Anda di halaman 1dari 11

“MAKALAH SEJARAH PERKEMBANGAN ISLAM DI THAILAND”

MAKALAH

Disusun Oleh :
1. ANISA USSAJIDAH
2. ARMAN
3. M. AIZUL KHILMI M
4. LUTFI RAHMAWATI
5. RISKA HANDAYANI
6. SITI RODATUL K

MA YPI SUMBER HARJO


KECAMATAN BUAY MADANG TIMUR
KABUPATEN OKU TIMUR
TAHUN PELAJARAN 2022/2023
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................... I


DAFTAR ISI .................................................................................................. II

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 2
1.3 Tujuan Masalah .................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam di Thailand (Patani)........ 3
2.1.1 Sejarah Islam di Thailand (Patani) ............................................. 3
2.1.2 Proses Penyebaran Islam di Kerajaan Patani ............................. 5

BAB III PENUTUP

.1 Kesimpulan ........................................................................................... 8
.2 Saran ..................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 9

II
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.1.1 Thailand

Thailand merupakan sebuah negara dengan mayoritas penduduknya


menganut agama Budha aliran Theravada, namun ada minoritas kecil pemeluk
agama Islam. Dari sekian banyak penganut agama Islam di sana, terdapat sebuah
etnik Patani yang merupakan etnik Melayu yang sama dengan etnik Melayu di
beberapa negara mayoritas Islam di Asia Tenggara seperti Malaysia, Indonesia, dan
Brunei. Meskipun dari segi politik mereka bagian dari negara Thailand, tetapi dari
segi bahasa dan budaya, mereka adalah Melayu, yang berbeda dengan etnik Siam
(etnik mayoritas di Thailand). Mereka pada umumnya berada di empat provinsi
yaitu Patani, Satun, Yala dan Narathiwat.

Sejarah Patani tidak terlepas dari sejarah awal kerajaan Melayu Patani yang
masih diselimuti kekaburan. Dalam catatan sejarah tidak dapat dipastikan mengenai
asal-usul atau tarikh yang sebenarnya kapan kerajaan Melayu Patani didirikan.
Menurut catatan pelaut-pelaut China yang menjalin hubungan dengan negeri-negeri
Asia Tenggara pada abad kedua Masehi, sebuah negeri yang bernama Lang-ya-shiu
(Langkasuka) telah ada pada waktu itu. Berdasarkan catatan tersebut, ahli-ahli
sejarah Eropa percaya bahwa negeri Langkasuka yang terletak di pantai timur
Semenanjung Tanah Melayu antara Senggora (Songkhla) dan Kelantan adalah
lokasi asal negeri Patani. Kerajaan tersebut beribu kota di sekitar daerah Yarang.

Kedudukan Patani yang sangat strategik dari segi geografis, menyebabkan


kota itu menjadi tujuan pedagang-pedagang asing baik dari barat maupun timur.
Dalam waktu yang singkat, Patani telah muncul sebagai kerajaan yang penting,
maju dari segi ekonomi, dan stabil dari segi politik dan pemerintahan.

Hubungan awal Patani dengan Islam terjadi akibat hubungan perdagangan


antara Arab, India dan China. Saudagar India dan Arab menduduki pusat-pusat
perdagangan Patani pada akhir abad ke-12 dan mereka menikahi penduduk

1
3

setempat dan membentuk masyarakat Islam awal. Lebih dari tiga abad setelah itu
Islam tersebar luas di kawasan tersebut hingga mempengaruhi golongan istana
untuk memeluk Islam. Karena sejalan dengan tradisi simbiosis antara agama dan
sistem pemerintahan kerajaan di Nusantara, serta kelaziman di kalangan pemegang
kekuasaan untuk menerima ”ideologi yang memberi legitimasi” sebelum rakyat
sendiri memeluknya, maka Islam dianut oleh keluarga para raja.1

Pemelukan agama Islam oleh golongan istana kerajaan Patani tidak jauh
berbeda dengan proses yang terjadi dengan kerajaan-kerajaan Islam yang lain di
Nusantara. Dalam hal ini, Raja Patani memeluk Islam disebabkan oleh faktor
penyembuhan. Faktor ini merupakan salah satu alasan mudahnya proses Islamisasi
di Nusantara. Menurut Azyumardi Azra, karena penyakit selalu dikaitkan dengan
sebab-sebab spiritual, agama-agama baru tidak dapat berkembang kecuali jika
mereka dipandang mempunyai jawaban terhadap penyakit. Dalam Hal ini, penyakit
Raja Patani diobati oleh seorang ulama Muslim yang berasal dari Pasai yaitu Syeikh
Sa’id atau Safiyy al-Din yang selanjutnya berhasil mengajak raja tersebut memeluk
Islam.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Jelaskan tentang sejarah perkembangan dan dinamika islam di Thailand ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk menjelaskan dan mendeskripsikan tentang sejarah perkembangan


dan dinamika islam yang ada di Thailand.

1
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 6.
2
Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara, (Bandung: Nusa Media, 2011), hal. 111.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Perkembangan dan Dinamika Islam di Thailand (Patani)


Daerah Thailand terdiri dari dua bagian dengan agama, suku, etnis, daerah
dan budaya yang berbeda-beda. Bagian utara yang dikenal dengan kerajaan Thai
merupakan penganut agama Hindu terbesar, sementara di Selatan penganut agama
Islam. Dengan adanya dua wilayah tersebut, sehingga memberikan gambaran dari
sejarah kedua negara yang bersangkutan. Dinamika sejarah tentang kedua daerah
tersebut, pada awalnya adalah sebuah kerajaan dengan mempunyai dua raja dengan
kepemimpinan yang sama, tetapi mempunyai agama yang sama yakni penganut
agama Hindu.

Daerah bagian Utara, pada awalnya terbentuk sebuah kerajaan yang


bernama Sukhothai, kemudian digantikan oleh kerajaan Ayutthaya pada
pertengahan abad ke 14. Kerajaan Ayutthaya dikenal juga dengan kerajaan Siam.
Sementara, dibagian Selatan dikenal dengan kerajaan Patani.3 Perpindahan kerajaan
ini dari kerajaan yang selanjutnya tidak diketahui secara pasti penyebab dan
pengaruhnya, tetapi hal yang pasti adanya perebutan kekuasaan untuk memperluas
wilayahnya masing-masing. Kerajaan yang kalah maka akan diambil oleh kerajaan
yang menang dengan dibawah naungan kerajaan yang baru.

2.1.1 Sejarah Islam di Thailand (Patani)

Sejarah awal terbentuknya Patani, secara garis besar berasal dari Suku
Melayu yang berasal dari Malaysia. Hijrahnya Suku Melayu ke daerah ini yang
dikatakan sebagai pendatang juga, mempunyai keberuntungan yang luar biasa dari
segi jalur utama sebagai jalur perdagangan. Oleh karena itu, daerah ini menjadi
rebutan, baik dari Kamboja, Pagan, India, Jawa dan Sriwijaya untuk mematok
wilayah ini. Namun, kerajaan yang paling besar menginginkan Patani adalah Thai,
sehingga usaha dan upaya terus dilakukan.4

3
Munir. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 87.
4
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 9.

3
Kedatangan Suku Melayu Malaysia yang pada waktu itu belum menganut
agama Islam di Thailand bagian Selatan, mempunyai tempat yang strategis sebagai
jalur utama perdagangan, maka secara otomatis pedagang-pedagang muslim dari
berbagai negara, baik Timur dan Tengah melalui jalur ini sekaligus menyebarkan
agama Islam. Jika dilihat dari sejarah masuknya Islam di Patani dengan jalur
perdagangan, maka hampir juga sama dengan negara-negara Asia Tenggara
lainnya.

Pedagang yang pertama kali melakukan jalur perdagangan di Patani berasal


dari Arab dan Persia. Kontak agama Islam dari pedagang muslim pada waktu itu
dengan jalur perdagangan, tidak membawa pengaruh yang begitu besar di Patani,
kecuali raja Patani dengan nama Phya Tu Nakpa masuk Islam. Padahal, agama
Islam telah ada di Patani sekitar 300 tahun lamanya. Islam hanya berkembang dari
kelompok komunitas yang kecil di Patani melalui perkawinan dengan penduduk
setempat.5 Pengaruh agama Islam yang besar di Patani sehingga dikenal oleh
negara Asia Tenggara lainnya, ketika Phya Tu Nakpa masuk Islam dan mengganti
namanya menjadi raja Ismail Syah pada tahun 1500-an.

Lika-liku Phya Tu Nakpa masuk Islam dikarenakan sakit kulit yang


berkepanjangan yang tidak seorang dukun pun yang bisa mengobatinya. Namun,
diantara salah satu pihak kerajaan mendengar dari kampung sebelah kerajaan,
bahwa ada salah seorang yang bisa mengobatinya dengan gelar Syaikh, penganut
agama Islam yang taat. Mendengar hal tersebut, maka Phya Tu Nakpa memanggil
Syaikh tersebut, tetapi Syaikh mengajukan syarat kepada Phya Tu Nakpa jika
penyakitnya sembuh maka Phya Tu Nakpa harus memeluk agama Islam dan syarat
tersebut pun dipenuhi oleh Phya Tu Nakpa. Ketika pengobatan dilakukan dan
akhirnya Phya Tu Nakpa sembuh, maka janji tersebut tidak juga ditepati dan
akhirnya mengalami sakit kembali. Setelah tiga kali penyakit menyerang Phya Tu
Nakpa, dan diobati oleh Syaikh tersebut, barulah Phya Tu Nakpa mengikrarkan
dirinya untuk masuk Islam. Masuknya Islam Phya Tu Nakpa sehingga namanya
diubah menjadi Ismail Syah dan kerabat-kerabat, hulu-balang kerajaan
diperintahkan oleh raja Ismail Syah untuk memeluk agama Islam. Sejak saat itu,

5
Helmiati. Sejarah Islam Asia Tenggara, (Bandung: Nusa Media, 2011), hal. 224.

4
raja Ismail Syah mengumumkan kerajaannya sebagai kerajaan Islam Melayu Patani
Darussalam, yang artinya “tempat yang damai”.6

Proses perjalanan raja Ismail Syah memeluk agama Islam membuat wilayah
Thailand bagian selatan terdiri kerajaan Islam yang terbesar, sementara di sebelah
utara kerajaan Thai yang terbesar juga dengan penganut agama hindu. Wilayah
Patani memainkan peranan yang begitu besar bagi agama Islam dari jalur
perdagangan yang dimilikinya, sehingga agama Islam di Patani mengalami
perkembangan yang begitu pesat.

Jalur-jalur perdagangan dari berbagai daerah, seperti Burma, Kamboja,


China, India, Nusantara, Persia, Yaman Malaysia, Indonesia dan Asia Tenggara
lainnya, kemudian diikuti dari negara Portugis, Jepang, Siam, Belanda dan negara
eropa lainnya menggunakan jalur perdagangan Patani sehingga pada abad ke 16,
Patani dikenal sebagai jalur pelabuhan untuk perdagangan yang terkenal di Asia
Tenggara. Kedatangan para pedagang dari berbagai daerah dengan penganut agama
Islam dari suku yang beragam dan terdiri dari beberapa para ulama, cendekiawan
maka dijadikan kesempatan oleh raja Ismail Syah untuk memanfaatkan keilmuan
para ulama dan cendekiawan tersebut untuk mengajar di istana kerajaan.

Ulama dan para cendekiawan mengajar para kerabat kerajaan di Istana


dengan berbagai macam keahlian yang dimilikinya. Ulama dari tanah Jawa sebagai
pengajar al-Qur’an dan kitab yang berbahasa Jawi. Begitu juga halnya dengan
ulama-ulama lainnya dengan mengajar ilmu-ilmu keislaman dan ilmu lainnya
dengan karakter yang berbeda-beda. Antusias kerabat di kerajaan membuat para
ulama menginginkan pembaharuan untuk mengajarkan Islam dengan mendirikan
pondok di wilayah-wilayah Patani.7

2.1.2 Proses Penyebaran Islam di Kerajaan Patani

1) Melalui proses perdagangan

Penyebaran Islam di Patani melalui perdagangan yang dilakukan oleh


pedagang-pedagang Islam yang saat itu berkunjung kenegara-negara yang sudah

6
Muzakkir. Dinamika Perjuangan Muslim Patani, (Bandung: Cita Pustaka, 2007), hal. 11-12.
7
Munir. Sejarah Peradaban Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009), hal. 90.

5
bekerjasama. Pertama-tama para pedagang Islam ini biasanya datang kepemukiman
warga yang dekat dengan pelabuhan. Disela-sela waktu senggang para pedagang
ini mereka menceritakan perihal ihwal kepada masyarakat sekitar dimana tempat
mereka berdagang. Dari waktu kewaktu masyarakat sekitar dapat menerima agama
Islam dan penganutnya semakin bertambah. Meskipun pada saat itu penyebaran
Islam belum merata, hanya beberapa daerah saja di Patani. Namun, diterima
baiknya Islam ini menambah semangat para penyebar Islam untuk terus
memperkenalkan Islam kedaerah-daerah yang belum terjamah.

2) Melalui proses struktur sosial

Penyebaran Islam pada saat itu dimulai dari golongan teratas, seperti para
raja dan para menteri-menterinya. Dari sinilah dimulai penyebaran secara bertahap
dan bersetuktur, dari mulai raja-raja, para bangsawan, ulama dan sebagainya.
Dengan cara seperti ini rakyat-rakyat biasa yang cenderung bekerja sebagai pelayan
istana, petani, dan pelayan akan dengan sendirinya akan mengikuti jejak para raja
dan bangsawan maupun para ulama. Dari kontak-kontak sosial seperti inilah
selanjutnya menyebar kepada yang lainnya, seperti keluarga, kerabat, tetangga,
teman dekat, dan yang lainnya sampai batas pulau sekalipun. Dengan cara seperti
inilah penyebar Islam semakin efektif dan bertambah pengikutnya di Asia
Tenggara.

3) Melalui proses pengajaran


Selain dengan proses berdagang dan melalui struktur sosial masyarakat,
para penyebaran Islam jiga menyebarkan Islam dengan cara pengajian atau
pengajaran, yaitu dengan membuka lembaga-lembaga pendidikan keagamaan yang
selanjutnya berubah menjadi pesantren atau pondok. Dengan telaten para
pendakwah memberi pengajaran yang dimulai dari mengajarkan rukun Islam, rukun
Iman, baca tulis Al-quran bahkan sampai mengajarkan hadis-hadis yang berkaitan
langsung dengan kehidupan masyarakat.

Pengajaran yang diberikan pada saat itu tidak terlalu muluk-muluk karna
disesuaikan dengan alam pemikiran mereka yang masih awam terhadap agama
Islam. Tidak jarang juga pada saat itu banyak pengajar yang diperlakukan tidak baik

6
oleh murid-muridnya. Namun, berkat keuletan dan kerja keras para pengajar, secara
perlahan-lahan semua materi pengajaran dapat disampaikan dan dipahami,
sehingga menimbulkan semangat dalam mengikuti pengajian-pengajian yang
disampaikan oleh para pendakwah. Dengan pesatnya penyebaran Islam ini maka
para pendakwah pada saat itu mulai berjuang mendirikan lembaga-lembaga
pendidikan dan mulai memproses pengkaderan supaya Islam dapat tersebar secara
luas dan merata kenegara-negara yang lain.8

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.1.1 Thailand

1. Sebelum menjadi nageri Islam, Patani dikenal sebagai kerajaan Hindhu


Brahma. Rajanya yang terkenal adalah Bhaga Datta (515M) yang berarti
“pembawa kuasa” ketika kerajaan Sriwijaya berhasil menaklukkan Nakorn
Sri Thamrat (sekarang legor di Thailand). Patani kini menjadi salah satu dari
lima provinsi di Thailand selatan dengan disebut provinsi Pattani, Yala,
Naratiwat, Satun dan Songkhla, yang banyak dihuni oleh umat Islam.

2. Masuk Islam di Patani, berdasarkan pendapat yang populer serta diterima


secara umum oleh ahli sejarah bahwa Islam masuk ke Patani melalui jalur
perdagangan. Karena perdagangan melalui Samudra Hindia dan laut Cina
selatan mulai sejak abad ke-10 dan berkembang sampai abad ke-11 M.

3. Keberhasilan yang berjaya dan perannya yang utama dalam bidang dakwah
Islamisasi di Semenanjung Melayu, Patani Darussalam memiliki banyak
peninggalan-peninggalan sejarah lama Islam, seperti masjid, makam-
makam dan yang lebih penting ialah kitab jawi yang jumlahnya 56 cukup
banyak. Sekurang-kurang terdapat empat buah masjid bersejarah di Patani
yang semuanya berusia lebih satu abad.

8
ow y

DAFTAR PUSTAKA

Hamid. 2008. Dinamika Islam Asia Tenggara, Pekanbaru: Suska Press.


Helmiati. 2011. Sejarah Islam Asia Tenggara. Bandung: Nusa Media.
Munir, Amin Samsul. 2009. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Muzakkir. 2007 Dinamika Perjuangan Muslim Patani. Bandung: Cita Pustaka
Media Perintis.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang telah penulis buat. Semoga dapat bermanfaat


bagi pembaca. Apabila ada kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan makalah ini,
penulis mohon maaf sebesar-besarnya dan penulis mengharapkan saran yang
membangun dari pembaca untuk perbaikan makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai