Anda di halaman 1dari 45

1

Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (K3)
Danny Manongga
Topik 2

 Elemen K3
 Pentingnya K3
 Lingkungan Organisasi
 Peran dan Tanggung Jawab K3
 Keuntungan dan Kerugian K3
 Monitoring dan Pengendalian K3
Apa itu K3
3

 Program keselamatan dan kesehatan kerja adalah sebuah


rencana tindakan yang dirancang untuk mencegah kecelakaan
dan penyakit kerja.
 Beberapa bentuk aktivitas dalam program tersebut
merupakan persyaratan dalam undang-undang/peraturan
keselamatan dan kesehatan kerja, oleh karenanya sebuah
program kesehatan dan keselamatan kerja minimum harus
mencakup unsur-unsur yang dipersyaratkankan oleh undang-
undang /peraturan keselamatan dan kesehatan kerja
Sistem Manajemen K3 4

 Definisi) Sistem Manajemen K3 secara umum merujuk pada 2 (dua)


sumber, yaitu
• Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja dan pada
• Standar OHSAS 18001:2007 Occupational Health and Safety
Management Systems.
 Menurut Permenaker No 5 Tahun 1996 tentang Sistem Manajemen
K3 ialah bagian dari sistem secara keseluruhan yang meliputi struktur
organisasi, perencanaan, tanggung-jawab, pelaksanaan, prosedur,
proses dan sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan,
penerapan, pencapaian, pengajian dan pemeliharaan kebijakan K3
dalam rangka pengendalian resiko yang berkaitan dengan kegiatan
kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif.
 Apakah Permenaker No 5 Tahun 1996 masih berlaku? Setelah
dikeluarkannya PP 50/2012, maka status Permenaker 05/1996
bukannya menjadi tidak berlaku. Namun, statusnya :
disesuaikan/diangkat tingkat hirarkinya dari Peraturan Menteri
menjadi Peraturan Pemerintah
5

 Sedangkan Definisi Sistem Manajemen K3 menurut standar


OHSAS 18001:2007 ialah bagian dari sebuah sistem
manajemen organisasi (perusahaan) yang digunakan untuk
mengembangkan dan menerapkan Kebijakan K3 dan
mengelola resiko K3 organisasi (perusahaan) tersebut.
Elemen Dalam Sistem
6
Manajemen K3
 Meskipun terdapat berbagai bentuk organisasi, namun sistem manajemen
K3 mempunyai esensi isi sama, yang dimulai dengan perencanaan,
dilanjutkan dengan pelaksanaan, pengontrolan dan perbaikan yang
berkelanjutan.
 Elemen dasar penerapan program keselamatan dan kesehatan kerja
adalah sebagai berikut:
▪ Elemen ke 1 Tekad dan Kebijakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja(K3)
▪ Elemen ke 2 Tanggung jawab, wewenang dan tanggung gugat
▪ Elemen ke 3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3),
pasrtisipasi, konsultasi dan komunikasi
▪ Elemen ke 4 Peraturan umum Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
▪ Elemen ke 5 Prosedur Kerja Aman dan Analisa keamanan metoda kerja
▪ Elemen ke 6 Orentasi Kerja untuk Karyawan
7

▪ Elemen ke 7 Pelatihan dan Kesadaran


▪ Elemen ke 8 Inspeksi tempat kerja
▪ Elemen ke 9 Pelaporan dan Analisa Kecelakaan Kerja
▪ Elemen ke 10 Pengendalaian Tanggap Darurat
▪ Elemen ke 11 Penyediaan dan Penanganan pertolongan
pertama pada kecelakaan(P3K)/pertolongan pertama gawat
darurat(PPGD) perawatan medis
▪ Elemen ke 12 Promosi keselamatan dan Kesehatan Kerja
▪ Elemen ke 13 Pengendalian Operasional Keselamatan dan
Kesehatan kerja
Tekad dan Kebijakan Tertulis
8

 Pernyatan Kebijakan Suatu organisasi keselamatan dan


kesehatan kerja adalah pernyataan prinsip dan aturan umum
yang berfungsi sebagai panduan untuk bertindak.
• Manajemen senior harus berkomitmen untuk memastikan
bahwa kebijakan tersebut diberlakukan tanpa pengecualian.
• Kebijakan kesehatan dan keselamatan harus memiliki
kepentingan/arah yang sama dengan kebijakan organisasi.
• Kebijakan K3 harus merupakan penjabaran secara spesifik dari
kebijakan organisasi terhadap kebutuhan organisasi.
Tanggung Jawab, Wewenang dan
Tanggung Gugat 9

 Keselamatan dan Kesehatan kerja adalah tangungjawab bersama


antara karyawan dan manajemen perusahaan.
• Manajemen bertanggungjawab terhadap konsekuensi dari kesesuaian
dan kepatuhan perusahaan kepada peraturan K3 yang berlaku.
• Semua aktifitas K3 minimumnya harus didasarkan pada tanggung
jawab pribadi secara khusus sesuai dengan peranannya dan resiko
yang mungkin ada dari pekerjaannya di perusahaan tersebut.
•Tanggung jawab dapat didefinisikan sebagai sebuah kewajiban
individu untuk melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan.
 Beberapa kendala yang sering ditemukan adalah peran dan
tanggungjawab ini tidak diketahui atau tidak dijabarkan dalam
uraian yang cukup jelas sebagai bagian yang utuh dari tanggung
jawab, wewenang dan uraian tugas yang ada.
Pentingnya K3
10

 K3 berusaha untuk mengamankan kesehatan, keselamatan dan


kesejahteraan semua orang di tempat kerja dan orang lain yang
mungkin berisiko sebagai akibat dari kegiatan di tempat kerja.
 Ketentuan ini mengatur bahwa pengusaha
• memelihara instalasi dan sistem yang cukup aman dan praktis,
• memastikan metode penanganan, penyimpanan dan pengangkutan
bahan yang aman dan juga
• menyediakan pelatihan dan pengawasan yang memadai dalam
metode tersebut.
• pengusaha harus terus merevisi pernyataan kebijakan keselamatan
tertulis yang menunjukkan pengaturan dan organisasi prosedur
keselamatan mereka. Aturan dan prosedur ini harus diketahui oleh
semua karyawan.
11

 Karyawan juga diwajibkan oleh hukum untuk bekerja sama dalam


memenuhi persyaratan undang-undang dan tidak boleh
mengganggu atau menyalahgunakan materi yang disediakan untuk
mengamankan keselamatan dan kesejahteraan kesehatan.
 K3 memastikan bahwa Komisi yang dibentuk oleh pemerintah
diberdayakan untuk membuat peraturan atau kode kesehatan dan
keselamatan. praktik untuk sebagian besar industri dan kegagalan
untuk mematuhi ketentuan praktik apa pun dapat membuat
pemberi kerja bertanggung jawab untuk dituntut.
 Memastikan kepatuhan reguler terhadap standar dan wewenang
luas diberikan kepada inspektur untuk memastikan kepatuhan
terhadap Undang-Undang.
12

 Mengapa repot dengan proses K3?


1. Karena menyelamatkan nyawa
2. Karena menghemat uang. Ada denda besar bagi majikan
dan karyawan yang tidak mengikuti standar keselamatan.
3. Karena, secara hukum, kita harus
4. Karena tidak akan berhasil kecuali kita memiliki sistem
untuk membuatnya bekerja. Dibutuhkan usaha- keselamatan
tidak akan terjadi begitu saja
Lingkungan Organisasi 13

 ILO memperkirakan > 2,3 juta kematian setiap tahun akibat


kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja.
 Diperkirakan juga >337 juta pekerja mengalami cedera dan
>160 juta kasus penyakit akibat kerja.
 Banyak kecelakaan di tempat kerja yang tidak dilaporkan dan
sebagian besar penyakit akibat kerja tidak terdiagnosis, (UKM
dan sektor informal) – pelaporannya sangat kurang.
 Diperkirakan merugikan negara sebesar 4% dari PDB.
 Biaya untuk pekerja dan keluarga mereka tidak terhitung!
 Berikut ini beberapa bahaya dalam pekerjaan
Cedera Dan Penyakit Khusus
14
Di Tempat Kerja

cedera
15

Penyakit akibat kerja


Jenis Bahaya Apa Yang
16
Ditemukan Di Tempat
Bekerja?
Beberapa Bahaya Jelas
17
Bahaya Mekanis
18

 Sumber:
• mesin dan suku cadang mesin;
• transportasi, gang;
• lantai, platform;
• tangga dan sarana akses lainnya; dan
• tata graha yang buruk.
 Efek:
▪ terpotong, luka, kehilangan jari, tangan, dll.
▪ memar, keseleo, patah tulang dan, dalam kasus ekstrim,
kematian.
Penataan yang Buruk 19
(Poor Housekeeping)
Penataan yang Baik
20

 Tempat kerja
yang rapi dan
rapi juga
merupakan
tempat kerja
yang lebih
produktif.
 Juga lebih
aman dan
sehat
Pengawasan Mesin yang Buruk
21
Pengawasan Efektif
22
Bahaya Fisik
23

 Kebisingan dan Getaran


 Efek:
• gangguan pendengaran sementara dan permanen
• penyakit getaran (misalnya VWF).
• Vibration white finger (VWF), juga dikenal sebagai hand-arm vibration
syndrome (HAVS) atau dead finger, adalah bentuk sekunder dari
sindrom Raynaud, cedera industri yang dipicu oleh penggunaan terus
menerus dari mesin genggam yang bergetar.
 Listrik
 Efek:
• luka bakar, sengatan listrik dan kematian.
Bahaya Fisik
24

 Suhu
 Efek:
• stres panas: kram, kelelahan dan stroke.
 Cahaya
 Efek:
• silau dan ketegangan mata
• kelelahan (dan kecelakaan).
Keamanan Listrik yang
25
Buruk
Pencahayaan
26

 Pencahayaan yang memadai diperlukan untuk pekerjaan jarak


dekat
Bahaya Kimia
27

 Bahan kimia memiliki berbagai macam efek pada pekerja


mulai dari iritasi dan luka bakar pada kulit hingga kelainan
genetik dan kanker.
Bahaya Ergonomis
28
 Sumber:
• mesin, peralatan dan peralatan mekanik yang dirancang dengan buruk;
• desain tempat duduk dan stasiun kerja yang tidak tepat;
• praktik kerja yang dirancang dengan buruk, dan postur yang canggung;
• gerakan berulang; dan
• pekerja harus bersaing dengan beban berat, dan kekuatan tinggi.
 Efek:
• kelelahan;
• Cedera Regangan Berulang (RSI). Jenis cedera gerakan berulang yang paling
umum adalah tendinitis dan bursitis. Kedua gangguan ini sulit untuk dibedakan
dan sering kali muncul bersamaan. Tendon adalah jaringan berserat putih yang
menghubungkan otot ke tulang dan memungkinkan pergerakan di semua sendi
di seluruh tubuh manusia
• Gangguan Muskuloskeletal (MSD). Gangguan muskuloskeletal adalah kondisi
terjadinya gangguan fungsi pada ligamen, otot, saraf, sendi dan tendon, serta
tulang belakang
• masalah punggung terutama punggung bawah.
29

 Berdiri sepanjang
hari di lantai
beton
menyebabkan
kelelahan –

 pekerja disediakan
anyaman
30

 Pekerja harus dilengkapi dengan tempat duduk dengan ukuran


yang sesuai dan dengan penyangga punggung bawah.
31
Bahaya Psiko-Sosial
32

 Sumber:
• kualitas pekerjaan (pekerjaan membosankan/monoton dll);
• hubungan sosial/manusia di tempat kerja; dan
• masalah di luar pekerjaan, mis. masalah pernikahan/keluarga.
 Efek:
• stres;
• ketidaknyamanan dan lekas marah; dan
• penyakit jiwa.
Bahaya Psiko-Sosial
33
Peran dan Tanggung Jawab K3
34

 Tanggung jawab tertinggi : manajemen puncak


 Tanggung jawab mengenai K3 tidak dapat didelegasikan atau
dialihkan ke bawah tetapi dapat diturunkan sampai ke level
terendah dalam organisasi sesuai dengan fungsi dan tugasnya
masing-masing.
 K3 : tanggung jawab semua unsur sesuai lingkup tugasnya
 Peran dan tanggung jawab mengenai K3 harus ditetapkan secara
tertulis dan menjadi bagian integral dari uraian tugas dan jabatan
masing-masing
35

 Peran utama dan fungsi K3 secara garis besar :


• Sebagai alat manajemen
• Sebagai agen pemenuhan persyaratan
• Sebagai konsultan keselamatan
• Sebagai pengendali rugi (loss control)
Monitoring dan Pengendalian K3
36
 Definisi
• Monitor/Pemantuan : Adalah Salah Satu Cara Pengawasan
Yang Dapat Menggambarkan Kondisi Berjalannya Suatu Sistim
Manajemen K3 Pada Waktu Tertentu
• Evaluasi : Adalah Melakukan Pengukuran Terhadap Aktivitas,
Yang Akan Digunakan
K3 PEKERJAAN STRUKTUR
JENIS KECELAKAAN FATAL KONSTRUKSI

➢ Pek. Perancah Jatuh dari ketinggian

➢ Pek. Bekisting Kejatuhan, tertimpa

➢ Pek. Besi Beton Kecelakaan di jalan akses

➢ Pek. Struktur Beton Sakit jantung, stroke

➢ Pek. Shootcrete Terkena, terjepit mesin


➢ Pek. Di Tempat Tinggi Tersengat arus listrik
➢ Pek. Struktur Baja Terbentur, terlindas dsb
➢ Pek. Struktur Kayu Jatuh, tergelincir di lantai
➢ Pek. Perkerasan Jalan Tersambar petir, banjir dsb
➢ Pek. Bendungan Kebakaran, peledakan dsb
TABEL IMPLEMENTASI SMK3 DI PUPR
SEBELUM MONEV-PENDAMPINGAN 2015

REGIONAL BINA MARGA


% AIR
T
SUMBER DAYA CIPTA KARYA
%
0- 49 %
TIDAK AMAN
50-75 %
TIDAK
% KONSITEN

PAPUA 39,02 26,47 29,42


SUMATRA 29,28 20,93 24,21
KALIMANTAN 31,55 25,68 22,17

JAWA 51,80 54,48 38,45


SULAWESI 30,54 20,54 19,13
BALI-NTB 12,19 11,52 6,26

SUMBER MAJALAH KATIGA


76-100 % KONDISI AMAN NO.59/Th.IX/2016
DATA KECELAKAAN KERJA
39
TAHUN 2017

WAKTU URAIAN

04/08/2017 Dinding pembatas rel LRT Palembang jatuh, 2 orang tewas

22/09/2017 Jembatan overpas pd ruas BOCINI Bogor, ambruk

26/10/2017 Crane proyek jalan tol Bogor /BORR ambruk

29/10/2017 Girder jalan penghubung desa Pas-Pro rubuh 1 orang tewas

15/11/2017 Beton proyek LRT Jakarta jatuh menimpa mobil

16/11/2017 Kecelakaan Crane Penggangkut rambu VMS KM 15 arah Cikampek

09/12/2017 Dua balok girder proyek Jembatan Ciputrapinggan ambruk

26/12/2017 Plafond podium apartemen Pakubuwono Spring rubuh

30/12/2017 Girder penyangga bakal jalan tol Pemalang- Batang jatuh


DATA KECELAKAAN KERJA TAHUN 2018
40

WAKTU URAIAN
02/01/2018 Beton girder proyek jalan Tol Depok-Antasari, Jakarta roboh
22/01/2018 15 gelagar kotak pada proyek LRT di Rawamangun, Jakarta
roboh, 5 pekerja luka ringan.
28/01/2018 Lantai 37 Gedung Mahattan Times Square Medan rubuh,
Tower crane menghantam material yg ada diatas paling atas.
04/02/2018 Crane pengangkut beton proyek double track di jalan
Matraman Raya, Jakarta roboh 4 pekerja tewas, beberapa
orang luka2
20/02/2018 Kepala kolom di Proyek Tol Becakayu, Jakarta ambrol, 7
pekerja luka parah
18/03/2018 Proyek flat Pasar Rumput Jakarta Kejatuhan besi hollow 3
meter menimpa 1 orang pengunjung pasar yang
mengakibatkan kematian
Pelaksanaan Monitor
Meliputi :
a. Penetapan kebijakan K3,
b.Perencanaan K3
c. Pelaksanaan rencana K3,
d.Pemantauan dan Evaluasi Kinerja K3,
e.Peninjauan dan peningkatan kinerja SMK3
Langkah-langkah
Monitor :
1) Kriteria Perusahaan
2) Jenis Proyek
3) Pastikan Tanggal Monitor
4) Catat Kondisi Proyek
5) Urutkan Berdasarkan Scope Pekerjaan
6) Buat Cek List Sesuai Dengan Urutan SMK3
7) Siapkan Alat Kerja
8) Konfirmasikan Kepada Penyedia Jasa Yang Akan
Dilakukan Monitor
44
MANFAAT MONITOR K3

1) Identifikasi • Potensial problem.


• Defesiensi equipment.
• Kekeliruan dalam tindakan/ pelaksanaan kerja.
• Efek perubahan (effect of changes).
• kekurangan dalam tindakan perbaikan (remedial
action).
• Positive performance dan quality result

3) Demonstrasi komitmen pada OHS dan mempererat (strengthens)


sistem tanggung jawab internal secara menyeluruh.

4) Melatih kepekaan, perilaku, kesadaran, tindakan, meningkatkan


moralitas, akutanilitas dan membangun budaya K3
45
Alat Analisis Penyebab Dasar

 Fishbone Diagram

Anda mungkin juga menyukai