TUGAS SPIRITUAL KRISTEN

DISUSUN OLEH :

NAMA : AGNES SIWALETTE

NIM : 1520200204005

KELAS : A

PRODI : PARIWISATA
Disini saya akan menceritakan sedikit terkait dengan adat saya atau budaya saya.

Tradisi adat yang saya ambil dari negeri saya negeri kamarian yaitu :

“TRADISI GANTI ATAP RUMAH BAILEU DI NEGERI KAMARIAN ”

Dikamarian ada beberapa marga yang dari zaman dahulu sudah ditetapkan oleh para datuk-
datuk , yang bertanggung jawab penuh untuk menggantikan atap rumah baileu diantaranya :
Marga TOMATALA , TUPARIA , TUAPUTIMAIN , PARIAMA , POCERATTU ,
KAINAMA , TUHEHEAY , dan PUTIRULAN. Dari masing - masing marga tersebut tidak
bisa digantikan posisinya oleh marga – marga yang lain. Dari marga – marga tersebut
memiliki tugas masing – masing . Lalu pada saat waktu untuk menggantikan atap anak cucu
dari marga – marga tersebutlah yang berhak naik ke atas bumbungan untuk memasangkan
atap rumah baileu kemudian marga yang harus naik ke atas bumbungan untuk memasang
atap pertama adalah marga TOMATALA dan TUAPUTIMAIN kemudian pemasangan
atap berikutnya di lanjutkan oleh marga – marga berikutnya.

Bahan Kritik:

 Kenapa harus marga – marga diatas yang berhak untuk memasang atap Baileu. Lalu
kenapa marga – marga yang lain tidak boleh naik selain marga- marga ini?
Penjelasan : (ia karna marga – maga diataslah yang sudah di tetap oleh para datuk-
datuk sejak dahulu. Lalu jika marga – marga yang lain naik keatas selain marga-
marga ini maka marga tersebut akan terkenah hukuman yaitu : jatuh. )

 Kenapa harus marga TOMATALA dan TUAPUTIMAIN yang harus naik keatas
bunbungan untuk memasang atap pertama.
Penjelasan : ( karena marga TUAPUTIMAIN itu Penjaga Rumah Baileu sekaligus
Tuan Tanah sedangkan marga TOMATALA adalah Kapitan Besar lalu marga-
 marga yang lain itu merupakan Kapitan juga karen mereka pengikut dari Kapitan
Besar.)

 Nilai – nilai yang saya temukan dari Tradisi ini yaitu :

Apa yang sudah di gariskan oleh para datuk- datuk tidak boleh di langgar,karena ini juga
merupakan pesan bagi kita sebagai anak cucu negeri Kamarian.