NIM : 20500118047
A. Latar Belakang
yang mengharuskan setiap individu saling menjaga jarak antara satu dengan yang
daring (Surat Edaran Kemendikbud Dikti No. 1 tahun 2020). Perguruan tinggi
Hal ini juga berdampak pada aspek pendidikan, pada tanggal 4 Maret 2020
1
Ali Sadikin, Afreni Hamidah “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid 19” BIODIK:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi (2020) Vol 6. No. 2. H: 214-224
1
Saat wabah Covid-19 sudah mulai menyebar di Indonesia, pemerintah
tanggal 24 Maret 2020 mengeluarkan surat edaran Nomor 4 Tahun 2020 mengenai
Penyebaran Corona Virus Disease terdapat 6 poin penting dalam surat edaran
Darurat Penyebaran COVID, dalam Surat Edaran tersebut dijelaskan bahwa proses
protokol kesehatan covid 19, pembelajaran yang biasanya tatap muka berubah
sebenarnya belum ada persiapan baik dari pihak pendidik, peserta didik, sekolah
maupun wali murid peserta didik, tetapi penerapan pembelajaran daring harus tetap
dilaksanakan sesuai peraturan yang berlaku. Terkait kebijakan belajar dari rumah
2
Burhanuddin “Inovasi Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di Sekolah” Jurnal
Pendidikan Guru, (2021) Vol. 2 No.1 ,h:56-67
2
terdapat 4 poin yang menjelaskan proses pelaksanaan pembelajaran yang
belajar yang bermakna bagi siswa, tanpa terbebani tuntutan menuntaskan seluruh
capaian kurikulum untuk kenaikan kelas maupun kelulusan.; 2) Belajar dari rumah
dapat difokuskan pada pendidikan kecakapan hidup antara lain mengenai pandemi
Covid-19.; 3) Aktivitas dan tugas pembelajaran dari rumah dapat bervariasi antar
kesenjangan akses atau fasilitas belajar dari rumah.; 4) Bukti atau produk aktivitas
belajar dari rumah diberi umpan balik yang bersifat kualitatif tanpa harus memberi
skor/nilai kuantitatif.
dimana guru dituntut untuk mencari, memilih dan menggunakan sumber belajar dan
media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran
pembelajaran yang hanya menggunakan penyampaian materi dengan satu arah atau
dengan metode ceramah dapat membuat situasi belajar yang sangat membosankan
dan motivasi belajara yang kurang saat proses belajar mengajar berlangsung.
untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran yang akan
4
digunakan dalam menyampaikan pesan atau ilmu pengetahuan kepada pelajar.
3
Satruianawati,” Media dan Sumber Belajar”, ( Yogyakarta: Depublish, 2018), h.7
4
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran”( Yayasan Kita Menulis,2020) h.9
3
Dari sini dapat diketahui bahwa media pembelajaran adalah salah satu faktor
Peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung lebih
semangat dalam belajar. Hambatan yang ada pada saat belajar dianggap sebagai
suatu tantangan yang harus dihadapi. Mereka akan belajar kapanpun dengan senang
hati, meskipun tidak ada tugas. Sebaliknya, ketika peserta didik memiliki minat
belajar yang rendah cenderung malas belajar dan tidak mau mengerjakan tugas yang
diberikan. Saat proses pembelajaran, mereka tidak akan ikut aktif dalam
pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu yang
yang bosan dengan pembelajaran daring. Setiap hari mereka harus mengikuti
pembelajaran dengan memantau handphone atau PC. Hal tersebut didukung oleh
pembelajaran daring tersebut hanya sebatas pemberian tugas kepada peserta didik
melalui media online yang digunakan. Sehingga, hal tersebut dapat menciptakan
suasana yang kurang efektif dalam proses pembelajaran. Bahkan seringkali peserta
5
Nurhasanah, Siti,”Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar SIswa”,Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran, Vol.1 No.1 (2016): h.131
4
didik akan merasa tertekan akan tugas-tugas yang jumlahnya banyak.6
Pembelajaran daring ini berlaku selama masa pandemi, tapi tak sedikit pendidik
yang memberikan pembelajaran melalui media yang sama dan cenderung monoton.
permasalahan yang muncul bagi peserta didik, baik dari segi finansial maupun dari
segi psikologis. Dari segi finansial, tidak semua peserta didik memiliki keadaan
ekonomi yang sama baik, sehingga menghambat mereka menjadi tidak bisa
mengikuti pembelajaran. Sebagaimana tercantum dalam firman Allah swt pada Al-
ّٰللاُ لَـكُ ۡم ۚ َواِذَا ق ِۡي َل ا ْنشُ ُز ۡوا فَا ْنشُ ُز ۡوا َي ۡرفَ ِع
ح ه ِ س َّ َٰٰۤياَيُّ َها الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ٰۡۤوا اِذَا ِق ۡي َل لَـكُ ۡم تَف
َ س ُح ۡوا فِى ۡال َمجٰ ل ِِس فَ ۡاف
َ س ُح ۡوا َي ۡف
ّٰللاُ ِب َما ت َعۡ َم ُل ۡونَ َخ ِب ۡير ٍ ّٰٰللاُ الَّذ ِۡينَ ٰا َمنُ ۡوا مِ ۡنكُ ۡم ۙ َوالَّذ ِۡينَ ا ُ ۡوتُوا ۡالع ِۡل َم دَ َرج
ت ؕ َو ه ه
Tafsirannya:
kepada kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian, wahai orang-orang beriman diminta
berdiri dari tempat duduk kalian untuk suatu urusan yang mengandung kebaikan
6
Albert Efendi Pohan, S. Pd., M. Pd, “Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”
(CV Sanur Untung, 2020) h. vii-viii
5
beriman dan ikhlas diantara kalian serta meninggikan kedudukan orang-orang
berilmu berderajat-derajat dalam hal pahala dan tingkat keridhaan. Allah mahatahu
tentang amal kalian, tidak ada suatu amal kalian pun yang tersembunyi bagi-Nya
dan Dia akan memberi kalian balasan. Ayat ini mengandung isyarat tentang
Banyaknya tugas dari berbagai mata pelajaran yang diberikan oleh pendidik sebagai
evaluasi dengan tenggang waktu yang terbatas, sedangkan peserta didik belum pasti
paham mengenai materi yang telah disampaikan. Mereka juga cenderung bosan dan
Namun permasalahan minat belajar siswa di era pandemi seperti yang telah
dijelaskan tadi tidak terlepas dari tingkat kreativitas dan kemampuan guru dalam
yang kreatif dan inovatif dalam pembelajaran agar peserta didik tetap mau
mudah diakses oleh siswa, hingga media pembelajaran yang menarik dan bervariasi
agar siswa tidak mudah bosan. Istilah e-learning memiliki banyak arti karena
memiliki macam arti penggunaan saat ini. 8 Hal ini bisa diatasi jika pendidik bisa
7
Tim Ulama Mushaf Syarif Mujamak Malik Fahd, Terjemah At-Tafsir Al-Muyassar, (Surakarta:
2016), h.543
8
Meda Yuliani, dkk “Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan” (Yayasan
Kita Menulis, 2020) h:3
6
Mungkin beberapa aplikasi seperti zoom, google meet, class room dan lain-
lain bisa diakses kapanpun dan dimanapun ketika tersambung dengan jaringan
efektif dan menarik perhatian siswa untuk selalu mau mengikuti pembelajaran.
Dimana media pembelajaran yang dirancang dengan baik akan sangat membantu
kepala sekolah bagian kurikulum dalam hal ini ibu Andi Azizah Iqbal, S.Si, bahwa
SMAS Semen Tonasa menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Pangkep yang
pendidik dan kependidikan di SMAS Semen Tonasa tidak lagi kaku dalam
digunakan di SMAS Semen Tonasa adalah Google for Education yang didalamnya
telah terdapat Google Site, Google Drive, serta aplikasi pendukung pendidikan
lainnya yang dimiliki oleh Google. Sejak mei 2021, Yayasan Kesejahteraan Semen
Tonasa yang merupakan yayasan Induk dari SMAS Semen Tonasa telah
pendidik dan tenaga kependidikan. Seluruh guru mata pelajaran diarahkan untuk
membuat media pembelajaran berbasis online melalui layanan google. Dari hasil
9
Meda Yuliani, dkk “Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan” (Yayasan
Kita Menulis, 2020) h:2
7
pelatihan tersebut kemudian dibuat website induk yang merangkum semua
administrasi maupun data pembelajaran yang dapat diakses melalui alamat website
tersebut, pada saat diterapkannya aturan belajar dengan sistem dalam jaringan, guru
mengajar.
pembelajaran yang sesuai untuk kondisi peserta didik. Agar pembelajaran online
dengan menggunakan media pembelajaran google site pada saat pandemi dapat
memperhatikan hal tersebut pendidik materi ajar yang mampu dengan mudah
diserap oleh peserta didik dan akan mendukung peserta didik dalam meraih capaian
nilai yang diinginkan atau melalui proses belajar dengan menggunakan metode
yang tepat peserta didik dapat mengkaji dan menerapkan pengetahuan sehingga
tersebut ialah peserta didik akan lebih mudah memahami pembelajaran yang telah
disampaikan, sehingga media google site ini dapat diaplikasikan pada saat
10
Abdullah, “ Pendekatan dan Model Pembelajaran Yang Mengaktifkan Peserta Didik “ ,
Edureligia, Vol. 1 (2017), h.46
8
“Pengembangan Penggunaan Media Pembelajaran Google Site Pada Materi Sistem
Ekskresi Kelas XI SMAS Semen Tonasa”. Dalam hal ini peneliti berharap adanya
sehingga peserta didik bisa lebih berperan aktif dalam kegiatan pembelajaran di
kelas.
B. Rumusan Masalah
sebagai berikut:
pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI SMAS Semen
Tonasa ?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini harus ada tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari penelitian
9
2. Untuk mengetahui tingkat validitas media pembelajaran google site pada
Tonasa.
google site pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI
Tonasa.
D. Manfaat Penlitian
1. Manfaat Teoritis
wawasan dan ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan media pembelajaran google
2. Manfaat Praktis
a. Bagi pendidik
pada pembelajaran daring terutama saat mata pelajaran Biologi sehingga dapat
10
b. Bagi peserta didik
disampaikan menggunakan media google site. Sehingga media google site ini dapat
c. Bagi peneliti
dan menambah pengetahuan yang bermanfaat untuk diaplikasikan nanti saat sudah
d. Bagi umum
selanjutnya.
E. Deskripsi Produk
merupakan salah satu produk dari Google sebagai tools untuk membuat website.
Google Sites menyediakan sebuah website builder yang dapat digunakan untuk
Tonasa bekerjasama dengan Google Education Group (GEG) Sulawesi Selatan dan
yang bisa diberi nama sesuai nama instansi sendiri. Adapun produk yang digunakan
adalah Google Suite for Education (GSE) yang terintegrasi dengan seluruh layanan
google dengan penggunaan domain Pendidikan sekolah atau sch.id. Domain yang
awal dalam membuat website produk google ini yaitu dengan membuat konsol
11
admin yang nantinya akan mengatur seluruh hak akses keanggotaan tenaga
pendidik maupun siswa. Hak akses dibuat dengan menggunakan email domain
google drive yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan data materi pembelajaran
F. Definisi Operasional
berikut:
1. Pengembangan
a) Penggunaan
pemakaian sesuatu.
b) Media Pembelajaran
media pembelajaran ini berperan sebagai perantara antara guru dan peserta didik
12
c) Google Site
Google site merupakan produk yang dibuat oleh google sebagai alat
membuat situs website untuk keperluan pribadi ataupun kelompok, baik untuk
keperluan personal atau korporat. Google site merupakan cara termudah dalam
membuat informasi yang bisa diakses oleh orang yang membutuhkan secara cepat
dan orang-orang dapat bekerja sama dalam situs untuk menambahkan berkas file
lampiran serta informasi dari aplikasi google lainnya seperti google docs, sheet,
form, calendar, awesome table dan lain sebagainya.Jadi, google site adalah produk
dari google berupa situs website yang bisa dimanfaatkan sebagai salah satu media
pembelajaran.
pembelajaran pada google site, bagaimana siswa dalam mengakses google site,
serta kemudahan yang didapatkan oleh siswa saat mempelajari materi pada google
site. Pada media pembelajaran google site ini terdapat banyak keunggulan yang bisa
Mata pelajaran biologi merupakan salah satu bidang kajian dari ilmu
penting karena peserta didik dapat melatih kemampuan berpikir dan memecahkan
13
G. Peneliti Terdahulu
google site tidak ditemukan. Ada beberapa penelitian yang menggunakan media
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MtSN 4 Jombang
oleh Islamiah dan Irzha Nurd pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di MTsN
2020/2021. Dari perhitungan secara manual didapatkan thitung yaitu 2,1279 dan
tabel yaitu 2,00172, perbandingannya 2,1279 > 2,00172. Melalui aplikasi SPSS
for Windows versi 21 yang menunjukkan hasil Sig. (2-tailed) sebesar 0,038. <
media pembelajaran google site dalam meningkatkan minat belajar siswa pada
11
Islamiah, Irzha Nur (2021) Efektivitas penggunaan media pembelajaran Google Site dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTsN 4
Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya
14
2. Pemanfaatan Media Pembelajaran Google Sites Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor oleh
SMP Islam Asy- Syuhada yaitu siswa kelas VII dalam menggunakan media
menjelaskan materi dengan mengunggah materi pada google sites, siswa tidak
perlu copy file menggunakan flashdisk sehingga siswa tidak perlu kerepotan
Sosiologi Kelas X oleh Muhamad Khabib Cahyo Nugroho pada tahun 2021.
Media pembelajaran Google Sites telah diterima serta dinyatakan layak oleh ahli
media, ahli materi, dan guru sosiologi. Uji kelayakan dengan ahli media 1
dilakukan sebanyak tiga kali hingga media diterima. Perolehan jumlah skor
mendapatkan nilai sebesar 93 dengan nilai rata-rata sebesar 4,65 yang tergolong
dilakukan sebanyak dua kali hingga media diterima dengan perolehan jumlah
skor sebesar 93 dengan nilai rata-rata sebesar 4,65 yang tergolong kategori
“Sangat Layak”. Kemudian uji kelayakan dengan ahli materi 1 juga dilakukan
12
Rosyiana (2021), Pemanfaatan Media Pembelajaran Google Sites Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
15
sebanyak tiga kali hingga diterima. Perolehan jumlah skor mendapatkan nilai
sebesar 88 dengan nilai rata-rata sebesar 4,89 yang tergolong kategori “Sangat
Layak”. Sementara uji kelayakan dengan ahli materi 2 dilakukan sebanyak dua
kali hingga diterima dengan perolehan jumlah skor sebesar 78 dengan nilai rata-
rata 4,33 yang tergolong kategori “Sangat Layak”. Pada uji kelayakan dengan
guru sosiologi hanya menempuh satu kali hingga diterima. Perolehan dari
seluruh jumlah skor sebesar 183 dengan nilai rata-rata 4,60 yang termasuk
pembelajaran.13
SMP Kelas VIII oleh Roni Hardianto pada tahun 2022. Penilaian oleh respon
Dalam Upaya Peningkatan Peserta Didik Pada Pelajaran PAI Kelas VIII di SMP
Ali Maksum Krapyak Yogyakarta Tahun Pelajaran 2021 oleh Atik Syakiroh
pada tahun 2021. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan pada bab
13
Muhamad Khabib Cahyo Nugroho (2021), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Google Site Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X, Universitas Negeri Yogyakarta
14
Roni Hardianto (2021) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web (Google Site) Di
Tingkat SMP Kelas VIII , Universitas Muhammadyah Sumatera Utara
16
penggunaan Google Sites sebagai media pembelajaran jarak jauh dalam upaya
meningkatkan prestasi peserta didik pada pelajaran PAI kelas VIII di SMP Ali
tersebut dibuktikan dengan adanya data kenaikan rata-rata nilai dari 72,59
menjadi 85,36 yaitu sebesar 17,5% yang termasuk dalam kategori cukup
efektif.15
H. Tinjauan Teoritis
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dimana belajar juga merupakan
suatu aktivitas atau psikis yang berlangsung yang terjadi dalam interaksi aktif
perubahan positif yang dilakukan oleh peserta didik dan didukung oleh tenaga
pendidik dengan tujuan untuk mencakup kebutuhan peserta didik baik dari segi
yang artinya perantara, sedangkan dalam Bahasa Arab media berasal dari kata
15
Atik Syakiroh (2021), Efektivitas Penggunaan Google Sites Sebagai Media Pembelajaran Jarak
jauh Dalam Upaya Peningkatan Peserta Didik Pada Pelajaran PAI Kelas VIII di SMP Ali
Maksum Krapyak Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia
16
A Purba, Ramen dkk,”Pengantar Media pembelajaran”(Yayasan Kita Menulis,2020),h.3
17
“wasilah” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
dengan pembelajar, hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat lunak
tertentu.17
17
Sumuharsoni, Hasbiyatul, “Media Pembelajaran”,(Jember: Pustaka Abadi, 2017), h.9-10
18
peserta didik, pendidik dan sumber belajar dapat terjadi secara interaktif. Dapat
Beberapa informasi dan konsep materi yang bersifat abstrak, kompleks, tidak
dapat hanya disampaikan secara verbal saja. Sehingga,perlu adanya alat bantu
materi yang bersifat abstrak, kompleks, rumit dapat dikonkretkan melalui media
● Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. Beberapa
learning,mobile learning, web based learning yang dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja menembus batas ruang dan waktu.materi pembelajaran data
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran yang
pelajar.19 Biasanya dalam pembuatan media,media yang dibuat harus ssuai dengan
ketersdiaan bahan, jika saat pembuatan ada bahan yang kurang atau perlu untuk
18
Abi Hami, Mustofa, dkk, “Media Pembelajaran” (Yayasan Kita menulis, 2020),h.7-8
19
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran”( Yayasan Kita Menulis,2020) h.9
19
ditambah maka perlu adanya penjelasan pada alat dan bahan, sehingga ada
kesesuaian antara list alat dan bahaan pada saat persiapan pembuatan media.20
merupakan sarana atau alat sebagai perantara yang berisi informasi atau pesan yang
pengajaran yang efektif dan efisien. Media pembelajaran juga dapat merangsang
pikiran, perhatiaan dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Adapun indikator-
indikator pengetahuan tentang media pendidikan yang harus dikuasai oleh seorang
guru ialah: (1) mengetahui ciri umum media Pendidikan, (2) mengetahui cara
memilih dan mempersiapkan media pendidikan sederhana seperti gambar, peta dan
belajar mengajar dan, (4) mengetahui cara menyesuaikan media yang digunakan
Istilah media berubah-ubah dari waktu ke waktu. Mulai dari alat peraga,
Seiring dengan perkembanganb teknologi yang canggih, saat ini muncul istilah e-
Learning. Huruf “e” adalah singkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran
20
Atiko, “Muda Membuat Media Pembelajaran”, (Gresik: Caramedia Communication,2018), h.6-
7
21
Rasyid Karo-karo, Isran, Rohani, “ Manfaat Media Dalam Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan
dan Matematika, (2018), 7.1, h.94
20
berupa alat elektronik, meliputi CD multimedia interaktif sebagai bahan ajar offline
Dari uraian penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi media
adalah untuk mempermudah dan memperjelas konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana, konkret, dan mudah untuk dipahami. Selain itu, media
juga berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sarana atau
alat yang dapat dilihat (visual) oleh siswa untuk mendorong motivasi dan minat
untuk belajar menggunakan media berbasis online yang bisa diakses kapanpun dan
Dalam Surah Al-Alaq ayat 3-5 dijelaskan bahwa media memiliki peran
(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak
diketahuinya”. (Al-Alaq:3-5)
Dari beberapa ayat tersebut, dapat kita lihat bahwa Allah menjelaskan
proses belajar mengajar manusia yang semula tidak tahu menjadi tahu dengan
menggunakan perantara atau media berupa pena. Menurut tafsir, yang dimaksud
22
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jember: Pustaka Abadi,
2018), h. 10.
21
dengan pena yaitu baca tulis.23 Dari sini secara tidak langsung Allah
media ini sangat penting dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan media,
sumber belajar.
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar untuk dilihat
sehingga akan nampak dengan jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau
23
M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Misbah, Vol.15 (Jakarta: Lentera Hati, 2000), h. 327.
24
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jember: Pustaka Abadi,
2018), h. 11.
22
c. Jenis Media Pembelajaran
Ada banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
jenis-jenis media pembelajaran. Ada yang melihat dari sisi aspek fisiknya dan ada
yang melihat dari sisi asek pancaindra. Tetapi pada dasarnya jenis-jenis media
1) Media visual, yaitu jenis media yang dapat dilihat atau mengandalkan panca
indra. Misalnya, foto, komik, gambar tempel, poster, majalah, buku, miniature,
2) Media audi, yaitu media yang dapat didengar dan mengandalkan indra telinga
sebagai salurannya. Misalnya, suara,music dan lagu, alat musik, siaran radio,
3) Media audio visual, yaitu media yang bisa didengar dan secara bersamaan juga
4) Multimedia, yaitu semua jenis media yang terangkum menjadi satu. Misalnya,
25
Satrianawati, “Media Dan Sumber Belajar”(Yogyakarta: Depublish,2018) h.10
23
dialami oleh masing-masing pelajar, dengan berkembangnya zaman tentu media
dibutuhkan. Media pembelajaran yang sederhana juga cocok pada anak usia dini
hingga sekolah dasar dimana pada usia tersebut anak masih mengalami
digunakan tidak harus mahal, mutakhir, dan canggih, tetapi dapat juga
digunakan. Bisa juga kepada peserta didik dengan karakteristik tertentu, jenis
sumber belajar yang sederhana dapat merupakan pemecahan masalah yang tepat.27
d. Model-Model Pengembangan
dalam dua model yaitu: model konseptual dan model prosedural. Model konseptual
yaitu model yang menghubungkan antarkonsep satu dengan yang lain dengan
berurutan dari awal sampai akhir.28 Contoh model prosedural adalah model Kemp,
26
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran”( Yayasan Kita Menulis,2020) h.69
27
Abidin, Zainul,”Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran”, JurnalKajian Teknologi
Pendidikan (2016) vol.1,no 1, h.9
28
Kuswara, Kursus Pamong Belajar Kompeten Melalui Moda Daring, 2021,
h.13(www.direktori.pauddikmasjabar.kemendikbud.go.id) . Diakses tanggal 17 Oktober 2022 jam
13.03.
24
1) Model Addie
Model dari hasil pemikiran Branch ini mencakup 5 tahapan seperti: Analyze
2) Model Kemp
Model ini berasal dari hasil pemikiran Kemp yang menyatakan bahwa
manapun disebuah siklus. Terdapat beberapa elemen pada model ini yang meliputi:
29
Robert Maribe Branch, Instructional Design: The ADDIE Approach, (USA: Springer, 2009), h.
1.
30
Kemp (1994), dalam Siti Osa Kosassy, “Mengulas Model-Model Pengembangan Pembelajaran
dan Perangkat Pembelajaran”, Jurnal PPKn & Hukum 14, no. 1 (2019): h. 156-159.
25
3) Model Dick-Carey
Model hasil ciptaan Walter Dick & Lou Carey ini hampir serupa dengan
defenisi Kemp yang membedakannya ialah pada model ini terdapat unsur
tujuan dan karakter peserta didik, analisis instruksional, perumusan tujuan kinerja,
4) Model 4-D
Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) yang digunakan sebagai alur dalam
model ini digunakan untuk pelatihan guru (training teacher) untuk anak-anak
31
Trianto, Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Surabaya: Pustaka Ilmu,
2007), h. 61.
32
Muh. Khalifah Mustamin, dkk., Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 55.
26
model4D (four-D) juga untuk mengembangkan perangkat pembelajaran dan dapat
Berikut penjelasannya:34
1) Pendefinisian (Define)
dan materi yang akan dikembangkan. Tahap Define terdiri dari lima langkah yaitu:
pengembangan pembelajaran.
keterampilan.
33
Rochmad, “Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika”, Jurnal
Kreano, Vol.3 No.1, Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 2012, h.
34
Muchamad Subali Noto, “Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound)”, Infinity: Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.3 No.1, 2014, h.24-25
27
e) Perumusan tujuan pembelajaran, untuk mengkonversikan hasil yang telah
diperoleh pada langkah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-
tujuan khusus.
1) Desain (Design)
Tahap ini dilakukan setelah tujuan pembelajaran ditetapkan. Pada tahap ini terdiri
b) Pemilihan format sangat berkaitan dengan pemilihan media maka dari itu
perlu dipertimbangkan.
c) Desain awal merupakan inti dari proses pembelajaran yang akan diterapkan.
2) Pengembangan (Develop)
3) Pendesiminasian (Disseminate)
35
Rodi Satriawan, Keefektifan Model Search, Solve, Create, and Share Ditinjau dari Prestasi,
Penalaran Matematis, dan Motivasi Belajar, Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2017, h.90 15
28
Tahap ini merupakan tahap terakhir jika perangkat pembelajaran
memperoleh nilai positif dari tenaga ahli melalui tes pengembangan perangkat
pembelajaran, lalu dikemas dan diterapkan untuk skala yang lebih luas.
pembelajaran berbasis online. Salah satu produk dari google yang bisa
dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan secara gratis adalah google site. Di sini
pribadi atau kelompok, baik untuk keperluan personal atau korporat. Google sites
pembelajaran dengan cepat dan bisa diakses dimana pun dan kapan pun. Google
sites dapat memberikan efektif dalam proses pembelajaran jarak jauh dalam kondisi
dan guru. Manfaat google sites yaitu sebagai berikut (1) google sites dapat membuat
siswa lebih menarik dan menyenangkan (2) google sites dapat memberikan materi
pembelajaran yang bisa diunduh sehingga siswa dapat belajar dari materi dimana
pun dan kapan pun (3) google sites dapat memberikan materi yang dari awal sampai
akhir pertemuan , siswa dapat membaca kembali materi yang diberikan oleh guru
karena materi tidak otomatis hilang (4) siswa dapat mengupload tugas yang sudah
29
pengumuman tersendiri mengenai tugas, atau informasi yang lain. Oleh karena itu
pada artikel kali ini akan membahas mengenai bagaimana pemanfaatan google sites
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di masa pandemi ini agar menjadi optimal
dapat berupa teks, gambar, video, sehingga pendidik bisa mem variasinya. Selain
itu, google site ini sangat mudah diakses, peserta didik hanya butuh gadget/laptop
dengan mudah.
2) Layanan disimpan pada domain Google.com. yang artinya alat pencarian akan
36
Rosiyana,”Pemanfaatan Media Pembelajaran Google Sites Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor”,Jurnal Ilmiah
Korpus (2021) v0l.5(2): h.219
30
Kekurangan google site menurut Suryanto (2018) dalam buku Abigail
web.
gadget tertentu37
Dalam penggunaan media, ada beberapa hal yang perlu disiapkan agar
media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dan efisien sehingga akan
langkah yang perlu disiapkan dalam penggunaan media pembelajaran google site
Agar siswa dapat mengakses google site, guru harus membuat halaman
website terlebih dahulu. Setelah itu guru bisa mencantumkan materi sesuai dengan
silabus pembelajaran. Saat mencantumkan materi, guru juga bisa sambil mendesain
halaman website agar terlihat lebih menarik. Seperti mengubah font tulisan, warna
youtube berisi video yang berhubungan dengan materi, dan lain sebagainya.
Menulis, 2022): h. 83
31
Semakin kreatif guru dalam mendesain halaman website, akan semakin menarik
Guru juga bisa memberikan tugas melalui google form yang sudah
terhubung di halaman website. Tugas ini dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu, google form juga dapat
Saat guru memberikan link halaman website yang sudah berisi materi
kepada siswa, diharapkan semua siswa mau membuka link tersebut untuk
mempelajarinya. Guru bisa melihat seberapa banyak siswa yang mengakses google
site tersebut dengan menggunakan google analytics yang merupakan salah satu fitur
Kemudian siswa juga harus mengerjakan tugas sebagai evaluasi. Hasil dari
tugas siswa yang telah dikumpulkan melalui google form dapat dilihat oleh guru.
Selanjutnya guru dapat menganalisis seberapa tinggi tingkat pemahaman siswa, jika
Maksud dari kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjaga apakah telah
38
Arief Sadiman, dkk, Media Pendidikan, pengertian, pengembangan dan pemanfaatannya,
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 197.
32
2. Sistem Ekskresi
Pada dasarnya manusia makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah dengan
tumbuhan dan binatang karena selain manusia diberikan oleh Allah sebuah akal
untuk berfikir dan merenungkan segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini
Allah SWT, manusia juga tersusun dari komponen-komponen yang sangat rumit
sekaligus kompleks yang apabila dilihat dan dikaji secara mendalam akan diketahui
bahwa sekecil apapun komponen yang membentuk tubuh manusia itu akan
memiliki fungsi tersendiri dan tidak akan pernah sia-sia. Manusia sendiri adalah
makhluk hidup yang bersel banyak dimana kumpulan sel ini akan membentuk
jaringan dan kumpulan jaringan tersebut akan membentuk sistem organ, sedangkan
kumpulan sistem organ akan membentuk individu atau organisme dengan organ
manusia yang memiliki peran dan fungsi yang sangat vital untuk mengatur kerja
tubuh manusia. Ini merupakan nikmat yang telah diberikan Allah SWT begitu besar
kepada manusia yang patut kita syukuri dan kita sadari banyak sekali nikmat yang
diberikan kepada umat Islam tidak akan mampu untuk menghitungnya hal ini
Terjemahnya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu
33
tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
Terjemahnya: “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah,
meminta pertolongan”.
manusia serta segala hal yang ada didalamnya agar selain manusia bersyukur,
manusia juga berusaha untuk berpikir dan merenungkan proses-proses fisiologi apa
saja yang terjadi pada tubuh manusia. Pada dasarnya di dalam tubuh manusia selalu
terdapat proses yang bertujuan untuk menghasilkan energi salah satunya adalah
melalui proses metabolisme yakni pembentukan atau pemecahan zat yang bertujuan
protein dan lemak juga menghasilkan sampah seperti amonia, kreatinin, uap air dan
sisa garam garam mineral yang berlebihan yang apabila zat-zat tersebut tidak
dikeluarkan maka akan beracun dan berbahaya bagi tubuh dan salah satu sistem
organ yang berperan dalam proses pengeluaran ini adalah sistem ekskresi.
mengeluarkan zat sisa metabolism yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme, seperti garam, zat racun, kelebihan vitamin, kelebihan air, gas dan
komponen zat organic lainnya akan dikeluarkan dari tubuh melalui Alat ekskresi.
Pada manusia, zat sisa metabolisme akan diangkut oleh darah dan dibawa menuju
34
organ ekskresi berupa ginjal, kulit dan paru-paru untuk kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh.
dibongkar atau dipecah guna menghasilkan energi yang digunakan oleh tubuh
berguna, juga menghasilkan senyawa-senyawa sisa yang tidak berguna. Selain tidak
berguna, zat-zat sisa juga dapat meracuni tubuh. Berbagai sisa metabolisme yang
Karbon dioksida dan air merupakan sisa pembakaran zat-zat makanan yang
berasal dari karbohidrat, lemak, ataupun protein selama proses respirasi. Karbon
keracunan. Namun, jika jumlahnya tidak berlebihan,gas ini tidak berbahaya dan
air juga harus dibuang dari tubuh karena dapat mengganggu tekanan osmosis sel.
2) Amonia (NH₃)
amino. Amonia Yang terbentuk merupakan bahan yang sangat beracun bagi sel-sel
tubuh sehingga harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Amonia merupakan gas yang
35
3) Urea (CO(NH₂)₂)
Urea lebih sukar larut didalam air dan lebih tidak beracun dibandingkan
dengan ammonia. Oleh karena itu, hanya sedikit air yang diperlukan untuk
melepaskan urea dari dalam tubuh. Urea dibentuk dari ammonia dan karbon
4) Asam Urat
(adenin dan guanin). Asam urat memiliki molekul yang lebih besar daripada urea.
Senyawa ini bersifat tidak larut sehingga tidak beracun bagi organisme. Bersama-
sama dengan ammonia dan urea, asam urat termasuk bahan-bahan buangan yang
mengandung nitrogen.
Sel-sel darah merah memiliki umur yang terbatas dan harus dirombak setiap
menghasilkan zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin yang berwarna.39
39
Sri Pujianto & Rejeki S.F.Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XII SMA dan MA (Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2016) h. 162
36
1) Ginjal
Fungsi Ginjal:
Struktur Ginjal:
Setiap ginjal terdiri atas bagian luar adalah korteks renalis dan bagian dalam
adalah medulla renalis. Pada bagian korteks dan medula renalis. Pada bagian
korteks dan medula terdapat ribuan nefron. Nefron ini adalah unit operasional
ginjal. Komponen yang tampak berupa tubula yang disebut tubula neprik (nephric
tubule),bagian ujung tubula ini meluas disebut kapsula neprik (nephric capsule)
yang tediri atas 2 lapisan.pada akhir tubula neprik berhubungan dengan duktus
dari beberapa tubula neprik. Kumpulan beberapa duktus koleduktus ini Bersatu
membentuk ureter. Saluran ini membawa urine menuju kantong urinaria. Ujung
akhir dari saluran ini adalah uretra. Sebuah nefron banyak dikelilingi oleh
pembuluh darah. Pembuluh darah arteri masuk ke dalam kapsula neprik membentuk
37
satu ayaman yang disebut glomerulus. Ada 2 macam proses yang terjadi didalam
ginjal, yaitu:
a) Proses Filtrasi
Pada proses ini semua zat-zat yang terdapat didalam darah mampu
bowman. Pada filtrasi kekuatan sangat penting. Dengan tekanan yang kuat ini setiap
komponen darah bisa melewati glomerulus dan dinding kapsula sehingga sampai
pada rongga lapis atau tubula neprik. Dua komponen darah yang tidak bisa
melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen-komponen
atau filtrat yang demikian disebut dengan urine kapsula (urine primer).
b) Proses Reabsorbsi
Pada proses ini zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan diserap dan
diserap adalah,air, glukosa, asam amino, NaCl. Akan tetapi ada zat-zat yang perlu
dibuang kembali yang langsung lewat pembuluh darah yaitu kalium (K). proses
yang demikian disebut augmentasi. Setelah proses diatas maka terbentuklah urine
sejati. Selanjutnya urine sejati ini menuju ke kantong urinaria lewat ureter.
1) Kulit
Fungsi Kulit:
a) Pelindung tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman, panas dan zat kimia.
38
b) Alat indra.
e) Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam
Struktur kulit:
- Stratum korneum atau lapisan zat tanduk :Meruakan lapisan sel mati atau sel yang
mengelupas.
Terdiri atas:
- Akar rambut.
- Pembuluh darah
- Saraf
39
2) Hati
Fungsi hati:
Struktur hati:
b) Pada hati terdapat pembuluh-pembuluh darah dan empedu yang disatukan oleh
kapsula Glison.
c) Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi hati dan vena porta hepatica.
3) Paru- Paru
Fungsi paru-paru:
Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan air dan CO₂. kedua zat yang
merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan
tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveolus paru-paru.dalam plasma
darah, CO₂ Sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO₃ dan sekitar 25% diikat
oleh Hb dalam bentuk karbomino hemoglobin dan sangat sedikit yang larut dalam
bentuk H₂CO₃.
40
1) Gangguan Fungsi Ginjal
protein lain pada urine akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
c) Polyura, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat banyak
d) Oliguria, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat sedikit
f) Diabetes mellitus, atau kencing manis yaitu suatu penyakit yang disebabkan
kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.
a) Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar keringat yang umum yang
b) Eksem, suatu pnyakit ekskresi pada kulit yang kronis ditandai dengan gatal,
c) Kudis atau Skabies (seven years itch),suatu gangguan kulit yang dapat
sistem Ekskresi.
41
d) Piruvat kutanea, penyakit kulit ini dengan gejala rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis,
D. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
konsep penelitian dan pengembangan dikenal pula dengan istilah Research and
dilakukan untuk menciptakan sebuah produk dengan cara diuji tingkat keefektifan
pada produk tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan ekplorasi dengan tujuan
& Kepulauan. Dengan objek penelitian peserta didik kelas XI MIA 1 SMAS Semen
3. Model Pengembangan
40
Suwarno, Panduan Pembelajaran Biologi XI Untuk SMA & MA (Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009) h.127
42
kunci utama meliputi: pendefinisian (define), perancangan (design), pengembangan
pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design,
1) Pendefinisian (Define)
dan materi yang akan dikembangkan. Tahap Define terdiri dari lima langkah yaitu:
pengembangan pembelajaran.
keterampilan.
41
Muh. Khalifah Mustamin, dkk., Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 55.
43
e) Perumusan tujuan pembelajaran, untuk mengkonversikan hasil yang telah
diperoleh pada langkah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-
tujuan khusus.
2) Desain (Design)
Tahap ini dilakukan setelah tujuan pembelajaran ditetapkan. Pada tahap ini terdiri
b) Pemilihan format sangat berkaitan dengan pemilihan media maka dari itu
perlu dipertimbangkan.
c) Desain awal merupakan inti dari proses pembelajaran yang akan diterapkan.
3) Pengembangan (Develop)
44
4) Pendesiminasian (Disseminate)
memperoleh nilai positif dari tenaga ahli melalui tes pengembangan perangkat
pembelajaran, lalu dikemas dan diterapkan untuk skala yang lebih luas.
4. Instrumen Penelitian
dibawa ini :
a. Lembar Validasi
pengembangan 4D ialah lembar validasi, yang dimana lembar ini akan diisi
validator ahli materi dan juga desain dengan tujuan validasi ini untuk menghasilkan
produk yang dinilai valid berlandaskan revisi validator. Hasil revisi validator
b. Angket
nantinya akan dipergunakan guna mendapatkan data atau informasi tertentu dari
responden. Pada penelitian ini digunakan angket peserta didik, yang melibatkan
peserta didik sebagai responden. Angket ini akan diberikan kepada peserta didik
45
c. Tes Hasil Belajar
terhadap materi yang telah diterima dari pendidik. Tes dievaluasi setelah peserta
didik diberikan seperangkat materi sebelumnya, dan tes diberikan untuk menilai
materi ajar yang diberikan untuk peserta didik memberikan hasil pengukuran yang
baik pula. Sumber data diperoleh dari hasil tes belajar yang telah dilakukan, selain
digunakan sebagai data dalam penelitian ini, hasil tes juga dapat menjadi acuan
untuk pendidik dan sekolah agar bisa meningkatkan lagi kualitas pembelajaran
yang ada di sekolah. Selain itu, adanya pengukuran ini dapat memacu semangat
belajar peserta didik untuk mendapat hasil yang lebih maksimal dari hasil tes yang
telah diikuti sebelumnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes hasil belajar
berrdasarkan materi (isi yang disajikan), bahasa, waktu, metode sajian, dan sarana
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipilih untuk digunakan
46
a. Data Uji Kevalidan
Data uji kevalidan dilakukan oleh Validator yang akan memvalidasi Media
Pembelajaran dan Isi melalui lembar uji kevalidan. Uji validasi dimaksudkan untuk
mendapatkan validasi dari pihak profesional dalam suatu bidang terkait tingkat
daya guna produk yang dihasilkan, penilaian ini kemudian akan menjadi dasar
kelayakan dilakukan dengan menjadikan pihak pendidik sebagai tim penilai yang
penggunaan bahasa serta visualisasi yang ditampilkan dalam poster. Produk poster
ini harus memperoleh nilai dalam kategori cukup valid untuk kemudian dapat
Data uji kepraktisan didapatkan dari hasil survei dengan kuisioner yang diisi
oleh peserta didik serta lembar observasi pendidik. Perolehan data dari proses
peserta didik pada tes akhir tentang materi pembelajaran. Tingkat nilai yang
ditentukan untuk mata pelajaran Biologi di SMAS Semen Tonasa yaitu nilai 75.
47
6. Teknik Analisi Data
Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif atau teknik pengolah data yang memproses data dalam bentuk angka.
Proses analisis data dilakukan untuk mendapatkan nilai kelayakan dari media
pembelajaran yang telah diujikan, merujuk kepada data yang telah didapatkan. Tiap
a. Analisis Kevalidan
2) Menetapkan nilai rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk
𝛴𝑗𝑛 = 1𝑣
̅̅̅̅
𝑙𝑗
𝑘𝑙 =
𝑛
Keterangan:
n = Banyaknya kriteria
𝑉𝑖𝑗̅̅̅̅̅̅̅̅ = Skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i oleh validator ke-j
42
Prusdianto dkk, “Perancangan Perangkat Pembelajaran Drama Radio/Televisi Berbasis Cerita
Rakyat Sulawesi Selatan”, Jurnal Imajinasi 3, no. 2 (2019): h. 4-5.
48
1) Mencari rata-rata nilai untuk tiap aspek dengan menggunakan rumus:
𝑛
∑𝑗=𝑖 ̅̅̅̅
𝑘𝑙 𝐽
𝐴𝑙 =
𝑛
Keterangan:
n = banyaknya kriteria
𝛴𝑗𝑛 = 𝑖 ̅̅̅
𝐴𝑙
𝑣𝑎 =
̅̅̅
𝑛
Keterangan:
n = Banyaknya aspek
3) Menetapkan kategori validitas setiap kriteria 𝐾𝑖̅̅̅̅̅̅̅̅ atau rerata aspek 𝐾𝑖̅̅̅̅̅̅̅̅ atau rerata
43
Suryo Hartanto, Mobalean Maning (Model Pembelajaran Berbasis Lean Manufacturing)
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 64
49
2,2 < v ≤ 2,8 Cukup Valid
pada materi Sistem Ekskresi, kategori kevalidan yang akan dicapai yaitu kategori
didik yang kemudian nilai rata-ratanya ditentukan dan dirujuk dalam selang
∑𝑛𝑗=0 𝐴𝑖
𝑥𝑖 =
𝑛
Keterangan:
Ai = rata-rata aspek
n = banyaknya aspek
44
S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan
Calon Pendidik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 238.
50
2) Menetapkan kategori kepraktisan tiap kriteria (Ki) atau rata aspek (Ai) atau
rata total (Xi) dengan kategori kepraktisan yang telah ditetapkan. Kelompok
Nilai Kriteria
rata mencapai 2,5 ≤ Xi ≤ 2,5 (cukup praktis). Revisi dan saran validator akan
dikerjakan apabila tidak memenuhi nilai tersebut dan meninjau dari komponen yang
terhitung kurang, lalu dilaksanakan kembali analisis dan validasi ulang. Begitu
secara terus-menerus sampai nilai x minimal berada pada kriteria cukup praktis.46
media media pembelajaran poster dengan metode Pictorial Riddle pada materi
struktur dan fungsi jaringan tumbuhan yang telah dikembangkan peneliti dengan
berdasarkan informasi tes hasil belajar dari peserta didik. Peserta didik
45
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 145.
Nurdin, “Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif
46
Untuk Menguasai Bahan Ajar”, Disertasi (Surabaya: PPS UNESA, 2007), h. 143-145.
51
dideskripsikan berhasil jika mendapatkan nilai yang lebih besar atau nilai yang
sama dengan nilai KKM yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 78. Ketuntasan
belajar klasikal tercapai jika jika 80% peserta didik mencapai nilai yang sama atau
lebih besar dengan nilai KKM.47 Informasi tes hasil belajar ini selanjutnya akan
diuraikan dengan cara kuantitatif deskriptif. Penetapan hasil tes belajar peserta
Keterangan:
Keterangan:
ΣPeserta didik yang Tuntas Belajar = Jumlah peserta didik yang tuntas belajar
47
Ety Setiawati, dkk., “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Pada Materi Animalia Kelas X
SMAN 1 Pontianak”, Jurnal Bioeducation 4, no. 1 (2017): h. 50.
48
Ety Setiawati, dkk., “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Pada Materi Animalia Kelas X
SMAN 1 Pontianak”, Jurnal Bioeducation 4, no. 1 (2017): h. 50.
49
Neni Triana, LKPD Berbasis Eksperimen: Tingkatkan Hasil Belajar Siswa (Bogor: Guepedia,
2021), h. 34.
52
c) Mengelompokkan kemampuan peserta didik dengan berdasarkan teknik
kategorisasi standar yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar50
< 60 - 80 Efektif
system ekslresi yang dikembangkan dapat dikatakan bersifat efektif apabila peserta
didik mencapai nilai > 80 yang termasuk dalam kategori sangat efektif dan minimal
50
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h.
242.
53