27
Diah Gayatri, Tri Joko Raharjo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 26-33
28
Pengaruh Karakteristik Ibu terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur
29
Diah Gayatri, Tri Joko Raharjo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 26-33
kriteria atau ciri– ciri yang hampir sama antara memberikan informasi tentang persamaan
keduanya. Dapat dilihat pada tabel 3. regresi yaitu Y = 30,668+ 0,434X. Selain itu
Sedangkan pada tabel 4 diketahui bahwa skor diketahui pula skor constant (Sig. 0,002).
Sig. adalah sebesar 0,354 yang artinya lebih Selanjutnya hasil uji keberartian model
besar dari taraf signifikansi (t.s) 0,05, atau Sig. persamaan regresi atau untuk mengetahui
0,354 > t.s 0,05, sehingga dapat diartikan bahwa pengaruh variabel karakteristik ibu terhadap
kedua variabel tersebut adalah linier. Tabel 5 penggunaan alat kontrasepsi.
Karakteristik Ibu
45,33%
Persentase
60,00% 34,60%
40,00% 17,30%
20,00% 0,69% 2,08%
0,00%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Kategori
60,00% 34,95%
40,00% 2,77% 16,96%
0,69%
20,00%
0,00%
Sangat Rendah Sedang Tinggi Sangat
Rendah Tinggi
Kategori
31
Diah Gayatri, Tri Joko Raharjo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, 1(1) (2017) 26-33
Tabel 6 menunjukkan hasil analisis kategori rendah dan pendidikan nonformal pada
ANOVA yang dapat diketahui skor Fhitung= kategori rendah akan menghasilkan
58,637 lebih besar dari Ftabel = 3,89 sehingga pengetahuan yang rendah pula mengenai alat
dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis nol kontrasepsi.
(H0) ditolak. Artinya bahwa karakteristik ibu Kader penyuluh lapangan KB sangat
berpengaruh terhadap penggunaan alat berperan dalam penggunaan alat kontrasepsi.
kontrasepsi. Hal ini pun menunjuk bahwa peran seorang
Berdasarkan pada tabel 7 dapat diketahui kader kesehatan juga harus dimiliki utamanya
bahwa dalam tabel R terdapat skor sebesar dapat mengkader para kader yang ada di
0,418, yang berarti bahwa korelasi antara masyarakat. Sebagaimana dikemukakan oleh
karakteristik ibu dan penggunaan alat (Ariyani & Yusuf, 2014:42), “terdapat dua peran
kontrasepsi adalah cukup. Sedangkan hasil R kader kesehatan yang dominan yaitu peran
Square sebesar 0,175, ini menunjukkan bahwa kader sebagai fasilitator dan peran kader sebagai
besaran pengaruh karakteristik ibu terhadap motivator”. Ariyani & Yusuf (2014) juga
penggunaan alat kontrasepsi adalah sebesar menyampaikan keberadaan kader yang
17,5%. mumpuni menjadi faktor penting, sehingga
Berdasarkan hasil deskriptif persentase dapat dikatakan olehnya bahwa kegiatan
dihasilkan bahwa pendidikan nonformal pada pembinaan kesehatan di Lokalisasi Sunan
kategori tinggi dan pendidikan formal pada Kuning Semarang memberikan faktor yang baik
kategori rendah akan menghasilkan dan positif. Setidaknya ada tiga program
pengetahuan yang tinggi mengenai alat pembinaan kesehatan yang diselenggarakan,
kontrasepsi, sedangkan pendidikan formal pada yaitu penyuluhan, sosialisasi, dan pengawasan
kategori tinggi dan pendidikan nonformal pada dalam pembinaan kesehatan.
kategori rendah akan menghasilkan
pengetahuan yang tinggi mengenai alat SIMPULAN
kontrasepsi. Sedangkan pendidikan formal pada Karakteristik ibu berdasarkan pendidikan
kategori tinggi dan pendidikan nonformal pada pada analisis deskriptif presentase menunjukkan
kategori tinggi akan menghasilkan pengetahuan dari 289 responden sebagian besar berada pada
yang tinggi mengenai alat kontrasepsi. kategori rendah yaitu sejumlah 44,6%
Sedangkan untuk pendidikan formal pada responden rendah. Ini berarti bahwa hampir
32
Pengaruh Karakteristik Ibu terhadap Penggunaan Alat Kontrasepsi pada Pasangan Usia Subur
33