Pedoman Resmi Icd 10
Pedoman Resmi Icd 10
Beri kode hanya pada diagnosis yang terkonfirmasi penyakit 2019 novel coronavirus (COVID-19) sebagaimana yang didokumentasikan oleh pemberi layanan, atau disertai dokumentasi
hasil tes COVID-19 yang positif, atau presumtif positif. Untuk diagnosis yang telah terkonfirmasi, beri kode U07.1, COVID-19. Hal ini merupakan pengecualian terhadap pedoman rawat inap
rumah sakit pada Bagian II, H.
Pada konteks ini, “konfirmasi” tidak memerlukan dokumentasi jenis tes apa yang dilakukan, cukup hanya dokumentasi dari pemberi layanan bahwa pasien tersebut menderita COVID-19.
Hasil tes COVID-19 yang presumed positif harus dikode sebagai terkonfirmasi. Tes yang presumed positif bermakna bahwa seseorang telah diperiksa dan dinyatakan positif di tingkat lokal
atau regional, namun belum dikonfirmasi oleh the Centers for Disease Control and Prevention (CDC). Konfirmasi CDC terhadap hasil tes lokal dan regional tidak lagi dibutuhkan.
Jika pemberi layanan mendokumentasikan “suspek”, “kemungkinan”, “tersangka” atau “inkonklusif” COVID-19, jangan dikode sebagai U07.1. Beri kode yang menjelaskan alasan pasien
datang ke fasilitas layanan kesehatan (misalnya demam, R50) atau kode Z20.8 Contact with and (suspected) exposure to other viral communicable diseases yang bermakna pasien memiliki
kontak dengan atau (suspek) paparan terhadap penyakit viral menular lainnya.
b) Urutan (sequencing) kode
Bilamana COVID-19 memenuhi definisi sebagai diagnosis utama, berilah kode U07.1, COVID-19, sebagai urutan pertama, diikuti oleh kode-kode yang sesuai dengan manifestasi terkait,
kecuali pada kasus pasien Obstetrik sebagaimana ditunjukkan pada Bagian I.C.15.s untuk COVID-19 pada kehamilan, persalinan dan nifas.
Untuk infeksi COVID-19 yang memberat menjadi sepsis, lihat Bagian I.C.1.d. Sepsis, Sepsis Berat dan Syok Septik.
Lihat Bagian I.C.15.s untuk COVID-19 pada kehamilan, persalinan dan nifas. 2 Pedoman Koding ICD-10-CM, April 2020 www.coceonline.id
c) Penyakit Pernafasan Akut akibat COVID-19
(i) Pneumonia
Untuk kasus pneumonia terkonfirmasi sebagai akibat dari the 2019 novel coronavirus (COVID-19), beri kode U07.1, COVID-19 dan J12.8 Other Viral Pneumonia.
i (ii) Bronkitis Akut
Untuk pasien dengan bronkhitis akut terkonfirmasi sebagai akibat COVID-19, beri kode U07.1 dan J20.8 Acute bronchitis due to other specified organisms.
Bronchitis yang tak dijelaskan spesifikasinya (NOS) akibat COVID-19 dikode sebagai U07.1 dan J40 Bronchitis, not specified as acute or chronic
i (iii) Penyakit Infeksi Saluran Nafas Bawah
Jika COVID-19 didokumentasikan sebagai terkait dengan infeksi saluran nafas bawah, tanpa spesifikasi lain (Not Otherwise Specified /NOS), atau infeksi saluran nafas akut, NOS maka
berilah kode U07.1 dan J22 Unspecified acute lower respiratory infection
i (iv) Syndrom Distress Pernafasan Akut
Untuk penyakit acute respiratory distress syndrome (ARDS) akibat COVID-19, berikan kode U07.1, dan J80, Acute respiratory distress syndrome.
d) Paparan Terhadap COVID-19
Untuk kasus-kasus di mana terdapat kekhawatiran adanya kemungkinan paparan terhadap COVID-19, namun dapat disingkirkan setelah dilakukan pemeriksaan/evaluasi, maka berilah
kode Z03.8 Encounter for observation for suspected exposure to other biological agents ruled out.
Untuk kasus-kasus di mana benar-benar terdapat paparan dari seseorang yang sudah terkonfirmasi atau yang masih suspek (belum disingkirkan) menderita COVID-19, dan individu yang
terekspos tadi hasil tes nya negatif atau belum diketahui, maka berikan kode Z20.8 Contact with and (suspected) exposure to other viral communicable diseases. Jika individu yang terpapar
ini hasil tes nya positif COVID-19, lihat pedoman a) di atas. 3 Pedoman Koding ICD-10-CM, April 2020 www.coceonline.id
e) Skrining untuk COVID-19
Untuk individu tanpa gejala (asimptomatik) yang sedang menjalani skrining untuk COVID-19 dan tidk diketahui apakah terdapat paparan terhadap virus, dan hasil tes nya belum diketahui,
a[pakah positif atau negatif, berilah kode Z11.5 Encounter for screening for other viral diseases. Untuk individu yang menjalani skrining akibat adanya kemungkinan atau benar-benar
terpapar COVID-19, lihat pedoman d) tersebut di atas. Jika individu tanpa gejala menjalani skrining untuk COVID-19 dan hasil tes nya positif, lihat pedoman g) di bawah ini.
f) Gejala dan Tanda tanpa diagnosis pasti COVID-19
Bagi pasien-pasien yang menunjukkan gejala atau tanda terkait COVID-19 (misalnya demam, dll) tetapi diagnosis pasti belum dapat ditegakkan, maka berilah kode yang sesuai untuk
masing-masing gejala dan tanda tersebut, seperti misalnya :
• • R05 Cough
Jika pasien dengan tanda/gejala terkait COVID-19 juga dicurigai atau benar-benar kontak dengan atau terpapar dengan seorang penderita COVID-19, berilah kode Z20.8 Contact with and
(suspected) exposure to other viral communicable diseases, sebagai kode tambahan. Ini merupakan pengecualian terhadap pedoman I.C.21.c.1, Contact/Exposure
• g) Individu tanpa gejala dengan hasil tes positif COVID-19
Untuk individu tanpa gejala yang hasil tesnya positif COVID-19, berikan kode U07.1, COVID-19. Meskipun individu ini tanpa gejala, namun hasil tes nya menunjukkan positif sehingga harus
dianggap sebagai penderita infeksi COVID-19. 4 Pedoman Koding ICD-10-CM, April 2020 www.coceonline.id
15. Bab 15 : Kehamilan, Persalinan dan Nifas (O00-O9A)
s) Infeksi COVID-19 pada kehamilan, persalinan dan nifas.
Selama kehamilan, persalinan atau nifas, pasien yang dirawat (atau datang ke fasilitas layanan kesehatan) karena COVID-19 harus diberi kode diagnosis utama sebagai O98.5, Other viral
diseases complicating pregnancy, childbirth and the puerperium, diikuti dengan kode U07.1, COVID-19, ditambah kode-kode lain yang sesuai dengan manifestasi klinisnya. Kode dalam Bab
15 harus selalu didahulukan dalam urutan penulisan.
Referensi :
ICD-10-CM Official Coding and Reporting Guidelines April 1, 2020 through September 30, 2020
https://www.cdc.gov/nchs/data/icd/COVID-19-guidelines-final.pdf 5 Pedoman Koding ICD-10-CM, April 2020 www.coceonline.id
PEMERIKSAAN
ADA
TDK ADA
ADA
⎷
⎷
OTG KONTAK ERAT
Z20.8
3
OTG datang utk menjalani
skrining
⎷
⎷
⎷
SKRINING/LABO
RATORIUM
⎷
SRINING COVID-19
Z11.5
4
OTG dg kekuatiran terpapar
⎷
⎷
⎷
PEMERIKSAAN
LENGKAP
⎷
COVID-19
DISINGKIRKAN
Z03.8
5
OTG dengan paparan atau
kontak erat
⎷
⎷
⎷
SKRINING/LABO
RATORIUM
⎷
COVID-19
U07.1
6
ODP ; gejala demam, batuk,
sesak dan riwayat bepergian
ke daerah endemis dan tidak
ada penyebab lain
⎷
⎷
⎷
GEJALA TERKAIT
COVID, DIAGNOSIS
PASTI BLM ADA
SESUAI GEJALA
;
R05 BATUK ; R06.2
SESAK ; R50.9
DEMAM, DLL
+
7
ODP ; gejala demam, batuk,
sesak dan kontak erat
dengan penderita atau
suspek COVID-19
⎷
⎷
⎷
GEJALA TERKAIT
COVID, DIAGNOSIS
PASTI BLM ADA
SESUAI GEJALA
;
R05 BATUK ; R06.2
SESAK ; R50.9
DEMAM, DLL
+
8
PDP dengan ISPA dan tdk ada
penyebab lain dan riwayat
bepergian ke daerah
endemis
⎷
⎷
⎷
SESUAI DIAGNOSIS
KLINIS
Pneumonia J12.8;
Bronkhitis Akut
J20.8; Bronkhitis
NOS J40 ; Inf Sal
Nafas Bawah Akut
9
PDP dengan ISPA dan tdk ada
penyebab lain dan kontak
erat dengan penderita atau
suspek COVID-19
⎷
⎷
⎷
SESUAI DIAGNOSIS
KLINIS
Pneumonia J12.8;
Bronkhitis Akut
J20.8; Bronkhitis
NOS J40 ; Inf Sal
Nafas Bawah Akut
MATRIX KODING TERKAIT COVID-19
NO
KRITERIA
DIAGNOSIS KLINIS
KODE ICD-10
PAPARAN
GEJALA/TANDA
KONTAK ERAT DG
HASIL TES
• PEMERIKSAAN ADA
• TDK ADAADATDK ADA/TDK DIKETAHUI
⎷⎷
ISPA / Pneumonia Berat
i Pneumonia J12.8; Bronkhitis Akut J20.8; Bronkhitis NOS J40 ; Inf Sal Nafas Bawah Akut 11Pasien
dengan Penyakit Pernafasan Akut Akibat COVID-19
⎷⎷SESUAI DIAGNOSIS KLINISU07.1 + Pneumonia J12.8; Bronkhitis Akut J20.8; Bronkhitis NOS J40 ; Inf Sal