1. Penyelidikan umum
2. Eksplorasi
3. Studi kelayakan
1. Metode Penyelidikan,
Metode yang digunakan dalam kegiatan eksplorasi ini terdiri dari beberapa
tahapan, yaitu:
1
* Tahap Persiapan
Pada tahap ini tim melakukan berbagai kegiatan persiapan yang antara
lain:
- Studi literatur
- Perijinan, koordinasi dan komunikasi
- Persiapan peralatan geologi lapangan dan penunjanggnya serta perbekalan
- Pengadaan peta –peta dasar seperti peta topografi dan geologi
2
( cadangan ) dan kualitas serta luasan areal potensial yang bisa ditindaklanjuti
hingga ketahap eksplotasi nantinya.
* Tahapan Penyelidikan
Tahapan kegiatan eksplorasi bahan galian batubara yang dilakukan
Sebagai berikut ini:
1. Studi Literatur
Mengumpulkan semua literatur yang berhubungan dengan daerah yang
akan diselidiki, termasuk mempelajari peta-peta dasar seperti peta geologi, peta
topografi serta laporan dari penyelidikan terdahulu.
2. Recconaissance
Peninjauan lapangan secara sekilas untuk mengetahui keadaan lokasi dan
infra-struktur secara umum terutama kesampaian daerahnya serta perijinan dan
koordinasi dengan aparatur pemerintah desa.
3. Traverse
Berupa kegiatan penulusuran dan pengamatan serta passing kompas ada
sungai – sungai , jalan dan bekas – bekas galian baik tambang ataupun sumur
penduduk dan atau kombinasi dari ketiganya untuk mengikat singkapan –
singkapan batubara maupun non batubara sehingga dapat di lakukan korelasi dan
interpretasi sebaran baik batubara maupun non batubara.
3
ditemukan baik berupa batubara ataupun non batubara selanjutnya dilakukan
tindakan, antara lain :
- Menentukan posisi singkapan dengan bantuan alat GPS
- Pengukuran kedudukan maupun dimensi dari singkapan berupa panjang, lebar
dan tebal dari singkapan tersebut.
- Diskripsi sifat fisik (megaskopis) dari keadaan singkapan tersebut.
- Pengambilan sample (conto)
- Pengambilan sketsa atau foto singkapan.
Adapun tujuan dari kegiatan pemetaan ini adalah untuk mendapatkan
gambaran mengenai keadaan gelogi daerah penyelidikan, baik arah sebaran
batubara, daerah pengaruh yang dimungkinkan masih terdapat batubara dan
macam litologi/formasi batuan yang menyusun daerah tersebut.
5. Pemetaan Topogafi
Pemetaan topografi dilakukan setelah diketahui secara pasti daerah –
daerah yang berpotensi mengandung batubara. Kegiatan ini ditujukan untuk
memperoleh gambaran secara cermat tentang kondisi elevasi atau permukaan
daerah yang mengandung batubara tersebut. Dari kegiatan ini menghasilkan peta
topografi yang sangat membantu sekali dalam perencanaan tambang serta langkah
kerja selanjutnya. Pemetaan topografi hanya dilakukan pada daerah yang prospek
yang mengandung batubara.
6. Pemboran Eksplorasi
Hasil dari kegiatan ini akan diperoleh data mengenai kondisi batubara
yang terdapat dibawah permukaan , antara lain meliputi : ketebalan, jumlah seam
batubara, kedalaman batubara dari permukaan, kekerasan lapisan batuan penutup
(overburden) dan pengapit batubara (interburden) serta perhitungan cadangan dan
pengambilan sample.
4
Batubara yang telah diambil contonya dilapangan yang diambil dari
singkapan seberat kurang lebih 10 kg, dan akan dikirim ke laboratorium untuk
dianalisa kualitasnya, yang diantaranya meliputi parameter :
- Nilai kalorinya (CV) dalam satuan :K Cal / Kg ( Adb )
- Kandungan Kadar Abu ( ash ) dalam satuan % (Adb)
- Kandungan Air Total ( TM ) dalam satuan %
- Kandungan carbon padat ( FC ) dalam satuan %
- Kandungan zat terbang ( FM ) dalam satuan %
- Kandungan Sulfur dalam satuan %
- Nilai HGI ( Indek Gerus ).
Dari hasil analisa laboratorium , kualitas batubara akan diketahui sehingga Dapat
dipasarkan sesuai dengan permintaan konsumen / pasar.
HASIL EKSPLORASI
1. Pemetaan Geologi
Pola Aliran dan Morfologi
Litologi
Struktur Geologi
2. Pemboran Eksplorasi
Penentuan titik bor
Metode Pemboran dan Diskripsi Hasil Bor
3. Pengambilan Contoh Batubara ( Sampling )
4. Keadaan Batubara
Sifat Fisik Batubara
Sebaran Batubara
Korelasi Lapisan Batubara
5. Kualitas batubara
6. Cadangan Batubara
5
DAFTAR PUSTAKA
http://www.gudangilmu.com
http://www.ilmupertambangan.com
http://www.wikipedia.com