NPM : 20013010278
Kelas : Pemeriksaan Akuntansi I-D
RMK Ch 13 / Pertemuan 13
Jenis-jenis pengujian Audit Ada beberapa jenis pengujian audit menjadi berikut :
1.Penerimaan klien & pembuatan planning audit awal
2. Memperoleh pemahaman mengenai usaha & bidang bisnis klien
3. Menilai risiko usaha klien
4. Melaksanakan mekanisme analitis pendahuluan
5. Menetapkan materialitas & menilai risiko yang bisa diterima & resiko
pengendalian 6. Memahami pengendalian internal & menilai risiko pengendalian
6. Mengumpulkan kabar buat menilai risiko kecurangan
7. Menyusun taktik audit holistik & acara audit Pada 7 Tahapan pertama digunakan,
buat memenuhi kewajiban audtor pada melaksanakan mekanisme evaluasi risiko dan
dalam tahapan ke-8, adalah respons atas ke 7 tahapan sebelumnya (respons terhadap
mekanisme evaluasi risiko).
Bukti campuran
Dalam setiap kasus, diasumsikan bahwa bukti yang memadai dan sesuai telah
diperoleh. Berikut beberapa kombinasi dan konsep pencampuran bukti:
1. Analisis audit I
Klien ini adalah organisasi besar dengan sistem pengendalian internal yang kompleks
dan risiko bawaan yang rendah. Oleh karena itu, auditor melakukan pengujian
pengendalian yang ekstensif dan mengandalkan terutama pada pengendalian internal
klien untuk mengurangi pengujian internal klien untuk mengurangi pengujian
substantif lainnya.
2. Analisis audit II
Perusahaan menengah dengan beberapa kontrol dan risiko yang melekat. Auditor
memutuskan untuk melakukan sejumlah pengujian dalam bentuk apapun, kecuali
untuk melakukan prosedur analitis signifikan. lebar Pengujian lebih lanjut diperlukan
ketika risiko bawaan tertentu diidentifikasi.
3. Analisis audit III
Prosedur Prosedur analitis untuk zat sering dilakukan untuk meminimalkan pengujian
zat lain, karena mengungkapkan kemungkinan salah saji material. Jika auditor
diharapkan menemukan kekurangan material dalam saldo akun, metode analitis
selanjutnya tidak ekonomis. Karena banyaknya pengujian material terperinci yang
diperlukan, biaya pengujian seringkali tinggi.
4. Analisis IV Audit
Rencana awal untuk audit ini adalah mengikuti metodologi yang digunakan dalam
Audit 2. auditor menyimpulkan bahwa pengendalian internal tidak efektif. Pengujian
rinci ekstensif dilakukan untuk mengecualikan hasil tes lain yang tidak dapat diterima.
Biaya pemeriksaan ini lebih tinggi karena pengujian transaksional dan kontrol yang
ekstensif telah dilakukan.