Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

KELOMPOK 1C :

ENDANG H SIMAMORA P07524419099

KELAS: 2C, D-IV KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU: Effendi Sianturi, SKM, M.Kes

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN MEDAN RI

PRODI DIV KEBIDANAN MEDAN T.A 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa senantiasa kita ucapkan. Atas rahmat dan
karunia-Nya yang berupa iman dan kesehatan akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Shawalat serta salam tercurah pada Rasulullah SAW. Semoga syafaatnya mengalir pada
kita kelak.

Makalah dengan judul “Ilmu Kesehatan Masyarakat” dibuat untuk melengkapi tugas
mata kuliah Asuhan Kebidanan pada Pranikah dan Prakonsepsi. Penulis mengucapkan terima
kasih kepada DOSEN PENGAJAR: Effendi Sianturi, SKM, M.Kes yang telah memberikan
tugas mata kuliah ini. Penulis juga berharap agar isi makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca.

Dengan kerendahan hati, penulis memohon maaf apabila ada kesalahan penulisan.
Kritik yang terbuka dan membangun sangat penulis nantikan demi kesempurnaan makalah.
Demikian kata pengantar ini penulis sampaikan. Terima kasih atas semua pihak yang telah
membaca makalah ini.

Medan, 13 Maret 2022

penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar...................................................................................................i

Daftar Isi............................................................................................................ii

BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..............................................................................................1


1.2 Rumusan Masalah.........................................................................................2
1.3 Tujuan............................................................................................................2

BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Faktor-Fakror yang Mempengaruhi Kesehatan……….………………….. 3

2.2 Faktor-Fakror yang Mempengaruhi Kondisi Sehat Sakit…………………. 4

2.3 PPerjalanan Alamiah Penyakit .....................................................................4

2.4 Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat............................................................5

BAB III. PENUTUP

3.1 Kesimpulan..................................................................................................10

3.2 Saran............................................................................................................10

Daftar Pustaka…….........................................................................................11

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anda sebagai bidan tentu sudah sering mendengarkan kata kesehatan yang artikan
sebagai keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis sedangkan masyarakat adalah
sekumpulan manusia yang saling bergaul, atau dengan istilah lain saling berinteraksi.
Arti lain kesehatan menurut WHO (1947) adalah suatu keadaan yang sempurna baik
secara fisik, mental dan sosial serta tidak hanya bebas dari penyakit atau kelemahan.
Sehat menurut UU 23 tahun 1992 tentang kesehatan menyatakan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang mungkin hidup produktif
secara sosial dan ekonomis.
Sehat secara mental (kesehatan jiwa) adalah satu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain. Sehat secara
sosial adalah perikehidupan seseorang dalam masyarakat, yang diartikan bahwa
seseorang mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan memajukan
kehidupannya sendiri dan kehidupan keluarga sehingga memungkinkan untuk bekerja,
beristirahat dan menikmati liburan. Berdasarkan dua pengertian kesehatan tersebut,
dapat disarikan bahwa kesehatan ada empat dimensi, yaitu fisik (badan), mental (jiwa),
sosial dan ekonomi yang saling mempengaruhi dalam mewujudkan tingkat kesehatan
pada seseorang, kelompok, atau masyarakat. Oleh karena itu, kesehatan bersifat
holistik atau menyeluruh, tidak hanya memandang kesehatan dari segi fisik saja.
Misalnya: seseorang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan tetapi ia tidak mampu
mengendalikan emosinya ketika sedih maupun senang dengan mengekspresikan ke
dalam bentuk perilaku berteriak atau menangis keras-keras, atau tertawa terbahak-
bahak yang membuatnya sulit untuk bisa kembali ke kondisi normal, maka orang
tersebut tidak sehat. Begitu pula orang yang kelihatan sehat dari segi fisiknya, akan
tetapi tidak mampu memajukan kehidupannya sendiri dengan belajar, bekerja, ataupun
berinteraksi dengan masyarakat sekitarnya, maka orang tersebut tidak bisa
dikatakan sehat.

1
Berikut ini beberapa definisi kesehatan masyarakat menurut profesor Winslow dan
Ikatan Dokter Amerika, AMA (1948) : Ilmu kesehatan masyarakat (public health)
menurut profesor Winslow (Leavel & Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah
penyakit memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan
efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi
lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan
perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini,
pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar
setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya. Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948).
.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan?


2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sehat sakit?
3. Bagaimana perjalanan alamiah penyakit ?
4.Apa definisi ilmu kesehatan masyarakat?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kesehatan?


2. Untuk mengetahui apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi sehat sakit?
3. Untuk mengetahui perjalanan alamiah penyakit ?
4. Untuk mengetahui definisi ilmu kesehatan masyarakat?

BAB II
PEMBAHASAN

1. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesehatan

2
Menurut Hendrik L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan
masyarakat, yaitu faktor genetik, faktor pelayanan kesehatan, faktor perilaku masyarakat
dan faktor lingkungan.

a. Faktor Genetik

Faktor ini paling kecil pengaruhnya bagi kesehatan perorangan atau masyarakat.
Pengaruhnya pada status kesehatan perseorangan paling sukar di deteksi dan perlu
dilakukan konseling genetik. Untuk kepentingan kesehatan masyarakat atau keluarga
faktor genetik perlu mendapatkan perhatian dibidang pencegahan penyakit. Semakin
besar penduduk yang memiliki resiko penyakit bawaan akan semakin sulit upaya
meningkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu adanya. konseling perkawinan
yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat dicegah. Akhir
akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju. Tekonologi dan kemampuan
tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat kesehatan
yang setinggi tingginya.

b. Faktor Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan pelayanan kesehatan, dan pelayanan kesehatan yang berkualitas akan


berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Pengetahuan dan keterampilan
petugas kesehatan yang diimbangi dengan kelengkapan sarana/prasarana, dan dana akan
menjamin kualitas pelayanan kesehatan Pelayanan seperti ini akan mampu mengurangi
atau mengatasi masalah kesehatan yang berkembang di suatu wilayah atau kelompok
masyarakat.

c. Faktor Perilaku Masyarakat

Faktor ini terutama di negara berkembang paling besar pengaruhnya terhadap munculnya
gangguan kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat. terhadap munculnya gangguan
kesehatan atau masalah kesehatan masyarakat. Tersedianya jasa pelayanan kesehatan
tanpa disertai perubahan tingkah laku masyarakat akan mengakibatkan masalah
kesehatan tetap potensial berkembang di masyarakat. Perilaku individu atau kelompok
masyarakat yang kurang sehat juga akan berpengaruh pada faktor lingkungan yang

3
memudahkan timbulnya penyakit. Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya
derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya penyakit berbasis perilaku dan
gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat meghindarkan diri kita dari berbagai
penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke, kegemukan, diabetes melitus
dan lainlain. Perilaku/kebiasaan mencuci tangan sebelum makan juga dapat
menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna seperti mencret mencret.

d. Faktor Lingkungan

Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan
derajat kesehatan. Dalam kehidupan disekitar kita dapat kita rasakan. daerah yang kumuh
dan tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit seperti: gatal
gatal, infeksi saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit demam.
berdarah juga di pengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan yang tidak bersih,
banyaknya tempat penampungan air yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan
perkembangan nyamuk aedes aegypti penyebab demam berdarah meningkat. Hal ini
menyebabkan penduduk disekitar memiliki resiko tergigit nyamuk dan tertular demam
berdarah.

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Sehat Sakit

A. Definisi Sehat

Sehat dipandang dengan perspektif yang lebih luas. Luasnya aspek itu meliputi rasa
memiliki kekuasaan. hubungan kasih sayang, semangat hidup, jaringan dukungan sosial
yang kuat, rasa berarti dalam hidup, atau tingkat kemandirian tertentu (Haber, 1994).

Pengertian sehat dikemukakan oleh beberapa ahli, diantaranya adalah:

1. WHO (1947)

Sehat adalah keadaan yang sempurna dari fisik, mental, social tidak hanya bebas dari
penyakit atau kelemahan. Mengandung tiga karakteristik:

4
a. Merefleksikan perhatian pada individu sebagai manusia.

b. Memandang sehat dalam konteks lingkungan internal ataupun eksternal.

c. Sehat diartikan sebagai hidup yang kreatif dan produktif.

2. White (1977)

Sehat adalah suatu keadaan di mana seseorang pada waktu diperiksa tidakmempunyai
keluhan ataupun tidak terdapat tanda-tanda suatu penyakit dan kelainan.

Menurut UU No.36 (2009), kesehatan itu mencakup 5 aspek, yakni: fisik. mental, spiritual,
sosial dan ekonomi. Dari 5 dimensi sehat di bawah terlihat bahwa kesehatan seseorang tidak
hanya diukur dari aspek fisik, mental, spiritual dan sosial saja, tetapi juga diukur dari
produktifitasnya dalam arti mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi.
Wujud atau Indikator dari 5 dimensi sehat, antara lain:

1. Kesehatan Fisik

Kesehatan fisik mengandung arti bahwa seseorang tidak merasa sakit dan memang
secara klinis tidak ada penyakit atau dengan kata lain semua organ tubuh normal dan
tidak ada gangguan fungsi tubuh.

2. Kesehatan Mental

Kesehatan liwa (Mental Health) adalah suatu kondisi yang memungkinkan


perkembangan fisik, intelektual dan emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang-orang lain.

3. Kesehatan spiritual

Kesehatan spiritual mengandung artı bahwa seseorang mampu mengekspresikan rasa


syukur, pujian atau penyembahan terhadap sang pencipta.

4. Kesehatan Sosial

Kesehatan Sosial adalah perikehidupan dalam masyarakat sedemikian rupa sehingga


setiap warga negara mempunyai cukup kemampuan untuk memelihara dan
memajukan kehidupannya sendiri serta kehidupan keluarganya dalam masyarakat.

5. Kesehatan Ekonomi

5
Kesehatan ekonomi terlihat dari produktivitas seseorang yang sudah dewasa,
mempunyai pekerjaan atau menghasilkan secara ekonomi. Bagi yang belum memasuki
usia kerja, anak dan remaja atau bagi yang sudah pensiun atau usia lanjut, schat
ekonomi terlihat dari perilaku produktif secara sosial, yakni mempunyai kegiatan.

B. Definisi Sakit

1. Parkins (1937)

Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang menimpa. seseorang
sehingga menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik aktivitas jasmani, rohani
dan sosial.

2. Reverlly Susan

Sakit adalah tidak adanya keselarasan antara lingkungan dengan individu.

C. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sehat Sakit

a. Status perkembangan

Kemampuan mengerti tentang keadaan schat dan kemampuan beresponterhadap


perubahan dalam kesehatan dikaitkan dengan usia.

Contoh: Bayi dapat merasakan sakit, tapi tidak dapat mengungkapkan dan
mengatasinya.

b. Pengaruh sosiokultural

Masing-masing kultur punya pandangan tentang schat yang diturunkan dariorang tua
pada anaknya.Contoh Orang Cina, schat adalah keseimbangan antara Yin dan Yang;
Orangdengan ekonomi rendah memandang flu sesuatu yang biasa dan merasa schat.

c.Pengalaman masa lalu

6
Seseorang dapat merasakan nyeri/sakit atau disfungsi (tidak berfungsi) keadaan normal
karena pengalaman sebelumnya: Membantu menentukan defenisi seseorang tentang
sehat.

d. Harapan seseorang tentang dirinya

Seseorang mengharapkan dapat berfungsi pada tingkat yang tinggi baik fisikmaupun
psikososialnya jika mereka sehat Berikut ini adalah bagan yang menunjukkan faktor
yang mempengaruhi statuskesehatan seseorang, yaitu keturunan 5%, lingkungan 40%,
pelayanan kesehatan20% serta perilaku 35%.

3. Perjalanan Alamiah Penyakit

Riwayat alamiah penyakit (natural history of disease) adalah proses perkembangan suatu
penyakit tanpa adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan
terencana.

A. Agens Penyakit

Agens penyakit dapat berupa benda hidup atau mati dan faktor mekanis. Agens penyakit
dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok, antara lain:

1. Agens biologis : virus, bakteri, fungi, ricketsiae, protozoa, dan metazoan.

2. Agens nutrient: protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air.

7
3. Agens fisik: panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan, cahaya, dan kebisingan.

4. Agens mekanis: Exogenous zat kimia, allergen, gas, debu, dan lain-lain. gesekan,
benturan atau pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan tubuh pejamu
(host).

B. Manusia (Host)

Faktor manusia sangat kompleks dalam proses terjadinya penyakit. Factor tersebut
bergantung pada karakteristik yang dimiliki masing-masing individu, antara lain:

1. Usia, usia menyebabkan adanya perbedaan penyakit yang diderita.

2. Jenis kelamin (seks), Frekuensi penyakit pada laki-laki lebih tinggi dibandingkan
frekuensi penyakit pada perempuan.

3. Ras, Hubungan antara ras dan penyakit bergantung pada perkembangan adat istiadat
dan kebudayaan di samping terdapat penyakit yang hanya ijumpai pada ras tertentu
seperti anemia sickle cell pada ras Negro.

4. Genetik, Ada penyakit tertentu yang diturunkan secara herediter.

5. Pekerjaan, Suatu pekerjaan mempunyai hubungan erat dengan penyakit akibat


pekerjaan.

6. Nutrisi, Gizi buruk mempermudah seseorang menderita infeksi.

7. Status kekebalan, Reaksi tubuh terhadap penyakit bergantung pada kekebalan yang
dimiliki sebelumnya seperti kekebalan terhadap penyakit virus yang tahan lama dan
seumur hidup.

8. Adat, Ada beberapa adat-istiadat yang menimbulkan penyakit.

9. Gaya hidup, Kebiasaan minum alcohol, narkoba, dan merokok dapat menimbulkan
gangguan pada kesehatan.

10. Psikis, Factor kejiwaan seperti stress dapat menyebabkan terjadinya penyakit
hipertesi, ulkus peptikum, depresi insomnia, dan lainnya

C. Lingkungan

8
Lingkungan hidup manusia pada dasarnya terdiri dari dua bagian, internal dan eksternal.
Lingkungan hidup internal merupakan suatu keadaan yang dinamis dan seimbang yang
disebut dengan homeostasis, sedangkan lingkungan hidup eksternal merupakan
lingkungan hidup di luar tubuh manusia yang terdiri atas tiga komponen, antara lain:

1. Lingkungan fisik

Lingkungan fisik ini berinteraksi secara konstan dengan manusia sepanjang waktu dan
masa serta memegang peranan penting dalam proses terjainya penyakit pada
masyarakat.

2. Lingkungan biologis

Lingkungan biologis bersifat biotik atau benda hidup, misalnya tumbuh-tumbuhan,


hewan, virus, jamur, parasite, serangga, dan lain-lain yang dapat berperan sebagaiagens
penyakit, reservoir infeksi, vector penyakit, dan hospes intermediet.

3. Lingkungan sosial

Lingkungan social berupa kultur, adat istiadat, kebiasaan, kepercyaan, agama, sikap,
standar dan gaya hidup, pekerjaan, kehidupan kemasyarakatan, organisasi sosial, dan
politik.

4. Definisi Ilmu Kesehatan Masyarakat

Pengertian Kesehatan Masyarakat Menurut Winslow (1920) bahwa Kesehatan Masyarakat


(Public Health) adalah Ilmu dan Seni: mencegah penyakit, memperpanjang hidup, dan
meningkatkan kesehatan, melalui Usaha-usaha Pengorganisasian masyarakat untuk:
(Notoatmodjo, 2003)

 Perbaikan sanitasi lingkungan

 Pemberantasan penyakit-penyakit menular

 Pendidikan untuk ersihan perorangan

 Pengorganisasian pelayanan-pelayanan medis dan perawatan untuk diagnosis dini dan


pengobatan.

9
Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel & Clark, 1958)
adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan
fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk
meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang
kebersihan perorangan, pengorganisasian pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa
dini, pencegahan penyakit dan pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap
orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga kesehatannya.
Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi dan
meningkatkankesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian masyarakat.

Sudah banyak para ahli kesehatan membuat batasan kesehatan masyarakat ini. Secara
kronologis batasan-batasan kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit
sampai batasan yang luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut:
Batasan yang paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk
mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan. Dengan kata lain kesehatan
masyarakat adalah sama dengan sanitasi. Upaya untuk memperbaiki dan meningkatkan
sanitasi lingkungan adalah merupakan kegiatan kesehatan masyarakat.

Dari pengalaman-pengalaman praktek kesehatan masyarakat yang telah berjalan sampai pada
awal abad ke-20, Winslow (1920) akhirnya membuat batasan kesehatan masyarakat yang
disempurnakan oleh WHO sebagai berikut.

Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan seni yang bertujuan untuk:

1) mencegah timbulnya penyakit

2) memperpanjang umur

3)meningkatkan nilai kesehatan fisik dan mental melalui usaha usaha kesehatan masyarakat
yang terorganisasi untuk:

a. Memperbaiki kesehatan lingkungan

b. Pemberantasan penyakit penyakit infeksipada masyarakat

c. Mendidik masyarakatdalamprinsip prinsipkesehatan perorangan

d. Mengkordinasi tenaga tenaga kesehatan agar mereka dapat melakukan perawatan dan
pengobatan dengan sebaik-baiknya.

10
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Ilmu kesehatan masyarakat (public health) menurut profesor Winslow (Leavel &
Clark, 1958) adalah ilmu dan seni mencegah penyakit memperpanjang hidup,
meningkatkan kesehatan fisik dan mental, dan efisiensi melalui usaha masyarakat
yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan, kontrol infeksi di
masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian
pelayanan medis dan perawatan, untuk diagnosa dini, pencegahan penyakit dan
pengembangan aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat
mempunyai standar kehidupan yang kuat untuk menjaga
kesehatannya. Kesehatan Masyarakat adalah ilmu dan seni memelihara, melindungi
dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha pengorganisasian
masyarakat (Ikatan Dokter Amerika, AMA, 1948). Secara kronologis batasan-batasan
kesehatan masyarakat mulai dengan batasan yang sangat sempit sampai batasan yang
luas seperti yang kita anut saat ini dapat diringkas sebagai berikut: Batasan yang

11
paling tua, dikatakan bahwa kesehatan masyarakat adalah upaya upaya untuk
mengatasi masalah-masalah sanitasi yang mengganggu kesehatan.

3.2 Saran

Semoga makalah ini dapat bermanfaat dan dikembangkan lagi oleh pembacanya.

DAFTAR PUSTAKA

12
https://www.academia.edu/24614109/SEPUTAR_KESEHATAN_MASYARAKAT

https://id.scribd.com/document/427651436/Makalah-Konsep-Sehat-Sakit

https://www.academia.edu/35048189/DASAR_EPIDEMIOLOGI

https://id.scribd.com/document/529155596/MAKALAH-ILMU-KESEHATAN-
MASYARAKAT

13

Anda mungkin juga menyukai