Penulis mengucapkan puji dan syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga dapat menyelesaikan makalah blok
Penulisan Karya Ilmiah dengan judul Penelitian Ilmiah
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan masih banyak
kekurangan karena keterbatasan yang dimiliki oleh penulis. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifat nya membangun
untuk kesempurnaan makalah ini. Makalah ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan dari
berbaagai pihak baik bantuan secara langsung maupun tidak langsung.
Atas segala bantuan yang diberikan penulis mengucapkan terima kasih dan penulis memohon
maaf jika ada kekurangan yang dimiliki dalam makalah ini, sehingga dengan adanya makalah
ini dapat menjadi ilmu bagi yang membaca nya.
Kelompok 2
2
DAFTAR ISI
BAB I.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................5
ISI..............................................................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................15
KESIMPULAN.......................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
4
BAB II
ISI
5
Dengan kata lain, suatu penelitian mempunyai dua macam signifikansi (pentingnya
manfaatnya), yaitu signifikansi teoritis karena ia dapat mengembangkan teori, dan
signifikansi praktis karena ia dapat memberi bantuan dalam memecahkan masalah. 1
Pada definisi Nan Lin tersebut tidak ada penjelasan tentang bagaimana penelitian itu
dilakukan secara ilmiah. Definisi tersebut bersifat finalis karena hanya menggambarkan
tujuan dari penelitian itu sendiri. Pengertian dilihat dari segi prosesnya, kita temukan
dalam definisi yang diberikan oleh Karlinger sebagai berikut : 1
“Scienfic research is systematic, controlled, empirical, and critical investigations of
the propositions about the presumed relations among natural phenomena.”2
“Penelitian ilmiah adalah penyelidikan sistematis, terkontrol, empiris, dan kritis dari
proposisi tentang hubungan yang diduga antara fenomena alam.”2
Definisi ini menjelaskan bahwa proses penelitian itu pertama-tama adalah menyusun
hipotesis tentang hubungan-hubungan yang diperkirakan terdapat di antara fenomena-
fenomena itu. Penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis tersebut. Ada empat kriteria
yang perlu dalam suatu penelitian ilmiah, yaitu : 1
1. Penelitian dilakukan secara sitematis. Prosesnya dilakukan dari suatu ke tahap
berikutnya. Setiap tahap harus dilakukan secara berturut, tidak boleh melangkahi
tahap sebelumnya untuk langsung pada tahap terakhir atau tahap yang jauh di
atasnya. 1
2. Penelitian dilakukan secara terkendali. Perumusan konsep dan hipotesis secara
operasional merupakan kendali dalam mengarhakan seluruh kegiatan penelitian. 1
3. Penelitian dilakukan secara empiris. Masalah-masalah yang bersifat empiris.
Semua konsep yang tercakup dalam penelitian harus terhubung secara operasional
dalam dunia nyata. 1
4. Penelitian bersifat kritis. Kritis di sini berarti ada tolak ukur (kritetria) yang
dipakai untuk menentukan sesuatu yang dapat diterima, baik secara ekspilisit.
Tolak ukur dalam menetapkan hipotesis, tolak ukur dalam menetapkan besarnya
sampel penelitian, tolak ukur dalam menetapkan besarnya sampel penelitian, tolak
ukur dalam metode pengumpulan data, tolak ukur dalam memilih alat analisis, dan
sebagainya. 1
6
2.2 Etika Penelitian
2.2.1 Definisi
Etika berasal dair Bahasa yunani ethos. Istilah etika bila ditinjau dari aspek
etimologis memiliki makna kebiasaan dan pertauran perilaku yang berlaku dalam
masyarakat. Menurut padangan sastraprtedja (2004), etika dalam konteks filsafat
merupakan refleksi filsafati atas moralitas sehingga etika disebut pula sebagai
filsafat moral. Etika mencakup norma untuk berperilaku, memisahkan apa yang
seharusnya dilakukan dan apa yang seharusnya tidak boleh dilakukan. Etika dalah
ranah penelitian lebih menunjuk pada prinsip – prinsip etis yang diterapkan dalam
kegiatan penelitian.4
7
peneliti. Inform consent terdiri dari tiga komponen kunci yakni informasi,
komprehensif, dan kesukarelaan.4
Inform consent merupakan proses untuk mendapatkan persetujuan dari
partisipan yang akan terlibat dalam penelitian dengan memberikan informasi
tentang studi yang dilakukan dan potensi kerugian serta manfaat yang akan
didapat secara komprehensif sehingga secara sukarela bersedia mengikuti. Masih
banyak peneliti menganggap bahwa pengisian inform consent merupakan kegiatan
yang dijalankan secara formalitas saja. Padahal pengisian inform consent
merupakan aspek yang sangat serius yang harus dijalankan dalam penelitian.4,5
Kesulitan dalam pengisian inform consent adalah menentukan apakah
partisipan memiliki kemampuan untuk memutuskan sesuatu. Umumnya peneliti
menggunakan batasan usia yaitu 16 tahun sebagai tolok ukur seseorang dapat
memutuskan secara mandiri. Pada populasi tertentu batasan ini tidak berlaku
karena keterbatasan fisik (kecacatan) dan mental partisipan, serta keterbatasan
dalammendapatkan kebebasan seperti pada tahanan.4
Untuk itu ada tiga aspek kemampuan (capability) yang harus dipertimbangkan
dalam memutuskan seseorang mampu memutuskan secara mandiri, yaitu:4
a. Partisipan harus memiliki kemampuan untuk memahami dan mengingat
seluruh informasi kunci, dengan menyampaikan kepada mereka perkiraan
pelaksanaan dan apa yang akan terjadi sebelum, selama dan setelah penelitian
(information aspect)
b. Partisipan harus memiliki kemampuan menimbang risiko dan manfaat dalam
mengikuti penelitian, serta memikirkan kemungkinan konsekuensi yang akan
diterima (risk and benefit analysis aspect)
c. Partisipan harus memiliki kemampuan mengkomunikasikan apa yang
dikehendakinya secara efektif dan jelas termasuk keinginan untuk tetap
berpartisipasi atau mundur dari penelitian (communication aspect).4
8
2. Prinsip -2 : promotion of justice
Prinsip keadilan berkaitan dengan kesetaraan (equality) dan keadilan (fairness)
dalam memperoleh risiko dan manfaat penelitian, serta memiliki kesempatan
untuk berpartisipasi dan diperlakukan secara adil dan setara dalam penelitian.
Misalnya: dalam sebuah penelitian ada kelompok yang cenderung mendapatkan
risiko atau kerugian, sedangkan kelompok lain mendapatkan manfaat.4,5
Terkait dengan penelitian, terdapat tiga jenis keadilan yang didapat partisipan,
yaitu :
a. Keadilan berkaitan dengan perolehan sumberdaya (distributive justice)
b. Keadilan berkaitan dengan hak individu (right-based justice)
c. Keadilan berkaitan dengan penghormatan kesamaan dalam hukum (legal
justice)
10
Hak untuk merahasiakan informasi yang diberikan responden. Bentuk
informasi responden diolah sehingga bentuknya bukan informasi individual
dari orang perorang dengan nama tertentu, sehingga nama responden tidak
perlu dicantumkan, cukup dengan kode-kode tertentu.
Hak memperoleh jaminan keamanan atau keselamatan akibat dari informasi
yang diberikan. Apabila informasi yang diberikan itu membawa dampak
terhadap keamanan atau keselamatan dirinya atau keluarganya, maka peneliti
harus bertanggung jawab.
Hak memperoleh imbalan atau kompensasi.
Kewajiban responden setelah adanya informed consent dari peneliti adalah
untuk memberikan informasi yang diperlukan peneliti (pewawancara).9
B. Hak dan kewajiban peneliti atau pewawancara:
Memperoleh informasi yang diperlukan sejujur-jujurnya dan selengkap-
lengkapnya dari responden, apabila responden telah menyetujui informed
consent.
Menjaga privasi dan kerahasiaan informasi responden.
Memberikan kompensasi kepada responden sesuai dengan pengorbanan
waktu, pikiran, dan tenaga.9
11
Secara teratur catat pekerjaan yang dikerjakan, misalnya kapan dan di mana
pengumpulan data dilakukan. catat juga alamat korespodensi responden, jurnal
atau agen publikasi lainnya.
5. Keterbukaan
Secara terbuka, sealing berbagi data, hasil ide, alat dan sumber daya penelitian.
Terbuka terhadap kritik dan ide – ide baru.
6. Hormati hak kekayaan intelektual
Perhatikan paten, copyrights, dan bentuk hal – hal intelektual lainnya. Jangan
gunakan data, metode, atau hasil yang belum di publikasi izin penelitinya.
Tuliskan narasumber sumber yang memberikan kontribusi pada riset dan jangan
melakukan plagiasi.
7. Konfidensialitas
Bila penelitian menyangkut data pribadi, kesehatan, catatan criminal, atau data
lain yang dianggap responden sebagai data Rashia, maka peneliti harus menjaga
kerahasiaan data tersebut.
8. Publikasi yang terpecaya
Hindari mempublikasikan penelitian yang sama secara berulang – ulang ke
berbagai media (seminar, jurnal).
9. Pembinaan yang konstruktif
Bantu membimbing, memberi masukan dan arahan bagi mahasiswa/peneliti
pemula. Perkenankan mereka mengembangkan ide mereka menjadi penelitian
yang berkualitas.
10. Penghargaan terhadap rekan kerja/kolega
Hargai dan lakukan rekan penelitian anda sebagimana semestinya. Bila
penelitian dilakukan oleh suatu tim akan dipublikasikan, makan peneliti dengan
konstribusi terbesar ditetapkan sebagai penulis pertama (first author), sedangkan
yang lain menjadi penulis kedua (co-author(s)). Urutan menunjukkan besarnya
kontribusi dalam penelitian.
11. Tanggung jawab social
Upaya penelitian berguna demi kemasalahan masyarakat, meningkatkan taraf
hidup, memudahkan kehidupan dan meringankan beban hidup masyarakat. Perlu
bertanggung jawba dalam melakukan pendampingan bagi masyarakat yang ingin
menghasilkan penelitian.
12. Tidak melakukan diskriminasi
12
Hindari melakukan pembedaan perlakuan pada rekan kerja atau mahasiswa
karena alasan jenis kelamin, ras, suku, agama dan faktor – faktor yang lain yang
sama sekali tidak ada hubungannya dengan kompetensi dan integritas ilmiah.
13. Kompetensi
Tingkat kemampuan dan keahlian keahlian melalui melalui pendidikan
pendidikan dan pembelajaran seumur hidup: secara bertahap tingkatkan
kompetensi sampai tahap pakar.
14. Legalitas
Pahami dan patuhi peraturan institusional dan kebijakan pemerintah yang terkait
dengan penelitian anda
15. Memperlakukan hewan percobaan dengan baik
Bila penelitian memerlukan hewan percobaan, maka percobaan harus
dirancnanga sebaik mungkin, tidak gegabah melakukan sembarangan perlakuan
pada hewan percobaan.
16. Mengutamakan keselamatan manusia
Bila harus menggunakan manusia sebagai penguji penelitian, maka penelitian
harus dirancang dengan teliti. efek negatif harus diminimalkan, manfaat
dimaksimalkan: hormati harkat kemanusiaan, privasi dan hak objek penelitian,
siapkan pengobatan dan pencegahan bila sampel menderita efek negatif dari
penelitian.8
14
BAB III
KESIMPULAN
15
DAFTAR PUSTAKA
16