Kelompok-Om Compress
Kelompok-Om Compress
PEMBAHASAN
1
Para kader kesehatan masyarakat itu seyogyanya memiliki latar belakang
pendidikan yang cukup sehingga memungkinkan mereka untuk membaca,
menulis dan menghitung secara sederhana.
Kader kesehatan masyarakat bertanggung jawab terhadap masyarakat
setempat serta pimpinan-pimpinan yang ditunjuk oleh pusat-pusat
pelayanan kesehatan. Diharapkakn mereka dapat melaksanakan petunjuk
yang diberikan oleh para pembimbing dalam jalinan kerja dari sebuah tim
kesehatan.
Para kader kesehatan masyarakat itu mungkin saja bekerja secara full-
time atau part-time dalam bidang pelayanan kesehatan dan mereka tidak
dibayar dengan uang atau bentuk lainnya oleh masyarakat setempat atau
oleh puskesmas.
3. Pengetian Dukun
Menurut Adimihardja (2005) dukun bayi adalah seorang wanita atau
pria yang menolong persalinan. Kemampuan ini diperoleh secara turun
temurun dari ibu kepada anak atau dari keluarga dekat lainnya. Cara
mendapatkan kemampuan ini adalah melalui magang dari pengalaman
sendiri atau saat membantu melahirkan (dalam Anggorodi, 2009).
Dukun bayi adalah orang yang dianggap terampil dan dipercaya oleh
masyarakat untuk menolong persalinan dan perawatan ibu dan anak sesuai
kebutuhan masyarakat (Dep Kes RI). ciri dukun bayi adalah :
1) Dukun bayi biasanya seorang wanita, hanya dibali terdapat dukun bayi
pria.
2) Dukun bayi umumnya berumur 40 tahun keatas.
3) Dukun bayi biasanya orang yang berpengaruh dalam masyarakat.
4) Dukun bayi biasanya mempunyai banyak pengalaman dibidang sosial,
perawatan diri sendiri, ekonomi, kebudayaan dan pendidikan.
5) Dukun bayi biasanya bersifat turun menurun. Pembagian Dukun Bayi,
Menurut Depkes RI, dukun bayi dibagi menjadi 2 yaitu :
a) Dukun Bayi Terlatih, adalah dukun bayi yang telah mendapatkan
pelatihan oleh tenaga kesehatan yang dinyatakan lulus.
2
b) Dukun Bayi Tidak Terlatih, adalah dukun bayi yang belum pernah
terlatih oleh tenaga kesehatan atau dukun bayi yang sedang dilatih dan
belum dinyatakan lulus. Pembinaan dukun dilakukan dengan
memperhatikan kondisi, adat, dan peraturan dari masing-masing
daerah atau dukun berasal ,karena tidak mudah mengajak seseorang
dukun untuk mengikuti pembinaan.
b. Aras Mezzo
Pemberdayaan dilakukan terhadap sekelompok klien. Pemberdayaan
dilakukan dengan menggunakan kelompok sebagai media intervensi.
Pendidikan dan pelatihan, dinamika kelompok, biasanya digunakan sebagai
strategis dalam meningkatkan kesadaran, pengetahuan, ketrampilan dan
sikap-sikap klien agar memiliki kemampuan memecahkan permasalahan yang
dihadapinya.
c. Aras makro
Pendekatan ini disebut juga sebagai strategi sistem besar karena sasaran
perubahan diarahkan pada sistem lingkungan yang lebih luas. Perumusan
kebijakan, perencanaan sosial, kampanye, dana aksi sosial. Strategi sistem
besar memandang klien sebagai orang yang memiliki kompetensi untuk
memahami situasi-situasi mereka sendiri dan untuk memilih serta
menentukan strategi yang tepat untuk bertindak.
3
B. Materi Pembinaan Kader dan Dukun
1. Survei Kebutuhan Kader Dan Dukun
Jumlah kebutuhan kader dan dukun setiap wilayah berbeda pada setiap
wilayah. Hal itu terjadi karena kebutuhan dan atau keberadaan kader
serta dukun bayi tiap wilayah berbeda disesuaikan dengan kondisi
keadaan di masyarakatnya.
Mekanisme pembentukan kader membutuhkan kerjasama tim. Hal ini
disebabkan karena kader yang akan dibentuk terlebih dahulu harus
diberikan pelatihan kader. Pelatihan kader ini diberikan kepada para
calon kader di desa yang telah ditetapkan.
4
8) Membantu tenaga kesahatan memberikan pelayanan kesehatan
seperti membagikan obat, pemantauan penyakit serta
pertolongan pertama pada kecelakaan.
2) Persalinan
Merujuk ibu yang akan melahirkan ketenaga kesehatan di
fasilitas pelayanan kesehatan agar pertolongan persalinan
dilakukan secara bersih dan aman
5
4) Lain-lain
a) Membantu tenaga kesehatan melakukan pendataan dan
melaporkan setiap persalinan dan kematian ibu dan bayi
yang di temukan
b) Membantu tenaga kesehatan untuk melakukan penyuluhan
kesehatan di masyarakat
c) Memberikan motivasi KB di masyarakat