Laporan 3C
Laporan 3C
LAPORAN 3C
PERANCANGAN ALAT PENUKAR PANAS
Pembimbing
Komalasari, ST., MT
Koordinator
Edy Saputra, S, MT, PhD
KELOMPOK VIII
ADELA SHOFIA ADDABSI 1307114569
FREDERIKA MAWARNI 1307123263
HADRIAN YONAS S.N 1307114586
LESTARI EKAWATI 1307123499
PUTRI RAHMADANI 1307114555
YOGA DESWAN S. 1307113551
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
berkat dan rahmat karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan 3C “Perancangan
Alat Penukar Panas” tepat pada waktunya.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis sampaikan terima kasih kepada ibu
Komalasari, ST., MT yang telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penulisan
laporan ini.
Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak kekurangan dan kelemahannya,
baik dalam isi maupun sistematika penulisannya. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan wawasan kami. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang dapat menyempurnakan laporan ini.
Akhirnya, kami mengharapkan semoga laporan ini dapat memberikan manfaat,
khususnya bagi kami dan umumnya bagi pembaca.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Bab I. Pendahuluan
1.1. Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2. Tujuan Perancangan ............................................................................. 2
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Ukuran Standar dari Tees dan Return Head ...................................... 7
Tabel 2.2 Ukuran Standar untuk Steel Tube ....................................................... 11
Tabel 3.1 Spesifikasi Heater 1 ........................................................................... 21
Tabel 3.2 Spesifikasi Heater 2 ........................................................................... 23
Tabel 3.3 Spesifikasi Heater 3 ........................................................................... 24
Tabel 3.4 Spesifikasi Heater 4 ........................................................................... 26
Tabel 3.5 Spesifikasi Heater 5 ........................................................................... 28
Tabel 3.6 Spesifikasi Heater 6 ........................................................................... 30
Tabel 3.7 Spesifikasi Heater 7 ........................................................................... 32
Tabel 3.8 Spesifikasi Heater 8 ........................................................................... 34
Tabel 3.9 Spesifikasi Heater 9 ........................................................................... 36
Tabel 3.10 Spesifikasi Cooler 1 ........................................................................... 38
Tabel 3.11 Spesifikasi Cooler 2 ........................................................................... 40
Tabel 3.12 Spesifikasi Cooler 3 ........................................................................... 42
v
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
DASAR - DASAR PERANCANGAN
Pada jenis ini tiap pipa atau beberapa pipa mempunyai shell sendiri-
sendiri. Untuk menghindari tempat yang terlalu panjang, heat exchanger ini
dibentuk menjadi U. Pada keperluan khusus, untuk meningkatkan kemampuan
memindahkan panas, bagian diluar pipa diberi sirip. Bentuk siripnya ada yang
memanjang, melingkar dan sebagainya.
Bagian-bagian paling penting dalam double pipe heat exchanger terdiri
dari 2 set pipa konsentris, 2 tees yang dihubungkan, sebuah return head, sebuah
bend. Inner pipa dihubungkan dengan outer pipa dengan packing glands dan
fluida masuk ke inner pipa melalui threaded connection yang letaknya diluar
bagian section exchanger. Tees (fitting) memiliki nozzles atau penghubung baut
yang mengatur masuk dan keluar dari annulus fluid dimana aliran berlawanan dari
sisi satu ke sisi yang lain melalui return head. Inner pipa yang panjang
diubungkan dengan return bend yang selalu di expose dan tidak menyediakan
permukaan perpindahan panas yang efektif.
Double pipe exchanger sangat berguna karena dapat dipasang dengan
berbagai fitting piapa dari bagian standar dan menyediakan dalam permukaan
transfer panas yang mahal. Ukuran standar dari tees dan return head dapat dilihat
dari tabel dibawah ini.
Tabel 2.1 Ukuran Standard dari Tees dan Return Head
Outer Pipe, IPS Inner pipa, IPS
2 1,75
2,5 1,75
3 2
4 3
Sumber: Kern,1950
Double pipe exchanger selalu dipasang dalam 12ft, 15ft atau 20ft panjang
efektif. Panjang efektif menjadi jarak setiap lengan dimana heat transfer terjadi
dan memasuki inner pipa yang menjulang dari inner pipe ke bagian exchanger.
Gambar 2.3 Double Pipe Heat Exchanger in India (V. Krishnavelu, 2016)
Tipe shell and tube merupakan tipe yang paling banyak digunakan pada
pabrik ini. Kelebihan dari alat penukar panas tipe shell and tube adalah sebagai
berikut (Coulson, 1983) :
1. Konfigurasi buluh (tubes) dan cangkang (shell) memberikan luas
permukaan perpindahan panas yang besar untuk volume yang kecil.
2. Tube dapat digunakan sebagai media penguapan atau pengembunan.
3. Memiliki rentang tekanan yang besar.
4. Teknologi perancangan dan pembuatan telah dikenal dengan baik dan
terbukti.
5. Dapat dirancang dengan menggunakan berbagai macam material
6. Dapat dengan mudah dibongkar untuk dibersihkan
Fluida yang ditempatkan pada sisi tube ditentukan dengan beberapa pertimbangan
berikut:
a. Korosif, sehingga dapat mereduksi biaya material.
b. Memiliki kecenderungan fouling yang tinggi, dengan kecepatan fluida
yang lebih besar dapat mengurangi fouling. Selain itu sisi tube cukup
mudah untuk dibersihkan.
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO Kelompok VIII/S. Ganjil/2016-2017
By Checked Approved
Adela Shofia Addabsi Lestari Ekawati
Yoga Deswan S Putri Rahmadani
10
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
permukaan penukar panas. Jenis penukar panas yang digunakan pada perancangan
pabrik ini adalah tipe Shell and Tube, karena mempunyai luas area > 200 ft2.
Gambar 2.8 Skema HE Coiled Tube yang digunakan pada LNG Plant
2.2.3.4 Penukar Panas Plate and Frame ( plate and frame heat exchanger )
Plate Heat Exchanger adalah salah satu jenis alat penukar panas yang
terdiri atas paket pelat-pelat tegak lurus bergelombang atau dengan profil lain,
yang dipisahkan antara satu dengan lainnya oleh sekat-sekat lunak. Pelat-pelat ini
dipersatukan oleh suatu perangkat penekan dan jarak antara pelat-pelat ditentukan
oleh sekat-sekat tersebut. Pada setiap sudut dari pelat yang berbentuk empat
persegi panjang terdapat lubang. Melalui dua di antara lubang-lubang ini media
yang satu disalurkan masuk dan keluar pada satu sisi, sedangkan media yang lain
karena adanya sekat mengalir melalui ruang antara disebelahnya. Dalam hal itu
hubungan ruang yang satu dan yang lainnya dimungkinkan. pelat-pelat yang
dibentuk sesuai kebutuhan dan umumnya terbuat dari baja (stainless steel type
304, 316, 317) atau logam lainnya.
Alat penukar panas pelat dan bingkai terdiri dari paket pelat – pelat tegak
lurus, bergelombang, atau profil lain. Pemisah antara pelat tegak lurus dipasang
penyekat lunak ( biasanya terbuat dari karet ). Pelat – pelat dan sekat disatukan
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO Kelompok VIII/S. Ganjil/2016-2017
By Checked Approved
Adela Shofia Addabsi Lestari Ekawati
Yoga Deswan S Putri Rahmadani
14
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
oleh suatu perangkat penekan yang pada setiap sudut pelat 10 ( kebanyakan segi
empat ) terdapat lubang pengalir fluida. Melalui dua dari lubang ini, fluida
dialirkan masuk dan keluar pada sisi yang lain, sedangkan fluida yang lain
mengalir melalui lubang dan ruang pada sisi sebelahnya karena ada sekat.
Sistem kerja dari plate heat exchanger yaitu produk akan dipanaskan dan
masuk kedalam suatu larutan yang kemudian akan mengalir pada sebuah pelat.
Proses pemanasan ini terjadi dengan adanya medium pemanas yang mengalir pada
saluran dan pelat yang lainnya. Dimana pelat yang telah tersusun ini akan secara
bergantian mengalirkan produk dan medium pemanas. Pelat yang dialiri produk
tidak akan dialiri oleh komponen lain.
Cairan panas yang melintasi bagian bawah head dialirkan ke atas
melintas diantara setiap plae genap sementara cairan dingin pada bagian puncak
head dialirkan turun diantara plat-plat ganjil. Arah aliran produk dan medium
pemanas di dalam pelat biasanya berbeda atau boleh dikatakan mengalir secara
berlawanan. Pada umumnya produk akan masuk melalui saluran atas dan
mengalir kebawah melewati pelat, sehingga aliran keluaran produk akan berada
dibawah, sedangkan medium pemanas akan masuk melalui saluran yang
berkebalikan dari produk, yaitu masuk melalui saluran bawah dan mengalir ke
atas melewati pelat, sehingga aliran pengeluaran medium pemanas akan berada
diatas. Arah aliran yang berlawanan ini dimaksudkan agar proses pemanasan
dapat lebih cepat berlangsung.
Produk yang mengalir pada suatu pelat akan terhimpit oleh medium
pemanas dengan arah aliran yang berbeda, sehingga produk akan cepat memanas
karena tertekan oleh pelat yang mengalirkan medium pemanas. Produk yang telah
menjadi panas dan medium yang telah mengalir pada suatu pelat akan mengalir
keluar.
Saluran pengeluaran medium pemanas dan produk ada dua macam
tergantung dari rangkaian pelat yang digunakan, baik itu seri maupun paralel.
Pada rangkaian seri produk yang masuk dan keluar akan melewati ports pada
bagian front head yang sama. Sedangkan pada rangkaian paralel produk dan
medium pemanas akan masuk dan keluar melewati bagian yang berbeda, yaitu
Pra-Rancangan Pabrik Fatty Alcohol dari CPO Kelompok VIII/S. Ganjil/2016-2017
By Checked Approved
Adela Shofia Addabsi Lestari Ekawati
Yoga Deswan S Putri Rahmadani
15
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
masuk melewati ports pada bagian front head dan keluar melalui ports pada
bagian belakangnya.
Kelebihan PHE
1. Mempunyai permukaan perpindahan yang sangat besar pada volume alat
yang kecil, sehingga perpindahan panas yang efisien.
2. Mudah dirawat dan dibersihkan
3. Mudah dibongkar dan dipasang kembali ketika proses pembersihan
4. Waktu tinggal media sangat pendek
5. Dapat digunakan untuk cairan yang sangat kental (viskos)
6. Plate and Frame lebih fleksibel, dapat dengan mudah pelatnya ditambah
7. Ukuran yang lebih kecil dapat mengurangi biaya dalam segi bahan
(Stainless Steel, Titanium dan logam lainnya)
8. Aliran turbulensinya mengurangi peluang terjadinya fouling dan
sedimentasi
Kekurangan PHE
1. Pelat merupakan bentuk yang kurang baik untuk menahan tekanan. Plate
and Frame Heat Exchanger tidak sesuai digunakan untuk tekanan lebih
dari 30 bar.
2. Pemilihan material gasket yang sesuai sangatlah penting
o
3. Maksimum temperatur operasi terbatas hingga 250 C dikarenakan
performa dari material gasket yang sesuai.
Gambar 2.9 Penukar Panas Jenis Plate and Frame (Eric, 2013)
PHE yang banyak dijumpai di industri adalah Glue type. Tipe glue ini
memerlukan lem untuk memasang gasket pada plat PHE. Lem yang digunakan
hendaknya ialah lem yang mempunyai ketahanan terhadap panas yang baik.
a. Adanya pengotor berat yaitu kerak keras yang berasal dari hasil korosi
atau coke keras.
b. Adanya pengotor berpori yaitu kerak lunak yang berasal dari dekomposisi
kerak keras.
Akibat fouling :
a. mengakibatkan kenaikan tahanan heat transfer, sehingga meningkatkan
biaya, baik investasi, operasi maupun perawatan.
b. ukuran Heat Exchanger menjadi lebih besar, kehilangan energi meningkat,
waktu shutdown lebih panjang dan biaya perawatan meningkat.
Variabel operasi yang berpengaruh terhadap fouling :
a. Kecepatan Linier Fluida (Velocity)
Semakin tinggi kecepatan linier fluida, semakin rendah kemungkinan
terjadinya fouling. Sebagai batasan dalam rancangan dapat digunakan
nilai-nilai berikut:
Kecepatan fluida proses di dalam tube adalah 3 – 6 ft/s
a) Kecepatan fluida pendingin di dalam tube adalah 5 – 8 ft/s
b) Kecepatan fluida tube maksimum untuk menghambat terjadinya
fouling adalah 10 – 15 ft/s
c) Kecepatan fluida shell adalah 1 – 3 ft/s.
b. Temperatur Permukaan dan Temperatur Fluida
Kecepatan terbentuknya fouling akan meningkat dengan meningkatnya
temperatur.
3. Pressure drop
Untuk mengetahui sejauh mana fluida dapat memepertahankan tekanan
yang dimilikinya selama fluida mengalir. Hal ini disebabkan oleh 2 hal, yaitu :
a. Friksi aliran dengan dinding
b. Pembelokan aliran
BAB III
SPESIFIKASI PERALATAN PROSES
19
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
20
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
21
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
Tin
tout
tin Tout
22
Tabel 3.2 Spesifikai Heater 2
SPESIFIKASI ALAT
Nama Alat Heater 102 Kode Alat H-102
Fungsi Menaikkan suhu keluaran reaktor 1 sebelum masuk ke
rectification column
Kondisi Operasi
Metil ester, gliserol, H2O,
metanol steam
Temperatur masuk 140 0F 698 0F
Temperatur keluar 176 0F 698 0F
Data Mekanik
Jenis Material Jumlah unit Jenis : Double Pipe
Carbon steel SA-283 grade C 1
Data Aktual
Type 4“ x 3” IPS sch 40
Annulus 4
Inner Pipe 3
Jumlah hairpin 2
Length 66,77 lin ft
l 20 ft
Air pendingin
Komponen keluaran
Komponen masuk
Air pendingin
23
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
24
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
25
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
26
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
27
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
28
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
tout Tin
tin Tout
29
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
30
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
tin Tout
tout Tin
31
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
32
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
33
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
34
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
tin Tout
tout Tin
Gambar 3.8 2-4 Heat Exchanger
35
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
36
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
37
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
38
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
tin Tout
tout Tin
Gambar 3.10 2-4 Heat Exchanger
39
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
40
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
41
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
42
Kelompok VIII/ Semester Ganjil / 2016-2017
GAMBAR ALAT
43
DAFTAR PUSTAKA
Eric. 2013. “Jiawei - Specialist In Heat Exchanger & Spare Parts - Gasket Plate
Heat Exchanger”. http://www.jiawei-phe.com/Gasket-Plate-Heat-
Exchanger.html#. Diakses tanggal 27 November 2015.
Host24. 2015. “TSF Engineering Service : Shell and Tube Heat Exchanger”.
http://www.tsfengineering.com/shell-and-tube-heatexchanger/. Diakses
tanggal 27 November 2016.
45
LAMPIRAN A
LAMPIRAN A
PERHITUNGAN DIMENSI PERALATAN
1. Heater 1
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 1 Kode H-101
Fungsi Menaikkan suhu CPO sebelum ke reaktor 1
Jenis 3-6 Shell and Tube
Fluida Fluida
Steam CPO
Panas Dingin
15672.052 34550.38 120000 264550.26
Laju Alir Laju Alir
7 Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 30 °C 86 °F
Masuk Masuk
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 60 °C 140 °F
Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 140 558
698 Temperatur Rendah 86 612
0 Selisih 54
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 584.58 x 1 = 584.58 °F
Komponen Nilai
S 0.088
R 0
FT 1
Δt 584.58 °F
A=
Didapatkan untuk nilai Ao = , untuk luas perpindahan panas
(A) > 200 ft2, maka digunakan jenis alat penukar panas jenis shell and tube heat
exchanger (Kern, 1950).
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 74 x 16 ft x 0.1963 ft2/ft = 232.4192 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 12 in = 1 ft
2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 1 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
ao = ) 2
ft2
μ = 0.12 cP = 0.2904 lb/ ft h
2. Kecepatan perpiandahan massa
= 0.1537
= 1914.179
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 23
= 11.64
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 25.1809
6.
= 688.34 °F
= 25.1809 x 1.389
= 34.9913
Uc 34.1937
Ud 49.4816
Rd Calculated 0.00903
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 3.881 psi Re =
= 157.8949
= 2.93 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 1 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
2. Heater 2
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 2 Kode H-102
Fungsi Menaikkan suhu keluaran reaktor 1 sebelum masuk
ke rectification column
Jenis Double pipe heat exchanger
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 176 522
698 Temperatur Rendah 140 558
0 Selisih 36
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 539.79 x 1 = 539.79 °F
Komponen Nilai
S 0.064
R 0
FT 1
Δt 539.79 °F
A=
= 18037.75
Dari gambar 24 kern,1950, diperoleh = 18767.56
JH = 60 Dari gambar 24 kern,1950, diperoleh
JH = 64
4. Pada tav = 158 F, 4. Pada Tav = 698 F,
niali c =2.56 Btu/lb F dan niali c =1.20 Btu/lb F dan
k = 0.05 Btu ft/hr ft2 F k = 0.35 Btu ft/hr ft2 F
= 10.34 = 1.24
5. 5.
= 329.32 = 109.05
6. Correct hi
hio = hi x
= 109.05 x
= 95.59
7. Clean overall coefficient (Uc)
btu/jam ft2oF
= + 0.003
ft2
btu/jam ft2oF
= 0.0062
Penurunan Tekanan (ΔP)
Inner Pipe
Annulus
1. Rep = 18767.56
1. De’ = (D2 – D1)
= (0.3355 – 0.291) f = 0.0035 +
= 0.043 ft
= 0.0077
Res’ =
s = 0.879
=
ρ = 150 x 0.879 = 131.85
= 8388.53 2. ΔFi =
f = 0.0035 +
=
= 0.0094
= 0.0011 ft
s = 0.98
ρ = 140 x 0.98 = 137.2 ΔP =
=
= 6.86 ft
3. V =
=
= 8.21 fps
Ft = 3 (
ΔPa =
= 9.53 psi
ΔP untuk double pipe heat exchanger <10 psi, sehingga heater 2 layak
untuk di rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
3. Heater 3
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 3 Kode H-103
Fungsi Menaikkan suhu keluaran reaktor 2 sebelum ke wash
tank
Jenis 4-8 Shell and Tube
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 158 540
698 Temperatur Rendah 140 558
0 Selisih 18
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 584.95 x 1 = 584.95 °F
Komponen Nilai
S 0.032
R 0
FT 1
Δt 584.95 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 44 x 20 ft x 0.2618 ft2/ft = 230.384 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 13.25 in = 1.104 ft 2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 1.25 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
ao = ) 2
ft2
μ = 0.2324 cP = 0.5624 lb/ ft h
= 0.249
= 25478.562
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 80
= 1.248
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 1238.87
6.
= 449.67 °F
= 1238.87 x 1.56
= 1944.49
Uc 864.7833
Ud 49.39
Rd Calculated 0.019
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 5.50 psi Re =
= 16616.85
= 0.46 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 3 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
4. Heater 4
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 4 Kode H-104
Fungsi Menaikkan suhu keluaran wash column menuju
rectification column
Jenis 1-2 Shell and Tube
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 176 522
698 Temperatur Rendah 158 540
0 Selisih 18
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 530.94 x 1 = 530.94 °F
Komponen Nilai
S 0.033
R 0
FT 1
Δt 530.94 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 132 x 14 ft x 0.2618 ft2/ft = 483.806 ft2
UD =
Pt = 1.25 in
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
2
ao = )
3. Bilangan Reynold
µ Campuran (158 °F)) = 1.198 cP
= 1.198 cP x 2.42
= 2.90 lb/ft h
Do =
= 0.150
= 35860.013
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 31
= 2.13
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 98.034
6.
= 665.424 °F
= 98.034 x 1.044
= 102.36
Uc 95.8219
Ud 59.181
Rd Calculated 0.00646
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 0.0144 psi Re =
= 62304.211
= 0.320 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 4 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
5. Heater 5
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 5 Kode H-105
Fungsi Menaikkan suhu keluaran rectification column
sebelum ke evaporator
Jenis 3-6 Shell and Tube
Fluida Fluida
Steam Metil ester, H2O, gliserol
Panas Dingin
20659,60 45545,87 117763,26 259619,18
Laju Alir Laju Alir
Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperat Temperatur
370 °C 698 °F 80 °C 176 °F
ur Masuk Masuk
Temperat Temperatur
370 °C 698 °F 100 °C 212 °F
ur Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 212 486
698 Temperatur Rendah 176 522
0 Selisih 36
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 503.78 x 1 = 503.78 °F
Komponen Nilai
S 0.068
R 0
FT 1
Δt 503.78 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 68 x 20 ft x 0.2618 ft2/ft = 356.04 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 13.25 in = 1.27 ft
2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 1.25 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
ao = 2
ft2
μ = 0.2324 cP = 0.5624 lb/ ft h
2. Kecepatan perpiandahan massa
= 0.201
= 1508.257
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 18
= 0.768
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 65.8096
6.
194°
= 676.82 °F
= 65.8096 x 1.99
= 131.081
Uc 131.081
Ud 49.40
Rd Calculated 0.0119
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 2.25 psi Re =
= 155.53
= 9.94 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 5 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
6. Heater 6
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 6 Kode H-106
Fungsi Menaikkan suhu metil ester sebelum masuk ke fix bed
reaktor
Jenis 2-4 Shell and Tube
Fluida Fluida
Steam Metil ester
Panas Dingin
9304,18 20511,87 22000,005 48500,89
Laju Alir Laju Alir
Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 70 °C 158 °F
Masuk Masuk
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 150 °C 302 °F
Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 302 396
698 Temperatur Rendah 158 540
0 Selisih 144
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 464.28 x 1 = 464.28 °F
Komponen Nilai
S 0.26
R 0
FT 1
Δt 464.28 °F
A=
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 52 x 16 ft x 0.2618 ft2/ft = 217.818 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 13.25 in = 1.104 ft
2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 1.25 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
ao = 2
ft2
μ = 0.2324 cP = 0.5624 lb/ ft h
2. Kecepatan perpiandahan massa
= 0.198
= 1623.06
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 22
= 3.623
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 91.375
6.
= 671.127 °F
= 91.375 x 1.0009
= 91.46
Uc 86.20
Ud 39.46
Rd Calculated 0.0137
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 0.21 psi Re =
= 640.587
= 0.23 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 6 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
7. Preheater
Lembar Perhitungan
Nama Alat Preheater Kode H-107
Fungsi Menaikkan suhu metil ester sebelum masuk ke fix bed
reaktor
Jenis 4-8 Shell and Tube
Fluida Fluida
Steam Metil ester
Panas Dingin
9304,18 20511,87 22000,005 48500,89
Laju Alir Laju Alir
Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 150 °C 302 °F
Masuk Masuk
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 250 °C 482 °F
Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 482 216
698 Temperatur Rendah 302 396
0 Selisih 180
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 296.96 x 1 = 296.96 °F
Komponen Nilai
S 0.45
R 0
FT 1
Δt 296.96 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 78 x 16 ft x 0.1963 ft2/ft = 244.98 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 12 in = 1 ft
2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 15/16 in = 0.9375 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.1875 in = 0.0156 ft
ao = ) 2
ft2
μ = 0.2324 cP = 0.5624 lb/ ft h
2. Kecepatan perpiandahan massa
= 0.1426
= 1654.68
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 21
= 3.47
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 114.66
6.
= 676.26 °F
= 114.66 x 0.98
= 112.59
Uc 104.73
Ud 54.86
Rd Calculated 0.0086
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 3.104 psi Re =
= 678.35
= 0.6736 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga preheater layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
8. Heater 8
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 8 Kode H-108
Fungsi Menaikkan suhu hidrogen sebelum masuk ke fix bed
reaktor
Jenis 2-4 Shell and Tube
Fluida Fluida
Steam H2
Panas Dingin
9564,74 21086,29 3304,16 7284,30
Laju Alir Laju Alir
Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 30 °C 86 °F
Masuk Masuk
Temperatur Temperatur
370 °C 698 °F 250 °C 482 °F
Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 482 216
698 Temperatur Rendah 86 612
0 Selisih 396
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 380.23 x 1 = 380.23 °F
Komponen Nilai
S 0.64
R 0
FT 1
Δt 380.23 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 52 x 16 ft x 0.2618 ft2/ft = 217.81 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 13.25 in = 1.104 ft
2
Baffle space = 3 in = 0.25 ft
Pt = 1.25 in = 0.104 in 2.Kecepatan perpindahan massa
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.020 ft
ao = ) 2
ft2
μ = 0.2324 cP = 0.5624 lb/ ft h
2. Kecepatan perpiandahan massa
= 0.198
= 73739.409
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 165
= 0.375
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 109.56
6.
= 666.81 °F
= 109.56 x 0.618
= 67.79
Uc 64.86
Ud 49.54
Rd Calculated 0.0047
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 0.217 psi Re =
= 73739.40
= 0.018 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 8 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
9. Heater 9
Lembar Perhitungan
Nama Alat Heater 9 Kode H-109
Fungsi Menaikkan suhu keluaran separator S-101 menuju ke
flash tank T-104
Jenis 1-2 Shell and Tube
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
698 Temperatur Tinggi 572 126
698 Temperatur Rendah 302 396
0 Selisih 270
2. LMTD Koreksi
S=
=0
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 235.78 x 1 = 235.78 °F
Komponen Nilai
S 0.68
R 0
FT 1
Δt 235.78 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 1044 x 20 ft x 0.1963 ft2/ft = 4098.74 ft2
UD =
1. Flow Area
1.Flow Area
ID = 37 in = 3.08 ft
Baffle space = 8 in = 0.67 ft
2
Pt = 1 in = 0.083 in
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.020 ft 2.Kecepatan perpindahan massa
ao = )
) 2
ft2
= 0.083
= 46.07
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh
JH = 3.4
= 0.99
5. 5. Condensation of steam
hio = 1500 btu/ hr ft2 °F
= 110.56
6.
= 680.08 °F
= 110.56 x 1.00
= 110.59
Uc 102.99
Ud 54.82
Rd Calculated 0.0085
Penurunan Tekanan (ΔP)
= 0.107 psi Re =
= 18.019
= 0.059 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga heater 9 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
10. Cooler 1
Lembar Perhitungan
Nama Alat Cooler 1 Kode H-201
Fungsi Menurunkan suhu keluaran evaporator
Jenis 2-4 Shell and Tube
Fluida Fluida
Gliserol dan H2O Air
Panas Dingin
1000 2204,58 931,99 2054,66
Laju Alir Laju Alir
Kg/jam lb/jam kg/jam lb/jam
Temperatur Temperatur
100 °C 212 °F 25 °C 77 °F
Masuk Masuk
Temperatur Temperatur
30 °C 86 °F 70 °C 158 °F
Keluar Keluar
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
158 Temperatur Tinggi 212 54
77 Temperatur Rendah 86 9
81 Selisih 126
2. LMTD Koreksi
S=
= 1.56
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 25.11 x 1 = 25.11 °F
Komponen Nilai
S 1.5
R 1.56
FT 1
Δt 25.11 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 82 x 14 ft x 0.1963 ft2/ft = 225.35 ft2
UD =
Pt = 1 in
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft
2
ao =
= 0.17 = = 0.90
5. Condensation of Water
= 114.65
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh = 81.12
JH = 5.8
5.
= 122.72
6.
= 128.63 °F
= 122.72 x 0.81
= 100.39
Uc 40.20
Ud 29.37
Rd Calculated 0.00917
Penurunan Tekanan (ΔP)
3.
ΔPr =
= 0.017 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga cooler 1 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
11. Cooler 2
Lembar Perhitungan
Nama Alat Cooler 2 Kode H-202
Fungsi Menurunkan suhu keluaran bawah distilasi
Jenis 1-2 Shell and Tube
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
572 Temperatur Tinggi 158 414
86 Temperatur Rendah 77 9
486 Selisih 81
2. LMTD Koreksi
S=
=6
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 105.78 x 1 = 105.78 °F
Komponen Nilai
S 0.16
R 6
FT 1
Δt 105.78 °F
A=
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 452 x 20 ft x 0.1963 ft2/ft = 1774.55 ft2
UD =
ao =
=
= = 2.43
= 0.09
5. Condensation of water
= 3196.41
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh = 103.70
JH = 30
5.
= 22.18
6.
= 285.51 °F
= 22.18 x 0.90
= 20.09
Uc 16.27
Ud 94.90
Rd Calculated 0.050
Penurunan Tekanan (ΔP)
ID = 25 in = 2.08 ft psi
dan s= 0.8156
3.
ΔPr =
= 0.24 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga cooler 2 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
12. Cooler 3
Lembar Perhitungan
Nama Alat Cooler 3 Kode H-203
Fungsi Menurunkan suhu keluaran menara distilasi
Jenis 1-2 Shell and Tube
1. Perhitungan LMTD
Fluida Panas, °F Fluida dingin °F Selisih
482 Temperatur Tinggi 158 324
86 Temperatur Rendah 77 9
486 Selisih 81
2. LMTD Koreksi
S=
= 4.8
FT = 1
Δt = LMTD x FT
Δt = 87.90 x 1 = 87.90 °F
Komponen Nilai
S 0.2
R 4.8
FT 1
Δt 87.90 °F
Koreksi Koefisien UD :
Akoreksi = Nt x L x a” = 52 x 20 ft x 0.1963 ft2/ft = 204.15 ft2
UD =
Pt = 1 in
C’ = Pt – OD = 0.25 in = 0.0208 ft 2
ao =
= 0.15 = = 0.909
5. Condensation of water
= 795.33
Dari gambar 28 kern,1950, diperoleh = 459.69
JH = 15
5.
= 48.93
6.
= 265.00 °F
= 48.93 x 0.99
= 48.83
Uc 43.27
Ud 59.64
Rd Calculated 0.0063
Penurunan Tekanan (ΔP)
ID = 10 in = 0.83 ft psi
dan s = 0.82
3.
ΔPr =
= 0.064 psi
ΔP untuk shell and tube harus <10 psi, sehingga cooler 3 layak untuk di
rancang dalam perancangan alat perpindahan panas.
LAMPIRAN B
8 7 6 5 4 3 2 1
Cooling Water
H H
Steam
T-103 4 7
H-107 C-104
P-107
R-101 R-102
14 P-111 24
22 P-115 H-203
P-110
C-102
H-101 5 R-103
G G
T-108
P-106
MX-102 Copper 20
Chromite
CX-102 Catalyst 23
P-104 12
3
T-101
8 S-101
9 D-101 D-103
MX-104
10
C-102
T-104
18 H-109 P-113
F P-105
F
P-112
P-103 C-101
H-106 25
D-102 MX-103
6 21 H-202
3 P-108 Hidrogen
CX-101 T-107
H-103
H-102 11 19
P-101
1
16 H-302
P-114
E MX-101 V-101
E
T-102
15
H-108
T-106
H-104
17
13
H-201
T-105
H-301
2
D P-102 H-105
P-109 D
C C
B B
A A
8 7 6 5 4 3 2 1