Anda di halaman 1dari 15

LEMBAR JAWABAN

UJIAN TENGAH SEMESTER GASAL ONLINE T.A. 2021/2022


Mata Kuliah : Sistem Pemindahan Daya
Nama Lengkap Mahasiswa : Kevin Dwi Saputra
Nomor Pokok Mahasiswa : 2115217001
Dosen Pembina Mata Kuliah : Cecep Deni Mulyadi,SST.M.T.
Hari, Tanggal Ujian : Sabtu 27 November 2021
Jam Mulai Ujian s.d. selesai : Jam 18.00 s.d. 19.40
Tanda Tangan

1. komponen-komponen yang ada pada Sistem pemindah Tenaga


• Mesin: merupakan alat yang merubah sumber tenaga panas, listrik, air, angin, tenaga atom
atau sumber tenaga lainnya menjadi tenaga mekanik. Mesin terdapat 2 jenis yaitu mesin bensin
dan diesel.
• Kopling: terletak diantara mesin dan transmisi, berfungsi menghubungkan dan melepas
putaran dari mesin yang menuju transmisi. Selain itu kopling juga digunakan untuk
memperhalus perpindahan roda gigi transmisi.
• Transmisi: Berfungsi sebagai pengatur besar kecilnya output tenaga mesin sesuai dengan
kondisi perjalanan, transmisi digunakan untuk mengubah tenaga mesin menjadi momen sesuai
dengan kondisi perjalanan ataupun saat kendaraan harus berjalan mundur.
• Propeller Shaft: Propeller shaft pada kendaraan penggerak belakang berfungsi menyalurkan
output tenaga dari transmisi menuju differential, propeller shaft dibuat dari baja yang memiliki
ketahanan terhadap daya bengkok maupun puntiran.
• Universal join: u-joint digunakan untuk meredam perubahan sudut untuk memperhalus
perpindahan tenaga dari transmisi ke differential. U-joint terdapat dua tipe yaitu u-joint tipe
solid bearing up dan shell bearing up.
• Differential: Differential berfungsi memindahkan dan membagi tenaga ke roda ketika berjalan
lurus maupun Ketika berbelok. Differential terbagi menjadi dua bagian yaitu final gear dan
differential gear.
• Poros penggerak roda: Poros penggerak roda berfungsi untuk meneruskan putaran dan tenaga
daridifferential menuju ke roda. Poros penggerak roda disamping meneruskan tenaga, juga
berfungsi untuk memikul beban kendaraan.
2. fungsi bagian – bagian dari kopling plat tunggal berpegas diafragma dan coil
1) tuas pembebas
2) Bantalan Tekan
3) Pegas kopling
4) Plat tekan
5) Unit penekan
6) Roda gaya
7) Poros engkol
8) Plat kopling
9) Poros kopling
10) Rumah kopling
3. cara kerja sistem kopling pada saat di injak dan di lepas
1) Posisi terhubung

Pegas penekan diafragma menekan plat penekan sehingga plat penekan terhubung / tertekan,
Kanvas kopling terjepit diantara roda gaya dan plat penekan, putaran motor dapat dipindahkan
ke poros kopling.

2) Posisi terlepas

Pegas penekan diafragma mengungkit plat penekan sehingga plat kopling bebas dari
penekanan. Kanvas kopling bebas dari penekan/jepitan, putaran motor tidak dapat
dipindahkan ke poroskopling.

4. kerusakan yang terjadi pada sistem kopling dan cara perbaikannya.


• Kopling yang Sulit Masuk Gigi
Jika masalah ini terjadi, biasanya akan menunjukkan gejala seperti sistem transmisi yang
kesulitan memindahkan gigi perseneling. Masalah ini bisa timbul karena kopling yang
belum terbebas dengan sempurna saat pedal kopling diinjak. Untuk mengatasinya, Anda
hanya perlu melakukan penyetelan pada celah kopling.
• Timbulnya Bau Terbakar pada Kopling
Masalah ini bisa terjadi biasanya karena Anda mengendarai mobil di jalan yang terlalu
menanjak atau jalanan yang naik-turun. Penggunaan setengah kopling karena kondisi
jalanan ini membuat pegas kopling tidak sepenuhnya mendorong kampas kopling. Karena
itulah dapat terjadi selip antara flywheel dengan kampas kopling. Bau seperti terbakar
muncul akibat gesekan yang terlalu sering dan mengakibatkan panas pada kopling. Untuk
mengatasinya, Anda perlu menghentikan mobil Anda di tempat yang aman dan cobalah
untuk meminimalkan penggunaan setengah kopling agar kampas kopling lebih awet.
• Kopling Blong
Masalah ini bisa timbul apabila terdapat udara pada sistem hidrolik atau karena kebocoran
fluida pada sistem hidrolik. Untuk mengatasinya, Anda hanya perlu melakukan pengecekan
pada sistem kopling
• Loss power
Masalah ini timbul karena kampas kopling yang mulai habis atau pegas diafragma yang
lemah, cara terbaik untuk memperbaikinya adalah dengan melakukan penggantian kampas
kopling.
5. Cara bongkar dan pasang system kopling.

(Melepas transmisi dan unit kopling)

a. Siapkan wadah oli dibawah baut penguras oli di transmisi


b. Sebelum melepas baut penguras, lepas baut pengisian oli di transmisi terlebih dahulu
c. Setelah itu, lepas baut penguras transmisi dan biarkan oli terkuras serta pastikan wadah oli tepat
berada di bawah oli yang keluar agar tempat kerja selalu bersih
d. Setelah oli habis , kencangkan kembali baut penguras dan pengisian serta bersihkan oli yang masih
menetes menggunakan kain.
e. Setelah itu, lepas baut pada cross joint di propeller shaft secara berurutan dan tahan propeller
shaft agar ketika baut dilepas tidak jatuh.
f. Setelah baut terlepas semua , gunakan palu plastik untuk memukul Propeller shaft tetapi dengan
cara perlahan.
g. Setelah terlepas , siapkan wadah oli di bawah sambungan antara output transmisi dan propeller
shaft.
h. Setelah kira-kira oli berkurang, tutup output transimisi menggunakan kain agar mengurangi oli yang
berceceran
i. Lepas baut mur pangkon transmisi , tetapi sisakan 2 baut yang sudah dikendorkan dengan posisi
menyilang.
j. Siapkan dongkrak botol di bawah transmisi bagian belakang.
k. Lepas Kabel kopling dan switch mundur.
l. Setelah itu lepas semua baut yang mengaitkan transmisi dengan mesin.
m. Lepas baut pada pangkon transmisi dan keluarkan dari bawah mobil.
n. Meminta bantuan untuk selanjutnya menurunkan transmisi kurang lebih 3 orang.
o. Tahan transmisi ke atas dan tarik dongkrak botol.
p. Setelah itu lepas transmisi dengan cara menggoyangkan keatas dan kebawah atau kesamping
kanan dan kekiri.
q. Setelah lepas keluarkan transmisi dari bawah mobil dan pastikan sisa oli pada transmisi tidak
berceceran.
r. Setelah itu lepas baut clutch cover secara menyilang.
s. Setelah lepas , taruh clutch cover dan kanvas kopling jauh dari oli atau minyak pelumas lainnya.
(Pemasangan Kopling)

a. Sebelum memasang clutch cover dan disk kopling, perhatikan posisi disk kopling dan tidak boleh
terbalik.
b. Setelah itu tepatkan tanda pada clutch cover dan fly wheel
c. Pasang, kencangkan baut dengan urutan menyilang tetapi jangan terlalu kencang untuk selanjutnya
melakukan center pada disk kopling
d. Setelah melakukan center dengan menggunakan spesial tools , periksa kembali bahwa disk kopling
berada di tengah-tengah dan kemudian kencangkan baut.
e. Setelah selesai, pasang transmisi , dan kencangkan baut yang mengikat transmisi dengan mesin
dengan cara menyilang.
f. Setelah itu pasang pangkon transmisi
g. Lalu pasang switch mundur dan kabel kopling.
h. Pasang propeller shaft dan kencangkan bautnya dengan cara menyilang
i. Setelah itu masukkan oli transmisi dari baut pengisian oli dan pastikan baut penguras oli sudah
dikencangkan.
j. Setel ketinggian gerak pedal kopling sesuain selera pemakai.
k. Pekerjaan sudah selesai.
6. Komponen dan fungsi komponen transmisi
a) Input Shaft (Poros Input)

Input shaft adalah komponen transmisi yang berhubungan dengan kopling. Input shaft ini
merupakan poros input tempat mengalirnya tenaga mesin dari komponen kopling menuju roda
gigi (gear) di dalam transmisi. Fungsi input shaft adalah untuk memutar gigi (gear) pertama
kalinya sebelum dialirkan ke posisi gigi lainnya yang ada di dalam gear box transmisi.

b) Speed Gear / Main Gear (Gigi Percepatan / Gigi Transmisi)


Main gear terpasang pada Main Shaft dengan perantara bearing, jumlah main gear tergantung
jumlah tingkat kecepatan yang ada pada transmisi. Fungsi main gear adalah untuk membuat
gear ratio bersama-sama dengan counter gear sesuai dengan tingkat kecepatan.

c) Counter Gear (Gigi Konter)

Counter gear merupakan gigi penyambung yang akan memindahkan tenaga putar dari input
shaft menuju ke masing - masing gigi percepatan (main gear) sesuai dengan posisi gigi yang
dipilih. Counter gear ini dibuat menyatu antara gear dan porosnya dan dipasang pada
transmission case. Counter Gear berfungsi untuk meneruskan putaran dari input shaft ke main
gear (gigi percepatan).

d) Main Shaft (Poros Utama)

Main shaft berfungsi sebagai output transmission sekaligus tempat atau dudukan main gear dan
hub sleeve. Antara main shaft dan input shaft dapat berputar secara bebas, karena dihubungkan
dengan perantara bearing.

e) Clucth Hub Sleeve


Clucth hub sleeve berkaitan langsung dengan hub sleeve dan berfungsi untuk menghubungkan gigi
percepatan (main gear) dengan hub sleeve sehingga tenaga dari gear percepatan dapat di teruskan
ke poros output.

f) Hub Sleeve

Hub sleeve ini berkaitan dengan main shaft pada alurnya dan berfungsi untuk meneruskan putaran
dari gear percepatan ke main shaft / poros output .

g) Synchroniser Ring (Cincin Singkromesh / Gigi Penyesuaian)

Synchroniser ring merupakan komponen gigi tambahan yang diletakkan pada masing - masing gigi
transmisi. Synchroniser ring (cincin singkromesh) ini berfungsi untuk mencegah pergantian gigi
sebelum putaran antara kedua gigi yang akan disambungkan menjadi sama. Dengan begitu,
synchromesh ini akan mempermudah perpindahan kecepatan pada kondisi putaran yang cepat
antara satu gigi dengan gigi yang lainya.

h) Shifting Key (Pin Pengunci)

Shifting key dipasang pada hub sleeve dan berfungsi untuk meneruskan gaya tekan dari hub sleeve
ke synchroniser ring agar terjadi pengereman pada bagian yang tirus gigi percepatan.

9. Spring Key (Per Pengunci)


Spring key terletak pada hub sleve yang berfungsi untuk menekan shifting key agar tetap tertekan
ke arah clutch hub

i) Shift Fork (Garpu Pemindah)

Shift fork ini berfungsi untuk menggerakkan hub sleve sehingga hub sleve berhubungan dengan
main gear / gear percepatan.

j) Reverse Idler Gear

Reverse idler gear ini berfungsi untuk merubah arah putaran sehingga putaran dari input shaft
berlawanan arah dengan putaran output shaft sehingga memungkinkan kendaraan bergerak
mundur.

k) Bearing (Bantalan)

Bearing ini berfungsi untuk mengurangi gesekan yang terjadi antara permukaan komponen yang
berputar di dalam transmisi contohnya pada input shaft, output shaft, dan counter gear. Bentuk
dari bearing yang digunakan pada transmisi ada bermacam-macam, umumnya menggunakan jenis
needle bearing, ball bearing, dan tappered bearing.

l) Interlock System (Mekanisme Pencegah Gigi Loncat)


Mekanisme pencegah gigi loncat terdiri dari detten ball, dan spring yang terletak pada poros
pemindah (Shift fork shaft) pada shift fork shaft mempunyai tiga alur dimana detten bal ditekan
oleh spring bila transmisi diposisikan masuk gigi. Shift deten mechanisme berfungsi untuk
mencegah gigi kembali ke netral dan untuk meyakinkan pengemudi bahwa roda gigi telah
terpasang sepenuhnya.

m) Control Rod

Control rod berfungsi utuk menghubungkan tuas perseneling (shift lever) dengan rod end dan juga
untuk menggerakkan rod end.

n) Shift Rod End

Shift rod end terletak pada shift fork shaft dan berfungsi untuk menghubungkan control rod dengan
shift fork shaft dan juga menggerakkan shift fork shaft pada saat memasang gigi transmisi.

o) Speedometer Gear
Speedometer gear ini merupakan gear yang terhubung dengan perangkat pengukur kecepatan
kendaraan pada panel dashboard yang digunakan untuk mengukur kecepatan kendaraan saat
melaju. Speedometer gear ini umumnya dipasang tepat pada bagian output shaft dan gear ini akan
terhubung dengan kabel speedometer.

p) Oil Seal Trasnmisi

Oil seal transmisi adalah komponen seal yang berfungsi untuk mencegah kebocoran oli transmisi.
Biasanya terdapat pada bagian input shaft dan bagian output shaft dekat dengan proppeler shaft.

q) Transmission Case (Bak Transmisi)

Transmissiion case berfungsi untuk melindungi komponen transmisi, sebagai dudukan bearing, dan
juga untuk menampung oli transmisi.
r) Extension Hosing (Bak Perpanjangan)

Extension hosing berfungsi untuk menahan poros output dan juga untuk menahan seal oil
belakang.
s) Shift Lever (Tuas Transmisi)

Tuas transmisi / tuas persneling ini merupakan tuas yang terletak di dalam kabin mobil yang
berfungsi sebagai alat bagi pengemudi saat memindahkan gigi transmisi berdasarkan kondisi
mengemudi. Pada tuas transmisi biasanya terdapat diagram perpindahan gigi untuk mempermudah
pengemudi mengetahui posisi gigi yang digunakan.
7. Jelaskan aliran tenaga pada transmisi 2 poros dan 3 poros lengkap dengan gambar
(Transmisi 2 Poros)

Kedudukan gigi
• Poros input : Roda – roda gigi tetap ( permanen )
• Poros output : Roda – roda gigi terhubung dan dapat Digeser
Sistem kerja : Roda gigi geser menghubungkanposisi gigi ( 1 – 3 dan mundur / R )
Penggunaan : Pada sepeda motor dan kendaraan dengan penggerak roda depan.

(Transmisi Tiga Poros)

Kedudukan gigi
• Poros input : Satu roda gigi tetap sebagai penggerak
• Poros Bantu : Roda – roda gigi ( tetap permanen )
• Poros ouput : Roda – roda gigi terhubung dapat digeser
Sistem kerja : Gigi geser pada poros output mengatur posisi gigi ( 1 – 3 dan mundur / R )
Penggunaan : Pada kendaraan dengan penggerak standart

8. Jelasakan cara kerja perpindahan gigi pada 1,2,3,4, dan mundur


a) Posisi Gigi 1

Posisi gigi 1 adalah saat posisi tuas berada di angka 1 pada diagram tuas transmisi.
Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat
gigi synchroniser untuk gigi 1 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 1 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 1 menghasilkan putaran yang lambat
namun memiliki tenaga putar (momen) pada poros output yang besar.

b) Posisi Gigi 2
Posisi gigi 2 adalah saat posisi tuas berada di angka 2 pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi 2 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga
gigi synchroniser terhubung dengan gigi 2. Dengan begitu maka gigi 2 akan terhubung dan
memutar poros output. Posisi gigi 2 akan memutar poros aoutput lebih cepat dibanding
posisi gigi 1.

c) Posisi Gigi 3

Posisi gigi 3 adalah saat posisi tuas berada di angka 3 pada diagram tuas transmisi.
Hal ini akan menarik tuas ke belakang sehingga akan mendorong shift fork dan membuat
gigi synchroniser untuk gigi 3 bergerak ke depan. Dengan begitu maka gigi 3 akan
terhubung dan memutar poros output. Posisi gigi 3 menghasilkan putaran yang lebih cepat
dibanding posisi gigi 2.

d) Posisi Gigi 4
Posisi gigi 4 adalah saat posisi tuas berada di angka 4 pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi 4 ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga
gigi synchroniser terhubung dengan gigi 4. Dengan begitu maka gigi 4 akan terhubung dan
memutar poros output. Posisi gigi 4 akan memutar poros output lebih cepat dibanding
posisi gigi 3.

e) Posisi Gigi Mundur

Posisi gigi R adalah saat posisi tuas berada di angka R pada diagram tuas transmisi.
Posisi gigi R ini akan mendorong tuas ke depan dan menarik shift fork ke belakang sehingga
gigi synchroniser terhubung dengan gigi R.
Diantara gigi R dan counter gear untuk gigi R dipasngkan gigi pembalik yang bernama
Reverse Idle gear. Akibatnya, putaran poros output juga menjadi terbalik dan berlawanan
arah dengan putaran poros input.

9. Hitunglah n pada roda

𝑍4 × 𝑛3
𝑛= = 𝜋𝑟 2
𝑍2
20 × 1540
𝑛= = 1026 𝑟𝑝𝑚
30
10. Sebutkan dan jelaskan fungsi komponen gardan
a. Drive Pinion Shaft
Komponen gardan ini adalah bagian poros roda gigi pinion yang menyatu dengan drive
pinion gear. Fungsi utamanya adalah menjadi poros pemutar untuk mengalirkan poros
propeller dan putaran.
b. Drive Pinion Gear
Drive pinion gear memiliki bentuk roda gigi layaknya nanas. Kegunaannya sebagai roda gigi
pemutar yang mengalirkan tenaga dari poros propeller ke bagian rangkaian gardan
c. Spider Gear
Spider gear memiliki fungsi yaitu menjadi gigi pembeda putaran. Biasanya berjumlah dua
dan diletakkan dengan tingkat kemiringan 90 derajat dari side gear. Hal ini membuat mobil
memiliki tumpuan yang condong ke sisi dalam ketika berbelok.
d. Ring Gear
Bentuknya seperti cincin dengan ukuran yang cukup besar. Fungsinya adalah menjadi
penerima putaran dari drive pinion gear
e. Spider Gear Shaft
Pergerakan spider gear menjadi lebih mudah berkat komponen ini. Walaupun ada dua
spider, namun poros gear hanya ada satu bagian saja.
f. Differential Carrier / Differential Case
Fungsi utama dari differential carrier adalah menjadi rumah untuk meletakkan beragam
komponen gardan pada mobil. Jadi dari segi ukuran cukup besar.
g. Axle Shaft Bearing
Berguna sebagai bantalan, komponen gardan ini menjadi alas bagian yang berputar
terhadap axle shaft housing yang terdiam. Memiliki jumlah dua, biasanya masing-masing
terletak di bagian side gear kiri dan kanan
h. Side Gear
Side gear berfungsi untuk menerima putaran yang sudah dimanipulasi oleh spider gear.
Selanjutnya akan diteruskan ke bagian axle shaft.
i. Adjuster Nut
Komponen ini berbentuk mur untuk menyetel celah final gear atau gerakan dari pinion gear
yang biasanya berputar sebelum final gear bergerak.
j. Bearing Cap
Selanjutnya ada bearing cap. Komponen gardan ini berguna untuk menahan bearing as
roda yang terletak di bagian sisi side gear.
k. Axle Shaft Housing
Axle housing menjadi komponen untuk menutup sistem gardan dan as roda. Bisa dibilang
fungsinya sangat penting karena menjadi penutup utama.
l. Axle Shaft Housing Cap
Axle shaft housing cap memiliki bentuk seperti tutup yang memiliki banyak baut untuk
menjadi penutup housing. Dari komponen inilah oli gardan bisa dikeluarkan dengan
mudah.
m. Differential Oil Tube
Differential Oil Tube berguna sebagai lokasi lubang pengisian oli gardan.
n. Universal Joint Flange
Universal joint flade adalah komponen untuk penerus putaran dari propeller shaft
differential agar bisa meredam perubahan sudut. Tidak hanya itu saja, komponen ini juga
mampu melembutkan perpindahan tenaga.
o. Gasket
Gasket berfungsi sebagai pencegah kebocoran dari tiap sambungan ketika ada tekanan.
Dengan gasket, maka kebocoran oli gardan bisa terhindarkan.

Anda mungkin juga menyukai