Anda di halaman 1dari 2

Nama : Dida Siti Hajar

NIM : 21213007

Mata kuliah : Apresiasi Prosa Fiksi

RUBUHNYA PERTALIAN

Bellanca namaku, siswa kelas 2 SMA. Dulu aku sering mengabaikan dan menolak laki-laki yang
menyatakan cintanya padaku. Sekarang justru malah sebaliknya, aku yang sering diabaikan oleh laki-
laki yang aku cintai.

Aku menyukai salah satu laki-laki yang sekelas denganku, namanya Juan. Dia merupakan temanku
dari sejak awal masuk SMA. Awal aku suka dengannya berawal dari saat aku pertama kenalan dan
berteman dan lama-lama dekat, hingga rasa cinta kepadanya ini mulai muncul.

Oh iya aku pun memiliki seorang teman yang bernama Sonia, dia adalah temanku sejak SD.
Sedangkan aku, Juan, dan sonia berteman dekat sejak masuk SMA.

Di suatu waktu aku melihat Juan dan Sonia jalan bersamaan dan mereka terlihat begitu akrab seperti
orang pacaran. Jujur, di saat aku melihat mereka bercanda Bersama hati ku terasa sakit tapi aku
masih menyembunyikan kecemburuan ini di depan mereka. Tetapi lama kelamaan rasa sakit hati
yang sekian lama terpendam ini ingin ku utarakan, akhirnya aku pun memutuskan untuk
menceritakan ini semua kepada Sonia tentang perasaan ini terhadap Juan.

”Nia, ada yang aku mau omongin nih, tapi kamu jangan bilang kesiapapu ya”

“iya bell, emang kamu mau ngomongin apaan?”

“jujur, selama ini aku menaruh hati pada Juan dan sering kali aku cemburu jika melihat kamu dekat
dengan Juan!” Jawabku.

“hah.. kamu suka sama Juan? Serius Bell?” Tanya Sonia

“iya tentu aku serius Nia, tapi kamu jangan bilang sama Juan ya” Ucapku.

“iya deh ngak, maaf ya sebelumnya kalau aku dah bikin kamu cemburu” Jawab Sonia.

“oke tidak apa-apa Nia” Jawabku.

Semakin lama aku dan Juan semakin dekat , Tetapi aku perhatikan bahwa Juan tidak pernah jatuh
cinta padaku. Walaupun begitu, aku akan tetap berjuang sepenuh hati untuk mendapatkan hati
Juan. Dan tak ku duga ternyata Sonia pun meyukai Juan.

Aku menetahui bahwa Sonia juga menyukai Juan Ketika aku tak sengaja membaca buku diary Sonia
yang tergeletak dilantai kelas dalam keadaan terbuka, mungkin buku diary Sonia terjatuh saat Sonia
merapihkan tasnya. Pada buku itu tertulis curhatan Sonia tentang perasaannya kepada Juan.

Akupun terkejut dan kecewa setelah membaca buku diary itu, karena sahabat baikku ternyata
mencintai laki-laki yang sama dengan ku. Tetapi aku pun berfikir bahwa rasa suka berhak untuk
siapapun itu.

Pada saat aku sedang duduk di kantin sekolah, aku melihat Sonia dengan Juan sedang asik
mengobrol. Mereka mengobrol terlihat lebih serius dari biasanya, aku pun penasaran dengan apa
yang sedang mereka bicarakan dan aku pun memutuskan untuk menguping percakapan mereka di
balik pintu sebelah tempat duduk mereka.

“Sonia, aku sudah cukup lama suka sama kamu, apa kamu mau jadi pacarku?” Tanya Juan.

Lantas Sonia pun kaget sekaligus bingung Ketika mendengar pertanyaan itu. Tetapi Sonia pun tanpa
berpikir Panjang menjawab pertanyaan Juan dan menerima Juan menjadi pacarnya. Dia menerima
Juan tanpa memikirkan perasaanku, sahabatnya sendiri.

“iya, aku mau” Jawab Sonia.

Aku yang mendengar jawaban Sonia kaget dan keluar dari balik pintu tersebut, karena aku tak
menyangka sahabatku tega melakukan hal itu. Sedangkan dia tau bahwa sahabatnya ini pun
menyukai lelaki yang sekarang menjadi pacarnya itu.

“Nia, kamu pacaran sama Juan? Selamat ya kamu udah bikin aku sakit hati lagi” Ucapku.

Sonia dan Juan pun terkejut karena aku tiba-tiba keluar dari balik pohon dan langsung berkata
seperti itu pada Sonia.

“maafin aku Bell, tapi aku jujur dengan perasaanku bahwa akupun menyukai Juan” Jawab Sonia.

“ya sudahlah” Jawabku dan langsung meninggalkan mereka berdua.

Aku pun pergi dengan perasaan campur aduk dan masih tidak menyangka bahwa sahabatnya
melakukan hal itu. Padahal dia tau aku sangat berharap kepada Juan.

Karena kejadian itu persahabatanku dan mereka berdua hancur. Disini aku menggambil amanat dari
kejadian tersebut bahwa utamakan sahabatmu dari pada pacarmu, karena orang yang akan selalu
ada disaat kamu senang maupun susah itu sahabat bukan pacar.

Salah satu hal yang bisa membuat orang lupa akan segalanya yaitu cinta. Cinta membuat kita rela
berkorban apapun yang kita miliki. Jangan terlaluharap seseorang yang belum tentu mencintai kita,
tetapi terima orang yang mencintai kita apa adanya.

Karena mencintai tanpa di cintai seperti mengambil bintang susah untuk digapai. Maka dari itu
belajarlah untuk mencintai diri sendiri terlebih dahulu sebelum mencintai orang lain.

Anda mungkin juga menyukai