Anda di halaman 1dari 10

JUAL BELI,KHIYAR, SALAM, MURABAHAH

 Jual beli: bahasa : menukar sesuatu dengan sesuatu.


Istilah   : menukar sesuatu dengan lainnya atas dasar suka sama
suka (‘an tarodhin)
 Landasan hukum “Dan Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba.” (QS. Al-Baqarah: 275
 Rukun dan syarat:
1. Aqid (orang yang melakukan akad) yaitu penjual dan pembeli. Syaratnya :
Baligh, Berakal, atas kehendak sendiri dan keduanya bukan taflis (bangkrut)
2. Uang dan barang yang diperjual belikan. Syaratnya : suci, ada manfaatnya,
keadaan barang kepunyaan penjual atau diwakilkan, dapat diserahterimakan
dan barng itu diketahui oleh pembeli dan enjual baik wujud, sifat, bentuk,
maupun ukurannya.
 Lafadz ijab qabul. Syaratnya : keadaan ijab qabul bersambung, hendaknya
mufakat keduanya.
 Macam macam jual beli: itinjau dari sisi hukumnya, maka jual beli dapat dibagi
menjadi berbagai macam bentuk yaitu:

1. Jual beli sah


Jual beli ini merupakan transaksi yang sah karena memenuhi rukun dan
syarat jual beli sesuai syariat Islam
2. Jual beli terlarang Jual beli terlarang adalah transaksi jual yang rukun dan
syaratnya tidak terpenuhi. Dengan begitu, maka transaksi dinilai tidak sah.
Contoh nya:
 Jual beli sistem ijon. 
Jual beli ijon yaitu jual beli hasil tanaman yang masih belum tampak nyata
buah atau panennya. Misalnya jual beli padi, buah-buahan, atau bunga yang
masih muda dan belum tentu bisa dirasakan panennya.
 Jual beli barang haram. 
Jual beli ini memiliki objek transaksi yang dilarang dalam Islam seperti darah,
bangkai, daging babi, dan sebagainya.
 Jual beli sperma hewan. 
Jual beli sperma dlarang dalam Islam karena sperma tidak bisa diketahui
kadar dan tidak diterima bentuknya.
 Jual beli anak binatang di perut induknya. 
Anak binatang yang belum lahir tidak boleh ditransaksikan. Hal ini disebabkan
tidak ada kepastian apakah anak tersebut lahir dalam keadaan hidup atau
justru mati.
 Jual beli barang belum sepenuhnya dimiliki.
Barang-barang yang belum sepenuhnya dimiliki penjual tidak boleh
ditransaksikan. Oleh sebab itu, pastikan barang yang dijual sudah dimiliki
penuh saat ditransaksikan.
 Jual beli yang tidak pasti (gharar). 
Jual beli gharar mengandalkan spekulasi. Dengan begitu, pihak yang
bertransaksi hanya bisa menebak kemungkinan hasil dari transaksi.
Misalnya yaitu jual beli buah-buahan sebelum nyata kemunculannya.
3. Jual beli terlarang tapi sah
Dalam Islam juga terdapat jual beli yang sah memenuhi rukun dan syaratnya,
namun tidak diperbolehkan sesuai syariat. Contoh nya:
 Jual beli ketika dilangsungkan khutbah dan shalat Jumat. 
Larangan ini terutama diperuntukkan bagi laki-laki muslim yang seharusnya
ikut shalat Jumat ketimbang berdagang. Larangan tersebut meruju pada
surah Al Jumuah ayat 9 dalam Al Quran.
 Jual beli tapi dengan menghadang penjual sebelum masuk pasar. 
Cara ini membuat penjual tidak tahu harga pasar dari barang yang dijualnya.
Pembeli bisa mendapatkan harga murah dengan cara licik tersebut.
 Jual beli untuk menimbun barang. 
Jual beli yang diniatkan untuk menimbun barang agar harga bisa menjadi
lebih mahal akibat langkanya stok barang, jug tidak diperbolehkan. Nabi
Muhammad bersabda,“Tidaklah akan menimbun barang
kecuali orang-orang yang durhaka” (HR. Muslim).
d. Jual beli dengan mengurangi timbangan. 
Cara curang dalam berdagang salah satunya dengan mengurangi takaran
barang saat transaksi. Jual beli ini akan mendzalimi pembeli dan dilarang
karena terjadi penipuan.
e. Jual beli mengecoh. 
Jual beli ini melibatkan unsur penipuan. Contohnya mencampurkan barang
berkualitas bagus dan buruk dalam satu tempat agar pembeli terkecoh saat
memilih barang yang hendak dibeli.
 Jual beli barang yang sudah dipesan orang lain.
Jika suatu barang dalam status sudah sepakat dipesan atau ditawar
seseorang, maka tidak sah diberikan pada pembeli lain sebelum kesepakatan
sebelumnya batal. Nabi Muhammad bersabda,“Janganlah seseorang menjual
sesuatu yang telah dibeli orang lain.” (HR. Muttafaq Alaih).

HIKMAH JUAL BELI :


1. Masing-masing pihak merasa puas
2. Penjual dan pembeli yang berlapang dada ketika mengadakan tawar menawar akan
mendapatkan rahmat Allah
3. Dengan adanya jual beli akan menjauhkan orang dari memakan dan memiliki harta
dengan cara yang batil
 Manfaat jual beli untuk nafkah keluarga.

a) Khiyar: Bahasa : memilih.


Istilah   :  Memilih antara meneruskan jual beli atau membatalkannya.
Macam macam khiyar:
1. Khiyar Syarat, yaitu khiyar yang dijadikan syarat pada waktu akad jual beli,
minimal 3 hari.
2. Khiyar Majlis, yaitu kebebasan memilih bagi pihak penjual dan pembeli untuk
melangsungkan jual beli atau membatalkannya selama masih di tempat akad
jual beli.
3. Khiyar Aib, yaitu kebebasan memilih bagi pihak penjual dan pembeli untuk
melangsungkan jual beli atau membatalkannya bila terdapat cacat.
b) Salam:
Salam yaitu menjual sesuatu yang barangnya tidak diperlihatkan, tetapi
diberitahukan sifat barang dan kualitasnya oleh penjual dan setelah ada
kesepakatan pembeli langsung membayarnya meskipun barangnya belum ada.

 Murabahah
Murabahah adalah jual beli dengan tambahan harga berdasar harga yang pertama
secara jujur.
Jual beli murabahah ini termasuk produk pembiayaan.
Contoh : seseorang ingin membeli motor tetapi tidak memiliki biaya, maka ia pergi ke
bank syariah untuk dibelikan oleh pihak bank. Kemudian bank membelikan motor
seharga 13 juta, dan menjual motor itu kepada nasabah dengan harga 14 juta serta
dapat dicicil sesuai kesepakatan. 

MUSAQAH,MUZARA’AH,MUKHBARAH

1. MUSAQAH
 Pengertian : Bahasa : Penyiraman atau pengairan.
Istilah : Kerjasama antara pemilik kebun dan penggarap, untuk memelihara kebunnya
sehingga dapat menghasilkan dengan keuntungan dibagi atas kesepakatan antara
keduanya.
Hukum musaqah adalah : Boleh.
 Rukun:
1. Pemilik kebun (musaqi) dan penggarap (saqiy), keduanya hendaklah orang
yang berhak membelanjakan harta.
2. Pohon yang dipelihara baik yang buahnya musiman, tahunan maupun terus
menerus.
3. Pekerjaan yang harus diselesaikan penggarap harus jelas baik waktu, jenis,
dan sifatnya.
4. Hasil yang diperoleh berupa buah, daun, kayu dll.
5. Akad yaitu ijab qabul berupa tulisan, perkataan atau isyarat.

 Syarat:
1. Pohon atau tanaman yang dipelihara hendaknya jelas
2. Waktu pemeliharaan hendaknya jelas
3. Hendaknya akad dilaksanakan sebelum dibuat perjanjian karena musaqah merupakan
akad pekerjaan
4. Bagian penggarap hendaknya jelas apakah separo atau sepertiga dll.

2. MUZARA’AH DAN MUKHARABAH


 PENGERTIAN
Muzara’ah yaitu kerja sama antara pemilik sawah atau ladang dan penggarap dengan
bagi hasil menurut perjanjian, sedangkan benih dari pihak pemilik tanah. Apabila
diserahkan kepada pihak yang menggarap disebut mukharabah.
Zakat hasil paroan ini diwajibkan kepada orang yang mempunyai benih.
Muzara’ah : Pemilik ladang.
Mukhobarah: Penggarap ladang.
HIKMAH MUZARAAH DAN MUKHARABAH
1. Memberi pertolongan kepada penggarap untuk mempunyai penghasilan.
2. Harta tidak hanya beredar pada orang kaya saja.
3. Mengikuti sunnah Rasulullah.

PENGERTIAN,RUKUN,SYARAT DAN PERBEDAAN SYIRKAH DAN


MUDHARABAH
1. SYIRKAH
 PENGERTIAN
Bahasa: persekutuan / serikat.
Istilah : Suatu perjanjian kerjasama antara dua orang atau lebih
dalam bidang modal atau jasa.
 RUKUN DAN SYARAT
 Anggota yang berserikat, syaratnya baligh, berakal sehat dan merdeka.
 Pokok perjanjian, syaratnya harus jelas, dapat diuangkan atau dinilaikan
dan dicampur.
Sighat atau akad, syaratnya perbandingan penghasilan telah ditentukan

sewaktu akad .
MUDHARABAH
 PENGERTIAN
BAHASA  : Berjalan di muka bumi.
ISTILAH  : Bentuk kerjasama antara seorang pemilik modal dengan seorang
pelaksana untuk mengembangkan modal sehingga mendapat keuntungan
yang dibagi kedua belah pihak sesuai dengan kesepakatan.
 RUKUN DAN SYARAT
1. Pemilik modal dan pelaksana. Syaratnya harus baligh, berakal sehat dan bukan
orang yang dipaksa.
2. Pekerjaan. Syaratnya harus jelas, tidak ditentukan waktu dan tempatnya.
3. Modal. Syaratnya harus cash dan jumlahnya jelas.
4. Akad. Syaratnya keuntungan dibagi sesuai dengan kesepakatan.

PERBEDAAN

PENGERTIAN,HUKUM,QS.AL BAQARAH 275,MACAM,CONTOH DAN HIKMAH


RIBA
1. PENGERTIAN
Bahasa : Az-Ziyadah (Tambahan / nilai
lebih) Istilah : Nilai tambahan yang diharamkan dalam urusan tukar menukar atau
pinjam meminjam, dimana salah satu pihak merasa berat dan rugi sedangkan
pihak lain menarik keuntungan sebanyak-banyaknya tanpa menanggung resiko.
2. HUKUM
Para ulama sepakat bahwa hukum riba adalah haram.
Dasar hukumnya: QS. AL BAQARAH 275 ۗ‫ا‬

“padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba,”

DASAR HUKUM LAINNYA


 Sangsi riba meliputi semua pihak yang terlibat (HR.Muslim)
 Larangan menggunakan hasil (sisa) riba.(QS.Al-Baqarah 278)
 Larangan memakan riba. (QS. Ali Imran:130)
 Sangsi bagi pemakan riba adalah kekal di neraka.(QS.Al-Baqarah:275)
 Riba itu harga yang tidak ada berkahnya. (QS.Ar-Rum:39)

MACAM RIBA
a. Riba Fadl yaitu tukar jual beli yang mengandung unsur riba pada barang yang
sejenis dengan adanya tambahan pada salah satu benda tersebut. Contoh:
tukar emas dengan emas, beras dengan beras, yang kualitasnya sama tetapi
kuantitasnya berbeda. Dan ada kelebihan yang dimaksud itulah yang disebut
riba fadl.
b. Riba Qard Yaitu riba dengan sebab hutang piutang yang diisyaratkan pada
waktu akad. Misalnya meminjam uang 100 ribu dan harus memberi tambahan
2% nya.
c. Riba dengan sebab melakukan transaksi jual beli barang yang belum di serah
terimakan akan tetapi dijual Kembali pada pembeli lainnya. Missal, pembeli
pertama telah akad dengan penjual suatu barang dengan harga yang telah
disepakati dan dibayar namun belum di serah terimakan,akan tetapi penjual
menjual Kembali kepada pembeli kedua dengan tambahan.
d. Riba Nasi’ah yaitu riba yang dikenakan kepada orang yang berutang
disebabkan memperhitungkan waktu yang ditangguhkan. Mengambil
keuntungan karena adanya waktu keterlambatan pembayaran. Misal jual beli
barang dengan dua harga yaitu cash dan kredit, ini tidak diperbolehkan
karena adanya tenggang waktu dalam kredit termasuk riba nasi’ah.

HIKMAH
1) menghilangkan faedah hutang piutang.
2) menimbulkan dan menanamkan jiwa permusuhan antara manusia.
3) melenyapkan manfaat dan kepentingan yang wajib disampaikan kepada
orang yang menderita dan membutuhkan.
4) menimbulkan mental yang suka hidup mewah dan boros serta ingin
mendapatkan hasil yang banyak tanpa bekerja di atas kesusahan orang
lain.
PENGERTIAN,HUKUM,ALASAN BANK,PRODUK BANK SYARIAH TABUNGAN
DAN FAEDAHNYA. PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL

PENGERTIAN
UU RI No.7 Tahun 1992 yaitu badan usaha yang mengimpun dana dari masyarakat
dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam rangka
meningkatkan taraf hidup rakyat banyak.
HUKUM
 Haram, (Sayid Sabiq), bahwa apapun bentuknya bank itu haram karena bank
tidak bisa lepas dengan adanya bunga.
 Mubah, (A. Hasan), karena bank sebagai alat untuk mengontrol keuangan
negara dan apabila tidak ada bank justru negara akan kacau, maka diperlukan
bank ini.
 Syubhat, (Majlis Tarjih Muhammadiyah), karena satu sisi bank merupakan
kebutuhan yang mendesak dalam suatu negara, tetapi di sisi lain bank tidak bisa
lepas dari bunga, yang mana bung aitu adalah riba.
ALASAN
 Fungsi bank:
 menjadi sentral peredaran uang dalam jumlah banyak
 Tempat tukar menukar mata uang & pemindahan pembukuan
 Mengawasi peredaran uang, jumlah, volume serta mengendalikan inflasi
 Tempat penyimpanan uang paling aman,baik bagi negara maupun
masyarakat
 Pengiriman pembayaran bagi pedagang dalam jumlah partai besar.

PERBEDAAN BUNGA DAN BAGI HASIL


Bunga Bagi hasil
a.penentuan bunga dibuat pada a.penentuan besarnya rasio/nisbah
waktu akad dengan asumsi harus bagi hasil dibuat pada waktu akad
selalu untung dengan berpedoman pada
kemungkinan untung rugi
b.besarnya presentase berdasarkan b.besarnya rasio bagi hasil
pada jumlah uang (modal) yang berasarkan pada jumlah keuntungan
dipinjamkan. yang diperoleh
c.pembayaran bunga tetap seperti c.bagi hasil tergantung pada
yang dijanjikan tanpa pertimbangan keuntungan proyek yang dijalankan.
apakah proyek yang dijalankan oleh Bila usaha merugi, kerugian akan
pihak nasabah untung atau rugi. ditanggung brsama oleh kedua
pihak.
D. jumlah pembayaran bunga tidak d. jumlah pembagian laba meningkat
meningkat sekalipun jumlah sesuai dengan peningkatan jumlah
keuntungan berlipat atau keadaan pendapatan.
ekonomi sedang booming.
e.eksitensi bunga diragukan (kalau e.tidak ada yang meragukan
tidak dikecam) oleh semua agama keabsahan bagi hasil.
termasuk Islam
TABUNGAN DAN FAEDAHNYA
 Pengertian: Tabungan adalah sarana untuk menabung. Menabung
adalah menyimpan Sebagian penghasilan secara berangsur-angsur
untuk menanggulangi kebutuhan di masa mendatang.
 Faedah bagi penabung: Usaha pembentukan modal, membiasakan
hidup berhemat,menyiapkan biaya tak terduga,membiasakan hidup
berencana.
 Faedah bagi perekonomian negara: investasi modal semakin
kuat,modal berakhir semakin luas, mempertinggi income per kapita.

PENGERTIAN,HUKUM,ALASAN DAN ASURANSI SYARIAH

PENGERTIAN
BAHASA: dari bahasa inggris (inssurance /assurance) artinya jaminan.
ISTILAH: Suatu penjanjian antara seorang yang mempertanggung jawabkan
sesuatu dengan seorang penanggung atau asurator.

HUKUM
 HARAM: Karena asuransi serupa judi, mengandung riba, mengandung
unsur tidak jelas dan seakan-akan hidup dan mati dijadikan objek
bisnis.
 MUBAH: Karena tidak ada nash yang mengharamkannya, untuk
kepentingan umum, adanya kerelaan keduanya dan seperti akad
mudharabah.
 HARAM apabila bersifat komersial & BOLEH bila bersifat sosial.
 SYUBHAT: Karena satu sisi dibutuhkan untuk menolong agar tidak
mengalami kerugian yang besar, namun di sisi lain asuransi tidak
lepas dari riba.

ASURANSI SYARIAH (ASURANSI TAKAFUL)


Umat Islam membuat asuransi yang sesuai dengan syari'ah Islam yaitu
asuransi Takaful, dimana produknya antara lain takaful dana investasi, dana
haji, Kesehatan, Pendidikan, dll.

PENGERTIAN,HUKUM,DAN CONTOH HUTANG

PENGERTIAN
Memberikan sesuatu kepada seseorang dengan perjanjian dia akan
mengembalikan barang tersebut dengan jumlah yang sama.

HUKUM
Hukum memberikan hutang sunnah, tetapi menjadi wajib Ketika orang yang
hutang adalah org yg sgat membutuhkannya.

PENGERTIAN,HUKUM DAN CONTOH HILAWAH

PENGERTIAN
Seseorang berhutang dan ia pun menghutangkan, ia dapat memindahkan
hutangnya supaya dibayar oleh orang yang berhutang kepadanya. Hiwalah
diperbolehkan.
CONTOH
Rafa punya hutang kepada Sella, dan Tina punya hutang kepada Rafa.Rafa
memiinta Tina membayar hutangnya kepada sella saja,sebagai pelunasan
hutang Tina kepada Rafa dan huutang Rafa kepada Sella.

RUKUN HILAWAH
 Muhil ( yg berhutang)
 Muhal (yg berpiutang)
 Muhal 'alaih (yg menanggung hutang)
 Hutang muhil kepada muhal
 Sighat (lafadz akad)
PENGERTIAN,HUKUM,DAN CONTOH GADAI
PENGERTIAN
Menjadikan suatu barang yang bernilai menurut syara’, sebagai jaminan
piutang,yang memungkinan terbayarnya utang si peminjam kepada pihak yang
memberikan pinjaman.
CONTOH: Rama membutuhkan uang untuk biaya pengobatan senilai 15 juta.
Kemudian ia mengajukan pinjaman kepada Ciki. Sebagai jaminannya ia
menyerahkanmotornya kepada Ciki. Apabila hutangnya telah lunas maka motornya
dikembalikan, tetapi apabila tidak dapat melunasi hingga waktu tertentu maka Ciki
berhak menjual motor Rama dan mengambil uang hasil penjualan untuk melunasi
hutang Rama. Jika hasil penjualan motor lebih dari 15 juta, maka sisanya diberikan
kepada Rama.
HUKUM Rihanah yaitu BOLEH.

PENGERTIAN,HUKUM,CONTOH,RUKUN DAN SYARAT KHAFALAH DAN


DHAMAN
A. Khafalah
Bahasa : menanggung.
Istilah : menanggung atau menjamin seseorang dihadirkan dalam suatu
tuntutan hukum di pengadilan pada saat dan tempat yang ditentukan.
(Kafalah sama seperti Dhaman, bedanya jika kassus tersebut di bawa ke
pengadilan maka menjadi Kafalah)
Hukum kafalah adalah BOLEH.

RUKUN DAN SYARAT


 Penanggung (kafil), syaratnya baligh, berakal sehat, orang yang
diperbolehkan menggunakan hartanya secara hukum, tidak dipaksa.
 Orang yg berhutang.
 Orang yang menghutangkan (makful anhu), syaratnya dikenal oleh kafil.
 Orang / barang/ pekerjaan yg wajib dipenuhi (makful bih).Syaratnya jenis,
jumlah, kadar atau pekerjaan diketahui dengan jelas.
CONTOH

B. DHAMAN
Menanggung hutang seseorang atau mengembalikan barang atau
menghadirkan seseorang ke tempat yang ditentukan. Hukum menanggung
hutang yang sudah tetap dan diketahui kadarnya hukumnya SAH.

SYARAT DAN RUKUN


 Orang yg menjamin (dhamin), syaratnya baligh, berakal sehat, atas
kehendak sendiri, berhak membelanjakan harta dan mengetahui
adanya jaminan.
 Orang yg berhutang (madhmun anhu), syaratnya berhak
membelanjakan harta.
 Orang yg berpiutang (madhmun lah), syaratnya diketahui oleh orang
yang menjamin.
 Uang / barang yang dihutang atau orang yang dihadirkan, syaratnya
harus diketahui ukuran, keadaan jumlahnya, waktunya, dan tetap
keadaannya.
 Lafadz, syaratnya mengandung makna jaminan tidak digantungkan
kepada sesuatu yg lain dan tidak berarti sementara.
CONTOH
 Alif memempunyai hutang kepada Fadlan, karena Alif sulit ditemui
untuk ditagih hutangnya, Rama sebagai teman Alif menjanjikan kepada
Fadlan untuk membawa Alif menemui Fadlan.
 Alif membawa kabur motor fadlan, Rama sebagai teman Alif
mengetahui di mana ia bersembunyi, sehingga Rama berjanji kepada
Fadlan untuk menjamin Alif benar-benar mengembalikan motor Fadlan.
 Alif mempunyai hutang kepada Fadlan, karena susah ditagih
akhirnya
 Rama sebagai sahabatnya menjadikan dirinya sebagai penjamin atas hutang
Alif, jika Alif tidak bisa membayar maka Rama yang akan membayar. Namun
Alif tetap mengembalikan kepada Rama.

Anda mungkin juga menyukai