Pertemuan Ke 15 - Colostomi
Pertemuan Ke 15 - Colostomi
Pertemuan Ke 15 - Colostomi
KOLOSTOMI
u lritasi Kulit. Hal ini terutama pada colostomy sebelah kanan karena feces yang keluar mengandung enzim
pencernaan yang bersifat iritatif. Juga terjadi karena cara membersihkan kulit yang kasar, salah memasang
kantong dan tidak tahan akan plaster.
u Diare. Makin ke proksimal colostominya makin encer feces yang keluar. Pada sigmoid biasanya normal.
u Stenosis Stoma. Kontraktur lumen è terjadi penyempitan dari celahnya yang akan mengganggu pasase
normal feses.
u Hernia Paracolostomy
u Pendarahan Stoma
u Eviserasi. Dinding stoma terlepas dari dinding abdomen sehingga organ intra abdomen keluar melalui celah
u lnfeksi luka operasi, Retraksi : karena fixasi yang kurang sempurna
u Sepsis dan kematian
u Untuk mencegah komplikasi, diperlukan colostomi dengan teknik benar serta perawatan pasca bedah yang baik, selain itu
pre-operatif yang memada
HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA PASIEN
KOLOSTOMI
u Potensial terjadinya gangguan eliminasi tinja (konstipasi atau diare) s.d kemungkinan diet
yang tidak balans.
u Gangguan rasa nyaman nyeri s.d gangguan mekanis kulit akibat tindakan operasi.
u Gangguan rasa nyaman s.d BAB yang tidak terkontrol.
u Gangguan istirahat dan tidur s.d adanya rasa takut pada keadaan stoma
u Potensial gangguan nutrisi sehubungan dengan ketidaktahuan terhadap kebutuhan makanan
u Gangguan konsep diri (gambaran diri, peran) s.d belum dapat beradaptasi dengan stoma dan
perubahan anatomis.
u Potensial ggn integritas kulit s.d terkontaminasinya kulit dengan feces.
u Disfungsi seksualitas s.d perubahan struktur tubuh.
u Potensial terjadinya infeksi s.d adanya kontaminasi luka dengan feces.
u Cemas s.d takut terisolasi dari orang lain
u Keterbatasan aktifitas s.d klien merasa takut untuk melakukan aktifitas karena stoma
Tujuan dan Intervensi
u Agar pasien dapat BAB dengan u Agar rasa nyeri dapat berkurang :
teratur :
u Hindari makan makanan berefek
u Catat pemberian medikasi pada saat
laksatif
intra operatif
u Hindari makan makanan yang
u Evaluasi rasa nyeri dan
menyebabkan konstipasi (makanan
karakteristiknya
yang keras)
u Beri pengertian pada klien agar rasa
u Kolaborasi dengan ahli gizi masalah
nyeri diterima sebagai suatu yang
menu makanan
wajar dlm batas tertentu
u Kontrol makanan yang dibawa dari
u Berikan analgetik sebagai tindakan
rumah
kolaborasi
u Berikan minum yang cukup (2-3
1t/hari)
u Pola makan yang teratur (3 kali sehari)
u Agar klien dapat tidur/istirahat u Agar tidak terjadi gangguan konsep
yang cukup : diri :
u Jelaskan, stoma tidak akan terbuka u Berikan dorongan semangat yang
pada saat tidur membesarkan hati
u Amati faktor lingkungan yang u Hindari sikap asing pada keadaan
mempersulit tidur penyakit pasien
u Amati faktor psikologis yang u Arahkan agar klien mampu merawat
mempersulit tidur diri sendiri
u Agar kebutuhan nutrisi terpenuhi : u Beri penjelasan agar klien dapat
menerima keadaan dan beradaptasi
u Bekerja sama dengan ahli gizi untuk terhadap stomanya
menu makanan
u Hindarkan perilaku yang membuat
u Berikan gizi yang adekuat sesuai pasien tersinggung (marah, jijik, dll)
dengan kebutuhan
u Berikan motivasi agar tidak merasa
takut menghabiskan makanannya
u Agar kebutuhan seksualitas dapat u Berikan keyakinan bahwa klten mampu
terpenuhi : beradaptasi dengan lingkungan
(masyarakat)
u Beri penjelasan bahwa klien boleh
melakukan hubungan seksual dengan u Agar klien tidak takut melakukan
wajar aktifitas
u Agar tidak terjadi gangguan u Berikan penjelasan masalah aktifitas
integritas kulit : yang tidak boleh dilakukan (olah raga
sepak bola, lari)
u Lakukan teknik perawatan baik (bersih)
u Bila akan melakukan aktifitas kantong
u Lindungi kulit dengan pelindung kulit stoma diberi penyangga (ikat pinggang)
(vaselin / skin barier) disekitar stoma
u Letakan alas (kasa) yang dapat
menyerap aliran feces
u Untuk menghindari infeksi sekunder :
u Lakukan tindakan aseptik dan
antiseptik pada stoma
u Ajarkan klien tentang personal hygiene
dan perawatan stoma
u Untuk menghindari rasa cemas :
Evaluasi