Anda di halaman 1dari 4
KEMENTERIAN PENDAYAGUNAAN APARATUR NEGARA DAN REFORMAS! BIROKRAS! REPUBLIK INDONESIA JALAN JENDERAL SUDIRMAN KAV, 69, JAKARTA 12190, TELEPON (021) 7398381 - 7398382, FAKSIMILE (021) 7398323 ‘SITUS hip: Mwwnvmenpan.go.id Nomor B/4691.3/D.1. PANRB/12/2015 23 Desember 2015 Hal Hasil Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Zona integritas Menuju WBK dan WBBM Yth. Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur ai ‘Samarinda Menindaklanjuti surat. Gubernur Kalimantan Timur Nomor: 700/1170/V. 3/ltprov/2015 tanggal 20 Agustus 2015 perihal usulan unit berpredikat menyju WBKWBBM, kami telah melakukan evaluasi terhadap Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Provinsi Kalimantan Timur (BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur) yang diusulkan untuk memperoleh kategori predikat sebagai unit kerja Wilayah Bebas dari Korupsi (WBK) )Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM). Tujuan evaluasi ini adalah untuk meniai penerapan penguatan integritas dan pelayanan publik serta memberikan saran perbaikan yang diperlukan Pembangunan zona integritas merupakan upaya untuk melakukan percepatan implementasi reformasi birokrasi secara utun pada suatu unit kerja yang secara langsung berdampak pada peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat atau stakeholder. Evaluasi dilakukan dengan mengacu pada Peraturan Menteri PANRB Nomor 52 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Zona Integritas Menuju Wilayah Bebas dari Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBKMWBBM) di Lingkungan Instansi Pemerintah. Hasil evaluasi dapat kami sampaikan bahwa BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur belum memenuhi syarat untuk diberikan Predikat WBK. Hal ini dapat kami jelaskan sebagai berikut 4. BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur mamperoleh nilai 72,12, dengan rincian sebagai berikut: Kernan ‘Min | Nilai Min | Nilai WBK WBBM _| Evaluasi | Maks Pengungkit _ _ ‘Manajemen perubahan 272 | Penataan latalaksana 2,75, Penataan Sistem 58 | Manajemen SDM. | 1._| Penguatan Akuntabilitas 870 | [5__| Penguatan Pengawasan__| 5.43 6. | Peningkatan Kualitas 8,68 Z| Pelayanan Publik. iNilal Total Pengungkit_ | Se Ae Nilai Min | Nilat Min | Nilat Keinpanen ween | Evaluasi Hasil_ ‘emerintahan Yang bersih dan Bebas KKN 18,41 14,66 . Persentase temuan hasil| pemeriksaan yang ditindakianjuti Kualtas Pelayanan Pubik | eee [75,00 | 65,00 a 72.12 2. Nilai 72,12 yang telah diperolen BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur belum. memenuhi persyaratan minimal untuk memperoleh Predikat WBK yaitu 75. 3. Meskipun demikian upaya pembangunan zona integritas yang dilakukan oleh BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur menghasilkan beberapa kemajuan yang diwujudkan yaitu a. Pembangunan zona integritas di BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur sudah didukung tim dan pimpinan BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur juga berkomitmen dan berperan penuh sebagai role model, kemudian dibantu oleh para agen perubahan yang selalu mendorong dan memotivasi penegakan inlegritas daiam membangun Zona integritas menuju WBK dan WBBM di lingkungan BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur; Scluruh proses pelaksanaan tugas dan fungsi BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur sudah dilengkapi dengan Standard Operasional Prosedure (SOP). Penerapan SOP ini juga didukung dengan penerapan IT (e-government) pada pelayanan publik. Namun penerapan IT (e- government) masih butuh pengembangan yang akan membantu kemudahan pelaksanaan tugas dan fungsi dalam pemberian pelayanan publik c. Pengelolaan dan pengembangan pegawai BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur sudah cukup baik. Hal ini terlihat dari dengan telah disusunnya peta pengembangan kompetensi pegawai. Selain itu, pengelolaan pegawai ini didukung dengan penerapan kode etik/perilaku, serta penggunaan sistem informasi kepegawaian yang terstruktur, & d. Pengukuran kinerja organisasi yang dimiliki sudah memperlihatkan tujuan pendirian unit BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur, karena telah terdapat indikator kinerja utama yang sesuai dengan karakteristik yang dimil BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur, e. Penegakan integritas melalui pengendalian gratifikasi, penerapan SPIP, penanganan pengaduan masyarakat, penerapan whistle blowing system, penerapan manajemen risiko dan penanganan benturan kepentingan juga 2 sudah dilakukan sehingga diharapkan dapat meminimalisir terjadinya penyimpangan; 7 {. BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur telah metakukan berbagai upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan, seperti penerapan_standar pelayanan, maklumat pelayanan, sarana pelayanan yang baik dan telah melakukan survei kepuasan masyarakat. 4, Dalam rangka meraih predikat WBK, maka ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian Kepala BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur untuk penyempurnaan lebih lanjut adalah a. Menyusun rencana kerja yang didalamnya berisi target-target prioritas dalam pembangunan Zona Integritas menuju WBKMWBBM, sehingga jelas arah pembangunan Zona Integritas yang dilakukan di BPMPTSP Provinsi Surakarta, serta melakukan pemantauan dan evaluasi secara berkala yang bertujuan untuk melihat sejauh mana perkembangan pembangunan WBKWBB dan juga memberikan umpan balikimasukan bagi BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur; b, Membangun budaya integritas dalam setiap pelaksanaan tugas dan fungsi, agar terjadi perubahan mindset yang memegang teguh nilai-nilai integritas dalam setiap individu pegawai BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur. c, Membangun budaya kinerja secara menyeluruh, antara lain melalui 1) Melakukan reviu secara berkala atas pelaksanaan selurun SOP yang ada agar selalu terwujud perbaikan yang berkelanjutan dan juga perlunya membangun sistem pengukuran kinerja dan operasionalisasi manajemen SDM secara IT (e-government) untuk mempermudah pengukuran kinerja dan pengelolaan data kepegawaian BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur; 2) Melakukan monitoring dan evaluasi secara berkala terhadap pegawai yang telah mendapatkan pengembangan kompetensi, sehingga BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur dapat menilai peningkatan kinerja pegawai tersebut; 3) Menyusun ukuran kinerja individu yang merupakan cascade down dari kinerja organisasi BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur, 4) Melakukan pengukuran kinerja secara berkala kepada seluruh pegawai, memberikan supervisi dan coaching yang diperiukan agar dapat terwujud peningkatan kinerja terus menerus; 5) Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pelaksanaan kebijakan pengendalian gratifikasi, whistle blowing system, pengaduan masyarakat dan penanganan benturan kepentingan untuk mempertahankan efektifitas kebijakan tersebut, 6) Melakukan kegiatan pengendalian untuk meminimalisir risiko pada penerapan SPIP di BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur; 7) Meningkatkan kualitas layanan publik dengan cara, yaitu membuat berbagai macam inovasi pelayafan publik dan menindaklanjuti semua rekomendasimasukan dari hasil survey kepuasan masyarakat yang dilakukan. Demikian hasil evaluasi zona integritas Menuju WBK/WBBM di BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur. Kami sangat menghargai upaya Saudara beserta seluruh jajaran dalam membangun zona integritas Menuju WBKWBBM di BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur. Selanjutnya kami mengharapkan agar Saudara dapat terus mendorong pelaksanaan pembangunan Zona Integritas di BPMPTSP Provinsi Kalimantan Timur, mendorong upaya peningkatan kualitas pelayanan sehingga dapat memenuhi level kepuasan pengguna layanan yang dipersyaratkan dan mempersiapkan diri diajukan kembali untuk memperoleh predikat Wilayah Bebas dari Korupsi pada tahun berikutnya Terima kasih atas perhatian dan kerjasama Saudara. suf Ateh Tembusan: 1. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi; 2. Gubernur Kalimantan Timur.

Anda mungkin juga menyukai