Anda di halaman 1dari 55

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN AGAMA BAJAWA

PELAYANAN PENJEMPUTAN TERHADAP KELOMPOK


RENTAN (MOBIL KELILING PRIORITAS) YANG
BERPERKARA DI PENGADILAN AGAMA BAJAWA

Oleh :
Rizki Agung Firmansyah
NIP : 199708142022031005

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III


Angkatan III - Kelompok I

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN BADAN


LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILANMAHKAMAH
AGUNG REPUBLIK INDONESIA BOGOR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LAPORAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Rizki Agung Firmansyah, S.H.


NIP. : 199708142022031005
Unit Kerja : Kepaniteraan Pengadilan Agama Bajawa

Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Bajawa

Telah Disetujui
Pada hari , tanggal

Pembimbing Mentor

Dra. Ati Dahniar, M.Si. Musthofa, S.H.I., M.H


NIP. 196212231992032001 NIP. 198810102017121003
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas
limpahan rahmat dan petunjuk-Nya, sehingga penulisan rancangan
aktualisasi ini dapat diselesaikan. Shalawat dan salam semoga senantiasa
tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, kepada
keluarganya, sahabatnya, serta tabiin atba’uthabiin, begitu pula semoga
rahmat-Nya sampai kepada kita semua yang senantiasa berjuang
melanjutkan perjuangannya. Rancangan Aktualisasi ini dibuat untuk
memenuhi tugas pada kegiatan Latihan Dasar CPNS dengan judul
aktualisasi “PELAYANAN PENJEMPUTAN TERHADAP KELOMPOK
RENTAN (MOBIL KELILING PRIORITAS) YANG BERPERKARA DI
PENGADILAN AGAMA BAJAWA”, sebagai upaya proses aktualiasi Core
Values ASN di lingkungan kerja penulis.
Penulis menyadari bahwa penyusunan rancangan ini tidak lepas dari
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, sehingga melalui kesempatan
ini penulis bermaksud untuk menyampaikan ucapan terima kasih yang
sedalam-dalamnya kepada :
1. Bapak Bambang Hery Mulyono, S.H., M.H. selaku Kepala Badan
Penelitian dan Pengembangan & Pendidikan dan Bapak Edward
Tumimbul Hamonangan Simarmata, SH., L.LM., M.TL selaku
Kepala Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan badan Litbang
Diklat Hukum dan Peradilan dan panitia penyelenggara
Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II Tahun
2022, yang telah mendukung terlaksananya Pelatihan Dasar ini;
2. Bapak Dr. H. Japar, M.Pd. selaku Kepala Balai Diklat
Keagamaan Surabaya, yang turut mendukung terlaksananya
Pelatihan Dasar ini;
3. Bapak Ridwan, S.H.I selaku Ketua Pengadilan Agama Bajawa
yang telah memberikan saran dan motivasi positif kepada
penulis untuk melaksanakan Pelatihan Dasar CPNS 2022;

iii
4. Bapak Musthofa, S.H.I, M.H. selaku Mentor yang telah
membantu penulis dalam berdiskusi sembari memberikan saran
yang membangun dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
5. Ibu Dra. Ati Dahniar, M.Si, selaku coach yang selalu
membimbing dan memberi arahan dalam penulisan rancangan
aktualisasi;
6. Keluarga yang selalu memberikan dukungan dan doa dalam
setiap kegiatan Latsar CPNS yang penulis jalani;
7. Bapak Martono Udjianto Rajusman, S.H. M.M.Pd. selaku
Widyaiswara Agenda 1, Bapak Mohammad Anung Edy Nugroho,
S.E., M.S.M. selaku Widyaiswara Agenda 2, Bapak Drs. H. M.
Islam, M.Si. selaku Widyaiswara Agenda 3 dan ibu Dra. Ati
Dahniar, M.Si. selaku Widyaiswara Agenda 4 yang telah
memberikan pendalaman ilmu sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi ini;
8. Teman-teman Latsar CPNS Mahkamah Agung khususnya
teman-teman CPNS di Pengadilan Agama Bajawa dan teman-
teman di Angkatan III kelompok 1 selaku teman seperjuangan
yang memberikan saran, masukkan serta dukungan moril
dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
Penulis memohon maaf jika dalam penulisan rancangan aktualisasi
ini, terdapat kata yang salah atau kurang berkenan. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun. Semoga dengan melaksanakan
kegiatan ini penulis dapat mengambil pelajaran yang nantinya akan
berguna bagi penulis saat bekerja sebagai PNS.

Bajawa, 17 Maret 2022

Rizki Agung Firmansyah,S.H.


NIP. 1997081420220310

iv
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ………………..……………… i


KATA PENGANTAR ……………………………………..… ii
DAFTAR TABEL ………………………………………………. iv
DAFTAR GAMBAR ………………………………………. v
DAFTAR ISI …………………………………………….… vi

BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ………………………………………. 01
B. Tujuan …………………………………………….… 03
C. Manfaat ………………………………………………. 03
D. Ruang Lingkup ………………………….…………… 04

BAB II : DESKRIPSI ORGANISASI


A. Tusi, Visi, Misi dan nilai Organisasi ……….……… 08
B. Struktur Organisasi ………………….…………… 11
C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta ……….……… 11

BAB III : ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU


A. Indentifikasi Isu ……………………...….…………… 13
B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu ……………… 14
C. Kegiatan-kegiatan Kreatif Pemecah Isu ……………… 19

BAB IV : RANCANGAN AKTUALISASI


A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ……………… 24
B. Analisis Dampak ……………………………………… 37
C. Time Schedule ……………………………….…………… 40

PENUTUP ……………………………………………… 42
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………… 43

v
Lampiran : Formulir 2 : Pengendalian Aktualisasi Oleh Coach dan Mentor
Formulir 3 : Form Catatan Coaching/ Mentoring

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Identifikasi Isu dengan Teknik APKL ..................................... 15


Tabel 3.2 Identifikasi Isu dengan Analisis USG...................................... 16
Tabel 3.3 Diagram Fish Bone Identifikasi Penyebab Core Issue ........... 18
Tabel 3.4 Penyebab dan Alternatif core issue........................................ 20
Tabel 3.5 Analisis Tapisan Mc. Namara................................................. 21
Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi .............................................. 25
Tabel 4.2 Analisa Dampak ..................................................................... 37
Tabel 4.3 Time Schedule ....................................................................... 40

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bajawa................... 11

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka mewujudkan cita-cita bangsa serta tujuan nasional
sebagaimana tertuang dalam alinea ke-4 Pembukaan Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, yaitu melindungi
segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan
bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial, maka perlu
reformasi dalam bidang Aparatur Sipil Negara yang memiliki integritas,
profesional, netral, dan bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik
korupsi, kolusi dan nepotisme, serta mampu menyelenggarakan
pelayanan publik bagi masyarakat dan mampu menjalankan peran
sebagai pembuat dan pelaksana kebijakan publik, pelayan masyarakat,
dan perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pegawai Negeri Sipil merupakan Aparatur Negara yang memiliki


peran strategis dalam menentukan keberhasilan penyelenggaraan
pemerintahan dan pembangunan. Dalam menjalankan tugas dan
fungsinya, Pegawai Negeri Sipil harus memiliki bekal kompetensi yang
memadai dan sesuai dengan bidangnya masing-masing. sehingga
mampu melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.
Untuk dapat membentuk sosok PNS profesional seperti tersebut di atas
perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur Pendidikan dan Pelatihan
(Diklat).

Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Prajabatan bagi


Calon Pegawai Negeri Sipil Mahkamah Agung RI dan 4 (empat)
lingkungan peradilan sebagaimana diamanatkan oleh Peraturan

1
Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang Pendidikan dan Pelatihan
Jabatan Pegawai Negeri Sipil bertujuan untuk mempersiapkan
kaderisasi aparatur yang handal, berpengetahuan, berkepribadian dan
beretika Pegawai Negeri Sipil (PNS) dalam sistem penyelenggaraan
pemerintahan Negara, sehingga nantinya ASN tersebut mampu
melaksanakan tugas jabatannya secara efektif dan efisien.

Pendidikan dan Pelatihan Dasar (Latsar) yang diatur dalam


Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
dilaksanakan dengan cara klasikal dan non-klasikal, namun dimasa
sekarang dengan fenomena terjadinya bencana Covid-19 yang mana
setiap orang tetap mampu melaksanakan pertemuan dengan
memanfaatkan teknologi untuk itu pelaksanaan Latsar CPNS terkhusus
CPNS Mahkamah Agung dilaksanakan dengan Blended Learning.
Dilakukan dengan cara pertemuan virtual serta klasikal secara
langsung, Mahkamah Agung dan LAN berharap kepada para CPNS
untuk tetap menerapkan core values ASN yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif
(BERAKHLAK) dan memiliki rancangan aktualisasi yang telah
diseminarkan agar direalisasikan di satuan kerja masing-masing sesuai
isu yang telah dipilih. Dalam rangka meningkatkan kinerja masing-
masing dan sesuai Tugas Pokok dan Fungsi (Tupoksi) dilakukan
penelusuran dan pendalaman terkait isu-isu yang mendalam di
lingkungan. Isu tersebut dikembangkan menjadi sebuah kegiatan-
kegiatan yang tujuannya membangun dan mendorong terciptanya
ruang kerja yang profesional. Kemudian disertai dengan penerapan
nilai-nilai yang telah didapatkan dalam proses dalam kelas selama
pembelajaran berlangsung.

Salah satu isu yang menjadi sorotan saat ini di lingkungan kerja
di Pengadilan Agama Bajawa adalah terhadap pelayanan publik yang

2
mana pelayanan ini harus terus dilakukan pembaharuan serta
perbaikan. Sesuai tema wajib laporan aktualisasi latsar CPNS Pusdiklat
Menpim MA tahun 2022 tentang memperkuat akses keadilan bagi
kelompok rentan, yaitu perempuan, anak, dan penyandang disabilitas
melalui penguatan peraturan layanan dan akses disabilitas di setiap lini
pengadilan, maka diangkat isu yang telah dirumuskan ke dalam judul :
“PELAYANAN PENJEMPUTAN TERHADAP KELOMPOK RENTAN
(MOBIL KELILING PRIORITAS) YANG BERPERKARA DI
PENGADILAN AGAMA BAJAWA”.

Melalui aktualisasi ini diharapkan dapat menjadikan penulis


sebagai ASN yang professional, akuntabel dan konsisten dalam
menerapkan nilai-nilai dasar ASN dalam melaksanakan setiap tugas
sebagai seorang ASN agar dapat memberikan pelayanan yang optimal
kepada publik.

B. Tujuan
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas maka
tujuan yang ingin dicapai dalam rancangan aktualisasi ini adalah agar
pelayanan perkara terhadap Kelompok Rentan pada Pengadilan
Agama Bajawa menjadi semakin optimal, dengan demikian dapat
mendukung misi Pengadilan Agama Bajawa untuk memberi pelayanan
hukum yang berkeadilan. Selain itu juga ditujukan untuk memenuhi
kewajiban peserta Latsar CPNS Pusdiklat Menpim MA tahun 2022
sebagai bentuk aktualisasi core values ASN BerAKHLAK.

C. Manfaat
Adapun manfaat dari pelaksanaan aktualisasi yang diharapkan
oleh penulis adalah sebagai berikut.
1. Bagi Penulis
Penulis lebih bisa belajar untuk menginplementasikan
perannya dalam lingkup kegiatan sehari-hari menggunakan

3
core values ASN yang telah dipelajari selama mengikuti Latsar
CPNS secara Blended Learning.
2. Bagi Satuan Kerja
Laporan aktualisasi ini diharapkan dapat membantu
optimalisasi layanan dan akses kelompok rentan di Pengadilan
Agama Bajawa, sehingga dapat mendukung terwujudnya misi
Pengadilan Agama Bajawa untuk memberi pelayanan hukum
yang berkeadilan.
3. Bagi Masyarakat
Seluruh kegiatan aktualisasi penulis bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat,
sehingga diharapkan masyarakat atau para pihak pencari
keadilan dapat lebih banyak menaruh kepercayaan kepada
Pengadilan Agama Bajawa terkait pemberian pelayanan
hukum yang mereka butuhkan.

D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi ini diaplikasikan pada unit kerja peserta
Pelatihan Dasar CPNS Mahkamah Agung RI Tahun 2022, yaitu pada
Pengadilan Agama Bajawa. Kegiatan akan dilaksanakan dari tanggal
29 Agustus 2022 – 04 November 2022.

Ruang lingkup Laporan Aktualisasi yang akan dilakukan pada


masa habituasi adalah terkait dengan judul yang dipilih yaitu
“PELAYANAN PENJEMPUTAN TERHADAP KELOMPOK RENTAN
(MOBIL KELILING PRIORITAS) YANG BERPERKARA DI
PENGADILAN AGAMA BAJAWA”. Maka kegiatan optimalisasi pada
kesempatan ini akan dibatasi pada kegiatan pelayanan terhadap
kelompok rentan.

4
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Tusi, Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


1. Profil Organisasi
Pengadilan Agama Bajawa kelas II merupakan salah satu
penyelenggara kekuasaan kehakiman yang memberikan layanan
hukum bagi rakyat pencari keadilan yang beragama Islam mengenai
perkara perdata tertentu. Pengadilan Agama Bajawa, secara resmi
melakukan fungsinya sejak tanggal 10 Mei 1985. Sebelum
berfungsinya Pengadilan Agama Bajawa, para pencari keadilan di
wilayah Kabupaten Ngada yang hendak menyelesaikan perkaranya
di pengadilan agama, harus datang ke Pengadilan Agama Ende
yang memang wilayah hukumnya luas meliputi seluruh dataran
Flores dan beberapa pulau lain di sekitarnya.
Tahun 2004 merupakan tonggak sejarah bagi peradilan
Indonesia, dimana setelah diterbitkannya Undang-undang Nomor 4
Tahun 2004 sebagai pengganti Undang-Undang Nomor 35
tahun1999 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 14
Tahun 1970 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Kekuasaan
Kehakiman, Pengadilan Agama Bajawa secara organisasi,
administrasi dan secara finansial dialihkan ke bawah kekuasaan
Mahkamah Agung Republik Indonesia. Perubahan ini memberikan
dampak yang signifikan bagi Pengadilan Agama Bajawa.
Pasal 24 ayat (2) Undang-undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945 menyatakan bahwa Kekuasaan kehakiman
dilakukan oleh sebuah Mahkamah Agung dan badan peradilan yang
berada di bawahnya dalam lingkungan peradilan umum, lingkungan
peradilan agama, lingkungan peradilan militer, lingkungan peradilan
tata usaha negara, dan oleh sebuah Mahkamah Konstitusi.

5
Pengadilan Agama Bajawa merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama yang bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara-perkara di tingkat pertama antara orang- orang
yang beragama Islam di bidang : perkawinan, waris, wasiat, hibah,
wakaf, zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syariah sebagaimana
diatur dalam pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006 tentang
Perubahan atas Undang-undang Nomor 7 Tahun 1989 tentang
Peradilan Agama.
Secara ringkas, tugas pokok Pengadilan Agama Bajawa adalah
sebagai berikut:
a. Menerima, memeriksa, mengadili, menyelesaikan/memutus setiap
perkara yang diajukan kepadanya sesuai dengan Pasal 2 ayat (1)
UU Nomor 14 tahun 1970;
b. Pasal 1 ayat (1) UU Nomor 4 tahun 2004 tentang Kekuasaan
Kehakiman adalah Kekuasaan Negara yang merdeka untuk
menyelenggarakan Peradilan guna menegakkan Hukum dan
Keadilan berdasarkan Pancasila, demi tersenggaranya Negara
Hukum Republik Indonesia;
c. Pasal 49 UU Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama diubah
dengan UU Nomor 3 tahun 2006 dan Perubahan kedua Nomor 50
tahun 2009 yang menyebutkan bahwa Peradilan Agama bertugas
dan berwenang memeriksa, memutus dan menyelesaikan Perkara
di tingkat Pertama antara orang-orang yang beragama Islam di
bidang Perkawinan, Waris, Wasiat, Hibah, Wakaf, Zakat, Infaq, dan
Ekonomi Syari’ah serta Pengangkatan Anak;
d. Pasal 52 a menyebutkan Pengadilan Agama memberikan Itsbat
Kesaksian Rukyatul Hilal dan Penentuan Awal bulan pada tahun
Hijriyah.

Adapun Fungsi Pengadilan Agama Bajawa sebagai


penyelenggara kekuasaan kehakiman pada Tingkat Pertama dalam

6
Bidang Perdata Khusus berdasarkan UU Nomor 7 tahun 1989 tentang
Peradilan Agama yang dirubah dengan UU Nomor 3 tahun 2006
kemudian dirubah lagi dengan UU Nomor 50 tahun 2009 bahwa
Peradilan Agama adalah salah satu pelaku Kekuasaan Kehakiman
bagi Rakyat Pencari Keadilan yang beragama Islam mengenai Perkara
tertentu memperjelas fungsi Pengadilan Agama sebagai berikut :
1. Fungsi mengadili (judicial power), yakni menerima, memeriksa,
mengadili dan menyelesaikan perkara-perkara yang menjadi
kewenangan Pengadilan Agama dalam tingkat pertama (vide:
Pasal 49 Undang-undang Nomor 3 Tahun 2006).
2. Fungsi pembinaan, yakni memberikan pengarahan, bimbingan,
dan petunjuk kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah
jajarannya, baik menyangkut teknis yudisial, administrasi
peradilan, maupun administrasi umum/perlengkapan, keuangan,
kepegawaian, dan pembangunan (vide: Pasal 53 ayat (3) Undang-
undang No. 3 Tahun 2006 jo. KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
3. Fungsi pengawasan, yakni mengadakan pengawasan melekat
atas pelaksanaan tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera,
Sekretaris, Panitera Pengganti, dan Jurusita/Jurusita Pengganti di
bawah jajarannya agar peradilan diselenggarakan dengan
seksama dan sewajarnya (vide: Pasal 53 ayat (1) dan (2) Undang-
undang No. 3 Tahun 2006) dan terhadap pelaksanaan administrasi
umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide: KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
4. Fungsi nasehat, yakni memberikan pertimbangan dan nasehat
tentang hukum islam kepada instansi pemerintah di daerah
hukumnya, apabila diminta (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 3 Tahun 2006).
5. Fungsi administratif, yakni menyelenggarakan administrasi
peradilan (teknis dan persidangan), dan administrasi umum
(kepegawaian, keuangan, dan umum/perlengkapan) (vide: KMA

7
Nomor KMA/080/VIII/2006).

2. Visi, Misi, dan Nilai Organisasi


Pengadilan Agama Bajawa mempunyai visi dan misi yang
diturunkan dari visi dan misi organisasi Mahkamah Agung RI dan
Direktorat Badan Peradilan Agama. Visi Pengadilan Agama Bajawa
yaitu “Terwujudnya Pengadilan Agama Bajawa yang Agung”.
Ada pun misi PA Bajawa berupa:
a. Menjaga kemandirian Pengadilan Agama Bajawa;
b. Memberikan pelayanan hukum yang berkeadilan kepada pencari
keadilan;
c. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi Pengadilan Agama
Bajawa;
d. Meningkatkan kualitas kepemimpinan Pengadilan Agama Bajawa.
Pengadilan Agama Bajawa juga menganut nilai organisasi
Ditjen Badilag yang diturunkan dari nilai utama Mahkamah Agung RI.
Adapun nilai-nilai utama Mahkamah Agung RI berjumlah 8 antara lain
Kemandirian, Integritas, Kejujuran, Akuntabilitas, Responsibilitas,
Keterbukaan, Ketidakberpihakan, dan Perlakuan sama di hadapan
hukum.
Nilai-nilai organisasi Badilag antara lain:
a. Bersyukur kepada Allah SWT (Grateful)
Pada hakikatnya, segala yang terjadi adalah atas kehendak Allah
SWT. Semua yang kita dapatkan adalah karena kuasa dan karunia
Allah SWT serta kebaikan dan kesempurnaan bersumber pada
Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, kita wajib bersyukur
kepada-Nya.
b. Pelayanan prima (Excellent service)
Perlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan (the golden
rule). Buatlah orang lain puas maka Anda akan dipuaskan.
Pelayanan prima dapat dilakukan dengan cara:

8
1) Berorientasi pada kebutuhan para pencari keadilan.
2) Mengantisipasi kebutuhan para pencari keadilan sebelum
diminta.
3) Fleksibilitas demi para pencari keadilan
c. Profesionalisme (Profesionalism)
Menunjukkan keadilan dan kecintaan seseorang terhadap
pekerjaannya, kesediaan untuk bekerja lebih dari yang diharapkan,
dan terus menerus melakukan perbaikan secara proaktif.
d. Kedisiplinan (Discipline)
Ketaatan pada peraturan yang berlaku, standard, sistem, dan tata
kerja lembaga yang sudah ditetapkan, serta keberanian untuk
menegakkan kedisiplinan.
e. Dapat dipercaya dan diandalkan (Credible)
Manusia yang bekerja selalu berdimensi sosial, menuntut interaksi
timbal balik dengan lingkungannya. Dengan melaksanakan
tanggung jawabnya secara ikhlas, disiplin, konsisten, dan
profesional, ia akan dapat dipercaya dan dapat diandalkan oleh
orang lain. Untuk dapat dipercaya dan diandalkan, kita hendaknya:
1) Memiliki integritas
2) Sadar berorganisasi
3) Memiliki loyalitas
f. Cakap dan terampil (Competent)
“Manusia bekerja tidak hanya sekadar untuk bertahan hidup
(survive), melainkan untuk mencapai aktualisasi diri sebagai
manusia secara penuh” (Abraham Maslow). Cakap dan terampil
ditandai dengan:
1) Profesional
2) Bekerja cerdas
3) Berkerja sama untuk hasil terbaik

9
g. Keunggulan kompetitif (Competitive)
Di zaman modern yang serba tidak pasti (turbulance world), yang
dibutuhkan adalah keberanian menghadapi tantangan. “Mengubah
ancaman menjadi peluang untuk selalu berkembang dan berubah
menjadi lebih baik lagi, menjadi seorang pemenang” (Paul G.
Stoltz). Keunggulan kompetitif dapat diraih dengan cara:
1) Percaya diri
2) Kreatif
3) Inovatif
4) Bertindak cepat/responsive
h. Kepedulian terhadap sesama (Caring)
Humanisme transcendental artinya berperi kemanusiaan,
berdasarkan keyakinan akan Tuhan Yang Maha Kuasa, yang
menyelenggarakan segala sesuatu (Providenfia Dei). Berdasarkan
rasa syukur atas penyelenggaraan Ilahi, warga peradilan agama
dihargai sebagai manusia yang luhur.
1) Peduli pada sesame
2) Peduli pada pekerjaan
3) Peduli pada lingkungan/masyarakat
i. Keterbukaan (Transparency)
Kesediaan untuk menerima informasi atau masukan dari berbagai
pihak dan mengomunikasikan kebutuhan, harapan, atau masalah,
serta melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat dalam satu tim
kerja.
j. Kebersamaan (Togetherness)
Kesediaan untuk bersama-sama bekerja keras, saling membantu,
dan berpartisipasi dalam menciptakan suasana kerja.
k. Inovasi (Innovation)
Kebutuhan dan harapan stakeholders selalu meningkat sehingga
diperlukan inovasi untuk memenuhi kebutuhan dan harapan
tersebut.

10
B. Struktur Organisasi

Gambar 2.1 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Bajawa

C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta


Adapun profesi jabatan penulis adalah Analis Perkara Peradilan. Saat
ini peserta ditempatkan di unit kerja Kepaniteraan Pengadilan Agama
Bajawa. Analis Perkara Peradilan merupakan Pegawai Negeri Sipil
yang diberikan tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh
oleh Pejabat yang Berwenang untuk melaksanakan kegiatan analisis dan
penelaahan perkara peradilan. Penulis diperbantukan di bawah Panitera
Muda Gugatan dan di meja Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
bagian Layanan Informasi dan Pengaduan. Tugas yang dipercayakan
kepada penulis meliputi :
1. Membantu pemeriksaan, penelaahan kelengkapan berkas perkara
Gugatan dan permohonan;
2. Membantu pelaksanaan registrasi perkara Gugatan dan
permohonan;
3. Membantu tata usaha Kepaniteraan;
4. Membantu pelaksanaan distribusi perkara yang telah deregister

11
untuk diteruskan ke Majelis Hakim;
5. Melaksanakan Layanan Informasi dan Pengaduan;
6. Membantu Laporan PTSP;
7. Mengisi buku PTSP.

12
BAB III
ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

A. Identifikasi Isu
Sesuai dengan tema wajib Laporan Aktualisasi Latsar CPNS
Pusdiklat Menpim MA Tahun 2022 yaitu “Memperkuat Akses Keadilan
Bagi Kelompok Rentan, yaitu Perempuan, Anak, dan Penyandang
Disabilitas Melalui Penguatan Peraturan Layanan dan Akses Disabilitas
di Setiap Lini Pengadilan”, maka penulis mengamati beberapa isu yang
terjadi di satuan kerja penulis, di antaranya :
1. Belum Terdapat Layanan Transportasi Prioritas Menuju
Pengadilan Agama Bajawa untuk Kelompok Rentan.
Pengadilan Agama Bajawa memiliki yurisdiksi yang meliputi 2
(dua) Kabupaten yaitu Kabupatan Ngada dan Kabupaten Nagekeo
dengan luas wilayah seluas 3.139.000 km2. Dengan luasnya
wilayah hukum dari Pengadilan Agama Bajawa maka pihak-pihak
yang berpotensi berperkara di Pengadilan Agama Bajawa
mayoritas berdomisili cukup jauh dari Kantor Pengadilan Agama
Bajawa. Berdasarkan hal tersebut demi mewujudkan pelayanan
prima yang ramah terhadap Kelompok Rentan maka perlu dibuat
sebuah layanan transportasi prioritas yang dapat memudahkan
akses transportasi pihak yang termasuk Kelompok Rentan untuk
menuju ke kantor Pengadilan Agama Bajawa.
2. Belum Optimalnya Informasi Hak-Hak Perempuan dan Anak
Pasca Perceraian.
Penginformasian hak-hak perempuan dan anak pasca
perceraian yang belum optimal dengan tidak adanya poster,
brosur, maupun tayangan di media sosial, website dan meja
informasi PTSP Pengadilan Agama Bajawa. Seringkali ditemui di
Pengadilan Agama Bajawa bahwa pihak perempuan tidak

13
mengetahui apabila dirinya berhak atas beberapa nafkah yang
harus diberikan oleh pihak laki-laki pasca perceraian.
3. Belum Tersedia Video Penerjemah Bahasa Isyarat terkait
Informasi Berperkara di Pengadilan Agama Bajawa.
Untuk memudahkan akses informasi prosedur berperkara di
Pengadilan Agama Bajawa terhadap Kelompok Rentan khususnya
penyandang disabilitas tuna rungu, pada website dan media sosial
Pengadilan Agama Bajawa belum tersedia video informasi yang
dilengkapi dengan Penerjemah Bahasa Isyarat.
4. Belum Tersedia Layanan Informasi dengan QR Code Audio
untuk Penyandang Disabilitas Tuna Netra.
Dalam hal Pelayanan Informasi terhadap Penyandang
Disabilitas tuna netra, Pengadilan Agama Bajawa sebenarnya telah
memiliki buku braille panduan berperkara, akan tetapi belum ada
pegawai Pengadilan Agama Bajawa yang memiliki kompetensi
dalam hal membaca buku braille. Berdasarkan hal tersebut, untuk
optimalisasi pelayanan informasi terhadap penyandang disabilitas
tuna netra perlu ditambahkan fitur QR Code yang berisi audio
informasi panduan berperkara.

B. Isu Utama dan Gagasan Pemecah Isu


Untuk memperoleh isu utama atau core issue, diperlukan proses
analisa terhadap kualitas dari masing-masing isu. Terdapat beberapa tools
analysis untuk memperoleh isu utama, antara lain :

1) Memilih Isu Utama dengan Kriteria APKL

Untuk mengetahui penyebab mana yang menjadi prioritas digunakan


alat bantu tabel APKL, terdapat 4 (empat) komponen sebagai berikut:

a. Aktual, artinya isu atau pokok persoalan sedang terjadi atau akan terjadi
dan sedang menjadi pembicaraan orang banyak;

b. Problematik, artinya isu yang menyimpang dari kondisi yang

14
seharusnya, standar ketentuan yang menimbulkan kegelisahan yang
perlu dicari penyebab dan pemecahannya;

c. Kekhalayakan, artinya isu yang secara langsung menyangkut hajat


hidup orang banyak;

d. Kelayakan, artinya isu bersifat logis dan patut dibahas sesuai dengan
tugas dan tanggung jawab.
Bobot Skor Keterangan
Isu/Masalah A P K L
Belum Terdapat Layanan MEMENUHI
Transportasi Prioritas Menuju + + + + SYARAT

Pengadilan Agama Bajawa untuk


Kelompok Rentan.
Belum Optimalnya Informasi Hak- MEMENUHI
Hak Perempuan dan Anak Pasca + + + + SYARAT

Perceraian
Belum Tersedia Video Penerjemah MEMENUHI
Bahasa Isyarat terkait Informasi SYARAT
Berperkara di Pengadilan Agama + + + +
Bajawa
Belum Tersedia Layanan Informasi MEMENUHI
dengan QR Code Audio untuk + + + + SYARAT
Penyandang Disabilitas Tuna Netra
Tabel 3.1 Identifikasi Isu dengan Analisis APKL
Berdasarkan tool analysis APKL diatas, seluruh isu yang diangkat oleh penulis
dapat disimpulkan telah memenuhi syarat untuk menjadi sebuah isu utama, karena
masing-masing telah memenuhi 4 (empat) komponen bobot APKL. Maka dari itu perlu
dilakukan penyaringan lebih detail untuk memilih isu utama dari isu-isu diatas
menggunakan tool analysis selanjutnya.

2) Memilih Isu Utama dengan Tool Analysis USG

15
Proses identifikasi isu penulis lakukan dengan menggunakan
metode USG (Urgent, Seriousness, dan Growth). Urgent artinya
seberapa mendesaknya suatu isu untuk segera dibahas, dianalisis,
dan ditindaklanjuti.Seriousness artinya seberapa serius suatu isu
harus segera dibahas dikaitkan dengan akibat yang akan
ditimbulkan. Growth artinya seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana
mestinya.
1. Urgency artinya seberapa mendesak suatu isu harus dibahas,
dianalisis, dan ditindaklanjuti.

2. Seriousness artinya merujuk pada seberapa serius suatu isu


harus dibahas dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
3. Growth artinya menekankan pada seberapa besar
kemungkinan memburuknya isu tersebut jika segera ditangani.

Rentang penilaian yang digunakan pada matriks USG adalah


dengan memberikan skor 1-5, semakin tinggi skor menunjukkan
bahwa isu tersebut sangat mendesak dan sangat serius untuk
segera ditangani.

Bobot Penilaiannya yaitu :

1. Sangat tidak USG


2. Kurang USG
3. Sedang USG
4. Kuat USG
5. Sangat USG
ANALISIS USG TOTAL
N ISU AKTUAL
O U S G NILAI RANK
1
Belum Terdapat 5 4 4 13 1
.
Layanan Transportasi
Prioritas Menuju
Pengadilan Agama

16
Bajawa untuk Kelompok
Rentan.

2Belum Optimalnya
.Informasi Hak-Hak
4 4 4 12 2
Perempuan dan
Anak Pasca
Perceraian
3
Belum Tersedia Video 4 4 3 11 3
.
Penerjemah Bahasa
Isyarat terkait Informasi
Berperkara di
Pengadilan Agama
Bajawa
Belum Tersedia Layanan 3 4 3 10 4
Informasi dengan QR
Code Audio untuk
Penyandang Disabilitas
Tuna Netra
Tabel 3.2 Identifikasi Isu dengan Analisis USG

Pada tabel tool analysis diatas dapat diambil kesimpulan


bahwa isu utama yang patut untuk ditindaklanjuti terlebih dahulu
adalah Belum Terdapat Layanan Transportasi Prioritas Menuju
Pengadilan Agama Bajawa untuk Kelompok Rentan. Poin 5 (lima)
untuk skor Urgency menunjukan bahwa Layanan Transportasi
sangat dibutuhkan oleh masyarakat pencari keadilan di wilayah
hukum Pengadilan Agama Bajawa mengingat luasnya wilayah
hukum Pengadilan Agama Bajawa yaitu 2 (dua) Kabupaten. Skor
Seriousness mendapatkan poin 4 (empat) karena apabila tidak
segera ditindaklanjuti maka akan terjadi hambatan yang
seharusnya bisa diantisipasi pada saat persidangan yang seringkali
pihak-pihak yang terlibat dalam sebuah perkara termasuk
Kelompok Rentan. Skor Growth mendapatkan poin 4 (empat)
karena mengingat jumlah perkara dari tahun ke tahun semakin

17
bertambah dan tidak dapat dipungkiri hal tersebut sejalan dengan
bertambahnya kelompok rentan yang terlibat berperkara di
Pengadilan Agama Bajawa juga semakin bertambah.

Untuk mempermudah identifikasi penyebab isu di atas, maka


isu utama dapat dituangkan dalam bentuk Fish Bone.

3) Tool Analysis Fish Bone

Penyebab Akibat

Surroundings Skills
Belum Terdapat
Belum optimalnya Rendahnya inisiatif Layanan
sarana transportasi melakukan inovasi Transportasi
maupun aksesnya bagi Prioritas Menuju
Pengadilan
Kelompok Rentan Agama Bajawa
untuk Kelompok
Rentan.

System Safety Supplier

Mayoritas Tidak diangkatnya Kekurangan


pegawai memiliki isu pelayanan SDM
tupoksi kerja yang pada Kelompok
merangkap Rentan pada
Rapat Evaluasi

Tabel 3.3 Diagram fishbone identifikasi penyebab core issue.

Dari tabel tool analysis Fish Bone diatas, didapatkan


kesimpulan bahwa penyebab “Belum Terdapat Layanan
Transportasi Prioritas Menuju Pengadilan Agama Bajawa untuk
Kelompok Rentan” adalah sebagai berikut :

a. System, sistem kerja yang masih memungkinkan pegawai untuk


saling merangkap tupoksi membuat beban kerja perorangan
lebih berat dan sulit untuk fokus terhadap satu pokok tupoksi
untuk selalu dilakukan pembaharuan;

18
b. Surroundings, Di lingkungan Pengadilan Agama Bajawa yang
memiliki yurisdiksi yang relative luas ini masih sangat
kekurangan untuk penyediaan transportasi yang layak dan
ramah terhadap Kelompok Rentan;

c. Skills, Karena beban kerja yang lebih menumpuk membuat


kecenderungan pegawai kurang berinisiatif untuk memulai
sebuah perubahan;

d. Safety, Jarangnya pembahasan mengenai pelayanan terhadap


Kelompok Rentan baik dalam Rapat Bidang maupun Rapat
Evaluasi rutin mengakibatkan isu tersebut belum dianggap
sebagai isu yang urgent untuk ditindaklanjuti;

e. Supplier, Kurangnya jumlah SDM di Pengadilan Agama Bajawa


mengakibatkan beberapa tupoksi dikerjakan oleh satu orang;

C. Kegiatan Kreatif Pemecah Isu


Berdasarkan identifikasi isu-isu di atas, maka penulis
mengangkat satu isu terpilih untuk dijadikan core issue yang akan
dirumuskan pemecahannya yaitu, “Belum Terdapat Layanan
Transportasi Prioritas Menuju Pengadilan Agama Bajawa untuk
Kelompok Rentan”. Untuk selanjutnya, penulis merumuskan gagasan
kualitatif penyebab isu dan alternatif yang kemudian akan digunakan
Tapisan McNamara untuk mengidentifikasi beberapa gagasan kualitatif
yang ada dan akan diambil 1 (satu) kegiatan yang akan dijadikan
sebagai Gagasan Kreatif untuk mengatasi isu utama Belum Terdapat
Layanan Transportasi Prioritas Menuju Pengadilan Agama Bajawa
untuk Kelompok Rentan, sebagai berikut :

19
Penyebab dan Alternatif
Penyebab Alternatif
Belum optimalnya sarana Optimalisasi mobil dinas kantor
transportasi dan akses ke Pengadilan untuk memberikan layanan
Agama Bajawa untuk Kelompok penjemputan terhadap kelompok
Rentan rentan
Mayoritas pegawai yang memiliki Merumuskan Kembali tupoksi-
tupoksi kerja yang merangkap tupoksi yang ada di instansi
dengan pemetaan yang lebih
akurat.
Rendahnya inisiatif melakukan Sosialisasi internal terkait dengan
inovasi peraturan-peraturan dari
Mahkamah Agung RI untuk
memprioritaskan pelayanan
terhadap Kelompok Rentan
Tidak diangkatnya isu pelayanan pada
Pengangkatan topik pelayanan
Kelompok Rentan pada Rapat
terhadap kaum rentan dalam rapat
Evaluasi
internal instansi
Kekurangan jumlah SDM di
Optimalisasi fungsi driver dan
Pengadilan Agama Bajawa
dibantu dengan tambahan 4
(empat) orang CPNS baru.
Tabel 3.4 Penyebab dan Alternatif core issue.

Untuk menentukan pemecahan masalah di atas, dilakukan


analisa menggunakan metode tapisan Mc. Namara. Analisis tapisan
ini menentukan nilai dari setiap gagasan alternatif, sebagai berikut :

20
No. Gagasan Alternatif Efektifitas Kemudahan Biaya Skor Rank
Pemecah Isu

1. Optimalisasi mobil dinas 5 5 4 14 I


kantor untuk memberikan
layanan penjemputan
terhadap kelompok rentan

Merumuskan Kembali tupoksi-


2. tupoksi yang ada di instansi 3 4 4 11 IV
dengan pemetaan yang lebih
akurat.
Sosialisasi internal terkait
dengan peraturan-peraturan
dari Mahkamah Agung RI
untuk memprioritaskan
3. pelayanan terhadap Kelompok 3 4 3 10 V
Rentan

4. Pengangkatan topik pelayanan 4 4 4 12 III


terhadap kaum rentan dalam
rapat internal instansi

Optimalisasi fungsi driver dan


5. dibantu dengan tambahan 4 5 4 4 13 II
(empat) orang CPNS baru.

Tabel 3.5 Analisis Tapisan Mc. Namara

Keterangan:
5= sangat EKB
4= EKB
3= Cukup EKB
2= Kurang EKB
1= Sangat Kurang EKB

Berdasarkan analisis terhadap gagasan alternatif di atas, maka


kegiatan pemecahan isu yang paling tepat untuk dilakukan adalah
“Optimalisasi Mobil Dinas Kantor Untuk Memberikan Layanan
Penjemputan Terhadap Kelompok Rentan”. Alasannya adalah karena

21
di Pengadilan Agama Bajawa memiliki 1 (satu) unit mobil dinas
tambahan untuk melaksanakan pelayanan public sehingga secara
efektifitas, efisiensi, dan kemudahan akan menjadi opsi yang paling
realistis untuk diaplikasikan dibandingkan opsi lainnya.

Optimalisasi mobil dinas kantor untuk memberikan layanan


penjemputan terhadap kelompok rentan yang direncanakan oleh
penulis mencakup 5 (lima) kegiatan utama, yaitu :
1. Berkonsultasi dengan Mentor terkait dengan gagasan kreatif
Rancangan Aktualisasi.
Konsultasi dan Diskusi dengan Mentor yang telah ditunjuk untuk
memantapkan langkah-langkah yang akan ditempuh untuk
merealisasikan gagasan kreatif dari Rancangan Aktualisasi.
2. Penyusunan Standar Operasional Prosedur atau Petunjuk
Teknis terkait Pelayanan Penjemputan terhadap Kelompok
Rentan (Mobil Keliling Prioritas).
Penyusunan SOP/Juknis ini bertujuan sebagai produk yang dijadikan
landasan/pedoman dalam melakukan Pelayanan Penjemputan
terhadap Kelompok Rentan (Mobil Keliling Prioritas) demi
terwujudnya keselarasan dan legal standing dalam pelaksanaan
pelayanan yang inklusif.
3. Perancangan Desain Atribut Layanan Penjemputan terhadap
Kelompok Rentan (Mobil Keliling Prioritas) Pada Mobil Dinas.
Kegiatan ini bertujuan untuk branding layanan prima dan inklusif
yang dilakukan oleh Pengadilan Agama Bajawa, sehingga terlihat
syiar dari layanan Penjemputan terhadap Kelompok Rentan (Mobil
Keliling Prioritas) Pengadilan Agama Bajawa.
4. Publikasi dan Sosialisasi Layanan Penjemputan terhadap
Kelompok Rentan (Mobil Keliling Prioritas) Pengadilan Agama
Bajawa
Publikasi dan sosialisasi ini bertujuan untuk menyebarkan informasi
bahwa di Pengadilan Agama Bajawa memiliki Layanan untuk

22
melakukan penjemputan terhadap pihak yang masuk dalam
Kelompok Rentan sehingga memudahkan akses untuk menuju ke
kantor Pengadilan Agama Bajawa bagi Kelompok Rentan.
5. Penyusunan Laporan Aktualisasi Layanan Penjemputan
terhadap Kelompok Rentan (Mobil Keliling Prioritas).
Laporan Aktualisasi terhadap kegiatan ini dilakukan untuk mengidentifikasi
hal-hal yang bisa ditingkatkan untuk menunjang kegiatan layanan ini guna
menjaga konsistensi dan keberlanjutan layanan Penjemputan terhadap
Kelompok Rentan (Mobil Keliling Prioritas).

23
BAB IV

RANCANGAN AKTUALISASI

A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar

Unit Kerja : Pengadilan Agama Bajawa


Identifikasi Isu : 1. Belum Terdapat Layanan
Transportasi Menuju Pengadilan
Agama Bajawa bagi Kelompok
Rentan.
2. Belum Optimalnya Informasi Hak-
Hak Perempuan dan Anak Pasca
Perceraian.
3. Belum Tersedia Video Penerjemah
Bahasa Isyarat terkait Informasi
Berperkara di Pengadilan Agama
Bajawa.
4. Belum Tersedia Layanan Informasi
dengan QR Code Audio untuk
Penyandang Disabilitas Tuna Netra
Isu yang Diangkat : Belum Terdapat Layanan Transportasi
Menuju Pengadilan Agama Bajawa
bagi Kelompok Rentan.
Gagasan Pemecahan Isu : Optimalisasi Mobil Dinas Kantor Untuk
Memberikan Layanan Penjemputan
Terhadap Kelompok Rentan.
Dengan Konsultasi bersama Mentor,
Penyusunan SOP/Juknis, Perancangan Desain
Atribut Layanan, Publikasi dan Sosialisasi
Layanan, dan Penyusunan Laporan Aktualisasi.

24
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI

No Kegiatan Tahapan Output Pemaknaan Kontribusi Penguatan Time


Schedule
Keterkaitan Terhadap Nilai-Nilai
dengan Nilai-Nilai Visi danMisi Organisasi (Penjadw
BerAKHLAK Organisasi alan)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Berkonsultasi 1. Mengatur 1. Terlaksana 1. Berkonsultasi Dalam Kemandirian 26 s/d 28
dengan jadwal temu nya dengan Mentor rancangan Septemb
Perwujudan
Mentor terkait untuk pertemuan secara intensif agar aktualisasi ini er 2022
penguatan nilai
dengan mendiskusi dengan mendapatkan saya Kemandirian
gagasan kan Mentor masukan dan saran mengimplem tercermin dalam
kreatif Rancangan untuk demi lancarnya entasikan beberapa
kegiatan berikut:
Rancangan Aktualisasi berkonsulta kegiatan merupakan visi
Aktualisasi 2. Menginvent si dan wujud implementasi Mahkamah - proses
arisir diskusi nilai dasar Agung dalam menghadap
peraturan- terkait Kompeten dan “ mentor dan
pimpinan serta
peraturan rancangan Harmonis; Mewujudkan
menelaah
terkait aktualisasi; 2. Dalam melakukan Badan peraturan-
dengan 2. Menguasai inventarisir dan Peradilan peraturan yang
Pelayanan konsep telaah terhadap yang mengatur

25
Publik, dan Pelayanan peraturan-peraturan Agung”, terkait dengan
Pelayanan terhadap yang mengatur melalui misi- Pelayanan
terhadap Kelompok terkait dengan misinya Kelompok
Rentan;
Kelompok Rentan pelayanan terhadap dalam
Rentan dan yang kaum rentan, saya kegiatan - inisiatif diskusi
Penyandan nantinya berusaha untuk terus sebagai dengan Mentor
g akan belajar dan berikut : akan segala
perkembangan
Disabilitas; diimplemen meningkatkan
1. Meningka kegiatan
3. Mendiskusi tasikan di kompetensi yang layanan
tkan
kan tentang Pengadilan mencerminkan nilai Penjemputan
kualitas
ide dan Agama dasar Kompeten. terhadap
kepemim Kelompok
konsep Bajawa 3. Menyesuaikan
pinan Rentan (Mobil
Layanan melalui dengan
badan Keliling
Ramah gagasan perkembangan-
peradilan. Prioritas);
Kaum kreatif perkembangan
Konsultasi Integritas
Rentan Rancangan regulasi yang
dengan
dalam Aktualisasi. mencerminkan nilai Penerapan nilai
Mentor
gagasan 3. Persetujuan dasar Adaptif. ini dapat dilihat
dan
kreatif , masukan, dari beberapa
Pimpinan kegiatan :
Rancangan dan saran
Instansi
AKtualisasi akan - Menyusun
terkait
dihubungka gagasan kegiatan
dengan
n dengan kreatif aktualisasi
kegiatan
peraturan dalam dengan penuh

26
tersebut Rancangan Aktualisasi tanggungjawa
sebagai Aktualisasi ini b mulai dari
landasan mewujudk kesadaran
pribadi akan
dalam an misi penguasaan
penyusunan Mahkama konsep terkait
SOP/Juknis h Agung Pelayanan
Pelayanan yang Kelompok
Ramah berbunyi Rentan;
Kelompok Meningka - Penyusunan
Rentan dan tkan Laporan
Penyandan kualitas Aktualisasi
g Disabilitas kepemim pelaksanaan
di pinan Layanan
Penjemputan
Pengadilan badan
terhadap
Agama peradilan. Kelompok
Bajawa. Dengan Rentan (Mobil
adanya Keliling

27
2. Penyusuna 1. Menghadap 1. Persetujua 1. Menghadap komunikas Prioritas); 29
n SOP dan n terhadap kepada pimpinan, i transfer septem
(Standar berkonsulta inovasi bersilaturahmi, ilmu ber s/d
Kejujuran
Operasiona si dengan Penjemput berkonsultasi, dan 7
antara
l Prosedur) pimpinan an berdiskusi terkait Perwujudan Oktober
instansi Kelompok pimpinan penguatan nilai
atau dengan gagasan 2022
terkait Rentan dan saya Kejujuran
Petunjuk kreatif selaku tercermin dalam
dengan (Mobil
Teknis Keliling Penjemputan kegiatan
penyusunan CPNS
(Juknis) terhadap Kelompok aktualisasi ini
SOP/ Juknis Prioritas); terkait
Pelayanan Rentan (Mobil selalu
Layanan 2. Contoh dengan disampaikan dan
Penjemput Penjemputa SOP/Juknis Keliling Prioritas)
kegiatan didiskusikan
an n terhadap Pelayanan merupakan secara transparan
terhadap Kelompok terhadap penerapan nilai aktualisasi
dan terbuka
Kelompok Rentan Kelompok merupakan Latsar ini dengan Mentpr
Rentan (Mobil Rentan; implementasi dari menunjuk demi
(Mobil Keliling 3. SK Ketua nilai Berorientasi an dan terlaksananya
Prioritas); Pengadilan kegiatan yang
Keliling Pelayanan dan meningkat
2. Pemaparan Agama manfatnya dapat
Prioritas). Harmonis; kan dirasakan
contoh- Bajawa
2. Pemaparan terkait kualitas langsung oleh
contoh tentang
contoh-contoh kepemimpi masyarakat.
SOP/Juknis Mobil
Pelayanan Keliling SOP/Juknis nan di
Pelayanan Akuntabilitas
terhadap Prioritas dalam
Kelompok 4. Draft Kelompok Rentan Perwujudan
instansi. penguatan nilai
Rentan; SOP/Juknis sebagai referensi
Selain itu Akuntabilitas
3. Penerbitan ; penyusunan
dalam dalam kegiatan ini
SK Ketua 5. SOP/Juknis SOP/Juknis dapat dilihat dari

28
Pengadilan yang telah merupakan proses pemanfaatan
Agama ditandatang implementasi nilai penyusun barang milik
Bajawa ani negara sesuai
Kompeten; an
terkait pimpinan dengan fungsinya
3. Terbitnya SK Ketua SOP/Jukni dan dilengkapi
Layanan instansi. Pengadilan Agama s tentunya dengan landasan
Mobil Bajawa tentang juga dasar kegiatan
Keliling berupa SK Ketua
Mobil Keliling melibatkan
Prioritas Pengadilan Agama
Prioritas
4. Pembahasa peran Bajawa.
n draft merupakan wujud
pimpinan
SOP/Juknis implementasi nilai Responsibilitas
dalam
Layanan Akuntabel;
melakukan Perwujudan
Penjemputa 4. Pembahasan dan
supervisi penguatan nilai
n Kelompok penyusunan draft Responsibilitas
Rentan SOP/Juknis sehingga diwujudkan
(Mobil bersama dengan nantinya dengan
Keliling Mentor dan bidang dapat pelaksanaan
Prioritas); Kepaniteraan terwujud aktualisasi yaitu
5. Revisi dan Layanan
merupakan produk Penjemputan
Finalisasi implementasi nilai SOP/Jukni terhadap
draft
Harmonis dan s yang Kelompok Rentan
SOP/Juknis.
Akuntabel; optimal (Mobil Keliling
5. Penyesuaian Prioritas) dengan
juga penuh
terhadap masukan- mereprese tanggungjawab
masukan atas draft seperti dengan
ntasikan
SOP/Juknis membuat Laporan
misi
Penjemputan Aktualisasi

29
terhadap Kelompok Meningka pelaksanaan
Rentan (Mobil tkan kegiatan
Penjemputan
Keliling Prioritas) kualitas terhadap
dan melakukan kepemim Kelompok Rentan
finalisasi pinan (Mobil Keliling
SOP/Juknis sesuai badan Prioritas).
dengan prosedur peradilan.
merupakan Keterbukaan
implementasi nilai 2. Menjaga Perwujudan
Loyal, Adaptif dan kemandiri penguatan nilai
Akuntabel. Keterbukaan
an badan
dalam kegiatan ini
peradilan, seperti Publikasi
baik dari media
Dalam sosial maupun
mewujudk brosur secara fisik
an misi ini, agar dapat dengan
kegiatan mudah diketahui
masyarakat.
yang
tercermin Ketidakberpiha
dari kan
rangkaian Perwujudan
kegiatan penguatan nilai
yang telah ini tercermin
disusun dengan layanan
Penjemputan
adalah
terhadap

30
3. Perancang 1. Mendesain 1. Desain 1. Membuat desain Penelaaha Kelompok 10 s/d
an Desain poster poster yang khususnya bagi n Rentan (Mobil 14
Poster bertuliskan menarik saya merupakan hal peraturan- Keliling Prioritas) Oktober
sebagai Mobil Keliling dan mudah yang baru sehingga ini sendiri demi 2022
peraturan
Prioritas dipahami; mewujudkan
Atribut demi perkembangan yang ada
untuk 2. Bentuk fisik pelayanan
Branding kompetensi diri dan kaitannya
dipasang di poster yang inklusif.
Pelayanan mewujudkan dengan
mobil dinas; telah
Penjemput pelayanan yang Perlakuan
2. Mencetak disesuaika pelayanan
an inklusif dengan hal yang Sama di
poster yang n dengan terhadap
terhadap ini secara tidak Hadapan
telah ukuran kelompok
Kelompok langsung Hukum
didesain pada mobil
Rentan merupakan rentan
tersebut di di dinas; Perwujudan
(Mobil tempat 3. Mobil dinas implementasi nilai untuk
penguatan nilai
Keliling percetakan/c yang telah Berorientasi diinventari ini dicerminkan
Prioritas) di utting; terpasang Pelayanan, sir dan dengan
mobil dinas 3. Pemasangan atribut Kompeten, dan diimpleme pelaksanaan
kantor; poster Pelayanan Adaptif; ntasikan pelayanan
tersebut Penjemput 2. Mencetak poster
dan Penjemputan
sebagai an
dengan Kegiatan terhadap
atribut terhadap
Kelompok berkoordinasi Penyusun Kelompok
Pelayanan
bersama pihak an SOP di Rentan (Mobil
Penjemputan Rentan
(Mobil percetakan/cutting Keliling Prioritas)
terhadap dalam
Kelompok Keliling merupakan demi
instansi
Rentan Prioritas); implementasi nilai mewujudkan
juga
(Mobil Kolaboratif; pelayanan
mencermi secara inklusif
Keliling 3. Pemasangan atribut

31
Prioritas); Penjemputan nkan misi dan prima dapat
terhadap Pelayanan Menjaga terealisasikan di
Kelompok Rentan kemandiri PA Bajawa.
(Mobil Keliling an badan
Prioritas) agar dapat peradilan.
diketahui publik
merupakan 3. Memberik
implementasi nilai an
Berorientasi pelayana
Pelayanan. n hukum
yang
berkeadil
an
Dalam

32
4. Publikasi 1. Pembuatan 1. Brosur 1. Dalam pembuatan mewujudk 17 s/d
dan brosur fisik Pelayanan brosur ini terdapat an misi ini, 21
Sosialisasi dan digital Penjemput penerapan kegiatan Oktober
Pelayanan yang an perbaikan tiada henti 2022
yang
Penjemput menginforma terhadap demi mewujudkan
sikan Kelompok tercermin
an pelayanan prima, adalah
Pelayanan Rentan
terhadap maka terdapat dengan
Penjemputan (Mobil
Kelompok Keliling implementasi nilai
terhadap dilakukann
Rentan Kelompok Prioritas) Berorientasi
ya
(Mobil Rentan PA Bajawa Pelayanan;
pelayanan
Keliling (Mobil baik fisik 2. Publikasi kepada
Prioritas) masyarakat melalui Penjemput
Keliling maupun
Pengadilan Prioritas) digital; website dan media an
Agama pengadilan 2. Terpublikas sosial PA Bajawa, terhadap
Bajawa; Agama inya agar informasi Kelompok
Bajawa; layanan terkait pelayanan Rentan
2. Publikasi Penjemput Penjemputan (Mobil
baik di an terhadap Kelompok Keliling
website terhadap
Rentan (Mobil Prioritas)
maupun di Kelompok
Rentan Keliling Prioritas) PA PA
seluruh
media sosial (Mobil Bajawa dapat Bajawa
Pengadilan Keliling diketahui secara maka
Agama Prioritas) publik dengan lebih terwujudla
Bajawa PA Bajawa mudah merupakan
h misi
tentang di website implementasi
dan media Memberik
Pelayanan Berorientasi

33
Penjemputan social; Pelayanan dan an
terhadap 3. Terpasang Adaptif; Pelayana
Kelompok nya brosur 3. Melibatkan KUA n Hukum
Rentan pelayanan dalam publikasi yang
(Mobil Penjemput pelayanan
Keliling an Berkeadil
Penjemputan an karena
Prioritas); terhadap
terhadap Kelompok pelayanan
3. Pemasangan Kelompok
Rentan Rentan (Mobil
brosur di yang
Meja PTSP (Mobil Keliling Prioritas) PA
diberikan
dan KUA di Keliling Bajawa merupakan
juga
wilayah Prioritas) salah satu Langkah
implementasi nilai mencakup
hukum PA Bajawa
Pengadilan baik di Kolaboratif. terhadap
Agama kantor kaum
Bajawa maupun rentan
instansi yang
yang erat memerluk
kaitannya
an
dengan
pelayanan bantuan
perkara akses
yaitu KUA.

34
5. Penyusuna 1. Berkonsulta 1. Masukan 1. Berkonsultasi menuju ke 24 s/27
n Laporan si dan dan saran dengan Mentor Pengadila Oktober
Aktualisasi berdiskusi untuk secara intensif n; 2022
kegiatan dengan peningkata guna mendapatkan
Layanan Mentor n masukan dan 4. Meningka
terkait pelaksanaa tkan
Penjemput saran demi
dengan n layanan kredibilita
an lancarnya
pelaksanaa Penjemput
terhadap pelaksanaan s dan
n Layanan an
Kelompok Penjemput terhadap kegiatan transpara
Rentan an Kelompok merupakan wujud nsi badan
(Mobil terhadap Rentan implementasi nilai peradilan.
Keliling Kelompok (Mobil dasar Kompeten Bentuk
Prioritas) Rentan Keliling dan Harmonis; implement
PA Bajawa (Mobil Prioritas) 2. Penyusunan asi misi ini
Keliling PA Bajawa; laporan aktualisasi
2. Laporan adalah
Prioritas) pelaksanaan
PA Bajawa; Aktualisasi dengan
layanan
2. Menyusun pelaksanaa adanya
Penjemputan
laporan n layanan publikasi
terhadap Kelompok
aktualisasi Penjemput dan
an Rentan (Mobil
dari pemasang
pelaksanaa terhadap Keliling Prioritas)
PA Bajawa an brosur-
n layanan Kelompok
Penjemput Rentan merupakan wujud berosur
an (Mobil implementasi nilai terkait
terhadap Keliling Akuntabel. dengan
Kelompok Prioritas) pelayanan

35
Rentan PA Bajawa Penjemput
(Mobil an
Keliling terhadap
Prioritas)
Kelompok
PA Bajawa
Rentan
(Mobil
Keliling
Prioritas)
PA
Bajawa
sehingga
diketahui
dan
dirasakan
manfaatny
a oleh
masyarak
at
khusunya
dalam hal
ini adalah
Kelompok
Rentan

Tabel 4.1 Matriks Rancangan Aktualisasi

36
B. Analisis Dampak

Nilai yang
No. Kegiatan Diterapkan Dampak Bila Nilai Tidak Dampak Bila Nilai Diterapkan
Diterapkan
1. Berkonsultasi dengan • berorientasi Tidak adanya guidance Terdapat pembimbingan yang
Mentor terkait dengan pelayanan mengakibatkan arah dan mengoptimalkan rancangan aktualisasi
gagasan kreatif • kompeten tujuan dari rancangan ini menjadi sesuatu yang memiliki
Rancangan Aktualisasi • harmonis aktulisasi menjadi tidak Langkah-langkah konkrit sehingga
• adaptif optimal serta penguasaan benar-benar bermanfaat langsung bagi
konsep dasar terkait dengan masyarakat dan mewujudkan pelayan
pelayanan terhadap prima yang ramah terhadap kelompok
Kelompok Rentan menjadi rentan.
kurang aktual

37
2. Penyusunan SOP • berorientasi Tidak ada landasan atau Terdapat landasan/pedoman yang jelas
(Standar Operasional pelayanan pedoman yang jelas yang dalam melaksanakan kegiatan pelayan
Prosedur) atau • adaptif dapat dirujuk untuk terhadap kelompok rentan sehingga
Petunjuk Teknis • kompeten melaksanakan gagasan meminimalisir konflik yang tidak
(Juknis) Pelayanan • akuntabel kreatif kegiatan pelayanan diperlukan.
Penjemputan terhadap • harmonis terhadap Kelompok
Kelompok Rentan Rentan.
(Mobil Keliling Prioritas)
3. Perancangan Desain • berorientasi Tidak adanya branding Adanya branding dan rasa bangga
Poster sebagai Atribut pelayanan akan tersedianya layanan terhadap instansi karena telah
Branding Pelayanan • kompeten yang ramah terhadap menerapkan pelayanan prima dan
Penjemputan terhadap • harmonis kelompok rentan di inklusif.
Kelompok Rentan • adaptif Pengadilan Agama
(Mobil Keliling Prioritas) kolaboratif Bajawa.
di mobil dinas kantor;

38
4. Publikasi dan • berorientasi Tidak terwujud nilai Kegiatan Sosialisasi Aktualisasi
Sosialisasi Pelayanan pelayanan berorientasi pelayanan, Kegiatan Kreatif Kepada Para
Penjemputan terhadap • kompeten akuntabel serta tidak Stakeholder akan berjalan dengan
Kelompok Rentan • harmonis tersampaikannya kepada baik dan informasi perkembangan
(Mobil Keliling Prioritas) • loyal publik terkait informasi pelayanan satker terhadap kelompok
Pengadilan Agama • akuntabel tersedianya kegiatan rentan dapat tersampaikan kepada
Bajawa • kolaboratif gagasan kreatif layanan masyarakat.
yang ramah kelompok
rentan sehingga
manfaatnya tidak
tersampaikan dengan
optimal.

39
5. Penyusunan Laporan • berorientasi Tidak diketahuinya Dapat memonitor kemanfaatan dari
Aktualisasi kegiatan pelayanan indikator keberhasilan akan layanan Penjemputan terhadap
Layanan Penjemputan • kompeten manfaat yang dirasakan Kelompok Rentan (Mobil Keliling
terhadap Kelompok • harmonis masyarakat terhadap Prioritas) PA Bajawa dan dijaga
Rentan (Mobil Keliling • loyal layanan Penjemputan keberlanjutannya demi pelayanan
Prioritas) PA Bajawa • ak untabel terhadap Kelompok Rentan prima yang inklusif.
• (Mobil Keliling Prioritas) PA
Bajawa.
Tabel 4.2 Analisa Dampak

C. Time Schedule

25 September 2022 s/d 27 Oktober 2022


No. Kegiatan
Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
ke-1 ke-2 ke-3 ke-4 ke-5

1 Berkonsultasi dengan Mentor terkait


26 s/d 28
dengan gagasan kreatif Rancangan September
2022
Aktualisasi

40
Penyusunan SOP (Standar
29 september 29 september
Operasional Prosedur) atau Petunjuk
2 s/d 7 Oktober s/d 7 Oktober
Teknis (Juknis) Pelayanan 2022 2022
Penjemputan terhadap Kelompok
Rentan (Mobil Keliling Prioritas).
Pendesainan Atribut Pelayanan
10 s/d 14
3 Penjemputan terhadap Kelompok
Oktober 2022
Rentan (Mobil Keliling Prioritas);

4 Publikasi dan Sosialisasi Pelayanan


17 s/d 21
Penjemputan terhadap Kelompok Oktober 2022
Rentan (Mobil Keliling Prioritas)
Pengadilan Agama Bajawa

5 Laporan Aktualisasi terhadap Layanan


Penjemputan terhadap Kelompok 24 s/27
Oktober 2022
Rentan (Mobil Keliling Prioritas) PA
Bajawa
Tabel 4.3 Time Schedule

41
BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan uraian rancangan aktualisasi pada bab-bab
sebelumnya, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rancangan aktualisasi ini merupakan implementasi dari penerapan
core value BERAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), serta
penerapan dari Agenda III tentang Manajemen ASN dan Smart ASN.
2. Dalam rancangan aktualisasi ini, untuk mencari core issue
digunakan beberapa tools analysis seperti Teknik APKL, teknik
USG (Urgent, Seriousness, Growth) sedangkan untuk mencari
penyebab dari isu utama / core issue sayamenggunakan fishbone.
Adapun untuk mencari gagasan kreatif dari penyebab masalah
digunakan tapisan Mc. Namara.
3. Setelah menganalisis dengan menggunakan teknik-teknik yang
terdapat pada poin 2, maka dipilihlah judul rancangan aktualisasi
berdasarkan kesesuaian dengan tema yang diberikan panitia serta
isu faktual yang terjadi di Pengadilan Agama Bajawa.
4. Dari core issue yang diangkat di dalam judul, maka dirumuskan 5
(lima) gagasan kreatif pemecahan isu, yaitu Konsultasi bersama
Mentor, Penyusunan SOP/Juknis, Perancangan Desain Atribut
Layanan, Publikasi dan Sosialisasi Layanan, dan Penyusunan
Laporan Aktualisasi.

42
DAFTAR PUSTAKA

E-Book :
Amelia, Rizki, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil :
Modul Smart ASN, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Fatimah, Elly, dan Erna Irawati, Modul Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil : Manajemen ASN, (Jakarta : Lembaga
AdministrasiNegara, 2017)
Handoko, Ramah, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil : Modul Akuntabel, (Jakarta : Lembaga Administrasi
Negara, 2021)
Jalis, Ahmad, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil :
Modul Kompeten, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Lembaga Administrasi Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon
PegawaiNegeri Sipil : Modul Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
Nilai Bela Negara, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2019)
, Modul Pelatihan Dasar Calon
PegawaiNegeri Sipil : Modul Analisis Isu Kontemporer, (Jakarta
: Lembaga Administrasi Negara, 2019)
Mirdin, Andi Adiyat, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil : Modul Loyal, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Rahmanendra, Dwi, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri
Sipil : Modul Loyal, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Sejati, Tri Atmojo, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

43
: Modul Kolaboratif, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Sembodo, Jarot, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil :
Modul Harmonis, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara,
2021)
Suwarno, Yogi, Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil :
ModulAdaptif, (Jakarta : Lembaga Administrasi Negara, 2021)

44
Peraturan dan Perundang-Undangan :
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945
Peraturan Pemerintah Nomor 101 Tahun 2000 tentang
Pendidikan Dan Pelatihan Jabatan Pegawai Negeri Sipil
Peraturan Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia
Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil

Website :
www.pabajawa.net

45
LAMPIRAN

1. Form Catatan Coaching

46
2. Form Catatan Mentoring

47

Anda mungkin juga menyukai