Anda di halaman 1dari 5

DINAS KESEHATAN

UPTD PUSKESMAS TANAH KALIKEDINDING


Jl.H.M. Noer No. 226 Surabaya 60129
Telp. (031) 51501347

KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYAKIT
CAMPAK

A. PENDAHULUAN
Penyakit Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan ditubuh
berbentuk makulo popular didahului panas 38 derajad celcius (Teraba panas ) selama 3
hari atau lebih dan disertai salah satu gejala Batuk, Pilek atau Mata merah (WHO).

Campak dinyatakan sebagai KLB apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Dalam kurun waktu 4 Minggu berturut-turut ditemukan 5 kasus Campak atau lebih
yang mengelompok dalam suatu wilayah.
2. Ditemukan kematian Campak.

B. LATAR BELAKANG
Program imunisasi Campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982, kemudian pada
tahun 1991 berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap secara nasional. Sejak tahun
2000 imunisasi campak kesempatan kedua diberikan kepada anak kelas I – VI secara
bertahap yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian imunisasi campak secara rutin
kepada anak sekolah dasar kelas I SD (BIAS).Untuk mempercepat tercapainya
perlindungan campak pada anak, sejak tahun 2005 – 2007 dilakukan kegiatan crash
program campak terhadap anak usia 6-59 bulan dan anak usia sekolah dasar diseluruh
provinsi.
Untuk menilai dampak pelaksanaan program tersebut diperlukan surveilans
campak yang baik agar dapat memberikan arahan kepada program secara efektif dan
efisien.
C. TUJUAN

C.1. Tujuan Umum

Mengurangi potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa ( KLB ) yang disebabkan oleh
penyakit-penyakit yang dicegah dengan Imunisasi ( PD3I )

C.2. Tujuan Khusus


1. Meningkatkan cakupan Imunisasi Puskesmas Tanah Kalikedinding
2. Meningkatkan kewaspadaan terhadap adanya Kejadian Luar Biasa
3. Memberikan penanganan secara komprehensif terhadap penderita yang
terinfeksi penyakit yang termasuk dalam kategori penyakit yang berpotensi
terjadi Kejadian Luar Biasa
4. Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk peka dan segera memberikan
informasi bila ada warganya mengalami penyakit yang berpotensi terjadi
Kejadian Luar Biasa.

D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


D.1. Penemuan dan pencatatan rutin
Petugas surveilans harus memastikan bahwa setiap kasus campak yang
ditemukan,baik yang berasal dari dalam maupun luar wilayah kerja, telah dicatat
dalam form C1 dan setiap minggu direkap dalam W2 dan dilaporkan ke Dinas
Kesehatan Kota Surabaya.
D.2. Pelaporan segera KLB
Apabila Puskesmas telah mengidentifikasi adanya KLB Campak sesuai criteria KLB
Campak, maka dalam waktu 1x24 jam dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota
Surabaya.
D.3. Tata laksana kasus
1.1 Pengobatan penderita yang tidak ada komplikasi (antipiretik)
1.2 Pemberian vitamin A dosis tinggi
1.3 Pengobatan komplikasi di Puskesmas (antibiotik)
1.4 Apabila keadaan penderita cukup berat,segera rujuk ke RS
D.4. Pemeriksaan Laboratorium untuk diagnosis campak
Pemeriksaan serologi bertujuan untuk membantu menegakkan diagnosis dengan
mendeteksi adanya antibody spesifik dari virus campak. Antibody tersebut akan
terbentuk optimal dalam waktu 4-28 hari timbulnya rash.
D.5. Pengambilan, Penyimpanan, dan Pengiriman sampel laboratorium campak.
Specimen yang diambil berupa serum darah untuk pemeriksaan serologi. Bila
serum darah tidak dikirim langsung, specimen disimpan dilemari Es (bukan di
Freezer).
D.6 Peran Lintas Program dan Lintas Sektor

LINTAS PROGRAM
PROGRAM PERAN

PROMKES 1. Penyuluhan kepada masyarkat


2. PHBS
KIA/KB 1. Penyuluhan tentang manfaat imunisasi
2. Meningkatkan cakupan imunisasi
GIZI 1. Penyuluhan tentang gizi
2. Pemberian vit A pada penderita campak
KESLING 1. Penyuluhan tentang lingkungan sehat
2. Pembinaan lingkungan Bersih dan Sehat
3. Pembinaan STBM
PERKESMAS 1. Pengkajian status individu
2. Pengkajian status keluarga
3. Asuhan keperawatan Individu dan keluarga
Kesehatan 1. Penyuluhan tentang manfaat toga
Traditional 2. Pembinaan seputar toga di masyarakat

LINTAS SEKTOR
PIHAK TERAIT PERAN

1. Dinas Kesehatan Kota 1. Membina, penanggung jawab


2. Kecamatan 2. Pembina wilayah, penanggung
jawab wilayah
3. Kelurahan 3. Pembina wilayah, penanggung jawab
wilayah tingkat kelurahan

4. RW / RT 4. Pembina, penanggung jawab wilayah


tingkat RT/RW, kerja sama dengan
kader dalam
pelaksanaan kegiatan survailance

E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


Petugas mendapatkan laporan dari poli pengobatan umum tentang kasus diduga campak,
petugas melakukan pelacakan kasus di masyarakat meliputi identitas pasien, alamat, usia,
kapan terjadinya, status imunisasi campak yang pernah didapat, petugas malakukan
pengambilan sampel darah. Pengobatan penderita yang tidak ada komplikasi diberikan
(antipiretik) selain itu penderita diberikan Vitamin A dosis tinggi
a. Umur 0-6 bulan dosis segera 50.000 IU dosis hari kedua 5.000 IU
b. Umur 6-11 bulan dosis segera 100.000 IU dosis hari kedua 100.000 IU
c. Umur 12-59 bulan dosis segera 200.000 IU dosis hari kedua 200.000 IU
d. Pemeberian Vit A ulang di hari ke 14 jika Conjungtivitis berat
C. SASARAN
Semua indikasi kasus campak (suspek, Konfirm).

D. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN

BULAN KE, 2016


KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Penyelidikan epidemiologi kasus campak

E. EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN Indikator kinerja surveilans
campak:
- Kelengkapan laporan C1 > 90%
- Ketepatan laporan C1 > 80%
- KLB dilakukan penyelidikan 100 %
F. PENCATATAN DAN PELAPORAN
- Mencatat setiap kasus campak melalui buku register surveilans
- Melaporkan setiap minggu dengan format W2
- Melaporkan setiap bulan dengan format C1
- Bila terjadi KLB selain format C1 yang harus dilengkapi, W1 harus
disertakan.

Kepala UPTD Puskesmas


Tanah Kalikedinding

drg. Rias Ari Mukti, M.Kes


Pembina Tk. I
NIP. 19571025 198403 2 002

Anda mungkin juga menyukai