Anda di halaman 1dari 15

Putri Aprilia 

Follow Putri is an SEO Content Writer at Niagahoster. She has experience in SEO
writing with business and tech topic.
Home » Digital Marketing » YouTube Ads: Panduan Lengkap Beriklan di Youtube untuk Pemula

YouTube Ads: Panduan Lengkap Beriklan


di Youtube untuk Pemula
August 31, 2020  7 min read

Anda ingin mengiklan bisnis Anda di YouTube? Sebuah pilihan yang tepat! Youtube
adalah media sosial nomor 1 di Indonesia dengan lebih dari 150 juta pengguna. Kalau bisa
mengoptimalkan iklan di YouTube, penjualan produk Anda akan meningkat. Hasilnya, bisnis
Anda bisa jauh lebih sukses.

Namun, bagaimana cara melakukannya? 

Nah, di artikel ini, kami akan memberikan panduan lengkap cara membuat YouTube Ads
yang efektif. Kami juga akan memberikan tips mengoptimalkan iklan YouTube. Sebelumnya,
mari mulai dengan mengenal YouTube Ads terlebih dahulu.

Daftar isi  tutup 
1 Apa itu YouTube Ads?
2 4 Bentuk YouTube Ads yang Harus Anda Ketahui
2.1 1. Skippable in-stream Ads
2.2 2. Non-Skippable Ads
2.3 3. Discovery Ads
2.4 4. Non-Video Ads
3 5 Cara Membuat YouTube Ads
3.1 1. Upload Video di Channel YouTube Anda
3.2 2. Buat Iklan melalui Akun Google Ads
3.3 3. Tentukan Parameter Iklan Anda
3.4 4. Pilih Target Audiens Anda
3.5 5. Hubungkan Google Ads dengan Channel Youtube Anda
4 5 Tips Mengoptimasi Iklan Youtube Ads
4.1 1. Tentukan Tujuan Iklan yang Jelas
4.2 2. Buat Video Iklan yang Kreatif
4.3 3. Buat Calls to Action
4.4 4. Buat End Screen
4.5 5. Kelola Kata Kunci Negatif
5 Coba YouTube Ads untuk Sukseskan Bisnis Anda!

Apa itu YouTube Ads? 


YouTube Ads adalah layanan untuk mempromosikan produk atau jasa bisnis Anda melalui
YouTube. Singkatnya, layanan iklan YouTube. 

Saat ini sudah banyak bisnis yang menggunakan YouTube Ads karena berbagai kelebihan
yang ditawarkan. Salah satunya, Anda bisa menentukan target audiens secara spesifik
berdasarkan lokasi atau minatnya terhadap produk. 

Baca juga: Panduan Lengkap YouTube Marketing untuk Mengembangkan Bisnis


Anda

Tidak hanya itu, dari sisi harga juga cukup terjangkau. Pembayarannya pun dilakukan hanya
jika audiens menonton iklan Anda sampai akhir. Mirip dengan sistem PPC pada iklan teks
Google, bukan? 

Selain itu, Anda juga bisa melihat performa iklan di Google Analytics. Hal ini akan
memudahkan untuk memastikan strategi pemasaran sudah tepat sasaran. 

Sebagai bagian dari layanan iklan Google, Anda baru bisa memasang iklan YouTube Ads
jika menggunakan Google AdWords (Google Ads). Artinya, keduanya harus sudah
terintegrasi dengan baik. 

Nah, sebelum mengetahui cara membuat YouTube Ads, ada baiknya Anda mengetahui tipe-
tipe iklan yang ada di YouTube Ads. Tujuannya, agar Anda tidak salah pilih. Langsung saja
simak penjelasannya berikut ini. 

4 Bentuk YouTube Ads yang Harus Anda Ketahui


Secara umum ada empat bentuk YouTube Ads yang mungkin sudah familiar buat Anda. Apa
saja?
1. Skippable in-stream Ads

Skippable in stream merupakan tipe iklan yang paling sering dipakai untuk YouTube Ads.

Sesuai namanya, video iklan pada tipe ini dapat di-skip (dilewati) oleh penonton. Video yang
Anda iklankan di tipe ini minimum berdurasi 12 detik dan maksimum 3 menit. Tepat setelah
detik ke-5, tombol skip akan muncul dan dapat ditekan oleh penonton. 

Penting untuk memastikan bahwa iklan Anda menarik agar tidak di skip oleh viewer
YouTube. Caranya, dengan melakukan optimasi video yang akan kami jelaskan di
bagian Tips Optimasi. 

Bagaimana jika tetap di skip oleh penonton?

Tak masalah. Anda masih mendapatkan keuntungan dari sisi budget. Sebab, Anda tidak harus
membayar biaya PPC (Pay Per Click). Anda hanya membayar ketika video iklan ditonton
lebih dari 30 detik atau sampai video selesai. 

2. Non-Skippable Ads 

Berbeda dengan skippable in-stream, tipe YouTube ads ini berarti video iklan Anda tak dapat
di-skip oleh penonton. Dengan demikian, informasi iklan yang diterima oleh pengunjung
akan jauh lebih lengkap.

Anda bisa memilih non-skippable ads sebagai strategi promosi yang efektif. Hal ini
mengingat 76% penonton cenderung melakukan skip. Artinya, agar informasi iklan dapat
diterima secara utuh, non-skippable ads bisa menjadi pilihan.

Non-skippable ads sendiri terbagi dalam tiga tipe, yaitu: 


 Pre-roll Ads – iklan yang muncul sebelum video dimulai dengan durasi 15-20 detik. 
 Mid-roll Ads – iklan yang muncul di pertengahan video atau setelah 10 menit video
berlangsung dengan durasi 15-20 detik. 
 Bumper Ads – iklan yang muncul di awal, tengah, atau akhir video dengan durasi
paling lama 6 detik. 

Kunci agar non-skippable ads efektif sebagai media promosi adalah membuat video
semenarik mungkin. Tujuannya, penonton tertarik menyimak video iklan Anda dan
informasinya tersampaikan dengan baik. 

3. Discovery Ads 

Tipe YouTube ads ini dahulu bernama In-Display Ads. Video iklan ini akan ditayangkan
pada halaman hasil pencarian, homepage YouTube, dan di halaman terkait video yang sedang
ditonton. 

Supaya iklan yang dipasang efektif, penting sekali membuat iklan bisa berada di posisi
teratas. Sebab, iklan tersebut akan mendatangkan jumlah viewers yang lebih banyak.
Tipsnya, Anda perlu melakukan optimasi SEO pada video YouTube Anda. 

4. Non-Video Ads

Anda ingin beriklan di YouTube, tetapi tak memiliki video iklan? Tenang, YouTube juga
menyediakan layanan iklan tanpa video. Non-video ads akan muncul dalam bentuk, kartu,
gambar, maupun teks pada berbagai video YouTube. 

Tipe YouTube ads non-video, terbagi menjadi tiga:. 

 Sponsored Card Ads


Sponsored Card Ads merupakan iklan dengan bentuk gambar (kartu) yang muncul ketika
penonton klik ikon “i” di pojok kanan layar video. Jika gambar tersebut diklik, penonton akan
diarahkan menuju video atau channel YouTube Anda.

 Overlay Ads 
Overlay Ads merupakan iklan berbentuk teks dalam box semi transparan berukuran 480×70
pixel. Jika diklik, penonton akan digiring ke landing page yang telah Anda siapkan. 

 Display Ads

Display Ads merupakan iklan berbentuk gambar yang akan muncul di hasil pencarian
YouTube. Display Ads juga efektif untuk mengarahkan viewer ke landing page yang Anda
tentukan. 

Baca juga: Cara Riset Keyword YouTube untuk Pemula

5 Cara Membuat YouTube Ads 


Setelah mengetahui tipe-tipe iklan pada YouTube Ads, sekarang saatnya mengetahui
bagaimana cara membuat YouTube Ads. Sudah siap? Ayo kita mulai! 

1. Upload Video di Channel YouTube Anda

Langkah pertama membuat YouTube Ads adalah mengupload video iklan di channel
YouTube Anda. Pastikan video yang Anda buat telah sesuai dengan ketentuan tipe iklan
YouTube yang Anda pilih. 

Cara meng-upload video iklan ini sama saja seperti mengupload video pada umumnya. Anda
hanya perlu login ke akun YouTube Anda. Kemudian, klik ikon untuk Upload video.

Anda akan diarahkan menuju halaman untuk upload video. Selanjutnya, Anda tinggal drag
and drop video atau pilih menu select file. 
Setelah itu, jangan lupa tambahkan judul, deskripsi, dan juga beberapa tag dari iklan Anda.
Lalu, tunggu proses upload berhasil.

Baca juga: 15 Cara Mendapatkan Uang dari Youtube 2020

2. Buat Iklan melalui Akun Google Ads 

Setelah berhasil, sekarang saatnya membuat iklan melalui akun Google Ads Anda. Jika,
belum mempunyai akun Google Ads, Anda bisa membuatnya terlebih dahulu.

Setelah memiliki akun, Anda bisa login ke Google Ads. Kemudian, klik
menu Campaign dan klik ikon “+” untuk membuat iklan baru. Untuk lebih jelasnya
perhatikan gambar di bawah ini. 

Setelah itu, Anda akan diminta untuk memilih tujuan dari iklan anda. Kami menyarankan
Anda memilih tipe Brand awareness and reach untuk YouTube. Kenapa? Sebab, YouTube
Ads terbukti efektif untuk meningkatkan brand awareness hingga 9%. 
Selanjutnya, pilih opsi Video dan tentukan tipe iklan YouTube yang dibutuhkan.

 Setelah itu, klik CONTINUE untuk menuju step berikutnya. 

3. Tentukan Parameter Iklan Anda 


Langkah selanjutnya, Anda bisa menentukan parameter untuk iklan Anda . Inilah parameter
yang perlu Anda isikan:

 Campaign Name: tulis nama iklan Anda sesuai strategi pemasaran yang dijalankan.
Misalnya, “Skippable Product Agustus 2020”. Hal ini akan memudahkan Anda jika
mengelola banyak iklan 
 Bid Strategi: strategi bidding iklan YouTube ads. Misalnya, target CPM. Pilih
strategi bidding sesuai kebutuhan: 
o Maximum CPV (cost per view). Anda hanya membayar sesuai dengan
jumlah view. 
o Target CPM (cost per mile). Harga yang Anda bayarkan adalah per 1000
tayangan. 
o Target CPA (cost per acquisition). Biaya yang Anda bayarkan sesuai dengan
penonton yang klik iklan Anda. 
 Budget: masukkan jumlah budget yang Anda miliki untuk iklan YouTube.
 Networks: Lokasi iklan Anda akan ditampilkan. Pilihlah dari tiga pilihan, yaitu:
o Discovery only (hanya muncul di halaman hasil pencari YouTube) 
o All of YouTube (muncul di hasil pencarian, halaman channel, di video, dan
homepage YouTube) 
o YouTube Display Network ( muncul di YouTube affiliate website dan
Display Network)
 Location: Lokasi target audience Anda. Pilih lokasi penonton iklan Anda: All
countries, Indonesia, atau lokasi spesifik 
 Language: Bahasa iklan yang digunakan. Pilih Indonesia untuk target penonton
Indonesia. 
 Inventory Type: Tipe konten pengecualian. Pilih standard jika tidak membutuhkan
pengaturan khusus seperti video mengandung kekerasan dan bahasa tabu. Inventory
khusus memiliki harga lebih mahal.

4. Pilih Target Audiens Anda 


Untuk memaksimalkan budget dan performa iklan, Anda juga perlu menentukan target
audiens Anda. Berikut ini, pengaturan yang perlu Anda lakukan untuk membuat target
audiens. 

Pertama, berdasarkan demografi. Pada opsi ini, Anda diminta memilih target audiens Anda
berdasarkan gender, usia, sudah memiliki anak atau belum, dan persentase pendapatan
audiens dalam rumah tangga. 

Kedua, berdasarkan minat audiens. Anda bisa masukkan kata kunci iklan sesuai topik yang
relevan dengan target audience. Anda juga bisa memasukan website Anda dan website yang
berhubungan dengan iklan Anda. 

Selain menambahkan kata kunci, Anda juga perlu centang beberapa topik dari target audiens
Anda. Nantinya, iklan Anda akan muncul di beberapa video dengan topik yang telah Anda
pilih. 
5. Hubungkan Google Ads dengan Channel Youtube Anda

Langkah terakhir adalah masukkan tautan video iklan yang sudah Anda upload di YouTube
ke Google Ads. 

Ketika memasukkan link video, Anda akan melihat rangkuman dari pengaturan yang telah
Anda buat sebelumnya. Jangan lupa mengisi URL untuk tampilan display, Call to Action, dan
headline. 

Setelah itu, klik tombol Create Campaign pada iklan YouTube Ads Anda akan dirilis.
Artinya, cara membuat YouTube Ads sudah selesai. 
Eits, apakah berarti Anda bisa hanya berpangku tangan menunggu hasil dari iklan YouTube
tersebut? Tidak Anda harus terus memantau hasilnya menggunakan YouTube Analytics dan
Google Analytics. 

5 Tips Mengoptimasi Iklan Youtube Ads


Memakai YouTube ads memang merupakan strategi pemasaran yang sangat bagus. Namun,
Anda juga harus melakukan optimasi pada video YouTube ads Anda supaya bekerja lebih
optimal. Nah, ini dia tipsnya:.

1. Tentukan Tujuan Iklan yang Jelas 

Dalam membuat iklan, Anda harus mempunyai tujuan yang jelas. Misalnya, untuk
meningkatkan brand awareness, leads, jumlah views, atau konversi. 

Anda bisa melihat persentase tujuan iklan video YouTube Anda melalui Google Analytics.
Katakanlah jika tujuan brand awareness, Anda bisa membuat iklan yang singkat dan menarik.
Hasilnya penonton iklan Anda akan lebih mengenali brand Anda.

Contohnya iklan dari Mercedes Benz yang menampilkan video berdurasi kurang lebih 3.8
detik. Tak ada yang ditampilkan. Di dalamnya, Mercedes Benz hanya memperdengarkan
suara mesin dari mobil mewah ini. 

Berhasilkah cara ini? Menurut data dari ThinkwithGoogle, 61% iklan video bumper seperti
yang digunakan Mercedes Benz mampu menaikkan brand awareness hingga 9%!. 

2. Buat Video Iklan yang Kreatif


Video iklan tak melulu harus secara gamblang menjual produk. Anda bisa membuat video
iklan casual dengan konsep cerita tertentu. Bahkan, video yang diselingi humor cenderung
lebih disukai oleh penonton.

Cara ini banyak digunakan brand ternama dalam mempromosikan produk mereka lewat
YouTube Ads. Salah satunya, Amazon. 

Di video itu, Amazon mempromosikan produk voice assistant dengan sistem smart speakers.
Cerita dalam video itu dikemas dengan alur cerita humor yang menarik. Tak heran, video itu
pun menjadi magnet bagi 100 juta penonton hanya dalam beberapa bulan. 

Tak hanya itu, video iklan tersebut juga berhasil meraih predikat video iklan terbaik dari
YouTube.

Artinya, video iklan yang casual pun mampu menarik perhatian penonton cukup signifikan.
Jangan ragu membuat video iklan seperti itu. Jika video iklan Anda diingat banyak audiens,
brand awareness bisnis Anda pasti akan meningkat, bukan? 

Baca Juga: Jenis Iklan Online

3. Buat Calls to Action 

Saat mempromosikan video iklan di YouTube, buatlah banner call to action. Anda bisa
mengarahkannya ke landing page, halaman produk utama, atau halaman promosi lain. 

Letakkanlah CTA di bagian awal video atau jika memungkinkan selama video iklan
berlangsung. Kenapa? 

Menurut KissMetrics, 20% penonton akan skip video yang panjangnya lebih dari 1 menit.
Kalau video iklan pendek, kemungkinannya lebih besar untuk menarik penonton. Jadi, upaya
promosi pun akan jadi lebih efektif. 
4. Buat End Screen 

Selain membuat call to action, Anda juga bisa menambahkan end screen di akhir video. End
screen adalah fitur Youtube untuk menampilkan thumbnail video, channel, maupun website
Anda. 

End screen berfungsi untuk mempromosikan jejaring sosial, mengarahkan ke video konten


lain, halaman lain, atau meningkatkan brand awareness. Anda perlu menambahkan end
screen untuk membantu penonton mendapatkan informasi dari video lain yang relevan. 

Karena penonton yang melihat sampai akhir video menunjukkan ketertarikannya, arahkan
mereka ke konten lain yang sesuai. Sebagai contoh, salah satu video dari Niagahoster berikut.

Dengan beberapa thumbnail untuk mengarahkan ke beberapa video lain, dapat membantu
penonton untuk tahu informasi produk secara lebih banyak.

5. Kelola Kata Kunci Negatif 

Di YouTube Ads, Anda bisa menentukan target audiens dan kata kunci untuk iklan video
Anda. Hal ini akan membuat iklan lebih tepat sasaran dan efisien secara anggaran. Sebab,
Anda hanya menargetkan pengguna unik. 

Misalnya, iklan bisa dibuat agar tidak dilihat orang yang sebelumnya pernah mengunjungi
channel YouTube Anda. Atau, tidak dimunculkan bagi yang pernah melakukan share, like
dan komen di video Anda. Bagaimana melakukannya?

Caranya, klik kampanye Anda di Google Ads. Kemudian pilih “Shared library”. Lalu pilih
“Video remarketing”. 
Coba YouTube Ads untuk Sukseskan Bisnis Anda!
Membuat iklan YouTube Ads itu mudah. Cukup dengan 5 langkah saja, iklan Anda pun
sudah bisa menjangkau audiens dengan tepat. Mari review lagi langkah di atas: 

 Mengupload video
 Membuat kampanye via Google Ads 
 Mengatur iklan sesuai kebutuhan
 Memilih target audiens
 Launching iklan 

Kalau ingin video iklan sukses, jangan lupa dengan upaya optimasinya. Beberapa tipsnya
adalah tujuan iklan harus jelas, video yang dibuat kreatif dan menarik, dilengkapi adanya
CTA dan end screen

Oh iya, Anda juga perlu melakukan optimasi SEO supaya video Anda muncul paling atas.
Nah, untuk mengetahui cara mengoptimasinya, Anda bisa kunjungi artikel berikut
→ Panduan SEO Youtube Terbaru 2020. 

Sekian panduan dari kami. Semoga artikel ini dapat membantu Anda sukses bisnis online.
Selamat mencoba! 

Anda mungkin juga menyukai