Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muhamad Farhan Karim

NPM : 20013010278
Kelas : Pemeriksaan Akuntansi I-D

RMK Ch 13 / Pertemuan 13

Strategi Audit dan program Audit Secara Keseluruhan

Jenis-jenis pengujian Audit Ada beberapa jenis pengujian audit menjadi berikut :
1.Penerimaan klien & pembuatan planning audit awal
2. Memperoleh pemahaman mengenai usaha & bidang bisnis klien
3. Menilai risiko usaha klien
4. Melaksanakan mekanisme analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas & menilai risiko yang bisa diterima & resiko
pengendalian 6. Memahami pengendalian internal & menilai risiko pengendalian
6. Mengumpulkan kabar buat menilai risiko kecurangan
7. Menyusun taktik audit holistik & acara audit Pada 7 Tahapan pertama digunakan,
buat memenuhi kewajiban audtor pada melaksanakan mekanisme evaluasi risiko dan
dalam tahapan ke-8, adalah respons atas ke 7 tahapan sebelumnya (respons terhadap
mekanisme evaluasi risiko).

Pemilihan pengujian Audit yang akan dilaksanakan


Auditor biasanya memakai kelima jenis pengujian buat melakukan audit berdasarkan
undang-undang, namun jenis pengujian eksklusif bisa ditekankan tergantung dalam
situasinya. Setiap pengujian memerlukan mekanisme evaluasi risiko buat menilai
risiko yang terkait menggunakan evaluasi risiko keliru saji material waktu melakukan
keempat jenis pengujian lainnya. Kunci buat menjawab mengacu dalam risiko yang
teridentifikasi yang sebagai dasar laporan auditor. Ada beberapa faktor pada
menentukan jenis tes yang akan dilakukan :
 Keterbatasan Jenis-Jenis Untuk Pelaksanaan Audit Lebih Lanjut
 Biaya Pelaksanaan Pengujian
 Hubungan Antara Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substansif
 Hubungan Antara Prosedur Analitis Dengan Pengujian Subtansif
 Pilihan Antara Pengujian Pengendalian Dan Pengendalian Pengujian Subtansif
Dampak Teknologi Informasi Pada Pengujian Audit

Bukti campuran
Dalam setiap kasus, diasumsikan bahwa bukti yang memadai dan sesuai telah
diperoleh. Berikut beberapa kombinasi dan konsep pencampuran bukti:
1. Analisis audit I
Klien ini adalah organisasi besar dengan sistem pengendalian internal yang kompleks
dan risiko bawaan yang rendah. Oleh karena itu, auditor melakukan pengujian
pengendalian yang ekstensif dan mengandalkan terutama pada pengendalian internal
klien untuk mengurangi pengujian internal klien untuk mengurangi pengujian
substantif lainnya.
2. Analisis audit II
Perusahaan menengah dengan beberapa kontrol dan risiko yang melekat. Auditor
memutuskan untuk melakukan sejumlah pengujian dalam bentuk apapun, kecuali
untuk melakukan prosedur analitis signifikan. lebar Pengujian lebih lanjut diperlukan
ketika risiko bawaan tertentu diidentifikasi.
3. Analisis audit III
Prosedur Prosedur analitis untuk zat sering dilakukan untuk meminimalkan pengujian
zat lain, karena mengungkapkan kemungkinan salah saji material. Jika auditor
diharapkan menemukan kekurangan material dalam saldo akun, metode analitis
selanjutnya tidak ekonomis. Karena banyaknya pengujian material terperinci yang
diperlukan, biaya pengujian seringkali tinggi.
4. Analisis IV Audit
Rencana awal untuk audit ini adalah mengikuti metodologi yang digunakan dalam
Audit 2. auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal tidak efektif. Pengujian
rinci ekstensif dilakukan untuk mengecualikan hasil tes lain yang tidak dapat diterima.
Biaya pemeriksaan ini lebih tinggi karena pengujian transaksional dan kontrol yang
ekstensif telah dilakukan.

Mendesain program audit


Prosedur audit ini kemudian digabungkan menjadi program audit. Untuk sebagian
besar audit, auditor kontrak merekomendasikan untuk menggabungkan bukti audit
kepada pimpinan kontrak. Setelah menerima seperangkat bukti audit, orang yang
bertanggung jawab untuk menetapkan program audit atau memodifikasi program
yang ada untuk mencapai semua tujuan audit, dengan mempertimbangkan aspek-
aspek seperti materialitas, kombinasi bukti audit, risiko inheren, risiko pengendalian,
dan risiko material. diidentifikasi. dan kebutuhan audit umum perusahaan publik besar.
Merencanakan program audit untuk mencapai tujuan pengujian terkait acara dan
keseimbangan. Ingatlah bahwa penguji juga merancang program ujian yang
memenuhi tujuan presentasi dan pengungkapan ujian. Selain bagian program
pengujian, yang mencakup prosedur penilaian risiko yang diterapkan dalam rencana,
program pengujian untuk sebagian besar inspeksi dibagi menjadi tiga bagian
tambahan: Pengendalian pengendalian dan transaksi signifikan, prosedur analitis
signifikan, dan pemeriksaan terperinci.

Ikhtisar Istilah Penting Terkait Bukti Audit

Ikhtisar Proses Audit


Ada beberapa ikhtisar proses audit yang dibagi dalam fase sebagai berikut :
 Fase I = Merencanakan Dan Merancang Sebuah Pendekatan Audit
 Fase II = Melakukan Pengujian Pengendalian Dan Pengujian Substantive
Transaksi
 Fase III = Melakukan Prosedur Analitis Dan Pengujian Terperinci Saldo
 Fase IV = Menyelesaikan Audit Dan Menerbitka Suatu Laporan Audit

Anda mungkin juga menyukai