Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH BIOLOGI

MEKANISME EVOLUSI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH
1. M. Dhias Habibi
2. M. Furqon Al-Hakim
3. Mauluddin Abu Salam
4. Annisatul Mardiah Nasution
5. Mutia Aulia
6. Resi Rahma Gulastri

KELAS : XII IPA 2

MADRASAH ALIYAH NEGERI 2


KOTA PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022/2023
1. Mekanisme Evolusi
Gen merupakan faktor penentu untuk sifat dan karakteristik yang dimiliki suatu
individu. Perubahan gen disebabkan adanya mutasi gen dan rekombinasi gen. Mutasi gen
adalah perubahan susunan kimia dari suatu gen. Mutasi gen merupakan mekanisme evolusi
yang sangat penting.
Bukti- bukti yang mendukung terjadinya evolusi adalah sebagai berikut.
a) Peninggalan beberapa fosil.
b) Homologi organ-organ tubuh mahluk hidup.
c) Embriologi perbandingan.
d) Adanya variasi individu dalam satu keturunan.
e) Perbandingan fisiologi.
f) Petunjuk secara biokimia.
g) Adanya alat-alat tubuh yang tersisa.
h) Fosil
a. Fosil
Fosil berasal dari bahasa latin, yaitu fosillis yang artinya menggali Fosil diartikan
sebagai sisa-sisa binatang dan tumbuhan yang telah membatu. Ilmu tentang fosil disebut
paleontologi. Pengamatan terhadap fosil dapat menunjukkan adanya evolusi. Misalnya
dengan cara membandingkan struktur tubuh hewan yang sudah menjadi fosil dengan
hewan yang masih ada sekarang. Hasil perbandingan kedua hewan tersebut memberikan
kesimpulan bahwa keadaan lingkungan pada masa lampau dengan masa sekarang berbeda.
Leonardo da Vindi pertama kali berpendapat bahwa fosil merupakan suatu bukti adanya
mahkluk hidup pada masa lampau. Sementara itu, Charles Darwin berpendapat bahwa
perubahan bentuk pada mahluk hidup disesuaikan dengan lapisan bumi, oleh karena itu,
fosil pada lapisan bumi yang muda berbeda dengan fosil pada lapisannya yang lebih tua.
Berikut adalah beberapa fosil yang telah ditemukan.
1) Australopitchecus (Australos = selatan; pithecus = kera)
2) Pithecanthropus (Puthecus = kera; anthropus = manusia)
3) Meganthropus palaeojavanicus (manusia raksasa dari jawa kuno)
4) Homo neanderthalensis
5) Homo sapiens
Secara sistematika, manusia dan kera termasuk kedalam ordo yang sama, yaitu ordo
Primata. Berdasarkan evolusinya, manusia merupakan Primata yang paling modern. Dari
hasil perkembangan evolusi Primata yang dimulai sejak 75 juta tahun yang lalu, diketahui
beberapa hal berikut.
1) Manusia menyimpang dari jalur evolusi Primata.
2) Manusia hidup di atas tanah, sedangkan Primata yang lain hidup di pohon pohom.
3) Manusia berjalan tegak dengan menggunakan dua kaki (bipedal), sedangkan
Primata lainnya berjalan dengan empat kaki.
4) Manusia dan Primata lainnya mempunyai beberapa persamaan, yaitu
a) mempunyai penglihatan ruang(stereoskopis);
b) lapangan pandang kedua mata terpadu;
c) semakin tinggi derajat evolusinya semakin besar volume otaknya dan
semakin luas permukaan otaknya;
d) tangan digunakan untuk memegang; semakin tinggi derajat evolusinya
semakin trampil menggunakan tangannya.

b. Homologi
Organ-organ pada berbagai makhluk hidup ada yang mempunyai bentuk asal sama
kemudian strukturnya berubah sehingga fungsinya pun menjadi berbeda. Peristiwa ini
disebut homologi. Jika kita amati struktur organ gerak bagian depan Vertebrata, ternyata
masing-masing mempunyai fungsi yang berbeda-beda. Misalnya pada manusia untuk
memegang, pada burung untuk terbang, dan pada kuda untuk berjalan. Kebalikan dari
homologi adalah analogi. Analogi yaitu kondisi dimana organ-organ mempunyai fungsi
sama, tetapi mempunyai asal-usul yang berbeda.

c. Embriologi Perbandingan
Hewan multiseluler mengalami tahap-tahap perkembangan yang dimulai dari tahap
zigot sampai terbentuknya organ-organ tubuh, tahap perkembangan yaitu pada tahap zigot,
morula, blastula, dan gastrula, tetapi ada perbedaan pada tahap setelah embrio. Adanya
kesamaan tahap perkembangan pda semua golongan Vertebrata, menunjukkan adanya
hubungan kekerabatan. Perkembangan individu mulai dari dibuahinya sel telur sampai
individu tersebut mati disebut ontogeni. Ontogeni merupakan ulangan dari filogeni.
Filogeni adalah sejarah perkembangan evolusi makhluk hidup. Ontogeni merupakan
filogeni yang dipersingkat.
d. Variasi Individu
Variasi individu di dalam satu jenis dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, misalnya
kondisi geografis dan makanan. Variasi dalam satu spesies ini pada perkembangan
selanjutnya akan menghasilkan keturunan yang berbeda.
Adanya variasi pada hewan dan tumbuhan dimanfaatkan oleh manusia untuk
mendapatkan bibit unggul. Apabila dipandang dari segi pemenuhan kebutuhan manusia,
pengembangan hwan dan tumbuhan unggul sangat bermanfaat. Akan tetapi jika dipandang
dari segi keanekaragaman, pengembangan hewan dan tumbuhan unggul sangat merugikan
karena banyak jenis hewan dan tumbuhan yang tidak unggul menjadi punah sehingga
keanekaragaman jenis hewan dan tumbuhan menjadi berkurang.

e. Perbandingan Fisiologi
Aktivitas fisiologi pada makhluk hidup tingkat rendah maupun tingkat tinggi yang
terjadi di dalam selnya memiliki kemiripan. Aktivitas fisiologi yang terjadi seperti proses
metabolisme (respirasi, sintesis protein dan ATP, serta penggunaan ATP untuk melakukan
kegiatan sehari-hari).

f. Petunjuk Secara Biokimia


Salah satu uji biokimia untuk mengetahui kekerabatan berbagai jenis makhluk hidup
adalah uji presipitin. Uji ini didasarkan pada adanya presipitin (endapan) pada suatu reaksi
antigen-antibodi.
Banyak sedikitnya presipitin yang terbentuk dapat digunakan untuk menentukan jauh
dekatnya hubungan kekerabatan antara satu organisme dengan organisme lainnya. Semakin
jauh kekerabatan antara dua jenis makhluk hidup, maka semakin banyak presipitin yang
terbentuk. Sebaliknya, semakin dekat kekerabatan antara dua jenis makhluk hidup maka
semakin sedikit presipitin yang terbentuk.

g. Adanya Alat-Alat Tubuh yang Tersisa


Alat-alat tubuh yang tersisa pada hakikatnya merupakan alat tubuh yang sudah tidak
digunakan lagi, akan tetapi masih ditemukan, Contoh alat tubuh sisa yang ditemukan pada
manusia adalah tulang ekor, umbai cacing, dan gigi taring yang runcing. Adanya alat-alat
tubuh yang tersisa ini merupakan petunjuk adanya evolusi.
2. Pandangan Baru tentang Evolusi
Teori evolusi Darwin banyak ditentang oleh berbagai pihak semenjak dikemukakan
pertama kali, bahkan sampai saat ini. Pihak yang menentang teori evolusi Darwin
mengemukakan teori penciptaan yang menyatakan bahwa makhluk hidup tercipta dengan
bentuk yang ada seperti saat ini. Salah satu teori penciptaan adalah teori Intelligend Design
(perancangan cerdas). Teori Intelligent Design atau “Perancangan Cerdas” adalah teori
yang menunjukkan bahwa kehidupan di bumi dan alam semesta secara umum,
memperlihatkan sedemikian banyak keteraturan, kegunaan, dan perancangan sehingga
sudah pasti harus ada sang perancang di balik kemunculannya.
a. Ditemukannya Model DNA oleh Watson dan Crick
Waston dan Crick menemukan model DNA yang disebut double helix (tangga tali
berpilin ganda). DNA mengandung basa yang berurutan. Adanya keteraturan dan
kerumitan molekul DNA dalam menentukan urutan basa tidak mungkin terjadi secara
kebetulan. Kalaupun terjadi perubahan atau kerusakan mutasi, umumnya individu yang
terkena mutasi tersebut menjadi cacat atau steril sehingga perubahan atau kerusakan.
b. Hukum Pewarisan Sifat dari Mendel
Mendel mengemukakan bahwa penurunan sifat dari induk kepada keturunannya
disebabkan oleh faktor penentu. Faktor penentu tersebut sekarang dikenal dengan istilah
gen.
Komposisi gen ditentukan dari setengah induk jantan (sperma) dan setengah induk
betina (sel telur). Pembentukan gamet (sperma dan sel telur) terjadi melalui meiosis.
Dengan demikian, materi genetik yang diturunkan induk kepada keturunannya pasti sama
dengan yang dimilikinya.
c. Paleontologi
Paleontologi adalah ilmu tentang fosil. Fosil-fosil yang telah ditemukan
menunjukkan bahwa tidak ada organisme masa kini yang berbeda dengan fosil nenek
moyangnya.
Misalnya, fosil ikan hiu yang ditemukan 100 juta tahun yang lalu sama dengan ikan
hiu sekarang. Hal ini membuktikan bahwa ikan hiu tidak mengalami evolusi.
Di samping itu, dari studi paleontologi ditemukan bahwa telah terjadi ledakan suatu
makhluk hidup dan punahnya makhluk hidup yang lain.

Anda mungkin juga menyukai