adalah uterus sesuai atau lebih kecil dari pengeluaran secret pervaginam yang usia kehamilan, tidak nyeri saat porsio digoyang, tidak nyeri pada 4. Dilakukan di sarana kesehatan yang Mola hidatidosa. perabaan adneksa, cavum douglas tidak memiliki tenaga/peralatan yang Penyakit plasenta dan desidua, misalnya menonjol dan tidak nyeri. memadai, yang ditunjuk oleh inflamasi dan degenerasi. D. Komplikasi: pemerintah. Alasan untuk melakukan tindakan Abortus 1. Perdarahan, perforasi syok dan infeksi 5. Prosedur tidak dirahasiakan. Provokatus 2. pada missed abortion dengan retensi lama 6. Dokumen medik harus lengkap. Abortus Provokatus Medisinalis hasil konsepsi dapat terjadi kelainan Abortus Provokatus Kriminalis, aborsi Abortus yang mengancam (threatened pembekuan darah. yang sengaja dilakukan tanpa adanya abortion) disertai dengan perdarahan yang E. Pemeriksaan penunjang indikasi medik (ilegal). Biasanya terus menerus, atau jika janin telah 1. Tes kehamilan positif jika janin masih hidup pengguguran dilakukan dengan meninggal (missed abortion). dan negatif bila janin sudah mati menggunakan alat-alat atau obat-obat 2. pemeriksaan Dopler atau USG untuk Mola Hidatidosa atau hidramnion akut. tertentu. menentukan apakah janin masih hidup Penyebab Abortus Infeksi uterus akibat tindakan abortus 3. pemeriksaan fibrinogen dalam darah pada Karakteristik ibu hamil dengan abortus yaitu: kriminalis. missed abortion 1. Umur Penyakit keganasan pada saluran jalan - Beri informasi yang jelas dengan cara yang 2. Jarak hamil dan bersalin terlalu dekat lahir, misalnya kanker serviks atau jika tepat 3. Paritas ibu dengan adanya kehamilan akan 1. Kaji perdarahan Vagina: warna, jumlah 4. Riwayat Kehamilan yang lalu menghalangi pengobatan untuk penyakit pembalut yang digunakan, derajat aliran dan Maternal keganasan lainnya pada tubuh seperti banyaknya Penyebab dari segi Maternal kanker payudara. 2. kaji adanya gumpalan Penyebab secara umum: Prolaps uterus gravid yang tidak bisa 3. kaji adanya tanda-tanda gelisah, taki kardia, Infeksi akut diatasi. hipertensi, dan kepucatan 1. virus, misalnya cacar, rubella, Telah berulang kali mengalami operasi - monitor nilai HB dan Hematokrit hepatitis. caesar. Abortus provokatus / Induced 2. Infeksi bakteri, misalnya streptokokus. Penyakit-penyakit dari ibu yang sedang Abortus provokatus merupakan jenis abortus 3. Parasit, misalnya malaria. mengandung, misalnya penyakit jantung yang sengaja dibuat/dilakukan, yaitu dengan cara Infeksi kronis organik dengan kegagalan jantung, menghentikan kehamilan sebelum janin dapat hipertensi, nephritis, tuberkulosis paru 1. Sifilis, biasanya menyebabkan abortus hidup di luar tubuh ibu. Pada umumnya bayi aktif, toksemia gravidarum yang berat. pada trimester kedua. dianggap belum dapat hidup di luar kandungan apabila usia kehamilan belum mencapai 28 2. Tuberkulosis paru aktif. Penyakit-penyakit metabolik, misalnya 3. Keracunan, misalnya keracunan diabetes yang tidak terkontrol yang disertai minggu, atau berat badan bayi kurang dari 1000 tembaga, timah, air raksa, dll. komplikasi vaskuler, hipertiroid, dan lain- gram, walaupun terdapat beberapa kasus bayi 4. Penyakit kronis, misalnya: lain. dengan berat dibawah 1000 gram dapat terus hidup. Pengelompokan Abortus provokatus 1. hipertensi Epilepsi, sklerosis yang luas dan berat. 2. nephritis Hiperemesis gravidarum yang berat, dan secara lebih spesifik: 3. diabetes Abortus Provokatus Medisinalis/Artificialis/ 4. anemia berat chorea gravidarum. Therapeuticus, abortus yang dilakukan dengan 5. penyakit jantung Gangguan jiwa, disertai dengan disertai indikasi medik. Di Indonesia yang kecenderungan untuk bunuh diri. Pada 6. toxemia gravidarum dimaksud dengan indikasi medik adalah demi kasus seperti ini, sebelum melakukan 5. Gangguan fisiologis, misalnya Syok, menyelamatkan nyawa ibu. Syarat-syaratnya: tindakan abortus harus dikonsultasikan ketakutan, dll. 1. Dilakukan oleh tenaga kesehatan yang dengan psikiater. 6. Trauma fisik. memiliki keahlian dan kewenangan untuk Abortus Provokatus Kriminalis Penyebab yang bersifat lokal: Abortus provokatus kriminalis sering terjadi melakukannya (yaitu seorang dokter ahli 1. Fibroid, inkompetensia serviks. pada kehamilan yang tidak dikehendaki. kebidanan dan penyakit kandungan) sesuai 2. Radang pelvis kronis, endometrtis. Ada beberapa alasan wanita tidak dengan tanggung jawab profesi. 3. Retroversi kronis. menginginkan kehamilannya: 2. Harus meminta pertimbangan tim ahli (ahli 4. Hubungan seksual yang berlebihan medis lain, agama, hukum, psikologi). sewaktu hamil, sehingga menyebabkan Alasan kesehatan, di mana ibu tidak cukup 3. Harus ada persetujuan tertulis dari sehat untuk hamil. hiperemia dan abortus. penderita atau suaminya atau keluarga Alasan psikososial, di mana ibu sendiri terdekat. Penyebab dari segi Janin: sudah enggan/tidak mau untuk punya anak Kematian janin akibat kelainan bawaan. lagi. Kehamilan di luar nikah. 3. Kontraksi uterus (Braxton Hicks) Masalah ekonomi, menambah anak berarti akan 4. Ballotment (palpasi kepala janin) menambah beban ekonomi keluarga. 5. Tes hormon β-HCG urine, kadar β-HCG urine maksimal pada minggu 5-18. Masalah sosial, misalnya khawatir adanya Tanda dugaan (Presumptive signs) penyakit turunan, janin cacat. Tanda dugaan kehamilan antara lain: Kehamilan yang terjadi akibat perkosaan atau 1. Amenore akibat incest (hubungan antar keluarga). 2. Nausea-Vomiting Selain itu tidak bisa dilupakan juga bahwa 3. Malaise kegagalan kontrasepsi juga termasuk tindakan 4. Polakisuria kehamilan yang tidak diinginkan. 5. Hiperpigmentasi kulit 6. Striae gravidarum Akibat Abortus Provokatus Kriminalis 7. Kebiruan pada serviks dan vagina Komplikasi medis yang dapat timbul pada ibu (Tanda Chadwick) Perforasi 8. Payudara: hipertrofi mammae, Luka pada serviks uteri hiperpigmentasi areola, hipertrofi Pelekatan pada kavum uteri kelenjar Montgomery, kolostrum Perdarahan (mingggu ke 12). Infeksi
Komplikasi yang Dapat Timbul Pada Janin:
Sesuai dengan tujuan dari abortus itu sendiri yaitu 446.4//06/2019 ingin mengakhiri kehamilan, maka nasib janin pada kasus abortus provokatus kriminalis sebagian besar meninggal. Kalaupun bisa hidup, itu berarti tindakan abortus gagal dilakukan dan janin kemungkinan besar mengalami cacat fisik. Diagnosis abortus Diagnosis kehamilan ditegakkan atas dasar adanya tanda kehamilan. Tanda kehamilan dibagi menjadi 2 yakni: Tanda pasti Tanda tidak pasti Tanda mungkin (probable signs) Tanda dugaan (presumptive signs) Tanda Pasti Tanda pasti kehamilan antara lain: 1. Pada inspeksi didapatkan gerakan janin pada minggu ke 16-18. 2. Pada palpasi didapatkan gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin pada minggu ke 20. 3. Pada auskultasi didapatkan detak jantung janin pada miggu ke 18-20. 4. Pada pemeriksaan Rontgen didapatkan kerangka fetus pada minggu ke 16. 5. Pada pemeriksaan USG didapatkan gestasional sac pada minggu ke 4.
Tanda mungkin (probable signs)
Tanda mungkin kehamilan antara lain: 1. Pembesaran perut dan uterus. 2. Perlunakan serviks dan serviks-uterus (Tanda Piscaseck)