Anda di halaman 1dari 13

BAB III

PERANCANGAN DAN SIMULASI ANTENA

3.1 Tahap Perancangan rectenna

Ada beberapa tahapan perancangan yang akan dibuat yaitu pembuatan


rectifier yang dibuat dengan menggunakan komponen dasar dioda fullwave
sebagai fungsi penyearah tegangan, karena dioda ini sangat cocok digunakan
untuk frekuensi tinggi dan daya input yang rendah. Untuk merancangan rangkaian
rectifier ini membutuhkan komponen berupa kapasitor yang terhubung seri-paralel,
kemudian dirangkai dengan rangkaian penyearah.

3.2 Perancangan Antena

Perancangan antena ini menggunakan beberapa perangkat lunak


(software) untuk menentukan spesifikasi substrat, dimensi saluran pencatu serta
simulasi hasil perancangan. Spesifikasi substrat yang digunakan dapat terlihat
pada tabel 3.1

Tabel 3.1 Spesifikasi Substrat FR4-epoxy

Jenis substrat FR4-Epoxy


Konstanta dielektrik relative (𝜀𝑟 ) 4.6
Dielektrik loss tangen (𝑡𝑎𝑛𝛿) 0.0265
Ketebalan substrat (h) 1.6 mm
Ketebalan konduktor (t) 0.07 mm

Adapun perangkat lunak (software) yang digunakan yaitu :

1. AWR2009

Perangkat lunak ini digunakan untuk merancang dan mensimulasikan


antena yang akan dibuat.
2. PCAAD 5.0

Perangkat lunak ini digunakan untuk menentukan lebar saluran pencatu


mikrostrip.
3. Microsoft Office Visio 2013 Perangkat lunak ini digunakan untuk mendesain
antena sebelum fabrikasi.

16
17

Dan berikut ini merupakan perangkat dan software pendukung yang


digunakan saat melakukan penelitian :

1. Network Analyzer
Perangkat ini digunakan saat melakukan pengukuran gain. Dimana Network
Analyzer ini memiliki spesifikasi untuk mengukur rentang frekuensi 9 KHz – 22
GHz.
2. Signal Generator
Perangkat ini digunakan untuk menghasilkan sinyal elektronik dan. Signal
Generator ini dapat memancarkan sinyal pada rentang frekuensi 100 MHz -
20 GHz.
3. Microsoft Excel
Perangkat lunak ini digunakan untuk menganalisa data pengukuran yang telah
didapatkan dari pengukuran antenna.
4. Multitester
Perangkat ini digunakan untuk melakukan pengukuran daya yang sudah kita
dapatkan di rangkaian rectifier.
18

3.3 Diagram Alir Perancangan Antena

Alur penelitian disajikan pada gambar 3.3 dibawah ini.

Mulai

Studi Literatur

Desain Rangkaian
Desain Antenna Rectifier

Simulasi dan Optimasi Perakitan Rangkaian


Antenna Rectifier

Uji Coba Rangkaian


Fabrikasi Antenna Rectifier

Pengukuran Antenna
dan Pengukuran
Rangkaian Rectifier

Analisa dan
Kesimpulan

Selesai

Gambar 3.1 Diagram Alir Penelitian


19

3.4 Perancangan Dimensi Antena Patch Rectangular


Dalam perancangan antena awal, antena mikrostrip terlebih dahulu
diketahui karakteristik dari komponen bahan penyusun antena diantaranya
spesifikasi papan substrat yang digunakan, frekuensi kerja, panjang dan lebar
elemen patch antena. Pada penelitian ini karakteristik yang digunakan sebagai
berikut :

1. Konstanta dielektrik (𝜀𝑟 ) = 4,3


2. Ketebalan substrat (h) = 1,6 mm
3. Loss tangent = 0,0265
4. Frekuensi kerja (𝑓𝑟 ) = 2400 MHz

Sebelum melakukan perancangan antena, dilakukan perancangan antena


mikrostrip yang memiliki bentuk patch persegi atau rectangular patch. Dengan
menggunakan persamaan 3.1 dibawah ini :
1. Lebar patch (width) :

𝑐
𝑊=
(𝜀𝑟 + 1)
2𝑓√
2

3𝑥108
𝑊=
4,3 + 1
2(23𝑥108 )√
2

𝑊 = 0,0400 𝑚 = 40 𝑚𝑚 (3.1)

2. Panjang patch (length)


Untuk menghitung panjang patch (L), telah dijelaskan pada bab
sebelumnya karena adanya pengaruh fringe effect panjang patch (L) diperlukan
parameter Δ𝐿 yang merupakan pertambahan panjang dari L, permitifitas rata-rata
nilai konstanta dielektrik efektif menggunakan persamaan :

𝜀𝑟+1 𝜀𝑟−1 1
𝜀𝑒𝑓𝑓 = + ( )
2 2 √1 + 12 ℎ/𝑤
4,3 + 1 4,3 − 1 1
𝜀𝑟 = +
2 2 1,6
√1 + 12𝑥 40

𝜀𝑟 = 4,006
20

𝑤
(𝜀𝑒𝑓𝑓 + 0,3) ( + 0.264)
Δ𝐿 = 0,412ℎ ℎ
𝑤
(𝜀𝑒𝑓𝑓 − 0,258)( + 0,8)

40
(4,0066 + 0,3)( + 0,264)
1,6
Δ𝐿 = 0,412(1,6)
40
(4,0066 − 0,258)( + 0,8)
1,6

Δ𝐿 = 0,5571, maka efek medan tepi dari patch adalah 0,5571

Sedangkan panjang patch efektif dapat dihitung dengan persamaan :


𝑐
𝐿𝑒𝑓𝑓 =
2𝑓𝑟√𝜀𝑒𝑓𝑓

3𝑥108
𝐿𝑒𝑓𝑓 =
2(23𝑥108 )√4,006
𝐿𝑒𝑓𝑓 = 0,0325 𝑚 = 0,032 𝑚𝑚 = 32 𝑚𝑚
Maka,
𝐿 = 𝐿𝑒𝑓𝑓 − 2Δ𝐿
𝐿 = 32 − 2(0,7436)
𝐿 = 30.520 𝑚𝑚 (sehingga lebar patch (L) = 30.520 mm

Gambar 3.2 Perhitungan Dimensi Antena Menggunakan PCAAD 5.


21

3.5 Dimensi Saluran Pencatu

Pada perancangan ini saluran pencatu menggunakan microstrip line feed.


Nilai lebar saluran pencatu (𝑊𝑜 ) dapat dihitung persamaan 2.16. dengan nilai 𝜀𝑟
adalah konstanta dielektrik relatif, yaitu 4,6 dan nilai impedansi digunakankonektor
SMA Female 50Ω maka untuk mendapatkan impedansi matching nilai 𝑍𝑜 sama
dengan nilai konektor SMA Female 50Ω. Sehingga diperlukan persamaan 3.6
untuk nilai B, yaitu :

60𝜋 2
𝐵=
𝑍𝑜 √𝜀𝑟
60(3,14)2
𝐵=
50√4,6
𝐵 = 5,5164
Maka lebar untuk saluran pencatu untuk 50Ω sesuai dengan persamaan
matematis 3.6 adalah :

2ℎ 𝜀𝑟−1 0,61
𝑊𝑜 = {𝐵 − 1 − 𝐼𝑛(2𝐵 − 1) + }[𝐼𝑛 (𝐵 − 1) + 0,39 −
𝜋 2𝜀𝑟 𝜀𝑟
2(16) 4.3−1 0,61
𝑊𝑜 = { 5,705-1-In(2x5,5705-1)+ [In(5,705-1)++0,39 −
3,14 2(4.3) 4,3

𝑊𝑜 = 1.019{2.210 + 0,392[1,5077 + 0,2573]}


𝑊𝑜 = 3,11184(3,316)
𝑊0 = 3,11 𝑚𝑚

Selain dengan lebar saluran pencatu bisa didapatkan dengan bantuan software
PCAAD 5.0. masukkan karakteristik yang diinginkan seperti impedansi,ketebalan
substrat dan konstanta dielektrik masukan juga nilai impedansi masukan sebesar
50Ω. Berikut software PCAAD 5.0 pada gambar 3.3 dibawah ini :
22

Gambar 3.3 Perhitungan Dimensi Saluran Pencatu Antena Dengan PCAAD 5.0

Berdasarkan hasil dari perhitungan software PCAAD 5.0 nilai yang didapat
adalah 3,11184 cm atau jika dibulatkan menjadi 3 mm. Hasil dari software PCAAD
5.0 dapat dikatakan hampir sama dengan perhitungan menggunakan rumus.

3.6 Simulasi Desain Antena Mikrostrip

3.6.1 Rancangan Antena Utama

Perancangan antena mikrostrip menggunakan software AWR


2009 untuk kebutuhan simulasi. Rancangan awal didesain tanpa beban
dengan frekuensi kerja 2,4 GHz, hasil dari rancangan antena awal akan
dikembangkan untuk tahap selanjutnya dengan penambahan teknik array
patch utama antena sebagai beban untuk meningkatkan bandwidth dan
nilai gain. Berikut merupakan bentuk rancangan awal berdasarkan
perhitungan dan simulasi pada software AWR 2009.
23

Gambar 3.4 Rancang awal antena

Lebar patch antena (W) adalah 43 mm dan bagian panjang patch


antena (L) adalah 29 mm, dan untuk garis pembatas atau penampang
dengan panjang 51 mm dan lebar 61 mm. Gambar desain antena dapat
dilihat pada gambar 3.4 diatas.

3.6.2 Hasil Simulasi Antena Utama

Simulasi dengan software AWR 2009 bertujuan umtuk


mengetahui performansi antena sebelum nanti direalisasikan. Dengan
bantuan software AWR 2009 dapat dilihat hasil dari antena tersebut sudah
memenuhi spesifikasi atau belum. Yang dibuat pertama kali disini adalah
antena tanpa menggunakan dan dengan frekuensi kerja 2400 MHz
24

Gambar 3.5 Hasil Simulasi Return Loss Antena Utama

Dari gambar 3.5 hasil simulasi return loss antena yang didapat pada
frekuensi 2400 Mhz adalah -14,77 dB, hasil dari simulasi memenuhi syarat
yang diinginkan yaitu ≤-10 dB. Dengan ini hasil bandwidth yang
didapatkan berdasarkan persamaan 2.17.

𝑓2 + 𝑓1
𝑓𝑐 =
2
2161 + 2035
𝑓𝑐 =
2
𝑓𝑐 = 2098
𝑓2 − 𝑓1
𝐵𝑊 = 𝑥 100%
𝑓𝑐
2161 − 2035
𝐵𝑊 = 𝑥 100%
2098
𝐵𝑊 = 6,005% (126 MHz)
25

Gambar 3.6 Hasil simulasi AWR Antena Utama

Berdasarkan hasil simulasi diatas diperoleh bahwa nilai VSWR telah


memenuhi syarat agar antena dapat bekerja dengan baik,dimana hasil simulasi
diperoleh nilai VSWR sebesar 1,447 dB pada frekuensi 2400 MHz, dengan hasil
ini dapat dinyatakan bahwa antena sudah dalam keadaan matching.

3.6.3 Rancangan Antena Utama Dengan Bentuk patch Rectangular Array


Pada tahap sebelumnya (antena utama) nilai VSWR dan Return Loss
sudah mencukupi standar maka pada tahap selanjutnya ditambahkan metode
Teknik Array antena mikrostrip mengalami iterasi. Perancangan selanjutnya
adalah dengan menggunakan teknik array dengan tetap memperhatikan nilai
parameternya. Adapun parameter yang diperlukan yaitu nilai VSWR ≤ 2, Return
Loss ≤-10 dB, memiliki impedansi terminal 50Ω. Adapun frekuensi kerja yang
diinginkan yaitu 2400 MHz.

Tahap selanjutnya adalah dengan menambahkan bentuk array pada patch


antena yang bertujuan untuk memperlebar bandwidth. Untuk dapat menghasilkan
frekuensi kerja yang mendekati tepat maka dilakukan iterasi beberapa kali dengan
mengubah ukuran patch.
26

Gambar 3.7 Design Antena Mikrostrip Dengan Teknik Array

3.6.4 Hasil Simulasi Return Loss Antena Dengan Teknik array

Dengan menggunakan persamaan pada rumus dan nilai yang


diketahui maka dilakukan simulasi Return Loss menggunakan software
AWR. Berdasarkan hasil.
27

Gambar 3.8 Hasil Simulasi Return Loss Antena dengan Teknik Array

simulasi menggunakan frekuensi kerja 2400 MHz sebagai dasar


pembuatan antena didapatkan nilai Return Loss = -51,74 dB dan
bandwidth = 191 Mhz seperti pada gambar 3.8 di atas.

3.6.5 Hasil Simulasi VSWR Antena Dengan Teknik Array

Dengan menggunakan persamaan pada rumus dan nilai yang


diketahui maka dilakukan simulasi VSWR menggunakan software AWR.
Berdasarkan hasil simulasi menggunakan frekuensi kerja 2400 MHz
sebagai dasar pembuatan antena didapatkan nilai VSWR = 1,005 seperti
pada gambar 3.9 dibawah ini :

Gambar 3.9 Hasil Simulasi VSWR Antena Dengan Teknik Array


28

3.7 Perancangan Rectifier


Pada perancangan rangkaian penyearah (rectifier) ini ada beberapa hal
yang harus diperhatikan diantaranya adalah nilai komponen yang akan
digunakan. Karena frekuensi gelombang elektromagnetik adalah sinyal AC,
dan untuk mendapatkan sinyal DC maka digunakan rangkaian penyearah
yang disesuaikan dengan karakteristik antena

Output
Antena +
D3 C3
C1 D2
LED
input C2
D1 C4
D4
-

Gambar 3.10 Layout Rangkaian Rectifier

Antena yang digunakan pada perancangan kali ini adalah antena yang
bekerja difrekuensi 2400 MHz, maka perlu dilakukan perancangan rectifier
yang susuai dan mampu menangkap gelombang elektromagnetik pada
frekuensi 2400 MHz. Pada rangkaian ini dioda yang dipakai adalah dioda
normal yang mampu bekerja pada frekuensi dari 2400 MHz. Dan tujuan
akhirnya dalam perancangan ini yaitu Rectifier harus mampu menyalakan
lampu LED dengan benar.

Anda mungkin juga menyukai