NIM : 20500118047
A. Latar Belakang
mengharuskan setiap individu saling menjaga jarak antara satu dengan yang lain.
dimana guru dituntut untuk mencari, memilih dan menggunakan sumber belajar
dan media pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan tujuan dan materi
arah atau dengan metode ceramah dapat membuat situasi belajar yang sangat
1
Ali Sadikin, Afreni Hamidah “Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid 19” BIODIK:
Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi (2020) Vol 6. No. 2. H: 214-224
2
Satruianawati,” Media dan Sumber Belajar”, (Yogyakarta: Depublish, 2018), h.7
1
membosankan dan motivasi belajara yang kurang saat proses belajar mengajar
akan dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran
yang akan digunakan dalam menyampaikan pesan atau ilmu pengetahuan kepada
pelajar. 3
Peserta didik yang memiliki minat belajar yang tinggi cenderung lebih
semangat dalam belajar. Hambatan yang ada pada saat belajar dianggap sebagai
suatu tantangan yang harus dihadapi. Mereka akan belajar kapanpun dengan
senang hati, meskipun tidak ada tugas. Sebaliknya, ketika peserta didik memiliki
minat belajar yang rendah cenderung malas belajar dan tidak mau mengerjakan
tugas yang diberikan. Saat proses pembelajaran, mereka tidak akan ikut aktif
terhadap pelajaran tersebut. Ia akan rajin belajar dan terus memahami semua ilmu
pembelajaran dengan memantau handphone atau PC. Hal tersebut didukung oleh
pembelajaran daring tersebut hanya sebatas pemberian tugas kepada peserta didik
3
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran” (Yayasan Kita Menulis,2020) h.9
4
Nurhasanah, Siti,” Minat Belajar Sebagai Determinan Hasil Belajar SIswa”, Jurnal Pendidikan
Manajemen Perkantoran, Vol.1 No.1 (2016): h.131
2
melalui media online yang digunakan. Sehingga, hal tersebut dapat menciptakan
peserta didik akan merasa tertekan akan tugas-tugas yang jumlahnya banyak. 5
menyatakan bahwa salah satu dampak negatif dari pembelajara daring ialah sikap
malas yang ditimbulkan oleh siswa disebaban oleh banyaknya faktor seperti sisa
terlalu sering bermain, bergantung pada google, dan siswa mulai merasa bosan
permasalahan yang muncul bagi peserta didik, baik dari segi finansial maupun
dari segi psikologis. Dari segi finansial, tidak semua peserta didik memiliki
keadaan ekonomi yang sama baik, sehingga menghambat mereka menjadi tidak
ُ ح هّٰللا ُ لَـ ُكمۡ ۚ َواِ َذا قِ ۡي َل ا ْن ُش ُز ۡوا فَا ْن ُش ُز ۡوا يَ ۡرفَ ِع هّٰللا ۡ ۡ ِ ِٰۤياَيُّهَا الَّ ِذ ۡينَ ٰا َمنُ ۡۤوا اِ َذا قِ ۡي َل لَـ ُكمۡ تَفَ َّسح ُۡوا فِى ۡال َم ٰجل
ِ س فَاف َسح ُۡوا يَف َس
Terjemahnya:
5
Albert Efendi Pohan, S. Pd., M. Pd, “Konsep Pembelajaran Daring Berbasis Pendekatan Ilmiah”
(CV Sanur Untung, 2020) h. vii-viii
6
Misdar (2021) “Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Miat Belajar Siswa Kelas V Di Sekolah
MIS Pasi Jambu Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”, UIN AR-RANIRY Banda Aceh
3
hendaklah kalian memberikan kelapangan, semoga Allah memberikan kelapangan
kepada kalian di dunia dan akhirat. Jika kalian, wahai orang-orang beriman
diminta berdiri dari tempat duduk kalian untuk suatu urusan yang mengandung
kebaikan bagi kalian maka berdirilah, nisca Allah meninggikan kedudukan orang-
orang beriman dan ikhlas diantara kalian serta meninggikan kedudukan orang-
orang berilmu berderajat-derajat dalam hal pahala dan tingkat keridhaan. Allah
mahatahu tentang amal kalian, tidak ada suatu amal kalian pun yang tersembunyi
bagi-Nya dan Dia akan memberi kalian balasan. Ayat ini mengandung isyarat
pembelajaran. Banyaknya tugas dari berbagai mata pelajaran yang diberikan oleh
peserta didik belum pasti paham mengenai materi yang telah disampaikan.
Mereka juga cenderung bosan dan malas dalam mengikuti pembelajaran, karena
Namun permasalahan minat belajar siswa di era pandemi seperti yang telah
dijelaskan tadi tidak terlepas dari tingkat kreativitas dan kemampuan guru dalam
pembelajaran yang menarik dan bervariasi agar siswa tidak mudah bosan. Istilah
e-learning memiliki banyak arti karena memiliki macam arti penggunaan saat ini. 8
7
Tim Ulama Mushaf Syarif Mujamak Malik Fahd, Terjemah At-Tafsir Al-Muyassar, (Surakarta:
2016), h.543
8
Meda Yuliani, dkk “Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan” (Yayasan
Kita Menulis, 2020) h:3
4
Hal ini bisa diatasi jika pendidik bisa memanfaatkan perkembangan teknologi
dengan baik.
efektif dan menarik perhatian siswa untuk selalu mau mengikuti pembelajaran.
Dimana media pembelajaran yang dirancang dengan baik akan sangat membantu
kepala sekolah bagian kurikulum dalam hal ini ibu Andi Azizah Iqbal, S.Si,
bahwa SMAS Semen Tonasa menjadi salah satu sekolah di Kabupaten Pangkep
tenaga pendidik dan kependidikan di SMAS Semen Tonasa tidak lagi kaku dalam
didalamnya telah terdapat Google Site, Google Drive, serta aplikasi pendukung
pembelajaran yang sesuai untuk kondisi peserta didik, agar pembelajaran dengan
menggunakan media pembelajaran google site pada saat pandemi dapat tetap
memperhatikan hal tersebut pendidik materi ajar yang mampu dengan mudah
9
Meda Yuliani, dkk “Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan Penerapan” (Yayasan
Kita Menulis, 2020) h:2
5
diserap oleh peserta didik dan akan mendukung peserta didik dalam meraih
capaian nilai yang diinginkan atau melalui proses belajar dengan menggunakan
metode yang tepat peserta didik dapat mengkaji dan menerapkan pengetahuan
kehidupan sekitarnya.10
multimedia berupa google site. Dimana google site merupakan salah satu produk
dari google sebagai tools untuk membuat situs. Peggunaan google site digunakan
karena ia mudah untuk dikelolah pengguna awam. 11 Adapun dampak yang akan
dihasilkan dari pengembangan media tersebut ialah peserta didik akan lebih
pembelajaran google site, dan pendidik juga bisa lebih memvariasikan media
pembelajaran dalam proses pembeelajaran. Salah satu upaya yang dilakukan oleh
didik aktif, berpikir kritis sesuai dengan kebutuhan peserta didik.12 Sehingga
media google site ini dapat diaplikasikan pada saat pembelajaran secara efektif
6
“Pengembangan Penggunaan Media Pembelajaran Google Site Pada Materi
Sistem Ekskresi Kelas XI SMAS Semen Tonasa”. Dalam hal ini peneliti berharap
pembelajaran sehingga peserta didik bisa lebih berperan aktif dalam kegiatan
pembelajaran di kelas.
B. Rumusan Masalah
site pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI SMAS
Semen Tonasa?
C. Tujuan Penelitian
Dalam penelitian ini harus ada tujuan yang akan dicapai. Tujuan dari
7
1. Untuk mengetahui bagaimana mengembangkan media pembelajaran
google site pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI
Tonasa.
google site pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI
pada mata pelajaran biologi materi sistem ekskresi kelas XI SMAS Semen
Tonasa.
D. Manfaat Penlitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
8
bisa digunakan pada pembelajaran daring terutama saat mata pelajaran Biologi
yang menyenangkan.
media google site ini dapat diaplikasikan pada saat pembelajaran secara efektif.
c. Bagi peneliti, hasil penelitian yang akan dilakukan dapat digunakan sebagai
d. Bagi umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna sebagai pedoman
penelitian selanjutnya.
E. Deskripsi Produk
merupakan salah satu produk dari Google sebagai tools untuk membuat website.
Google Sites menyediakan sebuah website builder yang dapat digunakan untuk
domain yang bisa diberi nama sesuai nama instansi sendiri. Adapun produk yang
digunakan adalah Google Suite for Education (GSE) yang terintegrasi dengan
9
ini yaitu dengan membuat konsol admin yang nantinya akan mengatur seluruh hak
akses keanggotaan tenaga pendidik maupun siswa. Hak akses dibuat dengan
membuat database pada google drive yang dijadikan sebagai tempat penyimpanan
data materi pembelajaran baik dalam bentuk tulisan, gambar, audio, video dan
lain-lain.
F. Peneliti Terdahulu
Minat Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MtSN 4 Jombang
oleh Islamiah dan Irzha Nurd pada tahun 2021. Penelitian ini bertujuan untuk
meningkatkan minat belajar siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di MTsN
dan tabel yaitu 2,00172, perbandingannya 2,1279 > 2,00172. Melalui aplikasi
SPSS for Windows versi 21 yang menunjukkan hasil Sig. (2-tailed) sebesar
0,038. < 0,05. Artinya Ho ditolak dan Ha diterima. Jadi, ada efektivitas
10
siswa pada mata pelajaran akidah akhlak di MTsN 4 Jombang. Namun,
peningkatan minat belajar siswa dalam penelitian ini masih tergolong rendah.13
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor
sekolah SMP Islam Asy- Syuhada yaitu siswa kelas VII dalam menggunakan
sites, siswa tidak perlu copy file menggunakan flashdisk sehingga siswa tidak
Sosiologi Kelas X oleh Muhamad Khabib Cahyo Nugroho pada tahun 2021.
Media pembelajaran Google Sites telah diterima serta dinyatakan layak oleh
ahli media, ahli materi, dan guru sosiologi. Uji kelayakan dengan ahli media 1
dilakukan sebanyak tiga kali hingga media diterima. Perolehan jumlah skor
tergolong kategori “Sangat Layak”. Sementara uji kelayakan dengan ahli media
13
Islamiah, Irzha Nur (2021) Efektivitas penggunaan media pembelajaran Google Site dalam
meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran Akidah Akhlak di MTsN 4
Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan Ampel Surabaya
14
Rosyiana (2021), Pemanfaatan Media Pembelajaran Google Sites Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor, Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta
11
2 dilakukan sebanyak dua kali hingga media diterima dengan perolehan jumlah
skor sebesar 93 dengan nilai rata-rata sebesar 4,65 yang tergolong kategori
“Sangat Layak”. Kemudian uji kelayakan dengan ahli materi 1 juga dilakukan
sebanyak tiga kali hingga diterima. Perolehan jumlah skor mendapatkan nilai
sebesar 88 dengan nilai rata-rata sebesar 4,89 yang tergolong kategori “Sangat
Layak”. Sementara uji kelayakan dengan ahli materi 2 dilakukan sebanyak dua
kali hingga diterima dengan perolehan jumlah skor sebesar 78 dengan nilai
rata-rata 4,33 yang tergolong kategori “Sangat Layak”. Pada uji kelayakan
dengan guru sosiologi hanya menempuh satu kali hingga diterima. Perolehan
dari seluruh jumlah skor sebesar 183 dengan nilai rata-rata 4,60 yang termasuk
pembelajaran.15
SMP Kelas VIII oleh Roni Hardianto pada tahun 2022. Penilaian oleh respon
Dalam Upaya Peningkatan Peserta Didik Pada Pelajaran PAI Kelas VIII di
15
Muhamad Khabib Cahyo Nugroho (2021), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis
Google Site Pada Mata Pelajaran Sosiologi Kelas X, Universitas Negeri Yogyakarta
16
Roni Hardianto (2021) Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Web (Google Site) Di
Tingkat SMP Kelas VIII, Universitas Muhammadyah Sumatera Utara
12
SMP Ali Maksum Krapyak Yogyakarta Tahun Pelajaran 2021 oleh Atik
Syakiroh pada tahun 2021. Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan
penggunaan Google Sites sebagai media pembelajaran jarak jauh dalam upaya
meningkatkan prestasi peserta didik pada pelajaran PAI kelas VIII di SMP Ali
tersebut dibuktikan dengan adanya data kenaikan rata-rata nilai dari 72,59
menjadi 85,36 yaitu sebesar 17,5% yang termasuk dalam kategori cukup
efektif.17
Google Sites pada materi gelombang bunyi kelas X SMA oleh Ike Ismawati,
Nila Mutia, Nurhikmah Fitriani, dan Salma Masturoh. Penelitian ini merupakan
oleh 3 validator yang berkompeten di bidangnya. Nilai yang diperoleh dari para
ahli media 50,50%, ahli materi nilai yang didapatkan 63,50%. Kedua hasil skor
rata-rata oleh ahli media dan ahli materi tergolong dalam kriteria “baik”
dengan kata lain media ini menurut para ahli layak untuk digunakan dan
17
Atik Syakiroh (2021), Efektivitas Penggunaan Google Sites Sebagai Media Pembelajaran Jarak
jauh Dalam Upaya Peningkatan Peserta Didik Pada Pelajaran PAI Kelas VIII di SMP Ali
Maksum Krapyak Yogyakarta, Universitas Islam Indonesia
18
Ike Ismawati, dkk “Pengembangan Media Pembelajaran Fisika Berbasis Web Menggunakan
Google Sites Pada Materi Gelombang Bunyi” Jurnal Ilmiah Mahasiswa pendidikan fisika 2, no.2
(2021), h.141-144.
13
7. Pengembangan Website menggunakan Google Sites Materi Produksi pada
tumbuhan dan hewan untuk SMP/MTs pada masa pandemic Covid 19 oleh
diajarkan oleh pendidik kepada peserta didik, oleh karna itu materi dapat
yang akan peneliti kembangkan memilki lebih banyak pilihan menuatau fitur dari
segi tampilan produk mulai menu daftar hadir, menu tampilan materi materi,
menu video pembelajaran, menu kuis, dan menu dari hasil evaluasi pembelajaran,
G. Tinjauan Teoritis
1. Media Pembelajaran
19
Ririn, dkk, “Pengembangan Website menggunakan Google Sites Materi Produksi pada tumbuhan
dan hewan untuk SMP/MTs pada masa pandemic Covid 19”, Jurnal pendidikan dan
pengembangan 6, no.1 (2022): h.51.
14
Pembelajaran merupakan proses interaksi peserta didik dan pendidik dan
sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Dimana belajar juga merupakan
suatu aktivitas atau psikis yang berlangsung yang terjadi dalam interaksi aktif
perubahan positif yang dilakukan oleh peserta didik dan didukung oleh tenaga
pendidik dengan tujuan untuk mencakup kebutuhan peserta didik baik dari segi
yang artinya perantara, sedangkan dalam Bahasa Arab media berasal dari kata
“wasilah” artinya pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Media
dengan pembelajar, hal ini bisa berupa perangkat keras dan perangkat
15
4) H. Malik (1994) mengemukakan bahwa media belajar adalah segala
pembelajaran tertentu.21
peserta didik, pendidik dan sumber belajar dapat terjadi secara interaktif. Dapat
Beberapa informasi dan konsep materi yang bersifat abstrak, kompleks, tidak
dapat hanya disampaikan secara verbal saja. Sehingga,perlu adanya alat bantu
b. Dapat mengatasi keterbatasan ruang, waktu, tenaga, dan daya indra. Beberapa
16
saja dan dimana saja menembus batas ruang dan waktu.materi pembelajaran
dituntut untuk kreatif dan inovatif dalam menciptakan media pembelajaran yang
pelajar.23 Biasanya dalam pembuatan media,media yang dibuat harus ssuai dengan
ketersdiaan bahan, jika saat pembuatan ada bahan yang kurang atau perlu untuk
ditambah maka perlu adanya penjelasan pada alat dan bahan, sehingga ada
kesesuaian antara list alat dan bahaan pada saat persiapan pembuatan media.24
merupakan sarana atau alat sebagai perantara yang berisi informasi atau pesan
tujuan pengajaran yang efektif dan efisien. Media pembelajaran juga dapat
dikuasai oleh seorang guru ialah: (1) mengetahui ciri umum media Pendidikan, (2)
Pendidikan pada proses belajar mengajar dan, (4) mengetahui cara menyesuaikan
22
Abi Hami, Mustofa, dkk, “Media Pembelajaran” (Yayasan Kita menulis, 2020), h.7-8
23
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran” (Yayasan Kita Menulis,2020) h.9
24
Atiko, “Muda Membuat Media Pembelajaran”, (Gresik: Caramedia Communication,2018), h.6-
7
25
Rasyid Karo-karo, Isran, Rohani, “Manfaat Media Dalam Pembelajaran”, Jurnal Pendidikan
dan Matematika, (2018), 7.1, h.94
17
b. Fungsi Media Pembelajaran
Istilah media berubah-ubah dari waktu ke waktu. Mulai dari alat peraga,
Seiring dengan perkembanganb teknologi yang canggih, saat ini muncul istilah e-
Learning. Huruf “e” adalah singkatan dari elektronik. Artinya media pembelajaran
Dari uraian penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa fungsi media
adalah untuk mempermudah dan memperjelas konsep yang kompleks dan abstrak
menjadi lebih sederhana, konkret, dan mudah untuk dipahami. Selain itu, media
juga berfungsi sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar yaitu sarana
atau alat yang dapat dilihat (visual) oleh siswa untuk mendorong motivasi dan
siswa untuk belajar menggunakan media berbasis online yang bisa diakses
Dalam Surah Al-Alaq ayat 3-5 dijelaskan bahwa media memiliki peran
26
Rudy Sumiharsono dan Hisbiyatul Hasanah, Media Pembelajaran, (Jember: Pustaka Abadi,
2018), h. 10.
18
Terjemahnya: “Bacalah, dan Tuhanmulah yang Maha Pemurah. Yang mengajar
(manusia) dengan perantara kalam. Dia mengajar kepada manusia apa yang
Dari beberapa ayat tersebut, dapat kita lihat bahwa Allah menjelaskan
proses belajar mengajar manusia yang semula tidak tahu menjadi tahu dengan
menggunakan perantara atau media berupa pena. Menurut tafsir, yang dimaksud
dengan pena yaitu baca tulis.27 Dari sini secara tidak langsung Allah
diperoleh.
sumber belajar.
19
Berdasarkan uraian mengenai fungsi dari media pembelajaran maka dapat
memvisualisasikan sesuatu yang tidak dapat dilihat atau sukar untuk dilihat
sehingga akan nampak dengan jelas dan dapat menimbulkan pengertian atau
Ada banyak jenis media pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru
jenis-jenis media pembelajaran. Ada yang melihat dari sisi aspek fisiknya dan ada
yang melihat dari sisi asek pancaindra. Tetapi pada dasarnya jenis-jenis media
1) Media visual, yaitu jenis media yang dapat dilihat atau mengandalkan panca
2) Media audi, yaitu media yang dapat didengar dan mengandalkan indra
3) Media audio visual, yaitu media yang bisa didengar dan secara bersamaan
20
4) Multimedia, yaitu semua jenis media yang terangkum menjadi satu.
dibutuhkan. Media pembelajaran yang sederhana juga cocok pada anak usia dini
hingga sekolah dasar dimana pada usia tersebut anak masih mengalami
digunakan tidak harus mahal, mutakhir, dan canggih, tetapi dapat juga
digunakan. Bisa juga kepada peserta didik dengan karakteristik tertentu, jenis
sumber belajar yang sederhana dapat merupakan pemecahan masalah yang tepat.31
dalam dua model yaitu: model konseptual dan model prosedural. Model
29
Satrianawati, “Media Dan Sumber Belajar” (Yogyakarta: Depublish,2018) h.10
30
Fernando, Andrew, “Pengembangan Media Pembelajaran” (Yayasan Kita Menulis,2020) h.69
31
Abidin, Zainul,” Penerapan Pemilihan Media Pembelajaran”, JurnalKajian Teknologi
Pendidikan (2016) vol.1, no 1, h.9
21
konseptual yaitu model yang menghubungkan antarkonsep satu dengan yang lain
adalah model Kemp, Dic & Carey, ADDIE, 4D, dan lain sebagainya.
a) Model Addie
b) Model Kemp
Model ini berasal dari hasil pemikiran Kemp yang menyatakan bahwa
manapun disebuah siklus. Terdapat beberapa elemen pada model ini yang
32
Kuswara, Kursus Pamong Belajar Kompeten Melalui Moda Daring, 2021,
h.13(www.direktori.pauddikmasjabar.kemendikbud.go.id). Diakses tanggal 17 Oktober 2022 jam
13.03.
33
Robert Maribe Branch, Instructional Design: The ADDIE Approach, (USA: Springer, 2009), h.
1.
22
meliputi: pengenalan masalah, analisis peserta didik dan tugasnya, perumusan
pembelajaran.34
c) Model Dick-Carey
Model hasil ciptaan Walter Dick & Lou Carey ini hampir serupa dengan
defenisi Kemp yang membedakannya ialah pada model ini terdapat unsur
tujuan dan karakter peserta didik, analisis instruksional, perumusan tujuan kinerja,
d) Model 4-D
Semmel, dan Melvyn I. Semmel (1974) yang digunakan sebagai alur dalam
model ini digunakan untuk pelatihan guru (training teacher) untuk anak-anak
34
Kemp (1994), dalam Siti Osa Kosassy, “Mengulas Model-Model Pengembangan Pembelajaran
dan Perangkat Pembelajaran”, Jurnal PPKn & Hukum 14, no. 1 (2019): h. 156-159.
35
Trianto, Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik (Surabaya: Pustaka Ilmu,
2007), h. 61.
36
Muh. Khalifah Mustamin, dkk., Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 55.
23
berkebutuhan khusus (exceptional children). Seiring dengan berjalannya waktu,
Berikut penjelasannya:38
1) Pendefinisian (Define)
dan materi yang akan dikembangkan. Tahap Define terdiri dari lima langkah
yaitu:
peserta didik.
pengembangan pembelajaran.
37
Rochmad, “Desain Model Pengembangan Perangkat Pembelajaran Matematika”, Jurnal Kreano,
Vol.3 No.1, Jurusan Matematika FMIPA UNNES, 2012, h.
38
Muchamad Subali Noto, “Perangkat Pembelajaran Matematika Berbasis SMART (Specific,
Measurable, Achievable, Realistic, and Time-bound)”, Infinity: Jurnal Ilmiah Program Studi
Matematika STKIP Siliwangi Bandung, Vol.3 No.1, 2014, h.24-25
24
e) Perumusan tujuan pembelajaran, untuk mengkonversikan hasil yang telah
diperoleh pada langkah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-
tujuan khusus.
2) Desain (Design)
Tahap ini dilakukan setelah tujuan pembelajaran ditetapkan. Pada tahap ini terdiri
b) Pemilihan format sangat berkaitan dengan pemilihan media maka dari itu perlu
dipertimbangkan.
c) Desain awal merupakan inti dari proses pembelajaran yang akan diterapkan.
3) Pengembangan (Develop)
b) Uji coba perangkat pembelajaran untuk pengembangan, hal ini dilakukan untuk
4) Pendesiminasian (Disseminate)
39
Rodi Satriawan, Keefektifan Model Search, Solve, Create, and Share Ditinjau dari Prestasi,
Penalaran Matematis, dan Motivasi Belajar, Jurnal Riset Pendidikan Matematika, 2017, h.90 15
25
Tahap ini merupakan tahap terakhir jika perangkat pembelajaran
memperoleh nilai positif dari tenaga ahli melalui tes pengembangan perangkat
pembelajaran, lalu dikemas dan diterapkan untuk skala yang lebih luas.
pembelajaran berbasis online. Salah satu produk dari google yang bisa
dimanfaatkan untuk keperluan pendidikan secara gratis adalah google site. Di sini
keperluan personal maupun korporat. Google sites adalah cara termudah untuk
membuat informasi yang dapat diakses oleh orang yang membutuhkan dan orang-
orang dapat bekerja sama dalam situs untuk menambakan berkas file lampiran
serta informasi dari aplikasi google lainnya seprti google docs, sheet, forms,
calendar, awesome table dll.40 Selain itu, penggunaan google site dapat menjadi
arsip permanen kita pada google drive masing-masing, shingga dapat kita
Google Sites salah satu produk dari google sebagai tools untuk membuat
situs. Pengguna dapat memanfaatkan google sites karena ia mudah dibuar dan
dikelola oleh pengguna awan, google sites menjadi tools yang menarik karena
40
Rachman Arief, “Aplikasi Presensi Siswa Online Menggunakan Google Forms, Sheet, Sites,
Awesome Table dan Gmail”, Sntekpan V (2017), Surabaya h.137-143
41
Siti Jubaidah, M.Rizki Zulkarnain, “ Penggunaan Google Site Pada Pembelajaran Matematika
Materi Pola Bilangan SMP Kelas VIII SMPN 1 ASTANBUL”, LENTERA JurnalIlmiah
Kependidikan (2020), Vol. 15. No. 2 (2020), h. 68-73
26
pemanfaatannya, ia juga menyediakan 100 MB penyimpanan online gratis,
terdapat beberapa hal menarik lain yang bias dielaborasi daritools ini. 42
Google Sites adalah produk yang dibuat oleh google sebagai alat untuk
membuat situs, google sites sangat mudah digunakan terutama untuk menunjang
calendar, awesome table dan lain sebagainya.43 Google Sites merupakan perangkat
lunak dinamis, yaitu media yang dapat memberikan kesempatan pada pendidik
Di era saat ini, banyak media yang dapat digunakan untuk melaksanakan
proses belajar mengajar secara daring seperti media berbentuk website yaitu
google sites. Penggunaan media pembelajaran berbasis web efektif dan efisien
berpotensi sebagai media pembelajaran di dalam dan luar kelas dengan dukungan
adanya jaringan internet, google sites salah satu produk dari google yang dapat
42
Budi Harsanto, Inovasi Pembelajaran di Era Digital Menggunakan Google Sites dan Media
Sosial, (Bandung: UNPAD Press, 2014), h.27
43
Azis, “Strategi Pembelajaran Era Digital. In The Annual Conference On Islamic Education And
Social Science”, Jurnal Pendidikan 1, no.2 (2019): hal. 308.
44
Yushtika, Muliana P dan Herpratiwi. “Penggunaan Media Google Site dalam pembelajaran
untuk meningkatkan efektifitas belajar peserta didik”. Jurnal Teknologi Pendidikan 30, no.30
(2022): h.166.
45
Ari, H. V., & Suswanto, “Pengembangan media pembelajaran Berbasis Web Untuk mengukur
hasil Belajar siswa pada mata pelajaran Komputer Jaringan Dasar program Keahlian teknik
komputer dan jaringan”, Jurnal Pendidikan: Teori, Penelitian, dan Pengembangan 2, no.7 (2017):
h.1008– 1016.
27
digunakan untuk membuat media pembelajaran berbasis website e-learning,
media ini dapat digunakan untuk membantu proses pembelajaran daring karena
mudah dibuat dan dikelola tanpa menggunakan bahasa pemrograman serta mudah
pribadi atau kelompok, baik untuk keperluan personal atau korporat. Google sites
pembelajaran dengan cepat dan bisa diakses dimana pun dan kapan pun. Google
sites dapat memberikan efektif dalam proses pembelajaran jarak jauh dalam
peserta didik dan guru. Manfaat google sites yaitu sebagai berikut (1) google sites
dapat membuat siswa lebih menarik dan menyenangkan (2) google sites dapat
memberikan materi pembelajaran yang bisa diunduh sehingga siswa dapat belajar
dari materi dimana pun dan kapan pun (3) google sites dapat memberikan materi
yang dari awal sampai akhir pertemuan , siswa dapat membaca kembali materi
yang diberikan oleh guru karena materi tidak otomatis hilang (4) siswa dapat
mengupload tugas yang sudah diberikan tempat tugasnya tersendiri (5) google
yang lain. Oleh karena itu pada artikel kali ini akan membahas mengenai
46
Aini, Y. I, “Pemanfaatan Google Site Sebagai Media Pembelajaran Berbasis Bahasa Inggri”,
Jurnal Kependidikan 4, no.3 (2018): h. 8–13.
28
bagaimana pemanfaatan google sites dalam pembelajaran bahasa Indonesia di
masa pandemi ini agar menjadi optimal dalam pembelajaran jarak jauh.47
Oleh karena itu, perlu adanya media pembelajaran yang mudah digunakan
dan dapat membantu proses pembelajaran daring sesuai kebutuhan peserta didik.
Salah satu media yang dapat digunakan yaitu google sites. Google sites dapat
dan teknologi serta sebagai sarana alternatif dalam pembelajaran daring seperti
saat ini karena mengandalkan segi kepraktisan dan mudah diakses kapan pun
dengan satu link. Google sites mudah digunakan karena berbasis website, peserta
didik hanya perlu membuka link yang diberikan pendidik melalui chrome atau
google yang sudah tersedia di smartphone, sehingga peserta didik tidak perlu
dengan mudah.
b) Layanan disimpan pada domain Google.com. yang artinya alat pencarian akan
47
Rosiyana,” Pemanfaatan Media Pembelajaran Google Sites Dalam Pembelajaran Bahasa
Indonesia Jarak Jauh Siswa Kelas VII SMP Islam Asy-Syuhada Kota Bogor”,Jurnal Ilmiah
Korpus (2021) v0l.5(2): h.219
48
Rikani, Istiqomah, dan Irham Taufiq, “Pengembangan media pembelajaran matematika berbasis
google sites pada materi sistem persamaan lnier tiga variabel (SPLTV)”, Jurnal Pendidikan 11,
no.2 (2021): h. 57
29
c) Dapat menggunakan berbagai jenis gadget yang disediakan oleh Google
web.
gadget tertentu.49
Dalam penggunaan media, ada beberapa hal yang perlu disiapkan agar
media pembelajaran dapat digunakan secara efektif dan efisien sehingga akan
langkah yang perlu disiapkan dalam penggunaan media pembelajaran google site
Agar siswa dapat mengakses google site, guru harus membuat halaman
website terlebih dahulu. Setelah itu guru bisa mencantumkan materi sesuai dengan
49
Abigail Soesna, dkk,” Pengembangan Media Pembelajaran di Era Society” (Yayasan Kita
Menulis, 2022): h. 83
30
mendesain halaman website agar terlihat lebih menarik. Seperti mengubah font
mencantumkan link youtube berisi video yang berhubungan dengan materi, dan
lain sebagainya. Semakin kreatif guru dalam mendesain halaman website, akan
Guru juga bisa memberikan tugas melalui google form yang sudah
terhubung di halaman website. Tugas ini dapat dijadikan sebagai evaluasi untuk
mengetahui tingkat pemahaman siswa. Selain itu, google form juga dapat
Saat guru memberikan link halaman website yang sudah berisi materi
kepada siswa, diharapkan semua siswa mau membuka link tersebut untuk
google site tersebut dengan menggunakan google analytics yang merupakan salah
Kemudian siswa juga harus mengerjakan tugas sebagai evaluasi. Hasil dari
tugas siswa yang telah dikumpulkan melalui google form dapat dilihat oleh guru.
Maksud dari kegiatan tindak lanjut ini adalah untuk menjaga apakah telah
31
3. Materi Sistem Ekskresi
Pada dasarnya manusia makhluk hidup yang diciptakan oleh Allah dengan
tumbuhan dan binatang karena selain manusia diberikan oleh Allah sebuah akal
untuk berfikir dan merenungkan segala sesuatu yang terjadi dimuka bumi ini
Allah SWT, manusia juga tersusun dari komponen-komponen yang sangat rumit
sekaligus kompleks yang apabila dilihat dan dikaji secara mendalam akan
diketahui bahwa sekecil apapun komponen yang membentuk tubuh manusia itu
akan memiliki fungsi tersendiri dan tidak akan pernah sia-sia. Manusia sendiri
adalah makhluk hidup yang bersel banyak dimana kumpulan sel ini akan
organisme dengan organ manusia yang memiliki peran dan fungsi yang sangat
vital untuk mengatur kerja tubuh manusia. Ini merupakan nikmat yang telah
diberikan Allah SWT begitu besar kepada manusia yang patut kita syukuri dan
kita sadari banyak sekali nikmat yang diberikan kepada umat Islam tidak akan
mampu untuk menghitungnya hal ini dijelaskan dalam Al Qur‟an surah Ibrahim
Terjemahnya: “Dan Dia telah memberikan kepadamu segala apa yang kamu
mohonkan kepada-Nya. Dan jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu
(Jakarta: Rajawali Pers, 2010), h. 197.
32
tidak akan mampu menghitungnya. Sungguh, manusia itu sangat zalim dan sangat
ََو َما بِ ُك ْم ِّم ْن نِّ ْع َم ٍة فَ ِمنَ هّٰللا ِ ثُ َّم اِ َذا َم َّس ُك ُم الضُّ رُّ فَاِلَ ْي ِه تَجْ ـَٔرُوْ ۚن
Terjemahnya: “Dan segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah,
meminta pertolongan”.
manusia serta segala hal yang ada didalamnya agar selain manusia bersyukur,
apa saja yang terjadi pada tubuh manusia. Pada dasarnya di dalam tubuh manusia
selalu terdapat proses yang bertujuan untuk menghasilkan energi salah satunya
adalah melalui proses metabolisme yakni pembentukan atau pemecahan zat yang
kreatinin, uap air dan sisa garam garam mineral yang berlebihan yang apabila zat-
zat tersebut tidak dikeluarkan maka akan beracun dan berbahaya bagi tubuh dan
salah satu sistem organ yang berperan dalam proses pengeluaran ini adalah sistem
ekskresi.
mengeluarkan zat sisa metabolism yang tidak diperlukan oleh tubuh. Zat sisa
metabolisme, seperti garam, zat racun, kelebihan vitamin, kelebihan air, gas dan
komponen zat organic lainnya akan dikeluarkan dari tubuh melalui Alat ekskresi.
33
Pada manusia, zat sisa metabolisme akan diangkut oleh darah dan dibawa menuju
organ ekskresi berupa ginjal, kulit dan paru-paru untuk kemudian dikeluarkan dari
dalam tubuh.
dibongkar atau dipecah guna menghasilkan energi yang digunakan oleh tubuh
Selain tidak berguna, zat-zat sisa juga dapat meracuni tubuh. Berbagai sisa
metabolisme yang harus diekskresi atau dikeluarkan dari tubuh diantaranya adalah
yang berasal dari karbohidrat, lemak, ataupun protein selama proses respirasi.
Keadaan berlebihan, air juga harus dibuang dari tubuh karena dapat mengganggu
2) Amonia (NH₃)
amino. Amonia Yang terbentuk merupakan bahan yang sangat beracun bagi sel-
34
sel tubuh sehingga harus dikeluarkan dari dalam tubuh. Amonia merupakan gas
3) Urea (CO(NH₂) ₂)
Urea lebih sukar larut didalam air dan lebih tidak beracun dibandingkan
dengan ammonia. Oleh karena itu, hanya sedikit air yang diperlukan untuk
melepaskan urea dari dalam tubuh. Urea dibentuk dari ammonia dan karbon
4) Asam Urat
(adenin dan guanin). Asam urat memiliki molekul yang lebih besar daripada urea.
Senyawa ini bersifat tidak larut sehingga tidak beracun bagi organisme. Bersama-
sama dengan ammonia dan urea, asam urat termasuk bahan-bahan buangan yang
mengandung nitrogen.
Sel-sel darah merah memiliki umur yang terbatas dan harus dirombak
hemoglobin, menghasilkan zat warna empedu, yaitu bilirubin dan biliverdin yang
berwarna.51
1. Ginjal
51
Sri Pujianto & Rejeki S.F. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XII SMA dan MA (Solo: PT
Tiga Serangkai Pustaka Mandiri 2016) h. 162
35
Fungsi Ginjal:
Struktur Ginjal:
Setiap ginjal terdiri atas bagian luar adalah korteks renalis dan bagian
dalam adalah medulla renalis. Pada bagian korteks dan medula renalis. Pada
bagian korteks dan medula terdapat ribuan nefron. Nefron ini adalah unit
operasional ginjal. Komponen yang tampak berupa tubula yang disebut tubula
neprik (nephric tubule),bagian ujung tubula ini meluas disebut kapsula neprik
(nephric capsule) yang tediri atas 2 lapisan.pada akhir tubula neprik berhubungan
koleduktus ini Bersatu membentuk ureter. Saluran ini membawa urine menuju
kantong urinaria. Ujung akhir dari saluran ini adalah uretra. Sebuah nefron banyak
dikelilingi oleh pembuluh darah. Pembuluh darah arteri masuk ke dalam kapsula
36
neprik membentuk satu ayaman yang disebut glomerulus. Ada 2 macam proses
a) Proses Filtrasi
Pada proses ini semua zat-zat yang terdapat didalam darah mampu
bowman. Pada filtrasi kekuatan sangat penting. Dengan tekanan yang kuat ini
setiap komponen darah bisa melewati glomerulus dan dinding kapsula sehingga
sampai pada rongga lapis atau tubula neprik. Dua komponen darah yang tidak bisa
melewati filter ini, yaitu sel darah dan plasma protein. Jadi komponen-komponen
atau filtrat yang demikian disebut dengan urine kapsula (urine primer).
b) Proses Reabsorbsi
Pada proses ini zat-zat yang masih berguna bagi tubuh akan diserap dan
diserap adalah,air, glukosa, asam amino, NaCl. Akan tetapi ada zat-zat yang perlu
dibuang kembali yang langsung lewat pembuluh darah yaitu kalium (K). proses
yang demikian disebut augmentasi. Setelah proses diatas maka terbentuklah urine
sejati. Selanjutnya urine sejati ini menuju ke kantong urinaria lewat ureter.
2. Kulit
a. Pelindung tubuh dari gesekan, penyinaran, kuman, panas dan zat kimia.
37
b. Alat indra.
e. Alat ekskresi, yaitu mengeluarkan sisa metabolisme berupa air dan garam
Struktur kulit:
- Stratum korneum atau lapisan zat tanduk :Meruakan lapisan sel mati atau sel
yang mengelupas.
Terdiri atas:
- Akar rambut.
- Pembuluh darah
- Saraf
3. Hati
Fungsi hati:
38
a) Alat ekskresi yang dihasilkan empedu.
Struktur hati:
c) Hati memperoleh darah dari pembuluh nadi hati dan vena porta hepatica.
4. Paru- Paru
Fungsi paru-paru:
Sebagai alat ekskresi dengan mengeluarkan air dan CO₂. kedua zat yang
merupakan hasil metabolisme karbohidrat dan lemak ini, dikeluarkan dari jaringan
tubuh dan masuk mengikuti aliran darah menuju alveolus paru-paru.dalam plasma
darah, CO₂ Sebagian besar diangkut dalam bentuk ion HCO₃ dan sekitar 25%
diikat oleh Hb dalam bentuk karbomino hemoglobin dan sangat sedikit yang larut
protein lain pada urine akibat kerusakan alat filtrasi pada ginjal.
39
b) Nefritis, kerusakan pada glomerulus akibat adanya infeksi kuman.
c) Polyura, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat banyak
d) Oliguria, suatu penyakit yang ditandai dengan produksi urine sangat sedikit
f) Diabetes mellitus, atau kencing manis yaitu suatu penyakit yang disebabkan
kurangnya hormon insulin yang ditandai dengan adanya glukosa pada urine.
a) Jerawat, suatu gangguan kronis pada kelenjar keringat yang umum yang
b) Eksem, suatu pnyakit ekskresi pada kulit yang kronis ditandai dengan gatal,
c) Kudis atau Skabies (seven years itch), suatu gangguan kulit yang dapat
sistem Ekskresi.
40
d) Piruvat kutanea, penyakit kulit ini dengan gejala rasa gatal yang dipicu oleh
iritasi saraf sensorik perifer. Juga dapat disebabkan oleh kencing manis,
H. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
konsep penelitian dan pengembangan dikenal pula dengan istilah Research and
dilakukan untuk menciptakan sebuah produk dengan cara diuji tingkat keefektifan
pada produk tersebut. Dalam penelitian ini akan dilakukan ekplorasi dengan
Ekskresi.
Pangkajenne & Kepulauan. Dengan objek penelitian peserta didik kelas XI MIA 1
3. Model Pengembangan
52
Suwarno, Panduan Pembelajaran Biologi XI Untuk SMA & MA (Jakarta: Pusat Perbukuan,
Departemen Pendidikan Nasional, 2009) h.127
41
kunci utama meliputi: pendefinisian (define), perancangan (design),
pengembangan 4-D yang terdiri dari 4 tahap pengembangan yaitu Define, Design,
1) Pendefinisian (Define)
dan materi yang akan dikembangkan. Tahap Define terdiri dari lima langkah
yaitu:
peserta didik.
pengembangan pembelajaran.
diperoleh pada langkah analisis tugas dan analisis konsep menjadi tujuan-
tujuan khusus.
53
Muh. Khalifah Mustamin, dkk., Metodologi Penelitian Pendidikan (Makassar: Alauddin Press,
2009), h. 55.
42
2) Desain (Design)
Tahap ini dilakukan setelah tujuan pembelajaran ditetapkan. Pada tahap ini terdiri
b. Pemilihan format sangat berkaitan dengan pemilihan media maka dari itu perlu
dipertimbangkan.
c. Desain awal merupakan inti dari proses pembelajaran yang akan diterapkan.
3) Pengembangan (Develop)
b. Uji coba perangkat pembelajaran untuk pengembangan, hal ini dilakukan untuk
4) Penyebaran (Disseminate)
memperoleh nilai positif dari tenaga ahli melalui tes pengembangan perangkat
pembelajaran, lalu dikemas dan diterapkan untuk skala yang lebih luas.
4. Instrumen Penelitian
43
Untuk mengukur kepraktisan bahan ajar yang dikembangkan diperlukan
dibawa ini:
a. Lembar Validasi
pengembangan 4D ialah lembar validasi, yang dimana lembar ini akan diisi
validator ahli materi dan juga desain dengan tujuan validasi ini untuk
menghasilkan produk yang dinilai valid berlandaskan revisi validator. Hasil revisi
produk.
b. Lembar Observasi
saat pembelajaran didalam ruangan. Lembar observasi terdiri atas dua jenis, yakni
tertutup bertujuan untuk mengamati peserta didik dengan membuat kolom check
didik.54
c. Angket
nantinya akan dipergunakan guna mendapatkan data atau informasi tertentu dari
responden. Pada penelitian ini digunakan angket peserta didik, yang melibatkan
peserta didik sebagai responden. Angket ini akan diberikan kepada peserta didik
54
Abdul Hamid. “Penyusunan Tes Tertulis” (Jawa Timur: Uwais Inspirasi Indonesia), h.15
44
guna untuk mengetahui tingkat kepraktisan pembelajaran menggunakan media
terhadap materi yang telah diterima dari pendidik. Tes dievaluasi setelah peserta
didik diberikan seperangkat materi sebelumnya, dan tes diberikan untuk menilai
materi ajar yang diberikan untuk peserta didik memberikan hasil pengukuran yang
baik pula. Sumber data diperoleh dari hasil tes belajar yang telah dilakukan, selain
digunakan sebagai data dalam penelitian ini, hasil tes juga dapat menjadi acuan
untuk pendidik dan sekolah agar bisa meningkatkan lagi kualitas pembelajaran
yang ada di sekolah. Selain itu, adanya pengukuran ini dapat memacu semangat
belajar peserta didik untuk mendapat hasil yang lebih maksimal dari hasil tes yang
telah diikuti sebelumnya. Pada penelitian ini, peneliti menggunakan tes hasil
yaitu berrdasarkan materi (isi yang disajikan), bahasa, waktu, metode sajian, dan
Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang dipilih untuk digunakan
45
a. Data Uji Kevalidan
Data uji kevalidan dilakukan oleh Validator yang akan memvalidasi Media
Pembelajaran dan Isi melalui lembar uji kevalidan. Uji validasi dimaksudkan
untuk mendapatkan validasi dari pihak profesional dalam suatu bidang terkait
tingkat daya guna produk yang dihasilkan, penilaian ini kemudian akan menjadi
Media Google Site ini harus memperoleh nilai dalam kategori cukup valid untuk
kemudian dapat dianggap layak serta digunakan dalam proses belajar mengajar.
Data uji kepraktisan didapatkan dari hasil survei dengan kuisioner yang
diisi oleh peserta didik serta lembar observasi pendidik. Perolehan data dari proses
peserta didik pada tes akhir tentang materi pembelajaran. Tingkat nilai yang
46
digunakan merujuk pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah
ditentukan untuk mata pelajaran Biologi di SMAS Semen Tonasa yaitu nilai 75.
Teknik analisis data yang diterapkan dalam penelitian ini adalah analisis
kuantitatif atau teknik pengolah data yang memproses data dalam bentuk angka.
Proses analisis data dilakukan untuk mendapatkan nilai kelayakan dari media
pembelajaran yang telah diujikan, merujuk kepada data yang telah didapatkan.
a. Analisis Kevalidan
2. Menetapkan nilai rata-rata nilai hasil validasi dari semua validator untuk
Σ nj =1 v l j
k l=
n
Keterangan:
n = Banyaknya kriteria
𝑉𝑖𝑗̅̅ = Skor hasil penilaian terhadap kriteria ke-i oleh validator ke-j
55
Prusdianto dkk, “Perancangan Perangkat Pembelajaran Drama Radio/Televisi Berbasis Cerita
Rakyat Sulawesi Selatan”, Jurnal Imajinasi 3, no. 2 (2019): h. 4-5.
47
3. Mencari rata-rata nilai untuk tiap aspek dengan menggunakan rumus:
n
∑ kl J
j=i
Al =
n
Keterangan:
n = banyaknya kriteria
Σ nj =ⅈ A l
v a=
n
Keterangan:
n = Banyaknya aspek
5. Menetapkan kategori validitas setiap kriteria 𝐾𝑖̅̅ atau rerata aspek 𝐾𝑖̅̅ atau rerata
56
Suryo Hartanto, Mobalean Maning (Model Pembelajaran Berbasis Lean Manufacturing)
(Yogyakarta: Deepublish, 2020), h. 64
48
2,8 < v ≤ 3,4 Valid
4D pada materi Sistem Ekskresi, kategori kevalidan yang akan dicapai yaitu
kategori valid dengan perolehan nilai rata-rata yaitu 2,8 < v ≤ 3,4.
didik yang kemudian nilai rata-ratanya ditentukan dan dirujuk dalam selang
∑ Ai
j=0
x i=
n
Keterangan:
Ai = rata-rata aspek
n = banyaknya aspek
57
S. Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran Panduan Praktis Bagi Pendidik dan
Calon Pendidik (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), h. 238.
49
2. Menetapkan kategori kepraktisan tiap kriteria (Ki) atau rata aspek (Ai) atau
rata total (Xi) dengan kategori kepraktisan yang telah ditetapkan. Kelompok
Nilai Kriteria
rata-rata mencapai 2,5 ≤ Xi ≤ 2,5 (cukup praktis). Revisi dan saran validator akan
dikerjakan apabila tidak memenuhi nilai tersebut dan meninjau dari komponen
yang terhitung kurang, lalu dilaksanakan kembali analisis dan validasi ulang.
Begitu secara terus-menerus sampai nilai x minimal berada pada kriteria cukup
praktis.59
media media pembelajaran Google Site materi struktur dan fungsi jaringan
hasil belajar dari peserta didik. Peserta didik dideskripsikan berhasil jika
58
Sugiyono, Metode Penelitian Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D, h. 145.
59
Nurdin, “Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan Metakognitif
Untuk Menguasai Bahan Ajar”, Disertasi (Surabaya: PPS UNESA, 2007), h. 143-145.
50
mendapatkan nilai yang lebih besar atau nilai yang sama dengan nilai KKM yang
sudah ditentukan sebelumnya yaitu 75. Ketuntasan belajar klasikal tercapai jika
jika 80% peserta didik mencapai nilai yang sama atau lebih besar dengan nilai
KKM.60 Informasi tes hasil belajar ini selanjutnya akan diuraikan dengan cara
kuantitatif deskriptif. Penetapan hasil tes belajar peserta didik dapat dianalisis
w
N=
n
Keterangan:
Keterangan:
ΣPeserta didik yang Tuntas Belajar = Jumlah peserta didik yang tuntas
belajar
60
Ety Setiawati, dkk., “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Pada Materi Animalia Kelas X
SMAN 1 Pontianak”, Jurnal Bioeducation 4, no. 1 (2017): h. 50.
61
Ety Setiawati, dkk., “Pengembangan Media Pembelajaran Modul Pada Materi Animalia Kelas X
SMAN 1 Pontianak”, Jurnal Bioeducation 4, no. 1 (2017): h. 50.
62
Neni Triana, LKPD Berbasis Eksperimen: Tingkatkan Hasil Belajar Siswa (Bogor: Guepedia,
2021), h. 34.
51
3. Mengelompokkan kemampuan peserta didik dengan berdasarkan teknik
kategorisasi standar yang sudah ditetapkan sebagai berikut:
Tabel 3.3 Kategori Hasil Belajar63
< 60 – 80 Efektif
peserta didik mencapai nilai > 80 yang termasuk dalam kategori sangat efektif dan
DAFTAR PUSTAKA
Abi Hami, Mustofa, dkk. 2020. Media Pembelajaran. Penerbit: Yayasan Kita
Menulis
63
Eko Putro Widoyoko, Evaluasi Program Pembelajaran (Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2011), h.
242.
52
Albert Efendi Pohan, S. Pd., M. Pd. 2020. Konsep Pembelajaran Daring Berbasis
Pendekatan Ilmiah. Penerbit: CV Sanur Untung
Burhanuddin. 2021. Inovasi Guru dan Orang Tua dalam Pembelajaran Daring di
Sekolah. Jurnal Pendidikan Guru.Vol. 2 No.1, h:56-67
53
Islamiah, Irzha Nur .2021. Efektivitas penggunaan media pembelajaran Google
Site dalam meningkatkan minat belajar siswa pada Mata Pelajaran
Akidah Akhlak di MTsN 4 Jombang. Undergraduate thesis, UIN Sunan
Ampel Surabaya
Meda Yuliani, dkk. 2020. Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan
Penerapan. Penerbit: Yayasan Kita Menulis
Misdar (2021) “Dampak Pembelajaran Daring Terhadap Miat Belajar Siswa Kelas V Di
Sekolah MIS Pasi Jambu Kecamatan Kaway XVI Kabupaten Aceh Barat”, UIN
AR-RANIRY Banda Aceh
Meda Yuliani, dkk. 2020. Pembelajaran Daring untuk Pendidikan: Teori dan
Penerapan. Penerbit: Yayasan Kita Menulis
M. Quraish Shihab. 2000. Tafsir Al-Misbah, Vol.15. Jakarta: Lentera Hati:h. 327.
Neni Triana. 2021. LKPD Berbasis Eksperimen: Tingkatkan Hasil Belajar Siswa.
Bogor: Guepedia
54
Nurdin. 2007. Model Pembelajaran Matematika yang Menumbuhkan Kemampuan
Metakognitif Untuk Menguasai Bahan Ajar”, Disertasi. Surabaya: PPS
UNESA:h. 143-145.
Robert Maribe Branch. 2009. Instructional Design: The ADDIE Approach. USA:
Springer.
Rodi Satriawan. 2017. Keefektifan Model Search, Solve, Create, and Share
Ditinjau dari Prestasi, Penalaran Matematis, dan Motivasi Belajar, Jurnal
Riset Pendidikan Matematika , h.90 15
55
Satruianawati, 2016. Media dan Sumber Belajar. Yogyakarta: Depublish
Shintawati. S, Nurul Azmi, dan Evi Roviati, “Penerapan Bahan Ajar Biologi
Berbasis Konsektual Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Kritis
Siswa Pada Materi Perubahan LIngkungan dan Daur Ulang Limbah (Studi
Eksperimen Kelas X MIPA di SMAN 1Plumbon) ”, Jurnal Sains dan
Pendidikan Sains 5, no. 1(2016): h. 16.
Sri Pujianto & Rejeki S.F. 2016. Menjelajah Dunia Biologi untuk kelas XII SMA
dan MA. Solo: PT Tiga Serangkai Pustaka Mandiri:h. 162
Suwarno. 2009. Panduan Pembelajaran Biologi XI Untuk SMA & MA. Jakarta:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional
56