Anda di halaman 1dari 58

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Setiap manusia seyogyanya memiliki gaya hidup sehat. Gaya hidup sehat

merupakan pilihan yang paling sederhana untuk seseorang jalankan. Hal ini sesuai

dengan Undang-Undang No.36 Tahun 2009 disebutkan bahwa kesehatan adalah

keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spiritual maupun sosial yang

memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan ekonomi. 1

Namun, kebanyakan orang pada masa kini kurang menjaga pola hidup sehat

dikarenakan makin menjamurnya makanan fast food dan makanan lainnya yang

memiliki nilai gizi rendah. Tanpa disadari, pola hidup yang dimiliki sehari-hari

seperti makan sembarangan, kurang beraktivitas dapat menyebabkan seseorang

jatuh sakit akan berpotensi menimbulkan penyakit kronis di dalam tubuh. Ketika

tubuh telah sakit maka segala upaya akan dilakukan untuk kembali sehat dan

bugar dengan melakukan pengobatan.

Masyarakat banyak memberikan pandangan terjadinya penyakit berbeda-beda

antara daerah satu dengan daerah yang lain dikarenakan perbedaan kebudayaan

yang berkembang di masyarakat tersebut. Pandangan kejadian penyakit yang

berlainan dengan ilmu kesehatan sampai saat ini masih ada di masyarakat yang

dapat turun temurun dari satu generasi ke generasi berikutnya yang dapat

berkembang luas. Menurut pandangan masyaratakat sakit merupakan semacam

1
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009, tentang kesehatan Pasal 1 ayat (1).
gangguan pikiran fisik manusia yang mengakibatkan tidak dapat melaksanakan

kegiatan dan pekerjaan dengan baik seperti sebelumnya.

Pengobatan secara garis besar memiliki bagian masing-masing. Menurut Ibnu

Qayyim menjelaskan bahwa pengobatan dari Nabi Saw atau Thibbun Nabawi

adalah tata cara pengobatan secara medis yang di contohkan oleh Rasulullah Saw

yang telah diwariskan kepada para sahabatnya yang mulia. Thibun Nabawi

memiliki tiga jenis cara pengobatan yakni, pengobatan dengan obat-obatan alami,

pengobatan dengan obat-obatan Ilahiyah, dan pengobatan dengan menggabungkan

kedua unsur alami dan Ilahiyah. Thibun Nabawi melingkupi beberapa hal cara

pengobatannya seperti, madu, jintan hitam, air zam-zam, kurma dan berbagai

makanan dan minuman yang menyehatkan. Selain dengan memakan makanan dan

minuman yang menyehatkan ada juga pengobatan dengan bekam, pengobatan

dengan ruqiyah, serta pengobatan dengan terapi bacaan Alqur'an dan banyak lagi

yang lainnya. 2

‫ُُلاًل‬
ۚ ‫ِ ذ‬
‫ِك‬ ‫َ ر‬
‫َب‬ ‫ُل‬‫ِى سُب‬
‫لك‬ُۡ
‫َٱس‬
‫َٰتِ ف‬
َ
‫َر‬ ‫َّم‬ ‫ُل‬
‫ِ ٱلث‬ ‫ِن ك‬ ‫ُل‬
‫ِى م‬ ‫َّ ك‬
‫ثم‬ ُ

ٌ‫ا‬
‫ء‬ َٓ
‫ِف‬‫ِ ش‬
‫ِيه‬ ُ‫ن‬
‫ه ف‬‫ۥ‬ ‫َۡلو‬
َُٰ
َ ‫ٌ أ‬
‫ِف‬‫َل‬
‫ۡت‬‫مخ‬ ‫َا شَر‬
‫َاب‬
ُّ ٌ ‫ُون‬
‫ِه‬ ‫بط‬ُ ‫ِن‬ ‫ُج‬
‫ُ م‬ ‫ۡر‬
‫يخ‬َ

َ ُ
‫ون‬‫َّر‬
‫َك‬‫َف‬
‫يت‬َ ‫م‬
ٍ‫و‬َۡ
‫ِق‬‫ا ل‬
‫ية‬َ‫ءا‬
َ‫ل‬ ‫َٰل‬
َ َ‫ِك‬َ
‫ِى ذ‬ َّ‫إ‬
‫ن ف‬ ِ ۗ َّ
ِ‫اس‬‫ِلن‬‫ل‬

Terjemahan : "Kemudian, makanlah (wahai lebah) dari segala (macam) buah-


buahan lalu tempuhlah jalan-jalan Tuhan yang telah dimudahkan (bagimu)."
Dari perutnya itu keluar minuman (madu) yang beraneka warnanya. Di dalamnya

2
Muhammad Ihsan, Pengobatan Ala Rasulullah Saw sebagai Pendekatan Antropologi
Dalam Dakwah Islamiah, Palapa : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Nomor 2 Volume
4, November 2016, Diakses tanggal 13 Mei 2020 pukul 19:55.
terdapat obat bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar
terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir (QS. An-Nahl : 69)3.

Thibun Nabawi seyogyanya mampu mengatasi banyak kasus penyakit yang

tidak bisa diatasi menggunakan kimia dan operasi bedah, dengan tingkat

keberhasilan yang sangat mengagumkan terapi sangat dianjurkan digunakan.

Contohnya, pada kasus kanker yang belum sampai stadium akhir bisa diobati

secara tuntas dengan ikhtiar dan atas izin Allah Swt. Selain itu, terapi bekam atau

Thibun Nabawi ini harganya realatif terjangkau untuk semua kalangan

masyarakat.4 Merujuk pada sebuah hadits yang mengatakan bahwa :

َ ‫َار َوإِّنِّ ْي أَ ْن َهى أُ َّمتِّ ْي‬


‫ع ْن‬ َ ‫س ٍل َوش َْر‬
ٍ ‫ط ِّة ِّم ْح َج ٍم َو َكيَّ ِّة ن‬ َ ‫ ش َْربَ ِّة‬:ٍ‫الشفَا ُء فِّ ْي ثَالَثَة‬
َ ‫ع‬ ِّ

ِّ‫ْالكَي‬

Terjemahannya : "Kesembuhan itu berada pada tiga hal, yaitu minum madu,
syatan pisau bekam dan sundutan dengan api (kay). Sesungguhnya aku melarang
ummatku (berobat) dengan kay" (HR Bukhari) 5.

ْ َ‫ِإ َّن أَ ْمثَ َل َما تَ َد َاو ْيت ُ ْم ِب ِه ْال ِح َجا َمةُ َو ْالف‬
ُ‫صد‬

Terjemahannya : "Sesungguhnya metode pengobatan yang paling ideal bagi


kalian adalah hijamah (bekam) dan fashdu" (HR Bukhari - Muslim) 6.

Dengan demikian terapi bekam telah banyak disebutkan dalam hadits, dari

hadits tentang bekam menarik kesimpulannya disarankan berobat dengan metode

bekam. Jelasnya penyakit-penyakit yang disebabkan kelebihan zat seperti

3
Abdur Razzaq & Deden Mula Saputra, 2016, Studi analisis Komparatif Ta'wil dan
Hermeneutika dalam Penafsiran Al-Qur'an, Wardah, Volume 17 Nomor 2, 89-114
4
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Penyakit dan Terapi Bekamnya, Terj. Hawin Murtadlo
(Surakarta : Maktabah Auladu Syaikh Lit Turats, 2019), h. 8 - 9.
5
Bukhari bi Syarhil Kirmani, XX : 204, Kitab Ath-Thib, bab Asy-Syifa' fi Tsalatsin dan
Ibnu Majah, II : 1155, Kitab Ath-Thib.
6
Diriwayatkan oleh Muslim dalam kitab As-Salam (No.1577), bab XXVI : Li Kulli Da'in
Dawa'un.
kelebihan darah, maka cara pengobatannya dilakukan dengan cara mengeluarkan

darah dan Rasulullah Saw juga memberitahu obat dari mengeluarkan darah

dengan hijamah (terapi bekam). 7

Beberapa studi menemukan adanya pengaruh setelah seseorang diberikan

terapi bekam terhadap pengobatan fisik maupun psikis, salah satunya menurut

Diana Fransiska Sinaga dkk pada jurnalnya yang berjudul "Perbedaan kadar

trigliserida wanita sebelum dan sesudah terapi bekam" mengatakan bahwa

setelah dilakukannya terapi bekam kepada 32 orang, kadar trigliserida

menunjukkan penurunan sebanyak 84,375% dari 27 orang dan 5 orang mengalami

peningkatan kadar trigliserida sesudah diberikan terapi bekam yang mengalami

peningkatan sebanyak 15,625%. Maka dapat disimpulkan bahwa terapi bekam

dapat memberikan dampak yang baik bagi kesehatan. 8 Hal yang serupa juga

dikemukan oleh Desi (2012) ia mengatakan adanya penurunan skala nyeri yang

dirasakan pada 32 pasien yang telah sukarela menjadi responden dengan kasus

setiap pasien ialah nyeri kepala primer setelah dilakukannya terapi bekam kering.

Buku Penyakit dan Terapi Bekamnya Karya Dr. Ahmad Razak Sharaf

menjelaskan tentang bagaimana bekam memiliki pengaruh pada kesehatan tubuh

secara umum dan terhadap organ khusus. Pada buku ini juga menjelaskan bahwa

bekam metode lain dari pengobatan medis modern. 9 Terapi bekam untuk

mengobati penyakit psikis dan fisik yang merupakan salah satu solusi bagi orang-
7
Dr. Sayyid Abdul Hakim Abdullah, Panduan Lengkap Thibbun Nabawi, Terj. Abu Nabil,
Lc (Solo : Zamzam, 2019), h. 193 - 195.
8
Dian Fransiska Sinaga, dkk, Perbedaan kadar trigliserida wanita sebelum dan sesudah
terapi bekam, Jurnal Media Kesehatan, Nomor 2 Volume 12, Desember 2019, Diakses tanggal 23
Februari 2021 pukul 20:15.
9
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.Cit, h. 6.
orang yang tidak memiliki uang untuk berobat ke rumah sakit atau solusi untuk

orang-orang yang memilih pengobatan alternatif selain rumah sakit.

Secara epistimologi, hijamah atau sering dikenal dengan bekam berasal dari

kata al-Hajmu yang berarti menghisap. 10 Bekam diartikan sebagai terapi yang

memiliki sifat sebagai pemeliharaan kesehatan maupun penyebuhan terhadap

penyakit. Bekam merupakan metode salah satu terapi yang paling sangat dahsyat

direkomendasikan dan di ajurkan oleh Rasulullah Saw kepada kita umatnya

sebagai salah satu alterantif penyembuhan penyakit.

Bekam adalah terapi yang menggunakan metode pengobatan dengan

mengeluarkan darah kotor dari dalam tubuh yang dilakukan melalui permukaan

kulit, apabila kita melakukan terapi bekam dapat membersihkan darah yang

mengalir pada tubuh manusia yang merupakan proses pengeluaran toksin yang

sangat memberikan mujarab yang tiada efek samping. 11 Terapi bekam sendiri

memiliki banyak jenis yang dijelaskan dalam literatur antara lain, bekam kering,

bekam basah, bekam dengan obat, bekam dengan herbal, bekam akupuntur,

bekam injeksi, dan lain sebagainya. 12

Di masyarakat, terapi bekam sudah sangat dipercaya sebagai alternatif

penyembuhan berbagai jenis penyakit. Tetapi banyak juga orang mengungkapkan

pendapat terapi bekam tanpa alasan tentang bekam, seperti terapi bekam jangan

dilakukan terhadap anak-anak padahal terapi bekam dapat dilakukan kepada anak-

10
Op.Cit, h 8.
11
Dr. Sayyid Abdul Hakim Abdullah, Op.cit, h. 193 - 195.
12
Wadda A. Umar, Bekam medik, (Sukoharjo : Thibb Nabawi & Herbal, 2019), h 5.
anak asalkan menerapkan bekamnya sesuai dengan cara yang benar maka tidak

akan menimbulkan masalah apapun pada anak. 13 Dan juga masyarakat

berpendapat bekam hanya dilakukan di titik kahil, ini juga merupakan kesalahan

karena bekam bisa dilakukan pada banyak titik di tubuh.

Menurut pendapat Wahyudi Widada (2011) ia mengatakan bekam memiliki

beberapa metode antara lain sebagai berikut : 1) Bekam Kering atau Bekam

Angin, 2) Bekam Luncur, 3) Bekam Tarik, dan 4) Bekam Basah. Kemudian terapi

bekam juga memberikan manfaat, indikasi, kontradikasi, dan efek samping yang

ditimbulkan berbeda-beda tergantung dari metode bekam yang digunakan pada

saat memberikan pengobatan. Tetapi manfaat yang sangat memberikan efek untuk

memperbaiki imunitas dan potensiasi farmakologi. 14

Banyak beberapa penelitian yang telah dilakukan tentang bekam maka

memberikan efektifitas untuk menyembuhkan berbagai penyakit seperti ; 1)

Bekam berguna untuk membuang racun yang ada dibawah kulit dan juga dapat

mempercepat dalam penyembuhan segala penyakit, 2) Bekam berguna dalam

meningkatkan daya tahan tubuh, 3) Bekam dapat menstimulasi folikel rambut

dengan cara meningkakan sirkulasi darah sehingga memberikan peningkata nutrisi

yang baik untuk rambut dan akar rambut, 4) Bekam juga dapat mengeluarkan zat-

zat yang berbahaya yang mengendap di persendian, 5) Bekam dapat berguna

sebagai pereda nyeri, dan 6) Bekam bermanfaat sebagai perbaikan komponen

afektif nyeri akan memperbaiki fungsi psikologis.

13
Syaikh Muhammad Amin Syaikhu, Al-Hijamah Ad-Dawa'ul 'Ajib.
14
Dr. Wadda A. Umar, Op.Cit, h 31 - 32.
Maka seyogyanya Thibun Nabawi melingkupi beberapa hal cara

pengobatannya seperti, makanan dan minuman yang menyehatkan. Selain dengan

memakan makanan dan minuman yang menyehatkan ada juga pengobatan dengan

bekam, pengobatan dengan ruqiyah, serta pengobatan dengan terapi bacaan

Alqur'an dan banyak lagi yang lainnya. Untuk mengatasi hal ini, maka diperlukan

penelitian lebih mendalam mengenai pengobatan dengan metode bekam, dalam

membantu mengobati penyakit melalu sumber buku, Alqur'an dan Hadits. Maka

penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut tentang : "Konsep Terapi Bekam

sebagai Solusi Pengobatan : Studi Analisis menurut Dr. Ahmad Razak

Sharaf".

B. Rumusan Masalah

Fokus penelitian ini ialah bagaimana terapi bekam sebagai solusi untuk

mengobati penyakit psikis maupun fisik?. Berdasarkan fokus tersebut maka yang

menjadi rumusan masalah penelitian dalam ini adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana konsep dasar dari terapi bekam menurut Dr. Ahmad Razak

Sharaf?

2. Bagaimana penerapan terapi bekam sebagai solusi untuk mengobati penyakit

fisik maupun psikis menurut Dr. Ahmad Razak Sharaf ?

C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pada fokus penelitian tentang terapi bekam sebagai solusi untuk

mengobati penyakit psikis maupun fisik, maka peneliti berpendapat bahwa konsep

dasar terapi bekam layak untuk dikaji secara seksama, tidak hanya bertujuan
menjelaskan pentingnya konsep terapi bekam menurut Dr. Ahmad Razak Sharaf

dalam pembelajaran, tetapi juga dapat menemukan teori baru tentang terapi bekam

yang dapat diuji secara teoretis. Secara khusus penelitian ini memiliki beberapa

tujuan antara lain sebagai berikut :

1. Untuk mengetahui konsep dasar dari terapi bekam menurut Dr. Ahmad

Sharaf.

2. Untuk mengetahui penerapan terapi bekam sebagai solusi untuk mengobati

penyakit fisik maupun psikis menurut Dr. Ahmad Razak Sharaf.

D. Manfaat Penelitian

Adapun dalam penelitian ini memberikan beberapa manfaat, maka yang

menjadi manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dalam penelitian ini didedikasikan untuk

Fakultas Dakwah pada umumnya dan Jurusan Bimbingan Penyuluhan Islam

khususnya, karena untuk seorang mahasiswa bimbingan penyuluhan Islam

calon konselor memiliki peran penting dalam mengarahkan klien agar mampu

menyelesaikan persoalan yang tengah dihadapi tentang bagaimana

mengahadapi klien di masa sekarang ini untuk membantu klien mendapatkan

kesehatan dirinya melalui pemberian bantuan dalam menyelsaikan masalah

baik itu melalui proses konseling atau bantuan yang berupa pengobatam

langsung yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw kepada kita umatnya seperti,
pengobatan dengan bekam, pengobatan dengan ruqiyah, serta pengobatan

dengan terapi bacaan Alqur'an dan banyak lagi yang lainnya.

b. Manfaat Praktis
Adapun manfaat praktis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1) Bagi penulis, dapat menambah pengetahuan, wawasan untuk masa

mendatang mengenai keilmuan dibidang bimbingan penyuluhan Islam

dan terapi serta pengalaman yang dapat berguna bagi penulis setelah

menyelesaikan pendidikan S1.

2) Bagi fakultas dan jurusan bahwa penelitian ini bisa menjadi bahan

penelitian lebih lanjut berguna menambah wawasan keilmuan dan

pengetahuan tentang terapi bekam.

3) Bagi pra peneliti selanjutnya diharapkan dapat menjadi sumber refrensi

demi pengembangan ilmu pengetahuan


BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka

Dalam penulisan skripsi ini berguna untuk menghindari terjadinya

pengulangan penulisan dari hasil tulisan yang membahas persoalan yang sama

dari orang lain, maka diadakan penggalian terhadap pustaka-pustaka yang

membahas hal-hal yang berkaitan dengan masalah di atas, berikut beberapa

pustaka yang membahas diantaranya :

1. Nurhimah (2017) pada jurnalnya yang berjudul "Efektifitas Terapi Bekam

dalam Menurunkan Nyeri Kepala" ia mengatakan pada saat memberikan

terapi bekam terdapat perbedaan tingkat nyeri kepala secara signifikan

antara sebelum dan sesudah dilakukan pengobatan dengan terapi bekam

tersebut.1

2. Diana Fransiska Sinaga dkk (2009) pada jurnalnya yang berjudul

"Perbedaan kadar trigliserida wanita sebelum dan sesudah terapi bekam"

mengatakan bahwa setelah dilakukannya terapi bekam kepada 32 orang,

kadar trigliserida menunjukkan penurunan sebanyak 84,375% dari 27

orang dan 5 orang mengalami peningkatan kadar trigliserida sesudah

diberikan terapi bekam yang mengalami peningkatan sebanyak 15,625%.

Maka dapat disimpulkan bahwa terapi bekam dapat memberikan dampak

yang baik bagi kesehatan.2

1
Nurhikmah, Efektifitas terapi bekam/Hijamah dalam menurunkan nyeri kepala
(Cephalgia), Caring Nursing Journal, Volume 1 Nomor 1 April 2017, ISSN : 2580-0078, Diakses
tanggal 23 Januari 2021 pukul 17:23.
2
Dian Fransiska Sinaga, dkk, Perbedaan kadar trigliserida wanita sebelum dan sesudah
terapi bekam, Jurnal Media Kesehatan, Nomor 2 Volume 12, Desember 2019, Diakses tanggal 23
Februari 2021 pukul 20:15.

1
2

3. Nilawati dkk (2008) pada jurnalnya yang berjudul "Care Yourself

Kolesterol" ia mengatakan bahwa 2 dari 30 sampel atau sekitar (6,67%)

orang menunjukan bahwa kadar tidak mengalami penurunan (tetap)

kolesterol total setelah terapi bekam. Karena beberapa faktor juga dapat

mempengaruhi kadar kolesterol dalam darah seperti, merokok dan kondisi

psikis, kondisi psikis yang sedang stres dapat mempengaruhi kestabilan

pada tekanan darah.3

4. Amin Samiasih & Tri Hartiti (2013) pada jurnalnya yang berjudul "Bekam

basah meningkatkan kualitas hidup ssosial humaniora pasien migren" ia

mengatakan pada hasil penelitian mereka bahwa pasien yang mengalami

gangguan ADL sebelum dilakukan proses bekam sebanyak 73,40 yang

mana dari hasil tersebut menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora

untuk kehidupannya yang buruk, kemudian dilakukanlah proses bekam

pada pasien tersebut maka terjadi penurunan migren menjadi 52,67 yang

mana hasil ini menunjukkan kualitas hidup sosial humaniora yang sedang

untuk kehidupannya. Jadi dapat disimpulkan bahwa terapi bekam basah

dilakukan pada pasien migren memberikan pengaruh untuk kehidupan

sosial humaniora. 4

5. Haryono (2008) pada skripsinya yang berjudul "Hijamah (Bekam)

menurut hadis Nabi Saw (Studi Tematik Hadis)" ia mengatakan dalam

penelitiannya terdapat salah satu metode pengobatan yang dianjurkan

3
Nilawati dkk, Care Yourself Kolesterol, (Jakarta : Penebar Plus, 2008), h 95.
4
Amin Samiasih, S.Kp., Msi.Med & Dr. Tri Hartiti., SKM., M,Kep, Bekam basah
meningkatkan kualitas hidup sosial Humaniora psien migren. Jurnal keperawatan medikal bedah
Volume 1 Nomor 2, November 2013, Diakses tanggal 8 Februari 2021 pukul 22:15.
3

Rasulullah Saw kepada kita umat-nya dan telah terbukti dalam mengobati

berbagai penyakit. Dan perlu di ingatkan bahwa bekam hanyalah sarana

untuk mengobati Penyakit, tapi pada hakikatnya kesembuhan itu hanya

datangnya dari Allah Swt.5

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan dilakukan penulis ialah

sama-sama membahas tentang terapi bekam, tetapi bedanya penulis mengambil

pemikiran dari buku Penyakit dan Terapi Bekamnya karya Dr. Ahmad Razak

Sharaf.

Kemudian teori dari terapi bekam ini adalah menurut seorang Dokter yang

bernama Herdotus yang merupakan seorang dokter dan ahli sejarah juga ia

mengemukakan bekam dapat menyembuhkan berbagai jenis pennyakit yang

berhubungan dengan nyeri sekitar tubuh yang mengalami nyeri, ia juga

mengatakan bekam dapat membantu menghilangkan predangan di berbagai titik

yang digunakan untuk mengobati berbagai keluhan seperti lambung, saluran

cerna, gejala pusing (vertigo), dan memperbaiki siklus haid dan memperlancar

haid. 6 Selain hal tersebut bekam juga digunakan sebagai alat untuk menurunkan

suhu tubuh saat demam, yang mana hal tersebut berkaitan dengan proses bekam

yang mengeluarkan darah yang dianggap sebagai proses mengeluarkan

mikroorganisme bakteri yang sedang beredar di dalam darah, sehingga hal

5
Haryono, Hijamah (Bekam ) menurut hadits Nabi Saw Studi Tematik Hadis, Skripsi
Jurusan Ushuludin Prodi Ilmu Hadis. Universitas Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008
6
Flori Ratna Sari, Bekam sebagai Kedokteran Profektik dalam Tinjauan Hadis, Sejarah
dan Kedokteran Berbasis Bukti/Flori Ratna Sari, dkk, (Depok : RajaGrafindo Persada, 2018), h.
27.
4

tersebut akan mempengaruhi proses penyembuhan yang dapat berjalan lebih

cepat.

Simpulan dari teori diatas bekam bekerja dengan cara menginduksi

pengumpulan cairan lokal pada pengangkatan di permukaan kulit yang dikelurkan

melalui induksi skarifikasi kulit yang mana menyebabkan penurunan tekanan

cairan interstisial dan pembersihan ruang interstisial. Setelah dilakukan ini akan

mengakibatkan gradien tekanan dan daya traksi dinding darah yang melintas

sehingga meningkatkan sirkulasi darah dan aliran getah bening dan juga

mengarahkan cairan yang disaring ke daerah yang ditangkupkan dengan

pembersihan lebih lanjut dari darah dan getah bening yang membutukan periode

waktu yang singkat selama penghisapan negatif diterapkan, yang mana akan

mendapatkan hasil akhir ialah membantu mendapatkan kembali homeostasis

dalam tubuh manusia.7

Selain teori kedokteran teori secara psikologi penyakit merupakan

terganggunya fungsi baik itu fisik dan psikis disebut ada kelainan dan

penyimpangan yang mengakibatkan adanya kerusakan atau bahaya yag terjadi

pada organ tubuh yang mengakibatkan acamana bagi kehidupan. Menurut

Goldberg diambil dari kutipan Latipun mengemukakan ada tiga hubungan

diantara sakit secara fisik dan mental yaitu, 8 1) Orang yang mempunyai sakit

mental disebabkan karena sakit fisik, 2) Orang yang sakit fisik yan diderita itu

7
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Penyakit dan Terapi Bekamnya, Terj. Hawin Murtadlo
(Surakarta : Maktabah Auladu Syaikh Lit Turats, 2019), h. 4-10.
8
Latipun Moeljono Notosoedirjo, Kesehatan Mental : Konsep dan Penerapan, (Malang :
UMM Press, 2002), h. 10.
5

sebenarnya gejala gangguan mental, dan 3) Orang yang ganguan mental dan sakit

secara fisik akan menimbulkan gangguan secara mental yang akan memperparah

sakitnya. Kemudian pengaruh unsur fisik terhadap psikis dapat terjadi disebabkan

adanya unsur perubahan yang tidak seimbang yang akan mengakibatkan

ketidaknormalan hormon di dalam tubuh yang akan menyebabkan perubahan

kondisi kesehatan psikis manusia. Contoh kasus dari pengaruh psikis terhadap

fisik ialah hubungan keadaan emosi dengan proses buang air besar, hal tersebut

dijelaskan bahwa apabila orang memiliki tingkat rasa cemas yang tinggi akan

mengalami kesulitan dalam proses buang air besar.

B. Kerangka Teori
1. Konsep Terapi Bekam
a. Definisi Bekam
Bekam atau sering disebut hijamah yang berasal dari kata al-hijmu

artinya membekam atau pekerjaan dan al-Hajjam yang berarti ahli bekam

sedangkan secara umumnya al-hijmu berarti menghisap.9 Bekam sendiri

sering juga disebut sebagai canduk, kop, dan membakan. Sedangkan

secara istilah bekam adalah peristiwa penghisapan, penyayatan dan

mengelurakan darah dari permukaan kulit yang mana akan di tampung

kedalam gelas.

Terapi bekam sendiri memiliki banyak jenis yang dijelaskan dalam

literatur antara lain, bekam kering, bekam basah, bekam dengan obat,

bekam dengan herbal, bekam akupuntur, bekam injeksi, dan lain

9
Ibid, h 10.
6

sebagainya. 10 Maka prinsipnya bekam menurut dr. Wadda' A Umar

(2008) diartikan sebagai pengobatan yang dilakukan dengan cara

menghisap permukaan kulit yang mengakibatkan daerah yang ada

dipermukaan penghisapan akan tersedot sehingga darah yang ada

dibawah permukaan kulit akan membanjiri daerah yang dihisap dan

terjadilah pengumpulan darah.

Secara istilah luasnya bekam merupakan teknik pengobatan yang

berdasarkan dari tradisi Rasulullah Saw yang sudah lama ia praktekkan

pada zaman dahulu. Sedangkan pada saat ini sudah dimodernisasi dengan

mengikuti kaidah-kaidah ilmiah pada zaman sekarang. 11 Pengobatan

bekam diartikan sebagai proses membuang kotoran ataupun racun yang

berbahaya dari dalam tubuh yang dilakukan melalui permukaan kulit.

b. Peralatan & Macam - Macam Bekam


Sebelum melakukan proses terapi bekam peralatan yang digunakan

pada saat ingin melakukan proses bekam antara lain seperti : 1) Sarung

tangan, 2) Gelas bekam, 3) Tisu atau kapas, 4) Betadin, 5) Bisturi, dan 6)

Pompa untuk menghisap udara dari dalam gelas.

Sedangkan macam-macam bekam terdiri atas beberapa jenis

bekam, antara lain sebagai berikut12 :

11
Fauzan, Dualisme Hadis tentang Bekam, Al-Dzikra, Nomor 1 Volume 11, Januari-Juni
2017, Diakses tanggal 01 November 2020 pukul 19:10.
12
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.cit, h. 57.
7

1) Light Cupping (bekam ringan) ialah proses pembekamam yang

pengisapan ringan dengan menggunakan gelas bekam.

2) Moderate Cupping (bekam sedang) ialah proses pembekaman yang

pengisapan sedang dengan menggunakan gelas bekam.

3) Strong Cupping (bekam kuat) ialah proses pembekaman yang

pengisapan kuat dengan menggunakan gelas bekam.

4) Bleeding Cupping (bekam berdarah) ialah proses pembekaman

yang dilakukannya pengisapan dengan gelas bekam setelah

dilakukan penyayatan.

5) Moving Cupping (bekam luncur) ialah proses pembekaman yang

menggerakan gelas bekam setelah dilakukannya proses pengisapan.

6) Magnetic Cupping (bekam magnetik) ialah proses pembekaman

yang dilakukan dengan tambahan magnet di dalam gelas bekam

yang membantu pergerakan kekuatan elektro magnetik di dalam

tubuh.

a. Waktu berbekam dianjurkan Nabi


Para ahli berpendapat bahwa jika ingin melakukan bekam ada

baiknya dilakukan pada paruh kedua hingga akhir pekan ketiga setiap

bulan karna akan memberikan efek yang berkhasiat dalam tubuh setelah

dilakukan terapi bekam. Waktu-waktu yang dianjurkan oleh Nabi untuk

melakukan terapi bekam antara lain sebagai berikut13 :

13
Op.cit, h. 18 - 19.
8

1) Hendaknya dilakukan pada tanggal 17, 19 dan 21. Jangan sampai

darah bergolak sehingga bisa membunuhnya (HR. Ibnu Majah dan

disahikan oleh Albani)

2) Jika melakukan proses bekam pada tanggal 17, 19 dan 21 niscaya

akan menjadi penyembuh setiap penyakit (HR. Tabrani, Abu

Dawud dan Baihaqi, dihasankan oleh Albani)

3) Berbekamlah pada tanggal 15, 17, 19, dan 21 (HR. Tirmidzi,

Hakim, dan Bazar)

d. Proses pembekaman
1) Persiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan dalam proses

pembekaman.

2) Mulailah dengan melafaskan nama Allah Swt dan membaca

Basmallah sebagai tuntunan Rasulullah Saw.

3) Pasanglah gelas bekam pada titik-titik yang telah ditentukan

untuk membekam. Kemudian hisap dari dalam gelas yang mana

menarik kulit dan akan terlihat warna merah pada kulit.

Kekuatan hisapan itu tergantung pada kekuatan seseorang yang

kita lakukan proses bekam.

4) Kemudian biarkan gelas kurang lebih selama 5 menit setelah itu

lepaskan.

5) Pada lokasi pembekaman kita bersihkan kemudian berikan

betadin terlebih dahulu. Setelah itu torehan dengan bisturi sesuai

dengan titik bekam yang akan dilakukan, bisa sampai 20 - 30

sayatan.
9

6) Kemudian pasang gelas bekam untuk menghisap darah bekam

selama kurang lebih 5 menit setelah itu lepas. Apabila darah

sedikit dan juga sudah mengeluarkan cairan kuning, maka gelas

bekam jangan dipasangkan lagi.

7) Setelah semua langkah diatas telah dilakukan maka setiap titik

yang telah dilakukan terapi bekam dibersihkan dengan betadin

sekali lagi.

e. Manfaat Bekam
Bekam mempunyai beberapa macam manfaatnya antara lain sebagai

berikut14 :

1) Membersihkan darah dan bisa meningkatkan aktivitas syaraf

tulang belakang.

2) Memperbaiki perbealitas pembuluh darah

3) Mengatasi keracunan

4) Meringankan rasa sakit dan mengurangi penumpukan darah.

5) Membersihkan darah secara rutin dan mencegah agar tidak terjadi

penumpukan zat patologis.

6) Meningkatkan produksi nitrit oksida endogen yang mana akan

memperbaiki sirkulasi kapiler, menikatkan darah lokal dan

memperkuat struktur jaringan dasar.

7) Memperbaiki komponen afektif nyeri akan memperbaiki fungsi

psikologis.

14
Syihab Al-Badri Yasin, Bekam Sunnah Nabi & Mukjizat Medis, Terj. Hawin Murtadlo,
(Solo : Al-Qowam, 2019), h. 69 - 70.
10

f. Larangan dalam terapi bekam


Pada saat kita akan melakukan proses terapi bekam ada baiknya kita

memperhatikan larangan-larangan dalam proses bekam, antara lain

sebagai berikut15 :

1) Dilarang melakukan bekam kepada seseorang/pasien yang sedang

lemah fisiknya

2) Sebaiknya tidak melakukan pembekaman setelah mandi

3) Berhenti melakukan pembekaman apabila orang tersebut

mengalami muntah

4) Jangan memaksakan prose pembekaman kepada orang yang baru

pertama sekali melakukan bekam, kecuali orang tersebut telah siap

mental dan fisiknya

5) Terapi bekam ada baiknya dilakukan oleh sesama muhrimnya

6) Apabila ingin melakukan proses pembekaman kepada orang tua

dan anak-anak ada baiknya dilakukan penyedotan yang ringan

7) Sebaiknya tidak melakukan proses pembekaman apabila kita dalam

keadaan sangat kenyang dan sangat lapar

g. Penerapan terapi bekam


Dalam buku karya Dr. Ahmad Razak Sharaf menjelaskan tentang

bagaimana bekam memiliki pengaruh pada kesehatan tubuh secara umum

dan terhadap organ khusus. Pada buku ini juga menjelaskan bahwa

bekam metode lain dari pengobatan medis modern. Terapi bekam untuk

mengobati penyakit psikis dan fisik yang merupakan salah satu solusi

15
Ibid, h. 79 - 83.
11

bagi orang-orang yang tidak memiliki uang untuk berobat ke rumah sakit

atau solusi untuk orang-orang yang memilih pengobatan alternatif selain

rumah sakit.

Salah satu contoh dari penerapan terapi bekam dalam buku Dr.

Ahmad Razak Sharaf dilakukan pada penyakit Noctural Enuresis

(Ngompol) penyakit yang mana seorang anak memiliki ketidakmampuan

untuk mengendalikan buang air kecil setelah berusia lebih dari 5 tahun.

Penyebab dari anak memiliki penyakit Noctural Enuresis ini ialah infeksi

dari saluran kencing dan keterlambatan perkembangan saraf

pengendalian di kandung kemih. Kemudian dilakukan terapi bekam yang

memberikan hasil yang sangat bagus untuk anak yang memiliki Nocrutal

Enuresis pada saat melakuka terapi bekam ini bukan hanya satu kali

terapi juga kadang-kadang perlu dilakukan terapi hingga enak kali. 16

Efek yang didapatkan setelah melakukan terapi bekam terhadap

Noctural Enuresis antara lain bekam mengatur sinyal-sinyal saraf dalam

sistem yan mengendalikan pengeluaran konsep kandung kemih dan

bekam juga berperan meningkatkan pertumbuhan saraf dan membantu

saraf-saraf yang menuju kandung kemih untuk mencapai kematangan

yang cukup untuk mengendalikan proses buang air kecil, dan juga

meningkatkan kematangan sistem saraf di dalam tubuh secara

keseluruhan.

16
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.cit, h. 114 -117
12

2. Konsep Penyakit
a. Definisi penyakit
Penyakit atau sering disebut juga kondisi medis yang sangat

berhubungan dengan gejala-gejala dan gejala klinis tertentu yang

ditunjukakan. Arti dari penyakit itu sendiri mengacu kepada kondisi

tubuh manusia yang mengganggu fungsi normal dari tubuh, maka dapat

ditarik kesimpulan dari pemaparan sebelumnya penyakit merupakan

suatu kondisi abnormal dari tubuh yang secara keseluruhan

mempengaruhi struktur tubuh atau pikiran yang menyebabkan

ketidaknyamanan terhadap seseorang, tetapi bukan diakibatkan dari

cedera eksternal dari tubuh sendiri.

b. Penyebab penyakit
Sebagian besar penyakit disebabkan oleh keadaan tubuh sendiri yang

mana akan memberikan pengaruh terhadap tubuh kita, penyebab yang

sering di tunjukkan pada tubuh yakni penyebab dari luar dan dari dalam

diri kita sendiri17. Penyebab dari dalam seperti gangguan emosi yang

terlalu berlebihan yang ditunjukakan sedangkan penyebab dari luar

sering disebut dengan patogen adanya gejala-gejala yang ditunjukakan

baik itu berupa panas, dingin, benturan, luka berdarah, dan lain-lain.

Kemudian ada beberapa penyebab dari penyakit antara lain sebagai

berikut : 1) Udara, 2) Makanan, 3) Infeksi, dan 4) Gaya hidup yang tidak

di jaga atau gaya hidup yang bebas.

17
Dr. Wadda' A Umar & Yusuf Wibisono, M.Pd.I, Titik Bekam 40 Penyakit, ( Solo :
Thibbia, 2013), h 14 - 15.
13

c. Teori yang mengemukakan tentang terjadinya penyakit dalam


tubuh
Adapun beberapa teori yang mengemukakan tentang penyebab

terjadinya penyakit dalam tubuh kita, antara lain sebagai berikut 18 :

1) Teori yang mengemukakan bahwa penyakit itu timbul

dikarenakan gangguan makhluk halus

2) Teori Tenn Hypocrates, teori yang mengemukakan bahwa

penyakit itu timbul dari pengaruh lingkungan sekitar

3) Teori Humoral, teori yang mengemukakan bahwa penyakit itu

timbul disebabkan karena gangguan keseimbangan cairan dalam

tubuh

4) Teori Ekologi, teori yang mengemukakan bahwa penyakit itu

timbul akibat interaksi manusia yang disebabkan dalam

lingkungan yang mana dapat menimbulkan penyakit kepada

orang yang berada disekitarnya.

b. Tahapan terjadinya penyakit dalam tubuh


Pada dasarnya penyakit itu pertama sekali disebabkan karena

terdeteksi ketika tubuh mengalami perubahan pada metabolisme tubuh

yang memberikan efek berupa muculnya tanda dan gejala yang akan di

timbulkan oleh tubuh. Penyakit itu sendiri mempunyai tahapan

perjalanan, antara lain sebagai berikut 19 :

1) Mengalami cedera pada jaringan sasaran

18
Darmadi SKM, M.Kes & Agus Samsudrajat, SKM, Konsep terjadinya penyakit, bahan
ajar dasar pemberantasan penyakit, (Sintang : STIKes Kapuas Raya Sintang, 2011), h 3.
19
Nadya, Konsep Sehat dan Sakit, https://uin-alauddin.ac.id/tulisan/detail/konsep-sehat-
dan-sakit, Diakses tanggal 23 Februari 2021 Pukul 11:15.
14

2) Masa inkubasi, pada tahapan ini biasanya tidak terlihat tanda atau

gejala yang di tunjukkan

3) Masa prodormal, pada tahapan ini biasanya ada gejala tapi tidak

diberikan secara khas gejala yang bagaimana

4) Fase akut subklinis yang berjalan menuju fase laten, pada tahapan

ini penyakit mencapai pada titik kemungkinan mengalami

komplikasi yang diberikan gejala-gejala tertentu

5) Fase konvalesensi, tahapan ini lebih mengarah kepada keadaan

pasien yang menunjukakan kepada arah kesembuhan

6) Fase recovery, pada tahapan ini keadaan pasien mengalami

penyembuhan dan tubuhnya berfungsi normal kembali serta tidak

terlihat gejala-gejala yang ditunjukkan.

c. Solusi Pengobatan
Pengobatan merupakan ilmu yang membahas tentang penyembuhan.

Pengobatan kontemprorer itu sendiri meliputi ilmu kesehatan, teknologi

medis dan meliputi juga terapi yang beragam. Sedangkan pengobatan

sendiri dibagi menjadi dua jenis yakni sebagai berikut :

1) Pengobatan medis, pengobatan yang dilakukan untuk penyakit

medis, seperti pengobatan yang dilakukan seorang dokter untuk

mengobati penyakit yang menggunakan obat-obatan untuk

penyembuhannya.

2) Pengobatan non-medis, pengobatan yang dilakukan untuk

mengobati penyakir non medis, seperti melalui terapi bacaan

ayat-ayat Alqur'an, ruqiah dan bekam. Pengobatan non medis ini


15

merupakan salah satu alternatif yang tidak memakai cara dan alat

medis. Pengobatan jenis non medis ini mempunyai ragamnya,

seperti yang berbasis agama, berbasis ayat-ayat Alqur'an, berbasis

dari pengalaman yang diasa dengan ketermpilan yang dimiliki,

dan ketrampilan yang berbasis dengan hal mistis. 20

d. Hubungan Psikis dengan Fisik

Manusia pada umumnya memiliki pembentukan diri baik itu secara

psikis maupun fisik yang mana kedua unsur tersebut memiliki hubungan

yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya, dikarenakan setiap

aktifitas yang dilakukan setiap individu tidak bisa dilepaskan dari

peranan kehidupan manusia yang mnyertakan unsur fisik dan psikis

secara bersamaan.

Musbikin berpendapat bahwa fisik dan psikis adalah satu kesatuan

dalam tubuh manusia yang menyangkut kesehatan dan juga terdapat

hubungan antara kesehatan psikis dan fisik yang saling mempengaruhi. 21

Hubungan kondisi kesehatan akan selalu terkait dengan kedua unsur

tersebut dan juga saling memperparah hubungan tersebut.

20
Shirazuddin Abbas, https://sirouzs.wordpress.com/2014/05/31/perbedaan-sistem-
pengobatan-medis-dan-non-medis/, Diakses pada 23 Februari 2021 Pukul 13:00.
21
Imam Musbikin, Rahasia Shalat bagi Penyembuhan Fisik dan Psikis Terapi Religius,
(Yogyakarta : Mitra Pustaka, 2006), h. 81.
BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
1. Metode dan Pendekatan Penelitian
Dalam pembahasan skripsi ini peneliti menggunakan metode analisis isi

(content analysi) ialah metode penelitian yang menggunakan cara

penelitiannya untuk mengetahui kecenderungan dalam isi dari komunikasi.

Analisis isi (content analysis) merupakan jenis penelitian yang bersifat

pembahasan mendalam tentang isi seluruh informasi tertulis atau tercetak

dalam media massa. Menurut Syamsul Ma'arif, analisis isi merupakan teknik

yang digunakan sebagai menarik kesimpulan dengan menggunakan usaha

menemukan karakteristik pesan dan dilakukan dengan cara objektif dan

sistematis. 1

Dalam metode analisis isi juga dapat digunakan untuk mengumpulkan

dan menganalisis muatan hal yang berupa teks kata-kata, gambar, simbol,

gagasan, dan segala bentuk pesan yang dapat dikomunikasikan. Metode ini

tidak hanya sekedar mengkaji persoalan teks saling berhubungan melainkan

juga bisa mengkaji atau mengungkapkan bentuk secara telaah bahasa secara

ilmiah.

Berdasarkan pengertian diatas, maka dalam penelitian ini peneliti

menggunakan metode analisis isi (content analysis) sebagai alat untuk

melihat terapi bekam berguna sebagai solusi untuk mengobati penyakit. psikis

1
Syamsul Ma'arif, Mutiara-mutiara dakwah KH. Hasyim Asy'ari, (Bogor : Kanza
publishing, 2011).
maupun fisik. Penerapan terapi bekam sebagai solusi untuk mengobati

penyakit psikis maupun fisik.

2. Jenis Penelitian

Adapun jenis penelitian yang digunakan dalam penulisan penelitian ini

ialah penelitian kepustakaan (Library Research) adalah penelitian yang

dilakukan dengan mengamati atau mencermati jenis-jenis penelitian yang

terdahulu.2 Penelitian kepustakaan merupakan penelitian yang kegiatannya

sangat identik dengan analisis teks atau wacana yang membahas suatu

peristiwa hal baik yang berupa perbuatan atau tulisan yang mana di tulis

untuk mendapatkan fakta konseptual dan teoretis yang sangat tepat.3

Jenis-jenis data yang akan dikumpulkan dari berbagai macam literatur

yang ada meliputi, teks ayat Alqur'an dan sumber lainnya yang terkait dengan

masalah terapi bekam menurut Dr. Ahmad razak sharaf yang mengkaji konten

analisis terapi bekam sebagi solusi mengobati penyakit psikis maupun fisik.

Dengan menggunakan data dari berbagai referensi baik data primer maupun

sekunder, data tersebut dikumpulkan menjadi satu dengan teknik

dokumentasi, yakni dengan membaca, mengkaji, meencatat dan mempelajari

literatur yang ada kaitannya dengan masalah yang dibahas dalam penelitian

ini.

2
Dr. Amir Hamzah, M.A, Metode Penelitian Kepustakaan (Library Research), (Malang :
Literasi Nusantara, 2020), h. 3.
3
Ibid, h. 8-9.
3. Sumber Data penelitian

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah subjek dari

mana data yang dapat diperoleh, yang diperoleh dari dua bentuk yaitu data

primer dan data sekunder 4. Sumber data primer merupakan salah satu bahan

pustaka yang menjadi kajian pokok penelitian, untuk data primer yaitu yang

ditulis langsung oleh Dr. Ahmad Razak Sharaf yaitu buku dengan judul

Penyakit dan Terapi Bekamnya Dasar - Dasar Ilmiah Terapi Bekam

Data sekunder merupakan sumber data bersifat umum untuk meneliti

yang isinya menunjang data primer, untuk data sekunder data yang meliputi

buku-buku selain buku asli tokoh, dan juga literatur lain berupa buku yang

menunjang penelitian serta beberapa jurnal penelitian yang serupa.

4. Teknik Pengumpulan Data


Pengumpulan data merupakan upaya yang dilakukan agar mendapatkan

informasi yang relevan dengan topik dan masalah yang akan di teliti atau

sedang dilakukan penelitian.5 Dalam penelitian ini teknik pengumpulan data

yang digunakan adalah menggunakan metode dokumentasi. Dalam buku

Sugiyono mengatakan bahwa dokumen ialah catatan peristiwa yang lampau

yang bisa berbentuk tulisan, gambar, dan karya momental dari seseorang.6

4
Suharsimi Arikunto, 2014, prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis, (Jakarta :
Rineke Cipta, 2014), h. 37.
5
Dr. Amir Hamzah, Op.cit, h. 59 - 60.
6
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : CV Alfabeta, 2011), h. 240.
Dalam penelitian ini, data yang dikumpulkan adalah data sekunder dan

data primer, data primer yaitu berupa pemikiran dari Dr. Ahmad razak sharaf

dan data sekunder berupa tulisan dan literatur yang relevan dengan penelitian

ini. Dari semua data yang telah dikumpulkan dari berbagai macam sumber

data dianalisis secara deskriptif analisis dengan cara memberikan rincian

terhadap bahan rujukan sehinggaa penelitian bisa mudah dimengerti dan

dipahami dalam membahasnya. Adapun langkah-langkah dalam analisis data

pada saat mengugunakan teknik pengumpulan data ini antara lain sebagai

berikut7 :

a. Mengumpulkan literatur yang berhubungan dengan pemikiran Dr.

Ahmad Razak Sharaf tentang konsep terapi bekam sebagai solusi

mengobati penyakit psikis maupun fisik

b. Mengklasifikasi buku-buku berdasarkan dokumen yang berhubungan

dengan data primer, tersier, dan sekunder

c. Mengkutip pemikiran Dr. Ahmad Razak Sharaf tentang konsep terapi

bekam sebagai solusi mengobati penyakit psikis maupun fisik

d. Mengkonfirmasi atau melakukan cros check tentang terapi bekam

sebagai solusi mengobati penyakit psikis maupun fisik dari sumber lain

yang berhubungan sehingga mencapai tingkat validitas dan reliabilitas

yang tinggi

7
Dr. Amir Hamzah, Op.cit, h. 60.
e. Pengumpulan data yang terkahir melakukan pengelompokan data

pemikiran Dr. Ahmad Razak Sharaf sebagai solusi mengobati penyakit

psikis maupun fisik dengan sistematika penelitian

5. Teknik Analisis Data


Analisis data merupakan proses berkelajutan mencari dan menyusun

yang dilakukan secara sistematis, data yang diperoleh dari hasil wawancara,

catatan lapangan, dan bahan-bahan lain yang mudah untuk dipahami. Proses

yang dilakukan dalam analisis data dimulai dari mengkaji seluruh data yang

didapat dari berbagai sumber kemudian setelah terkumpul maka akan

dianalisa oleh penulis, dalam proses menganalisa data penulis menggunakan

analisis Content Analiysis (Analisis Isi), dikarenakan penelitian ini mencoba

menganalisis sebagian sumber data berupa informasi dan tulisan dokumen

yakni dari satu bab pemikiran Dr. Ahmad Razak Sharaf mengenai Terapi

bekam bisa sebagai pengobatan untuk penyakit psikis maupun fisik dalam

bukunya yang berjudul Penyakit dan Terapi Bekamnya. Penulis akan

membahas atau mengkaji inti-inti dari pemikiran yang terdapat dalam karya

buku, tulisan, ataupun naska yang berhubungan dengan Terapi Bekam untuk

solusi mengobati penyakit psikis maupun fisik menurut Dr. Ahmad Razak

Sharaf.

Kemudian data yang terlah terkumpul di atas akan dianalisis dengan cara

memberikan rincian terhadap bahan yang akan dibahas supaya dalam

melakukan penelitian akan lebih mudah dipahami dan dimengerti. Langkah-


langkah dalam analisis data ketika sudah melakukan pengumpulan data

teknik yang digunakan antara lain sebagai berikut 8 :

a. Reduksi data

Reduksi data berarti merangkum atau memilih hal pokok yang

difokuskan untuk mencari hal penting untuk menghindari penumpukan data.

Data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan

memudahkan dalam mengumpulkan data yang akan diteliti oleh peneliti.

b. Penyajian data

Penyajian data dilakukan dalam bentuk singkat tanpa ketentuan khusus

dalam format penyajiannya. Dalam penelitian kualitatif penyajian data yang

sering digunakan data dalam bentuk teks naratif atau matrix.

c. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian kualitatif berarti temuan yang sebelumnya

belum pernah ada. Data yang didapat setelah reduksi data dan penyakian data

maka dilakukan penarikan kesimpulan dari data yang telah diteliti, maka

dapat kesimpulan berupa hasil penemuan baru penelitian yang dilakukan.

Namun hasil masih bisa diteliti kembali dengan dilakukan reduksi dan

penyajian data kembali sehingga menghasilkan konklusi, begitu seterusnya

dilakukan sehingga mendapatkan hasil yang maksimal.

8
Sugiono, Metodologi Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung : Alfabeta,
2010), h 247-248.
B. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah mengetahui secara keseluruhan isi dari skripsi, maka

disusun sistematika pembahasan yang terdiri dari V bab, masing-masing menurut

uraian sebagai berikut :

BAB I Pendahuluan, bab ini membahas mengenai tahapan awal yang menjadi

landasan dari keseluruhan skripsi meliputi latar belakang, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka,

kerangka teori, metodologi penelitian, dan sistematika penelitian.

BAB II Landasan Teori, bab ini membahas tentang konsep serta teori - teori

yang mendukung dan berkaitan dengan topik yang dibahas atau diteliti.

BAB III Metodologi Penelitian, bab ini membahas mengenai metode apa yang

digunakan dalam penelitian yang meliputi, metode/pendekatan

penelitian, data dan sumber data penelitian, teknik pengumpulan data,

dan teknik analisis data.

BAB IV Hasil dan Pembahasan, bab ini membahas gambaran umum penulis

buku Penyakit dan Terapi Bekamnya, hasil penelitian dan pembahasan

yang telah dilakukan.

BAB V Penutup, bab ini berisikan uraian tentang kesimpulan yang diambil dari

hasil pengkajian penelitian serta saran - saran yang dapat diberikan

untuk perbaikan selanjutnya, penutup, serta lampiran - lampiran.


BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Riwayat Pengalaman Penulis


Buku yang berjudul Penyakit dan Terapi Bekamnya diambil dari judul aslinya

yang berjudul "Al-Usus Al-'ilmiyyah Lil Mu'jizah An-Nabawiyah Al-Hijamah"

yang diterjemahkan oleh Hawin Murtadlo. Buku ini di tulis oleh Dr. Ahmad

Razak Sharaf, beliau merupakan seorang dokter pakar yang sangat berpengalaman

di dunia pengobatan secara umum apalagi khususnya pengobatan bekam. Dr.

Ahmad Razak Sharaf ini sendiri berprofesi dan pengalamannya sebagai berikut :

1) Ahli pengobatan tradisional dan Terapi Kiropratik (Terapi pembetulan tulang

belakang), 2) Instruktur bekam di Asosiasi pengobatan tradisional Amerika, 3)

Instruktur bekam pada pusat kebudayaan Internasional Mesir, 4) Instruktur

akupuntur di Universitas Kairo, dan 5) Anggota komisi Internasional Mukjizat

Ilmiah dalam Al-Qur'an dan As-Sunnah.

B. Pembahasan
1. Konsep Terapi Bekam
Dr. Ahmad Razak Sharaf dalam sebuah karnyanya mengatakan bahwa

terapi bekam ialah metode terapi yang sangat dianjurkan oleh Rasul kepada

kita umat-Nya yang mana kita sebagai umat-Nya seharusnya mempelajari

secara menyeluruh dan memperhatikannya. Dalam bukunya yang berjudul

Penyakit dan Terapi Bekamnya, ia mengatakan bahwa terapi bekam harta

karun yang mana sekaligus sebagai mukjizat Nabi Muhammad. Maka dari itu

banyak sekali mukjizat yang terjadi dari terapi bekam ini, seperti mambantu

1
kesembuhan penyakit kronis yang sulit disembuhkan oleh metode pengobatan

apapun tetapi dengan izin Allah melalui terapi ini mudah disembukan.

Semakin berkembangnya zaman manusia semakin menyadari bahwa

terapi bekam itu sangat penting karna Nabi Muhammad sendiri yang

merekomendasikan umat-Nya untuk melakukan bekam. Dalam sebuah hadits

diriwayatkan dalam perjalanan isra' dan mi'raj, Nabi berkali-kali melewati

sekumpulan malaikat. Dan setiap kali ia berhadapan mereka selalu berkata

:"Wahai Muhammad, perintahkan umatmu agar berbekam". Nabi

Muhammad Saw sendiri sering berbekam, seperti di kepala, tekuk, dan tidak

hanya itu beliau juga sering melakukan bekam ketika safar dan ketika ihram. 1

Jadi dapat ditari kesimpulan bahwa itu merupakan bukti berbekam telah

menjadi kebiasaan beliau yang mana baik untuk kita teladani.

ُ ‫ْي‬
‫َان‬ ‫َا سُف‬
‫ثن‬َ‫د‬
ََّ َّ ‫د‬
‫اَّللِ ح‬ ‫َب‬
ِْ ‫ُ ع‬
‫بن‬ ‫َل‬
ْ ُّ‫ِي‬ ‫َا ع‬
‫ثن‬َ‫د‬
ََّ
‫ح‬

ً‫َا‬
‫ء‬ ‫َط‬‫ُ ع‬
‫ْت‬ ٍْ‫ُ شَي‬
‫ء سَم‬
‫ِع‬ ‫َو‬
‫َّل‬ ‫ٌو أ‬
‫ْر‬‫َم‬ ‫َ َلن‬
‫َا ع‬ ‫َال‬ ‫َال‬
‫َ ق‬ ‫ق‬

‫َا‬
‫ُم‬‫ْه‬
‫َن‬ َّ َ‫ِي‬
‫اَّللُ ع‬ ‫َض‬
‫َّاسٍ ر‬
‫َب‬ ‫َ ع‬
‫بن‬ْ‫ُ ا‬
‫ْت‬‫ِع‬ ‫ُول‬
‫ُ سَم‬ ‫يق‬َ

‫ْه‬
ِ ‫َي‬
‫َل‬ َّ ‫َّى‬
‫اَّللُ ع‬ ‫َل‬ َّ ُ
‫اَّللِ ص‬ ‫َسُول‬
‫َ ر‬
‫َم‬‫َج‬
‫ْت‬ ‫ُول‬
‫ُ اح‬ ‫يق‬َ

‫ِي‬
‫ثن‬َ‫د‬
ََّ ‫ُول‬
‫ُ ح‬ ‫يق‬ ُُ
َ ‫ه‬‫ْت‬ ‫َّ سَم‬
‫ِع‬ ‫ثم‬ ُ ٌ
‫ِم‬‫ْر‬
‫مح‬ُ َ
‫ُو‬‫َه‬ ‫َّم‬
‫َ و‬ ‫َسَل‬
‫و‬

َُ
‫ه‬‫ِع‬ َُّ
‫ه سَم‬‫َل‬‫ُ َلع‬
‫لت‬ُْ
‫َق‬‫َّاسٍ ف‬
‫َب‬ ْ‫ْ ا‬
‫بنِ ع‬ ‫َن‬ ‫َاو‬
‫ُسٌ ع‬ ‫ط‬

‫َا‬
‫ُم‬‫ْه‬
‫ِن‬‫م‬

1
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Penyakit dan Terapi Bekamnya, Terj. Hawin Murtadlo
(Surakarta : Maktabah Auladu Syaikh Lit Turats, 2019), h 6.
Terjemahan : "Telah menceritakan kepada kami Ali bin 'Abdullah telah
menceritakan kepada kami Sufan berkata ; 'Amru berkata, kepada kami :
"Hal yang pertama kali aku dengar dari 'Atho' adalah saat dia berkata :
Aku mendengar Ibnu 'Abbas ra berkata : "Rasulullah Saw berbekam saat
sedang ihram". Kemudian aku mendengar dia berkata, telah meceritakan
kepada saya dari Ibnu 'Abbas ra. Maka aku katakan : "Barangkali dia
mendengarnya dari keduannya" (HR. Bukhari nomor 1704).

Bekam atau Hijamah itu sendiri menurut pengertiannya ialah proses

pembuangan darah kotor yang dikeluarkan dari dalam tubuh yang dapat

dilakukan di permukaan kulit. Di Indonesia sendiri terapi bekam itu dikenal

dengan sebutan kop atau canduk. Dijelaskan sebelumnya bahwa terapi bekam

itu sendiri merupakan salah satu pengobatan yang Rasul anjurkan kepada kita

umat-Nya atau lebih dikenal dengan Thibun Nabawi. Thibun Nabawi banyak

sekali mampu mengatasi masalah panyakit yang tidak dapat diatasi oleh

pengobatan kimia dan dengan tingkat keberhasilan yang setelah dilakukan

terapi memberikan efek atau hasil yang memuaskan.

dr. Wadda A. Umar mengatakan bahwa 2 :

"Bekam adalah pengobatan dengan cara menghisap kulit dan jaringan

dibawah kulit, sehingga darah dan komponen darah mengumpul di bawah

kulit, kemudian darah dikeluarkan dengan penyayatan dan penghisapan.

Selain itu, ada juga bekam yang tidak disertai dengan pengeluaran darah."

Dalam buku dr. Ahmad Razak Sharaf yang berjudul Penyakit dan Terapi

bekamnya ini menjelaskan bahwa waktu yang efektif untuk berbekam ialah

sesuai dengan penjelasan hadits berikut 3 :

2
dr. Wadda A. Umar, Bebas Stroke dengan Bekam, (Surakarta : Thibbia, 2010), h 5.
3
Imam Al-Mundziri, Ringkasan Shahih Muslim, (Bandung : Jabal, 2013), cet. Ke-
2, h 561-562.
‫ُ‬
‫بن‬ ‫ْر‬
‫ُ ْ‬ ‫َّض‬ ‫ََ‬
‫نا الن‬‫َر‬ ‫َخ‬
‫ْب‬ ‫ٍ أ‬‫َي‬
‫ْد‬ ‫ُ ح‬
‫ُم‬ ‫بن‬ ‫ُْ‬
‫د ْ‬‫َب‬‫َا ع‬
‫ثن‬‫دَ‬
‫ََّ‬
‫ح‬

‫ُ‬
‫ْت‬ ‫َال سَم‬
‫ِع‬ ‫ْص‬
‫ُور‬
‫ٍ ق‬ ‫ُ َ‬
‫من‬ ‫بن‬ ‫َّاُ‬
‫د ْ‬ ‫َب‬ ‫َا ع‬
‫ثن‬‫دَ‬
‫ََّ‬ ‫ْل‬
‫ٍ ح‬ ‫شُم‬
‫َي‬
‫ٌ‬
‫ثة‬‫َلَ‬
‫ثَ‬ ‫ٌ َ‬
‫َة‬ ‫َّاسٍ غْ‬
‫ِلم‬ ‫َب‬ ‫َ ِِلْ‬
‫بنِ ع‬ ‫َان‬ ‫ُول‬
‫ُ ك‬ ‫يق‬‫َ َ‬
‫مة‬ ‫ْر‬
‫َِ‬ ‫ِك‬
‫ع‬

‫ْه‬
‫ِ‬ ‫َي‬
‫َل‬ ‫يغَّ‬
‫َِلنِ ع‬ ‫ْ ُ‬
‫ُم‬‫ْه‬
‫ِن‬‫َانِ م‬ ‫َ ْ‬
‫اثن‬ ‫َان‬
‫َك‬‫َ ف‬ ‫َّاُ‬
‫مون‬ ‫َج‬ ‫ح‬

‫َه‬
‫ُ‬‫هل‬‫َْ‬
‫ُ أ‬
‫ُم‬‫ْج‬
‫يح‬‫ََ‬
‫ُ و‬
‫ُه‬
‫ُم‬‫ْج‬
‫يح‬ ‫َاحٌِ‬
‫د َ‬ ‫َو‬‫ِ و‬
‫ِه‬ ‫َْ‬
‫هل‬‫َى أ‬
‫َل‬
‫َع‬‫و‬

‫َّى َّ‬
‫اَّللُ‬ ‫َل‬ ‫ِيُّ َّ‬
‫اَّللِ ص‬ ‫نب‬ ‫َال‬
‫َ َ‬ ‫َّاسٍ ق‬
‫َب‬ ‫ُ ع‬
‫بن‬ ‫َال‬
‫َ اْ‬ ‫َق‬ ‫َال‬
‫َ و‬ ‫ق‬

‫ُ‬
‫ِب‬ ‫يْ‬
‫ذه‬ ‫ُ ُ‬
‫َّام‬
‫َج‬ ‫د ْ‬
‫الح‬ ‫ُْ‬
‫َب‬ ‫َ ْ‬
‫الع‬ ‫ْم‬
‫ِع‬ ‫َّم‬
‫َ ن‬ ‫َسَل‬ ‫ْه‬
‫ِ و‬ ‫َي‬
‫َل‬
‫ع‬

‫َال‬
‫َ‬ ‫َق‬ ‫َر‬
‫ِ و‬ ‫َص‬ ‫ْ ْ‬
‫الب‬ ‫َن‬‫ُو ع‬
‫ْل‬
‫يج‬‫ََ‬
‫َ و‬
‫لب‬‫ُّْ‬
‫ُّ الص‬ ‫َُ‬
‫يخِف‬‫َ و‬ ‫َّ‬
‫الدم‬

‫َ‬
‫ِج‬ ‫َ ع‬
‫ُر‬ ‫َّم‬
‫َ حِين‬ ‫َسَل‬ ‫ْه‬
‫ِ و‬ ‫َي‬
‫َل‬ ‫َّى َّ‬
‫اَّللُ ع‬ ‫َل‬ ‫َ َّ‬
‫اَّللِ ص‬ ‫َّ ر‬
‫َسُول‬ ‫ِن‬‫إ‬

‫َ ُ‬
‫الوا‬ ‫َِّ‬
‫ِل ق‬ ‫َة‬
‫ِ إ‬ ‫ِك‬ ‫ََ‬
‫َلئ‬ ‫ْ ْ‬
‫الم‬ ‫ِن‬ ‫مَ‬
‫ٍ م‬
‫َل‬ ‫َى َ‬
‫َل‬
‫َّ ع‬
‫مر‬ ‫ما َ‬
‫ِ َ‬
‫ِه‬‫ب‬

‫َ َ‬
‫ما‬ ‫ْر‬ ‫َّ خ‬
‫َي‬ ‫ِن‬ ‫َال‬
‫َ إ‬ ‫َق‬‫ِ و‬
‫مة‬‫َاَ‬
‫ِالحِج‬ ‫َي‬
‫ْكَ ب ْ‬ ‫َل‬
‫ع‬

‫َ‬ ‫َ ت‬
‫ِسْع‬ ‫ْم‬‫يو‬‫َ و‬
‫ََ‬ ‫َشْر‬
‫َة‬ ‫َ ع‬
‫ْع‬‫َ سَب‬
‫ْم‬ ‫ِ َ‬
‫يو‬ ‫َ ف‬
‫ِيه‬ ‫َجِم‬
‫ُون‬ ‫ْت‬ ‫َ‬
‫تح‬

‫َ‬
‫ْر‬ ‫َّ خ‬
‫َي‬ ‫ِن‬ ‫َال‬
‫َ إ‬ ‫َق‬‫َ و‬ ‫ِشْر‬
‫ِين‬ ‫َع‬ ‫َْ‬
‫دى و‬‫ِح‬‫َ إ‬
‫ْم‬ ‫َ و‬
‫ََ‬
‫يو‬ ‫َشْر‬
‫َة‬ ‫ع‬

‫د‬ ‫َُّ‬
‫دوُ‬ ‫ُ و‬
‫َالل‬ ‫ِ السَّع‬
‫ُوط‬ ‫ِه‬ ‫ُم‬
‫ْ ب‬ ‫َْ‬
‫يت‬ ‫تَ‬
‫داو‬ ‫ما َ‬
‫َ‬

‫َّى َّ‬
‫اَّللُ‬ ‫َل‬ ‫َ َّ‬
‫اَّللِ ص‬ ‫َّ ر‬
‫َسُول‬ ‫ِن‬‫َإ‬ ‫َش‬
‫ِيُّ و‬ ‫الم‬‫ُ و‬
‫َ ْ‬ ‫مة‬‫َاَ‬ ‫َ ْ‬
‫الحِج‬‫و‬

‫َال‬
‫َ‬ ‫َق‬‫ُ ف‬
‫به‬‫َاُ‬
‫ْح‬‫َص‬
‫َأ‬‫َّاسُ و‬
‫َب‬ ‫ُ ْ‬
‫الع‬ ‫ده‬ ‫َّم‬
‫َ َلَّ‬ ‫َسَل‬ ‫ْه‬
‫ِ و‬ ‫َي‬
‫َل‬
‫ع‬

‫ِي‬
‫دن‬‫ْ َلَّ‬
‫من‬ ‫َّم‬
‫َ َ‬ ‫َسَل‬ ‫ْه‬
‫ِ و‬ ‫َي‬
‫َل‬ ‫َّى َّ‬
‫اَّللُ ع‬ ‫َل‬ ‫ُ َّ‬
‫اَّللِ ص‬ ‫َسُول‬
‫ر‬

‫ْ ف‬
‫ِي‬ ‫َّن‬
‫ِم‬ ‫َح‬
‫ٌَ‬
‫د م‬ ‫َى أ‬
‫ْق‬ ‫َ َ‬
‫ِل َ‬
‫يب‬ ‫َال‬
‫َق‬‫ُوا ف‬ ‫َْ‬
‫مسَك‬‫ْ أ‬
‫ُم‬‫ُّه‬
‫ُل‬‫َك‬
‫ف‬
ٌْ
‫د‬‫َب‬ ‫َال‬
‫َ ع‬ ‫َّاسِ ق‬
‫َب‬ ْ ِ
‫الع‬ ‫َم‬
‫ِه‬ ‫َ ع‬
‫ْر‬‫َي‬ َّ‫ِل ُل‬
‫د غ‬ َِّ ‫َي‬
‫ْتِ إ‬ ْ
‫الب‬

َُ
‫بو‬ ‫َال‬
‫َ أ‬ ‫ُ ق‬ ‫َج‬
‫ُور‬ ْ ‫د‬
‫الو‬ َُّ
ُ‫دو‬ ‫ْر‬
‫ُ الل‬ ‫َّض‬ ‫َال‬
‫َ الن‬ ‫ق‬

َِّ
‫ِل‬ ُُ
‫ه إ‬‫ِف‬‫ْر‬
‫نع‬َ ‫ِل‬
َ ٌ ‫َر‬
‫ِيب‬ ‫ٌ غ‬ ‫ٌ ح‬
‫َسَن‬ ‫َا ح‬
‫َد‬
‫ِيث‬ ‫َذ‬
‫ِيسَى ه‬
‫ع‬

ْ
‫َن‬‫َاب ع‬ ْ ‫ِي‬
‫الب‬ ‫َف‬ ‫ْص‬
‫ُور‬
‫ٍ و‬ َ ِ‫بن‬
‫من‬ ‫َّاد‬
ْ ِ ‫َب‬ ‫ْ ح‬
‫َد‬
‫ِيثِ ع‬ ‫ِن‬‫م‬
َ
‫ِشَة‬
‫َائ‬
‫ع‬

Terjemahan : "Telah menceritakan kepada kami Abdu bin Humaid, telah


mengabarkan kepada kami An Nadlr bin Syumail, telah menceritakan kepada
kami Abbad bin Manshur ia berkata, saya mendengar Ikrimah berkata, Ibnu
Abbas mempunyai tiga anak, ketiganya adalah mejadi tukang bekam. Dua
orang dari anaknya itu mendapatkan upah dari bekamnya dan memberikan
kepadanya Ibnu Abbad dan keluarganya. Ibnu Abbad berkata, Nabi Saw
bersabda, "Sebagus-bagus hamba adalah sebagai tukang bekam, membuang
darah, meringankan tulang punggung, dan mempertajam pandangan". Ia
berkata. Sesungguhnya ketika Nabi Saw (diangkat oleh Allah ke langit)
tidaklah beliau melewati pada malaikat kecuali mereka berkata, hendaklah
kamu berbekam, beliau berkata, sesungguhnya hari yang baik untuk berbekam
adalah pada tanggal 17, 19, dan 21. Beliau berkata, sesungguhnya sebaik-baik
sarana untuk kalian berobat adalah dengan Sa'uth (sejenis rerumputan), ladud
(obat yang dimasukkan pada sisi mulut ketika sakit), bekam dan masy (obat
perut), sesungguhnya Rasulullah diobati oleh Ibnu Abbas dari sahabat
lainnya. Barangsiapa yang mengobatiku, hendaklah mereka semua diam.
Maka tidak ada seorang pun yang tidak diobati kecuali paman beliau Ibnu
Abbas, Abd berkata, ia berkata, nadhr, ladud, dan wajur sama. Abu Isa
berkata, hadis ini hasan gharib, kami tidak mengetahuinya kecuali dari hadis
Abbad bin Manshur, dan dalam bab ini dari Aisyah." (HR Tirmidzi nomor
1987).

Selain kita mengenal dan mengetahui bahwa bekam merupakan

pengobatan yang dianjurkan oleh Rasul bekam juga memiliki banyak faedah-

faedah setelah kita melakukan terapi bekam. Selain itu salah satunya

dijelaskan pada buku karya dr. Ahmad Razak Sharaf, bahwa ia memberikan

penjelasan tentang fisiologi tubuh dibutuhkan karena untuk mengetahui

bagaimana mekanisme setelah dilakukan terapi bekam. Kemudian untuk


mengetahui tingkat keberhasilannya diberikan hasil terapi yang perkiraaan

sebagai sistem penilaian setelah dilakukan terapi bekam, hasilnya

dikategorikan sebagai berikut 4 :

Penilaian perkiraan setalah


terapi bekam
100
80
60
40 Penilaian perkiraan
20 setalah terapi
bekam
0

Keterangan :

 50% - 60% mendapatkan tingkat kesembuhan nilai "Sedang"

 60% - 70% mendapatkan tingkat kesembuhan nilai "Baik"

 70% - 80% mendapatkan tingkat kesembuhan nilai "Baik Sekali"

 Lebih dari 80% keatas mendapatkan tingkat kesembuhan nilai

"Istimewa"

Terapi bekam akan memberikan efek yang sangat dahsyat apabila

dilakukan bekamnya sesuai sasaran kemudian dilakukan sesuai yang

diperintahkan oleh Rasulullah Saw maka akan memberikan efek yang sangat

baik terahadap diri kita. Seperti salah satu pengalaman yang di rasakan oleh

4
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.Cit, h. 2.
Mbak Inda (36 Tahun) yang mengalami penyakit jantung koroner dan darah

tinggi ia mengatakan5:

"Sebelum berbekam saya mudah sensitive dan tidak semangat

mengerjakan aktivitas, dan malas dalam beribadah. Setelah berbekam

darah saya turun menjadi 100 yang sebelumnya 140 dan susah tidur,

saya bersyukur atas nikmat Allah SWT, ternyata bekam itu enak pingin

berbekam secara rutin agar saya terhindar dari penyakit yang saya

alami selama ini, setelah berbekam saya juga jadi bersemangat

melakukan kegiatan hal-hal positif karena sebelumnya saya kurang

bergairah untuk mengerjakan dan setelah berbekam tidur jadi nyenyak,

pokoknya berbekam jauh perbedaannya di bandingkan pengobatan

dokter yang sebelumnya menangani penyakit ini."

Berdasarkan penjelasan diatas, berpedoman pada karya yang ditulis oleh

dr. Ahmad Razak Sharaf, maka peneliti menarik kesimpulan bahwa konsep

terapi bekam mengacu kepada bentuk pengobatan yang paling ideal untuk

dilakukan bagi umat Nabi Muhammad. Bentuk dari hasil pengobatan ini

didasarkan pada kesembuhan yang terdapat kebaikan dan juga menjadi

penetral ketegangan emosi pada diri seseorang.

Sebagaiman yang sudah dijelaskan sebelumnya, bahwa terapi bekam

merupakan suatu mukjizat yang dianjurkan oleh Nabi Muhammad Saw

kepada umat-Nya. Sangat diajurkan bahwa terapi bekam ialah salah satu

metode pengobatan yang sangat di ajurakan untuk dilakukan agar mendapat


5
Muhammad Ihsan, Pengobatan Ala Rasulullah SAW sebagai Pendekatan Antropologi
Dalam Dakwah Islamiah, Palapa : Jurnal Studi Keislaman dan Ilmu Pendidikan, Nomor 2 Volume
4, November 2016, Diakses tanggal 05 April 2021 pukul 19:55
kesembuhan dalam diri kita. Terapi bekam sendiri akan memberikan efek

yang baik terhadap diri kita apabila dilakukan sesuai dengan sasaran titik

bekam dan dilakukan pada waktu-waktu yang telah ditentukan atau diajurkan.

Melalui buku dengan judul Penyakit dan Terapi bekamnya karya dr.

Ahmad Razak Sharaf yang digunakan peneliti pada penelitian ini, konsep

terapi bekam ditulis dengan sangat baik dan sistematis. Dimulai dari konsep

secara umum terapi bekam secara keseluruhan, fisiologi tubuh, fungsi organ,

faktor penyebab penyakit, karakteristik penyakit, dan hasil penyampaian

kesembuhan sesuai dengan nilai tingkat keberhasilan. Sistematika penulisan

buku yang baik menjadikan penelitian ini berjalan lebih mudah sehingga

konsep dari terapi bekam juga lebih mudah dipahami.

2. Konsep dan Aplikasi Terapi Bekam dalam mengobati penyakit


Psikis maupun Fisik
Dalam buku dr. Wadda' A. Umar yang berjudul Sembuh dengan Satu

titik, menjelaskan bahwa bekam ialah salah satu metode pengobatan yang

diajurkan oleh Rasul, yang mana pengobatan bekam ini telah dikenal ribuan

tahun yang lalu baik itu dari bangsa kuno sampai dengan bangsa modern

sekarang ini. Selain itu dr. Wadda' A Umar menjelaskan bekam itu salah satu

pengobatan yang murah, mudah, dan aman untuk di lakukan oleh siapa pun

yang bisa melakukan terapi bekam. Pada saat kita melakukan bekam apabila

sesuai dengan titiknya maka atas izin Allah Swt bisa menyembuhkan

penyakit yang kita alami. 6

6
dr. Wadda' A Umar, Sembuh dengan Satu Titik, ( Solo : Al-Qawam, 2008), h. 9.
Bekam paling efektik yang memiliki hari yang baik untuk bekam

dilakukan pada tanggal 17, 19, dan 21. Adapun titik-titik bekam yang

diajurkan dalam As-Sunnah, diantaranya yaitu 7:

a. Titik Yafukh, satu titik yang sangat penting dalam pengobatan akupuntur

yang difoukuskan pada titik temu antara tulang tengkorak bagian depan

dengan tulang tengkorak bagian belakang.

b. Syaqiqah, timbulnya migrain (sakit kepala sebelah)

c. Titik Akhda'ain, dua urat yang berada

disamping kanan dan kiri leher

d. Kahil, titik diantara dua bagu yang agak

menonjol, yang terletak bagian atas punggung

yang bersambung dengan leher.

e. Punggung telapak kaki

f. Pinggul

Bekam apabila dilakukan dengan niat yang baik dan dilakukan sesuai

dengan titik pembekaman yang juga baik maka akan mendapatkan hasil dari

terapi bekamnya yang sangat memuaskan yang akan memberikan efek baik di

dalam tubuh dan juga memiliki manfaat sebagai pencegah, usaha untuk

menyembuhkan orang dari penyakit yang diderita, meringankan rasa sakit

dan mengurangi penumpukan darah, dan memeperbaiki komponen afektif

nyeri yang akan memperbaiki fungsi psikologis.

7
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.Cit, h. 21-25.
Hasil dari pendapat diatas didukung dengan teori yang menyatakan

manfaat bekam itu sebagai proses pengeluaran angin, toksin, dan kolestrol

yang berbahaya dari dalam tubuh yang akan menghilangkan rasa sakit,

memulikan fungsi metabolisme tubuh, melancarkan peredaran darah,

meningkatkan daya ingat dan kecerdasan serta imunitas tubuh meningkat. 8

Proses pembekaman tidak mudah sekedar meletakkan cup dan

menariknya tetapi ada hal juga yang harus diperhatikan agar mendapatkan

hasil yang lebih bukan hanya sekedar menyembuhkan saja. Oleh sebab itu

implementasi pembekaman diperlukan agar mendapatkan kesembuhan yang

lebih baik, antara lain implementasi pembekaman ialah 9:

a. Menyiapkan Alat, Pasien, dan Juru Bekam

1) Menyiapkan alat, saranan dan ruangan, bertujuan agar saat memulai

bekam dengan baik dan tidak mengalami gangguan.

2) Menyiapkan pasien, bertujuan untuk memberikan penjelasan kepada

pasien tentang bekam yang akan diberikan, manfaat, efek dan lain

sebagainya agar persiapan mental dan fisik siap.

3) Menyiapkan diri sendiri (Juru bekam), bertujuan agar juru bekam

tidak terjadi kelalaian pada saat dilakukan proses pembekaman.

8
Muhammad Zaki, Lima Terapi Sehat, (Jakarta : PT Elex Media Komputindo, 2012).
9
dr. Wadda' A Umar, Op.Cit, h. 79 - 98.
b. Mendata Pasien

Pencatatan data pasien ini diperlukan agar pada saat melakukan terapi

bekam selanjutnya sudah ada data-data yang dibutuhkan dan melihat sampai

mana progres tingkat penyembuhan dari penyakitnya.

c. Mewawancarai Pasien

Proses wawancara dibuat dengan tujuan supaya mengetahui mengapa

memilik pengobatan ini, menanyai riwayat penyakit yang di miliki, dan

mendalami keluhan dari pasien.

d. Memeriksa Pasien

Pada saat proses pemeriksaan ini kita sebagai juru bekam membuktikan

apakah keluhan yang di paparkan itu benar atau tidak. Dikarenakan banyak

kasus pengalaman pasien ada yang tidak memberitahu apabila dia memiliki

kelainan lainnya yang tidak ia keluhkan sebelumnya.

e. Menyimpulkan dan Menentukan Diagnosis penyakit

f. Menentukan Rencana Pengobatan

g. Menentukan daerah dan titik yang akan dibekam

h. Melakukan pembekaman

i. Merawat luka

j. Memberikan terapi lainnya (Tindak lanjut selanjutnya)

Pada saat ingin melakukan pengaplikasian terapi bekam maka kita

harus memperhatikan titik pembekaman yang sesuai dengan golongan

penyakit yang pasien derita agar mendapat kan hasil yang baik untuk

kesembuhan mereka. Selain memperhatikan titik pembekaman dibutuhkan


juga mengetahui penyebab yang membuat hal tersebut menjadi lebih parah

lagi. Kasus pembekaman di dalam buku Dr. Ahmad Razak Sharaf ini sendiri

untuk mendapatkan hasil yang baik maka harus dilakukan proses

pembekaman lebih dari 1 kali atau bisa sampai 10 kali proses pembekaman.

Penerapan terapi bekam sebagai solusi mengobati penyakit psikis dan

fisik dalam buku karya Dr. Ahmad Razak Sharaf, ia berpendapat bahwa

bekam itu sangat baik dilakukan sebagai salah satu metode pengobatan atau

solusi yang bisa mengobati penyakit selain pengobatan medis. Golongan

penyakit yang dibahas pada buku tersebut antara lain; 1) Penyakit tulang

belakang, 2) Penyakit autoimun, 3) Penyakit otak dan saraf, 4) Penyakit

jantung, 5) Penyakit paru, 6) Penyakit bedah, 7) Penyakit THT, 8) Penyakit

kulit, 9) Penyakit mata, dan 10) Masalah reproduksi.

Hasil yang didapatkan setelah dilakukan proses terapi bekam pada

semua golongan penyakit diatas macam-macam dan di rangkum menjadi,

tingkat keberhasilan yang mencapai kesembuhan yang istimewa sebanyak 15

golongan penyakit, kesembuhan tingkat baik sekali sebanyak 4 golongan

penyakit, kesembuhan tingkat baik sebanyak 13 golongan penyakit, dan

kesembuhan tingkat sedang sebanyak 4 golongan penyakit. 10 Maka dapat

disimpulkan bahwa penerapan terapi bekam memberikan efek yang baik

sebagai solusi mengobati penyakit fisik dan psikis.

Salah satu contoh penerapan terapi bekam dan titik-titik pembekaman

diambil dari salah satu jenis penyakit yang sering dialami oleh para

10
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op.Cit, h, 90.
perempuan ialah nyeri ketika datang haid. Hasil yang didapatkan setelah

dilakukan terapi bekam menunjukkan hasil "Baik sekali" atau bisa di

presentasi kan menjadi 70% sampai dengan 80% tingkat kesembuhan.

Dalam pandangan kedokteran nyeri yang di rasakan pada saat

menstruasi yang timbul sebelum, selama periode dan sesudah menstruasi

dikategorikan menjadi dua yaitu dismenore primer dan dismenore sekunder,

berikut penjelasan mengenai hal tersebut 11 :

a. Dismenore primer yang disebabkan kelainan alat kandungan yang

muncul pada haid pertama yang sering disertai mual dan muntah. Rasa

nyeri tersebut akan berkurang secara berangsur hingga hari terakhir haid.

Penyebabnya dikarenakan :

1) Teori prostaglandin mengemukakan, selaput dalam dan lapisan otot

rahim akan memproduksi zat prostaglandin yang berperan untuk

mempengaruhi terjadinya proses kejang otot pada saat haid

2) Rasa nyeri akan semakin hebat bila kondisi psikologis memburuk

yang diakibatkan kekurang kadar zat endorfin yang berfungsi

sebagai mengurangi rasa sakit. Jika kadar zat tersebut meningkat

akan mengakibatkan kondisi psikologis membaik

3) Terjadinya penggumpalan darah haid yang berakibat tersumbatnya

saluran darah haid sehingga meningkatkan kontraksi untuk

membuang darah

11
Dr. Ahmad Razak Sharaf, Op. Cit, h. 218.
4) Terjadinya penyempitan leher rahim yang akan menimbulkan

hambatan keluarnya darah haid sehingga meningkatnya kontraksi

b. Dismenore sekunder yang disebabkan memiliki penyakit tertentu, seperti

infeksi, tumor dan kisata. Rasa sakit akan terjadi sejak 3-5 hari sebelum

haid diakibatkan adanya penyumbatan dan penumpukan darah. Rasa

nyeri tersebut akan berkurang secara bertahap kettika mulainya periode

haid.

Nyeri haid adalah keluhan yang sering terjadi kepada wanita yang

sedang mengalami masa mentruasi. Nyeri haid sendiri ada yang tidak

mengganggu sama sekali dan ada juga yang mengganggu, seperti mual, sakit

yang parah pada perut bagian bawah yang menjalar sampai kepinggang, dan

sakit kepala maka jika mengalami kesakitan seperti ini ada baiknya dilakukan

pengobatan salah satu alternatifnya ialah terapi bekam.

Penyebab dari nyeri haid ialah : 1) Penyumbatan oleh hawa dingin. Jika

seseorang ada di daerah lembab atau basah akan berdambak menggangu

tubuh bagian bawah dan penyumbatan di rahim yang mengakibatkan darah

menjadi kental yang menimbulkan penyumbatan aliran menstruasi yang

mengakibatkan rasa sakit. Tanda-tanda utama seperti timbulnya rasa sakit

pada perut bagian bawah sebelum dan sesudah menstruasi, rasa sakit akan

bertambah apabila adanya penakanan tetapi rasa sakit akan berkurang apabila

diberikan pemanasan. Gejala yang menyertai yang sering terjadi ialah

berwarna gelap dan sering berbentuk gumpalan. Titik bekamnya terdapat di :

Titik ren (conception), Titik lambung, dan Titik limpa. 2) Penyumbatan hati.
Penyebabnya dikarenakan tidak lancarnya sirkulasi darah, yang akan

mempengaruhi pergerakan darah di meridian yang berakibat sumbatan darah

haid yanga kan menimbulkan rasa sakit. Tanda-tanda rasa sakit pada bagian

perut sebelum dan sudah menstruasi, serta aliran darah menstruasi yang

lambat. Gejala yang menyertai yang sering terjadi darah menggumpal, dan

rasa sakit di bagian dada. Titik bekamnya terdapat di : Titik ren (conception),

Titik hati, dan Titik limpa.

Setelah selesai dilakukannya terapi bekam terjadilah proses

pembuangan dan perbaikan kongesti darah pada kapiler yang akan

menghilangkan peradangan, nyeri tekanan, dan nyeri lokal sehingga hal

tersebut akan memperbaiki kondisi. Hal ini akan memperbaiki kontraksi otot

yang ada di bawah kulit. Dari terjadinya perbaikan terhadap kongesti darah

akan meningkatkan darah dan sirkulasi di daerah yang di bekam. Dengan

proses mengalirnya cairan yang di saring menuju kulit yang dilukai kemudian

dilakukan pembuangan melalui luka akan mengakibatkat mengurangi

absorpsi cairan pada ujung pembuluh vena. Melalui terapi bekam basah akan

bersifat multifaktorial yang bersifat selektif untuk partikel kecil yang ukuran

yang sama dengan ukuran kapiler fenestra. Dan juga harus memperhitungkan

faktor tekanan, waktu, jumlah kop, ukuran kop, dan kuatnya tekanan yang

digunakan. Berikut penjelasan efek samping setelah di lakukan bekam secara

ilmiah, antara lain 12 :

12
Dr. Wadda A. Umar, Bekam Medik, (Sukoharjo: Thibb Nabawi & Herbal, 2019), h 199 -
126
Prosedur Bekam Penjelasan Secara Ilmiah

Basah Al-

Hijamah

Pemilihan area  Jika dilakukan di area yang tepat maka

bekam akan lebih banyak tejadinya

pembersihan darah

 Pemilihan area yang akan dibekam bisa

dilakukan berdasarkan pengobatan

tradisional atau thibun Nabawi

Pemilihan waktu  Jika dilakukan pembekaman pada hari-

bekam hari ini akan memperbaiki tekanan

disarankan pada darah

setiap 17,19,21  Jika dilakukan bekam pada hari tersebut

bulan Qomariah diperkirakan terjadi kenaikan siklus

tekanan darah

Pemilihan  Jika dilakukan sayatan yang baik maka

sayatannya tujuannya agar fungsi dari sistem al-

harus banyak hijamah bisa maksimal

dan produktif  Melakukan sayatannya juga harus rapi,

teratur dan tidak mengulang

Pemilihan  Jika dilakukan pengulangan bekam

pengulangan teratur secara periodik dimaksudkan


proses bekam untuk menjaga supaya tidak terjadi

harus di lakukan akumulasi terus menerus dalam darah

secara periodik  Jika untuk yang preventif bisa

melakukan pengulangan sebanyak

sebulan sekali tapi jika untuk yang

terapeutik bisa lebih sering

Pemilihan area  Pemilihan area yang berbeda-beda

harus berbeda- memiliki tujuan untuk menyesuaikan

beda dengan setiap kondisi penyakit dan

penyesuaian mendapatkan pembersihan darah

patofisiologi supaya area bekam yang dipilih sesuai

penyakit dengan indikasi penyakit

Pemilihan jenis  Jika melakukan manual suction

bekam penyedotannya lebih produktif daripada

disarankan penyedotan dengan bekam api atau

menggunakan bekam mesin, dikarenakan bekam api

manual suction dan mesin memiliki efek tekanan yang

lebih tinggi

 Jika melakukan penyedootan pada

bagian yang berambut akan

menghambat penyedotan cairan dari

dalam kulit dikarenakan udara dari luar

kop ke dalam kop


Berikut titik pembekaman untuk nyeri haid 13 :

Hasil dan Pembahasan

Jadi berdasarkan hal tersebut, bahwa pentingnya terapi bekam sebagai

solusi mengobati penyakit psikis maupun fisik individu yang melakukan ialah

memperhatikan titik-titik pembekaman yang benar bukan hanya sekedar

bekam saja, memperhatikan penyebab yang menimbulkan dampak yang

kurang efektik setelah dilakukannya terapi bekam, mengetahui efek yang

akan didapat setelah dilakukan terapi bekam, dan memperhatikan catatan-

catatan yang harus diingat.

Maka dengan mengetahui studi penerapan terapi bekam bagi

kesembuhan fisik dan psikis ini, diharapkan bagi individu yang melakukan

terapi bekam dapat melakukan terapi bekam dengan sebenarnya yang sesuai

dengan titik-titik pembekaman yang benar sehingga mendapatkan hasil yang

baik dan dapat dilakukan terus menerus karena untuk mendapatkan hasil yang

13
dr.Wadda' A. Umar & Yusud Wibisono, M.Pd.I, Titik Bekam 40 Penyakit, (Solo :
Thibbia, 2013), h. 204.
bagus dengan tingkat pecapaian yang tinggi proses pembekaman tidak hanya

1 kali di lakukan tapi bisa sampai berkali-kali.

Mekanisme bekam dapat mengurangi rasa nyeri, meskipun cara

kerja bekam yang tepat untuk mengurangi rasa sakit belum dipahami dengan

baik, namun ada beberapa teori yang menjelaskan tentang terapi bekam

memberikan efek mengurangi rasa nyeri. The "Pain Gate Theory" ialah salah

satu teori yang paling memiliki pengaruh untuk mengurangi nyeri. Teori ini

secara lengakap menjelasakan bagaimana rasa sakit ditransmisikan dari titik

awal ke otak, yang diproses di otak yang mengirimkan sinyal eferen,

pelindung daerah yang diransang. Karena proses bekam memengaruhi nyeri

dengan mengubah proses sinyal pada tingkat baik pada sumsun tulang

belakang dan otak.

Ronald Melzack dan Patrick Wall menjelaskan mekanisme gate ada di

dalam tanduk dorsan sumsum tulang belakang. Berikut ini koneksi ini

menentukan kapan rangsangan nyeri menuju ke otak, antara lain sebagai

berikut14 :

a. Saat input tidak masuk, neuron inhibitor mencegah neuron proyeksi

mengirim sinyak ke otak

b. Somatosensori normal terjadi ketika ada lebih banyak rangsangan serat

membesar. Baik neuron inhibitor dan neuron proyeksi distimulasi,

14
Dr. Wadda A. Umar, Bekam Medik, (Sukoharjo: Thibb Nabawi & Herbal, 2019), h. 86 - 90
tetapi neuron inhibitor mencegah neuron proyeksi mengirim sinyal ke

otak

c. Penerima nyeri terjadi ketika ada lebih banyak rangsangan berserat

kecil atau hanya rangsanga kecil. Hal ini akan menonaktifkan neuron

inhibitor, sedang neuron proyeksi mengirimkan sinyak ke otak yang

memberitahukannya tentang nyeri

Meskipun teori ini tidak memberitahu secara menyeluruh segala sesuatu

tentang persepsi rasa sakit, tetapi itu menjelaskan beberapa hal. Apabila kita

menggosok dan berjabat tangan setelah membenturkan jari, itu menstimulasi

masukan somatosensori normal ke neuron proyektor, yang mana akan

menutup gerabang dan mengurangi rasa sakit. Ketika rangsangan diletakan

oada kulit, maka akan menghasilkan peningkatan jumlah reseptor aktif

pembuluh darah sebagai informasi tentang rangsangan yang telah

ditransmisikan ke otak. Jadi, apabila rangsangan dengan tekanan lembut

diterapkan secara tiba-tiba ke kulit, kulit yang berisi pembuluh darah besar

mendorong tidak hanya merangsang tapi juga akan menutup sebagian

gerbang sel darah.

Terapi bekam dapat meringankan rasa sakit dengan cara efek

antinoseptif dan bagian iritasi counter. Tetapi diyakini bekam merangsang

reseptor nyeri yang akan menyebabkan peningkatan frekuensi dorongan. Dan

akhirnya akan mengarah ke penutupan gerbang nyeri dan akan mengurangi

pengurangan nyeri. Teori ini menjelaskan proses bekam bisa mengurangi rasa

nyeri disebabkan kuatnya isapan alat bekam yang berperan menyimpulkan


jalur saraf yang memberikan sinyal rasa nyeri ke otak, apabila ada sinyal yang

sampai di otak maka rasa nyeri tersebut akan terhalang untuk sampai ke otak

yang akan memberikan efek pasien tidak merasakannya lagi.

Maka hasil yang didapatkan setelah terapi bekam dilakukan akan

memberikan efek secara fisik antara lain :

a. Bekam akan memiliki peran untuk mengurangi kadar zat prostagladin

yang berfungsi untuk mengurangi kontraksi rahim dan mengurangi

kepekaan terhadap nyeri

b. Bekam akan memiliki peran untuk meningkatkan produksi zat endorfin

yang akan berfungsi sebagai mengurangi rasa nyeri

c. Sayatan bekam yang mengakibatkan pengumpulan darah pada sayatan

akan memberikan stimulasi untuk mengencerkan darah haid yang

membeku sehingga rahim tidak perlu berkontraksi untuk mengeluarkan

darah

d. Bekam akan membantu mengendurkan otot leher rahim sehingga tidak

akan menghambat aliran darah haid dan mencegah terjadinya kontraksi

rahim

Setelah dilakukan proses pembekaman maka ada catatan yang harus

dilakukan oleh orang yang telah melakukan terapi bekam untuk

menghilangkan nyeri haid ini seperti; 1) Harus menjaga kondisi psikologis

yang baik agar tidak memperngaruhi siklus haid, 2) Melakukan olahraga yang

teratur, 3) Apabila penderita memiliki riwayat sakit anemia ada baiknya

diobati terlebih dahulu, dan 4) Disarankan penderita agar menggunakan


penggobatan yang lain yang dianjurkan oleh Rasulullah Saw seperti

bersedekah dan berdoa.

Hasil penelitian diatas didukung dengan teori yang menyatakan bahwa

efek bekam terhadap hipertensi berperan sebagai menenangkan sistem saraf

yang mana menstimulasi sekresi enzim yang akan berperan sebagai sistem

angiotensin renin setelah dilakukan maka tekanan darah akan turun. Dan

bekam sendiri berperan menurunkan volume darah yang mengalirkan darah

di pembuluh darah sehingga mengurangi tekanan darah. 15

Melalui penjelasan diatas maka peneliti menarik kesimpulan untuk

mendapatkan hasil apakah terapi bekam bisa menjadi solusi untuk mengobati

penyakit psikis maupun fisik. Dari pemaparan salah satu contoh

pengaplikasian yang di ambil yaitu nyeri haid diatas maka disimpulkan

bahwa terapi bekam bisa mengobati penyakit fisik dikerenakan terdapat

perbedaan tingkat nyeri haid secara segnifikan antara sebelum dan sesudah

dilakukan tindakan terapi bekam, dilihat dari teori diatas mekanisme kerja

pertama melakukan pengekopan melalui dilusi zat kimia. Tekanan kop yang

dilakukan pada permukaan kulit akan menyebabkan kulit terangkat dan

terjadinya pengumpulan cairan interstisial. Retensi cairan yang terdapat

dalam kulit akan mengalami terangkat yang menyebabkan mediator inflamasi

dan zat nosisptif menjadi terdilusi sehingga rasa nyeri akan menurun.

Sedangkan untuk hasil terapi bekam bisa mengobati penyakit psikisnya

lebih kearah dapat memberikan pengaruh terhadap kesehatan psikis. Hal ini

15
Ahmad Rahman, Pengaruh Terapi Bekam terhadap Tekanan Darah pada pasien
Hipertensi di Klinik Bekam Abu Zaky Mubarak, 2016
disebabkan karena darah kotor yanga da di dalam diri manusia akan menjadi

salah satu faktor penyebabnya ialah permasalahan manusia kedalam

kehidupannya kemudian di sedot dan di buang. Jadi kondisi darah yang awal

mulanya kotor akan menjadi normal, kondisi darah yang kembali normal

akan menyeimbangakn dari aktivitas tubuh. Jadi dari itu pengaruh fisik

terhadap psikis akan mempengearuhi perubahan dari aktivitas tubuh yang

tidak seimbang yang akan memberikan akibat pada ketidak normalan hormon

dalam tubuh manusia yang disebabkan perubahan kondisi dari psikis

manusia. Misalnya, bagaimana proses berfikir manusia yang akan memiliki

perbedaan akibat adanya sikap dan posisi dari manusia.

Pengaruh terapi bekam terhadap kesehatan psikis lebih berarah kepada

keadaan tubuh pasien yang sehat, kondisi tubuh yang sehat akan

mempengaruhi kesehatan psikis manusia. Setelah dilakukannya terapi bekam

badan akan terasa lebih ringan dan enak dibandingkan dengan sebelum

dilakukannya proses bekam, dan ada juga efek positif ialah adanya penurunan

tingkat stress sebelum dibekam tapi setelah dilakukan bekam tidak

mengalami rasa stress dan takut yang berkurang. Berikut hubungan antara

terapi bekam dengan kesehatan psikis 16 :

BEKAM DARAH PENYAKIT

Penyedotan darah Melancarkan

kotor aliran darah

16
Nikmatul Hamidah, Pengaruh Terapi Bekam terhadap kesehatan Psikis (Studi analisis
Pusat Kesehatan Holistik "Zahra" Kota Semarang), Tasawuf Psikoterapi Ushuluddin, IAIN
Walisongo, 2008, h. 46
Sari makanan akan Perbaikan sel

tersubsidi dengan yang rusak yang


Perasaan akan lebih
baik dan berupa berdampak pada
rileks dan tenang
makanan yang baik pemulihan

dan sehat kesehatan fisik

Dilihat dari kondisi psikologi terapi bekam bukan hanya terapi untuk

kesehatan biasa tapi pengobatan yang dipadukan antara medis dan non medis,

dari hal tersebut akan mendapatkan keberhasilan terapi bekam dalam

menyembuhkan penyakit fisik sekaligus berdampak positif pada psikis yang

dipengaruhi oleh faktor medis dan non medis. Untuk penyakit yang

berhubungan dengan psikis itu diakibatkan oleh rasa ketidaktenangan akibat

tidak berfungsinya secara maksimal salah satu peranan fisik. Untuk

mendukung keberhasilan dalam proses bekam usaha yang dilakukan ialah

berdo'a. Karena do'a sebagai salah satu alat untuk mempertebal keimanan

pasien, sehingga terapi bekam bukan hanya penyembuhan penyakit tapi

pembentukan keimanan manusia.

Maka dapat disimpulkan bahwa terapi bekam memiliki pengaruh

terhadap kesehatan psikis, yang mana pengaruh terapi bekam itu sendiri tidak

terlepas dari proses bekam yang dilakukan karena pada saat proses

penyedotan darah kotor yang akan menjadi bersih dan hilangnya juga

sumbatan darah kemudian akan memperlancar aliran makanan yang dibawa

oleh darah menuju ke seluruh bagian tubuh. Jadi dengan adanya perbaikan sel

tersebut akan menghilangkan rasa sakit yang diderita akan segera berkurang
sehingga akan mempengaruhi psikis terlebih khususnya rasa tenang dalam

diri manusia.

Melalui buku dengan judul Penyakit dan Terapi Bekamnya karya Dr.

Ahmad Razak Sharaf yang digunakan peneliti pada penelitian ini, konsep

terapi bekam ditulis dengan sangat baik dan sistematis. Dimulai dari

penegrtian bekam, macam-macam bekam, proses bekam yang baik dan benar,

waktu yang bagus untuk berbekam, dan menjelaskan pengaplikasian bekam.

Sistematika penulisan buku yang baik menjadikan penelitian ini berjalan

lebih mudah sehingga konsep dan pengaplikasian terapi bekam mudah di

pahami.
BAB V

PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil setelah melakukan penelitian dan menelaah lebih

mendalam mengenai terapi bekam sebagai solusi untuk mengobati penyakit psikis

maupun fisik : studi terhadap pemikiran Dr. Ahmad Razak Sharaf, maka dapat

disimpulkan bahwa :

1. Konsep terapi bekam yang dijelaskan oleh Dr Ahmad Razak Sharaf pada

karyanya mengacu kepada salah satu metode pengobatan yang sangat Rasul

ajurkan kepada kita umat-Nya untuk dipelajari secara menyeluruh dan

memperhatikannya. Dr Ahmad Razak Sharaf menjelaskan bawa bekam

merupakan salah satu mukjizat Nabi Muhammad sebagai salah proses

pengobatan yang membantu kesembuhan penyakit kronis yang tidak bisa di

sembuhkan tetapi dengan izin Allah melalui terapi ini mudah untuk

disembuhkan.

2. Terapi bekam merupakan salah satu alternatif yang sangat relevan dan

memungkinkan untuk dilakukan dalam metode pengobatan yang sangat

diajurkan untuk dilakukan. Bentuk pengaplikasian terapi bekam sendiri

harus memperhatikan titik-titik pusat pembekaman sesuai dengan jenis

penyakit dan memperhatikan waktu yang baik agar mendapatkan hasil

pembekaman yang baik waktu yang baik untuk melakukan bekam dilakukan

pada tanggal 17, 19, dan 21. Tetapi balik lagi kepada rasa kepercayaan

masing-masing individu dan niat mendapatkan kesembuhan yang datangnya

atas izin Allah Swt karna segala hal dilakukan jika mengharapkan
kesembuhan dari Allah Swt maka akan mendapatkan hasil yang tidak

mengecewakan.

B. Saran
Berdasarkan hasil uraian, ada beberapa saran yang dapat penulis berikan

karna banyak dari kita tidak mengetahui bahwa bekam merupakan salah satu

metode pengobatan yang sangat dianjurkan untuk kita lakukan, maka dari itu,

penulis menyarankan :

1. Sebaiknya banyak dan rajin membaca dan menabah wawasan keilmuan

terkait pengobatan ini, baik dari pandangan secara medis dan secara Sunnah

Rasul yang diajurkan kepada kita sesuai dengan sunnah, meskipun sebagian

praktiknya juga sudah dipadukan dengan ilmu medik.

2. Tidak hanya yang melakukan terapi bekam saja pengetahuan tentang bekam

ini masyarakat umum juga perlu untuk memahami bagaimana proses dan

hal yang baik atau tidak baik untuk dilakukan jika kita ingin berbekam, agar

mendapatkan hasil yang baik.

3. Penulisan penelitian ini tentu jauh dari kesempurnaan, karena adanya

keterbatasan dalam melakukan penelitian yang hanya melalui data-data dari

kepustakaan, maka dari itu diharapkan peneliti selanjutnya mengoptimalkan

pembahasan dengan teori-teori lainnya sehingga kemajuan keilmuan dan

sistematika penulisan akan semakin lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai