KERANGKA ACUAN KEGIATAN
DETEKS! DINI GANGGUAN MENTAL EMOS! PADA REMAJA
‘TAHUN 2022
A. PENDAHULUAN
Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi
Perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat Kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan, perilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi mental sejahtera yang memungkinkan
hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari kualitas hidup
seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan manusia dengan ciri
menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu menghadapi tekanan hidup
yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi kehidupan hidupnya, dapat
berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima dengan baik apa yang ada pada
dirinya merasa nyaman bersama orang lain. Jadi kesehatan jiwa (mental)
merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari kesehatan secara
keseluruhan,
LATAR BELAKANG
Deteksi dini gangguan mental emosi pada remaja merupakan kegiatan dan
atau pelayanan dengan Deteksi dini adalah metode yang digunakan untuk
mengetahui ada tidaknya gangguan mental emosi pada individu melalui
pemeriksaan dengan metode menjawab soal pertanyaan. Dalam pelaksanaanya
dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan dengan menggunakan self report
questionnair (SRQ) yang berisi pertanyaan berkaitan dengan kesehatan jiwa.
Deteksi dini dilakukan pada pasien di poliklinik rawat jalan dan pada remaja di
sekolah — sekolah yang melibatkan perawat dan dokter yang berkolaborasi dalam
pemeriksaan pada pasien untuk mendeteksi adanya gangguan mental emosi
Deteksi dini juga dilakukan pada Kelompok yang resiko tinggi mengalami
gangguan mental emosi seperti di rumah tahanan, daerah kumuh, keluarga
(keturunan). Tahap awal penemuan dilakukan dengan manjaring mereka yang
memiliki gejala masalah yang ditemukan saat menjawab soal pertanyaan seperti;
merasa sering kelelahan, masalah tidur atau nafsu makan, sering cemias, mudah
tersinggung, kesulitan untuk bekerja, bersekolah, menjalankan pekerjaan rumah,
perilaku abnormal atau disorganisasi, dan lainnya. sehingga apabila ditemukanemosi akan dilakukan pendataan dan
Individu dengan gangguan mental
dengan
ditindaklanjuti penangan pada kasus gangguan yang dialami
dan jika ada masalah dari hasil penilaian Skrining
berkerjasama dengan dokter,
lokter
menujukan adanya gangguan mental emosi, maka akan dikonsulkan ke tim d
puskesmas untuk ditindaklanjuti
Pada puskesmas Bontang lestari belum di tahun 2022 ini Dinas Kesehatan
menargetkan untuk deteksi dini gangguan mental emosi di masing - masing
wilayah kerja sebanyak 30% dari % jumlah penduduk di atas usia 15 tahun.
Deteksi dini gangguan mental emosi ini bertyjuan agar dapat penanganan lebih
awal dan cepat pada remaja yang masuk kriteria gangguan mental emosi
sehingga dapat membantu mencegah gangguan jiwa kategori berat.
Sesuai dengan visi Puskesmas Bontang lestari untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri hidup sehat melalui program kesehatan jiwa ini dapat
tercapai melalui upaya peningkatan mutukesehatan jiwa karena hal ini merupakan
aspek kesehatan yang penting. Tanpa kesehatan jiwa kehidupan menjadi tidak
berarti. Dampak gangguan jiwa terhadap penurunan produktivitas manusia lebih
besar dibandingkan dengan penyakit jantung, kanker, malaria, dan tuberculosis
sekalipun. Adapun misi dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat tercapai melalui
upaya kesehatan promotif, kuratif, dan rehabilitatif secara berkesinambungan
yang diintensifkan di masyarakat di wilayah puskesmas Bontang Lestari, Dalam
pelaksanaan kegiatan program Kesehatan jiwa mengandung tata nilai yang
diusung oleh Puskesmas Bontang lestari yang mengedepankan pelayanan secara
teamwork ( kerja sama ), patient safety ( keamanan pasien ). Didukung pula oleh
petugas yang melayani secara santun, empati, handal, amanah dan teladan
sehingga masyarakat bisa merasakan pelayan Kesehatan dalam bentuk program
pelayanan kesehatan jiwa yang langsung menyentuh masyarakat.
TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS
1. Tujuan Umum
Mengumpulkan informasi dan data remaja yang mengalami gangguan mental
emosi serta memberikan edukasi dan motivasi kepada remaja dan lingkungan
sekolah
2. Tujuan Khusus
Memberikan pengukuran dengan mengunakan pertanyaan soal(quisoneir)
untuk mengambarkan keadaan mental emosi remaja
Meningkatkan peran keluarga dan guru dalam mengoptimalkan fungsi
sebagai system pendukung untuk remaja di sekolahMenurunkan gangguan mental emosi kategori berat dengan penanganan
lebih awal dan cepat pada remaja yang masuk kriteria gangguan mental
emosi
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
4, Kegiatan Pokok
- Melakukan penjaringan remaja yang memiliki gejala atau masalah yang
ditemukan saat menjawab soal pertanyaan
2. Rincian Kegiatan
= Mengumpulkan informasi data dan hasil dari penjaringan
= Memberikan edukasi kepada remaja, keluarga atau sekolah, tentang hasil
nilai penjaringan dan saran untuk tindak lanjut penanganan
E. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
Petugas menentukan jadwal kunjungan dan membuat janji waktu dan tempat
dengan sekolah atau adanya kunjungan remaja di poliklinik. Kemudian
melaksanakan penjaringan remaja dengan menggunakan soal pertanyaan khusus
untuk mengumpulkan data masalah, dan melakukan evaluasi dengan menilai hasil
jawaban remeja, bila hasil menggambarkan adanya masalah gangguan mental
emosi maka Petugas menyampaikan hasil evaluasi serta_memberikan edukasi
kepada pasien dan keluarganya atau pihak sekolah tentang kondisi masalah yang
dialami dan berkolaborasi dengan dokter untuk penanganan lebih lanjut.
F. SASARAN
- Remaja
- Keluarga atau pihak sekolah(euesyejeq)
| Goyemisey) Yad wewway
| npuexsog (euesyejed) | vaya isons |
| ——, emg [PTA AT ALA late l alata lal etna
| ee (euesyejeg) Ne
| 48y40Q
| ISy3130
I ii | |
|_29pes sewn | _wesBoig sewn | seq | don | 110 | des | s6y | inp | une | row | sty | sew | aay | uer | wea
AIL NV I @20Z NOHWL |
NVLVID3¥ NVVNVSMV 13d TyMavr ‘9.H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan langsung oleh pelaksana
program setiap selesai melaksanakan kegiatan, untuk kegiatan program dengan
format matrik evaluasi dan tindak lanjut kegiatan. Pelaporan evaluasi kegiatan
dibuat oleh pelaksana program setelah kegiatan dilaksanakan dan dikumpulkan
kepada kordinator UKM Puskesmas Bontang Lestari,
|, PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUAS! KEGIATAN
Pencatatan, pelaporan dan evaluasi kegiatan ini merupakan Laporan
hasil kegiatan berupa tanggal pelaksanaan, data pasien, masalah yang
ditemukan dan hasil kegiatan Deteksi Dini Gangguan Mental Emosi Pada
Remaja serta evaluasi dan rencana tindak lanjut.
Bontang, 24 Agustus 2022
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bontang Lestari PJ Kesehatan Jiwa,
drg. Faradina
NIP. 19871213 201402 2 005 NIP: 19911024 202203 1 002KERANGKA ACUAN PROGRAM
KESEHATAN JIWA
TAHUN 2022
‘A. PENDAHULUAN
‘Sehat adalah keadaan sejahtera, fisik mental dan sosial dan tidak sekedar
terbebas dari keadaan cacat dan kematian. Definisi sehat ini berlaku bagi
perorangan maupun penduduk (masyarakat). Derajat kesehatan masyarakat
dipengaruhi oleh empat faktor yang saling berinteraksi yaitu, lingkungan, perilaku,
keturunan dan pelayanan kesehatan.
Kesehatan jiwa adalah suatu kondisi_ mental sejahtera yang
memungkinkan hidup harmonis dan produktif sebagai bagian yang utuh dari
kualitas hidup seseorang, dengan memperhatikan semua segi kehidupan
manusia dengan ciri_ menyadari sepenuhnya kemampuan dirinya, mampu
menghadapi tekanan hidup yang wajar, mampu bekerja produktif dan memenuhi
kehidupan hidupnya, dapat berperan serta dalam lingkungan hidup, menerima
dengan baik apa yang ada pada dirinya merasa nyaman bersama orang lain. Jadi
kesehatan jiwa (mental) merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
kesehatan secara keseluruhan.
B. LATAR BELAKANG
Upaya Kesehatan jiwa masyarakat adalah kegiatan dan atau pelayanan
yang mengutamakan peningkatan, pencegahan dengan tidak mengabaikan
Penyembuhan dan pemulihan masalah dan gangguan kesehatan masyarakat
serta memberdayakan seluruh potensi yang ada di masyarakat secara aktifoleh
pemerintah, secara komprehensif mulai dari upaya promotif, preventif,kuratif dan
rehabilitatif.
Sistem pelayanan Kesehatan jiwa perlu ditata sehingga lebih
komprehensif. Pelayanan kesehatan jiwa yang selama ini masih berfokus kepada
pendekatan kuratif (pengobatan) ternyata Kurang meningkatkan status
Kesehatan jiwa masyarakat. Untuk itu fokus pendekatan preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif perlu diintensifkan mulai dari tatanan di masyarakat dan
puskesmas, rumah sakit umum, dan rumah sakit jiwa.
Pada tahun 2021 kasus penderita gangguan kesehatan jiwa yang ada di
Puskesmas Bontang Lestari sebanyak 6 orang, dengan Kiasifikasi scizofrenia
sebanyak 6 orang. Berdasarkan data tersebut maka Program Kesehatan jwa
dirasa perlu dilakukan secara berkelanjutan di Puksesmas Bontang LestariSesuai dengan visi Puskesmas Bontang lestari untuk mewujudkan
masyarakat yang mandiri hidup sehat melalui program kesehatan jiwa ini dapat
tercapai melalui upaya peningkatan mutukesehatan jiwa karena hal ini
merupakan aspek kesehatan yang penting. Tanpa kesehatan jiwa kehidupan
menjadi tidak berarti, Dampak gangguan jiwa terhadap penurunan produktivitas
manusia lebih besar dibandingkan dengan penyakit jantung, kanker, malaria, dan
tuberculosis sekalipun, Adapun misi dalam pelaksanaan kegiatan ini dapat
tercapai melalui upaya kesehatan promotif, kuratif, dan rehabilitatif secara
berkesinambungan yang diintensifkan di masyarakat di wilayah puskesmas
Bontang Lestari, Dalam pelaksanaan kegiatan program Kesehatan jiwa
mengandung tata nilai yang diusung oleh Puskesmas Bontang lestari yang
mengedepanken pelayanan secara teamwork ( kerja sama ), patient safety
(keamanan pasien). Didukung pula oleh petugas yang melayani secara santun,
empati, handal, amanah dan teladan sehingga masyarakat bisa merasakan
pelayan kesehatan dalam bentuk program pelayanan Kesehatan jiwa yang
langsung menyentuh masyarakat
C. TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS,
1. Tujuan Umum
Untuk meningkatkan derajat kesehatan jiwa dan kualitas hidup masyarakat
yang ada dalam lingkup wilayah Puskesmas Bontang Lestari
2. Tujuan Khusus
- Mendukung pencapaian Indonesia bebas pasung
- Meningkatkan pelayanan kesehatan psikiatri
- Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan masyarakat dan remaja
tentang kesehatan jiwa.
- Mengenali penderita yang memerlukan pelayanan kesehatan psikiatri
- _ Memberi pertolongan pertama psikiatri, dengan memberikan pengobatan
atau merujuk pasien ke Rumah Sakit Rujukan.
D. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN
Program kesehatan jiwa dilaksanakan melalui berbagai kegiatan seperti
a. Deteksi dini gangguan mental emosi pada remaja dan masyarakat
b. Penangan kegawatdaruratan psikiatrik
Rujukan pasien jiwa
Penyuluhan kesehatan jiwa pada remaja dan masyarakat serta penyuluhan
a
bahayanya napza—. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN
‘a. Deteksi dini gangguan mental emosi pada remaja dan masyarakat
Deteksi dini adalah metode yang digunakan untuk mengetahui ada
tidaknya gangguan mental emosi pada individu melalui pemeriksaan
dengan metode menjawab soal pertanyaan. Dalam pelaksanaanya
dilakukan pemeriksaan oleh petugas kesehatan dengan menggunakan self
report questionnair (SRQ) yang berisi pertanyaan berkaitan dengan
kesehatan jiwa, Deteksi dini dilakukan pada pasien di poliklinik rawat jalan
dan pada remaja di sekolah ~ sekolah yang melibatkan perawat dan dokter
yang berkolaborasi dalam pemeriksaan pada pasien untuk mendeteksi
adanya gangguan mental emosi. Deteksi dini juga dilakukan pada
Kelompok yang resiko tinggi mengalami gangguan mental emosi seperti di
rumah tahanan, daerah kumuh, keluarga (keturunan). Tahap awal
Penemuan dilakukan dengan manjaring mereka yang memiliki gejala
masalah yang ditemukan saat menjawab soal pertanyaan seperti; merasa
sering kelelahan, masalah tidur atau nafsu makan, sering cemas, mudah
tersinggung, kesulitan untuk bekerja, bersekolah, menjalankan pekerjaan
rumah, perilaku abnormal atau disorganisasi, dan lainnya. sehingga apabila
ditemukan Individu dengan gangguan mental emosi akan dilekukan
pendataan dan ditindaklanjuti penangan pada kasus gangguan yang
dialami dengan berkerjasama dengan dokter, dan jika ada masalah dari
hasil penilaian Skrining menujukan adanya gangguan mental emosi, maka
akan dikonsulkan ke tim dokter puskesmas untuk ditindaklanjuti
b. Penanganan kegawatdaruratan psikiatrik
Pasien yang mengalami gangguan jiwa yang berat seperti gangguan
psikotik pasien dapat mengancam keselamatan dirinya sendiri maupun
orang lain sehingga perlu dilakukan penanganan khusus. Selain itu untuk
menghindari ancaman integritas fisik atau psikis terhadap diri pasien dan
orang lain maupun ancaman integritas sosial.
Dalam pelaksanaanya Petugas bila perlu menggunakan alat pelindung diri,
mendampingi pasien saat dilakukan pemeriksaanhwawancara. Melakukan
orientasi minimal dengan memanggil nama pasien dan menyebut nama
perawat. Meminta kepada pasien untuk mencoba mengendalikan diri
dengan kata-kata yang sederhana dan mudah dimengerti. Mengajak pasien
ketempat tenang dan memotivasi untuk mengungkap perasaan secara
verbal. Bila pasien gelisah hingga membahayaakan diri/orang lain atau
mengganggu jalannya pengobatan, berikan obat antipsikotik dosis rendahper oral, yaitu Haloperidol 0,5mg tiap 4-6 jam, dapat ditingkatkan sampai
maksimal 10mg per hari. Pada agitasi berat yang tidak memungkinkan
pemberian obat oral dapat diberikan injeksi Haloperidol 2,5mg IM, dapat
diulang setelah 30 menit. Dosis maksimal dewasa 10mg per hari. Pasien
gaduh dan tidak dapat dikendalikan lakukan pembatasan gerak (restraint)
Setelah gaduh dan gelisah teratasi dan pasien stabil, segera rujuk ke
Rumah Sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
2
Rujukan pasien gangguan Kesehatan jiwa
Bila petugas kesehatan Puskesmas Bontang Lestari menemukan
kasus gangguan jiwa yang perlu dirujuk dilakukan rujukan dengan meminta
persetujuan dari pihak keluarga terlebih dahulu. Kemudian menyiapkan
kelengkapan administrasi dan keperluan sebagainya. Kemudian petugas
menghubungi rumah sakit rujukan untuk konfirmasi mau merujuk pasien.
Petugas bersama supir ambulan membawa pasien kerumah sakit rujukan
kemudian setelah sampai dilakukan serah terima dengan petugas rumah
‘sakit yang dituju.
Penyuluhan kesehatan jiwa pada remaja dan masyarakat serta penyuluhan
a
bahayanya napza
Penyuluhan dilakukan oleh petugas kesehatan baik dokter ataupun
perawat yang menyampaikan materi kesehatan jiwa dan bahaya napza baik
berupa leaflet, lembar balik, ataupun melalui presentasi pada remaja dan
masyarakat Bontang Lestari untuk meningkatkan pemahaman remaja dan
masyarakat tentang kesehatan jiwa dan bahaya napza. Penyuluhan
dilakukan baik di dalam gedung, diposyandu remaja, disekolah maupun
tempat berkumpul masyarakat.
F. SASARAN
Sasaran program pelayanan kesehatan jiwa adalah seluruh masyarakat
Bontang Lestari, pasien rawat jalan atau emergensi dan pasien yang memiliki
gangguan mental emosi baik yang baru terdeteksi, sedang menjalani pengobatan,
ataupun pasien yang kambuh yang ada di wilayah kerja Puskesmas Bontang
Lestari.T T a
]
yunenisd
(euesyejog) ren | jen en ren | en} ren} rer | ren | ren eae:
(oyense 4) yeme6ox
ot zs yemeleg uap | uap | uep | uep uap | uap | uap | yuap | uap | uap
ana (euesyelsq) sepjog, ysuy | tsur | sur ysuy | tsur | isu | sur | ysuy | ysuy | ysuy | UEURBUEUEd
(euesyejed)
sexUWOd
(Gorense) (euesyejog) efewan eped |
npuefsog ddd |
AIATATA TAT AT ATA AT aT on
(Goyewyse4) (euesye|ed) uen66ue6
ee lip 1sysieq
| | (euesyejag) seni00 |
Fe ] i—J
sopjas seu | _wesBo1g seri | seq | don | m0 | dag | s6y| inp | une | row | ady | sew | ao4 NvLvIom | ON
LIVI NV 2202 NNHVL
NVLVID3¥ NVYNVSHY13d TWMGvr “S= 1 =
(euesyejad) | |
SeyWOld |
(oyeqse4) |
(euesyejed)
npuefsog
(oyewse 4) did A alain
| (euesyeied) ’ aye
eIO¥e.
UEIONES ae
(euesyeled) J8}400
|
| |
| |
| (euesyeied) rea rea | ren ten rea ea |
se |
(ovewse) yemesog uep uep | uap ep | yuep | uap | uep wap
sOUPINGUN JANG | (eyesyejag) J8}409 | ISU rsur | 1sur isu! | ysur isu! | isur | USED UeYNIngH. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN
Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilakukan langsung oleh pelaksana program
Setiap bulan dengan memeriksa angka penderita gangguan jiwa dan penemuan
asus ganaguan jiwa, sedangkan untuk kegiatan program dengan format matrik
evaluasi dan tindak lanjut kegiatan. Hasil evaluasi tersebut dibahas secara bersama
oleh pengelola program dan kordinator UKM setiap satu bulan sekali sebagai bahan
perbaikan pada pelaksanaan kegiatan selanjutnya. Pelaporan evaluasi kegiatan
dibuat oleh pelaksana program setelah kegiatan dilaksanakan dan dikumpulkan
kepade kordinator UKM Puskesmas Bontang Lestari, dan program kesehatan jiwa
ini juga termasuk dalam indikator penilaiaan kinerja puskesmas(PKP), untuk
evaluasi capaian indikator dilakukan setiap triwulan, dan hasil evaluasi dan tindak
lanjut program dilaporkan ke kordinator UKM.
|. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN
Pencatatan dilakuken jika ditemukan kasus pasien dengan gangguan jiwa
atau dari hasil deteksi dengan qustionnair dengan mencatat data pasien dan
memasukan pada laporan bulanan kesehatan jiwa. Pelaporan kegiatan dilakukan
sebulan sekali dan setor kebagian Yanmed Dinas Kesehatan Kota Bontang
Bontang, 24 Agustus 2022
Mengetahui,
Kepala Puskesmas Bontang Lestari PJ Kesehatan Jiwa,
CG ~
Ye
/ Cahya Safria,A.Md.Kel
NIP. 19871213 201402 2 005 (NIP: 1991024 202203 1 002