Naskah Drama
karya
1. Dodit (pengamen)
2. Fahri
3. Rima
4. Ayu
5. Arkan
6. Gibran (guru)
8. Wali kelas
Di sebuah kota hiduplah seorang anak yang miskin. Dan anak itu berkeinginan untuk
bersekolah, namun ia tidak mempunyai uang untuk sekolah dan orang tuanya sudah
meninggal dunia. Suatu hari dia melihat siswa yang mengenakan seragam yang hendak pergi
ke sekolah….
Dodit: hmm… betapa gagah da cantiknya mereka yang memakai baju seragam. Apakah aku
Tanpa disengaja anak-anak berseragam itu dan dodot bertemu dan berbincang-bincang.
Fahri: woi, liat pengamen itu, dia sangat jelek, kumuh, dan tak punya apa-apa
Rima: benar sekali apa yang kamu katakana dan pastinya dia itu bodoh dan tak berguna
Dodit: kenapa kalian berkata begitu padaku kan aku tak apa-apakan kalian
Ayu: benar yang dikatakan anak itu lagi pula kan dia tidak mengganggu kita
Ayu: astaga, tak sepantasnya kalian mengatakan itu lagi pula kan Dia juga manusia
Gibran: esssst….. kita tidak boleh seperti itu, dia juga kan manusia maka sepantasnya kita
perlakukan dia dengan selayaknya mungkin
Keesokan harinya tanpa di sengaja lagi pengamen itu bertemu dengan guru yang mengajar di
SMA Negeri 17 Bandung
Dodit: jadi begini pak sebenarnya saya sangat mau bersekolah di tempat bapak mengajar tap
saya tak punya dana dan keluarga, pak jadi saya tidak mampu untuk melaksanakannya
Gibran: oh ternyata begitu, baiklah begini saja besok pagi-pagi dating kesini kita ke sekolah
sama-sama
Gibran: iya..
Keesokan harinya merekapun bertemu di tempat yang sama dan kemudiaan berangkat
bersama-sama ke sekolah
Gibran: oke kalau begitu, pakai ini dulu lalu kita berangkat bersama-sama
Dodit: iya pak
Merekapun berangkat sama-sama ke sekolah dan disekolah tersebut sang pengamen itu
memperkenalkan dirinya pada teman-temannya yang baru
perkenalan
Tidak lama kemudian di tempat yang sama pengamen bertemu dengan seorang Wanita yang
baik hati
Wati: ohh.. Dodit aku Wati, semoga kitab isa jadi sahabat untuk selamanya
Rima: hahahahaha…. dasar bodoh kamu masa kamu mau berteman dengan seorang
pengamen
Wati: astagfirullah… itu semua tidak benar dia kan orang baik
Rima: apa baik katamu yang benar saja dia itu jahat dan busuk
Fahri: ahh.. sudahla Rim jangan urusi mereka lebih baik kita pergi nanti ketularan miskin
juga
Dodit: iya
Wati dan Dodit pun berteman baik. Setelah 3 tahun lamanya si pengamen itu sekolah di
SMAN 17 Bandung atau tepatnya setelah ujian nasional dilaksanakan kini akhirnya
pengumuman.
Disamping kebahagiaannya Fahri dan Rima bersedih karena Namanya tidak tercantum dalam
daftar siswa yang lulus.
Rima: iya, pasti ini semua karena kami banyak dosa padamu
Dodit: iyaa..
Setelah peristiwa itu terjadi semuanya pun hidup tenang, berbahagia, dan tetap bersahabat
meski sudah jarang bertemu. Setelah beberapa tahun mereka pun sukses di bidangnya
masing-masing