Anda di halaman 1dari 5

KAJIAN DRAMA

Naskah Drama

“Pengamen yang Sukses”

karya

Dida Siti Hajar (21213007)


Tokoh:

1. Dodit (pengamen)

2. Fahri

3. Rima

4. Ayu

5. Arkan

6. Gibran (guru)

7. Wati (sahabat Dodit)

8. Wali kelas

9. Kepala Sekolah (kepsek)

Pengamen yang Sukses

Di sebuah kota hiduplah seorang anak yang miskin. Dan anak itu berkeinginan untuk
bersekolah, namun ia tidak mempunyai uang untuk sekolah dan orang tuanya sudah
meninggal dunia. Suatu hari dia melihat siswa yang mengenakan seragam yang hendak pergi
ke sekolah….

Dodit: hmm… betapa gagah da cantiknya mereka yang memakai baju seragam. Apakah aku

bisa seperti mereka..

Tanpa disengaja anak-anak berseragam itu dan dodot bertemu dan berbincang-bincang.

Fahri: woi, liat pengamen itu, dia sangat jelek, kumuh, dan tak punya apa-apa

Rima: benar sekali apa yang kamu katakana dan pastinya dia itu bodoh dan tak berguna

Dodit: kenapa kalian berkata begitu padaku kan aku tak apa-apakan kalian

Ayu: benar yang dikatakan anak itu lagi pula kan dia tidak mengganggu kita

Arkan: benar sepantasnya kalian memperlakukannya dengan selayak mungkin

Fahri: alah sok baik kalian


Setelah perbincangan Panjang mereka, tiba-tiba datang seorang guru

Gibran: pagi anak-anak

Serentak ‘pagi pak’

Gibran: sedang apa kalian di sini

Fahri: begini pak kita lagi ngusir pengamen ini pak

Ayu: astaga, tak sepantasnya kalian mengatakan itu lagi pula kan Dia juga manusia

Arkan: iya Fahri lagi pula kan dia itu baik

Gibran: esssst….. kita tidak boleh seperti itu, dia juga kan manusia maka sepantasnya kita
perlakukan dia dengan selayaknya mungkin

Serentak ‘iya pak’

Keesokan harinya tanpa di sengaja lagi pengamen itu bertemu dengan guru yang mengajar di
SMA Negeri 17 Bandung

Gibran: eh bukannya kamu orang yang kemarin

Dodit: benar pak saya yang kemarin

Gibran: mau apa Ananda di sini

Dodit: jadi begini pak sebenarnya saya sangat mau bersekolah di tempat bapak mengajar tap
saya tak punya dana dan keluarga, pak jadi saya tidak mampu untuk melaksanakannya

Gibran: oh ternyata begitu, baiklah begini saja besok pagi-pagi dating kesini kita ke sekolah
sama-sama

Dodit: benarkah yang bapak katakana

Gibran: iya..

Keesokan harinya merekapun bertemu di tempat yang sama dan kemudiaan berangkat
bersama-sama ke sekolah

Gibran: wahh.. kamu sudah siap ya

Dodit: iya pak, saya sudah siap

Gibran: oke kalau begitu, pakai ini dulu lalu kita berangkat bersama-sama
Dodit: iya pak

Merekapun berangkat sama-sama ke sekolah dan disekolah tersebut sang pengamen itu
memperkenalkan dirinya pada teman-temannya yang baru

perkenalan

Tidak lama kemudian di tempat yang sama pengamen bertemu dengan seorang Wanita yang
baik hati

Wati: hai.. bisa kenalan

Dodit: tentu namaku Dodit dan kamu

Wati: ohh.. Dodit aku Wati, semoga kitab isa jadi sahabat untuk selamanya

Dodit: kamu mau jadi sahabatku. makasih

Tanpa disengaja Fahri dan Rima mendengarnya

Rima: hahahahaha…. dasar bodoh kamu masa kamu mau berteman dengan seorang
pengamen

Fahri: iya nanti kamu ketularan miskin loh

Wati: astagfirullah… itu semua tidak benar dia kan orang baik

Rima: apa baik katamu yang benar saja dia itu jahat dan busuk

Fahri: ahh.. sudahla Rim jangan urusi mereka lebih baik kita pergi nanti ketularan miskin
juga

Rima: baik ayo kita pergi

Wati: sabar ya Dodit

Dodit: iya

Wati dan Dodit pun berteman baik. Setelah 3 tahun lamanya si pengamen itu sekolah di
SMAN 17 Bandung atau tepatnya setelah ujian nasional dilaksanakan kini akhirnya
pengumuman.

Wali Kelas: anak-anak kumpul waktunya pengumuman


Kepsek: baiklah anak-anak kini waktunya pengumuman kelulusan bagi kalian semua, baik
bapak akan sebutkan 3 terbaik, saya akan sebutkan dari urut 3 dulu yaitu Arkan, peringkat ke
2 yaitu Ayu, dan pertama yaitu pendatang baru kita Dodit.. yang telah berhasil memecahkan
rekor menjadi siswa terbaik di ujian nasional dengan nilai yang sangat tinggi atau tertinggi se
Indonesia

Disamping kebahagiaannya Fahri dan Rima bersedih karena Namanya tidak tercantum dalam
daftar siswa yang lulus.

Dodit: kenapa kalian menangis

Fahri: kami tidak lulus ujian nasional

Rima: iya, pasti ini semua karena kami banyak dosa padamu

Fahri: iya benar, jadi maafkan kami ya

Dodit: astaga saya sudah memaafkan kalian sejak dulu kok

Fahri: apa semua itu benar

Dodit: iyaa..

Wati: makanya jadi orang jangan nakal

Setelah peristiwa itu terjadi semuanya pun hidup tenang, berbahagia, dan tetap bersahabat
meski sudah jarang bertemu. Setelah beberapa tahun mereka pun sukses di bidangnya
masing-masing

Anda mungkin juga menyukai