Anda di halaman 1dari 3

Pendekatan Pengajaran Deduktif

konsep Deduktif

Ditakrifkan sebagai sesuatu pendekatan mengajar yang bermula daripada suatu atau beberapa rumus, prinsip, hukum, teorem atau peraturan dikuti dengan aplikasinya ke atas contoh-contoh yang dikhususkan. Pendekatan ini juga digunakan untuk mendapatkan kesimpulan atau generalisasi yang baru daripada rumus, prinsip, hukum, atau teorem yang diketahui. Guru memberitahu murid objektif pada peringkat awal. Murid dibimbing mengingat kembali hukum, prinsip, teori atau peraturan yang berkaitan untuk membolehkan mereka menyelesaikan masalah atau mendapatkan kesimpulan yang baru.

Ciri_ciri

Pembelajaran mementingkan pengetahuan yang akan diperolehi oleh murid Pendekatan ini menggunakan pengantara fikiran untuk mendapatkan ilmu Penyusunan isi mestilah dimulakan daripada keseluruhan kepada yang lebih kompleks Pembelajaran kefahaman lebih kekal daripada teknik hafalan.

Jenis Pendekatan Deduktif (a) Untuk penyelesaian masalah Pendekatan deduktif banyak digunakan untuk menyelesaikan masalah. Contohnya, setelah murid mempelajari imbuhan ber mereka disuruh membuat beberapa ayat dengan menggunakan imbuhan ber. (b) Untuk membuat generalisasi baru Boleh digunakan untuk membuat generalisasi baru. Contohnya, setelah murid mempelajari rumus luas segiempat tepat, mereka dibimbing menggunakan rumus itu untuk mendapat rumus luas segitiga bersudut tegak. (c) Untuk membukti hipotesis Boleh digunakan untuk membuat hipotesis melalui prinsip atau hukum yang telah dipelajari. Contohnya, setelah murid mempelajari teorem sudut-sudut bersebelahan atas garis lurus mereka dibimbing menggunakan teorem ini untuk membuktikan hasil tambah tiga sudut dalam sebuah segitiga. Prinsip-prinsip

Pada peringkat permulaan, masalah atau hipotesis harus didedahkan terlebih dahulu. Murid-murid harus dibimbing mengingat kembali rumus, generalisasi, prinsip, teorem atau teori agar membolehkan mereka menyelesaikan masalah atau hipotesis yang telah didedahkan. Generalisasi, prinsip atau teori yang digunakan untuk menyelesaikan masalah atau membukti hipotesis haruslah diketahui serta telah difahamkan secara mendalam. Penggunaan pendekatan deduktif haruslah dilaksanakan mengikut prosedur dengan tepat. Proses menyelesaikan masalah atau untuk membuktikan hipotesis tidak terhad kepada menggunakan satu generalisasi, prinsip, rumus,hukum atau teori yang telah dipelajari. Guru sendiri tidak perlu menunjukkan cara menyelesaikan masalah atau menghuraikan cara membukti hipotesis, tetapi membimbing murid melalui aktiviti soal-jawab sehingga mereka menjalankan aktiviti penyelesaian masalah sendiri.

Pembelajaran Ekspositori
Pembelajaran Ekspositori - Strategi pembelajaran ekspositori adalah strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses penyampaian materi secara verbal dari seorang guru kepada sekelompok siswa dengan maksud agar siswa dapat menguasai materi pelajaran secara optimal. Strategi pembelajaran ekspositori merupakan bentuk dari pendekatan pembelajran yang berorientasi kepada guru, dikatakan demikian sebab dalam strategi ini guru memegang peranan yang sangat penting atau dominan. Dengan menggunakan strategi ekspositori terdapat beberapa keunggulan dan kelemahan di dalam menggunakan strategi ini, yaitu: 1. Keunggulan 1. Dengan strategi pembelajaran ekspositori guru bisa mengontrol urutan dan keluasan materi pembelajaran, dengan demikian ia dapat mengetahui sejauh mana siswa menguasai bahan pelajaran yang disampaikan. 2. Strategi pembelajaran ekspositori dianggap sangat efektif apabila materi pelajaran yang harus dikuasai siswa cukup luas, sementara itu waktu yang dimiliki untuk belajar terbatas.

3. Melalui strategi pembelajaran ekspositori selain siswa dapat mendengar melalui penuturan (kuliah) tentang suatu materi pelajaran juga sekaligus siswa bisa melihat atau mengobservasi (melalui pelaksanaan demonstrasi). 4. Keuntungan lain adalah strategi pembelajaran ini bisa digunakan untuk jumlah siswa dan ukuran kelas yang besar. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa dalam strategi ekspositori ini dilakukan melalui metode ceramah, namun tidak berarti proses penyampaian materi tanpa tujuan pembelajaran. Karena itu sebelum strategi ini diterapkan terlebih dahulu guru harus merumuskan tujuan pembelajaran secara jelas dan terukur. Hal ini sangat penting untuk dipaham, karena tujuan yang spesifik memungkinkan untuk bisa mengontrol efektivitas penggunaan strategi pembelajaran. 2. Kelemahan

Disamping memiliki keunggulan, strategi ekspositori ini juga memiliki beberapa kelemahan, antara lain: 1. Strategi pembelajaran ini hanya mungkin dapat dilakukan terhadap siswa yang memiliki kemampuan mendengar dan menyimak secara baik, untuk siswa yang tidak memiliki kemampuan seperti itu perlu digunakan strategi yang lain. 2. Strategi ini tidak mungkin dapat melayani perbedaan setiap individu baik perbedaan kemampuan, pengetahuan, minat, dan bakat, serta perbedaan gaya belajar. 3. Karena strategi lebih banyak diberikan melalui ceramah, maka akan sulit mengembangkan kemampuan siswa dalam hal kemampuan sosialisasi, hubungan interpersonal, serta kemampuan berpikir kritis. 4. Keberhasilan strategi pembelajaran ekspositori sangat tergantung kepada apa yang dimiliki guru seperti persiapan, pengetahuan, rasa percaya diri, semangat, antusiasme, motivasi dan berbagai kemampuan seperti kemampuan bertutur (berkomunikasi) dan kemampuan mengelola kelas, tanpa itu sudah pasti proses pembelajaran tidak mungkin berhasil. 5. Oleh karena itu, gaya komunikasi strategi pembelajaran lebih banyak terjadi satu arah, maka kesempatan untuk mengontrol pemahaman siswa sangat terbatas pula. Di samping itu, komunikasi satu arah bisa mengakibatkan pengetahuan yang dimiliki siswa akan terbatas pada apa yang diberikan guru.

Anda mungkin juga menyukai