Anda di halaman 1dari 4

IKHTISAR PUSTAKA

MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

THORACIC OUTLET SYNDROME

Priska Widiastuti, Thomas Eko Purwata


Bagian Neurologi, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana/Rumah Sakit Sanglah Denpasar Bali

ABSTRAK

Thoracic outlet syndrome (TOS) adalah kumpulan gejala yang disebabkan oleh penekanan struktur
neurovaskular ekstremitas atas saat berjalan di antara kosta pertama dan klavikula menuju ke
aksila. Penekanan dapat disebabkan oleh kelainan tulang atau jaringan lunak di sekitarnya. Gejala
TOS dapat berupa gejala neurologi seperti nyeri lengan atas dan bawah, kesemutan, hilangnya rasa
raba, kelemahan motorik, dan gejala vaskular seperti klaudikasio ekstremitas atas selama aktifitas,
pucat, dingin, kelainan suplai darah perifer, mikroemboli, dan perubahan warna kulit. Pemeriksaan
foto rontgen, elektromiografi dan arteriografi/venografi dapat digunakan untuk mendukung diagnosis
TOS. Terapi TOS berupa terapi konservatif dengan mengontrol nyeri dan udem, memperbaiki postur
tubuh, modifikasi gaya hidup, dan terapi pembedahan melalui pendekatan supraklavikular anterior,
transaksila, dan subskapular posterior. [MEDICINA 2015;46:174-7].

Kata kunci: thoracic outlet syndrome, neurologi, vaskular

THORACIC OUTLET SYNDROME

Priska Widiastuti, Thomas Eko Purwata


Department of Neurology, Udayana University Medical School/Sanglah Hospital Denpasar Bali

ABSTRACT

Thoracic outlet syndrome (TOS) is a constellation of symptoms caused by compression of


neurovascular structure of the upper limb as they pass between first rib and clavicle en route to the
axilla. Compression can be caused by bony or soft tissue abnormalities. The symptoms can be
neurological symptoms including arm and forearm pain, paresthesia, sensation loss, motor weakness,
and vascular symptoms including upper limb claudication during exercise, pallor, coldness, impaired
peripheral blood supply, microembolization, and skin colour changes. Rontgen photo, electromyography
and arteriography/venography can be used to diagnose TOS. Thoracic outlet syndrome can be treated
conservatively with pain and edema control, proper posture, life style modification, and surgical therapy
with anterior supraclavicular, transaxillary, and posterior subscapular approaches. [MEDICINA
2015;46:174-7].

Keywords: thoracic outlet syndrome, neurology, vascular

PENDAHULUAN syndrome sering terjadi pada ekstremitas atas (Gambar 1).


pasien usia muda antara 20 hingga Dari medial ke lateral, pleksus
horacic outlet syndrome 40 tahun.2 Gejala yang muncul brakialis dan arteri subklavia
T (TOS) merupakan
kelainan yang disebabkan
dapat bervariasi sesuai dengan
kelainan struktur yang terkena,
berjalan melalui scalene triangle
(dibatasi dengan otot skalenus
penekanan pada pembuluh darah arteri, vena atau saraf. Tujuan anterior dan otot skalenus
dan pleksus saraf di area upper penulisan ini agar kita dapat lebih tengah), costoclavicular interval
thoracic aperture. Hal ini dapat mengenal tanda dan gejala TOS (dibatasi oleh tulang klavikula dan
terjadi akibat kelainan kongenital sehingga dapat melakukan kosta pertama), dan retropec-
ataupun kelainan yang didapat. penanganan dengan baik. toralis space (dibatasi oleh batas
Terminologi TOS pertama kali posterior otot pektoralis minor dan
diperkenalkan pada tahun 1956 ANATOMI dinding dada anterior). Vena
oleh Peet dan pada tahun 1958 Rob Pembuluh darah dan saraf subklavia memiliki perjalanan
pertama kali mendeskripsikan dari leher dan dada, termasuk yang sedikit berbeda, melalui
mengenai gejala TOS yang berasal pleksus brakialis, arteri subklavia bagian depan dari otot skalenus
dari penekanan pleksus brakialis dan vena subklavia, berjalan anterior kemudian bergabung
dan atau pembuluh darah melalui tiga kompartemen dengan pleksus brakialis dan
subklavia. 1 Thoracic outlet anatomi untuk sampai ke arteri subklavia berjalan melewati

174 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Thoracic Outlet Syndrome | Priska Widiastuti, dkk.

tulang dan jaringan lunak yang


dapat menyebabkan TOS ini
tampak dalam Tabel 1.2
Klasifikasi TOS pertama kali
dibentuk berdasarkan mekanisme
trauma yang terjadi, namun hal
ini sudah lama ditinggalkan dan
saat ini dibagi berdasarkan
struktur neurovaskular yang
terkena. 4 Thoracic outlet
syndrome dibagi menjadi dua
kelompok besar yaitu vascular
TOS dan neurological TOS,
kemudian vascular TOS dibagi
lagi menjadi arterial TOS dan
venous TOS sedangkan
neurological TOS dibagi lagi
menjadi true neurological TOS
Gambar 1. Anatomi normal thoracic outlet.3 dan symptomatic TOS.
Pembagian TOS dapat dilihat
costoclavicular interval dan dalam Gambar 2.5
retropectoralis space.3
Thoracic outlet syndrome
merupakan suatu kumpulan
gejala yang disebabkan oleh
penekanan saraf dan pembuluh
darah ekstremitas atas saat
berjalan di antara tulang kosta
pertama dan klavikula menuju ke
aksila atau thoracic outlet. 2
Penyebab penekanan pada
struktur neurovaskular ekstre-
mitas atas dapat berupa kelainan
tulang dan jaringan lunak yang
terjadi akibat kelainan kongenital
maupun yang didapat. Kelainan Gambar 2. Klasifikasi thoracic outlet syndrome. 5

Tabel 1. Penyebab thoracic outlet syndrome.2 GEJALA KLINIS


Gejala yang muncul dapat
Kelainan jaringan lunak
Kelainan tulang (30%)
dibagi menjadi 2 kelompok yaitu
Kelainan Kelainan yang gejala neurologi dan gejala
kongenital didapat vaskular. Gejala neurologi lebih
sering muncul, seperti nyeri pada
Cervical rib Fibrous bands Jaringan fibrosa paska lengan atas dan lengan bawah,
trauma kesemutan, hilangnya rasa raba,
Elongasi prosesus Variasi pada Scarring paska operasi dan kelemahan motorik. Selain itu
transversus C7 otot skalenus dapat juga muncul gejala sistem
Exostosis/tumor Supernumerary Space-occupying lesion
saraf otonom seperti gangguan
pada tulang klavikula muscles (Tumor pancoast, kista)
atau kosta pertama
termoregulasi, misalnya pada
Kalus yang berlebihan Inflamasi jaringan lunak cuaca dingin, pasien akan
pada fraktur tulang mengalami pucat pada ujung-
klavikula dan kosta ujung jari, kesemutan, dan
pertama sianosis. Gejala vaskular yang
Bifid clavicle Hipertrofi otot (pada atlet muncul akibat dari penekanan
atau perenang) arteri meliputi klaudikasio
Fusi dari kosta Postur tubuh yang ekstremitas atas selama aktifitas,
pertama/kedua kurang baik dan otot
pucat, dingin, kelainan suplai
tubuh yang lemah
darah perifer, mikroemboli, dan

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 175


MEDICINA • VOLUME 46 NOMOR 3 • SEPTEMBER 2015

perubahan warna kulit. Gejala gejala tambahan yang lain dapat terjadi bersamaan dengan
vaskular yang muncul akibat pe- menunjukkan hasil tes yang TOS namun bukan bagian dari
nekanan vena meliputi bengkak, positif.4 TOS. Diagnosis banding yang lain
perasaan terasa berat, dan adalah penjepitan saraf ulnaris
perubahan warna kulit.6 pada siku (cubital tunnel
Terdapat beberapa pemerik- syndrome), kompresi radiks saraf
saan yang dapat dilakukan untuk servikal (cervical radiculopathy)
memprovokasi gejala TOS se- atau gangguan medula spinalis
hingga diagnosis dapat lebih servikalis seperti siringomielia.
mudah untuk ditegakkan. Peme- Diagnosis banding vaskular TOS
riksaan tersebut antara lain tes meliputi gangguan vasospastik
Adson, tes Wright, tes Roos dan dengan kontraksi pembuluh darah
tes Milliary brace.4 yang kurang baik seperti
fenomena Raynaud, reflex
1. Tes Adson sympathetic dystrophy, penyakit
Tes Adson dilakukan dengan Gambar 4. Tes Roos.4 kolagen pembuluh darah, dan
cara palpasi nadi radialis pasien arteritis.7
kemudian lengan dieksternal 4. Tes Milliary brace
rotasi, diregangkan, dan sedikit Tes Milliary brace dilakukan PENANGANAN
abduksi. Pasien diminta menoleh dengan cara pasien menggerakkan Penanganan TOS berupa
ke sisi lengan yang diperiksa dan bahu ke belakang dan bawah terapi konservatif dan terapi
diminta untuk menghirup napas sehingga menyebabkan klavikula pembedahan. Terapi konservatif
dalam (Gambar 3). Tes Adson menjadi lebih dekat dengan kosta meliputi mengontrol nyeri, udem,
dikatakan positif bila nadi radialis pertama (Gambar 5). Nadi memperbaiki postur tubuh, dan
menghilang atau berkurang.4 radialis yang menghilang atau modifikasi gaya hidup. Terapi
berkurang menunjukkan hasil tes konservatif TOS juga perlu
yang positif.4 disesuaikan pada kondisi akut,
subakut, reconditioning, dan
kronik. Penanganan nyeri pada
TOS dapat menggunakan injeksi
dengan cairan anestetik dan
steroid pada tempat pencetus,
menggunakan obat anti-nyeri dan
anti-inflamasi, alat transcu-
taneous electrical nerve
stimulation, dan pijatan secara
Gambar 3. Tes Adson.4 manual. Penanganan udem dapat
menggunakan sarung tangan
2. Tes Wright Gambar 5. Tes Milliary brace.4 khusus, pakaian berlengan
Tes Wright dilakukan dengan khusus dan pemijatan lengan
cara lengan diabduksikan hingga PEMERIKSAAN PENUNJANG secara terbalik. Terapi
90 derajat pada posisi eksternal Pemeriksaan penunjang yang phonophoresis (ultrasound dan gel
rotasi sambil dilakukan palpasi dapat digunakan untuk steroid) dikatakan juga dapat
nadi radialis. Hilangnya nadi mendukung TOS antara lain:1 membantu mengurangi nyeri dan
menunjukkan hasil tes positif • Pemeriksaan foto rontgen udem. Memperbaiki posisi tubuh
namun tes ini memiliki nilai servikal dan torakal saat duduk atau tidur serta
positif palsu yang tinggi.4 • Pemeriksaan elektromiografi menghindari kondisi obesitas
(EMG) dapat membantu mengurangi
3. Tes Roos • Pemeriksaan vaskular seperti gejala TOS. Latihan fisik yang
Tes Roos dilakukan dengan angiografi/venografi, color biasanya dilakukan adalah tendon
cara bahu pasien diabduksikan flow duplex scanning, gliding exercises (TGE), brachial
dan siku ditekuk hingga 90 magnetic resonance imaging plexus exercises (BPG), latihan
derajat. Pada posisi ini, minta leher dan bahu.8
pasien untuk membuka dan DIAGNOSIS BANDING Terapi pembedahan diindi-
menutup tangan selama 3 menit Diagnosis banding kasikan pada pasien TOS dengan
(Gambar 4). Ketidakmampuan neurological TOS salah satunya gejala penekanan vaskular
untuk menyelesaikan latihan adalah carpal tunnel syndrome maupun saraf yang tidak mampu
tanpa nyeri atau munculnya (CTS). Carpal tunnel syndrome ditangani dengan terapi konser-

176 • JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN


Thoracic Outlet Syndrome | Priska Widiastuti, dkk.

vatif. Terapi pembedahan yang DAFTAR PUSTAKA 4. Jabar HA, Rashid A, Lam F.
sering digunakan adalah melalui Thoracic outlet syndrome.
1. Shannon K, McInnes J.
pendekatan supraklavikular Orthopaedics and Trauma.
Standard of Care: Thoracic
anterior dan pendekatan transak- 2008;23:1-3.
Outlet Syndrome (non-
sila untuk reseksi tulang kosta
operative) [diakses 20 Juli 5. Watson LA, Pizzari T, Balster
pertama. Pendekatan lain yang
2015]. Diunduh dari: URL: S. Thoracic outlet syndrome
jarang digunakan adalah melalui
http://www.brighaman Part 2: Conservative mana-
subskapular posterior.9
dwomens.org/Patients_ gement of thoracic outlet.
Visitors/pcs/rehabilitation Manual Therapy. 2010;15:
RINGKASAN
services/Physical%20 305-14.
Thoracic outlet syndrome
Therapy%20 Standards%
merupakan suatu kumpulan 6. Podlaha J. Clinical study
20of%20Care%20and%
gejala yang disebabkan oleh thoracic outlet syndrome-24
20Protocols/Cspine%20%
penekanan struktur neurovas- years of experience. Bratisl
20Neurological %20TOS.pdf
kular ekstremitas atas saat Lek Listy. 2007;108(10-
berjalan di antara tulang kosta 2. Kusre SS, Telford R. Thoracic 11):429-32.
pertama dan klavikula menuju ke Outlet Syndrome. Thoracic
7. Fleming, JFR. Thoracic outlet
aksila. Gejala yang muncul dapat Outlet Syndrome Anaesthesia
syndrome [diakses 20 Juli
berupa gejala kelainan neurologi Tutorial of The Week 286;
2015]. Diunduh dari: URL:
(neurological TOS) dan kelainan 2013 17 Juni; United
http://www.wsiat.on.ca/
vaskular (vascular TOS). Untuk Kingdom [diakses 20 Juli
tracITDocuments/MLO
menegakkan diagnosis dapat 2015]. Diunduh dari: URL:
Documents/Discussions/
dilakukan pemeriksaan fisis dan http://www.frca.co.uk/
thoracic.pdf
pemeriksaan penunjang seperti Documents/286%20 Thoraci%
foto rontgen, EMG maupun 20Outlet%20Syndrome.pdf 8. Crosby CA, Wehbe MA.
pemeriksaan vaskular seperti Conservative treatment for
3. Werden S. Thoracic Outlet
angiogafi/venografi. Penanganan thoracic outlet syndrome.
Syndrome-An Old Challenge
TOS dapat berupa terapi konser- Hand Clin. 2004;20:43-9.
with a New Image [diakses 20
vatif dan terapi pembedahan. 9. Huang JH, Zager EL.
Juli 2015]. Diunduh dari:
URL: http://www.tosmri.com/ Thoracic outlet syndrome.
docs/TOS-White-Paper.pdf Neurosurgery. 2004;55:897-
903.

JURNAL ILMIAH KEDOKTERAN • 177

Anda mungkin juga menyukai