Anda di halaman 1dari 11

IJPHN 1 (3) (2021) 638-648

Indonesian Journal of Public Health and Nutrition


http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/IJPHN

Stres Kerja Perawat di Unit Perawatan Jiwa Rumah Sakit Jiwa Daerah

Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih


Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Article Info Abstrak


Article History: Latar Belakang: Stres kerja merupakan ketidakseimbangan tuntutan dengan pengeta-
Submitted 13 Agustus 2021 huan dan kemampuan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fakto-faktor yang
Accepted 04 Oktober 2021 berhubungan dengan stres kerja perawat.Studi pendahuluan di unit rawat perawatan
Published 05 Oktober 2021
jiwa kepada 15 perawat, diketahui 2 orang perawat (13%) tidak stres, 4 orang perawat
Keywords: (27%) mengalami stres ringan, dan 9 orang (60%) perawat mengalami stres sedang.
Nurse, Mental Care Metode: Jenis penelitian menggunakan metode analitik observasional dengan pen-
Unit, Work Stress dekatan cross sectional. Subjek penelitian adalah perawat di unit perawatan jiwa RSJD
Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Instrumen penelitian menggunakan
DOI: kuesioner NIOSH Generic Job Stress Questionnaire dan The Workplace Stress Scale.
https://doi.org/10.15294/ Pengambilan sampel menggunakan teknik propotional random sampling. Data dianali-
ijphn.v1i3.49087 sis menggunakan uji chi-square. Penelitian dilakukan pada bulan Juni 2021.
Hasil: Hasil penelitian menunjukkan variabel yang berhubungan dengan stres kerja yai-
tu usia (p= 0,043), jenis kelamin (p=0,006), beban kerja (p=0,001), konflik interpersonal
(p=0,008), konflik peran ganda (p=0,016). Tidak berhubungan dengan ststus perkaw-
inan (p=257), tingkat pendidikan (p=0,068), status kepegawaian (p=0,337), masa kerja
(p=0,397), shift kerja (p=0,726).
Kesimpulan: kesimpulan pada penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, beban kerja,
konflik interpersonal, dan konflik peran ganda merupakan faktor yang berhubungan
dengan stres kerja perawat.

Abstract
Background: Job stress is an imbalance of demands with knowledge and abilities. The pur-
pose of this study was to determine the factors related to the work stress of nurses. Prelimi-
nary study in the mental care unit to 15 nurses, it was found that 2 nurses (13%) were not
stressed, 4 nurses (27%) mild stress, and 9 people (60%) nurses moderate stress.
Methods: This type of research uses an observational analytic method with a cross sectional
approach. The subject of the study was a mental care unit nurse at RSJD Dr. Amino Gon-
dohutomo Central Java Province. The research instrument used the NIOSH Generic Job
Stress Questionnaire and The Workplace Stress Scale. Sampling using proportional random
sampling technique. Data were analyzed using chi-square test. The study was conducted in
June 2021.
Results:The results showed that the variables related to work stress were age (p= 0.043),
gender (p=0.006), workload (p=0.001), interpersonal conflict (p=0.008), conflict multiple
roles (p=0.016). Not related to marital status (p=257), education level (p=0.068), employ-
ment status (p=0.337), years of service (p=0.397), shift work (p=0.726).
Conclusion: the conclusion in this study is that age, gender, workload, interpersonal con-
flict, and multiple role conflict are factors related to nurse work stress.

© 2021 Universitas Negeri Semarang


Correspondence Address: pISSN 2798-4265
Universitas Negeri Semarang, Indonesia. eISSN 2776-9968
Email : laili.meiranda@gmail.com

638
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Pendahuluan bagi masyarakat pelayanan pperawatan umum


Kesehatan dan keselamatan kerja adalah dan pelayanan perawatan kesehatan jiwa. Tugas
pemikiran dan upaya menjamin keutuhan dan tambahan perawat Rumah Sakit Jiwa adalah
kesempurnaan baik jasmani maupun rohani membantu mengevaluasi kebersihan ruangan,
tenaga kerja pada khususnya dan manusia pada membantu kepala ruangan dalam penyimpanan
umumnya, hasil karya dan budayanya menuju inventaris ruangan, membantu membimbing
masyarakat makmur dan sejahtera. Menurut dan mengawasi mahasiswa praktek di ruang
International Labor Organization (ILO) (2016), rawat.
sttres kerja menjadi perhatian paling penting Beban kerja berlebih, kondisi kerja yang
salah satunya pada pekerja sektor pelayanan tidak nyaman, ketidakpastian pekerjaan, dan
kesehatan. Seluruh tenaga profesional di rumah tidak seimbangnya jumlah rasio tenaga perawat
sakit memiliki resiko stress, namun perawat dengan jumlah pasien. Selain beberapa faktor
memiliki tingkat stres yang lebih tinggi. tersebut, perawat memiliki tugas dan tanggung
Diperkirakan pembiayaan perusahaan karena jawab yang sangat tinggi terhadap keselamatan
stres kerja lebih dari 200 juta dolar per tahun. nyawa manusia, dipacu untuk selalu maksimal
Biaya disebabkan karena membayar gaji selama dalam melayani pasien, melakukan pencatatan
sakit, rawat inap dan rawat jalan di rumah sakit, terhadap perkembangan pasien dengan rutin
biaya karena penurunan produktivitas pekerja. dan kontinyu, mempertahankan kondisi pasien
Hasil penelitian Health and Safety Executive agar tidak semakin buruk serta menyampaikan
(2018) menunjukkan bahwa tenaga profesional segala kondisi pasien dengan jujur kepada pihak
kesehatan,guru dan perawat memiliki tingkat keluarga (Hendrawati, 2015). Menurut Ansori
stres tertinggi dengan angka prevalensi sebesar & Martiana (2017), ada hubungan antara jenis
2500, 2190, dan 3000 kasus per 100.000 orang kelamin, usia dan masa kerja dengan stres
pekerja pada periode 2011/12,2013/14,2014/15. kerja pada perawat gigi. Sedangkan menurut
Labour Force Survey (2016) menemukan Herqutanto (2017) tidak didapatkan hubungan
adanya 440.000 kasus stres kerja di Inggris antara karakteristik demografi dengan stres
dengan angka kejadian sebanyak 1.380 kasus kerja perawat. Penelitian (Samino dkk., 2018)
per 100.000 pekerja yang mengalami stres menunjukkan adanya hubungan antara
akibat kerja. Menurut studi yang dilakukan kepribadian dengan stres kerja terutama pada
pada rumah sakit di Myanmar, menunjukkan kepribadian tipe A pada perawat di ruang rawat
50,2% perawat dengan tingkat stres tinggi inap RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Bandar
(Lwin, 2015). Di Indonesia, penelitian yang Lampung.
dilakukan pada perawat di RS Stella Maris Dari hasil studi pendahuluan yang
Makassar menyatakan bahwa (43,3%) perawat dilakukan di unit rawat inap perawatan jiwa
mengalami stres ringan dan (56,7%) perawat RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi
mengalami stres berat (Siringoringo dkk, 2016). Jawa Tengah bahwa asuhan keperawatan yang
Hasil penelitian pada perawat di ruang rawat mereka lakukan cukup berat sebab pasien
inap perawatan jiwa RSKD Provinsi Sulawesi yang ditangani bukan pasien yang mengalami
Selatan menunjukkan perawat mengalami stres gangguan kesehatan secara fisik melainkan
kerja sedang 86,2% dan stres kerja ringan 13,8% secara psikis. Kesulitan yang dialami dalam
(Febriani, 2017). pemenuhan kebutuhan pasien adalah
Perawat adalah seorang yang telah hambatan berkomunikasi dengan pasien.
menyelesaikan pendidikan keperawatan. Selain itu, shift kerja yang diterapkan ialah tiga
Profesi seorang perawat adalah seorang yang rotasi yaitu shift pagi pukul 07.00-14.00 WIB,
bertanggung jawab melaksanakan asuhan shift sore pukul 14.00-21.00 WIB, dan shift
keperawatan sesuai kebutuhan masyarakat. malam 21.00-07.00 WIB dengan pola rotasi
Perawat jiwa dalam menjalankan tugasnya harus 3-3-3. Tentang beban kerja yang cukup berat
mengetahui kode etik keperawatan. Di provinsi dimana setiap shift kerja hanya dibebankan
Jawa Tengah tepatanya di Kota Semarang 3-4 perawat setiap ruangan yang memiliki rata-
terdapat Rumah Sakit Jiwa Daerah Dr. Amino rata pasien 11-20, ini dapat disimpulkan bahwa
Gondohutomo yang memberikan pelayanan terjadi rasio yang tidak seimbang antara jumlah

639
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

perawat, sedangkan untuk mendapatkan atas, maka dilakukan penelitian dengan judul
kualitas pelayanan yang baik perbandingan ”Faktor-faktor yang Berhubungan dengan
antara jumlah perawat dan pasien sebaiknya Stress Kerja pada Perawat di Unit Perawatan
1 banding 2 hingga 3, artinya untuk 1 perawat Jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi
menangani 2 pasien. Beban kerja yang tinggi Jawa Tengah”.
seperti ini dapat mengakibatkan terjadinya
stres. Unit rawat inap perawatan jiwa di Metode
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jenis penelitian ini adalah penelitian
Jawa Tengah terbagi menjadi 18 unit yang di analitik observasional dengan pendekatan
setiap unitnya dengan bervariasi dalam beban cross sectional. Penelitian dilakukan di RSJD
kerja dan pembagian tugas perawat dalam DR. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
penanganan pasien. Jumlah Perawat RSJD Dr. Tengah pada bulan Juni 2021. Variabel dalam
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah penelitian ini adalah usia, jenis kelamin, status
sampai tahun 2020 berjumlah 135 perawat, perkawinan,tingkat pendidikan, masa kerja,
dengan jumlah perawat laki-laki 37 perawat dan status kepegawaian, beban kerja, shift kerja,
98 perawat perempuan. Dengan demikian rasio konflik interpersonal dan konflik peran ganda.
jumlah perawat dengan jumlah pasien adalah Teknik pengambilan sampel pada penelitian
1:2 dengan dibandingkan terhadap standar ini menggunakan teknik proposional random
manajemen keperawatan sesuai dengan Kep. sampling, yaitu cara pengambilan sampel
Menkes No. 129/Menkes/SK/II/2008 bahwa dari anggota populasi dengan menggunakan
rasio perawat terhadap pasien adalah 1:1. cara acak tanpa memperhatikan strata dalam
Berdasarkan hasil studi pendahuluan populasi tersebut (Sugiyono, 2017). Dengan
yang dilakukan pada tanggal 30 Desember 2019 perhitungan jumlah minimal sampel dengan
di unit rawat inap perawatan jiwa RSJD Dr. rumus slovin, didapatkan hasil 52 responden.
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah Untuk menghindari terjadinya drop out atau
yang dilakukan dengan NIOSH Generic Job missing jawaban responden maka jumlah
Stress Questionnaire kepada 15 perawat, sampel akan dilebihkan sebesar 10% sehingga
diketahui hasil bahwa 2 orang perawat (13%) jumlah sampel keseluruhan menjadi 58
tidak stres, 4 orang perawat (27%) mengalami responden. Responden penelitian ditentukan
stres ringan, dan 9 orang (60%) perawat berdasarkan kriteria inklusi yaitu: 1) perawat
mengalami stres sedang. Pada tanggal 27-30 unit rawat inap perawatan jiwa, 2) bersedia
Januari 2020, studi pendahuluan dilakukan menjadi responden, dan kriteria eksklusi yaitu:
di unit kerja pelayanan perawatan umum 1) tidak masuk kerja ketika penelitian dilakukan,
RSJD Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa 2) tidak bersedia menjadi responden. Teknik
Tengah menggunakan instrumen yang sama pengambilan data pada penelitian ini dilakukan
kepada 15 orang perawat dan didapatkan hasil dengan cara observasi, wawancara, pengisian
bahwa 3 perawat (20%) tidak mengalami stres. kuesioner dan dokumentasi. Kuesioner yang
Sedangkan perawat 4 lainnya (27%) mengalami digunakan adalah The Workplace Stress
stres ringan, dan 8 perawat (53%) mengalami Scale yang digunakan untuk mengukur stres
stres sedang. Hal ini menunjukkan bahwa kerja, kuesioner karakteristik demografi
tingkat stres yang dialami perawat di unit untuk mengukur umur, jenis kelamin, status
rawat inap perawatan jiwa lebih bervariasi dan perkawinan, tingkat pendidikan, masa kerja,
lebih tinggi daripada tingkat stres yang dialami shift kerja dan status kepegawaian, The Generic
perawat di pelayanan perawatan umum. Dari Job Stress Questionnaire untuk mengukur
gambaran di atas mengindikasikan adanya beban kerja, konflik interpersonal, dan konflik
beban kerja yang sedang sebagai seorang peran ganda.
perawat di RSJD Dr. Amino Gondohutomo Sumber data primer diperoleh dengan
Provinsi Jawa Tengah yang bisa memicu melakukan pengamatan selama penelitian
timbulnya stres kerja dan ketidakpuasan di unit perawatan jiwa RSJD Dr. Amino
perawat terhadap pekerjaannya. Atas dasar Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Data
berbagai permasalahan dan uraian yang ada di primer tersebut meliputi data hasil pengukuran

640
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

stres kerja, data karakteristik demografi diketahui bahwa responden dalam penelitan
responden berupa usia, jenis kelamin, status ini dengan kelompok usia <35 34,5%, sisanya
perkawinan, tingkat pendidikan, masa kerja, dengan kelompok usia ≥35 tahun terdapat
status kepegawaian dan shift kerja, serta 65,5% responden. Responden dengan jenis
data hasil pengukuran variabel beban kerja, kelamin laki-laki sebanyak 12 (20,7%) dan
konflik peran ganda dan konflik interpersonal. responden dengan jenis kelamin perempuan
Selain data primer adapula data sekunder sebanyak 41 (79,3%). Responden dengan
yang diperoleh dari bagian kepegwaian RSJD status perkawinan tidak menikah pada
Dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa penelitian ini terdapat 11 (19%), sedangkan
Tengah, Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa responden dengan status perkawinan menikah
Tengah tahun 2015-2018, Profil Kesehatan sebanyak 47 (81%). Responden dengan tingkat
Provinsi Jawa Tengah tahun 2017 dan 2018, pendidikan DII terdapat sebanyak 22 (55,2%),
Badan Pengembangan dan Pemberdayaan dan dengan tingkat pendidikan S1sebanyak 26
Sumber Daya Manusia Kesehatan tahun (44,8). Responden dengan masa kerja kategori
2018 dan 2019, Profil Kesehatan Indonesia baru terdapat sebanyak 24 (41,4%), dan dengan
tahun 2016-2018 dan literatur-literatur yang kategori masa kerja lama ebanyak 34 (58,6%).
menunjang penelitian ini. Teknik analisis data Responden dengan status kepegawaian PNS
yang digunakan adalah analisis univariat dan terdapat sebanyak 40 (69%), dan dengan status
bivariat dengan uji statistik chi-square untuk kepegawaian no PNS sebanyak 18 (31%).
mengetahui hubungan dua variabel yaitu Responden dengan shift kerja terdapat sebanyak
variabel bebas dan variabel terikat. Penelitian 49 (84,5%), sedangkan responden dengan
ini melibatkan manusia sehingga wajib tidak shift terdapat sebanyak 9 (15,5%). Hasil
memiliki ethical clearance, no register ethical pengukuran responden dengan tingkat beban
clearance penelitian ini yaitu 420/6173/KEPK/ kerja ringan terdapat sebanyak 26 (44,8%), dan
EC/2021. dengan beban kerja berat sebanyak 32 (55,2%).
Hasil pengukuran responden dengan tingkat
Hasil dan Pembahasan konflik interpersonal tinggi terdapat sebanyak
Berdasarkan hasil penelitian diperoleh 27 (46,6%), dan dengan konflik interpersonal
distribusi responden bedasarkan usia, rendah sebanyak 31(53,4%). Hasil pengukuran
jenis kelamin, status perkawinan, tingkat responden dengan tingkat konflik peran ganda
pendidikan, masa kerja, status kepegawaian, tinggi terdapat sebanyak 26 (44,8%), dan
beban kerja, shift kerja, konflik interpersonal dengan konflik peran ganda rendah sebanyak
dan konflik peran ganda. Dari tabel 1.1 dapat 32(55,2%).
Tabel 1. Distribusi Karaketeristik Responden
Karakteristik Responden Deskripsi Frekuensi N=58 Presentase (%)
<35 tahun 20 34,5
Usia
≥35 tahun 38 65,5
Laki-laki 12 20,7
Jenis Kelamin
Perempuan 46 79,3
Tidak menikah 11 19
Status perkawinan
Menikah 47 81
DIII 22 55,2
Tingkat pendidikan
≥S1 26 44,8
Baru 24 41,4
Masa Kerja
Lama 34 58,6
PNS 40 69
Status kepegawaian
Non PNS 18 31
Ringan 26 44,8
Beban Kerja
Berat 32 55,2

641
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Tidak Shift 9 15,5


Shift kerja
Shift 49 84,5
Rendah 31 53,4
Konflik interpersonal
Tinggi 27 46,6
Rendah 32 55,2
Konflik peran ganda
Tinggi 26 44,8

Pada tabel 2 data hasil analisis bivariat kerja dengan jenis kelamin. Terkait dengan
penelitian menunjukkan hubungan antara stres, perempuan cenderung mengalami
usia dengan stres kerja menggunakan uji Chi- stres lebih besar dibandingkan laki-laki.
Square, didapatkan p-value 0,043 (p<0,05). Hal ini disebabkan karena perempuan lebih
Hal ini menunjukkan bahwa terdapat mengedepankan perasaan dalam menghadapi
hubungan antara usia dengan stres kerja pada suatu masalah. Tingginya presentase stres
perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr. kerja sedang pada pekerja perempuan dapat
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. dilihat dari hasil observasi diketahui bahwa
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Ansori sebagian besar pekerja perempuan di lokasi
(2017) terdapat hubungan yang kuat antara penelitian telah menikah dan memiliki anak.
usia dengan stres kerja perawat. Menurut Smet Status pekerja perempuan ini menjelaskan
(1994), jenis stres yang berisiko dan berpotensial bahwa mereka memiliki tanggung jawab lain
di bagi menjadi tiga tahap dalam kehidupan diluar pekerjaan. Rutinitas pekerja perempuan
yakni pada masa kanak-kanak, masa remaja yang telah menikah biasanya dimulai dengan
hingga masa dewasa. Perawat di unit perawatan pekerjaan rumah sebelum berangkat ke tempat
jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi kerja. Jenis kelamin mempengaruhi stres kerja
Jawa Tengah yang berusia ≥35 tahun lebih pada penelitian ini karena bagi perawat berjenis
banyak mengalami stres kerja dibandingkan kelamin perempuan memiliki kemampuan fisik
dengan perawat kelompok usia <35. Hal ini lebih lemah daripada laki-laki, serta tuntutan
menunjukkan hubungan dan berpola positif bekerja yang lebih tinggi dari laki-laki. Selain
artinya umur yang semakin bertambah atau menghadapi pekerjaan ditempat kerja perawat
tua akan semakin meningkat tingkat stres kerja perempuan juga memiiki emosi yang cenderung
yang dialami. Perubahan usia mempengaruhi kurang stabil sehingga dapat memicu terjadinya
fisik, psikis dan kesehatan seperti kekuatan stres pada perawat di unit perawatan jiwa
tenaga fisik yang mencapai puncaknya, RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
muncul keinginan dan usaha pemantapan Tengah . Hal ini sesuai dengan teori Suma’mur
dan kemampuan mental (penalaran, ingatan (2008), yang mengemukakan bahwa antara
dan kreatifitas) yang mencapai puncaknya laki-laki dan perempuan memiliki kemampuan
(Hardani, 2016). Usia yang lebih tua cenderung fisik (otot) yang berbeda.
memiliki faktor pendukung dan masalah yang Data hasil analisis hubungan status
lebih kompleks yang tidak tahan terhadap stres. perkawainan dengan stres kerja menggunakan
Perbedaan kelompok usia pada perawat di uji Chi-Square, didapatkan p-value 0,257
perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak terdapat
Provinsi Jawa Tengah memicu terjadiya stres hubungan antara status perkawinan dengan
kerja. stres kerja perawat di unit perawatan jiwa
Data hasil analisis hubungan jenis RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
kelamin dengan stress kerja menggunakan uji Tengah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Chi-Square, didapatkan p-value 0,006 (p<0,05). Nurazizah (2017) menyatakan bahwa tidak
Hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat terdapat hubungan antara status perkawinan
hubungan antara jenis kelamin dengan stres dengan stres kerja perawat di ruang rawat inap
kerja perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr. RS X Jakarta. Peneliti lain juga menyatakan
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah. Herqutanto, dkk. (2017) Tidak didapatkan
Sejalan dengan penelitian Fata (2016) bahwa hubungan antara karakteristik demografi
terdapat korelasi yang signifikan antara stress status perkawinan dengan nilai stres kerja.

642
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Penelitian perawat rumah sakit di Palestina tingkat pendidikan >S1 (38,5). Hal tersebut
dan Taiwan menunjukkan hasil tidak adanya dapat terjadi karena seseorang dengan tingakt
hubungan status perkawinan dengan stres kerja pendididkan yang lebih tinggi mempunyai
(Kuo dkk., 2020). Status sebuah hubungan kemampuan intelektual sehingga dituntut
dapat berpengaruh terhadap kesehatan seperti untuk memproses informasi dalam pekerjaan
kualitas hubungan yang dapat meningkatkan yang rumit. Dapat disimpulkan bahwa semakin
kesehatan. Dalam hal ini perawat yang berstatus tinggi tingkat pendidikan maka memilki
menikah dapat mendapat dukungan emosional keterampilan dan pengetahuan yang lebih baik
dari pasangannya dan perawat yang tidak dalam mengendalikan stres kerja.
menikah tidak didapatkan oleh perawat yang Hasil analisis hubungan status
tidak menikah. Namun tidak ada hubungan kepegawaian dengan stress kerja hasil uji
antara status perkawinan dengan stres kerja statistik yang dilakukan menggunakan uji
perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr. Amino Chi-Square didapatkan p-value sebesar 0,337
Gondohutomo, hal ini dapat disebabkan oleh (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa tidak
perawat yang sudah menikah dimana terdapat terdapat hubungan antara status kepegawaian
dukungan yang diberikan dari pasangannya dengan stres kerja perawat di unit perawatan
tidak terlalu berpengaruh terhadap stres kerja jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi
yang dialami oleh pekerjaannya. Sehingga Jawa Tengah. Sejalan dengan penelitian Fitriana
tingkat stres kerja baik pada perawat dengan dkk. (2017) mengungkapkan bahwa tidak
status menikah maupun tidak menikah tidak di ada hubungan yang bermakna antara status
pengaruhi oleh keberadaan pasangan. kepegawaian dengan stres kerja perawat di
Hasil analisis hubungan antara tingkat Rumah Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara
pendidikan dengan stres kerja yang dilakukan tahun 2016. Hasil diatas menunjukkan
dengan uji Chi-Square, didapatkan p-value bahwa, tidak semua perawat dengan status
0,068 (p>0,05). Hal ini menunjukkan tidak kepegawaian pegawai negeri sipil maupun
terdapat hubungan antara tingkat pendidikan kontrak mempunyai tingkat stress kerja yang
dengan stres kerja perawat di unit perawatan tinggi. Kondisi kerja, beban kerja yang tinggi,
jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi jenjang karir, konflik personal kemungkinan
Jawa Tengah. Perawat dengan tingkat besar menjadi penyebab tingginya stress
pendidikan rendah tidak selalu mengalami kerja perawat dengan status pegawai negeri
stres dan perawat dengan tingkat pendidikan sipil ataupun kontrak. Dalam penelitian ini
tinggi pun juga tidak bisa dipastikan bahwa perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr.
mereka akan terbebas dari kemungkinan Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
mengalami stres kerja. Penelitian ini sejalan dengan pegawai PNS maupun non PNS tidak
dengan penelitian Putri Mahastuti dkk. (2019) menunjukkan perbedaan presantase yang
yang menyatakan bahwa tidak ada hubungan signifikan. Oleh karena itu, status kepegawaian
antara tingkat pendidikan dengan stres kerja tidak mempengaruhi stres kerja perawat di unit
perawat di ruang Rumah Sakit “S” di Kota perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
Bali. Penelitian lain yang sejalan Aiska (2014) Provinsi Jawa Tengah.
menyimpulkan bahwa tingkat pendidikan Hasil uji statistik yang dilakukan
tidak berpengaruh terhadap tingkat stres kerja. menggunakan uji Chi-Square didapatkan
Tingkat pendidikan berhubungan dengan p-value 0,397 (p>0,05). Hal ini menunjukkan
peran penting dalam perkembangan individu bahwa tidak terdapat hubungan antara masa
bukan dengan stres kerja. Hal yang sama kerja dengan stres kerja perawat di unit
ditunjukkan oleh penelitian Ismafiaty (2010) perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
menunjukkan bahwa tidak ada hubungan yang Provinsi Jawa Tengah. Penelititian ini sejalan
bermakna antara pendidikan dan stres kerja dengan penelitian Maydinar (2020) bahwa
yang dialami oleh perawat. Pada penelitian ini tidak ada hubungan bermakna antara masa
di temukan bahwa stres kerja yang di alami kerja dengan stres kerja pada perawat di
oleh perawat dengan tingkat pendidikan DIII kamar bedah RSUD Dr. M. Yunus Bengkulu.
(62,5) lebih tinggi daripada perawat dengan Penelitian Fuada dkk. (2017) juga menyatakan

643
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
antara masa kerja dengan stres kerja perawat Provinsi Jawa Tengah membutuhkan lebih
kamar bedah di Instalasi Bedah Sentral RSUD banyak waktu dan energi untuk menangani
K.R.M.T Wongsonegoro Kota Semarang. pasien dibanding dengan rumah sakit umun
Menurut Robbins (1998) masa kerja adalah yang juga berpengaruh terhadap beban kerja
lamanya seseorang karyawan menyumbangkan yang ditanggung perawat di unit perawatan
tenaganya pada perusahaan tertentu. Sejauh jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi
mana tenaga kerja dapat mencapai hasil yang Jawa Tengah. Hal ini juga akan mempengaruhi
memuaskan dalam bekerja tergantung dari pelayan pada pasien jika beban yang harus
kemampuan, kecakapan dan ketrampilan ditanggung tidak seimbang dengan jumlah
tertentu agar dapat melaksankan pekerjaannya perawat. Menurut Haryanti dkk. (2013), bahwa
dengan baik. Memiliki masa kerja yang lama jumlah tenaga perawat harus diupayakan selalu
akan cenderung memiliki tingkat kejenuhan sesuai dengan beban kerja untuk menghasilkan
kerja yang lebih tinggi dibanding dengan pelayanan yang efektif dan efisien. Dalam
pekerja masa kerja baru. Hal ini tentunya dapat setiap unit perawatan jiwa terbagi perawat yang
menjadi pemicu di tempat kerja. Namun dengan bertugas dalam setiap shift kerja pagi, siang
masa kerja baru juga dapat menjadi pemicu dan malam. Kapasitas pasien dan perawat yang
stres kerja karena faktor yang mempengaruhi bertugas menjadi masalah ketika perbandingan
sres kerja selain kejenuhan dalam bekerja tenaga medis dengan pasien tidak seimbang.
juga pengalam seseorang dalam menghadapi Beban kerja dan pembagian tugas yang tidak
pekerjaan Ismafiaty (2010). Dalam penelitian merata menjadi permasalahan yang dapat
ini perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr. menimbulkan stres kerja pada perawat. Pada
Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah dasarnya stres kerja dipengaruhi oleh beban
dengan kategori masa kerja lama dan masa kerja kerja, ketidakseimbangan jumlah rasio perawat
baru tidak menunjukkan perbedaan presantase dan pasien (Sugeng dkk., 2015).
yang signifikan. Oleh karena itu, lama atau Hasil uji statistik yang dilakukan dengan
baru masa kerja tidak mempengaruhi tingkat uji Fisher, didapatkan nilai p-value sebesar
stres kerja perawat di unit perawatan jiwa 0,726 (p>0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa tidak terdapat hubungan antara shift kerja
Tengah. Secara teori semakin lama seseorang dengan stres kerja perawat di unit perawatan
bekerja maka keterampilan yang dimiliki juga jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi
akan meningkat, mudah dalam menyesuaikan Jawa Tengah. Sejalan dengan peneltian
pekerjaan, meghadapi tekanan dalam bekerja Penelitian lain oleh Maydinar, dkk (2020)
(Sugeng dkk., 2015). juga menunjukkan hasil bahwa tidak terdapat
Hasil analisis hubungan beban kerja hubungan yang antara shift kerja dengan stres
dengan stres kerja ari hasil uji statistik yang kerja perawat kamar bedah RSUD Dr. M.
dilakukan dengan menggunakan uji Chi- Yunus Bengkulu Tahun 2019. Pada penelitian
Square, didapatkan nilai p-value sebesar 0,001. ini tidak terdapat hubungan antara shift kerja
Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima. Hal ini dengan stres kerja karena perawat di unit
menunjukkan bahwa terdapat hubungan antara perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo
beban kerja dengan stres kerja perawat di unit Provinsi Jawa Tengah karena para perawat
perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo sudah terbiasa dengan adanya shift baik shift
Provinsi Jawa Tengah. Sejalan dengan penelitian pagi, siang,maupun shift malam dengan jadwal
Budiyanto (2019) terdapat hubungan beban shift yang bergilir. Pengaturan waktu kerja
kerja dengan stres kerja perawat pelaksana di pada perawat di unit perawatan jiwa RSJD dr.
ruang rawat inap rumah sakit bethesda GMIM Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Tengah
Tomohon. Penelitian lain yang sejalan Johan dibagi menjadi tiga shift yaitu pagi, siang dan
dkk. (2017), 65,2% perawat setuju bahwa beban malam. Shift pagi dimulai pukul 07.00 hingga
kerja berlebih sebagai penyebab stres kerja. pukul 13.30 WIB, shift siang dimulai pukul
Beban kerja yang berlebih merupakan pemicu 13.30 hingga 20.30 WIB dan shift malam
stres kerja. Dimana pelayanan pasien di unit dimulai pukul 20.30 hingga pukul 07.00 WIB.

644
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Semua perawat bekerja secara shift kecuali konflik interpersonal dapat menyebabkan
kepala ruang. Dengan demikian perawat ketidaknyamanan di tempat kerja sehingga
yang bekerja secara shift mampu mengatur memicu timbulnya stres kerja. Stres kerja
jadwal istirahat sesuai dengan jadwal shift dipengaruhi oleh kondisi organisasi, seperti
kerja yang didapatkan Hal ini menunjukkan penetapan arah dan kebijaksanaan organisasi,
bahwa perawat mampu mengimbangi antara perubahan strategi organisasi, dan keuangan,
waktu istirahat dengan waktu bekerjanya serta tuntutan kerja, tanggung jawab atas orang
kegiatan bersosialisasi. lain, perubahan waktu kerja, hubungan yang
Hasil analisis uji statistik yang kurang baik antar kelompok kerja dan konflik
menggunakan uji Chi-Square, didapatkan peran. Yang mengakibatkan konsentrasi kerja
nilai p-value sebesar 0,008 (p<0,05). Hal ini terganggu, kinerja kurang memuaskan dan
menunjukkan bahwa terdapat hubungan tuntutan pekerjaan tidak terpenuhi.
antara konflik interpersonal dengan stres Data hasil uji statistik yang menggunakan
kerja perawat di unit perawatan jiwa RSJD uji Chi-Square, didapatkan nilai p-value sebesar
dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa 0,016 (p<0,05). Hal ini menunjukkan bahwa
Tengah. Sejalan dengan penelitian Vega (2016) terdapat hubungan antara konflik peran ganda
menyatakan bahwa ada hubungan antara dengan stres kerja perawat di unit perawatan jiwa
konflik interpersonal dan pola komunikasi RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
terhadap stres kerja perawat ICU di RST dr. Tengah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian
Soepraoen Malang. Konflik interpersonal Kalendesang dkk. (2017) yang menyatakan
yang muncul dapat menyebabkan turunnya ada hubungan konflik peran ganda perawat
kualitas pekerjaan dan menjadi penghambat sebagai care giver dengan stres kerja di ruangan
terhadap asuhan keperawatan yang diberikan rawat inap jiwa Prof. Dr. V. L. Ratumbuysang
kepada pasien dan mempengaruhi stres kerja, Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian lain Tjokro
kepuasan kerja, dan kualitas perawatan pasien. & Asthenu (2015) tentang Pengaruh Konflik
Penelitian lain oleh Laelasari & Kurniawidjaja Peran Ganda Dan Stress Kerja Terhadap Kinerja
(2016) menunjukkan bahwa kurang baiknya Perawat Rumah Sakit Umum Dr. M. Haulussy
hubungan interpersonal cenderung mngalami Ambon. Almasitoh (2011) juga menyatakan
stres kerja sebanyak 9,4 kali dibanding memliki hasil penelitian di sebuah rumah sakit swasta
hubungan interpersonal yang baik. Konflik di Yogyakarta menemukan hubungan antara
interpersonal yang terjadi pada perawat unit konflik peran ganda dan dukungan sosial
perawatan jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo dengan stres kerja.Penelitian ini menunjukan
Provinsi Jawa Tengah melibatkan rekan adanya pengaruh yang positif dan signifikan
kerja ataupun atasan dikarenakan perbedaan dari konflik peran ganda terhadap stress
pendapat antar rekan sejawat dalam satu unit kerja. Konflik peran ganda yang terjadi pada
ruang atapun berbeda unit ruang, selain itu perawat terjadi ketika terbenturnya kehidupan
kesulitan dalam menyampaikan pendapat pada rumah tangga dengan tanggung jawabnya di
atasan juga dapat pemicu terjadinya konflik. tempat kerja, seperti masuk kerja tepat waktu,
Pemicu konflik yang terjadi di unit perawatan menyelesaikan tugas harian, atau kerja lembur.
jiwa RSJD dr. Amino Gondohutomo juga Bahwa semakin tinggi tingkat konflik peran
dipengaruhi oleh jenis kelamin perawat. Perawat ganda yang dialami oleh unit perawatan jiwa
laki-laki lebih banyak mengalami konflik RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa
interpersonal dibandingkan dengan perawat Tengah akan menyebabkan semakin rendahnya
perempuan. Dengan demikian, tingginya kinerja bekerja.

645
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Tabel 2 Rekapitulasi Hasil Analisis Statistik Variabel bebas dengan Stres Kerja Perawat
  Stres Kerja   Hubungan dengan
Tidak Stres Stres Variabel Terikat
Variabel N % N % p value
Usia  
< 35 tahun 6 30 14 70 0,043 Ada hubungan
≥35 tahun 22 57,9 16 42,1
Jenis Kelamin  
Laki-laki 10 83,3 2 16,7 0,006 Ada hubungan
Perempuan 18 39,1 28 60,9
Status Perkawinan  
Tidak Menikah 7 63,3 4 36,4 0,257 Tidak ada hubungan
Menikah 21 44,7 26 55,3
Tingkat Pendidikan  
DIII 12 37,5 20 62,5 0,068 Tidak ada hubungan
≥ S1 16 61,5 10 38,5
Status Kepegawaian  
PNS 21 19,3 19 47,5 0,337 Tidak ada hubungan
Non PNS 7 38,9 11 61,1
Masa Kerja  
Baru 10 41,7 14 58,3 0,397 Tidak ada hubungan
Lama 18 52,9 16 47,1
Beban Kerja  
Ringan 19 73,1 7 26,9 0,001 Ada hubungan
Berat 9 28,1 23 71,9
Shift Kerja  
Tidak Shift 5 55,6 4 44,4 0,726 Tidak ada hubungan
Shift 23 46,9 26 53,1
Konflik Interpersonal  
Rendah 20 64,5 11 35,5 0,008 Ada hubungan
Tinggi 8 29,6 19 70,4
Konflik Peran Ganda
Rendah 20 62,5 12 37,5 0,016 Ada Hubungan
Tinggi 8 30,8 18 69,2
Kesimpulan Berpengaruh Pada Tingkat Stres Kerja
Berdasarkan dari hasil penelitian dapat Perawat Di Rumah Sait Jiwa Grhasia
disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara Yogyakarta. Skripsi. Yogyakarta:Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta.
variabel yang berhubungan dengan stres kerja
Almasitoh, U. H. (2011). Stres Kerja Ditinjau Dari
yaitu usia (p= 0,043), jenis kelamin (p=0,006),
Dukungan Sosial Pada Perawat. Jurnal
beban kerja (p=0,001), konflik interpersonal Psikologi Islam (JPI), 8(168), 63–82.
(p=0,008), konflik peran ganda (p=0,016). Ansori, R. R., & Martiana, T. (2017). Hubungan
Sedangkan tidak terdapat hubungan antara Faktor Karakteristik Individu Dan Kondisi
status perkawinan (p=257), tingkat pendidikan Pekerjaan Terhadap Stres Kerja Perawat Gigi.
(p=0,068), status kepegawaian (p=0,337), masa The Indonesian Journal Of Public Health,
kerja (p=0,397), shift kerja (p=0,726) dengan 12(1), 75–84.
stres kerja perawat di unit perawatan jiwa Budiyanto, Ratu, A. J. ., & Umboh, J. M. . (2019).
RSJD dr. Amino Gondohutomo Provinsi Jawa Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Stres Kerja Perawat Pelaksana Di Ruang
Tengah.
Rawat Inap Rumah Sakit Umum Bethesda
GMIM Tomohon. Jurnal KESMAS, 8(3),
Daftar Pustaka 1–18.
Aiska, S. (2014). Analisis Faktor-Aktro Yang

646
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Fata, U. H. (2016). Stress Kerja Perawat Di Ruang Kalendesang, M. P., Bidjuni, H., & Malara, Reginus
Dahlia II RSUD Ngudi Waluyo Kab. Blitar. T. (2017). Hubungan Konflik Peran Ganda
Ejurnal Umm, 7(1), 48–54. Perawat Wanita Sebagai Care Giver Dengan
Febriani, S. (2017). Gambaran Stres Kerja Pada Stres Kerja Di Ruangan Rawat Inap Rumah
Peraat Di Ruang Rawat Inap Bagian Sakit Jiwa Prof. Dr.V. L. Ratumbuysang
Perawatan Jiwa Rumah Sakit Khusus Daerah Provinsi Sulawesi Utara. Jurnal Keperawatan,
Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 2017. 5(1).
Skripsi. Makassar:UIN Alauddin Makassar. Kuo, F. L., Yang, P. H., Hsu, H. T., Su, C. Y., Chen, C.
Fitriana, Asfian, P., & Farzan, A. (2017). Faktor H., Yeh, I. J., Wu, Y. H., & Chen, L. C. (2020).
Yang Berhubungna Dengan Motivasi Kerja Survey On Perceived Work Stress And Its
Pada Perawat Di Ruang Rawat Inap Rumah Influencing Factors Among Hospital Staff
Sakit Jiwa Provinsi Sulawesi Tenggara Tahun During The COVID-19 Pandemic In Taiwan.
2016. Jimkesmas Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kaohsiung Journal Of Medical Sciences,
kesehatan Masyarakat, 2(6), 1–10. 36(11), 944–952.
Haryanti, Aini, F., & Purwaningsih, P. (2013). Laelasari, E., & Kurniawidjaja, L. M. (2016). Faktor
Hubungan Antara Beban Kerja Dengan Kondisi Pekerjaan Yang Mempengaruhi
Stres Kerja Perawat Di Instalasi Gawat Stress Kerja Pada Pegawai Negeri Sipil Di
Darurat Rsud Kabupaten Semarang. Jurnal Badan Litbang Kesehatan, Kementrian
Managemen Keperawatan, 1(1), 48–56. Kesehatan. Jurnal Ekologi Kesehatan, 15(2),
Health & Safety Executive. (2018). Work Related 127–139.
Stress, Depression Or Anxiety In Great Lwin, P. M. (2015). Job Stress And Burnout Among
Britain. Annual Statistics, October, 1–10. Hospital Nurses In A City Of Myanmar.
Http://Www.Hse.Gov.Uk/Statistics/Causdis/ Proceedings Of 34th The IIER International
Stress/Index.Htm Conference, Singapore, 19th August 2015,
Hendrawati, M. (2015). Hubungan Antara Tingkat August, 92–95.
Stres Kerja Perawat Dengan Kinerja Perawat Maydinar, Dian Dwiana, Fernalia, & Robiansyah,
Di Rumah Sakit Marga Husada Wonogiri. Vellyzacollin Anggi. (2020). Hubungan Shift
Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kerja Dan Masa Kerja Dengan Stres Kerja
Kusuma Husada. Perawat Kamar Bedah RSUD Dr. M. Yunus
Herqutanto, Harsono, H., Damayanti, M., & Bengkulu Tahun 2019. CHMK Nursing
Setiawati, E. P. (2017). Stres Kerja Pada Scientific Journal, 4(2), 237–245.
Perawat Di Rumah Sakit Dan Fasilitas Nurazizah. (2017). Faktor-Fsktor Yang Berhubungan
Pelayanan Kesehatan Primer Job Stress In Dengan Stres Kerja Pada Perawat Di Ruang
Nurses In Hospitals And Primary Health Rawat Inap Kelas III RS X Jakarta. UIN Syarif
Care Facilities. Ejournal Kedokteran Hidayatullah Jakarta (Vol. 549). Skripsi.
Indonesia, 5(1), 12–17. Jakarta:UIN Syarif Hidayatullah Jaakarta.
ILO. (2016). Workplace Stress: A Collective Putri Mahastuti, P. D., Muliarta, I. M., & Adiputra,
Challenge. In WORKPLACE STRESS: A L. M. I. S. H. (2019). Perbedaan Stress Kerja
Collective Challenge WORLD (Nomor April Pada Perawat Di Ruang Unit Gawat Darurat
2016). Https://Www.Ilo.Org/Global/Topics/ Dengan Perawat Di Ruang Rawat Inap
Safety-And-Health-At-Work/Resources- Rumah Sakit “S” Di Kota Denpasar Tahun
Librar y/Publications/WCMS_466547/ 2017. Jurnal Intisari Sains Medis, 10(2), 284–
Lang--En/Index.Htm%0Ahttp://Www. 289.
I l o. O rg / A f r i c a / Me d i a - C e nt re / Ne w s / Samino, Sari, N., & Karlina, K. (2018). Analiis Faktor
WCMS_477712/Lang--En/Index.Htm Stres Kerja Pada Perawat Rawat Inap Di Rsud
Ismafiaty. (2010). Hubungan Antara Strategi Koping Dr. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung. 4(3),
Dan Karakteristik Perawat Dengan Stres 244–253.
Kerja Di Ruang Perawatan Insentif Rumah Siringoringo, E., Nontji, W., & Hadju, V. (2016).
Sakit Dustira Cimahi. Jurnal Kesehatan Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan
Kartika, 37–52. Stres Kerja Perawat Di Ruang ICU RS Stella
Johan, S., Sarwar, H., & Majeed, I. (2017). To Maris Makassar. Jurnal Kesehatan Bakti
Identify The Causes Of Stress Among Nurses Tunas Husada, 80–90.
Working In Intensive Care Unit Of Ittefaq Sugeng, S. U., Hadi, H. T., & Nataprawira, R.
Hospital Lahore. International Journal Of K. (2015). Gambaran Tingkat Stres Dan
Social Sciences And Management, 4(2), 96– Daya Tahan Terhadap Stres Perawat
109. Instalasi Perawatan Intensif Di Rumah

647
Laili Meiranda Mahlithosikha, Anik Setyo Wahyuningsih / Stres Kerja Perawat / IJPHN (1) (3) (2021)

Sakit Immanuel Bandung. Jurnal Fakultas Tjokro, Cythia Imelda, & Asthenu, Jean Rosa.
Kedokteran Universitas Kristen Maranatha. (2015). Pengaruh Konflik Peran Ganda Dan
Survey, Labor Force. (2016). Annual Report. Labour Stres Kerja Terhadap Kinerja Perawat Rumah
Force Survey Annual Report. Sakit Umum Dr. M. Halussy Ambon. Jurnal
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Arthavidya, 17(1), 1–11.
Kualitatif, Dan R&D. Bandung:Alfabeta. Vega, Nika Al. (2016). Pengaruh Konflik Interpersonal
Suma’mur, P.K. (2008). Higene Perusahaan Dan Dan Pola Komunikasi Terhadap Stres Kerja
Kesehatan Kerja. Haji Masagung, Jakarta. Perawat Icu Di RST Dr. Soepraoen Malang.
Smet, B. (1998). Psikologi Kerja. Jakarta: PT Skripsi. Malang:Universitas Muhammadiyah
Gramedia Widiasarana. Malang.

648

Anda mungkin juga menyukai