MAKALAH
Disusun Oleh :
1. ANISA USSAJIDAH
2. ARMAN
3. M. AIZUL KHILMI M
4. LUTFI RAHMAWATI
5. RISKA HANDAYANI
6. SITI RODATUL K
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam di Thailand (Patani)........ 3
2.1.1 Sejarah Islam di Thailand (Patani) ............................................. 3
2.1.2 Proses Penyebaran Islam di Kerajaan Patani ............................. 5
.1 Kesimpulan ........................................................................................... 8
.2 Saran ..................................................................................................... 8
II
BAB I
PENDAHULUAN
1.1.1 Thailand
Sejarah Patani tidak terlepas dari sejarah awal kerajaan Melayu Patani yang
masih diselimuti kekaburan. Dalam catatan sejarah tidak dapat dipastikan mengenai
asal-usul atau tarikh yang sebenarnya kapan kerajaan Melayu Patani didirikan.
Menurut catatan pelaut-pelaut China yang menjalin hubungan dengan negeri-negeri
Asia Tenggara pada abad kedua Masehi, sebuah negeri yang bernama Lang-ya-shiu
(Langkasuka) telah ada pada waktu itu. Berdasarkan catatan tersebut, ahli-ahli
sejarah Eropa percaya bahwa negeri Langkasuka yang terletak di pantai timur
Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora (Songkhla) dan Kelantan adalah
lokasi asal negeri Patani. Kerajaan tersebut beribu kota di sekitar daerah Yarang.
1
3
setempat dan membentuk masyarakat Islam awal. Lebih dari tiga abad setelah itu
Islam tersebar luas di kawasan tersebut hingga mempengaruhi golongan istana
untuk memeluk Islam. Karena sejalan dengan tradisi simbiosis antara agama dan
sistem pemerintahan kerajaan di Nusantara, serta kelaziman di kalangan pemegang
kekuasaan untuk menerima ”ideologi yang memberi legitimasi” sebelum rakyat
sendiri memeluknya, maka Islam dianut oleh keluarga para raja.1
Pemelukan agama Islam oleh golongan istana kerajaan Patani tidak jauh
berbeda dengan proses yang terjadi dengan kerajaan-kerajaan Islam yang lain di
Nusantara. Dalam hal ini, Raja Patani memeluk Islam disebabkan oleh faktor
penyembuhan. Faktor ini merupakan salah satu alasan mudahnya proses Islamisasi
di Nusantara. Menurut Azyumardi Azra, karena penyakit selalu dikaitkan dengan
sebab-sebab spiritual, agama-agama baru tidak dapat berkembang kecuali jika
mereka dipandang mempunyai jawaban terhadap penyakit. Dalam Hal ini, penyakit
Raja Patani diobati oleh seorang ulama Muslim yang berasal dari Pasai yaitu Syeikh
Sa’id atau Safiyy al-Din yang selanjutnya berhasil mengajak raja tersebut memeluk
Islam.
1
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 6.
2
Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara, (Bandung: Nusa Media, 2011), hal. 111.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Sejarah awal terbentuknya Patani, secara garis besar berasal dari Suku
Melayu yang berasal dari Malaysia. Hijrahnya Suku Melayu ke daerah ini yang
dikatakan sebagai pendatang juga, mempunyai keberuntungan yang luar biasa dari
segi jalur utama sebagai jalur perdagangan. Oleh karena itu, daerah ini menjadi
rebutan, baik dari Kamboja, Pagan, India, Jawa dan Sriwijaya untuk mematok
wilayah ini. Namun, kerajaan yang paling besar menginginkan Patani adalah Thai,
sehingga usaha dan upaya terus dilakukan.4
3
Munir. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 87.
4
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 9.
3
Kedatangan Suku Melayu Malaysia yang pada waktu itu belum menganut
agama Islam di Thailand bagian Selatan, mempunyai tempat yang strategis sebagai
jalur utama perdagangan, maka secara otomatis pedagang-pedagang muslim dari
berbagai negara, baik Timur dan Tengah melalui jalur ini sekaligus menyebarkan
agama Islam. Jika dilihat dari sejarah masuknya Islam di Patani dengan jalur
perdagangan, maka hampir juga sama dengan negara-negara Asia Tenggara
lainnya.
5
Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara, (Bandung: Nusa Media, 2011), hal. 224.
4
raja Ismail Syah mengumumkan kerajaannya sebagai kerajaan Islam Melayu Patani
Darussalam, yang artinya “tempat yang damai”.6
Proses perjalanan raja Ismail Syah memeluk agama Islam membuat wilayah
Thailand bagian selatan terdiri kerajaan Islam yang terbesar, sementara di sebelah
utara kerajaan Thai yang terbesar juga dengan penganut agama hindu. Wilayah
Patani memainkan peranan yang begitu besar bagi agama Islam dari jalur
perdagangan yang dimilikinya, sehingga agama Islam di Patani mengalami
perkembangan yang begitu pesat.
6
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 11-12.
7
Munir. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 90.
5
bekerjasama. Pertama-tama para pedagang Islam ini biasanya datang kepemukiman
warga yang dekat dengan pelabuhan. Disela-sela waktu senggang para pedagang
ini mereka menceritakan perihal ihwal kepada masyarakat sekitar dimana tempat
mereka berdagang. Dari waktu kewaktu masyarakat sekitar dapat menerima agama
Islam dan penganutnya semakin bertambah. Meskipun pada saat itu penyebaran
Islam belum merata, hanya beberapa daerah saja di Patani. Namun, diterima
baiknya Islam ini menambah semangat para penyebar Islam untuk terus
memperkenalkan Islam kedaerah-daerah yang belum terjamah.
Penyebaran Islam pada saat itu dimulai dari golongan teratas, seperti para
raja dan para menteri-menterinya. Dari sinilah dimulai penyebaran secara bertahap
dan bersetuktur, dari mulai raja-raja, para bangsawan, ulama dan sebagainya.
Dengan cara seperti ini rakyat-rakyat biasa yang cenderung bekerja sebagai pelayan
istana, petani, dan pelayan akan dengan sendirinya akan mengikuti jejak para raja
dan bangsawan maupun para ulama. Dari kontak-kontak sosial seperti inilah
selanjutnya menyebar kepada yang lainnya, seperti keluarga, kerabat, tetangga,
teman dekat, dan yang lainnya sampai batas pulau sekalipun. Dengan cara seperti
inilah penyebar Islam semakin efektif dan bertambah pengikutnya di Asia
Tenggara.
Pengajaran yang diberikan pada saat itu tidak terlalu muluk-muluk karna
disesuaikan dengan alam pemikiran mereka yang masih awam terhadap agama
Islam. Tidak jarang juga pada saat itu banyak pengajar yang diperlakukan tidak baik
6
oleh murid-muridnya. Namun, berkat keuletan dan kerja keras para pengajar, secara
perlahan-lahan semua materi pengajaran dapat disampaikan dan dipahami,
sehingga menimbulkan semangat dalam mengikuti pengajian-pengajian yang
disampaikan oleh para pendakwah. Dengan pesatnya penyebaran Islam ini maka
para pendakwah pada saat itu mulai berjuang mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dan mulai memproses pengkaderan supaya Islam dapat tersebar secara
luas dan merata kenegara-negara yang lain.8
7
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.1.1 Thailand
3. Keberhasilan yang berjaya dan perannya yang utama dalam bidang dakwah
Islamisasi di Semenanjung Melayu, Patani Darussalam memiliki banyak
peninggalan-peninggalan sejarah lama Islam, seperti masjid, makam-
makam dan yang lebih penting ialah kitab jawi yang jumlahnya 56 cukup
banyak. Sekurang-kurang terdapat empat buah masjid bersejarah di Patani
yang semuanya berusia lebih satu abad.
8
ow y
DAFTAR PUSTAKA
3.2 Saran