Anda di halaman 1dari 14

0PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS CILEUNYI
Jl. Ciburial RT.04 RW.13 Kecamatan Cileunyi Kode Pos 40622 Telp (022) 63741021
E-mail : pkmcileunyi_bandungkab@yahoo.com

KEPUTUSAN
KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI
Nomor : 440/005/SK/PKM-Cileunyi/I/2019

TENTANG
KEBIJAKAN PENGELOLAAN PUSKESMAS DI PUSKESMAS CILEUNYI

KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI,

Menimbang : a. bahwa agar penyelenggaraan pelayanan Puskesmas


dikelola secara efektif dan efisien, maka perlu disusun
kebijakan pengelolaan puskesmas;
b. bahwa agar pengelolaan Puskesmas berjalan dengan baik,
maka perlu disusun kebijakan pengelolaan Puskesmas
berdasarkan aturan yang berlaku;
c. bahwa agar mutu pelayanan kesehatan masyarakat
terjamin maka harus didukung oleh kebijakan pengelolaan
puskesmas;
d. bahwa agar masyarakat mudah mendapatkan akses
terhadap pelayanan, informasi, dan memberikan umpan
balik, maka perlu disusun kebijakan akses masyarakat
terhadap Puskesmas;

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009


tentang Kesehatan;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2014
tentang Tenaga Kesehatan;
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
75 tahun 2014, tentang Puskesmas;
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 tahun 2015, tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan
Tingkat Pertama;
5. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
44 tahun 2016, tentang Manajemen Puskesmas;
6. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung No. 9 Th. 2002
Tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Bandung;
7. Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Nomor 12 tahun
2016 tentang Pembentukan Organisasi Dinas Daerah
Kabupaten Bandung;
8. Peraturan Bupati Bandung Nomor 5 tahun 2008 Tentang
Rincian Tugas, Fungsi dan Tata Kerja Dinas Daerah;
9. Peraturan Bupati Bandung Nomor 6 Tahun 2015 tentang
Pola Tata Kelola UPT Pelayanan Kesehatan Dinas
Kesehatan Kabupaten Bandung;
10. Peraturan Bupati Bandung Nomor 17 Tahun 2015
tentang Standar Pelayanan Minimal pada BLUD UPT
Pelayanan Kesehatan Kabupaten Bandung;
11. Peraturan Bupati Bandung Nomor 31 Tahun 2015
tentang Pengaturan Pegawai Non Pegawai Negeri Sipil
pada Satuan Kerja Perangkat Daerah yang Menerapkan
PPK - BLUD di Lingkungan Pemerintahan Kabupaten
Bandung;
12. Peraturan Bupati Bandung Nomor 52 Tahun 2015
tentang Penilaian Kinerja BLUD di Kabupaten Bandung;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS TENTANG KEBIJAKAN


PENGELOLAAN PUSKESMAS CILEUNYI.

KESATU : Kebijakan Pengelolaan Puskesmas sebagaimana tercantum


dalam Lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari Surat Keputusan ini;
KEDUA : Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan
dengan ketentuan apabila dikemudian hari terdapat
kekeliruan akan diadakan perbaikan/perubahan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cileunyi
pada tanggal : 23 Januari 2019

KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI

Endang Noor Farchiyah


LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA
PUSKESMAS CILEUNYI

NOMOR : 440/005/SK/PKM-Cileunyi/I/
2019

TENTANG : PENGELOLAAN PUSKESMAS

A. Tata Kelola Sarana Puskesmas

1. Pendirian Puskesmas memperhatikan tata ruang daerah, rasio


jumlah penduduk, dan ketersediaan pelayanan kesehatan yang ada
di wilayah Kecamatan.
2. Puskesmas harus memiliki ijin operasional yang berlaku.
3. Bangunan puskesmas adalah bangunan permanen, tidak bergabung
dengan tempat tinggal atau instansi lain.
4. Bangunan puskesmas harus memenuhi persyaratan lingkungan
sehat.
5. Tata ruang puskesmas diatur untuk memenuhi kebutuhan pelayanan
dengan memperhatikan akses, keamanan, dan kenyamanan.
6. Pengaturan tata ruang harus mengakomodasi kepentingan
penyandang cacat, anak-anak, dan orang usia lanjut.
7. Peralatan puskesmas harus disediakan sesuai dengan kebutuhan
pelayanan dan sesuai standar pelayanan.
8. Sarana, prasarana, dan peralatan puskesmas harus dipelihara
dengan baik dan diupayakan berfungsi dengan baik untuk
menunjang akses, keamanan, dan kelancaran pelayanan.
9. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin harus memiliki
ijin yang berlaku.

B. Tata kelola ketenagaan Puskesmas

1. Puskesmas Cileunyi dipimpin oleh seorang Kepala Puskesmas.


2. Kepala Puskesmas merupakan seorang tenaga kesehatan dengan
kriteria sebagai berikut :
a. memiliki ijazah tenaga kesehatan dengan tingkat pendidikan
paling rendah Sarjana
b. memiliki kompetensi manajemen kesehatan masyarakat
c. masa kerja di Puskesmas minimal 2 tahun
d. pernah mengikuti pelatihan administrasi dan manajemen
puskesmas
3. Harus disusun pola ketenagaan berdasarkan analisis kebutuhan
tenaga.
4. Analisis kebutuhan tenaga puskesmas dilakukan dengan
memperhatikan peraturan perundangan yang berlaku dan kebutuhan
masyarakat.
5. Kompetensi tiap-tiap tenaga kesehatan harus ditetapkan.
6. Uraian tugas tiap-tiap tenaga kesehatan harus disusun dan
disosialisasikan.
7. Tenaga kesehatan yang bekerja di puskesmas harus memenuhi
persyaratan perijinan yang ditentukan.

C. Pengelolaan Puskesmas

1. Struktur organisasi Puskesmas ditetapkan oleh pemerintah daerah.


2. Penanggung jawab baik UKM dan UKP ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas dengan kejelasan alur komunikasi dan koordinasi.
3. Uraian tugas masing-masing penanggung jawab dan pelaksana
harus disusun.
4. Struktur organisasi harus dikaji paling lambat dua tahun sekali.
5. Pelaksanaan uraian tugas harus dievaluasi paling lambat setiap
tahun sekali.
6. Visi, misi, dan tata nilai disusun bersama dengan memperhatikan
visi, misi Dinas Kesehata Kabupaten Bandung.
7. Tata nilai puskesmas disusun berdasar kesepakatan bersama
8. Tata nilai yang berlaku di Puskesmas Cileunyi adalah:
 Mandiri : Puskesmas Cileunyi secara mandiri melakukan
pemanfaatan dana BLUD untuk menignkatkan mutu
pelayanan.
 Amanah : Puskesmas Cileunyi melaksanakan tgas dengan
penuh tanggung jawab sesuai dengan tupoksi.
 Selamat : Puskesmas Cileunyi memberikan pelayanan dengan
mengutamakan keselamatan petugas dan
pengunjung
puskesmas.
 Adil : Puskesmas Cileunyi melaksanakan pelayanan di
dalam dan diluar gedung tanpa membedakan suku ,
agama, ras, dan antar golongan serta status
kepesertaan pasien.
 Gotong Royong : Puskesmas Cileunyi dalam memberikan
Pelayanan mengutamakan kebersamaan baik
lintas program maupun lintas sector.
 Inovatif : Puskesmas Cileunyi secara terus menerus berupaya
melakukan inovasi untuk meningkatkan mutu
pelayanan.
9. Kinerja puskesmas harus dinilai apakah sejalan dengan visi, misi,
dan tata nilai yang berlaku di puskesmas.
10. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP) dan/atau Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) diwajibkan untuk memberi pengarahan kepada pegawai atau
pelaksana kegiatan dalam pelaksanaan tugas dan tanggung jawab.
11. Arahan dan dukungan diberikan dalam bentuk kebijakan lokal,
pertemuan-pertemuan, maupun konsultasi dan pembimbingan oleh
pimpinan.
12. Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP harus diidentifikasi peran
lintas program dan lintas sector.
13. Peran lintas program dan lintas sektor dievaluasi paling lambat
setahun sekali.
14. Data dan informasi wajib dikelola dan dievaluasi sebagai dasar
untuk pengambilan keputusan.
15. Pengambilan keputusan dalam upaya peningkatan pelayanan di
Puskesmas maupun pengembangan program-program kesehatan
sesuai dengan kebutuhan masyarakat harus didukung oleh
ketersediaan data dan informasi yang akurat.
16. Data dan Informasi yang harus tersedia di Puskesmas Cileunyi,
meliputi :
a. Data wilayah kerja yang menjadi tanggung jawab;
b. Demografi;
c. Pola penyakit terbanyak;
d. Surveilans epidemiologi;
e. Evaluasi dan pencapaian kinerja pelayanan;
f. Evaluasi dan pencapian kinerja;
g. Data Kunjungan; dan
h. Profil Kesehatan;
17. Pelaksana program dan/atau pelaksana kegiatan wajib
melaksanakan komunikasi dengan sasaran program dan
masyarakat tentang penyelenggaraan program dan kegiatan
Puskesmas.
18. Puskesmas wajib melakukan pembinaan pada jaringan dan jejaring
puskesmas.
19. Penanggungjawab dan pelaksana progam Puskesmas harus
melakukan pencatatan terhadap seluruh pelaksanaan kegiatan
dan/atau upaya Puskesmas dan melakukan pelaporan kepada
Kepala Puskesmas.
20. Seluruh pegawai Puskesmas wajib melaksanakan tertib
administrasi dalam menyelenggarakan upaya/kegiatan Puskesmas,
baik Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), dan Administrasi.
21. Penilaian kinerja pegawai dilakukan setiap satu bulan sekali oleh
masing-masing Penanggungjawab Upaya Puskesmas yaitu
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).
22. Kepala Puskesmas wajib menilai kinerja penanggung jawab UKM
dan UKP sebagai wujud akuntabilitas, melalui Supervisi, Laporan
Bulanan, Laporan Tribulan dan Laporan Tahunan.
23. Evaluasi terhadap pelaksanaan uraian tugas pegawai sebagai
pelaksana program oleh Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Penanggungjawab Perorangan (UKP)
dilakukan setiap enam bulan sekali.
24. Pegawai baru bekerja di Puskesmas maupun pegawai yang baru
ditugaskan termasuk Kepala Puskesmas dan/atau
PenanggungjawabUpaya Kesehatan Perorangan (UKP) dan/atau
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) wajib
mengikuti program orientasi pegawai selama empat belas hari kerja
dan mendapatkan honorarium sesuai dengan peraturan yang
berlaku di Puskesmas Cileunyi.
25. Program orientasi pegawai terdiri dari :
a. Orientasi Organisasi di Puskesmas Cileunyi, terdiri dari :
1) Tugas, fungsi, visi, misi, dan kewenangan organisasi;
2) Kedudukan dan struktur organisasi;
3) Kebijakan dan strategi organisasi;
4) Sarana dan prasarana organisasi;
5) Indikator kinerja organisasi;
6) Standar prosedur operasional;
7) Nilai-nilai atau prinsip organisasi;
8) Penulisan kertas kerja; dan
9) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan.
b. Praktik Kerja di Lingkungan Puskesmas Cileunyi, terdiri dari :
1) Konsep dan tahapan praktik kerja;
2) Uraian tugas atau standar kompetensi jabatan;
3) Peraturan perundang-undangan yang terkait tugas jabatannya;
4) Praktik kerja sesuai tugas jabatan;
5) Evaluasi hasil pelaksanaan tugasnya;
6) Saran perbaikan untuk pelaksanaan tugasnya;
7) Penulisan kertas kerja;
8) Materi lain yang khusus sesuai dengan kompetensi jabatan
yang dibutuhkan.
26. Materi orientasi organisasi diberikan di Ruang Tata Usaha oleh
Kepala Puskesmas, Pelaksana Tata Usaha, Wakil Manajemen Mutu,
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), dan/atau
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM).
27. Materi orientasi praktik kerja terdiri dari Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
diberikan di masing-masing unit oleh pegawai unit terkait.
28. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
maupun pelaksana program/kegiatan berkesempatan untuk
mengikuti seminar, workshop dan pelatihan untuk meningkatkan
kompetensi.
29. Kepala Puskesmas wajib menyampaikan informasi tentang peluang
bagi karyawan untuk mengikuti seminar, workshop dan pelatihan .
30. Evaluasi pelatihan yang diikuti oleh pegawai dilakukan dalam
jangka waktu 3 (tiga) bulan pasca pelatihan.
31. Penanggungjawab Upaya Puskesmas berkewajiban untuk
mempertanggungjawabkan pencapaian kinerja Upaya Puskesmas
kepada Kepala Puskesmas dan melakukan tindak lanjut untuk
perbaikan.
32. Kepala Puskesmas melakukan kajian setiap satu tahun sekali
terhadap akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM), Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), Pelaksana unit dan Pelaksana program bertujuan untuk
menilai pencapaian kinerja dari tujuan pelayanan dan tidak
menyimpang dari visi, misi, tujuan, kebijakan Puskesmas, maupun
strategi pelayanan.
33. Penilaian akuntabilitas Penanggungjawab Upaya Puskesmas Cileunyi
meliputi :
1) Menentukan indikator kinerja puskesmas;
2) Mengevaluasi capaian kinerja pelayanan dan program sesuai
indikator yang telah ditetapkan;
3) Menganalisis hasil capaian kinerja pelayanan dan program;
4) Melaporkan kegiatan pelayanan dan program yang dijalankan
kepada Pimpinan Puskesmas;
5) Mengkaji kinerja Puskesmas apakah relevan dengan visi, misi,
tujuan dan Kebijakan Puskesmas;

34. Pendelegasian wewenang oleh Kepala Puskesmas diberikan kepada


Pelaksana Tata Usaha, Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Perorangan (UKP), Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM), dan/atau Wakil Manajemen Mutu Puskesmas.
35. Penanggungjawab upaya Puskesmas wajib melakukan pendelegasian
wewenang kepada pelaksana kegiatan apabila meninggalkan tugas.
36. Pendelegasian wewenang oleh Wakil Manajemen Mutu Puskesmas
diberikan kepada Document Control Puskesmas.
37. Kriteria yang perlu diperhatikan oleh Penanggungjawab upaya
Puskesmas dalam mendelegasikan wewenang kepada pelaksana
kegiatan apabila meninggalkan tugas yaitu masa kerja pegawai, serta
kompetesi dan kemampuan yang dimiliki oleh pegawai pelaksana.
38. Pendelegasian wewenang dapat dilakukan dalam keadaan :
1) Terdapat kebutuhan pelayanan yang melebihi ketersediaan
Petugas Medis maupun Non Medis di fasilitas pelayanan
Puskesmas; dan
2) Petugas Medis maupun Non Medis tidak dapat memberikan
pelayanan kesehatan di Puskesmas dan tidak ada Petugas
Pengganti.
3) Pendelegasian wewenang dilakukan dengan ketentuan,sebagai
berikut:
a) Diberikan dalam hubungan kerja internal;
b) Pemberi pendelegasian wewenang wajib memberikan instruksi
(penjelasan) kepada yang diserahi wewenang dan berhak untuk
meminta penjelasan mengenai pelaksanaan wewenang
tersebut;
c) Tanggungjawab atas pelaksanaan wewenang tidak beralih dan
tetap berada pada pemberi pendelegasian wewenang;
d) Penerima pendelegasian wewenang hanya bertindak untuk dan
atas nama yang memberikan delegasi wewenang;
e) Wewenang atau tugas yang dilimpahkan tidak bersifat terus
menerus;
f) Wewenang atau tugas yang dilimpahkan harus sesuai dengan
kemampuan dan keterampilan yang telah dimiliki oleh
penerima pendelegasian wewenang;
g) Pelaksanaan wewenang atau tugas yang dilimpahkan tetap
dibawah pengawasan pemberi pendelegasian wewenang;
h) Pemberi pendelegasian wewenang tetap bertanggungjawab atas
tugas yang didelegasikan sepanjang pelaksanaannya sesuai
dengan pendelegasian yang diberikan;
i) Pemberi pendelegasian wewenang wajib memantau
pelaksanaan pendelegasian wewenang tersebut;
j) Tugas yang dilimpahkan tidak termasuk pengambilan
keputusan klinis sebagai dasar pelaksanaan tindakan;
k) Pelimpahan suatu tindakan kedokteran atau kedokteran gigi
kepada perawat, bidan atau tenaga kesehatan tertentu lainnya
dilakukan secara tertulis sebagaimana tercantum pada
lampiran surat keputusan ini;
l) Pelaksana kegiatan (pegawai yang diberikan wewenang untuk
menjalankan kegiatan) wajib memberikan umpan balik atau
pelaporan kepada Penanggungjawab Upaya Kesehatan
Puskesmas dan Pimpinan Puskesmas untuk perbaikan kinerja
dan tindak lanjut diatur sebagai berikut:
 pelaporan tertulis dalam bentuk laporan bulanan
 rapat bulanan dilaksanakan setiap Bulan , minggu.ke 4.
39. Penyusunan dan pengendalian dokumen diatur dalam pedoman
penyusunan dan pengendalian dokumen.
40. Kegiatan pengendalian dokumen di Puskesmas Cileunyi, terdiri atas
:
 Penerbitan dan persetujuan dokumen;
 Penomoran/pengkodean dokumen;
 Penggunaan header-footer;
 Distribusi dokumen;
 Perubahan dokumen;
 Kaji ulang isi dokumen.
41. Pedoman (manual) mutu harus disusun sebagai dasar dalam upaya
peningkatan mutu pelayanan puskesmas.
42. Pedoman atau panduan kerja harus disusun untuk tiap upaya
puskesmas baik UKM maupun UKP.
43. Komunikasi Internal antara Kepala Puskesmas dengan
Penanggungjawab Upaya Kesehatan Puskesmas dan Pelaksana
program/kegiatan dilakukan dalam bentuk Briefing, Pertemuan
Karyawan atau mini lokakarya, dan Rapat Pimpinan yang
diselenggarakan secara periodik maupun sesuai kebutuhan, serta
menggunakan media dan teknologi komunikasi yang tersedia.
44. Komunikasi Internal dilakukan untuk membahas dan/atau
mengkoordinasikan pelaksanaan dan permasalahan dalam
melakukan Upaya/Kegiatan Kesehatan di Puskesmas Cileunyi.
45. Resiko akibat kegiatan puskesmas baik UKM maupun UKP baik
terhadap pengguna, pelaksana, maupun terhadap lingkungan
harus diidentifikasi, dianalisis dan ditindaklanjuti.
46. Jika terjadi insiden keselamatan pasien dalam pelayanan klinin
wajib dianalisis dan ditindaklanjuti. Insiden keselamatan klinis
yang termasuk kategori risiko sangat tinggi dan tinggi harus
ditindaklanjuti dengan Root Cause Analysis (RCA), sedangkan yang
termasuk kategori sedang dan rendah harus dilakukan investigasi
sederhana.
47. Puskesmas wajib melakukan pembinaan pada jaringan dan jejaring
puskesmas.
48. Anggaran yang tersedia di Puskesmas baik untuk pelayanan di
dalam gedung Puskesmas, maupun untuk pelaksanaan Upaya
Puskesmas dan kegiatan pelayanan Puskesmas perlu dikelola
dengan baik untuk akuntabilitas dan efisiensi dalam penggunaan
anggaran.
49. Penggunaan anggaran Puskesmas dapat berubah dalam rincian
objek belanja sesuai dengan kebijakan Kepala BLUD UPT Yankes
Kec. Cimenyan (fleksibelitas anggaran).
50. Keuangan puskesmas wajib dikelola sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
51. Audit keuangan oleh pihak luar dilakukan setiap satu tahun sekali.
52. Rapat monitoring dan evaluasi kegiatan Upaya Kesehatan
Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
diadakan setiap sebulan sekali.
53. Rapat monitoring dan evaluasi pihak administrasi atau manajemen
Puskesmas diadakan setiap satu bulan sekali.
54. Monitoring kegiatan puskesmas dilakukan melalui;
 laporan kegiatan oleh masing-masing penanggung jawab kepada
kepala puskesmas.
 laporan pelaksanaan kegiatan oleh pelaksana kepada
penanggung jawab Upaya .
 Lokakarya mini bulanan merupakan forum untuk monitoring
kinerja puskesmas.

D. Hak dan kewajiban Pengguna /Sasaran Program


1. Hak-hak pengguna adalah:
a. Setiap orang berhak atas kesehatannya (Pasal 4);
b. Setiap orang berhak dalam memperoleh pelayanan kesehatan
yang aman,bermutu dan terjangkau (Pasal 5 ayat 2);
c. Setiap orang mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
akses atas sumber daya di bidang kesehatan (Pasal 5 ayat 1);
d. Setiap orang berhak secara mandiri dan bertanggung jawab
menentukan sendiri pelayanan kesehatan yang diperlukan bagi
dirinya (pasal 5 ayat 3);
e. Setiap orang berhak mendapatkan lingkungan yang sehat bagi
pencapaian derajat kesehatan (pasal 6);
f. Setiap orang berhak mendapatkan informasi dan edukasi tentang
kesehatan yang seimbang dan bertanggung jawab (pasal 7);
g. Setiap orang berhak memperoleh informasi tentang data
kesehatan dirinya termasuk tindakan dan pengobatan yang telah
maupun yang belum diterimanya dari tenaga kesehatan (pasal 8);

2. Kewajiban sasaran meliputi :


a. Kewajiban untuk keikutsertaan BPJS;
b. Setiap orang berkewajiban ikut mewujudkan, mempertahankan,
dan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat yang sesuai
fungsinya (Pasal 9 ayat 1);
c. Kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat(1) pelaksanaannya
meliputi unit kesehatan perorangan, upaya kesehatan
masyarakat dam pembangunan berwawasan kesehatan (pasal 9
ayat 2);
d. Setiap orang berkewajiban menghormati hak orang lain dalam
upaya memperoleh lingkungan yang sehat , baik fisik, biologi
maupun social (pasal 10);
e. Setiap orang berkewajiban berperilaku hidup sehat untuk
mewujudkan, mempertahankan, dan memajukan kesehatan yang
setinggi tingginya (pasal 11);
f. Setiap orang berkewajiban menjaga dan meningkatkan derajat
kesehatan bagi orang lain yang menjadi tanggung jawabnya;
g. Setiap orang berkewajiban turut serta dalam program jaminan
kesehatan social

3. Dalam penyelenggaraan pelayanan baik UKM maupun UKP harus


memerhatikan hak dan kewajiban pengguna.
4. Setiap petugas puskesmas wajib memahami hak dan kewajiban
pengguna dan memberikan pelayanan dengan memperhatikan hak
dan kewajiban pengguna.

E. Kontrak Pihak Ketiga:


1. Sebagian kegiatan puskesmas yang dikontrakkan kepada pihak
ketiga harus dituangkan dalam perjanjian kerjasama.
2. Proses penyelenggaraan kontrak/perjanjian kerja sama dengan pihak
ketiga mengikuti peraturan perundangan yang berlaku dan
menjamin bahwa kegiatan yang dikontrakkan pada pihak ketiga
dilaksanakan sesuai dengan rencana dan menaati peraturan
perundangan yang berlaku.
3. Monitoring terhadap kinerja pihak ketiga dilakukan secara berkala
sesuai dengan perjanjian dan ketentuan yang berlaku.
4. Pihak ketiga harus dievaluasi paling lambat setahun sekali dan
ditindak lanjuti.

F. Peran Puskesmas dalam Pembangunan yang berwawasan kesehatan dan


pemberdayaan masyarakat:
1. Kepala Puskesmas, Penanggungjawab Upaya Kesehatan Perorangan
(UKP), Penanggungjawab Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM),
pelaksana program dan/atau pelaksana kegiatan bertanggung jawab
untuk memfasilitasi kegiatan pembangunan berwawasan kesehatan
dan pemberdayaan masyarakat dalam program kesehatan di wilayah
kerja Puskesmas mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi pelayanan.
2. Pemberdayaan masyarakat dilakukan mulai dari pelaksanaan survey
mawas diri, perencanaan kegiatan, monitoring, dan evaluasi kegiatan
Puskemas.

Ditetapkan di : Cileunyi
pada tanggal : 23 Januari 2019

KEPALA PUSKESMAS CILEUNYI

Endang Noor Farchiyah

Anda mungkin juga menyukai