Anda di halaman 1dari 5

TUGAS TM-1

Buat Asuhan Keperawatan:


BAB 1: latar belakang, Tujuan, Manfaat
Bab 2: Tinjuan Pustaka/ Laporan Pendahuluan
Bab 3: Askep sesuai format
Daftar Pustaka
Penulisan daftar Pustaka menggunakan APPA/ Mendelay
Bab 1 dan Bab 2→Cek plagiasi minimal 20%
Dikumpulkan 1 hari sebelum kuliah keperawtaan psikiatri minggu ke 2

Kasus Isolasi Sosial


Tn A, 30 Tahun, Alamat Bendungan Sutami- Malang, Pendidikan S1, Agama Islam, Status
Belum menikah, Pekerjaaan Wiraswasta
Pasien masuk RSJ sudah satu bulan yang lalu dan mengatakan malu mengatakan masalah yang
terjadi pada dirinya. Dari data rekam medis RSJ Lawang .bahwa keluarga mengatakan pasien
binggung dan sering melamun ,kadang mengamuk. Pasien mengatakan saya tidak tahu kenapa
di bawah ke RSJ lawang pasien tidak tahu penyebab apa sehingga di bawah ke RSJ Lawang.
Saat pengkajian pasien mengatakan saat ini tidak ada keluhan
Pasien mengatakan tidak ada riwayat trauma baik, pelaku, korban maupun saksi. Pasien
mengatakan tidak pernh ada keinginan untuk bunuh diri. Klien tidak menggunakan NAPZA.
Tidak ada keluarga yang mengalami ganguang jiwa.
Pasien mengatakan pernah alami hal yang tidak menyenangkan yaitu kematian kakeknya pada
tahun 2004 pasien merasa sedih hanya kakeknya orang yang di percaya.
Pasien mengatakan ia anak pertama dari 2 bersaudara. Orang tua pasien tinggal di Balikpapan
klien di malang tinggal bersama keluarganya di Batu sambil menjaga villa.
Pasien mengtakan bahwa dirinya menyukai semua anggota tubuh nya; pasien mampu
menyebutkan identitasnya dengan baik yaitu nama,umurr TTL, dan alamat, pasien berperan
sebagi anak di dalam keluargannya sedangkan di rumah sakit pasien berperan sebagai pasien,
pasien mengatakan hubungan dengan keluarga terutama dengan orang tuanya dalam keadaan
baik pasien menyadari bahwa dirinya tidak sakit.
Klien mengatakan mempuyai hubungan dekat dengan orang tuanyaa. klien mengatakan jarang
mengikut kegiataan di masyarakat seperti gotong-royong,karang taruna dan musyawarah.
Klien mengatakan sulit berkomunikasi dengan orang lain malu untuk membuka diri.
Pasien mengatakan bahwa pasien beragama islam. Pasien mengatakan ia sehat-sehat saja dan
ini merupakan cobaan dari Allah
Keadaan Umum: Cukup
Kesadaran (kuantitas): Composmentis
Tanda-tanda Vital
a. TD: 120/80 mm/Hg
b. N: 100x/menit
c. S: 36,6oC
d. P: 20x/menit
Ukur
a. BB: 60 Kg
b. TB: 151 Cm
Keluhan Fisik: Pasien tidak ada masalah fisik
Pasien tampak memakai seragam dari RSJ, berpakian yang sesuai, badan tampak bersih, pasien
juga mengatakan mandi 2x sehari, tidak suka memakai pakai sabun sehingga bau badan.
Pasien berbicara seperlunya, bicara pelan, tidak mau bertanya, jika ditanya pasien menjawab
dengan jelas, pasien tidak mengawali pembicaraan.
Pasien terlihat sering berjalan-jalan diluar ruangan kakinya juga sering terlihat gerak-gerik
walaupun sedang duduk
Respon tidak sesuai dengan stimulus yang diberikan misalnya diajak bercanda pasien hanya
diam saja, pasien kurang mampu mengekspresikan perasaan
Pasien tidak melihat lawan bicara, kontak mata kurang, pasien cukup kooperatif, berinteraksi
denganbaik, pembicaraan pasien sesuai dengan topiknya. Pasien berbicara sesuai dengan
pertanyaan yang diberikan. Pasien mengatakan tidak mau berinteraksidengan orang lain karena
takut malah nanti akan berantem dengan temannya, pasien juga mengatakan enak sendirian.
pasien mengatakan sering melamun, memikirkan usianya yang belum menkah, enak sendirian
karena merasa lebih nyaman
Pasien tidak tahu rutin minum obat dan pasien mengatakan pulang sendiri tidak mau di jemput.
Klien mempunyai rumah yang cukup luas

Pasien mengatakan mandi 2 kali pagi dan sore itupun diingatkan oleh perawat, pasien
mengatakan ganti baju setiap hri 1 kali , pakian yang di pakai sesuai tidak terbalik. pasien
mengatakan makan 3x sehari. Pasien mengatakan BAK 5xsehari, BAB 1xsehari. pasien
mengatakan nafsu makan baik, tidak ada penurunan berat badan
Tidur siang, lama : 13.00- 15.00
Tidur malam, lama: 19.30 – 6.00
Aktivitas sebelum tidur : menoton tv
pasien mengatakan tidak mengalami kesulitan tidur akibat memikirkan sesuatu .tidak bisa tidur
hanya melamun.
Pasien mengatakan jika ada masalah di pikirkan sendiri dan dipendam sendiri dan pasien
memilih sendiri
Pasien mengatakan tidak ada masalah dalam lingkungan kelompok. Pasien mengatakan tidak
ada permasalahan dengan lingkungan tetangga. Pasien mengatakan pernah kuliah di UB
sampai semester 7 kemudian putus kuliah karena sering tidak masuk.
Pasien mengatakan belum memahami kalau dirinya mengalami gangguan jiwa

Kasus Harga Diri Rendah


Tn.B, Umur 40 Tahun, Jenis Kelamin Laki-laki, Status Perkawinan Belum Menikah, Agama
Islam, Suku Bangsa Bugis, Warga Negara Indonesia, Pendidikan SMK, Pekerjaan Tidak
Bekerja, Alamat Jalan Batu-Malang, Masuk RS Tanggal 02 November 2022

Keluhan Utama dan Alasan MRS: pasien dirinya tidak becus melakukan aktivitas apapun.
Pasien tidak mau keluar kamar hanya di dalam kamar terus dan tidak mau melakukan aktivitas.
Perubahan perilaku terjadi semenjak tahun 2020. Pada awalnya pasien di PHK dari temat
kerjanya dan merasa dirinya gagal menjadi ayah. Pasien merasa gagal menjadi ayah karena
merasa tidak dapat menafkahi istri dan anaknya. Menurut adiknya, setiap pasien melakukan
aktivitas pasien selalu berbicara sendiri dengan mengatakan ”salah lagi-salah lagi” sehingga
aktivitas apa pun yang dikerjakannya selalu dilakukan secara berulang-ulang. Keadaan ini
hampir tiap kali terjadi setiap pasien hendak melakukan aktivitas di rumahnya. Dan pasien pun
dimasukkan ke RS.Dadi untuk pertama kalinya 10 hari setelah kepergian ayahnya pada bulan
november 2006. Pasien di rawat di RS.Dadi kurang lebih 1 bulan lamanya dan dikeluarkan
pada bulan desember 2006. Setelah keluar dari RS.Dadi pasien tidak meminum obat secara
teratur dan bahkan pernah tidak meminum obat sama sekali.

Hendaya/ disfungsi:
Hendaya sosial (+)
Hendaya pekerjaan (+)
Hendaya penggunaan waktu senggang (+)

Faktor stresor psikososial : Tidak jelas


Gangguan sekarang dengan penyakit fisik dan psikis sebelumnya : Tidak ada

Riwayat penyakit dahulu : trauma (-) : pada usia 1 tahun, pasien pernah terjatuh dari Rumah
panggung, kepala terbentuk tetapi tidak berdarah, infeksi (-), kejang (-)

Riwayat penggunaan zat psikoaktif : merokok (-), alkohol (-)

Lahir normal, cukup bulan, dibantu oleh bidan, tidak ada kecacatan waktu lahir
Pertumbuhan dan perkembangan baik
Pasien dikenal sebagai pribadi yang pendiam, jika ada masalah selalu dipendam
Pendidikan terakhir adalah SMK
Belum Menikah

Riwayat Kehidupan Keluarga


· Pasien adalah anak pertama dari 6 bersaudara (♂,♀,♂, ♂, ♀,♀)
· Hubungan dengan keluarga baik
· Ayah meninggal sejak tahun 2006, sedangkan ibunya masih hidup
· Pasien tinggal dengan ibunya serta saudara-saudaranya
· Tidak ada riwayat keluarga yang menderita gangguan yang sama

Situasi Sekarang :Pasien tinggal bersama ibu dan saudara-saudaranya, biaya hidup lebih
banyak ditanggung oleh ibu dan saudara pasien.

Persepsi Pasien Tentang Diri dan Kehidupannya: Pasien merasa dirinya tidak sakit

1. Penampilan : Tampak seorang laki-laki memakai baju tiga lapis, baju lapisan pertama
adalah lengan panjang dengan motif bergaris, baju lapisan kedua adalah lengan pendek dengan
motif bergaris, baju lapisan ke tiga adalah rompi warna orange mencolok dengan motif jaring
jaring. Memakai celana pendek berwarna hitam selutut. Perawakan tinggi, wajah agak lonjong
sesuai umur, rambut agak gondrong, kulit sawo matang, kesan kurang rapi.
2. Kesadaran : Berubah
3. Perilaku dan aktivitas prikomotor : Tenang
4. Pembicaraan : Spontan, lancar, intonasi sedang
5. Sikap terhadap pemeriksa : Kooperatif

Keadaan Afektif (mood), Perasaan, dan Empati, Perhatian :


1. Mood : sulit dinilai
2. Afek : tumpul
3. Keserasian : Inappropriate
4. Empati : sulit di raba- rasakan

Fungsi Intelektual (kognitif) :


1. Taraf pendidikan, pengetahuan umum dan kecerdasan : Sesuai dengan taraf pendidikan
2. Daya konsentrasi : Cukup
3. Orientasi (waktu, tempat, dan orang) : Baik
4. Daya ingat : Jangka panjang baik, jangka pendek baik, dan jangka segera baik.
5. Pikiran abstrak : Terganggu
6. Bakat kreatif : tidak ada
7. Kemampuan menolong diri sendiri : cukup

Gangguan Persepsi :
1. Halusinasi
· Halusinasi Auditorik berupa suara yang mengomentari perilaku pasien yang didengar
tiap hari.
· Halusinasi Auditorik berupa ”Raja Luwu” yang memberikan perintah.
· Halusinasi Visual berupa pasien melihat ”hantu” saat sedang menonton bola di
rumahnya.
2. Ilusi : Tidak ada
3. Depersonalisasi : Tidak ada
4. Derealisasi : Tidak ada

Proses Berpikir :
1. Arus pikiran :
a. Produktivitas : Cukup
b. Kontinuitas : Relevan, koheren
c. Hendaya berbahasa : Tidak ada

2. Isi pikiran :
a. Preokupasi : Tidak ada
b. Waham
· Waham kebesaran yang berupa pasien adalah penjaga wilayah luwu.
· Waham mustahil yang berupa raja luwu berkomunikasi dengan pasien melalui ilmu batin
sehingga pasien dapat mengetahui keinginan raja luwu.

Pengendalian Impuls : Terganggu

Daya Nilai
Norma sosial : Terganggu
Uji daya nilai : Terganggu
Penilaian realitas : Terganggu

Tilikan (insight) : Insight 1, pasien merasa dirinya tidak sakit.


Taraf dapat dipercaya : Dapat dipercaya

Dx Medis: skizofrenia (F20.0)


Psikofarmaka : Haloperidol 15 mg 3 .1 tab

Anda mungkin juga menyukai