R DENGAN DIAGNOSA
MEDIS CHRONIC KIDNEY DESEASE (CKD) DI RUANGAN EDELWEIS
RSUD SAWERIGADING PALOPO
DISUSUN OLEH:
NIM : 032022015
(...........................) (.............................)
TINJAUAN TEORI
Misalnya : Jika jumlah urin yang dikeluarkan dalam waktu 24 jam adalah 400
ml, maka asupan cairan total dalam sehari adalah 400 + 500 ml =
900 ml.
2. Pencegahan dan pengobatan komplikasi
a) Hipertensi
Hipertensi dapat dikontrol dengan pembatasan natrium dan cairan.
Pemberian obat antihipertensi seperti metildopa (aldomet), propranolol,
klonidin. Apabila penderita sedang mengalami terapi hemodialisa,
pemberian antihipertensi dihentikan karena dapat mengakibatkan
hipotensi dan syok yang diakibatkan oleh keluarnya cairan intravaskuler
melalui ultrafiltrasi. Pemberian diuretik seperti furosemid (Lasix).
b) Hiperkalemia
Hiperkalemia merupakan komplikasi yang paling serius, karena bila
K+serum mencapai sekitar 7 mEq/L, dapat mengakibatkan aritmia dan
juga henti jantung. Hiperkalemia dapat diobati dengan pemberian
glukosa dan insulin intravena, yang akan memasukkan K+ke dalam sel,
atau dengan pemberian kalsium glukonat 10%.
c) Anemia
Anemia pada pasien CKD diakibatkan penurunan sekresi eritropoeitin
oleh ginjal. Pengobatannya adalah pemberian hormon eritropoeitin selain
dengan pemberian vitamin dan asam folat, besi dan tranfusi darah.
d) Asidosis
Asidosis ginjal biasanya tidak diobati kecuali HCO3-plasma dibawah
angka 15 mEq/L. Bila asidosis beratakan dikoreksi dengan pemberian
Na HCO3-(Natrium Bikarbonat) parenteral. Koreksi pH darah yang
berlebihan dapat mempercepat timbulnya tetani, maka harus dimonitor
dengan seksama.
e) Diet rendah fosfat
Diet rendah fosfat dengan pemberian gel yang dapat mengikat fosfat
didalam usus. Gel yang dapat mengikat fosfat harus dimakan bersama
makanan.
f) Pengobatan hiperurisemia
Obat pilihan untuk mengobati hiperurisemia pada penyakit ginjal lanjut
adalah pemberian alopurinol. Obat ini menggurangi kadar asam urat
dengan menghambat biosintesis sebagian asam urat total yang dihasilkan
tubuh.
b. Dialisis dan transplatansi
Terapi pengganti ginjal dilakukan pada penyakit CKD stadium 5, yaitu pada
GR kurang dari 15ml/menit. Terapi pengganti tersebut dapat berupa dialisis
atau transplantasi ginjal (Sudoyo, dkk, 2010). Dialisis dapat digunakan untuk
mempertahankan penderita dalam keadaan klinis yang optimal sampai tersedia
donor ginjal (Suharyanto &Madjid ,2009).
Kriteria hasil :
1) Mendemonstrasikan batuk efektif dan suara nafas yang bersih, tidak ada
sianosis dan dyspneu (mampu mengeluarkan sputum, mampu bernafas
dengan mudah, tidak ada pursed lips)
2) Menunjukkan jalan nafas yang paten (klien tidak merasa tercekik, irama
nafas, frekuensi pernafasan dalam rentang normal, tidak ada suara nafas
abnormal)
3) Tanda Tanda vital dalam rentang normal (tekanan darah, nadi, pernafasan)
Intervensi :
1) Airway Management
Buka jalan nafas, guanakan teknik chin lift atau jaw thrust bila perlu
Posisikan pasien untuk memaksimalkan ventilasi
Identifikasi pasien perlunya pemasangan alat jalan nafas buatan
Pasang mayo bila perlu
Lakukan fisioterapi dada jika perlu
Keluarkan sekret dengan batuk atau suction
Auskultasi suara nafas, catat adanya suara tambahan
Lakukan suction pada mayo
Berikan bronkodilator bila perlu
Berikan pelembab udara Kassa basah NaCl Lembab
Atur intake untuk cairan mengoptimalkan keseimbangan.
Monitor respirasi dan status O2
2) Oxygen Therapy
Bersihkan mulut, hidung dan secret trakea
Pertahankan jalan nafas yang paten
Atur peralatan oksigenasi
Monitor aliran oksigen
Pertahankan posisi pasien
Observasi adanya tanda tanda hipoventilasi
Monitor adanya kecemasan pasien terhadap oksigenasi
3) Vital sign Monitoring
Monitor TD, nadi, suhu, dan RR
Catat adanya fluktuasi tekanan darah
Monitor VS saat pasien berbaring, duduk, atau berdiri
Auskultasi TD pada kedua lengan dan bandingkan
Monitor TD, nadi, RR, sebelum, selama, dan setelah aktivitas
Monitor kualitas dari nadi
Monitor frekuensi dan irama pernapasan
Monitor suara paru
2) Resiko Ketidakseimbangan nutrisi
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan asupan nutrisi
terpenuhi, asupan makanan dan cairan terpenuhi
Kriteria hasil :
Albumin serum
Pre albumin serum
Hematokrit
Hemoglobin
Total iron binding capacity
Jumlah limfosit
Intervensi :
Kaji adanya alergi makanan
Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan nutrisi
yang dibutuhkan pasien
Yakinkan diet yang dimakan mengandung tinggi serat untuk mencegah
konstipasi
Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian.
Monitor adanya penurunan BB dan gula darah
Monitor lingkungan selama makan
Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak selama jam makan
Monitor turgor kulit
Monitor kekeringan, rambut kusam, total protein, Hb dan kadar Ht
Monitor mual dan muntah
Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan jaringan konjungtiva
Kolaborasi dengan dokter tentang kebutuhan suplemen makanan seperti
NGT/ TPN sehingga intake cairan yang adekuat dapat dipertahankan.
Atur posisi semi fowler atau fowler tinggi selama makan
Kelola pemberan anti emetik:.....
Anjurkan banyak minum
Pertahankan terapi IV line
Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik papila lidah dan cavitas oval
3) Intoleransi aktivitas
Tujuan : setelah dilakukan tindakan keperawatan diharapkan mampu
melakukan aktivitas
Kriteria hasil :
Berpartisipasi dalam aktivitas fisik tanpa disertai peningkatan tekanan darah,
nadi dan RR
Mampu melakukan aktivitas sehari hari (ADLs) secara mandiri
Keseimbangan aktivitas dan istirahat
Intervensi :
Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas
Kaji adanya faktor yang menyebabkan kelelahan
Monitor nutrisi dan sumber energi yang adekuat
Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan
Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas (takikardi, disritmia, sesak
nafas, diaporesis, pucat, perubahan hemodinamik)
Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien
Kolaborasikan dengan Tenaga Rehabilitasi Medik dalam merencanakan
progran terapi yang tepat.
Bantu klien untuk mengidentifikasi aktivitas yang mampu dilakukan
4) Implementasi keperawatan
Setelah rencana keperawatan tersusun, selanjutnya diterapkan tindakan nyata
untuk mencapai hasil yang ditunggu berkurangnya atau hilangnya masalah. Pada
tahap implementasi ini terdiri atas beberapa kegiatan, diantaranya validasi rencana
keperawatan, serta menlanjutkan pengumpulan data. Dalam implementasi
keperawatan tindakan harus cukup mendetail dan jelas supaya semua tenaga
keperawatan dapat menjalankan dengan baik dalam waktu yang ditentukan.
Perawat dapat meaksanakan langsung atau bekerjasama dengan tenaga medis
lainnya.
5) Evaluasi keperawatan
Evaluasi keperawata merupakan kegiatan akhir dari proses keperawatan dimaa
perawa menilai hasil yang di harapkan terhadap perubahan diri ibu dan menilai
sejauh mana masalah ibu tersebut dapat diatasi. Disamping it, perawat juga
memberikan umpan balik atau pengkajian ulang, seadainnya tujuan utama belum
tercapai, maka dalm hal ini proses keperawatan dapat dimodifikasi.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
IDENTITAS :
Nama : Ny. A
Umur : 53Thn
Pendidikan : SD
Suku : Chaniago
Agama : Islam
Status Perkawinan : Kawin
Ruang Rawat : Edelweis LT. 2
No Rekam Medik : 512730
Tgl/jam masuk : 03 - 12 - 2018/03.30 WIB
Tgl/jam pengkajian : 04 – 12 - 2018/09.00 WIB
Diagnosa Medis : CKD
Informan : Keluarga
RIWAYAT KESEHATAN :
PEMERIKSAAN FISIK :
A. ANALISA DATA
Masalah
NO Data Etiologi
Keperawatan
1. Data Subjektif: CKD Ketidakefekti
1. Pasien mengatakan sesak ↓ Fan pola
nafas Tidak mampu sekresi asam (H) pernafasan
2. Pasien mengatakan sesak ↓
bertambah setelah Asidosis
makan/minum ↓
3. Pasien mengatakan sesak Hiperventilasi
berkurang jika kepala ↓
ditinggikan (semi Pola nafas tidak efektif
fowler)
4. Keluarga mengatakaN
pasien sesak nafas sejak
± 15 hari yang lau
Data Objektif :
1. Pernafasan pasien cepat
dan dalam (kusmaul)
2. Pasien menggunakan otot
bantu pernafasan (travezius)
3. Bunyi nafas vesikuler
4. TTV
5. N 124 x/i
6. RR 26 x/i,
2 Data Subjektif: CKD Resiko
↓
1. Keluarga mengatakan ketidakseimba
Penurunan fungsi ekskresi ginjal
nafsu makan pasien ↓ ngan
Sindrom uremia
berkurang nutrisi kurang
↓
2. Pasien mengatakan stelah Gg. Keseimbangan asam basa dari
↓
makan/minum sesak nafas kebutuhan
Produksi asam meningkat
3. Keluarga mengatakan ↓
Asam lambung naik
pola makan pasien saat sakit
↓
hanya mampu Resiko ketidakseimbangan nutrisi
menghabiskan ± 7 sendok kurang dari kebutuhan tubuh
dalam 24 jam.
4. Pasien mengatakan perut
terasa mual
Data Objektif :
1. Wajah pasien tampak
pucat
2. Mukosa bibir pasien
kering
3. Konjungtiva anemis,
sklera anikterik
4. Turgor kulit dan mukosa
bibir pasien
3 Data Subjektif : CKD Intoleransi
↓
1. Keluarga pasien aktivitas
Sekresi eritropoitin
mengatakan mudah letih ↓
Produksi Hb menurun
2. Mudah lelah
↓
3. Badan terasa lemas Oksihemoglobin
↓
4. Keluarga mengatakan
Suplai darah dan 02 ke jaringan tidak
pasien tidak terlalu kuat adekuat
↓
dalam beraktivitas
Fituge (Kelemahan umum)
5. Pasien mengatakan ↓
Intoleransi aktifitas
bertambah sesak saat
beraktivitas
Data Objektif :
1. Pasien tidak bisa
beraktivitas secara mandiri
2. Aktivitas pasien lebih
banyak dibantu
3. Pasien tidak mengalami
keterbatasan gerak
4. Pasien tampak sesak
setelah makan
5. Pasien tampak sesak
setelah beraktivitas
6. kekuatan otot
5 5
4 4
B. RENCANA KEPERAWATAN
N Diagnosa Tujuan & Kriteria Hasil
Intervensi (NIC)
o Keperawatan (NOC)
1. Ketidak efektifan Tujuan : Setelah dilakukan 1.Posisikan pasien untuk
pola pernafasan tindakan keperawatan selama memaksimalkan ventilasi
berhubungan dengan 3x24 jam diharapkan pola nafas 2.Pasang mayo bila perlu
hiperventilasi membaik dengan kriteria hasil: 3.Lakukan fisioterapi dada
kriteria hasil: jika perlu
1) Mendemonstrasikan 4.Keluarkan sekret dengan
batuk efektiif dan dan batuk dan suction
suara nafas yang bersih, 5.Auskultasi suara nafas,
tidakada sianosis dan catat adanya suara tambahan
dyspneu (mampu 6.Monitor respirasi dan
mengeluarkan sputum, status 02
mampu bernafas dg 7.Bersihkan mulut, hidung
mudah, tidak ada pursed dan secret trakea
lips) 8.Pertahankan jalan nafas
2) Menunjukkan jalan nafas yang paten
yang paten (klien tidak 9.Observasi adany tanda-
merasa tercekik, irama tanda hipventilasi
nafas, frekuensi 10.Monitor adanya
pernafasan dalam rentang kecemasan pasien terhadap
normal, tidak ada suara oksigenasi
nafas abnormal) 11.Monitor tanda-tanda vital
3) Tanda-tanda vital dalam 12.Informasikan pada pasien
batas normal (tekanan dan keluarga tentang tekhnik
darah, nadi,pernafasan) relaksasi untuk memperbaiki
pola nafas
13.Ajarkan tehnik batuk
efektif
14.Monitor pola nafas
2. Resiko Tujuan : Setelah dilakukan 1.Kaji adanya alergi
ketidakseimbangan tindakan keperawatan selama makanan
nutrisi kurang dari 3x24 jam diharapkan asupan 2.Kolaborasi dengan ahli
kebutuhan tubuh nutrisi terpenuhi, dengan gizi untuk menentukan
berhubungan dengan Kriteria Hasil: jumlah kalori dan nutrisi
kurang 1. Adanya peningkatan yang dibutuhkan pasien
asuppan makanan berat badan sesuai 3.Yakinkan diet yang
dengan tujuan dimakan mengandung tinggi
2. Berat badan ideal sesuai serat untuk mencegah
tinggi badan konstipasi
3. Mampu mengidentifikasi 4.Ajarkan pasien bagaimana
kebutuhan nutrisi membuat catatan makanan
4. Tidak ada tanda-tanda harian
mall nutrisi 5.Monitor adanya penurunan
5. Menunjukkan BB dan gula darah
peningkatan fungsi 6.Monitor lingkungan
pengecapan dan menelan selama makan
6. Tidak terjadi penurunan 7.Jadwalkan pengobatan dan
berat badan yang berarti tindakan selama jam makan
8.Monitor turgor kulit
9.Monitor kekeringan,
rambut kusam, total protein,
hb dan kadar ht
10.Monitor mual dan muntah
11.Monitor pucat,
kemerahan dan kekeringan
jaringan knjungtiva
12.Monitor intake nutrisi
13.Anjurkan banyak minum
14.Catat adanya edema,
hiperemik, hipertonik, papila
lidah dan cavitas oval
3 Intoleransi aktivitas Tujuan : setelah dilakukan 1.Observasi adanya
Berhubungan dengan tindakan keperawatan selama 3x pembatasan klien dalam
suplai darah dan O2 24 jam diharapkan mampu melakukan aktifitas
ke melakukan aktivitas dengan 2.Kaji adanya faktor yang
jaringan tidak Kriteria hasil : menyebabkan kelelahan
adekuat 1. Berpartisipasi dalam 3.Bantu klien untuk
aktivitas fisik tanpa mengidentivikasi aktivitas
disertai peningkatan yang mampu dilakukan
tekanan darah rendah, 4.Bantu untuk memilih
nadi dan RR aktivitas konsisten yang
2. Mampu melakukan sesuai dengan kemampua
aktivitas sehari-hari fisik, psikologi dan sosial
secara mandiri 5.Bantu untuk
3. Keseimbangan aktivitas mengdentifikasi aktivitas
dan istirahat yang disukai
6.Bantu klien untuk
membuat jadwal latihn di
waktu luang
7.Bantu pasien untuk
mengembangkan motivasi
diri dan penguatan
8.monitor respon fisik,
emosi, sosial dan spritual
C. CATATAN KEPERAWATAN
Hari Pertama :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 10/08/ 09.00 Terapi oksigen S : Pasien mengatakan nafas
2022
Mempertahankan kepatenan jalan masih sesak
nafas O:
Menyiapkan peralatan oksigen dan Pernafasan pasien cepat
berikan melalui sistem humidifier dan dalam (kusmaul)
Monitoring aliran oksigen Pergerakkan dada simetris
10.00
Monitor tanda-tanda vital Terpasang nonrebreathing
Monitoring tekanan darah, nadi, oxygen mask (NRM) dengan
pernafasan dan suhu Oksigen 10 liter
Monitoring suara paru-paru Suara paru vesikuler
Monitoring irama dan laju TTV
pernafasan TD 160/90 mmHg
(kedalaman dan kesimetrisan) N 124 x/i
Monitoring warna kulit, suhu dan RR 26 x/i
kelembapan S : 36,3 C
Suara paru vesikuler
A : Pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 10/08/ 10.20 Manajemen nutrisi S:
2022
Mengidentifikasi (adanya) alergi Pasien mengatakan nafsu
makanan yang dimilki pasien makannya masih
Menciptakan lingkungan yang berkurang
optimal pada saat mengkonsumsi Pasien mengatakan masih
makan (mis; bersih, berventilasi, mual
santai dan bebas dari bau) Pasien mengatakan hanya
Menganjurkan pasien untuk duduk makan 2 sendok
pada posisi tegak Pasien mengatakan tidak
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan ada alergi makanan
lain (tim gizi) O:
11..30 Mengatur diet yang diperlukan Diet yang diberikan
Monitor nutrisi tampak habis < 1/3
Menimbang berat badan porsi
Mengidentifikasi perubahan berat Wajah pasien tampak
badan terakhir pucat
Monitoring turgor kulit Turgor kulit dan mukosa
Identifikasi perubahan nafsu makan bibir kering
dan aktivitas akhir-akhir ini TTV
TD 120/70 mmHg
N 124 x/i
RR 26 x/i
S : 36,3 C
BB 55 kg
Albumin 2.6 gr/dl
Protein total 5.5 gr/dl
A :Resiko ketidakseimangan
nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. 10/08/ 13.30 Terapi aktivitas S:
2022
Membantu pasien untuk untuk Pasien mengeluh nafas
mengidentifikasi aktivitas yang agak sesak setelah
mampu dilakukan beraktivitas (mengangkat
Membantu untuk memilih aktivitas badan di atas tempat tidur)
yang sesuai dengan kemampuan fisik Pasien masih mengeluH
Membantu untuk mengidentifikasi lemah dan letih
kegiatan yang disukai O:
Membantu pasien untuk membuat Pasien masih tampak
jadwal latihan diwaktu luang lemah
Membantu pasien/keluarga untuk Pasien tampak lebih
mengidentifikasi kekurangan dalam banyak berbaring di atas
beraktifitas tempat tidur
Monitoring respon fisik, emosi, TTV
sosial dan spiritual TD 160/90 mmHg
N 124 x/i
RR 26 x/i,
S : 36,3 C
ADL masih tampak
dibantu keluarga
A : ntoleransi aktivitas
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari Kedua :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 11/08/ 09.00 Terapi oksigen S : Pasien mengatakan nafas
2022
Mempertahankan kepatenan jalan masih sesak
nafas O:
Menyiapkan peralatan oksigen dan Pernafasan pasien cepat
berikan melalui sistem humidifier dan dalam (kusmaul)
Monitoring aliran oksigen Pergerakkan dada simetris
10.00
Monitor tanda-tanda vital Terpasang nonrebreathing
Monitoring tekanan darah, nadi, oxygen mask (NRM) dengan
pernafasan dan suhu Oksigen 10 liter
Monitoring suara paru-paru Suara paru vesikuler
Monitoring irama dan laju TTV
pernafasan TD 160/90 mmHg
(kedalaman dan kesimetrisan) N 124 x/i
Monitoring warna kulit, suhu dan RR 26 x/i
kelembapan S : 36,3 C
Suara paru vesikuler
A : Pola nafas tidak efektif
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
2 11/08/ 10.20 Manajemen nutrisi S:
2022
Mengidentifikasi (adanya) alergi Pasien mengatakan nafsu
makanan yang dimilki pasien makannya masih
Menciptakan lingkungan yang berkurang
optimal pada saat mengkonsumsi Pasien mengatakan masih
makan (mis; bersih, berventilasi, mual
santai dan bebas dari bau) Pasien mengatakan hanya
Menganjurkan pasien untuk duduk makan 2 sendok
pada posisi tegak Pasien mengatakan tidak
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan ada alergi makanan
lain (tim gizi) O:
Mengatur diet yang diperlukan Diet yang diberikan
11.30
Monitor nutrisi tampak habis < 1/3
Menimbang berat badan porsi
Mengidentifikasi perubahan berat Wajah pasien tampak
badan terakhir pucat
Monitoring turgor kulit Turgor kulit dan mukosa
Identifikasi perubahan nafsu makan bibir kering
dan aktivitas akhir-akhir ini TTV
TD 160/90 mmHg
N 124 x/i
RR 26 x/i
S : 36,3 C
BB 55 kg
Albumin 2.6 gr/dl
Protein total 5.5 gr/dl
A :Resiko ketidakseimangan
nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. 11/08/ 13.30 Terapi aktivitas S:
2022
Membantu pasien untuk untuk Pasien mengeluh nafas
mengidentifikasi aktivitas yang agak sesak setelah
mampu dilakukan beraktivitas (mengangkat
Membantu untuk memilih aktivitas badan di atas tempat tidur)
yang sesuai dengan kemampuan fisik Pasien masih mengeluh
Membantu untuk mengidentifikasi lemah dan letih
kegiatan yang disukai O:
Membantu pasien untuk membuat Pasien masih tampak
jadwal latihan diwaktu luang lemah
Membantu pasien/keluarga untuk Pasien tampak lebih
mengidentifikasi kekurangan dalam banyak berbaring di atas
beraktifitas tempat tidur
Monitoring respon fisik, emosi, TTV
sosial dan spiritual TD 160/90 mmHg
N 124 x/i
RR 26 x/i,
S : 36,3 C
ADL masih tampak
dibantu keluarga
A : Intoleransi aktivitas
belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
Hari Ketiga :
Hari/
N
Tangg Jam Implementasi Evaluasi
o
al
1 12/08/ 09.00 Terapi oksigen S : Pasien mengatakan nafas
2022
Mempertahankan kepatenan jalan sudah berkurng namun
nafas masih terasa sesak
Menyiapkan peralatan oksigen dan O:
berikan melalui sistem humidifier Pernafasan pasien cepat
Monitoring aliran oksigen dan dalam (kusmaul)
10.00
Monitor tanda-tanda vital Pergerakkan dada simetris
Monitoring tekanan darah, nadi, Terpasang nasal kanul
pernafasan dan suhu dengan Oksigen 5 liter
Monitoring suara paru-paru Suara paru vesikuler
Monitoring irama dan laju TTV
pernafasan TD 160/80 mmHg
(kedalaman dan kesimetrisan) N 120 x/i
Monitoring warna kulit, suhu dan RR 24 x/i
kelembapan S : 36,4 C
Suara paru vesikuler
A : Pola nafas tidak efektif
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
2 12/08/ 10.20 Manajemen nutrisi S:
2022
Mengidentifikasi (adanya) alergi Pasien mengatakan nafsu
makanan yang dimilki pasien makannya masih
Menciptakan lingkungan yang berkurang
optimal pada saat mengkonsumsi Pasien mengatakan masih
makan (mis; bersih, berventilasi, mual
santai dan bebas dari bau) Pasien mengatakan hanya
Menganjurkan pasien untuk duduk makan 2 sendok
pada posisi tegak Pasien mengatakan tidak
Kolaborasi dengan tenaga kesehatan ada alergi makanan
lain (tim gizi) O:
Mengatur diet yang diperlukan Diet yang diberikan
11.30
Monitor nutrisi tampak habis < 1/3
Menimbang berat badan porsi
Mengidentifikasi perubahan berat Wajah pasien tampak
badan terakhir pucat
Monitoring turgor kulit Turgor kulit dan mukosa
Identifikasi perubahan nafsu makan bibir kering
dan aktivitas akhir-akhir ini TTV
TD 160/90 mmHg
N 124 x/i
RR 26 x/i
S : 36,3 C
BB 55 kg
Albumin 2.6 gr/dl
Protein total 5.5 gr/dl
A :Resiko ketidakseimangan
nutrisi belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
3. 12/08/ 13.30 Terapi aktivitas S:
2022
Membantu pasien untuk untuk Pasien mengatakan sesak
mengidentifikasi aktivitas yang terasa berkurang setelah
mampu dilakukan beraktivitas (mengangkat
Membantu untuk memilih aktivitas badan diatas tempat tidur,
yang sesuai dengan kemampuan fisik mengubah posisi dari baring
Membantu untuk mengidentifikasi ke duduk )
kegiatan yang disukai Pasien masih mengeluh
Membantu pasien untuk membuat lemah dan letih
jadwal latihan diwaktu luang O:
Membantu pasien/keluarga untuk Pasien masih tampak
mengidentifikasi kekurangan dalam lemah
beraktifitas Pasien tampak lebih
Monitoring respon fisik, emosi, banyak berbaring di atas
sosial dan spiritual tempat tidur
TTV
TD 130/80 mmHg
N 87 x/i
RR 23 x/i,
S : 36,5 C
ADL masih sebagian
mandiri (makan, duduk,
berbaring)
A : itoleransi aktivitas
teratasi sebagian
P : Intervensi dilanjutkan
DAFTAR PUSTAKA
http://pustaka.poltekkespdg.ac.id/repository/
WAHYU_RAMADHANI_KTI_DIII_KEP_PADANG_2017.pdf