Anda di halaman 1dari 22

LAMPIRAN

PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT KHUSUS BEDAH
SINDUADI
NOMOR : XXXXXXXXXX
TENTANG PANDUAN RCA

PANDUAN RCA (Root Cause Analysis)

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam pelayanan rumah sakit diharapkan adanya mutu yang baik. Mutu
yang baik diperoleh dari penerapan standard yang baik. Oleh karena
banyaknya potensi resiko selama pelayanan kesehatan yang bisa
menyebabkan kejadian sentinel, kejadian tidak diharapan , kejadian nyaris
cidera atau kejadian potensial cidera maka Runah Sakit Khusus Bedah
Sinduadi perlu melakukan upaya untuk mengurangi potensi resiko ini .
Untuk mencegah terjadinya kejadian tersebut terulang lagi maka RS
menetapkan pemecahan masalah tersebut dengan cara Analisa Akar
Masalah/ Root Cause Analysis (RCA).

B. Tujuan
1. Tujuan umum
Menurunnya insiden keselamatan pasien dan meningkatnya mutu
pelayanan dan keselamatan pasien.

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
2. Tujuan khusus
- Menemukan akar masalah suatu insiden supaya dapat
ditanggulangi dengan tepat,sehingga mencegah berulangnya
insiden tersebut di kemudian hari.
- Didapatkannya pembelajaran untuk perbaikan asuhan kepada
pasien.
- Terlaksananya sistem pelaporan dan pencatatan RCA.
C. Definisi
Root Cause Analysis adalah Suatu proses berulang yang sistematik
dimana faktor-faktor yang berkontribusi dalam suatu insiden diidentifikasi
dengan merekonstruksi kronologis kejadian menggunakan pertanyaan
“mengapa” yang diulang hingga menemukan akar penyebabnya dan
penjelasannya.
Pertanyaan “mengapa” harus ditanyakan hingga tim investigator mendapat
fakta,bukan hasil spekulasi.
Kapan perlu dilakukan RCA:
- Ada kejadian sentinel.
- Bila hasil matrix grading,band resikonya berwarna merah dan
kuning.

D. Kebijakan
Pimpinan Rumah Sakit menetapkan harus dibuat RCA jika didapatkan
matriks grading risiko berwarna kuning, merah dan kejadian sentinel.

BAB II

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
RUANG LINGKUP
A. Ruang lingkup RCA adalah :
1. Investigasi
a. Mengkaji ulang laporan kasus insiden:
1) Mencatat ringkasan secara kronologis dan identifikasi
masalah.
2) Catat staf yang terlibat.
3) Tentukan siapa yang akan diinterview.
b. Batasi masalah
Bagaimana dalam proses pelayanan yang akan diteliti tergantung
kondisi pasien , kapan dan dimana insiden terjadi. Contoh kasus :
insiden perdarahan post operasi →pasien meninggal 2 minggu
kemudian.
Investigasi dilakukan pada :
1) Persiapan operasi
2) Durante operasi
3) Pengawasan pasca operasi.
B. Identifikasi Akar Penyebab
1. Mulai dengan mengumpulkan data penyebab langsung
2. Dicari mengapa terjadi penyebab langsung? Sistem dan proses mana
yang melatarbelakangi penyebab langsung?
3. Penggalian data lebih kepada sistem BUKAN fokus kepada HUMAN
ERROR
4. Penggalian harus diteruskan sampai tidak dapat lagi diidentifikasi
penyebab lain→disebut AKAR MASALAH
5. Tim Investigator jangan langsung berhenti begitu mengidentifikasi
penyebab langsung,tetapi harus terus meggali lebih dalam lagi.

BAB III

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
TATALAKSANA
Tujuh langkah-langkah analisis akar masalah ( RCA )
1. Identifikasi insiden yang akan di investigasi.
Alasan suatu insiden harus diinvestigasi secara detil :
a. Masalah serius / membahayakan pasien / RS
b. Masalah potensial untuk pembelajaran dalam unit atau organisasi yang
lebih kuat.
RCA wajib dilakukan pada keadaan :
a. Semua kematian yang tidak diharapkan.
b. Semua insiden yang diduga mengakibatkan cedera permanen ,
kehilangan fungsi atau kehilangan bagian tubuh.
2. Tentukan tim investigator.
a. Perlu orang yang expert untuk melakukan investigasi suatu insiden
serius ( Terlatih dengan RCA ). Idelnya tim terdiri dari 3 – 4 orang.
- Orang yang expert dalam investigasi insiden dan analisis.
Eksternal expert , misalnya seorang yang tidak berlatar belakang
medis.
- Senior Manajemen Expert, misalnya Direktur Medik
- Senior Clinical Expertise , misalnya Kepala Rawat Inap
- Seorang yang mengetahui unit atau departemen dengan baik,
walau orang tersebut tidak langsung terlibat insiden.
- Orang yang terlibat langsung pada saat kejadian.
b. Penting mengidentifikasi anggota tim dengan ketrampilan berbeda dan
komit terhadap waktu investigasi. Untuk insiden serius Tim investigasi
dibebas tugaskan dari pekerjaan rutinnya agar dapat fokus pada
investigasi insiden dan analisis.

LANGKAH 1 & 2 IDENTIFIKASI INSIDEN DAN TENTUKAN TIM

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
INSIDEN :
_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

_________________________________________________________________

TIM :
Ketua :
_________________________________________________________________
Anggota : 1. ______________________________ 4.
________________________________
2. ______________________________ 5.
________________________________
3. ______________________________ 6.
________________________________
Apakah semua area yang terkait sudah terwakili ? Ya
Tidak
Apakah macam-macam dan tingkat pengetahuan yang berbeda,
sudah diwakili di dalam Tim tersebut ? Ya Tidak
Siapa yang menjadi Notulen ? ___________________
Tanggal dimulai _______________________ Tanggal dilengkapi
________________________
3. Kumpulkan data.
a. Observasi langsung
Kunjungan langsung untuk mengetahui keadaan ,posisi, hal-hal yang
berhubungan dengan insiden.
b. Dokumentasi
Untuk mengetahui apa yang terjadi sesuai data, observasi dan inspeksi.

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Tujuan pengumpulan informasi pada tahap ini :
- Mengamankan informasi untuk memastikan dapat digunakan
selam investigasi dan jika kasus disidangkan di pengadilan.
- Identifikasi kebijakan dan prosedur yang relevan.
- Menggambarkan insiden secara akurat.
- Mengorganisasi informasi.
- Memberikan petunjuk pada tim investigasi.Semua bukti yang
berhubungan dengan insiden sebaiknya dikumpulkan sesegera
mungkin :
- Semua catatan medis, misalnya catatan keperawatan, catatan
medis dll.
- Hasil pemeriksaan yang berhubungan dan penunjang diagnosis,
misalnya Xray, CT Scan dll.
- Dokumentasi dan formulir mengenai insiden ( incident report )
- Kebijakan dan SPO.
- Integrated care pathway yang berhubungan.
- Pernyataan-pernyataan dan observasi.
- Lakukan interview dengan siapa saja yang terlibat insiden.
- Bukti fisik, misalnya tata ruang bangsal dll.
- Daftar staf yang terlibat.
- Informasi mengenai kondisi yang dapat mempengaruhi insiden,
misalnya pergantian jaga, ada tidaknya staf yang terlatih dll.
c. Interview
Untuk mengetahui kejadian secara langsung untuk pengecekan pada
hasil observasi dan data dokumentasi.

LANGKAH 3. KUMPULKAN DATA & INFORMASI

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
- Observasi langsung :
_____________________________________________________

_____________________________________________________

- Dokumentasi :
1. ................................................................................................................

2..................................................................................................................

3....................................................................................................................

4...................................................................................................................

5..................................................................................................................

- Interview ( Dokter / Staf yang terlibat )


1. ....................................................................................................................
....................
2. ....................................................................................................................
.....................
3. ....................................................................................................................
.....................
4. ....................................................................................................................
.....................
5. ....................................................................................................................
....................

4. Petakan Informasi kronologis insiden


Sangat membantu bila kronologi insiden dipetakan dalam sebuah bagan.

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Ada berbagai macam cara:
a. Kronologi narasi
Kronologi insiden sangat berguna pada laporan akhir insiden.
b. Timeline
Metode untuk menelusuri rantai insiden secara kronologis.
Memungkinkan investigator untuk menemukan bagian dalam proses
dimana masalah terjadi.
c. Tabular Timeline
Merupakan pengembangan Timeline yang berisi 3 data dasar : tanggal,
waktu, cerita kejadian asal dan dilengkapi 3 data lain yaitu : informasi
tambahan, praktek yang baik ( Good Practice ) dan masalah / CMP
( Care Management Problem )
Tabular Timeline digunakan pada tiap-tiap insiden, berguna pada
kejadian yang berlangsung lama.
Nilai positif dari Tabular Timeline:
 Membantu pemeriksaan dengan memetakan kronologis dalam
bentuk diagram sehingga mudah dibaca.
 Tehnik ini memudahkan identifikasi kekurangan secara cepat.
 Tambahan informasi dapat dimasukkan tanpa perlu merubah
format.
Nilai negatif dari Tabular Timeline:

d. Time Person Gird.


1) Merupakan alat pemetaan tabular yang dapat membantu
pencatatan pergerakan seseorang atau keberadan seseorang( staf,
doketr, pasien, pengunjung dll ) pada saat sebelum, selama dan
setelah kejadian/ insiden.
2) Kapan menggunakan Time Person Gird?
- Jika dalam suatu insiden terdapat keterlibatan banyak
orang dalam kejadian tersebut dan investigator ingin

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
memastikan keberadaan mereka dalam insiden.
- Berguna pada keadaan jangka pendek.
- Dapat dipetakan ke dalam garis waktu sehingga dapat
dipakai untuk mengetahui kerangka waktu spesifik yang
lebih detail.
3) Bagaimana melengkapi Time Person Gird?
- Buatlah tabel yang berisi beberapa baris dan kolom .
- Dari table tersebut, kolom sebelah kiri berisi daftar staf
yang terlibat.
- Kolom berikutnya berisi perjalanan waktu ( jam, menit )
pada baris atasnya.
- Kemudian pada baris dibawah waktu berisi keterangan
tempat atau kegiatan staf yang terlibat.
4) Nilai positif dari Time Person Gird:
- Dapat digunakan pada waktu yang pendek.
- Dapat mengidentifikasi keberadaan seseorang dan
adanya celah informasi.
- Pemetaan dapat dalam bentuk garis waktu yang efektif.
5) Nilai negative dari Time Person Gid:
- Hanya dapat digunakan pada waktu yang pendek.
- Orang tidak dapat selalu mengingat waktu dimana ia
berada.
- Terfokus pada individu.

LANGKAH 4. PETAKAN KRONOLOGI KEJADIAN

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
FORMULIR TABULAR TIMELINE

WAKTU/
KEJADIAN

KEJADIAN

INFORMASI
TAMBAHAN

GOOD PRACTICE

MASALAH
PELAYANAN

FORMULIR TIMEPERSON GRID

WAKTU/
STAF
YANG
TERLIBAT

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
5. Identifikasi CMP ( Care Management Problem )
a. Pelayanan yang menyimpang dari standard pelayanan yang ditetapkan.
b. Penyimpanan memberikan dampak langsung atau tidak langsung.
c. Adverse event ( kejadian yang tidak diharapkan / KTD ) yang
berdampak pada pasien baik langsung/tidak
Mis : - Kegagalan dalam observasi/Tindakan
- Penanganan yang tidak tepat
- Tidak mengikuti SPO
d. Beberapa tehnik / instrument untuk mengungkapkan CMP :
- Brainstorming adalah sebuah alat bantu yang digunakan untuk
mengeluarkan ide dari setiap anggota tim yang dilakukan secara
terstruktur dan sistimatis.
4 peraturan dasar brainstorming :
 Anggota tim harus menahan diri, tidak menghakimi
ide, pendapat dan gagasan yang diajukan oleh
anggota lain.
 Ada seseorang yang menjadi notulen, mencatat
semua ide , pendapat walaupun ide tersebut terdengar
aneh.
 Ada koordinator arau fasilitator yang mendorong
untuk membuat ide , pendapat baru atau tambahan
ide yang sudah pernah dijalankan.
 Mendorong untuk mengeluarkan pemikiran yang
baru, tidak pengulangan dari ide yang sudah ada.
- Brainwriting adalah cara untuk menyalurkan ide lewat tulisan.

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
LANGKAH 5. IDENTIFIKASI CMP

FORMULIR MASALAH /CARE MANAGEMENT PROBLEM ( CMP )

Masalah Instrumen / Tool

6. Analisis Informasi
a. Tool untuk identifikasi penyebab dasar dan langsung:
 Why
Tujuan 5 WHY : Untuk secara konstan bertanya mengapa?
Melalui lapisan penyebab sehingga mengarah ke akar
permasalahan dari problem yang teridentifikasi

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
 Analisis Perubahan
Analisis berdasarkan suatu kejadian yang terjadi karena adanya
perubahan dari Kebijakan atau SPO yang ada.
 Analisis Penghalang
Analisis berdasarkan barier atau penghalang yang sudah dibuat
sesuai SPO untuk mencegah terjadinya insiden.
 FishBone / Analisis tulang ikan.
Suatu metode / tool untk menunjukkan sebuah dampak atau
akibat dari sebuah permasalahan, dengan berbagai penyebabnya.
Efek atau akibat dituliskan sebagai moncong kepala. Sedangkan
tulang ikan diisi oleh sebab-sebab sesuai dengan pendekatan
permasalahannya.
FishBone / Analisa Tulang Ikan terdiri dari :
- Man : faktor manusia yang terlibat dari sebuah proses.
- Metode : bagaimana proses itu dilakukan , kebutuhan yang
spesifik dari proses itu, seperti : SPO atau peraturan lainnya.
- Material / bahan : semua yang diperlukan untuk menjalankan
proses seperti bahan dasar,
- Mesin : peralatan yang diperlukan untuk melakukan pekerjaan.
- Lingkungan : terdiri dari factor intrinsik dan factor ekstrinsik.
 Faktor intrinsik adalah faktor yang dipengaruhi dari
dalam individu tersebut.
 Faktor Ekstrinsik adalah faktor atau kondisi disekitar
tempat individu

LANGKAH 6 . ANALISIS MASALAH

FORMULIR TEHNIK ( 5 ) MENGAPA

MASALAH

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Mengapa

Mengapa

Mengapa

Mengapa

Mengapa

FORMULIR ANALISIS PERUBAHAN

PROSEDUR YANG PROSEDUR YANG APAKAH TERDAPAT


NORMAL ( SPO ) DILAKUKAN SAAT BUKTI PERUBAHAN
INSIDEN DALAM PROSES

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
FORMULIR ANALISIS PENGHALANG

APA PENGHALANG APAKAH MENGAPA


PADA MASALAH PENGHALANG PENGHALANG
INI ? DILAKUKAN GAGAL ?
APA DAMPAKNR ?

FISH BONE / ANALISIS TULANG IKAN

7. Rekomendasi dan rencana kerja untuk improvement

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
AKAR TINDAK TINGKAT PENANGGU WAKT SUMBER
MASAL AN REKOMEND NG JAWAB U DAYA YG
AH ASI DIBUTUHK
MASALAH (individu, tim, AN
Direktorat,
RS)

BAB IV
DOKUMENTASI
1. Formulir Laporan Insiden Ke Panitia Keselamatan Pasien Rumah Sakit
Khusus Bedah sinduadi
2. Formulir Analisis Matriks Grading Risiko.
3. Formulir Langkah-Langkah Analisis Akar Masalah (RCA)
4. SPO

DIREKTURR RUMAH SAKIT


KHUSUS BEDAH SINDUADI
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
TABEL ASASMEN RISIKO

NO. INSIDE DAMPAK PROBABILITAS Skor Bands Rangkin Tindakan Penanggung


N (D) (P) Risiko g jawab
risiko

Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com
Halaman x dari xx
Jl. Wijaya Kusuma Kusuma No.310,Sinduadi, Mlati, Sleman Yogyakarta Indonesia 55284
Telp: 0274-624 088 Fax: 0274-623 603 Whatsapp: 0882 1641 2177
rskbsinduadi@yahoo.com

Anda mungkin juga menyukai