Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
penulis panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
tentang “Cushing Diseas” ini yang dimaksudkan untuk memenuhi salah satu tugas inforient.
Makalah ini telah penulis susun dengan maksimal dan terselesaikannya penulisan ini
tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak dapat memperlancar dalam pembuatan makalah
ini. Untuk itu penulis menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini baik dalam dukungan moral maupun material.
Terlepas dari semua itu, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan
baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan
terbuka penulis menerima segala saran dan kritik membangun dari pembaca agar penulis
dapat memperbaiki makalah ini.
Penulis tidak dapat membalas kebaikan kalian semua, sehingga penulis berharap
semoga Allah membalas kebaikan kalian dengan balasan yang setimpal. Aamiin. Akhir kata
penulis berharap semoga makalah tentang “Cushing Disease” ini dapat memberikan manfaat,
ilmu pengetahuan, maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................................................1
1.3 Tujuan.................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2
2.1 Kondisi Cushing Disease......................................................................................................2
2.2 Penyebab Cushing Disease...................................................................................................2
2.3 Diagnosis Cushing Disease..................................................................................................3
2.4 Pengobatan Cushing Disease................................................................................................4
BAB III PENUTUP..................................................................................................................6
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................................6
3.2 Saran.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................7
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan umum dalam penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas inforient. Sedangkan tujuan khususnya, yaitu supaya kita dapat mengetahui tentang
Cushing Disease seperti kondisi, penyebab, diagnosis, dan pengobatannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Sindrom Cushing disebabkan oleh kadar hormon kortisol yang terlalu tinggi dalam
tubuh. Tingginya kadar hormon kortisol tersebut bisa disebabkan oleh faktor dari luar
(sindrom Cushing eksogen), atau faktor dari dalam (sindrom Cushing endogen).
Sindrom Cushing eksogen disebabkan oleh penggunaan obat jenis kortikosteroid,
seperti prednisone, dalam dosis tinggi dan jangka panjang. Golongan obat ini digunakan
untuk menangani berbagai kondisi seperti artritis, asma, atau lupus, serta digunakan pada
pasien pasca transplantasi organ untuk mencegah penolakan tubuh pasien terhadap organ
yang diterima.
Sedangkan sindrom Cushing endogen disebabkan oleh tingginya hormon
adrenokortikotropik (ACTH) dalam tubuh. ACTH merupakan hormon yang mengatur
pembentukan hormon kortisol dan dihasilkan oleh kelenjar hipofisis. Tingginya ACTH
mengakibatkan kelenjar adrenal menghasilkan hormon kortisol secara berlebihan. Beberapa
keadaan yang mengakibatkan tingginya ACTH adalah:
Tumor di kelenjar hipofisis atau pituitari. Kondisi ini membuat kelenjar hipofisis
menghasilkan ACTH dalam jumlah berlebih, sehingga memicu tubuh memproduksi
hormon kortisol dalam jumlah besar.
Tumor penghasil ACTH. Keadaan ini jarang terjadi, yaitu terdapat tumor di pankreas,
paru- paru, kelenjar tiroid, atau kelenjar timus yang juga menghasilkan ACTH.
Familial Cushing syndrome. Meski jarang terjadi, kelainan ini diwarisi oleh orang tua,
sehingga timbul tumor di kelenjar endokrin yang memengaruhi produksi hormon kortisol
dan menimbulkan sindrom Cushing.
Pada beberapa orang, penyebab sindrom Cushing endogen tidak disebabkan oleh
berlebihnya ACTH, tetapi terdapat gangguan di kelenjar adrenal. Kelainan kelenjar adrenal
yang paling sering terjadi dan menimbulkan sindrom Cushing adalah tumor jinak yang
dinamakan adenoma adrenal.
3
mengumpulkan urine selama 24 jam. Sedangkan, sampel air liur akan diambil pada
malam hari, di mana seharusnya kadar hormon kortisol rendah di air liur.
Pencitraan. Dokter akan menjalankan pemeriksaan CT scan atau MRI untuk melihat
adanya kemungkinan tumor pada kelenjar adrenal atau kelenjar hipofisis.
Pengukuran ACTH. Dalam tes ini, dokter akan mengambil sampel darah dari sinus
petrosus, yaitu pembuluh darah di sekitar kelenjar hipofisis. Tes ini membantu
menentukan apakah sindrom Cushing disebabkan oleh gangguan pada kelenjar hipofisis
atau bukan.
5
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyakit cushing adalah suatu kondisi dimana kelenjar hipofisis melepaskan terlalu
banyak hormon adrenokortikotropik (ACTH). Kelenjar hipofisis adalah organ sistem
endokrin. Pengobatan sindrom Cushing antara lain mengurangi penggunaan kortikosteroid,
bedah, radioterapi, dan obat-obatan. Jenis obat yang umumnya digunakan untuk mengontrol
kadar kortisol di kelenjar adrenal adalah ketoconazole, mitotane, dan metyrapone. Sedangkan
untuk penderita sindrom Cushing yang memiliki diabetes, akan menggunakan mifepristone.
Obat- obat tersebut dapat menimbulkan efek samping seperti mual, muntah, sakit kepala,
nyeri otot, serta hipertensi. Kadang juga muncul efek samping yang lebih serius seperti
gangguan fungsi hati.
Obat terbaru untuk menangani sindrom Cushing adalah pasireotide, yang berfungsi
menurunkan kadar ACTH akibat tumor di kelenjar hipofisis. Obat ini diberikan melalui
suntikan dua kali sehari, dan disarankan untuk digunakan bila bedah tidak berhasil atau tidak
bisa dilakukan. Efek samping dari obat ini adalah diare, mual, peningkatan gula darah, sakit
kepala, tubuh mudah lelah, dan sakit perut. Komplikasi Sindrom Cushing jika tidak ditangani,
bisa menyebabkan berbagai komplikasi, antara lain tekanan darah tinggi, peningkatan gula
darah, rentan terserang infeksi, rengeroposan tulang (osteoporosis), dan kehilangan massa
otot.
3.2 Saran
Adapun gaya hidup yang dapat membantu mengatasi Cushing syndrome antara lain dengan
cara:
1. Meningkatkan aktivitas sehari-hari secara perlahan untuk melindungi otot yang melemah
dari kerusakan akibat mendorong terlalu keras.
2. Memiliki pola makan sehat dengan makanan bergizi untuk membantu meningkatkan
tenaga dan memperkuat tulang.
3. Menjaga kesehatan jiwa: jaga diri tetap rileks dan hindari depresi.
4. Mencoba terapi untuk meringankan rasa sakit dan nyeri, seperti berendam air panas, pijat
dan olahraga.
6
DAFTAR PUSTAKA
Bethesda, Rockville Pike (2019, 31 July). Cushing disease. Dikutip 29 Agustus 2019 dari
MidlinePlus: https://medlineplus.gov/ency/article/000348.htm
Samiadi, Lika Aprilia (2017, Maret 17). Apa itu cushing syndrome (sindrom cushing)?.
Dikutip 29 Agustus 2019 dari HalloSehat: https://hellosehat.com/penyakit/cushing-
syndrome- sindrom-cushing/
Wijaya, dr. Indra (2018). Sindrom Cushing. Dikutip 29 Agustus 2019 dari SehatQ:
https://www.sehatq.com/penyakit/sindrom-cushing
Willy, dr. Tjin (2018, 12 Juni). Sindrom Cushing. Dikutip 29 Agustus 2019 dari Alodokter:
https://www.alodokter.com/sindrom-cushing