Anda di halaman 1dari 11

ENTREPREUNERSHIP

Nama : Novi Ekalora


NIM : 2103067
Asal : Kerinci
Instansi : Puskesmas Siulak Gedang
Analisis kelayakan bisnis
1. Kumpulkan Informasi Latar Belakang Bisnis
Langkah pertama ini adalah di mana banyak pekerjaan dasar untuk sebuah proyek tercakup. Apakah sebuah proyek baru atau
sudah ada, sangat penting bagi analis bisnis untuk mengumpulkan sejumlah besar informasi latar belakang tentang proyek
tersebut. Ini adalah kondisi proyek yang perlu ditentukan pada tahap ini:
2. Identifikasi Stakeholder
Pemangku kepentingan dalam sebuah proyek bisnis adalah mereka yang akan membuat keputusan dan menandatangani
persyaratan dan menentukan prioritas bisnis. Oleh karena itu, mengidentifikasi semua pemangku kepentingan sejak dini
menjadi penting. Anda dapat menggunakan teknik roda pemangku kepentingan, yang berisi setiap pemangku kepentingan
yang mempengaruhi proyek, seperti:
• Pemilik – pemegang saham, wali atau siapapun yang mensponsori proyek
• Manajer – manajer senior atau menengah yang bertanggung jawab untuk komunikasi dan memantau kemajuan
• Karyawan – pengembang, analis, atau penguji yang bertanggung jawab untuk menyelesaikan proyek
• Regulator – semua regulator yang terlibat yang memantau kepatuhan terhadap aturan – mis. regulator yang memantau
kepatuhan HIPAA
• Pemasok – penyedia API atau layanan pemasok lain yang diperlukan yang mungkin diperlukan proyek
• Mitra – individu yang bertanggung jawab untuk bekerja bersama proyek yang menyediakan produk atau layanan pelengkap
atau pelengkap
• Pelanggan – pengguna akhir produk
• Pesaing – bagian potensial dari pengguna produk kompetitif atau masukan dari pesaing itu sendiri
3. Temukan Tujuan Bisnis
Beberapa teknik untuk membantu dalam menetapkan tujuan bisnis untuk sebuah proyek adalah:
• Benchmarking – memahami pesaing dan rekan kerja yang bekerja pada level yang sama; matriks ansoff dapat digunakan
untuk ini
• Analisis SWOT – tentukan kekuatan dan kelemahan
• Kelompok fokus dan brainstorming
• Mendokumentasikan dan menyampaikan tujuan bisnis kepada semua pemangku kepentingan, memastikan satu visi
4. Evaluasi dan Identifikasi Pilihan
Beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat mempersempitnya adalah:
• Kelayakan
• Anggaran / dana tersedia
• Pengembalian investasi yang dapat diterima
• Kasus bisnis
5. Definisikan Ruang Lingkup
Langkah kelima dalam analisis kelayakan usaha adalah mendefinisikan ruang lingkup dari bisnis tersebut.
Berdasarkan tujuan proyek dan diskusi tim, langkah ini adalah saat ruang lingkup ditentukan. Daftar tujuan
pengembangan proyek dirinci, bersama dengan daftar item yang tidak termasuk dalam proyek. Dokumen definisi
ruang lingkup dapat mencakup:
 Item pengembangan dalam ruang lingkup
 Item pengembangan di luar ruang lingkup
 Integrasi dalam ruang lingkup
 Integrasi di luar ruang lingkup
6. Rencana Alur Pelaksanaan Bisnis
Analis bisnis dan pemilik proyek akan memberikan garis waktu terperinci untuk menyampaikan persyaratan kepada
tim pengembangan. Garis waktu untuk persyaratan akan diberikan berdasarkan faktor-faktor seperti:
 Stakeholder dan ketersediaan mereka
 Ruang lingkup proyek
 Metodologi proyek
7. Tentukan Persyaratan Bisnis dari Analisis Kelayakan Usaha
Langkah analisis kelayakan usaha ini mengharuskan analis bisnis untuk mengklarifikasi persyaratan kepada pemilik
bisnis dan mendapatkan persetujuan untuk mengirimkannya ke tim pengembangan.
8. Evaluasi Nilai Tambah dari Usaha
Langkah terakhir dalam analisis kelayakan usaha adalah melakukan evaluasi value added dari bisnis. Untuk
mempertahankan tujuan bisnis melalui implementasi, evaluasi hasil bisnis yang konstan perlu dipertahankan.
Pertanyaan untuk ditanyakan meliputi:
• Apakah kita di jalur yang benar?
• Apakah solusi yang memberikan nilai sudah diantisipasi sebelumnya?
Pengembangan model bisnis yg efektif
7 jenis model bisnis menurut buku “The Automatic Customer” yang ditulis oleh John Warrilow.
1. Membership Website Model
Dengan model membership atau keanggotaan, Anda dapat membuat pelanggan lebih loyal terhadap produk yang Anda tawarkan.
Untuk membuat model bisnis ini, Anda harus menyediakan akses website yang memberikan informasi tertentu untuk model pembayaran regular
secara berlangganan.
2. All-You-Can-Eat Content Model
Menggunakan model bisnis ini berarti Anda harus menyediakan akses copyrighted content yang tepat untuk melakukan promosi berlangganan melalui
media video atau TV streaming.
Dengan adanya penawaran gratis (free offer) yang tidak terbatas dan banyak followers, audience, atau viewer, Anda akan menghasilkan upgrade
pendapatan naik secara berkala dan alami.
3. Private Club Model
Bagaimanapun proses yang Anda jalani, Anda harus bisa meyakinkan pelanggan bahwa produk yang Anda tawarkan adalah produk yang langka dan
harus dimiliki pelanggan.
Lakukan model ini dengan pendekatan personal, dan usahakan untuk selalu menjaga hubungan baik dengan pelanggan. Anda bisa mulai dengan
memberikan informasi baru kepada pelanggan Anda secara berkala dan personal.
4. Front-Of-The-Line-Model
Model bisnis ini sangat cocok jika segmentasi pasar Anda menengah ke atas. Kenapa? Karena biasanya orang menengah ke atas tidak akan sensitif
terhadap harga dan tidak suka mengantri.
Dengan model bisnis, pelanggan akan membayar subcription atau biaya langganan agar tidak perlu lagi mengantri. Model ini dapat dilakukan sesuai
dengan kebutuhan dalam menyelesaikan masalah IT tertentu di sebuah bisnis kecil.
5. Consumables Model
Jika Anda menawarkan produk konsumtif, Anda harus mulai memperhatikan tingkat kenyamanan konsumen Anda. Saat ini, banyak orang yang rela
membayar sedikit lebih mahal demi mendapatkan kenyamanan.
Meski begitu, jangan pernah juga remehkan tantangan logistik untuk memenuhi pesanan dan juga sediakan layanan yang memuaskan.
6. Simplifier Model
Dengan model bisnis ini, Anda harus memberikan pelayanan yang dapat membantu mengurus segala hal yang dibutuhkan pelanggan, sehingga
pelanggan hanya perlu melihat hasil akhirnya saja.
7. Network Model
Model bisnis ini bermanfaat jika bisnis yang Anda jalani profitnya bisa bertambah seiring dengan meningkatnya orang yang bergabung dalam lingkup
bisnis.
Model bisnis ini dipopularkan dengan situs social media seperti LinkedIn. Di mana, semakin banyak aplikasinya diunggah, maka semakin besar juga
profit yang akan didapatkan oleh perusahaan.
Langkah yang Harus Anda Lakukan untuk Menciptakan Model Bisnis
1. Tentukan Target Market
Memiliki target market yang terlalu luas dapat menyebabkan kesulitan dalam menemukan pelanggan yang betul-betul
membutuhkan produk atau jasa yang Anda jual.
Garis bawahi profil secara demografi, masalah yang mereka hadapi, dan solusi yang dapat Anda tawarkan.
2. Pahami Proses Bisnis
Sebelum memulai bisnis, Anda juga perlu memahami secara mendalam terkait aktivitas yang dibutuhkan untuk membuat
bisnis Anda berjalan dan berkembang.
3. Catat Sumber Daya Bisnis
Apa yang perusahaan Anda butuhkan untuk melakukan aktivitas sehari-hari? Untuk menemukan pelanggan baru?
Dan mencapai target bisnis? Catat setiap sumber daya bisnis yang penting untuk memastikan model bisnis telah cukup
dipersiapkan, agar mampu tetap bertahan.
Sumber daya yang dimaksud dapat berupa website, modal, gudang, daftar pelanggan, dan hak cipta.
4. Kembangkan Value Proposition
Bagaimana perusahaan dapat bertahan di tengah kompetisi? Apakah Anda menyediakan jasa yang inovatif, produk yang
revolusioner atau suatu hal baru yang menarik bagi pelanggan terdahulu.
Menjelaskan dengan tepat apa yang bisnis Anda tawarkan dan bagaimana hal itu lebih baik dari kompetitor adalah dasar
dari value proposition yang kuat.
5. Tentukan Partner Bisnis
Tidak ada bisnis yang dapat berjalan baik tanpa bantuan pihak lain. Saat membuat model bisnis, pilih partner kunci Anda
seperti supplier, partner periklanan, atau partner lainnya.
Dengan bekerja sama atau partnership, Anda dapat lebih fokus membangun keunggulan utama yang Anda tawarkan
sehingga dapat meningkatkan value proposition bisnis Anda.
6. Buat Strategi Penarik Demand
Jika Anda menggunakan pendekatan besar-besaran saat peluncuran bisnis, Anda pasti membutuhkan strategi
pemasaran yang dapat membuat pelanggan tertarik terhadap produk atau jasa yang Anda jual, menghasilkan daftar
potential pelanggan, dan menghasilkan penjualan.
7. Tinggalkan Ruang untuk Inovasi
Saat meluncurkan bisnis dan membangun model bisnis, business plan Anda mungkin berdasar banyak asumsi. Hingga
saat Anda bertemu dengan pelanggan yang membayar, Anda tidak akan tahu apakah model bisnis tersebut dapat
menyelesaikan masalah pelanggan atau tidak.
Analisis industri dan pesaing
5 kekuatan pesaing
1. Rivalry Among Competing Firms
Semakin banyak pesaing di dalam industri yang sama menunjukan bahwa tingkat persaingan semakin tinggi. Setiap perusahaan pasti
ingin untuk memenangkan persaingan agar perusahaannya dapat mencapai profit yang paling tinggi. Pemilihan strategi yang tepat dan
akurat sangat dibutuhkan bagi pengusaha untuk dapat memenangkan persaingan yang terjadi dalam dunia bisnis.
Instant Clean berada dalam persaingan yang cukup ketat. Mengingat pesaing daripada perusahaan Instant Clean adalah perusahaan
yang cukup besar seperti Go-Jek dan Go-Maid. Mereka memiliki keunggulannya masing-masing. Tetapi pada dasarnya perusahaan
kompetitor ini mengandalakan teknologi untuk menjalankan bisnisnya.
2. Potential Entry of New Competitors
Sebuah perusahaan yang sudah berdiri lama tentu akan dihampiri oleh para pesaing baru yang ingin memasuki pasar yang sama. Hal ini
bisa saja menjadi ancaman bagi perusahaan yang telah berdiri lama. Apalagi jika perusahaan tersebut tidak melakukan inovasi terhadap
produk atau jasanya. Instant Clean pasti akan memiliki para pesaing baru selain dengan kompetitor yang sudah ada. Jika Instant Clean
tidak dapat berinovasi dan bersaing dengan para kompetitor, bisa dikatakan bahwa perusahaan akan jatuh dan mengalami
kebangkrutan.
3. Potential Development of Subtitute Products
Semua produk dan jasa yang telah diciptakan oleh entrepreneursip pasti memiliki produk penggantinya. Bahkan listrik pun juga
memiliki pengganti yaitu lilin. Untuk perusahaan jasa penyedia asisten rumah tangga seperti Instant Clean, produk substitusinya di
jaman sekarang ini dapat dikatakan rendah. Tetapi di jaman yang akan datang, produk substitusi yang dapat menggantikan asisten
rumah tangga adalah robot yang diciptakan untuk membersihkan rumah dan menjalankan tugas sehari-hari. Hal ini bisa menjadi
ancaman yang berat bagi perusahaan Instant Clean jika perusahaan tidak dapat mengikuti perubahan lingkungan.
4. Bargaining Power of Suppliers
Besar kecilnya kekuatan dyaa tawar dari pemasok dapat mempengaruhi eksistensi perusahaan. Kekuatan daya tawar dari pada
pemasok dikatakan tinggi apabila
perusahaan memerlukan biaya yang tinggi untuk mengganti sumber daya yang dibutuhkan atau berpindah pemasok. Dikatakan rendah
apabila perusahaan dpaat
dengan mudah berpindah pemasok dan tidak memerlukan biaya yang tinggi. Bisnis penyedia jasa tenaga kerja asisten ini memiliki daya
tawar yang rendah dari
pemasok.
5. Bargaining Power of Consumers
Sebagai seorang konsumen, untuk menuntukan produk atau jasa yang akan mereka pilih pasti memiliki beberapa preferensi seperti
harga, kualitas, dan lain-lain. Dalam bisnis jasa Instant Clean, kekuatan konsumen dapat dikatakan kuat. Karena konsumen dapat
dengan mudah berpindah menggunakan jasa tenaga kerja kompetitor. Apalagi komptetitor dari Instant Clean merupakan perusahaan
yang
Menyusun Perencanaan Bisnis
 Apa Itu Business Plan?
 Business plan atau rencana bisnis adalah dokumen tercetak yang dibuat oleh seorang
pengusaha dengan menggambarkan atau mempertimbangkan faktor atau aspek
internal dan eksternal ketika hendak memulai atau menjalankan sebuah bisnis. Secara
umum, apa yang harus tercantum di dalam rencana bisnis adalah tujuan utama
menjalankan bisnis dan strategi yang akan diterapkan.
5 Cara Menyusun Business Plan dengan Mudah
1. Melakukan Riset Bisnis
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, ada berbagai analisis yang harus dijalankan untuk membuat rencana bisnis. Maka dari itu,
cara pertama untuk membuat business plan adalah dengan melakukan riset. Anda dapat menjalankan riset ini sendiri atau
menggunakan jasa dari pihak lain.
Riset yang dilakukan harus relevan dengan bisnis Anda, dapat memberikan hasil untuk dimasukkan ke dalam rencana bisnis, dan
dapat mengatasi sebagian besar masalah yang mungkin akan Anda hadapi saat melakukan bisnis di masa depan.
2. Tentukan Visi, Misi, dan Tujuan
Visi, misi, dan tujuan adalah hal yang penting dan harus ada di dalam sebuah organisasi. Ketiga poin tersebut selanjutnya akan
menjadi pedoman semua orang yang terlibat di dalam perusahaan ketika sedang bekerja. Jadi Anda harus memastikan untuk
membuat visi, misi, dan tujuan yang jelas.
3. Buat Profil Perusahaan
Cara membuat business plan selanjutnya adalah dengan membuat company profile atau profil perusahaan. Profil perusahaan
adalah ringkasan yang memperkenalkan perusahaan Anda ke berbagai kalangan. Misalnya, Anda dapat memasukkan bagaimana
sejarah perusahaan didirikan, produk apa yang disediakan, target pasar, serta kepemilikan sumber daya perusahaan.
4. Catat Semua Transaksi Keuangan
Pada titik tertentu, Anda akan memerlukan rencana bisnis untuk mengajukan investasi pada investor atau pihak lainnya.
5. Susun Strategi Pemasaran
Terakhir, cara membuat rencana bisnis sederhana adalah dengan menyusun strategi pemasaran dan rencana eksekusinya,
termasuk konsep strategi, saluran promosi, hingga anggaran biaya yang diperlukan.
Faktor-faktor Penting Business Plan

1. Ringkasan Eksekutif
2. Pengantar
3. Analisis Produk
4. Analisis Pemasaran
5. Analisis SDM
6. Analisis Keuangan
7. Analisis Peluang Bisnis
8. Rencana Eksekusi
9. Lampiran
Menyiapkan fondasi legal dan etika
bisnis
 Pengertian Etika Bisnis
 Nickels et.al. (2009:117) mendefinisikan etika (ethics)
 sebagai standar perilaku bermoral, yaitu perilaku yang diterima oleh masyarakat
sebagai benar versus salah.
 Alma (2009:184) Etika diartikan sebagai suatu perbuatan standar ( standart of
conduct) yang memimpin individu
 dalam membuat keputusan.

Pengertian Lingkungan Legal


Legal artinya sesuai dengan undang-undang atau hukum.
Lingkungan legal adalah aspek hukum (bisnis) yang mengatur kegiatan bisnis agar bisnis dijalankan
secara adil.
Sumber hukum bisnis
1. Peraturan Perundang-undangan
2. Perjanjian/Kontrak
3. Traktat (perjanjian antar bangsa)
4. Yurisprudensi (himpunan keputusan hakim)
5. Kebiasaan-Kebiasaan dalam Bisnis
ETIKA BISNIS INDIVIDU
Ketika eksekutif, manajer, dan karyawan menunjukkan prinsip-
prinsip etis atau sebaliknya maka ekspektasi dan tindakan mereka
yang bekerja untuknya maupun mereka yang bekerja dengannya bisa
berubah.
Masih dijumpai individu bertindak secara tidak etis dan ilegal.
M. Dee, yang menggelapkan uang nasabah di City bank
Pencurian (waktu) dalam berbagai bentuk yang dilakukan oleh
karyawan
Individu mengembangkan perilaku etis dalam tiga tahap
1. Mikirkan kebutuhan dan kepentingan sendiri.
2. Memikirkan harapan dan kepentingan orang lain
3. Memikirkan kepentingan pribadi, kelompok dan lingkungan
sosialnya.
6

 Kekuatan yang Membentuk Etika Bisnis


 Boone and Curtz (2002:45), terdapat empat kekuatan
 utama yang membentuk etika bisnis, yaitu;
 1. Kekuatan individual. Nilai-nilai etis dari para eksekutif dan
 karyawan di semua tingkat dapat mempengaruhi berbagai
 keputusan dan tindakan yg diambil suatu bisnis.
 2. Kekuatan organisasional. Organisasi memberikan dukungan
 maupun penghargaan terhadap setiap tindakan etis.
 3. Kekuatan masyarakat. Mayarakat memberikan tekanan pada
 peerusahaan yang berperilaku tidak etis.
 4. Kekuatan hukum. Sebagai langkah perlindungan pemerintah
 pusat maupun daerah memberlakukan peraturan yang mengatur
 praktek bisnis
Membangun sebuah team dalam pengembangan usaha
baru
1. Pilih Anggota Berkualitas
Bukan hanya produk yang harus memiliki kualitas baik, anggota tim juga harus memiliki kualitas baik.
Mulailah pilih anggota tim yang berkualitas seperti team leader yang memiliki jiwa kepemimpinan yang baik, tim manajemen
dengan pandangan bisnis yang luas dan memiliki ide-ide kreatif.
Tim pelaksana yang memiliki keahlian dan pengetahuan terhadap bisnis, ataupun tim marketing yang mampu mempromosikan
bisnis dengan strategi yang tepat. Dengan begitu, semua tim yang Anda bentuk dapat saling mendukung dan berjalan bersama
untuk mencapai suatu tujuan bisnis.
2. Tentukan Tujuan Bersama
Sebelum mulai bekerja, semua anggota tim harus mengetahui apa tujuan yang sebenarnya ingiin dicapai.
Richard Spoon dalam sebuah bukunya yang berjudul Team Renaissance: The Art, Science, and Politics of Great Teams menjelaskan
bahwa tanpa adanya arah dan ukuran keberhasilan yang jelas bagi sebuah tim dalam mencapai tujuannya, maka sangat tidak
mungkin mengumpulkan sebuah tim untuk mengerjakannya.
Dengan menentukan tujuan, seluruh anggota tim dapat lebih bertanggungjawab dan dapat bekerja sama untuk mencapai sebuah
tujuan bersama. Cara ini juga dapat memotivasi anggota tim untuk saling berkoordinasi dan menjalankan peran masing-masing.
3. Tentukan Peran Masing-Masing
Setelah mengetahui tujuan yang harus dicapai, selanjutnya adalah menentukan peran dari masing-masing anggota tim. Sebagai
pemilik bisnis, Anda harus mengetahui skill dan pola pikir dari masing-masing anggota tim.
Dengan begitu, Anda dapat lebih mudah dalam menentukan peran dari seluruh anggota tim yang Anda miliki. Misalnya, ketika Anda
ingin membuat suatu promosi di media digital.
4. Kerjakan Secara Efisien
Jika seluruh anggota tim sudah mengetahui peran masing-masing untuk mencapai tujuan bersama, langkah berikutnya adalah
melakukan pekerjaan dengan cara terbaik.
Pada tahap ini, cobalah lihat flow kerja, sumber daya yang dimiliki, dan apa saja yang dibutuhkan oleh tim untuk mengeksekusi
pekerjaannya masing-masing. Misalnya, tim marketing membutuhkan budget untuk mempromosikan bisnis ke media TV. Tugas
Anda di sini adalah mendukung semua kebutuhan tim untuk mencapai tujuan bersama.
5. Ciptakan Kebersamaan & Kepercayaan
Dua hal ini adalah kunci utama untuk membangun sebuah tim yang solid dalam mencapai tujuan bersama. Untuk menciptakan
kedua hal ini, cobalah untuk saling berbagi kepada rekan satu tim dalam keadaan suka maupun duka.
Untuk menciptakan rasa saling percaya dan kebersamaan, Anda dapat mendorong anggota tim untuk saling peduli dan bekerja
sama demi tujuan bersama. Anda juga dapat mengajak tim untuk keluar kantor bersama hanya sekedar untuk menonton ataupun
makan bersama. Hal ini dapat membuat tim lebih dekat dan juga solid dalam pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai