Uptd Puskesmas Tanah Kalikedinding
Uptd Puskesmas Tanah Kalikedinding
KERANGKA ACUAN
KEGIATAN PENYAKIT
CAMPAK
A. PENDAHULUAN
Penyakit Campak adalah kasus dengan gejala bercak kemerahan ditubuh
berbentuk makulo popular didahului panas 38 derajad celcius (Teraba panas ) selama 3
hari atau lebih dan disertai salah satu gejala Batuk, Pilek atau Mata merah (WHO).
Campak dinyatakan sebagai KLB apabila memenuhi salah satu kriteria sebagai berikut:
1. Dalam kurun waktu 4 Minggu berturut-turut ditemukan 5 kasus Campak atau lebih
yang mengelompok dalam suatu wilayah.
2. Ditemukan kematian Campak.
B. LATAR BELAKANG
Program imunisasi Campak di Indonesia dimulai pada tahun 1982, kemudian pada
tahun 1991 berhasil dicapai status imunisasi dasar lengkap secara nasional. Sejak tahun
2000 imunisasi campak kesempatan kedua diberikan kepada anak kelas I – VI secara
bertahap yang kemudian dilanjutkan dengan pemberian imunisasi campak secara rutin
kepada anak sekolah dasar kelas I SD (BIAS).Untuk mempercepat tercapainya
perlindungan campak pada anak, sejak tahun 2005 – 2007 dilakukan kegiatan crash
program campak terhadap anak usia 6-59 bulan dan anak usia sekolah dasar diseluruh
provinsi.
Untuk menilai dampak pelaksanaan program tersebut diperlukan surveilans
campak yang baik agar dapat memberikan arahan kepada program secara efektif dan
efisien.
C. TUJUAN
Mengurangi potensi terjadinya Kejadian Luar Biasa ( KLB ) yang disebabkan oleh
penyakit-penyakit yang dicegah dengan Imunisasi ( PD3I )
LINTAS PROGRAM
PROGRAM PERAN
LINTAS SEKTOR
PIHAK TERAIT PERAN
E. EVALUASI PELAKSANAAN
KEGIATAN Indikator kinerja surveilans
campak:
- Kelengkapan laporan C1 > 90%
- Ketepatan laporan C1 > 80%
- KLB dilakukan penyelidikan 100 %
F. PENCATATAN DAN PELAPORAN
- Mencatat setiap kasus campak melalui buku register surveilans
- Melaporkan setiap minggu dengan format W2
- Melaporkan setiap bulan dengan format C1
- Bila terjadi KLB selain format C1 yang harus dilengkapi, W1 harus
disertakan.