Anda di halaman 1dari 7

Tugas Geografi

PEMANFAATAN MUKA BUMI

Disusun oleh : Kelompok 5 ( X.11 )

1. SULASTRI
2. ALGA ALVIOLA
3. WAODE NASRIA
4. MUH. FAHRI PRATAMA
5. NABIL AKBAR SILINGA
6. MEILANY PUTRI IMRAN

SMA NEGERI 5 KENDARI


KENDARI, 2023
BENTUK MUKA BUMI
Permukaan Bumi memiliki bentuk yang bermacam-macam, seperti daratan, bukit
bergelombang, pegunungan, lereng, cekungan, dan lain sebagainya. Akibat proses
geologis yang terjadi, bentuk permukaan Bumi dapat dibedakan menjadi relief
daratan dan dasar laut.

 Relief
Daratan Relief daratan adalah perbedaan tinggi dan rendahnya permukaan
bumi yang terjadi di darat. Relief daratan memiliki beragam bentuk, mulai dari
berbentuk tonjolan, cekungan, daratan luas, dan lain sebagainya. Selama tenaga
endogen dan eksogen masih membuat gerakan maka relief daratan juga akan terus
mengalami perubahan.
Dengan berbagai bentuk yang terjadi, maka menyebabkan berbagai ekosistem
darat yang muncul. Misalnya, ekosistem hutan, padang rumput, dan gurun.
Bentuk relief daratan yaitu dataran, pegunungan, dan lembah.

Berikut penjelasannya:

Dataran

Dataran merupakan daerah luas yang cukup landai, bahkan mendekati rata.
Ada tiga jenis dataran, yakni:

 Dataran rendah

Dataran rendah yaitu tanah datar yang luas dimana ketinggiannya hanya 0 sampai
200 meter di atas permukaan laut. Dataran rendah disebut juga dataran aluvial
yang terjadi akibat adanya proses sedimentasi sungai. Contoh dataran rendah di
Indonesia adalah dataran rendah Cianjur di Jawa Barat dan daerah Pantai Utara
Jawa.

 Dataran tinggi

Dataran tinggi disebut juga plateau. Relief daratan ini merupakan tanah datar yang
luas yang berada di daerah yang tinggi. Ketinggiannya berkisar 200 sampai 1.500
meter di atas permukaan laut. Ada beberapa penyebab terbentuknya dataran
tinggi, di antaranya bekas dari suatu kaldera luas yang tertimbun material gunung,
serta akibat dari erosi dan proses sedimentasi. Contoh dari relief ini adalah dataran
tinggi Gayo, dataran tinggi Karo di Sumatera Utara, dataran tinggi Dieng di Jawa
Tengah dan dataran tinggi Malang di Jawa Timur.
 Dataran pantai

Pantai merupakan dataran yang letaknya berada di tepi laut. Ketinggian dataran
pantai pada umumnya kurang dari 200 meter dari permukaan air laut. Dataran
pantai juga masih mengalami pengaruh laut secara langsung. Relief ini
mempunyai berbagai bentuk bentang alam, di antaranya teluk (laut yang menjorok
ke daratan), tanjung, delta dan gosong.

Pegunungan

Pegunungan merupakan dataran yang menjulang tinggi dari dataran di


sekitarnya. Pegunungan merupakan kumpulan atau gugusan gunung- gunung, baik
itu gunung berukuran besar ataupun berukuran kecil. Pegunungan terbentuk
karena adanya proses lipatan dan patahan yang disebabkan oleh tenaga endogen
Bumi. Pegunungan dapat dibedakan menjadi tiga macam, sebagai berikut:
 Pegunungan tinggi, yaitu pegunungan yang ketinggiannya lebih dari 1500
mdpl
 Pegunungan menengah, yaitu pegunungan yang ketinggianya antara 500-
1500 mdpl
 Pegunungan rendah, yaitu pegunungan yang ketinggiannya antara 200-300
mdpl

Contoh dari pegunungan di Indonesia yaitu Pegunungan Seribu di Jawa Tengah,


Pegunungan Jayawijaya di Papua, dan Pegunungan Bukit Barisan di Sumatra.
Selain itu ada juga pegunungan terpanjang di dunia yaitu Pegunungan Andes di
Amerika Serikat, Pegunungan Himalaya di India dan lain sebagainya.

Lembah

Lembah adalah daerah dengan kondisi tanah yang menurun atau rendah
akibat peristiwa alam. Lembah terjadi akibat terpisahnya lapisan kulit bumi karena
peristiwa patahan, lipatan, letusan gunung berapi, maupun proses erosi yang
berlangsung dalam jangka waktu yang panjang. Berikut adalah contoh lembah dan
proses terjadinya, yakni:
 Semangko Graben di Sumatera, terjadi akibat peristiwa dislokasi
 Danau Toba di Sumatera Utara terjadi akibat peristiwa tektonis
 The Great Lake di Amerika yang terjadi akibat peristiwa erosi oleh gletser.
Relief Dasar

Relief dasar laut adalah perbedaan tinggi dan rendahnya bentuk muka bumi di
dasar laut. Seperti relief daratan, dasar laut juga terdiri atas berbagai bentuk,
seperti daratan, gunung, lembah, jurang, lereng, dan sebagainya yang terbentuk
dari aktivitas tektonik.

Secara garis besar relief dasar laut dapat dibagi menjadi beberapa bagian, di
antaranya:

 Paparan benua

Paparan benua merupakan dasar laut dangkal di sepanjang pantai dan menjadi
bagian dari daratan. Kedalaman paparan benua mencapai 200 m dengan
kemiringan 0 sampai 1 derajat sejauh 200 mil dari bibir pantai.

 Ambang laut

Ambang laut merupakan dasar laut dangkal yang memisahkan laut dalam.

 Punggung laut

Punggung laut adalah bukit yang berada di dasar laut tetapi tidak sampai
muncul ke permukaan, jika punggung laut ini sampai muncul ke permukaan,
maka akan menjadi pulau.

 Gunung laut

Gunung laut yaitu gunung yang berada di tengah laut dengan kaki gunung
berada pada dasar laut. Contohnya Gunung Krakatau di Selat Sunda dan Gunung
Mauna Loa di Hawaii.
 Pulau karang

Pulau karang merupakan pulau yang sebagian atau seluruh bagiannya berasal
dari batu karang, Batu karang ini berasal dari binatang karang yang mati dan
bertumpuk-tumpuk.

 Lubuk laut atau beken

Lubuk laut adalah dasar laut yang memiliki cekungan yang luas dan dalam.
Terbentuknya cekungan tersebut akibat pemerosotan muka bumi karena adanya
tenaga endogen.

 Palung laut atau trog

Palung laut merupakan dasar laut yang sempit, curam, bentuknya menyerupai
parit, dan sangat dalam. Palung laut terjadi karena adanya retakan pada dasar laut.
Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng samudra dan benua.

 Lereng benua

Lereng benua adalah kenampakan dari permukaan topografi yang paling


tinggi, paling curam, dan paling panjang di dasar laut. Lereng gunung merupakan
daerah yang paling jauh dari paparan benua.

 Pesisir

Pesisir merupakan bagian daratan yang tergenang oleh air ketika terjadi
pasang surut air laut.

 Pantai

Pantai adalah batas antara daratan dan lautan. Garis laut bisa berubah karena
adanya peristiwa abrasi atau pengikisan pantai.

 Laut

Laut adalah kumpulan air asin yang luas dan berhubungan dengan samudra.
PEMANFAATAN BENTUK MUKA BUMI OLEH MANUSIA

Kita bisa menemukan bentuk alam yang bermacam jenisnya serta dapat
dimanfaatkan. Keadaan bentuk muka bumi ini disebut keadaan fisiografis. Apa itu
keadaan fisiografis? Fisiografis adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari
suatu wilayah daerah berdasarkan segi fisiknya. Di negara Indonesia, keadaan
fisiografis meliputi dataran rendah, dataran tinggi, bukit, gunung, hingga
pegunungan. Berdasarkan kondisi tersebut, masyarakat Indonesia memiliki
aktivitas yang beragam. 

Nah, untuk mengetahui lebih lanjut mengenai aktivitas penduduk


Indonesia yang dipengaruhi oleh keadaan alamnya, mari kita simak penjelasan
berikut.

1. Dataran Rendah 

Dataran rendah adalah bagian dari permukaan bumi yang terletak pada
ketinggian 0 sampai 200 meter di atas permukaan laut. Aktivitas penduduk yang
dominan di daerah ini adalah pertanian, terutama untuk menanam padi. Alasan
berkembangnya aktivitas pertanian dan permukiman di wilayah dataran rendah
adalah sebagai berikut. 

 Di daerah dataran rendah, penduduk mudah melakukan pergerakan atau


perpindahan dari satu tempat ke tempat lain. 
 Lahan tanah yang berada di wilayah dataran rendah juga memiliki
kesuburan yang cocok digunakan untuk pertanian. 
 Daerah dataran rendah yang dekat dengan pantai membuat penduduk
memiliki beragam mata pencaharian selain petani, yaitu nelayan. 
 Suhu lingkungan di wilayah dataran rendah yaitu normal, tidak terlalu
panas seperti di wilayah pantai, dan tidak terlalu dingin seperti wilayah
dataran tinggi.

2. Bukit dan Perbukitan

Bukit adalah wilayah yang lebih tinggi dari dataran rendah yaitu sekitar
600 meter di atas permukaan laut. Namun, bukit tidak curam seperti daerah
pegunungan.Aktivitas penduduk di wilayah perbukitan tidak seperti di wilayah
dataran rendah. Biasanya permukiman di perbukitan membentuk kelompok-
kelompok kecil. Persebaran permukiman juga tidak merata dan padat. 

Aktivitas ekonomi di wilayah perbukitan adalah pertanian yang


memanfaatkan lahan miring, disebut lahan sengkedan. Karena wilayahnya kering,
pertanian di perbukitan mengandalkan pasokan air dari datangnya hujan. 

Namun, aktivitas ekonomi dapat berkembang dengan memanfaatkan


keindahannya sebagai tempat wisata alam. 
3. Dataran Tinggi

Dataran tinggi adalah daerah datar yang memiliki ketinggian hingga


mencapai 400 meter di atas permukaan laut. Aktivitas penduduk yang berjalan
dengan aktif di wilayah ini adalah pertanian. Karena wilayahnya yang sejuk,
dataran tinggi juga dimanfaatkan sebagai tempat wisata alam. 

Contoh dataran tinggi di Indonesia, yaitu Dataran Tinggi Dieng dan


Bandung. 

4. Gunung dan Pegunungan

Gunung merupakan salah satu keragaman alam di Indonesia yang memiliki


ketinggian lebih dari 600 meter di atas permukaan laut. Di Indonesia, terdapat
banyak gunung berapi yang materialnya dapat menyuburkan tanah. Oleh karena
itu, penduduknya memanfaatkan hal ini untuk melakukan aktivitas
pertanian. Namun, di wilayah pegunungan khususnya gunung berapi, bencana
alam lebih berisiko terjadi. Penduduk wilayah pegunungan memiliki sosialisasi
khusus untuk menanggulangi jika sewaktu-waktu terjadi bencana alam. 

Anda mungkin juga menyukai