MAKALAH Supervisi
MAKALAH Supervisi
SUPERVISI ARTISTIK
Oleh:
Norhikmah (2020150130)
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugerah dari-
Nya saya dapat menyelesaikan makalah tentang “Supervisi Artistik” ini. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama Islam yang sempurna dan menjadi anugerah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
C. Tujuan Penulisan 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan 9
B. Saran 9
DAFTAR PUSTAKA 10
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
1
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah supervisi berasal dari bahasa Inggris yang terdiri dari dua akar
kata yaitu super yang artinya di atas dan vision yang artinya melihat, maka
secara keseluruhan supervisi diartikan sebagai melihat dari atas. Dengan
pengertian itulah maka supervisi diartikan sebagai kegiatan yang dilakukan
oleh pengawas dan kepala sekolah sebagai penjabat yang berkedudukan di
atas atau lebih tinggi dari guru untuk melihat atau mengawasi pekerjaan guru.
Dalam pengertian lain supervisi adalah suatu aktivitas pembinaan yang
merencanakan untuk membantu para guru dan pegawai sekolah dalam
melakukan pekerjaan mereka secara efektif.
1
Piet A. Sahertian, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya: Usaha Nasional, 1981),
hlm. 16.
2
kepala Madrasah sebagai top management juga berperan sebagai supervisor,
dalam melaksanakan monitoring. Monitoring pendidikan tidak hanya terhenti
pada kepala Madrasah saja, akan tetapi kepala Madrasah juga mendapatkan
pengawasan dan monitoring dari Dinas Kementrian Agama Kabupaten/Kota.
Secara intern Kepala Madrasah melakukan supervisi kepada guru, staf dan
seluruh anggota sekolah, secara ekstern sekolah disupervisi oleh supervisor
dari Dinas yang bertugas melakukan supervisi kepada Kepala Madrasah, guru,
dan seluruh bagian Madrasah termasuk di dalamnya sarana dan prasarana2.
3
g. Supervisi bidang ketatausahaan.
Supervisi artistik dalam hal ini supervisor mengamati secara teliti apa yang
terjadi dalam kelas selama proses pembelajaran berlangsung. Dia melihat,
mendengarkan, dan merasakan suasana pembelajaran, menghayati secara
keseluruhan keadaan dalam kelas apa yang dilakukan calon guru dan apa yang
dikerjakan oleh para siswa. Dia mengamati semua hal sampai yang bersifat
rahasia atau tersembunyi dibalik penampilan calon guru. Kemudian supervisor
membantu calon guru memperbaiki penampilannya agar menjadi lebih baik,
dengan cara menjelaskan bagaimana kinerjanya yang dilakukan tadi. Supervisor
akhirnya memberikan saran-saran serta teknik-teknik pembelajaran yang lebih
tepat dan efektif6.
5
Kisbiyanto, Supervisi Pendidikan, STAIN Kudus, Kudus, 2008, hlm. 18.
6
Made Pidarte, Supervisi Pendidikan Konstektual, PT Rineka Cipta, Jakarta, 2009, hlm. 112-113.
4
Supervisi artistik ini digunakan untuk seni menafsirkaan dan interprestasi
atas apa yang terjadi di dalam kelas. Model supervisi artistik ini dapat dibedakan
berdasarkan pada ciri-ciri sebagai berikut:
a. Memberikan perhatian yang lebih pada karakter kejadian yang lain dan
ekspresif
7
Nur Aedi, Op. cit., hlm. 62.
5
tegas dan objektif (tidak memihak), berjiwa terbuka dan luas, jujur, terbuka dan
penuh tangggung jawab.
6
h. Kurangnya waktu untuk melakukan supervisi pembelajaran dikarenakan
oleh beban supervisi administratif yang harus dilaksanakan
o. Penggunaan guru kelas yang tidak bermutu (tidak terlatih dan tidak
berpengalaman) dalam proses supervisi sekolah8.
8
Nur Aedi, Op. cit., hlm.332.
7
BAB III
PENUTUP
8
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
9
Piet A. Sahertian, 1981, Prinsip dan Teknik Supervisi Pendidikan, (Surabaya:
Usaha Nasional)
Rofiq Faudi Akbar, 2015, Model Supervisi Artistik, Jurnal Pendidikan Islam, Vol.
3. No.1.
10