Anda di halaman 1dari 3

1.1.

Prosedur
Komunikasi,
Partisipasi &
Konsultasi
PRO/ABB/HSE/04

PT. ADONARA BAKTI BANGSA

Jl. Bungur Besar 17 No.7 A1-2,


Jakarta

Ebhiet Febriant
Prepared by
HSE

HM. Anis Tokan


Approved by
President Director

Dokumen ini tidak boleh disalin atau digunakan untuk keperluan komersial atau Tgl Berlaku : 01-01-2022
tujuan lain baik seluruhnya maupun sebagian tanpa izin sebelumnya dari
Management Representative (MR) PT. Adonara Bakti Bangsa Rev : 01
1.1. Partisipasi, Konsultasi dan Komunikasi Internal
1.1.1. Coordinator HSE akan menyampaikan setiap masalah penting yang terkait dengan K3 kepada
setiap karyawan, termasuk sub-kontraktor atau supplier yang terkait dengan kegiatan/
pekerjaan yang menuntut keselamatan dan kesehatan kerja serta pengendalian lingkungan hidup
di internal perusahaan melalui:
• HSE meeting.
• Management Review meeting.
• Induksi Keselamatan.
• Internal training system.
• Email.
• New employee orientation.
• HSE Gathering.
• HSE rewards.
• HSE Competition.
1.1.2. Konsultasi dan komunikasi internal juga dapat dilakukan melalui media lain yang
terdokumentasi misalnya employee HSE handbook, HES Bulletin, poster, berita, memo internal
baik secara elektronik maupun tertulis.
1.1.3. Konsultasi dan komunikasi internal dapat dilakukan melalui media rapat harian sebelum kerja,
serta HSE Meeting yang diadakan secara rutin di tingkat divisi, dengan agenda atau rencana
yang terdokumentasi.
1.1.4. Coordinator HSE akan menentukan hal-hal penting yang perlu disampaikan kepada pihak
tertentu yang membutuhkan informasi K3 Jenis-jenis informasi penting yang biasanya perlu
disampaikan secara internal adalah:
• Informasi tentang tanggung jawab / wewenang dan kewajiban setiap orang, staf karyawan
termasuk sub-kontraktor atau supplier untuk memberikan kontribusi pada system K3 termasuk
melakukan Risk Assessment.
• Safety Sign tentang K3.
• Program-program pelatihan tentang K3.
• Hasil-hasil konsultasi formal yang dilakukan oleh Coordinator HSE atau team HSE bersama
dengan Management perusahaan.
• Prosedur-prosedur operasional yang terkait dengan K3 yang berlaku di area kerjanya
masing-masing.
• Peraturan atau perundang-undangan baru tentang K3.
• Hasil monitoring performance K3 yang dilakukan secara rutin.
• Hasil review prosedur atau persyaratan tentang K3 yang dilakukan secara rutin maupun
yang tidak rutin.
• Ketidaksesesuaian yang telah terjadi maupun yang belum terjadi namun berpotensi untuk
menimbulkan konsekuensi terhadap K3, serta tindakan-tindakan atau langkah-langkah yang
perlu diambil.
1.1.5. Komunikasi untuk Visitor dilakukan dengan cara yang sesuai Prosedur Induksi Keselamatan.
1.2. Konsultasi dan Komunikasi Eksternal
1.2.1. Director akan menentukan hal-hal penting yang perlu atau tidak perlu disampaikan kepada
pihak ekternal seperti Sub-kontraktor, supplier, pihak yang berwenang, atau instansi tertentu
kecuali yang telah disyaratkan oleh peraturan.
1.2.2. Dalam keadaan tidak normal dan darurat, setiap komunikasi eksternal harus dilakukan oleh Ketua
Tim Emergency. Misalnya menghubungi instansi terkait, rumah sakit jasa ambulan, petugas
pemadam kebakaran, pihak kepolisian.
1.2.3. Dalam keadaan normal komunikasi eksternal kepada client dapat dilakukan oleh Coordinator
HSE setelah mendapat ijin dari Manager HSE.
1.2.4. Coordinator HSE akan berkonsultasi/ berkomunikasi dengan instansi pemerintah atau pihak
yang memiliki wewenang cukup untuk mendapatkan/ menyampaikan informasi tentang K3.
1.2.5. Setiap Kepala Divisi menyampaikan informasi terkait aktifitas K3 perusahaan termasuk kepada
pihak yang berkepentingan sesuai dengan prosedur ini.
1.2.6. Divisi HSE akan membantu Coordinator HSE jika diperlukan untuk melakukan konsultasi/
komunikasi kepada Sub-kontraktor atau supplier atau principal/ customer sehubungan dengan
aspek keselamatan dan kesehatan kerja.
1.2.7. Setiap proses konsultasi dan komunikasi ekternal akan didokumentasikan sesuai dengan
ketentuan yang ada di dalam prosedur ini.

1.3. Pendokumentasian Proses Partisipasi, Konsultasi dan Komunikasi


1.3.1. Setiap penyelenggaraan komunikasi partisipasi, dan konsultansi internal maupun eksternal
harus didokumentasikan dan setiap hal-hal penting harus dicatat secara akurat. Semuanya harus
sesuai dengan prosedur yang berlaku.
1.3.2. Semua perencanaan yang akan dilakukan, agenda yang dibahas maupun hal -hal yang penting
perlu ditekankan dalam rapat harus dimasukkan dalam proses pendokumentasian dan
dipelihara sesuai dengan prosedur yang berlaku.

Anda mungkin juga menyukai