Anda di halaman 1dari 7

Tugas PKN

Melengkapi data nama dan foto para pemimpin


pemberontakan yang berupaya untuk mengganti
ideologi Pancasila sebagai dasar negara.

Nama : Athamia Putri A.


Kelas : IX. 3
No absen : 4
Tugas MCS hal 6-9
1. Pemberontakan Partai Komunis Indonesia (PKI) pada 18 September
1948 di Madiun.
PKI Madiun ialah sebuah gerakan yang berusaha menggulingkan
pemerintahan yang sah yakni Republik Indonesia dan mengganti landasan
negara. Gerakan ini dipimpin oleh Muso. Dimulai pada pertengahan tahun
1948 dan berpusat di Madiun, Jawa Timur.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan:

Paul Mussotte / Muso.

2. Pemberontakan Darul Islam / Tentara Islam Indonesia (DI/TII) pada 7


Agustus 1949 di Jawa Barat.
Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII) ini dipimpin
oleh Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo, di Jawa Barat pada tahun 1948.
Pemberontakan ini ditandai dengan didirikannya Negara Islam Indonesia
(NII) oleh Kartosuwiryo pada tanggal 7 Agustus 1949.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo.


3. Pemberontakan DI/TII pada 23 Agustus1949 di Jawa Tengah.
Pemberontakan DI/TII di Jawa Tengah dipimpin oleh Amir Fatah Wijaya
Kusumah atau yang biasa disebut Amir Fatah. Pemberontakan ini terjadi
antara tahun 1949 sampai 1950 yang dilatarbelakangi dengan adanya
penandatanganan Perjanian Renville.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Amir Fatah.

4. Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) pada 23 Januari


1950 di Bandung.
Pemberontakan Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) adalah peristiwa kudeta
militer yang berlangsung di Bandung pada 23 Januari 1950. Kudeta
Angkatan Perang Ratu Adil (APRA) dilakukan oleh pasukan KNIL (Koninklijk
Nederlands-Indische Leger) di bawah pimpinan Kapten Raymond
Westerling.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Raymond Westerling
5. Pemberontakan KNIL pada 15 April 1950 di Makassar.
Pemberontakan yang dipimpin Andi Azis, mantan perwira Koninklijke
Nederlandsch-Indische Leger (KNIL), berlangsung mulai 5-15 April 1950.
Pemberontakan yang terjadi di Makassar, Sulawesi Selatan itu
dilatarbelakangi oleh tidak setujunya Andi Azis terhadap rencana penyatuan
Negara Indonesia Timur (NIT) ke dalam bagian Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI).
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Andi Azis.

6. Pemberontakan DI/TII pada 10 Oktober 1950 di Kalimantan Selatan.


Pada 1950, pemberontakan DI/TII juga terjadi di Kalimantan Selatan yang
dipimpin oleh Ibnu Hadjar. Latar belakang terjadinya pemberontakan ini
adalah rasa ketidakpuasan Ibnu Hadjar terhadap reorganisasi TNI, salah
satunya ALRIS Divisi IV, kelompok tempat ia bertugas.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Ibnu Hadjar.
7. Pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS) pada 25 April 1950 di
Maluku.
Republik Maluku Selatan (RMS) adalah sebuah republik di Kepulauan
Maluku yang diproklamasikan tanggal 25 April 1950. Pemberontakan RMS
didalangi oleh mantan jaksa agung NIT (Negara Indonesia Timur), Christiaan
Robbert Steven Soumokil (Soumokil) yang bertujuan untuk melepaskan
wilayah Maluku dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Christiaan Robbert Steven Soumokil .

8. Pemberontakan DI/TII pada 7 Agustus 1952 di Sulawesi Selatan.


Pada 1950, peristiwa pemberontakan besar terjadi di Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini dikenal sebagai Pemberontakan Darul Islam/Tentara Islam
Indonesia (DI/TII). Kahar Muzakkar adalah dalang utama dibalik
pemberontakan ini. Ia memimpin kelompok gerakan yang bernama
Komando Gerilya Sulawesi Selatan atau KGSS dan melakukan berbagai
kekacauan di Sulawesi Selatan.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Kahar Muzakkar.
9. Pemberontakan DI/TII pada 20 September 1953 di Aceh.
Pemberontakan DI/TII di Aceh dimulai pada tanggal 20 September 1953.
Dimulai dengan pernyataan Proklamasi berdirinya Negara Islam
Indonesia oleh Daud Beureueh, proklamasi itu menyatakan diri bahwa Aceh
sebagai bagian dari Negara Islam Indonesia (NII) dibawah kepemimpinan
Imam Besar NII.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Daud Beureueh.

10. Pemberontakan PRRI/Permesta pada 15 Februari 1958 di Sumatera


Barat dan Sulawesi.
Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) merupakan gerakan
oposisi pemerintah daerah terhadap pemerintah pusat yang melahirkan
pemerintah tandingan pada 15 Februari 1958. Gerakan ini didahului oleh
keluarnya ultimatum Piagam Perjuangan untuk Menyelamatkan Negara dari
Dewan Perjuangan yang dipimpin oleh Ahmad Husein di Padang, Sumatra
Barat, Indonesia.
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

Ahmad Husein Syafruddin Prawiranegara.


11. Pemberontakan G-30-S/PKI pada 30 September 1965 di Jakarta.
Gerakan 30 September (G30S) adalah sebuah peristiwa berlatarbelakang
kudeta yang terjadi selama satu malam pada tanggal 30
September hingga 1 Oktober 1965 yang mengakibatkan gugurnya enam
jenderal serta satu orang perwira pertama militer Indonesia dan jenazahnya
dimasukkan ke dalam suatu lubang sumur lama di area Lubang Buaya,
Jakarta Timur. Penyebutan persitiwa ini memiliki ragam jenis,
Presiden Soekarno menyebut peristiwa ini dengan istilah GESTOK (Gerakan
Satu Oktober), sementara Presiden Soeharto menyebutnya dengan
istilah GESTAPU (Gerakan September Tiga Puluh), dan pada Orde Baru,
Presiden Soeharto mengubah sebutannya menjadi G30S/PKI (Gerakan 30
September PKI).
Tokoh Pemimpin Pemberontakan :

DN Aidit.

Anda mungkin juga menyukai