Anda di halaman 1dari 8

PROGRAM KERJA K3S KECAMATAN WAY SERDANG

BIDANG INOVASI DAERAH (INOVDA)


TAHUN 2022

 Inovasi Pendidikan: Pengertian, Contoh, Sasaran

Sebagai pendidik, guru dan siswa perlu memotivasi diri sendiri berulang-ulang agar tumbuh
menjadi manusia yang kreatif dan inovatif. Ketika inovasi untuk pendidikan maka disebut
inovasi pendidikan. Lalu bagaimana konsep dasar inovasi pendidikan? Inovasi pendidikan
adalah suatu gagasan, produk, atau pekerjaan baru yang dapat digunakan sebagai pembaharu
untuk mencapai tujuan pendidikan atau memecahkan masalah dalam dunia pendidikan.

Inovasi di bidang pendidikan diharapkan dapat meningkatkan dan menyasar kualitas


pendidikan. Jenis inovasi ini perlu didorong lebih lanjut baik di SD, SMP, SMA, dan perguruan
tinggi. Apalagi di zaman kemajuan teknologi seperti sekarang ini.

Pengertian Inovasi Pendidikan


Inovasi secara etimologis berasal dari bahasa Latin innovation. Ini berarti pembaruan atau
perubahan. Kata kerja innovo berarti memperbarui dan mengubah. Inovasi adalah perubahan
baru untuk perbaikan, berbeda dari perubahan sebelumnya, atau perubahan sebelumnya yang
disengaja, dan direncanakan. Ada perbedaan dan persamaan dalam perubahan dan
pemutakhiran istilah.
Kata “baru” juga dapat berarti bahwa penerima inovasi baru saja memahami, menerima, atau
mengimplementasikannya, meskipun bukan hal baru bagi orang lain. Namun, tidak semua
yang baru cocok untuk semua situasi, kondisi, dan lokasi. Termasuk dalam inovasi pendidikan.
Lalu apa itu inovasi pendidikan?

Inovasi pendidikan menurut Ibrahim (1988) adalah inovasi untuk memecahkan masalah
pendidikan. Oleh karena itu, inovasi pendidikan dirasakan atau diamati sebagai sesuatu yang
baru bagi individu atau sekelompok orang (masyarakat) dalam bentuk intervensi (penemuan
baru) atau penemuan (newly found people) yang digunakan untuk mencapai pendidikan
berupa gagasan, objek, dan metode untuk menyelesaikan tujuan atau masalah pendidikan
nasional.

Inovasi adalah penemuan suatu hal yang sama sekali baru yang merupakan hasil ciptaan
manusia. Setelah itu, penemuan sesuatu (objek) yang sebelumnya tidak ada dilakukan dengan
penciptaan bentuk baru. Discovery sebenarnya merupakan penemuan (objek) yang sudah ada
sejak lama, namun belum diketahui manusia. Oleh karena itu, inovasi merupakan upaya untuk
menemukan objek baru dengan melakukan kegiatan penemuan.
Ketika kita berbicara tentang inovasi (pembaruan), kita ingat dua istilah,
yakni invention dan discovery. Invention adalah penemuan sesuatu yang benar-benar baru dari
hasil kerja manusia. Dalam konteks ini, Ibrahim (1989) menyatakan bahwa inovasi adalah
suatu penemuan yang dapat dianggap baru bagi ide, objek, peristiwa, individu atau kelompok
orang (masyarakat). Inovasi dapat merupakan hasil dari suatu penemuan atau discovery.
Inovasi dilakukan untuk tujuan tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah.
Proses dan tahapan perubahan pada pendidikan berkaitan dengan pengembangan,
diseminasi, perencanaan, rekrutmen, implementasi, dan evaluasi. Contohnya sebuah
“model top-down” yang merupakan sebuah inovasi pendidikan yang diciptakan oleh pihak
tertentu sebagai pimpinan atau supervisor dan diterapkan pada bawahan seperti Inovasi
pendidikan yang telah dilaksanakan Kemendiknas selama ini. Kedua “bottom-up model”
tersebut merupakan model inovasi yang diperoleh, dibuat dan dilaksanakan dari bawah untuk
meningkatkan penyelenggaraan dan mutu pendidikan.
Sasaran Dari Inovasi Pendidikan

Dalam penerapannya, inovasi pendidikan memiliki sasaran atau bentuk yang terkena
dampaknya, seperti berikut ini:

1. Guru
Sasaran utamanya adalah guru. Sebagai seorang pendidik, guru berada di garda terdepan
dalam memastikan kelangsungan belajar siswa di kelas. Keahlian pendidikan guru pasti akan
mengubah pengetahuan dan moral siswa.
Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat dilakukan oleh guru perubahan atau inovasi:
1. Membuat rencana pelajaran
2. Melaksanakan pembelajaran
3. Menangani tugas administrasi
4. Menjalin komunikasi yang baik
5. Meningkatkan keterampilan pendidikan
6. Mengembangkan keterampilan siswa

2. Siswa
Siswa adalah tujuan utama pendidikan. Nilai siswa dapat dijadikan sebagai tolak ukur
keberhasilan proses pembelajaran. Namun, siswa perlu dilibatkan dalam inovasi, meskipun
hanya dilakukan dalam bentuk rujukan, seperti belajar dari inovasi atau mengkomunikasikan
pengetahuan yang diperoleh antar siswa.

3. Kurikulum
Kurikulum merupakan pedoman bagi guru untuk belajar. Oleh karena itu, segala inovasi yang
diterapkan di sekolah harus terlebih dahulu diselaraskan dengan kurikulum. Tanpa
kurikulum, inovasi tidak dapat mencapai tujuannya. Inovasi kurikulum dapat diartikan
sebagai gagasan untuk menciptakan kurikulum baru dengan memaksimalkan potensi
pemecahan masalah.

4. Fasilitas
Inovasi fasilitas sekolah tidak bisa diabaikan begitu saja. Tanpa peralatan yang memadai,
pembelajaran tidak akan bermanfaat. Contoh inovasi fasilitas sekolah antara lain menyiapkan
ruang baca di ruang kelas, membangun lapangan basket, dan melengkapi peralatan
eksperimen.

5. Masyarakat
Masyarakat secara tidak langsung menjadi sasaran inovasi. Mengapa demikian? Inovasi
memiliki dampak langsung pada siswa. Sekarang, para siswa yang berpartisipasi dalam
lingkungan masyarakat secara langsung. Oleh karena itu, masyarakat dapat menjadi faktor
yang perlu diperhatikan dalam inovasi.

Bentuk- Bentuk Inovasi Pendidikan Dan Contoh Inovasi Pendidikan


1. Model top-down
Model top-down adalah model inovasi pendidikan yang dibuat atau diciptakan oleh atasan dan
ditujukan kepada bawahan. Misalnya, inovasi-inovasi yang diciptakan Kementerian
Pendidikan, Kebudayaan, Olahraga, Iptek, dan menyasar semua lembaga pendidikan yang
didukungnya. Penerapan inovasi ini dapat dilakukan dengan ajakan, saran, atau bahkan sedikit
paksaan.

2. Model dari bawah ke atas


Model bottom-up adalah model inovasi pendidikan yang diciptakan dari bawah untuk
menjamin dan meningkatkan mutu pendidikan. Inovasi ini tergolong inovasi yang
berkesinambungan dan tidak mudah berhenti. Salah satu contohnya adalah inovasi sekolah
dan guru untuk mendukung pembelajaran di sekolah dan ruang kelas seperti berikut ini:
a. Yel Yel
Yel Yel ini biasanya terjadi sebelum kelas dimulai dan guru didorong untuk mengucapkan
beberapa nyanyian yang diajarkan kepada siswa. Menggunakan yelyel dapat menciptakan
lingkungan belajar yang menyenangkan dan membangun hubungan yang erat antara guru dan
siswa, dan siswa dengan siswa.
b. Penghargaan Atau Reward
Dengan pengalaman di bidang ini, anak-anak yang lebih muda (PAUD, SD) sangat senang
ketika prestasi belajar mereka dievaluasi dan diakui oleh guru. Penghargaan itu sendiri dapat
dimaknai sebagai sarana pendidikan dalam rangka mengkoordinir kesejahteraan siswa.
Tujuannya adalah mendorong siswa untuk belajar lebih aktif dan mengenalkan kompetisi
yang sehat antar siswa untuk meningkatkan kinerja.

Kendala Pada Inovasi Pendidikan


Keterbatasan yang mempengaruhi keberhasilan dalam inovasi pendidikan adalah seperti
berikut ini:
1. Perkiraan inovasi yang tidak akurat
2. Konflik dan motif tidak sehat
3. Berbagai faktor pendukung yang lemah menyebabkan belum berkembangnya inovasi
yang dihasilkan
4. Perbendaharaan (Keuangan)
5. Penolakan kelompok tertentu dari hasil inovasi
6. Hubungan sosial dan kurangnya publikasi

Guru, pengelola, dan pelindung untuk menghindari masalah di atas, terutama untuk
mengubah sikap dan perilaku terhadap perubahan di sekolah yang sedang berkembang
sehingga perubahan dan reformasi diharapkan berhasil. Beberapa alasan mengapa inovasi
sering ditolak atau ditolak oleh pelaksana inovasi lapangan atau sekolah adalah sebagai
berikut:
a. Sekolah atau guru tidak terlibat dalam perencanaan, desain, atau bahkan implementasi
inovasi. Pastikan bahwa ide dan inovasi baru tidak dianggap milik guru atau sekolah,
dan milik orang lain yang tidak perlu dilaksanakan karena tidak sesuai dengan
keinginan dan kondisi sekolah.
b. Guru telah menggunakan sistem atau metode selama bertahun-tahun dan tidak ingin
mengubahnya, jadi dia ingin mempertahankan sistem atau metode yang ada. Selain itu,
sistem yang mereka miliki dianggap sebagai keamanan atau kepuasan oleh mereka dan
sesuai dengan ide-ide mereka. Guru masih mempertahankan sistem yang ada.
c. Inovasi baru dari pihak lain, terutama Pusat (khususnya Kemendiknas), belum
sepenuhnya mempertimbangkan kebutuhan dan kondisi guru dan siswa. Hal ini juga
diungkapkan oleh Munro (1987: 36), yang menyatakan bahwa “kesenjangan antara niat
dan praktik guru merupakan hambatan utama bagi keberhasilan program inovatif”.
d. Inovasi yang diperkenalkan dan diimplementasikan dari Pusat adalah
semua trend proyek yang ditentukan oleh Pencipta Inovasi Pusat. Inovasi ini dapat
dihentikan ketika proyek selesai, atau ketika keuangan dan keuangan habis. Oleh
karena itu, sekolah dan guru terpaksa melakukan perubahan atas permintaan inovator
pusat dan tidak memiliki kewenangan untuk mengubahnya.
e. Kekuatan dan kekuasaan pusat begitu besar sehingga sekolah dan guru dapat ditekan
untuk mewujudkan keinginan pusat, yang mungkin belum tentu sesuai dengan
keinginan atau keadaan sekolah.
Faktor Yang Perlu diperhatikan Dalam Inovasi Pendidikan
Untuk menghindari penolakan misalnya yang disebutkan di atas, faktor-faktor primer yang
perlu diperhatikan pada penemuan pendidikan merupakan pengajar, anak didik, kurikulum,
fasilitas, dan lingkungan masyarakat seperti penjelasan berikut ini:

1. Pengajar Atau Guru


Pengajar menjadi ujung tombak pada aplikasi pendidikan adalah pihak yang sangat
berpengaruh pada proses belajar mengajar. Kepiawaian dan kewibawaan pengajar sangat
memilih kelangsungan proses belajar mengajar pada kelas juga efeknya pada luar kelas.
Pengajar wajib pintar membawa siswanya pada tujuan yang hendak dicapai.
Ada beberapa hal yang bisa membangun kewibawaan pengajar diantaranya merupakan
dominasi materi yang diajarkan, metode mengajar yang sinkron menggunakan situasi dan
syarat anak didik, interaksi antar individu, baik menggunakan anak didik juga antar sesama
pengajar dan unsur lain yang terlibat pada proses pendidikan misalnya administrator.
Contohnya ketua sekolah dan rapikan bisnis dan warga sekitarnya, pengalaman dan
keterampilan mengajar itu sendiri.
Dengan demikian, maka pada pembaharuan pendidikan, keterlibatan pengajar mulai menurut
perencanaan penemuan pendidikan hingga menggunakan aplikasi dan evaluasinya
memainkan kiprah yang sangat besar bagi keberhasilan suatu penemuan pendidikan. Tanpa
melibatkan mereka, maka sangat mungkin mereka akan menolak penemuan atau inovasi yang
diperkenalkan pada mereka.
Hal ini karena mereka menduga penemuan yang tidak melibatkan mereka adalah bukan
miliknya yang wajib dilaksanakan, namun sebaliknya mereka menduga akan mengganggu
kenyamanan dan kelancaran tugas mereka. Oleh karenanya, pada suatu inovasi pendidikan,
gurulah yang primer dan pertama terlibat lantaran pengajar memiliki kiprah yang luas
menjadi pendidik, menjadi orang tua, menjadi teman, sebagai motivator dan lain sebagainya.

2. Siswa
Siswa menjadi obyek primer pada pendidikan terutama pada proses belajar mengajar. Peserta
didik memegang kiprah yang sangat dominan. Dalam proses belajar mengajar, peserta didik
bisa memilih keberhasilan belajar melalui penggunaan intelegensi, daya motorik, pengalaman,
kemauan, dan komitmen yang ada pada diri mereka tanpa terdapat paksaan.
Hal ini sanggup terjadi bila peserta didik pula dilibatkan pada proses inovasi pendidikan,
walaupun hanya mengenalkan pada mereka tujuan menurut dalam perubahan itu mulai
menurut perencanaan hingga menggunakan aplikasi. Sebagai akibatnya apa yang mereka
lakukan adalah tanggung jawab serta yang wajib dilaksanakan menggunakan konsekuen.
Peran peserta didik pada inovasi pendidikan ini tidak kalah pentingnya menggunakan kiprah
unsur-unsur lainnya, lantaran peserta didik sanggup menjadi penerima pelajaran, pemberi
bahan ajar dalam sesama temannya, petunjuk, dan bahkan menjadi pengajar.
Oleh karenanya, pada memperkenalkan inovasi pendidikan hingga menggunakan
penerapannya, peserta didik perlu diajak atau dilibatkan sebagai akibatnya mereka nir saja
mendapat dan melaksanakan penemuan tadi, namun pula mengurangi resistensi misalnya
yang diuraikan sebelumnya.

3. Kurikulum
Kurikulum pendidikan, lebih sempit lagi kurikulum sekolah mencakup acara pedagogi dan
perangkatnya adalah panduan pada aplikasi pendidikan dan pedagogi pada sekolah. Oleh
karenanya kurikulum sekolah dipercaya menjadi bagian yang tidak bisa dipisahkan pada
proses belajar mengajar pada sekolah.

Sebagai akibatnya pada aplikasi inovasi pendidikan, kurikulum memegang peranan yang sama
menggunakan unsur-unsur lain pada pendidikan. Tanpa adanya kurikulum dan tanpa
mengikuti acara-acara yang terdapat pada dalamya, maka penemuan pendidikan tidak akan
berjalan sinkron menggunakan tujuan penemuan itu sendiri.
Oleh karenanya, pada pembaharuan pendidikan, perubahan itu hendaknya sinkron
menggunakan perubahan kurikulum atau perubahan kurikulum diikuti menggunakan
pembaharuan pendidikan dan tak mungkin perubahan menurut kedua-duanya akan berjalan
searah.

4. Fasilitas
Fasilitas, termasuk wahana dan prasarana pendidikan, tidak bisa diabaikan pada pada proses
pendidikan khususnya pada proses belajar mengajar. Dalam pembaharuan pendidikan, tentu
saja fasilitas adalah hal yang ikut mensugesti kelangsungan penemuan yang akan diterapkan.
Tanpa adanya fasilitas, maka aplikasi penemuan pendidikan akan sanggup dipastikan tidak
akan berjalan menggunakan baik.

Fasilitas, terutama fasilitas belajar mengajar adalah hal yang esensial pada mengadakan
perubahan dan pembaharuan pendidikan. Oleh karenanya, apabila pada menerapkan suatu
penemuan pendidikan, fasilitas perlu diperhatikan. Misalnya ketersediaan gedung sekolah,
bangku, meja dan sebagainya.

5. Lingkup Sosial Masyarakat


Dalam menerapkan penemuan pendidikan, terdapat hal yang tidak secara pribadi terlibat
pada perubahan tadi akan tetapi sanggup membawa dampak, baik positif juga negatif, pada
pelaksanaan pembaharuan pendidikan. Masyarakat secara pribadi atau tidak, terlibat pada
pendidikan. Sebab, apa yang ingin dilakukan pada pendidikan sebenarnya mengganti warga
sebagai lebih baik terutama warga pada mana siswa itu berasal.

Tanpa melibatkan warga sekitarnya, penemuan pendidikan tentu akan terganggu, bahkan
sanggup menghambat bila mereka tidak diberitahu atau dilibatkan. Keterlibatan warga pada
penemuan pendidikan kebalikannya akan membantu inovator dan pelaksanaan penemuan
pendidikan.
Jadi, kesimpulannya adalah inovasi pada perubahan pendidikan tidak sanggup berdiri sendiri,
akan tetapi wajib melibatkan seluruh unsur yang terkait didalamnya, misalnya inovator,
penyelenggara penemuan misalnya pengajar dan peserta didik. Disamping itu, keberhasilan
inovasi pendidikan tidak saja dipengaruhi satu atau dua faktor saja, akan tetapi pula warga
dan kelengkapan fasilitas.
JADWAL PELAKSANA PROGRAM PERSIAPAN LOMBA INOVDA KABUPATEN MESUJI

PELAKSANA PROGRAM : K3S

WAKTU PELAKSANA : 2 SEMESTER / 1 TAHUN

NO KEGIATAN NARA SUMBER PESERTA JADWAL


1. 1. Mengenal tentang Inovda Pengawas Sekolah Team Pelaksana Selasa,
2. Membuat Instrumen Pengurus K3S 26 Juli 2022
Inovda
3. Pembahasan tentang
Instrumen Inovda dan
tema Inovda masing-
masing sekolah
2. Diskusi tentang program Pengawas Sekolah Team Pelaksana 9 Agustus
andalan masing-masing Pengurus K3S 2022
sekolah
3. Pengumpulan bahan-bahan Pengawas Sekolah Team Pelaksana Agustus sd
seperti dokumentasi,daftar Pengurus K3S Februari
setiap kegiatan,vidio
4. Croscek kelengkapan berkas Pengawas Sekolah Team Pelaksana 7 Februari
masing-masing sekolah Pengurus K3S 2023
5. Croscek kelengkapan berkas Pengawas Sekolah Team Pelaksana 14 Februari
masing-masing sekolah Pengurus K3S 2023
6. Pemaparan masing-masing Pengawas Sekolah Team Pelaksana 7 Maret
sekolah tentang tema Inovda Pengurus K3S 2023
dan didiskusikan
7. Pemaparan masing-masing Pengawas Sekolah Team Pelaksana 14 Naret
sekolah tentang tema Inovda Pengurus K3S 2923
dan didiskusikan
8. Pengumpulan Instrumen Pengawas Sekolah Team Pelaksana 1 April
Inovda masing-masing Pengurus K3S 2023
sekolah ke K3S/Pengawas
TEAM PELAKSANA INOVDA DAERAH KECAMATAN WAY SERDANG TAHUN 2022

NO NAMA GURU ASAL SEKOLAH NO HP KET.


1 ETIN WINDA SARI, S.Pd.I SDN 1 WAY SERDANG
2 GEDE SANDI ADNYANA,S.Pd.H SDN 2 WAY SERDANG
3 HERIYAH,S.Pd SDN 3 WAY SERDANG
4 RATNA TRISUSILOWATI,S.Pd SDN 4 WAY SERDANG
5 SUNARNO,S.Pd SDN 5 WAY SERDANG
6 WIWIK AMBARWATI SDN 6 WAY SERDANG
7 IRNA KUSUMA WATI,S.Pd SDN 7 WAY SERDANG
8 FITRI MARTIAS,S.Pd SDN 8 WAY SERDANG
9 NUR AINI LIJAMANI,S.Pd SDN 9 WAY SERDANG
10 RIAN WIGI ANDREAS,S.Pd SDN 10 WAY SERDANG
11 M SOLIKIN,S.Pd SDN 11 WAY SERDANG
12 MISAR BBS,S.Pd SDN 12 WAY SERDANG
13 SDN 13 WAY SERDANG
14 AHMAD SAIFUDIN,S.Pd SDN 14 WAY SERDANG
15 ASEP MUARIPI,S.Pd SDN 15 WAY SERDANG
16 YUSVITA CHOPY SOFIAN,S.Pd SDN 16 WAY SERDANG
17 INDRAWATI,S.Pd SDN 17 WAY SERDANG
18 KRIS ARDIANTO,S.Pd SDN 18 WAY SERDANG
19 SHOLIKIN,S.Pd SDN 19 WAY SERDANG
20 PUPUT MUNAWAROH,S.Pd SDN 20 WAY SERDANG
21 GEDE ARTO,S.Pd SDN 21 WAY SERDANG
22 AGUS SUDARSONO,S.Pd SDN 22 WAY SERDANG
23 ANDI S,S.Pd SDN 23 WAY SERDANG
24 MAKRUS,S.Pd SDN 24 WAY SERDANG
25 ANI PURWANTI,S.Pd SDN 25 WAY SERDANG
26 DESI AYU PURWANDARI,S.Pd SDN 26 WAY SERDANG
27 M. KHUSEN,S.Pd SDN 27 WAY SERDANG
28 EKA DAMA YANTI,S.Pd SDN 28 WAY SERDANG

Way Serdang, 15 Juli 2022


Ketua Program K3S Kec. Way Serdang Sekretaris,

USTRIWANTO,S.Pd MUHAMAD ARIFIN,S.Pd


NIP.19780801201001 1 014 NIP.19891112201903 1 005

Mengetahui/Menyetujui
Korwas Kec. Way Serdang

H. MAULIDIN,S.Pd
NIP. 19630504198206 1 001

Anda mungkin juga menyukai