PEMULASARAN JENAZAH
Bidang Keperawatan
2022
Perhatian
Dokumen ini merupakan milik RSIA Bunda Jakarta dan pendistribusiannya dikendalikan.
Informasi yang ada didalam dokumen ini, seluruhnya atau sebagian tidak boleh
disebarluaskan tanpa ijin terlebih dahulu dari Wakil Manajemen Mutu
LEMBAR PENGESAHAN DOKUMEN
TIM PENYUSUN
KOMITE PPI
Ditetapkan di : Jakarta
Membuat Mengetahui
Menyetujui,
2
DAFTAR ISI
B AB I 4
PENDAHULUAN 4
1. LATAR BELAKANG 4
2. PENGERTIAN 5
BAB II 6
TATA LAKSANA PEMULASARAN JENAZAH 6
A. PELAYANAN 6
1. Prinsip Pelayanan Jenazah 6
2. Jenis Pelayanan Terkait Kamar Jenazah 6
3. INFEKSI NOSOKOMIAL PADA PEMULASARAN JENAZAH 7
4. PATOGENESIS INFEKSI NOSOKOMIAL 8
5. TRANSMISI INFEKSI 8
6. PRINSIP PENCEGAHAN INFEKSI NOSOKOMIAL DI PEMULASARAN JENAZAH 9
B. PENANGANAN ALAT – ALAT SETELAH PENANGANAN JENAZAH 9
a) Mortuari/Kamar Jenazah 9
b) Mobil ambulance 10
BAB III 11
PENUTUP 11
3
B AB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Manusia hidup tidak pernah terlepas dari takdir Allah SWT. Diantara takdir
tersebut adalah sakit dan sehat. Setiap manusia pasti pernah merasakan sakit.
Kewajiban orang sakit sebagai orang beriman adalah berusaha dan berdoa serta
bertawakal kepada Allah SWT. Ketika sudah berusaha berobat, minum obat, berdoa
serta bertawakal kepada Allah SWT, namun tidak juga kunjung sembuh dan bahkan
meninggal dunia, maka hal ini adalah merupakan proses kehidupan manusia yang
semua itu berlaku takdir Allah SWT.
Perawatan jenazah dimulai sejak dari ruang perawatan, pengangkutan ke
ruang jenazah dan pengelolaan di ruang jenazah hingga penyiapan
pemakamannya.Untuk kasus-kasus tertentu yang dikhawatirkan potensi penularan
masih berlanjut ke masyarakat maka, keluarga pasien atau pengelola jenazah di luar
sarana kesehatan perlu diberikan penyuluhan secukupnya tentang bagaimana
penanganan jenazah yang aman tanpa mengabaikan budaya dan kebiasaan
masyarakat.
Setiap petugas kesehatan terutama perawat harus dapat menasehati keluarga
jenazah dan mengambil tindakan yang sesuai agar penanganan jenazah tidak
menambah resiko penularan penyakit seperti halnya hepatitis – B, AIDS, kolera dan
sebagainya.
Perlu diingat bahwa pada saat pasien meninggal maka setelah beberapa hari
virus HIV pun akan mati, karena virus HIV hanya dapat hidup dan berkembang di
dalam tubuh manusia hidup.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa bagian tubuh jenazah tetap merupakan
sumber infeksi yang potensial, oleh karena itu kewaspadaan universal harus tetap
4
dilakukan pada proses pemulasaran jenazah dengan prinsip sesuai kaidah
kewaspadaan universal.
Prinsip kewaspadaan universal adalah memperlakukan setiap cairan tubuh,
darah, dan jaringan tubuh manusia sebagai bahan infeksius.
Dengan menerapkan cara pemulasaran yang memperhatikan kewaspadaan
universal diharapkan dapat memberikan keamanan bagi petugas dan keluarga dari
infeksi nosokomial / HAIs.
Di Rumah Sakit RSIA Bunda Jakarta Saat ini belum ada ruangan khusus untuk
kamar zenazah, hanya ruangan yang di sediakan sebagai ruang transisi dimana
pasien di tempatkan sampai dengan keluarga membawa pulang pasien
2. PENGERTIAN
Pemulasaran jenazah adalah kegiatan perawatan jenazah meliputi merawat pada
saat setelah pasien meninggal di ruangan dan atau memandikan dan mengkafani
baik pasien infeksius maupun non infeksius sesuai dengan syariat islam dan standar
Rumah Sakit yang dilakukan di RSIA Bunda Jakarta . Instalasi pemulasaran jenazah
adalah merupakan salah satu bagian dari rumah sakit, oleh karena itu infeksi
nosokomial juga dapat terjadi pada saat proses penanganan jenazah.
5
BAB II
TATA LAKSANA PEMULASARAN JENAZAH
A. PELAYANAN
1. Prinsip Pelayanan Jenazah
Jenazah secara etis diperlakukan penghormatan sebagaimana manusia.
Martabat kemanusiaan ini secara khusus adalah perawatan kebersihan
sebagaimana kepercayaan / adatnya, perlakuan sopan dan tidak merusak badan
wadagnya tanpa indikasi atau kepentingan kemanusiaan, termasuk
penghormatan atas kerahasiaan.Oleh karenanya kamar jenazah harus bersih
dan bebas dari akses umum, dan aman juga bagi petugas yang bekerja,
termasuk terhadap resiko penularan jenazah terinfeksi karena penyakit
mematikan.
Untuk saat ini RSIA Bunda Jakarta hanya menyediakan ruangan transisi
untuk zenazah yang terletak di lantai 2 bersebelahan dengan mushola , zenazah
dapat di tempatkan di ruang transisi sampai dengan keluarga menyelesaikan
administrasi dan kemudian keluarga bisa membawa pulang zenazah
6
pemeriksaan forensic, yakni visum luar ( pemeriksaan luar ) maupun visum
dalam ( pemeriksaan otopsi ), keduanyan dengan atau tanpa diikuti
pemeriksaan penunjang seperti patologi anatomic, radiologic,
toksikologi/farmakologi, analisa mikrobiologi, dll.
Di RS RSIA Bunda Jakarta proses pemeriksaan otopsi bekerjasama dengan
pihak RSCM, sehingga apabila ada permintaan untuk dilakukan otopsi
jenazah yang meninggal di Rumah Sakit RSIA Bunda Jakarta di kirim ke
RSCM.
c. Pelayanan sosial kemanusiaan lainnya : seperti pencarian orang hilang,
rumah duka / penitipan jenazah, untuk pencarian orang hilang belum
berlaku di RSIA Bunda Jakarta , sedangkan untuk penitipan jenazah dilayani
selama 24 jam. Bila melebihi 24 jam akan dirujuk/dikirim di RSCM.
d. Pelayanan bencana atau peristiwa dengan korban mati massal. Rumah
sakit RSIA Bunda Jakarta belum memberlakukan pelayanan tersebut karena
Rumah Sakit RSIA Bunda Jakarta merupakan Rumah Sakit Tipe B dimana
fasilitas untuk pemulasaran jenazah untuk bencana atau korban mati masal
masih sangat terbatas.
e. Pelayanan untuk kepentingan keilmuan atau pendidikan / penelitian
Untuk pelayanan kepentingan keilmuan atau pendidikan penelitian belum
diberlakukan di RSIA Bunda Jakarta, karena di RSIA Bunda Jakarta belum
merupakan Rumah Sakit Pendidikan.
7
nosokomial. Sebagian besar infeksi nosokomial dapat dicegah dengan
strategi-strategi yang sudah ada:
▪ Menaati praktek-praktek pencegahan infeksi yang direkomendasikan,
khususnya cuci tangan
▪ Memperhatikan proses dekontaminasi dan pembersihan alat-alat kotor yang
diikuti dengan strerilisasi dan desinfeksi;
▪ Meningkatkan keamanan pada area-area yang beresiko tinggi terjadi infeksi.
Penjamu
Agen Lingkungan
5. TRANSMISI INFEKSI
Organisme dalam jenazah tidak menulari orang sehat dengan kulit yang intak, tetapi
tetap ada kemungkinan penularan yang akan terjadi melalui:
▪ Cedera oleh jarum dengan alat yang terkontaminasi atau fregmen tulang yang
tajam;
8
▪ Patogenesis usus dari lubang anal dan oral;
▪ Melalui luka lecet dari kulit;
▪ Aerosol yang terkontaminasi dari lubang tubuh atau luka misalnya basil tuberkel
ketika kondensasi mungkin bisa tertekan keluar melalui mulut;
▪ Cipratan ke mata.
9
● Pembuangan air limbah bekas pembersihan dengan membuka bagian
bawah mortuari sehingga air dapat keluar semua
● Pembersihan dilakukan oleh petugas kebersihan.
b) Mobil ambulance
Yang harus dilakukan pada mobil ambulance yang selesai untuk mengangkut
jenazah infeksius adalah :
● Masukkan mobil ambulance ke dalam area dekontaminasi mobil ambulance
● Masukkan semua linen bekas dipakai jenazah ke dalam plastik warna kuning
● Bersihkan bagian dalam mobil ambulance dengan larutan chlorine 0,5%
● Bilas dengan dilap dengan air bersih, supaya klorin terangkat
● Guyur seluruh badan mobil dengan cairan disinfektan dari luar
10
BAB III
PENUTUP
Pelayanan pemulasaraan jenazah yang baik, bermutu dan sesuai dengan syariat
Islam merupakan bagian integral dari pelayanan penunjang kesehatan rumah sakit,
dan secara menyeluruh merupakan salah satu upaya dalam rangka meningkatkan
pelayanan kesehatan bagi pasien rawat inap maupun pasien rawat jalan.
Pelayanan pemulasaraan jenazah yang bermutu akan membantu bagi keluarga
pasien yang memerlukan bantuan dalam memandikan jenazah keluarganya yang
meninggal secara baik, cepat, biaya yang standard an sesuai dengan syariat islam.
Demikian pula pelanyanan pemulasaraan jenazah sesuai syariat islam merupakan
bagian yang sangat penting badi rumah sakit dalam proses menjadi rumah sakit yang
islami.
Buku panduan pemulasaraan jenazah ini memberikan gambaran tentang
pengertian, landasan hukum, penatalaksanaan jenazah pasien yang opname di Rumah
Sakit maupun diluar rumah sakit.Demikian juga buku panduan ini memberikan
penjelasan tentang sarana dan prasarana pemulasaraan jenazah rumah sakit, petugas
pemulasaraan jenazah, tarif pemulasaraan jenazah, penanganan alat pemulasaraan
jenasah secara baik dan benar sesuai standar di Rumah Sakit.
Panduan Pelayanan Pemulasaraan Jenasah RSIA Bunda Jakarta ini disusun
dengan tujuan memberikan acuan yang jelas dalam mengelola dan melaksanakan
manajemen pemulasaraan jenasah dalam melaksanakan tugas sesuai prosedur.
11