Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM KAMERA OBSCURA

RIKI RIKARDO (192021006)


SIGIT SULISTIYANTO (642021007)
KAMERA OBSCURA

Kamera obscura adalah kamera pertama kali dengan menggunakan prinsip optic. Kamera obscura
ditemukan oleh seorang filsuf Cina bernama Mo-tzu (atau Mozi) pada tahun 400 SM. Pada dasarnya
kamera obscura adalah kotak hitam / gelap yang didalamnya terdapat layar dan cara kerja kamera
obscura hanya menggunakan prinsip perambatan cahaya. Kotak gelap dengan lubang kecil di salah
satu dari empat dinding depan ketika ada cahaya masuk akan melewati lubang kecil kemudian
memproyeksikan gambar pemandangan di luar kotak ke permukaan yang berlawanan dengan
lubang.

Gambar 1

Untuk menampilkan bayangan yang dihasilnya oleh kamera obscura masih sesuai dengan aslinya ,
layar yang dekat dengan lubang akan terlihat sangat terang / cerah hal tersebut disebabkan karena
cahaya yang masuk lubang jarum langsung/ focus tertangkap layar tanpa harus memenuhi ruang
yang lain. Maka jika layar dijauhkan dari benda , bayangan akan semakin pudar ( tidak focus) karena
cahaya memenuhi ruang yang kosong setelah itu baru ditangkap layar. Untuk mendapatkan
gambaran lebih jelas dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Gambar 2
Pada gambar 2 dapat dilihat jika sebuah objek rumah diproyeksikan menggunakan kamera obscura
yang tertangkap layar ( Image plane ), persamaan matematika untuk mendapatkan proyeksi berupa
bayangan yang jelas dapat dilihat dari dibawah

f = Jarak . focus
ro = ( Xo, Yo, Zo)
ri = ( Xi, Yi, f )

Dengan menggunakan prinsip segitiga , maka bisa dimasukan menjadi persamaan seperti ini

ri ro Xi Xo Yi Yo
= = , =
f Zo f Zo f Zo

Dan persamaaan tersebut diatas sebenarnya dipergunakan untuk menentukan pemasang lensa pada
kamera modern , sehingga bayangan yang ditangkap pada layar terlihat cerah dan focus. Pada
gambar 1 dapat dilihat cahaya bergerak dalam garis lurus melalui lubang, sehingga gambar yang
diproyeksikan akan tampak terbalik. Hal tersebut dapat dilihat dan dijelas pada gambar berikut.

Gambar 3

Pada gambar 3 dijelaskan bahwa objek asli diproyeksikan pada layar ketika melewati lubang pada
kamera obscura. Jika ditarik garis lurus pada tiap komponen maka bisa dilihat akan tertangkap pada

layar bayangan terbalik komponen ( Ao, do, Bo ) menjadi ( Ai, di, Bi ) . Tetapi sebenarnya pada era

modern kamera juga peralatan optic lainnya adanya lensa pembalik sebelum ditangkap layar atu
secreen akan mempermudahkan dalam melihat bayangan. Pada gambar 3 juga menjelaskan untuk
memperoleh perbesar melalui persamaan sederhana berikut ini
Xi Xo Yi Yo
= and = ..............................................................( A)
f Zo f Zo
Xi +  Xi Xo +  Xo Yi +  Yi Yo +  Yo
= and = .......................( B )
f f f f

Dari persamaan A dan B , maka bisa didapatkan

 Xi  Xo  Yi  Yo
= and = , maka perbesarannya bisa didapat
f f f f

di f
M = =  Xi 2 +  Xo2 /  Yi 2 +  Yo2 =
do Zo

Walaupun sebenarnya bayangan dengan cara konversional jika menghendaki bayangan sesuai
dengan objek aslinya perlu diukur jarak objek ke lubang jarum ( hole) dan hasil dari jarak tersebut
diterapkan ke jarak lubang jarum ke layar maka akan didapat bayangan yang sesuai dengan objek
aslinya. Tetapi bisa dibayangkan berapa jarak yang harus diterapkan ke layar jika objek sangat besar
ataupun jauh ? hal itu tentu sangat pusing karena harus membuat camera obscura yang besar dan
panjang.

Prinsip cahaya ini juga yang mengakibatkan ke lubang pada kamera obscura tidak boleh besar
hanya sebatas lubang jarum karena semakin banyak cahaya yang masuk maka akan membuat
bayangan pada layar tidak focus. Bayangan tidak melalui satu lubang kecil satu tetapi lubang yang
besar jadi boleh dikatakan semakin besar lubang akan membuat bayangan semakin kabur .

Gambar 4

Pada kamera moden ini merupakan dinamakan aperture yang berfungsi mengatur diafragma /
cahaya yang masuk ke kamera. Tetapi apakah benar jika semakin kecil lubang maka bayangan tidak
akan blur? Ada salah fenomena dalam optika yang dinamakan difraksi kecenderungan cahaya dapat
menyebar atau berbelok pada celah sempit ketika merambat, hal tersebut yang kadang kala
membuat lubang kecil/ celah menjadi blur artinya ada lubang ideal untuk memperoleh proyeksi
objek berupa bayangan sehingga tidak blur.
d =2 f
f : Titik. focus
 : Panjang.gelombang

Lubang ideal yang didapat seringkali lubang terbentuk dengan diameter yang sangat kecil sekali,
maka perlu waktu lama agar cahaya bisa masuk maksimal ke kotak tersebut. Jadi ketika kita bisa
memperoleh hasil memuaskan jika kita tepat memperhitungkan sesuatunya , sebuah objek begitu
besar megah nyatanya hanya bisa dilihat terhilat dalam satu lembar kertas saja dan tidak alatan
dengan ukuran yang besar sesuai aslinya.

Anda mungkin juga menyukai