Anda di halaman 1dari 70
BUPATI JOMBANG PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR 24 TAHUN 2021 TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG Menimbang Mengingat BUPATI JOMBANG, :bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 4 Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, maka perlu mengatur Sistem ‘Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang dalam Peraturan Bupati; 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1950 tentang Pembentukan | Daerah-Daerah Kabupaten _ dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 1950 Nomor 41) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1965 {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1965 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 2730); 2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5494); 4. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara _ Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5587), sebagaimana telah diubah beberapa kali teralchir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679); 5. Peraturan Pemerintah nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4614); 6. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 10. 11. 12. 13. 14, 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan Tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah {Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 108, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4689); Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5887) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2019 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6402); Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 63, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6037) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2020 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil (Lembaran negara Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6477); Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322); Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja Pegawai Negeri Sipil (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 77, Tambahan Lembaran Negara Republik indonesia Nomor 6340); Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Pemerintahan Daerah; Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah; Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Deerah, dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah; 16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi, Kodefikasi, dan Nomenklatur Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah; 17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah; 18. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 8 Tahun 2021 tentang Sistem Manajemen Kinerja Pegawai Negeri Sipil; 19. Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Jombang (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 Nomor 8/D, Tambahan Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2016 ‘Nomor 8/D) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Jombang Nomor 12 Tahun 2020 (Lembaran Daerah Kabupaten Jombang Tahun 2020 Nomor i2/D); MEMUTUSKAN: a Menetapkan : PERATURAN BUPATI JOMBANG TENTANG SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG. BABI KETENTUAN UMUM. Pasal 1 Dalam Peraturan Bupati ini, yang dumaksud dengan : 1, Daerah adalah Kabupaten Jombang. 2. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Kabupaten Jombang. 3. Bupati adalah Bupati Jombang. 4, Perangkat Daerah adalah unsur pembantu Bupati dan oO DPRD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. 5. Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi pemerintah yang selanjutnya disingkat SAKIP adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengkdasifikasian, pengiktisaran dan pelaporan Kinetja pada Perangkat Daerah dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja Perangkat Daerah. 6. Kinerja adalah keluaran/hasil/dampak/manfaat dari suat Sub Kegiatan, Kegiatan, Program, Sasaran dan Tujuan yang telah atau hendak dicapai schubungan dengan penggunaan anggaran dengan kuantitas dan kualitas terukur. 7. Hasil (outcome) adalah segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran dari sub kegiatan-sub kegiatan dalam satu kegiatan. 10. 11. 12, 13. 14, 15. 16. 17. 18. 19, 20. 21. 22. 23. 4 ‘Tujuan adalah suatu kondisi yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka © waktu _perencanaan pembangunan daerah yang bersumber dari visi. Sasaran adalah rumusan secara terukur dalam rangka tercapainya tujuan rencana Pembangunan Daerah. Strategi adalah langkah-langkah yang diprioritaskan ‘untuk mencapai sasaran. Program adalah instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh __instansi pemerintah/lembaga untuk mencapai sasaran dan tujuan serta memperoleh alokasi anggaran. Kegiatan adalah aktivitas pembangunan yang harus ada untuk mencapai sasaran hasil (outcome) dari suatu program. Sub kegiatan adalah uraian aktivitas pembangunan yang harus ada untuk mencapai keluaran (output) dari suatu kegiatan dalam bentuk barang/jase. Indikator Kinerja adalah ukuran keberhasilan yang akan dicapai dari suatu Sub Kegiatan, Kegiatan, Program, atau sasaran dalam bentuk uraian keluaran (output), hasil (outcome), dampak (impact), manfaat (benefits) yang telah direncanakan. Indikator Kinerja Utama Kabupaten Jombang yang selanjutnya disingkat IKU adalah ukuran keberhasilan dalam mencapai tujuan pemerintah daerah. Indikator Kinerja Daerah adalah ukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran pemerintah daerah. Indikator Kinerja Utama Perangkat Daerah yang selanjutnya disingkat IKU PD adalah ukuran keberhasilan dalam mencapai sasaran strategis perangkat dacrah. Indikator Kinerja Program adalah ukuran atas dampak (impact) dari suatu program yang merupakan pelaksanaan tugas pokok dan fungsi suatu perangkat daerah. Indikator Kinerja kegiatan adalah ukuran atas hasil (outcome) dari suatu kegiatan yang terkait secara logis dengan indikator kinerja program. Indikator kinerja sub kegiatan adalah keluaran (output) dari uraian aktivitas dari sub kegiatan Indikator Kinerja Individu yang sclanjutnya disingkat IKI adalah ukuran keberhasiian individu dalam mencapai sasaran yang merupakan ikchtisar tugas pokok dan fungsi. Peta Proses Bisnis adalah diagram yang menggambarkan hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit organisasi untuk menghasilkan kinerja sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yang bernilai tambah bagi pemangku kepentingan. Cascading adalah proses penjabaran dan penyelarasan Sasaran Strategis, Indikator Kinerja Utama, dan/atau target indikator kinerja utama secara vertikal dari level unit/pegawai yang lebih tinggi ke level unit/pegawai yang lebih rendah, 24, 25. 26. 27. 28. 29, 30. 31 32, 33. 35. 36. 37. Akuntabilitas kinerja adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertangungjawabkan keberhasilan/kegagalan pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang telah diamanatkan para pemangku Kepentingan dalam rangka mencapai misi organisasi secara terukur dengan sasaran/target kinerja yang telah ditetapkan melahzi laporan kinerja instansi pemerintah yang disusun secara periodik. .Entitas Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah adalah Perangkat Daerah selaku kuasa pengguna anggaran yang melakuken pencatatan, pengolahan dan pelaporan data kinerja. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD adalah dokumen perencanaan Daerah untuk periode 5 (lima) tahun. Rencana Strategis Perangkat Daerah adalah dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun, Rencana Kinerja Tahunan yang selanjutnya disingkat RKT adalah dokumen perencanaan kinerja untuk periode 1 (satu) tahun. Laporan Kinerja adalah ikhtisar yang menjelasken secara ringkas dan lengkap tentang capaian kinerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang disusun berdasarkan rencana kerja yang ditetapkan dalam rangka pelaksanaan anggaran pendapatan dan belanja daerah. Perjanjian kinerja adalah lembar/dokumen yang berisikan penugasan dari pimpinan instansi yang lebih tinggi kepada pimpinan instansi yang lebih rendah untuk melaksanakan program/kegiatan yang disertai dengan indikator kinerja. .Pengukuran kinerja adalah kegiatan manajemen khususnya membandingkan tingkat kinerja yang dicapai dengan standar, rencana atau target dengan menggunakan indikator kinerja yang ditetapkan. Capaian kinerja adalah persentase perbandingan antara realisasi kinerja dengan target kinerja yang telah ditetapkan. Evaluasi adalah bagian dari kegiatan perencanaan pembangunan untuk menilai capaian kinerja kegiatan, program dan sasaran. .Rencana kerja anggaran yang selanjutnya disingkat RKA adalah dokumen perencanaan dan penganggaran yang berisi program, kegiatan dan sub kegiatan perangkat daerah yang merupaken penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah Daerah dan Rencana Kerja Perangkat Daerah yang bersangkutan dalam satu tahun anggaran serta anggaran yang diperlukan untuk melaksanakannya. Dokumen Pelaksanaan Anggaran yang selanjutnya disingkat DPA adalah dokumen yang memuat pendapatan, belanja dan pembiayaan yang digunakan sebagai dasar pelaksanaan anggaran oleh Pengguna Anggaran. Pengguna Anggaran adalah pejabat pemegang kewenangan pengguna anggaran Perangkat Daerah. Aparat Pengawas Intern Pemerintah yang selanjutnya disingkat APIP adalah Inspektorat kabupaten Jombang. BAB II MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN Pasal 2 Maksud ditetapkannya Peraturan Bupati ini, untuk : a, memberikan panduan dalam memahami penyelenggaraan SAKIP baik Pemerintah Kabupaten maupun Perangkat Daerah; b. memberikan panduan dalam menyusun dan menetapkan dokumen SAKIP; cc. menetapkan langkah-langkah kerja yang harus ditempuh dalam penerapan SAKI d. memberikan panduan dalam penyusunan Laporan Kinerja sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pasal 3 Tujuan ditetapkannya Peraturan Bupati ini adalah mendorong terciptanya Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai salah satu prasyarat untuk mewujudkan pemerintahan yang aik (good governance) dan pemerintahan yang bersih (clean government). Pasal 4 Sasaran dari penyelenggaraan SAKIP adalah: a. terwujudnya pemerintahan yang akuntabel dan berorientasi hasil; b. terwujudnya pemerintahan yang efektif dan efisien; c. terwujudnya transparansi pemerintahan; d. terwujudnya pelayanan publik yang prima. BAB II PENYELENGGARAAN SAKIP Bagian Kesatu Umum Pasal 5 (1) Penyelenggaraan SAKIP pada Pemerintah Daerah dilaksanakan oleh Entitas Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Daerah. (2) Penyelenggaraan SAKIP pada Perangkat Daerah dilaksanakan oleh Entitas Akuntabilitas Kinerja Perangkat Daerah. (3) Entitas Aluntabilitas Kinerja_Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan dengan membentuk Tim Penerapan SAKIP Pemerintah Daerah yang ditetapkan dalam Keputusan Bupati. (4) Entitas Akuntabilitas Kinerja_ Perangkat — Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan dengan membentuk Tim Penerapan SAKIP Perangkat Daerah yang ditetapkan dalam Keputusan Kepala Perangkat Daerah. (6) Bupati melalui Tim Penerapan SAKIP Kabupaten wajib memuat dan/atau mengunggah penyelenggaraan SAKIP Pemerintah Daerah di Website resmi Pemerintah Daerah sesuai dengan tugas pokok dan fungsi masing-masing. (©) Penyelenggaraan SAKIP Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) meliputi : a, Rencana Strategis; b, Perjanjian Kinerja; c. Pengukuran Kinerja; d. Pengelolaan Data Kinerja; c. Pelaporan Kinerja; £. Reviu dan evaluasi Kinerja. (7) Perangkat Daerah wajib memuat dan/atau mengunggah penyelenggaraan SAKIP Perangkat Daerah di Website resmi Pemerintah Daerah. Bagian Kedua Rencana Strategis Pasal 6 (1) Perangkat Daerah menyusun Rencana Strategis sebagai dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan dengan berdasarkan pada RPJMD. (2) Dokumen perencanaan Perangkat Daerah untuk periode 5 (ima) tahunan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai acuan penyusunan dokumen tahunan dan dilakukan reviu secara berkala oleh Tim SAKIP Perangkat Daerah yang dituangkan dalam Berita Acara reviu, (8) Perangkat Daerah menyusun RKT dan Rencana Kerja sebagai dokumen perencanaan —kinerja_— untuk dilaksanakan dalam periode 1 (satu) tahun. (4) RKT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dimanfaatkan dalam penyusunan anggaran. (5) Perangkat Daerah menyusun rencana Aksi sebagai dokumen pendukung perencanaan kinerja_ untuk dilaksanakan dalam periode 1 (satu) tahun. (6) Rencana aksi atas kinerja sebagaimana ayat (5) dimonitor dan di evaluasi pencapaiannya secara berkala (minimal setiap 3 (tiga) bulan yang dituangkan dalam laporan monitoring rencana aksi. (7) Perangkat Daerah menyusun dan menetapkan IKU dan IKI sebagai dokumen perencanaan kinerja._— untuk dilaksanakan dalam periode 1 (satu) tahun. (8) IKU dan IKI sebageimana pada ayat (7) dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran serta dimanfaatkan untuk penilaian kinerja. (9) IKU dan IKI sebagaimana pada ayat (7) direviu secara berkala oleh Tim SAKIP Perangkat Daerah yang dituangkan pada Berita Acara Reviu. (10) Perangkat Daerah menyusun Cascading Kinerja setiap tahun mengacu pada Rencana Strategis, untuk seluruh Jevel pegawai dari level pegawai yang lebih tinggi ke level pegawai yang lebih rendah, yaitu Pimpinan Perangkat Daerah sampai dengan staf/pelaksana. Pasal 7 Penyusunan RKT, Rencana Kerja, Rencana Aksi, IKU dan IKI sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupat Pasal 8 RPJMD dan RENSTRA sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) menjadi landasan penyelenggaraan SAKIP Kabupaten dan SAKIP Perangkat Daerah. Pasal 9 Perangkat Daerah menyusun dan menetapkan Peta Proses Bisnis yang merupakan acuan Perangkat Daerah untuk menggambarkan hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit untuk menghasilkan kinerja yang sesuai dengan tujuan pendirian organisasi agar menghasilkan keluaran yang bernilai tambah. Bagian Ketiga Perjanjian Kinerja Pasal 10 (1) Perangkat Daerah menyusun Perjanjian Kinerja dengan memperhatikan Dokumen Pelaksanaan Anggaran dan Rencana Kerja Tahunan. (2) Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun oleh Pimpinan Perangkat Daerah sampai dengan Staf/Pelaksana. (8) Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disusun dengan mencantumkan Indikator Kinerja dan ‘Target Kinerja. (4) Indikator Kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (3) harus memenuhi kriteria sebagai berikut : a, spesifik (spesifid; b. dapat terukur (measureable); c. dapat dicapai (attainable); d. relevan (relevant); e. berjangka waktu tertentu (time bound); dan f. dapat dipantau atau dikumpulkan (trackable). Pasal 11 Perjanjian Kinerja scbagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) dapat direvisi atau disesuaikan dalam hal terjadi kondisi sebagai berikut: a, terjadi pergantian atau mutasi pejabat; b. perubahan dalam strategi yang mempengaruhi pencapaian tujuan dan sasaran (perubahan program, kegiatan dan alokasi anggaran); c. perubahan prioritas atau asumsi yang berkiblat secara signifikan dalam proses pencapaian tujuan dan sasaran. Q (2) 8) (4) 6) (1) (2) (3) Pasal 12 Untuk mewujudkan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1), Perangkat Daerah menyusun lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dengan menggunakan sasaran strategis dan indikator kinerja utama dan/atau sasaran dan indikator kinerja program dan/atau sasaran dan indikator kinerja kegiatan. Lembar/dokumen Perjanjian kinerja perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disepakati oleh Pimpinan perangkat daerah bersama Bupati. Pemerintaha Daerah mengikhtisarkan Perjanjian Kinerja tingkat Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dalam bentuk lembar/dokumen Perjanjian Kinerja tingkat Pemerintah Daerah. Lembar/dokumen disusun dan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sedangkan Perjanjian Kinerja Perubahan disusun dan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. Perjanjian Kinerja disusun dan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan ‘setelah penetapan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, sedangkan Perjanjian Kinerja Perubahan disusun dan disampaikan paling lambat 1 (satu) bulan setelah penetapan Perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah, Pasal 13 Pimpinan Perangkat Daerah bertanggungjawab atas pelaksanaan dan pencapaian kinerja sesuai dengan lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dan anggaran yang telah ‘dialokesikan untuk masing-masing Perangkat Daerah. Pejabat struktural dan staf/pelaksana Perangkat Daerah kepada Pejabat Penilai/Atasan langsung atas pelaksanaan dan pencapaian kinerja sesuai dengan lembar/dokumen perjanjian kinerja dan anggaran yang telah dialokasikan untuk pelaksanaan program dan Kegiatan dalam rangka pencapaian sasaran rencana Strategis Perangkat Daerah. Target. kinerja yang diperjanjikan dalam dokumen perjanjian kinerja dilakukan monitoring secara berkala (minimal setiap 3 bulan). Pasal 14 Penyusunan Perjanjian Kinerja sebagaimana dimaksud dalam pasal 10 ayat (1), sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. 10 Bagian Keempat Pengukuran Kinerja Pasal 15 (1) Setiap Perangkat Daerah wajib melakukan pengukuran kinerja. (2) Pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan menggunakan IKU dan IKI yang telah ditetapkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja. Pasal 16 (1) Pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 ayat (1) dilakukan dengan cara: a, membandingkan realisasi dengan target kinerja sasaran strategis yang dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangka pelaksanaan APBD tahun berjalan; b, membandingkan realisasi dengan target kinerja program dan/atau kegiatan yang dicantumkan dalam lembar/dokumen Perjanjian Kinerja dalam rangke pelaksanaan APBD tahun berjalan; c, membandingkan realisasi kinerja sasaran_ strategis, realisasi kinerja program dan realisasi kinerja kegiatan dengan target kinerja 5 (lima) tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis Perangkat Daerah. (2) Pengukuran kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a, Pengukuran kinerja interim dilakukan setiap triwulan; b. Pengukuran kinerja tahunan. (3) Pengukuran kinerja sebagaimana tercantum dalam Lampiran merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Bagian Kelima Pengelolaan Data Kinerja Pasal 17 (1) Setiap Perangkat Daerah wajib melakukan pengelolaan data kinerja. (2) Pengelolaan data kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dengan cara mencatat, mengolah dan melaporkan data kinerja. (3) Pengelolaan data kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mempertimbangkan kebutuhan informasi pada setiap tingkatan organisasi, kebutuhan mangjerial, data/laporan kKeuangan yang dihasilken dari sistem akuntansi dan statistik pemerintah. (4) Pengelolaan data kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mencakup: a. penetapan data dasar (baseline data); b.penyediaan instrumen perolehan data _berupa pencatatan dan registrasi; c. penatausahaan dan penyimpanan data; d. pengkompilasian dan perangkuman. ul Bagian Keenam Pelaporan Kinerja Pasal 18 (1) Setiap Perangkat Daerah wajib menyusun dan menyajikan Laporan Kinerja atas prestasi kerja yang dicapai berdasarkan penggunaan anggaran yang telah dialokasikan. (2) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari: a. laporan kinerja interim; b. laporan kinerja tahunan. (3) Informasi yang disajikan dalam Laporan Kinerja digunakan “untuk memperbaiki perencanaan dan memperbaiki pelaksanaan program dan kegiatan organisasi guna peningkatan kinerja. (4) Sistematika Laporan Kinerja Instansi Pemerintah sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini. Pasal 19 (1) Laporan kinerja interim sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf a adalah Laporan Kinerja tribulanan yang penyajiannya dalam bentuk Evaluasi Internal. (2) Laporan kinerja tribulanan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan kepada Sekretaris Daerah melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya. (3) Penyampaian laporan kinerja tribulanan sebagaimana tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Bupati ini, Pasal 20 (1) Laporan kinerja tahunan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b disampaikan oleh Pimpinan Perangkat Daerah. (2) Laporan kinerja tahunan Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disampaikan oleh pimpinan Perangkat Daerah kepada Bupati melalui Bagian Organisasi Sekretariat Daerah Kabupaten Jombang. (8) Laporan kinerja tahunan Perangkat daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) disampaikan paling lambat 2 (dua) bulan setelah tahun anggaran berakhir. Pasal 21 Berdasarkan laporan kinerja tahunan Perangkat Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) huruf b, Bupati melalui Sekretaris Daerah menyusun laporan kinerja tahunan Pemerintah Daerah dan menyampaikannya kepada Gubernur, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan perencanaan Pembangunan Nasional, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Menteri Dalam Negeri paling lambat 3 (tiga) bulan setelah tahun anggaran berakchir. 12 Pasal 22 (1) Laporan kinerja tahunan sebagaimana dimaksud dalam pasal 18 ayat (2) huruf b, berisikan ringkasan tentang keluaran dari kegiatan dan hasil yang dicapai dari program sebagaimana ditetapkan “dalam Dokumen Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Perjanjian kinerja. (2) Ringkasan tentang keluaran dari kegiatan dan hasil yang dicapai program sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) paling sedikit menyajikan informasi tentang: a. pencapaian tujuan dan sasaran Perangkat Daerah; b, realisasi pencapaian target kinerja Perangkat Daerah; c, penjelasan yang memadai atas pencapaian kinerja; dan d. pembandingan capaian kinerja kegiatan dan program sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja 5 (ima) tahunan yang direncanakan dalam Rencana Strategis Perangkat daerah. (3) Sekretaris Daerah —_bertanggungjawab _terhadap penyusunan Laporan Kinerja Tahunan Pemerintah Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 20. Bagian Keenam Reviu dan Evaluasi Kinerja Pasal 23 (1) APIP melakukan reviu atas Laporan Kinerja dalam rangka meyakinkan keandalan informasi yang disajikan sebelum disampaikan kepada Bupati sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19. (2) Hasil reviu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dituangkan dalam pernyataan telah direviu dan ditandatangani oleh Inspektur. Pasal 24 (1) APIP. melakukan evaluasi atas Implementasi SAKIP dan/atau evaluasi kinerja Perangkat Daerah sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kewenangannya. (2) Laporan Evaluasi atas Implementasi SAKIP sebagimana dimaksud dalam ayat (1) disampaikan oleh APIP kepada Bupati. (@) Bupati menyampaikan laporan evaluasi ates implementasi SAKIP sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. Pasal 25 Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara reviu atas laporan kinerja dan evaluasi kinerja sebagaimana dimaksud dalam Pasai 23 dan Pasal 24 berpedoman pada ketentuan peraturan perundang-undangan. 13 BABV KETENTUAN PENUTUP Pasal 26 Dengan berlakunya Peraturan Bupati ini, maka Peraturan Bupati Jombang Nomor 22 Tahun 2019 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang, dicabut dan dinyatakan tidak berlaku. Pasal 27 Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada __ tanggal diundangkan. Agar —_setiap orang —_mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan penempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Jombang. Ditetapkan di Jombang Pada tanggal 21 Juni BUPATI JOMBANG, Sel td MUNDJIDAH WAHAB Diundangkan di Jombang Pada tanggal 21 Juni 2021 SEKRETAR]S DAERAH KABUPATEN\JOMBANG, }UPATEN JOMBANG TAHUN 2021 NOMOR 24 /E LAMPIRAN : PERATURAN BUPATI JOMBANG NOMOR : 24 TAHUN 2021 TANGGAI 21 Juni 2024 FORM PERJANJIAN KINERJA A, Form Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Kabupaten PERJANJIAN KINERJA TAHUN ... KABUPATEN JOMBANG Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Jombang, ... BUPATI JOMBANG B, Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Kabupaten PERJANJIAN KINERJA TAHUN .. KABUPATEN JOMBANG NO | SASARAN STRATEGIS | INDIKATOR KINERJA TARGET @) (2) (3) 4) Jombang, . 0 BUPATI JOMBANG PROGRAM DAN ANGGARAN PEMERINTAH KABUPATEN JOMBANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (APBD) TAHUN ANGGARAN ........css0000 NO) PROGRAM ANGGARAN q@) 2) (3) T. ]DINAS/BADAN ........ a) PROGRAM 2 PROGRAM 2. | DINAS/BADAN 7 Ty PROGRAM .. 2 PROGRAM ... Jombang, . BUPATI JOMBANG ©. Form Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Perangkat Daerah PERJANJIAN KINERJA TAHUN ........02 (NAMA PD) KABUPATEN JOMBANG Dalam rangka © mewujudkan © manajemen _—pemerintahan_—_yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Selanjutnya disebut pihak pertama Nama Jabatan Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut pihak kedua Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasijan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jombang, Pihak Kedua Pihak Pertama D. Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Perangkat Daerah PERJANJIAN KINERJA TAHUN ... (NAMA PD) KABUPATEN JOMBANG NO | SASARAN STRATEGIS | INDIKATOR KINERJA TARGET a 2) a a Be INDIKATOR| TARGET | TARGET No. Teeanaie PROGRAM TRIWULAN | ANGGARAN oO. PROGRAM | TAHUNAN | I | I | M| IV (2) @) (3) (4) 65) (6) | (7) | (8) | (9) (10) Le 2. Pihak Kedua oO Catatan : - Target Kinerja Triwulan pada kolom 6 - 9 merupakan target triwulan yang didasarkan pada proses aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan rencana operasional pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang ditargetkan dan disampaikan dalam bentuk persentase. E, Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Perangkat Daerah Khusus Sekretaris Daerah dan Direktur RSUD Jombang PERJANJIAN KINERJA TAHUN .. (NAMA PD) KABUPATEN JOMBANG SASARAN | INDIKATOR | TARGET | TARGET TRIBULAN NO ANGGARAN STRATEGIS | KINERJA |TAHUNAN| I | Hf | MI | IV (yy (2) (3) (4) (5) |_ (6) | (9 | (8) (9) Jombang, Pihak Kedua Pihak Pertama , Catatan: - Target Kinerja Triwulan pada kolom 5 - 8 merupakan target triwulan yang didasarkan pada proses aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan rencana operasional pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang ditargetkan dan disampaikan dalam bentuk persentase. F. Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Perangkat Daerah Khusus Asisten Sekretaris Daerah dan Wakil Direktur RSUD Jombang PERJANJIAN KINERJA TAHUN (NAMA PD) KABUPATEN JOMBANG no| S4SARAN | INDIKATOR [TARGET | TARGET TRIBULAN | ANGGARAN PROGRAM | KINERJA | TAHUNAN| I | Hf | Hil | IV | PROGRAM (i) (2) (3) (4) (5) | 6) | (7) | (8) tatatan : - Target Kinerja Triwulan pada kolom 5 — 8 merupakan target triwulan yang didasarkan pada proses aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan rencana operasional pelaksanaan program, kegiatan dan sub kegiatan yang ditargetkan dan disampaikan dalam bentuk persentase. a Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Perangkat Daerah Khusus Badan Penanggulangan Bencana Daerah PERJANJIAN KINERJA TAHUN (NAMA PD) KABUPATEN JOMBANG NO | SASARAN STRATEGIS | INDIKATOR KINERJA TARGET @ (2) (3) (4) INDIKATOR| TARGET | TARGET ARAN SASARAN Reap sa | aace NO. | pRoG! PROGRAM PROGRAM | TAHUNAN| 7 | 1 | u1| 1v| PROGRAM en a 8 a) () [(6)| t7| (| (9)| 4) 1. 2. INDIKATOR| TARGET | TARGET SASARAN eeeET, | ANGGARAW No. | ceeratan | KEGIATAN 'RIWU KEGIATAN | TAHUNAN | J | |u| 1v| KEGIATAN (cl @) (3) 4) @) (9) | (| 8)| (9) (10) Pihak Kedua Jombang, ‘ Pihak Pertama H. Form Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Kepala Bagian/Bidang/ Sekretaris atau Setara Eselon I PERJANJIAN KINERJA TAHUN .. NAMA KEPALA BAGIAN/BIDANG/SEKRETARIS ATAU SETARA ESELON III PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini Nama Jabatan Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama Jabatan: Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jombang, Pihak Kedua Pihak Pertama Pangkat NIP. I. Form Lampiran Perjanjian Kinerja Kepala Bagian/Bidang/ Sekretaris atau Setara Eselon II PERJANJIAN KINERJA TAHUN ... a KEPALA BAGIAN/BIDANG/SEKRETARIS. ATAU SETARA ESELON III PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG INDIKATOR | TARGET ‘TARGET Aerie ANGGARAN No. KEGIATAN TRIWULAN KEGIATAN KEGIATAN |TAHUNAN| J | 1 | mr| 1v | KEGIATAN @) 2) 3) 4) (3) (| (| (84 (9) (10) Jombang, Pihak Kedua Pihak Pertama Pangkat Pangkat NIP Catatan : - Target Kinerja Triwulan pada kolom 6-9 merupakan target triwulan yang didasarkan pada proses aktivitas yang dilaksanakan berdasarkan rencana operasional pelaksanaan kegiatan dan sub kegiatan yang ditargetkan dan disampaikan dalam bentuk persentase. 10 J. Form Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Sub Bagian/Sub Bidang/Seksi Atau Setara Eselon IV PERJANJIAN KINERJA TAHUN NAMA SUB BAGIAN/SUB BIDANG/SEKSI ATAU SETARA ESELON IV PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini : Nama Jabatan Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama Jabatan Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut Pihal Kedua. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami. Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. a K. Form Perjanjian Kinerja Tingkat Sub Bagian/Sub Bidang/Seksi atau Setara Eselon IV PERJANJIAN KINERJA TAHUN .. NAMA SUB BAGIAN/SUB BIDANG/ SEKSI ATAU SETARA ESELON IV PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG INDIKATOR | TARGET TARGET SASARAN SUB TRIWULAN No. SUBKEGIATAN | KEGIATAN SUB anunan | 1 | | m| av frabaten KEGIATAN @ @ 8 (C7 &) (| | (9) (10) i. Sombangy.sosessseer Pihak Kedua Pihak Pertama Catatan : - Target Kinerja ‘Triwulan pada kolom 6-9 merupakan target triwulan yang didasarkan pada proses aktivitas yang dilaksanakan berdaserkan rencana operasional pelaksanaan sub kegiatan yang ditargetkan dan disampaikan dalam bentuk persentase, 12 L. Form Pernyataan Perjanjian Kinerja Tingkat Jabatan Fungsional Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN .. 7 NAMA JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan, dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah ini: Nama Jabatan Selanjutnya disebut Pihak Pertama. Nama Jabatan Selaku atasan pihak pertama, selanjutnya disebut Pihak Kedua. Pihak pertama berjanji akan mewujudkan target kinerja yang seharusnya sesuai lampiran perjanjian ini, dalam rangka mencapai target kinerja jangka menengah seperti yang telah ditetapkan dalam dokumen perencanaan. Keberhasilan dan kegagalan pencapaian target kinerja tersebut menjadi tanggung jawab kami Pihak kedua akan melakukan supervisi yang diperlukan serta akan melakukan evaluasi terhadap capaian kinerja dari perjanjian ini dan mengambil tindakan yang diperlukan dalam rangka pemberian penghargaan dan sanksi. Jombang, Pihak Kedua Pihak Pertama 2B M. Form Lampiran Perjanjian Kinerja Tingkat Jabatan Fungsional Umum PERJANJIAN KINERJA TAHUN ........++ NAMA JABATAN FUNGSIONAL UMUM PADA (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG No. INDIKATOR, TARGET TARGET TAHUNAN | I | @ 2) (3) (4) ()\ (6) 14 Pihak Pertama FORM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) (KOP OPD} DI LINGKUNGAN Menimbang Mengingat Menetapkan KESATU KEDUA KETIGA KEPUTUSAN KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/... +f 20.000 TENTANG INDIKATOR KINERJA UTAMA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG, a, bahwa dalam rangka pengukuran kinerja, peningkatan kinerja dan meningkatkan akuntabilitas kinerja pada ssv.(Nama OPD) Kabupaten Jombang, perlu menetapkan ukuran keberhasilan dalam pencapaian tujuan dan sasaran strategis; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Indikator Kinerja Utama di Lingkungan .......(Vama OPD) Kabupaten Jombang dalam Keputusan Kepala ......(Nama OPD) Kabupaten Jombang; eae dst ..... (menyesuaikan) MEMUTUSKAN: ...(Nama OPD} Indikator Kinerja Utama di Lingkungan .. Kabupaten Jombang. Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud Diktum KBSATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Keputusan ini. Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud Diktum KESATU bertujuan untuk: a.memperolch informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara baik; b, memperoleh ukuran keberhasilan dari pencapaian tujuan dan sasaran strategis organisasi yang dipergunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan alcuntabilitas kinerja; 15 KEEMPAT KELIMA Indikator Kinerja Utama sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU digunakan untuk: perencanaan jangka menengah; perencanaan tahunan; menyusun dokumen Perjanjian Kinerja; pelaporan Akuntabilitas Kinerja; evaluasi Pencapaian kinerja; pemantauan dan pengendelian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan. Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jombang Pada tanggal KEPALA .......(Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG Po pop Pangkat NIP 16 Suequiof uozednqey {ado eurey) eredoy, avMve NVONOQLIHONGd ‘VINVIN VCSaNDT DNNDDNVNGd Seer saWny/IsvINWIOs AOLVMIGNI VWVLA VPaaNDL ON NVAWOP NALVdN avy (ado VAWN) NVONOWONIT Id (out) VINVLO VPdaNIH MOLVHIGNI + IVDONVL + MOWON (dao ewen)-* yIvVda NVSO.LAdEH ‘NVA Cc Cc Bury yoyod sesny, * enfin, IST IStA, jsuesuy dadt ud FORM PENETAPAN INDIKATOR KINERJA INDIVIDU (IKI) (KOP OPD) rE KEPUTUSAN KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/... /20.... ‘TENTANG INDIKATOR KINERJA INDIVIDU DI LINGKUNGAN .........(Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pengukuran kinerja, peningkatan kinerja. dan meningkatkan akuntabilitas kinerja di ss.(Nama OPD) Kabupaten Jombang, perlu menetapkan ukuran keberhasilan dalam pencapaian sasaran kinerja; b. bahwa untuk melaksanakan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan Indikator Kinerja Individu di Lingkungan ........(Nama OPD) Kabupaten Jombang dalam Keputusan Kepala ........(Nama OPD} Kabupaten Jombang; Mengingat a 2. 3. 4, 5. 6. (menyesuaikan) MEMUTUSKAN: Menetapkan KESATU Indikator Kinerja Individu di Lingkungan ........(Nama OPD) Kabupaten Jombang. KEDUA : Indikator Kinerja Individu sebagaimana dimaksud Diltum KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini KETIGA : Indikator Kinerja Individu sebagaimana dimaksud Diktum KESATU bertujuen untuk: a. memperoleh informasi kinerja yang penting dan diperlukan dalam menyelenggarakan manajemen kinerja secara bail; b, memperoleh ukuran keberhasilan dari _pencapaian sasaran yang dipergunakan untuk perbaikan kinerja dan peningkatan akuntabilitas kinerja. KEEMPAT : Indikator Kinerja Individu sebagaimana dimaksud Diktum KBSATU digunakan untuk: perencanaan jangka menengah; perencanaan tahunan; menyusun dokumen Perjanjian Kinerja; pelaporan Akuntabilitas Kinerja; Ro gP 18 KELIMA e. _ evaluasi Pencapaian kinerja; f. pemantauan dan pengendalian kinerja pelaksanaan program dan kegiatan. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. 19 Ditetapkan di Jombang Pada tanggal KEPALA .......(Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG Pangkat NIP IN yeysued Buavquof uozednqey (aao vuren) eredoy, aVAVe Vivd Naas NVONDLIHONGA sowod/IsvInwaOd VeuaNId AOLVHIGNI VeuaNDt ON PNODDNVNGd SNVENOP NALVdNgVH (4do VAIWN) NVONOWONTT IG (ou) AGIAIGNI VraaNrd MOLVHIGNI PIVDDNVL ? YOWON (ado vuren)-" yIvVda NVSALNAdEM :‘NVAIEAVT isu yoyog sesn, uen{ny, ISIN ISIA ysueysuy dad yu FORM KERTAS KERJA PENETAPAN TARGET (KOP OPD) —— BERITA ACARA PENETAPAN TARGET KINERJA TAHUN: (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG Pada hari ini ‘Tanggal Bulan ., kami Tim Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Nama PD) Kabupaten Jombang, yang dibentuk berdasarkan Surat Nomor: Tanggal .. telah melaksanakan pembahasan dan penetapan target Sasaran Strategis, Program, Kegiatan dan Sub Kegiatan pada Rencana Kerja (Nama PD) Tahun .. 1. Pada tahun ......, terdapat : (umlah) Indikator Kinerja Utama (IKU) dari .... (jumlah) Sasaran Strategis ...... (Nama PD) Kabupaten Jombang; (jumlah) Indikator program dari ..... (jumlah) Sasaran Program; (jumlah) Indikator kegiatan dari ..... (umlah) sasaran Kegiatan; jumlah) Indikator Sub Kegiatan dari .... (jumlah) Sub Kegiatan. Keputusan. .. dengan rincian hasil sebagai berilut : 2. Dalam rangka penyusunan Indikator Kinerja Utama, Indikator Kinerja Indi Perjanjian Kinerja, maka perlu dilakukan perhitungan target pada seluruh indikator kinerja sebagaimana terlampir. Dimana penetapan target idu, Rencana Kerja Tahunan yang selanjutnya diperjanjikan dalam didasarkan pada capaian tahun sebelumnya. Ditetapkan di Jombang Pada tanggal KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG Pangkat NIP 2 IN jeqsued NVaWOr NALVaNavH (aao vwen) vIvVdaH ‘duequior asp et| | | UL 1 L : . » weqersoy, uezesox weyEsoH baee : Bee a qng weresug/ * ang , ye ang eareyy/ wexeses/ a yea fy oe aioe uezeroy fo gee BUEN! | peyeidoy _ wedejomed | aa . vfroury, wereses/. vfroupy” | weyedoy ‘ eseq unyqey) onqeL s0;0q;PUT euen/ wexZorg mmqeL | UAYEL | osesipuy| euEN/ uereses/| > saerstou aaache urexdord pesca WE i Y) arwierg | UEBond | ON : wen | eons | ' . ) eorex, hirsedate L o___Presrer [isestteon i ereses |! [isesteow | yoirer : auresug : U = NOHWL VCAaM VNVONTE , T- U NOHVd dIcHT Teer NOHVL ONVAWOC NGLVanava (da VINVN) VCRENIH LADAVL NvdVINGE TaOaVE NvaVLaNad NVaIGAVT Suequior uoyedngey, {ado muy) vpedoy eerie ae : ar | ot | it {1 NVLVIOTH mior{6|e|2}o}s)+leje)1t| sav |. iwmennc |gouve | 208 ave on vNVONSRE LADY MOLVHIGNI (NvIng) NVVNVSHV Tad TYMaVr NVLVIOaM 80S At {mr | |r FNabanans waren meume | weyeSoy | reyE1Ioq womans | greg poate cea on | wemqag | wennyey,| vfroury | wezeseg ye8rey, | szoyeqypur| waren |on|308reL, _| Peel youre y, jerey, | r070sTPTI, weqEHOH wRELORg spayENS wereses DNVAaWOr NALVanavH (ado Foren) piel ‘NOHV.L VPYGNDA NVIvVdVONGd ISHV WNVONTY Isuv VNVONGA Waod A [ora ly ator ar LOPNvt ISVOTVAa NVa NVNOHVL NVLVIODH NVLVIOGX Swan, | 2aeevt | “Skprouon |—S@aneTaC | yeysyrver |—MVaoenEL | NVNOHW. | woivmam | Nvavsvs | ON NVLVLVO ‘MIVGNIL "ISVH NVLVLVO ISVSITVaa LaADaVL Lapavl RVIVIOGH ISVOTVAT NVa SNRIOLINOW NVLVIOGH ATNOW WRIOd *O Apa ar a LOLNvT ISVOTVAG NVG NVNOQHVL Wvuaoodd wvapoud MVGNLL sorsv1 | “pxmiounom |—BVESRE | isvsrivaa avingrat | NwNoHvL | yorynam | xvavsvs | OY Fw ene |_ISWSrIVaRt TaDUVL SEDRVL Wvad0Ud ISVNTVAT NVd ONRIOLINON WVuDOUd AANOW WOM “ AY| oO | | T Atm {alt LOAPNvT IsvVOTWAG Nv@ NVNOHVL VAVLO V°XaNTy) slpalvals vant, =| 222NVT | “onrronmnom | NVIOEREL | ieysrrvmy | NVIOSREL | RVNOGVE | XOLVHIGNI NVAVSVS ne GWONTL | vant, | go yavavo JSWSKIvaR IIOUVL | LaDAVI. SIODIVALS NVAVSVS ISVNIVAT NVd ONRIOLINOW SIDULVALS NVAVSVS AANOW WHOA ‘V ISuV VNVONGS AGNOW WaOs St aint yoysued Suequop woyedngey {ado vurmy) epedoy, ‘Guequop anfaer I] = ef | sow w vier | om me | Sah | te feel ae |orfelelal > [ete © fefele lo lor]« fefefefele|elefs) oy [PELE || wmen [MEET [' smu) “eet | ees Jon mL] mp | on re80 pr] we | Ses | “ae mm fom | a wong | ysomvor | rue | _soane area Goce a TORTIE RAT RVIVIDGE ISHV NVO NVLVIOdH ANS ATNOW Wao ‘a Suvquior ueyednqey {ado mummy) eredoy ‘Saequioe 7p ct urewsord wliouny, sve Buek sevanay werern | 11 “== 7 UrBABOIg JOVEHPUL T sia Tureioig weieseS zr[itjor;é{[s{[zi[ol[slvleteltr ‘AI m 1 T NVA NVINSRiL NVINGTAL Nvinsrit | NvIngRis | Logod | LASavL nvivao on (nvi1ng) NVYNVSHV1ad TYMave SNVaWOr NaLVdNaVvH (dd eureN) ene ‘NOHVL VCUANIA NVIVEVONGd TYNOISVAadO VPNAH VNVONTY HVaGVG LVHONVUGd VIVdEM THATT TYNOISVAAdO VPI VNVONS “V 7WNOISVaado Waa VNVONGA Waod a sosssssesseseeeeee ry yoysued oNvalior NaLvanava ONVEWOL NaLvanavH seeeenncene ueseg /Suepra wpedoy dao vyedoy ‘Suequop asp TaTwIsoH BOUT TUpTeiay verses ztjiforfe|s[zijol[s{[rile| }eitr ‘AL m : ee T NVNOHWL VIVE Nvinarit | Nvinaril NVINSRiL | Lodoa | LaDUVL ay on THVang) NVVEVEHV Tad TAGE ONVEWOP NALVANGVH (IT vofesg weyeqer eUTEN) NQHVL VAAN NVIVAVONGd TYNOISVaddO VATA VNVONTA (oNVald/NVIOVE VIVdTx/STAVLAAMAS) Il NOTASA TVNOISVAAdO VATA VNVONTS *& onvawor NaLvdndva NVaNOr NALVdnNava pei were qng/Sueptd qs epedoyt ueieg /Baupra vpedoyt ‘Suequor 38P ueyeIsoy qng elLoury soyexIpU] Sunginpuow Suv seyanAy eres | TT TUaTeiON ng JOT PUT T WeTELOY qng UeIEseS wjtmjorle|silzio|slvleleitr Ar ir bi 1 NVNOHVL nVIVEN Nvingrit | Nvinari, | NVInariL | NVINgW | Losod| LaDuvL - (Nvine) NVVNVsuV Tad Tvmave PNVEWOL NALVANEVH (AI BOTosa UEyEqer vUTEN) ace NOVI VPUANIM NVIVAVONGd TYNOISVAddO VPATH VNVONTE {ISHas/DNVGId {NS/NVIOVE ENS VIVATH) AI NOTSSA TWNOISVAAdO VFA VNVONTA ‘O Cc Cc NVaWOr NaLvanava seseteeneeessnee —v Suepra ang epedoy ‘Suequior asp. et Say soyexIpuy Sunsqnpuow Suek 1 BURBSHB}od 1p puesfejed Uereoy wereses zetlitfor{ée|sl[zifotsitrieleitr ‘Ar mm bi T NVNOHVL aviv nvinerit | nwingre | Nvinara, | NwinaRit | Lodo | LapavL “ (iving) NVVNVSHV Tad Tymave NVAWOF NALVANavH (ewesqejod weeqer euTEN) sete NOHVL VPSANIY NVIVAVONSd TWNOISVAIdO VFUTH VNVONTA VNVSHVTdd TWNOISVaddO VraaH WNVONTY “ad - FORM RENCANA KINERJA TAHUNAN (RKT) (KOP OPD) KEPUTUSAN KEPALA (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG NOMOR : 188/... «120.000 TENTANG RENCANA KINERJA TAHUNAN ..(Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG TAHUN KEPALA (Nama PD) KABUPATEN JOMBANG, Menimbang : bahwa dalam rangka penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis veuun(Nama OPD) Kabupaten Jombang, maka perlu menetapkan Rencana Kinerja Tahunan (Nama OPD) oO Kabupaten Jombang Tahun ....... dalam Keputusan Kepala ..(Nama OPD) Kabupaten Jombang; Mengingat ae dst ..... (menyesuaikan} MEMUTUSKAN: Menetapkan —: KESATU : Rencana Kinerja Tahunan ..... (Nama OPD) Kabupaten Jombang Tahun ........-. KEDUA : Rencana Kinerja Tahunan sebagaimana dimaksud dalam Diktum KESATU merupakan penjabaran lebih lanjut dari sasaran dan program yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis yang akan dilaksanakan dalam periode 1 (satu) Tahun. CO xerea : Rencana Kinerja Tahunan sebagaimana dimaksud Diktum KESATU tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini. KELIMA : Keputusan ini mulai berlalu pada tanggal ditetapkan. Ditetapkan di Jombang Pada tanggal KEPALA ........,(Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG NIP 30 yeysued ‘ONVaWOr NaLvanavH (dao eurey)""* vivda tf) {Gn | on | | wn len} @ | Gn | on ) @® [al o @ te [wo ad ees unqeydoy ueyeox mesBorg a matey] Sy femmes | aes | ae | om fowmazey | sete | ems | ener [mH | om fresesauy |otrey | memes | ened [west | om (s} te te (2) ia) SIOALVALS 4gavi | NvaLvs NVAVSVS AOLVHIGNI prateentss ON eee eee ONVaWOr NALVdnavH (ado uN) NVNOHVL VPNaNTN VNVONT : IVDDNVL : MOWON NVaWor NaLvanavy (ado vaWN)"*"" VIvdtd NVSOLOdH | = NVUIdWIVT yeqdurg DNVaWor Naivanava (ado eorey)* VIVETH ‘Smequiop vival - Vive, 10 e ._. | Nvanxvna > fa | sve Mvupoud toa lvanarsa sy avxonvs. | vrwauor | mvaoowa f°] mista” | VTL ONVA | soyaapuaa ees | river | MVE | vue” | OM |evevavol isvs [MVIOSTEL | Lamrva, frouvmam | svavevs | ung van / vives SLLYNLTV RVAVOONY, Vea vival = Vaver 10 (a) vaoxvuna BVT, isv_ | xvnonva | vraanrr sroaivais | ow wisi twang __|_pnva vavan /aLLvNNaLIv eee een ivavo | SYivaa | Jaouvi | NOLvanaNt babel seer mereay Unguy [orp [gn TE wvindnad a/8 (ueyeqep euren) ¢ a NoTasa SNVaWOL NaLVanavy (ado aren) Se ETL NVINSRIL VPAaNI NVaNHNDNGd It NOTSSa NVINERIL VPSANIA NVANWOONGd “V VPXINDI NVAOHOONAd UWRIO Cc SNVaWOr NaLvanavy DNVaWOr NaLVanava senate /Baeptg epedoy ado vredoy sssessersunsene ‘Suequor VV - VEVE (0) NVHOMVTG Isvs NVLVIDOX (ee) INVINMRIL| NVNOHVL | WraaNti NVLVIOTH masta | HVTEL ONVA | vovaaowaa fycewea |FIEE| MVE | vawe | ON Jari ‘eve Tapava | caouvt | xoxvaianr | xvavsvs | ios vavan / ae STLYNUSLTY NVUVOONV Vraant sees VEVOONW NIHVE, ("orcrcrrsressrescrep fgteseeseceesennaenadpennenng EVingnit a/s (ueyeqee euren) : (im) NoTasa NVENOr NaLvanavy (mt NO1gSa) NVINERIL VraaNM NVaAMOONGd “af Cc Cc oNvVaWor NaLvdnavH pNvaWor NaLvanava some mepeg qng/2aepfa qng eedoy weeg /Saepig epedoy patetiiery ‘Suaquiop Viva ~ Vive = 1 =e = oh ; weap | |S. | GL | es | naeg | OH | oy (9d | sprout | wemarsy | wemnqey | —vfrompe oe 7 p tele. |e * x0 395 20: ‘ ams RM | gagy weedy | TEsRefteg | Bae fee hanes ride | eee ame pera, | seventeen memes J/pawasonty: | : Pane wersaauy ‘ ‘wpouTH 4 seco NIVAVDONV NAEIVE, (rtistesecesseessee fgressseeeseenssnnasnnnaneseennensney nvinarit a/s (ueyeqep eure) = AI NOTASH Of NALVANATVH NVIOV €NS/ONVald 80s VIVdaH NER, VAIN NVANNONGd (al NOTaSa) NVINERIL VPAANDI NVANHNONSd *D C Cc PNVaWOr NALVaNaVy + euesyeIeg Suepra ang vpedoy ~ Bavquop Viva - vival — 7 — pre 7 WprATPET eUBSyeTod Sista WeANAEL TEI, (4) | eqns w weumqey, wezersioy 1 i AEE, | wemqIsy, efsours, yeoy | ON and | suvq ededa./senrony | TPO | wePdeO | ccsreaat | aoaren | 7° | sosempaT wereseg reac ee erate eee eee ee ere fae (ueweaer eureN) + WAIN TYNOISONOA NVLVEVE DNVaWOr NaLVanavH (euesqejed Uvyeqer euTEN) “" NOHWL “" NWINGRLL VCAINT NVANHNONAd (VNVSHV1dd/AVLS) NVINERIL VPAIND NVANMNONGd “a Cc Cc din yeysueg oNVaWor NaLvangvH (dao ewen) vIvaaH Seresseausenreseita ‘Suequior VWIV8 ~ VIVE aE i i + Fay unqey | ensuoy | _ werforg urexiox. wittdeg | ommen | Med | srestoxgwumy | wvavavo | tog | o/s) any oieg | feo | 020 | Hmaes | Sota | weseses | © orm E Vaisnae ddoniad Sin [ai “= __YousNDH Viva - Viva ‘ el a repunyey, || STON te) : 7 [i ; + yiwvo (6) |pye teesneeat nav deg [isesneed | 308rey, | wengus | eurean vfoury zoyeqIPUT sioyengs Uereses ee uepeded oF, = z - VESEY TdOnad SEV VEE F + NVAVOONV NOQHVL (ueyeqep euren) + 0 Notasa ONVaWOr NALvAnavH (ado eureN) NVNOHVL VraaNIa NvanNnoNad (it NOTASa) NVNOHVL VAAN NVAOXNONGd “T Cc c ue ONVaWor NGLVvdnava ONVaNOL NaLvanava ecatnce dao ereday ueyseg /Suepig vpedey perenne ‘Sueqmop ‘vival - VIVE. (oq) | woxssary | Severs: Fremre, | enemex | (a) | 100s 2 *} meyerou | weyeow” | wud | ysusyrwoy | "P| “ware | NVLVLVO ae oso | RBI, | weredeo | rrooy | PM) MMS | opearpmy | wens | ON : 2 NWEVODNY VaISNGY adOniaa SAV Trae : NVAVDONV NOHVL (aeyeqer euren) ¢ MM NOTaSa SNVEWOP NALVaNaVH ~~ NvIOVa /DNVdId VIVdaH /SAVLaaNas AVNOHVL VPuaNDI NvanwNONGE (it NOTaSa) NVNOHVL VPaaNIN NVANNNONG “4 ie Cc NVaNOL NaLVvanavat NvaWor NaLvanava Seeneenenneee dao eredoy, uvjseg/Suuprg vpedoy soseseauannnnentncesess ‘Suequor Vive - Vive 6 | wendzuy | o5,,°| seein, rromey | eased | | es meepiog | meientonn | df NVIVLVO (a) a/s aTPIv jeBrey, | wenqes on. wepedea FsesTod : eure fe + | wepedeg | yse: 308303, uvpedeg | reo sO;ERTPUY ereses . NVUVDONV _ “ VaLsNaa adoRiad ATHHV VraaNnn + NWIVOONY NOHVL (wereqep euren) t AI NOTaSa oNVaWOr NaLvanava ve NVIDVa ans/oNVala ans VIvVarH AVNOHV.L VCuaNId NvanwnONGd (al NOTGSa) NVNOHVL Vaan NVANYNONGd *D Cc Cc NVaNOr NILvanava BUBSABE ueseg qng /Suepig qns epedoy ‘Sueqmor eyed - Eye ae () ysesyeoy | 303s0y, : ; : : wesejofaed uepedsg - ‘ uenjzeg ‘vfroury r0yeyIpUT wereseg oN * weyefieq anaeL, * 4 } : i NVaVvODNY NOHVL (wereqer aon WAIN TYNOISNOd NVLVaVE PNVaWor NALVdnavH (ado euren) NVNOHVL VPaaNDd NvaNNNNGE (WAWA TVNOISONOA NVLVaVe) NVNOHVL VPXaNTd NVANNOONGd ‘Hh Cc Cc ov sqnyj}ioq eSeqas weunSuequiad uresBosd t - yedwiquiour yum ynqosze} uerEBBY * dg sesogas Buequop usyednqey (ado vung) wped unge} Cady Isexo1y * unyeL GEAaV ISEHOTY “T rimpjieg peBeqas ysey weBuep ("""* uUMALI) ueSuop redures + apoured Sirequiop uayedngqey (ado eureN) vefroupy ueredeo uep ueSuenoy IsestTeor depeyso} PeusoU] IsenyeAg UeAxNYL|P eI, uereqer IN lop /yexsueg euren Huy yeaeqtp ueBue) vpuezieq Sued trey ‘Sueqwor ueyednqey (ago pumy) Ip yedures0q, unyey* “uejnq”’ esau} * uy Wey epeg SNVAaWOr NALVdnavH (ado VAIN) VNAGLNI ISVNTVAT VAVOV VIRIGE aS (ado dox) ‘WNUGLNI ISVOTVAG VavoV VLTEda ‘Vv TVNAGLM ISVNIVAT WAOd Ww asp. ee ‘BRNqaL weunyeL anfaey qnfaey Teuroyy 1eMeAT | yenseyzoqoy |_%) HE (4) (4) 4 ston | sgoyeng uureee on seem | pepo, |Z 2awoumon | era wareiay wip whiount Sema ee uepeden yeqsuTL Teuz9,U] Isenyesg /Supsoy VOW [SEH Teze3ZeD “TT 38p er TT T TeqaL | weunyEy, wEnqEy | weanyEL, wemqny | wemyey (90) | to tot | 4 x = x x spout | “ehegow soem) on Weresiuy wep epouTA WeRasay wep ossupe weressuy wed Bou soy-NPUT | aessiorg wurey/ ueredey yeqSupL ysesTeo oarey, asp ue [weumyeL | aay ueMqnL | wemyel dy ueMqyy | weunyeL, eUrEp _| @adu | (oda x x x pis vfrours siovens on Wep vfroury jay uep vlioury uBiesduy ued BfrouTy so;eHIPUL wereseg weyedeo yea FUEL ysesTTeo yoBreL, z (en CO seers) oonrBIngLL p/S weredday Isvsyeow wep vfroury wepedey “TT an yeqsued Buequor woyedngey (ado eareN) ADIVS HEL UNIOH ‘guequop wy IN yeqsued Suequior woyednqey (ado eureN) epedoy “myezesuey, -edunsour eueureBeqos uexeunSrodip ynqun yet ae itosntios are fur ereoR ByLTOq TePARTOC dy resaqos tremqsy, aporad ynqum Suequiop usyednqey (dO Pure) UereSBuE Isestor eMYEG UBYMduNISIP Jedep swrEIP mngosia [eqe) UEyTSsepIOg yeuxo3ur wEMGRL | weeNTeL qnfuey a ‘weyeydoy qng Buren / depen, anfeer freorag_— | eenseutonost (oder | oh ala | otoont eer 2 meyeyeg | TEPURL | / Supo3TuoW veasony, uereasuy wep efron OFEHTPUT ‘mreiosg VUUN TseH He}e7eD weredeg yexdurL, Cc Cc B. Notulen Rapat Evaluasi Internal (KOP OPD) NOTULEN RAPAT EVALUASI INTERNAL (NAMA OPD) KABUPATEN JOMBANG Hari ‘Tanggal Pukul Tempat Pimpinan Peserta # Materi : Evaluasi Internal Implementasi SAKIP Tribulan.. (Nama OPD) Kabupaten Jombang Hasil Mengetahui, Jombang, Kepala (Nama OPD) Ketua Tim SAKIP Kabupaten Jombang (Nama OPD) Kabupaten Jombang 43 Pangkat C. Daftar Hadir Rapat Evaluasi Internal DAFTAR HADIR RAPAT EVALUASI INTERNAL IMPLEMENTASI SAKIP TRIBULAN. (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG HARI / TANGGAL TEMPAT : NO NAMA LP JABATAN TANDA TANGAN Mengetabui, Jombang, Kepala (Nama OPD) Ketua Tim SAKIP Kabupaten Jombang Nama OPD) Kabupaten Jombang Pangkat Pangkat NIP NIP Catatan: dilengkapi dokumentasi pelaksanaan Evaluasi Internal. 44 FORM LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH L Sistematike Laporan Kinerja Kepala Daerah Dan Kepala Perangkat Daerah BabI Pendahuluan Pada bab ini disajikan penjelasan umum organisasi, dengan penekanan kepada aspek strategis organisasi serta permasalahan utama (strategic issued) yang sedang dihadapi organisasi. BabII Perencanaan Kinerja Pada bab ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan. Bab Ill Akuntabilitas Kinerja A. Capaian Kinerja Organisasi Pada sub bab ini disajikan capaian kinerja organisasi untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis Organisasi sesuai dengan hasil pengukuran kinerja organisasi. Untuk setiap pernyataan kinerja sasaran strategis tersebut dilakukan analisis capaian kinerja sebagai berikut: 1. Membandingkan antara target dan realisasi kinerja tahun ini Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja Persentase Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi Capaian 2. Membandingkan antara realisasi kinerja serta capaian kinerja tahun ini dengan tahun lalu dan beberapa tahun terakhir. Tabel 3.2 Perbandingan Realisasi Kinerja Realisasi tahun n-1 | tahun n | Sasaran Strategis | Indikator Kinerja | Target |p 3. Membandingkan realisasi kinerja sampai dengan tahun ini dengan target jangka menengah yang terdapat dalam dokumen perencanaan strategis organisasi. Tabel 3.3 Perbandingan Realisasi Kinerja s/d Akhir Periode RPJMD/RENSTRA Sasaran : | Target Akhir | ‘Tingkat Stratepis _| !dikator Kinerja | pp jmip/Renstra | Realisast | Kemajuan 4. Membandingkan realisasi kinerja tahun ini dengan standar nasional (jika ada); Tabel 3.4 Perbandingan Realisasi Kinerja Dengan Realisasi Nasional : | Realisasi | Realisasi Sasaran Strategis | Indikator Kinerja_| jorunn | Nasional | Seterangan 45 5. Analisis penyebab keberhasilan/kegagalan atau peningkatan/ penurunan kinerja serta alternatif solusi yang telah dilakukan. 6. Analisis atas efisiensi penggunaan sumber daya. Tabel 3.5 Bfisiensi Penggunaan Sumber Daya ‘ % % : jg | Indikator Tingkat No | Sasaran Strategis | “Yincria Capaian | Penyerapan| peoBo Kinerja__|_Anggaran 7. Analisis program/kegiatan yang menunjang keberhasilan ataupun kegagalan pencapaian pernyataan kinerja). B. Realisasi Anggaran Pada sub bab ini diuraikan realisasi anggaran yang digunakan dan yang telah digunakan untuk mewujudkan kinerja organisasi sesuai dengan dokumen Perjanjian Kinerja. Tabel 3.6 Alokasi Per Sasaran Pembangunan Wo | Sasaran Strategis | Indikator Kinerja ‘Anggaran % Kaggaran ‘Tabel 3.7 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Sasaran Sasaran | Indikator Kinerja ‘Anggaran Strategis | Kinerja_| Target | Realisasi | Capaian | Alokasi | Realisasi [ Capaian ‘Tabel 3.8 Pencapaian Kinerja dan Anggaran Program Nama] Indikator Kinerja ‘Anggaran Program | Kinerja | Target | Realisasi | Capaian | Alokasi | Realisasi [ Capaian BABIV Penutup Pada bab ini diuraikan simpulan umum atas capaian kinerja organisasi serta langkah di masa mendatang yang akan dilakukan organisasi untuk meningkatkan kinerjanya. Lampiran: 1). Perjanjian Kinerja 2). Rencana Aksi 3). Pengukuran Kinerja 46 Il, Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Pejabat Administrator dan Pejabat Pengawas (Eselon Ii dan Eselon IV) Babi Pendahuluan Pada bab ini cukup disajikan tugas pokok dan fungsi Jabatan dan Struktur Jabatan yang dimiliki yaitu Struktur Jabatan yang ada dibawahnya. Babi Akuntabilitas Kinerja A. Perjanjian Kinerja Pada sub bab perjanjian kinerja ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan Capaian Kinerja Pada sub bab capaian kinerja ini disajikan capaian kinerja untuk setiap sasaran sebagaimana yang tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja dengan berdasarkan hasil pengukuran kinerja. ‘Tabel 2.1 Pencapaian Kinerja Sasaran_ Tndikator Kinerja | Target. Realisasi_| Capaian (%) Evaluasi dan Analisis Kinerja Pada sub bab evaluasi dan analisis kinerja diisi dengan suatu hasil evaluasi dan analisis atas penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan capaian kinerja. Rencana Tindak Lanjut Pada sub bab rencana tindak lanjut, diisi dengan langkah- langkah apa yang akan ditempuh atau diperlukan untuk mengatasi penyebab kegagalan dalam capaian kinerja. Atau juga dapat berupa langkah-langkah apa saja diperiukan untuk meningkatkan capaian kinerja. ‘Tanggapan Atasan Langsung Pada sub bab tanggapan atasan langsung, diisi atau disiapkan suatu ruang kosong untuk memuat tanggapan (disposisi) atasan langsung atas laporan kinerja jabatan yang telah disusun. Ruang untuk memuat tanggapan (disposisi) dapat juga disiapkan berupa piihan-pilihan disposisi sehingga dalam memberi tanggapan cukup dengan memilih disposisi. Ruang Tanggapan (Disposisi) Atasan Langsung Laporan kurang baik Laporan sudah Baik Laporan diperbaiki Realisasi diteliti ulang Capaian diteliti ulang Lain-lain.. ditulis tangan oleh Atasan Langsung Babi Penutup Pada bab penutup ini cukup diisi dengan suatu kesimpulan Mengetahui, Atasan Langsung ‘Tanggal. Kepala..... Kepala.... Nama lengkap Nama lengkap Pangkat Pangkat NIP NIP a7 Ill. Sistematika Penyajian Laporan Kinerja Pejabat Pelaksana LAPORAN KINERJA (Nama Jabatan) (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG TAHUN BabI — Pendahuluan Pada bab ini cukup disajikan uraian tugas Jabatan dan Struktur Jabatan yang dimiliki. Babil Akuntabilitas Kinerja A B. Perjanjian Kinerja Pada sub bab perjanjian kinerja ini diuraikan ringkasan/ikhtisar perjanjian kinerja tahun yang bersangkutan Capaian Kinerja Pada sub bab capaian kinerja ini disajikan capaian kinerja untuk setiap sasaran sebagaimana yang tertuang dalam dokumen perjanjian kinerja dengan berdasarkan hasil pengukuran kinerja. Tabel 3.1 Pencapaian Kinerja No Sasaran Indikator Kinerja_| Target | Realisasi | Capaian (%) Evaluasi dan Analisis Kinerja Pada sub bab evaluasi dan analisis kinerja diisi dengan suatu hasil evaluasi dan analisis atas penyebab keberhasilan/ kegagalan atau peningkatan/penurunan capaian kinerja. Rencana Tindak Lanjut Pada sub bab rencana tindak lanjut, diisi dengan langkah- langkah apa yang akan ditempuh atau diperlukan untuk mengatasi penyebab kegagalan dalam capaian kinerja. Atau juga dapat berupa langkah - langkah apa saja diperlukan untuk meningkatkan capaian kinerja. ‘Tangegapan Atasan Langsung Pada sub bab tanggapan atasan langsung, diisi atau disiapkan suatu ruang kosong untuk memuat tanggapan (disposisi) atasan Jangsung atas laporan kinerja jabatan yang telah disusun. Ruang untuk memuat tanggapan (disposisi) dapat juga disiapkan berupa piihan-pilihan disposisi sehingga dalam memberi tanggapan cukup dengan memilih disposisi. Ruang Tanggapan (Disposisi) Atasan Langsung Laporan kurang baik Laporan sudah Baik Laporan diperbaiki Realisasi diteliti ulang Capaian diteliti ulang Lain-lain.. ..ditulis tangan oleh Atasan Langsung Babi Penutup Pada bab penutup ini cukup diisi dengan suatu kesimpulan Mengetahui, ‘Atasan Langsung ‘Tanggal. Kepala.......s. Kepallasccssssssee. ‘Nama lengkap Nama lengkap Pangkat Pangkat MIP NIP 48 FORM BERITA ACARA REVIU RENSTRA/RENJA/PERUBAHAN RENJA BERITA ACARA HASIL REVIU SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN (Nama Dokumen) Tahun... (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG Bulan Tahun, Pada hari ini , Tanggal kami Tim Penerapan Sistem Alamtabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (Nama OPD) Kabupaten Jombang, yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan.. Nomor: Tanggal , telah melaksanakan Reviu Sasaran, Program dan Kegiatan (Nama Dokumen) Organisasi Perangkat Daerah, dengan rincian hasil sebagai berikut : 1. TUJUAN a, Uraian Tujuan Sebelum Reviu ‘TUJUAN 1. 2 3. Dst.. b, Rekomendasi Tim Reviu tentang Tujuan 49 IL, INDIKATOR TUJUAN a, Uraian Indikator Tujuan, Formulasi Sebelum Reviu TUJUAN INDIKATOR TUJUAN FORMULASI INDIKATOR TUJUAN b, Rekomendasi Tim Reviu Perubahan Indikator Tujuan, Formulasi Tujuan SEBELUM REVIU ‘SESUDAH REVIU ‘REKOMENDAST rormurast | TIM REVIU FORMULASI wo | rusuan | TDIKATOR | iNprkATOR xo | tusuan | MDIKATOR | INDIKATOR ‘TOJUAN er ‘TUSUAN ‘TUJUAN re) 50 IIL, SASARAN a. Uraian Sasaran Sebelum Reviu SASARAN 1. 2. 3. Dst.. b, Rekomendasi Tim Reviu tentang Sasaran ae 2. 3. Dst.... c. Uraian Sasaran Sesudah Reviu 1. 2. 3. Dst. IV. INDIKATOR SASARAN a. Uraian Indikator Sasaran, Formulasi Sebelum reviu SASARAN INDIKATOR SASARAN FORMULAS! INDIKATOR SASARAN st . Rekomendasi Tim Reviu tentang Indikator Sasaran SEBELUM REVIU SESUDAH REVIU REKOMENDASI FORMULAST FORMULAST NO | sasaran | "XDECATOR | InDIXATOR | TIMREVIU | no | SASARAN ETA: | INDIEATOR SASARAN SASARAN 52 V. PROGRAM DAN INDIKATOR PROGRAM a, Uraian Program Sebelum Revin SASARAN STRATEGIS PROGRAM b. Rekomendasi Tim Reviu tentang Program SEBELUM REVIO SESUDAH REVIU ri REKOMENDASI |, SARAN SASARAN Ram | TIM REVIU RAM NO! srrarecis | FOS stratecis | PROG! VI. INDIKATOR PROGRAM a. Uraian Indikator Program dan formulasi Sebelum Reviu INDIKATOR _| FORMULASI INDIKATOR eae PROGRAM PROGRAM b. Rekomendasi Tim Reviu tentang Indikator Program dan Formulasi Program SEBELUM REVIU SESUDAH REVIU FORMULAST | REXOMENDASI | 5... INDIKATOR | FORMULASI no | Program | Prograar | INDIKATOR | TM REVIU PROGRAM | PROGRAM | INDIKATOR PROGRAM PROGRAM 53 Vil. KEGIATAN a, Uraian Kegiatan Sebelum Reviu PROGRAM KEGIATAN b. Rekomendasi Tim Reviu tentang Kegiatan SEBELUM REVIU SESUDAH REVIU NO REKOMENDASI No PROGRAM | KEGIATAN ‘TIM REVIU PROGRAM | KEGIATAN VII. INDIKATOR KEGIATAN a. Uraian Indikator Kegiatan dan Formulasi Sebelum Reviu FORMULASI KEGIATAN INDIKATOR KEGIATAN, INDIKATOR KEGIATAN oO b. Rekomendasi Tim Reviu tentang Indikator Kegiatan dan Formulasi Indikator Kegiatan SEBELUM REVIO SESUDAH REVIU REKOMENDASI NO FORMULAST No FORMULASI ReGiatan | NORE Tan | INDIKATOR | 77M REVIU xeciatan | NDECATOS | INDIKATOR KEGIATAN KEGIATAN 54 IX. INDIKATOR SUB KEGIATAN a, Uraian Indikator Kegiatan Sebelum Reviu SUB KEGIATAN INDIKATOR SUB KEGIATAN b. Rekomendasi Tim Reviu tentang Indikator dan Formulasi Sub Kegiatan NO ‘SEBELUM REVIU FORMULAS! | REKOMENDASI sus | INPIKATOR | pxaTOR | tm Revio | N° KEGITAN | cn o0E yy | SUB KEGIATAN SEsuDAN REVIU TORMULAST eo _| BPIKATOR | Trorkaror KEGIATAN SUB seesiatan | geo Ban OF Demikian Hasil Reviu Tujuan, Sasaran, Program, Kegiatan dan Sub ~ Kegiatan (Nama Dokumen) oleh Tim Penerapan SAKIP (Nama OPD) Kabupaten Jombang, untuk digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan atau kebijakan selanjutnya. Komentar Pejabat: ‘Tanggal. Kepala Pangkat NIP. 55 “TIM PENERAPAN SAKIP (Nama OPD) KABUPATEN JOMBANG NO NAMA TANDA TANGAN dst’ 56 PENUTUP Akuntabilitas kinerja berarti setiap rupiah dari APBD yang digunakan harus dapat dipertanggungjawabkan serta memberikan manfaat yang nyata kepada masyarakat secara efektif, efisien dan ekonomis. Akuntabilitas juga dapat dimaknai sebagai salah satu upaya budget reform/reformasi anggaran yaitu dari sekedar alokasi tahunan yang didistribusikan antar instansi dan dilaporkan realisasinya kepada legislatif, menjadi anggaran yang sinkron dengan perencanaan, operasional dan pengukuran kinerja. Kunci utama keberhasilan implementasi SAKIP adalah Komitmen Pimpinan, tidak akan bisa kalau hanya diserahkan sepenuhnya kepada Kasubbag Penyusunan Program. Kepala Perangkat daerah agar mengambil langkah-langkah strategis untuk penerapan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah di Instansi masing-masing melalui: 1.Memastikan kinerja yang akan diwujudkan telah sesuai dengan mandat dan memberikan dampak yang dirasakan oleh masyarakat. 2. Memastikan sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi selaras dengan sasaran RPJMD dengan membuat cascading kinerja sampai dengan level pejabat pelaksana. 3.Memastikan cara yang paling efektif dan fisien dalam mencapai sasaran/tujuan organisasi melalui proses bisnis. 4.Memastikan indikator kinerja mulai dari pejabat eselon Il sampai dengan pejabat pelaksana/staf selalu selaras dengan sasaran/tujuan organisasi berikut dengan target kinerjanya. 5.Selalu melaksanakan monitoring dan evaluasi internal secara berkala setiap triwulan pada setiap jenjang jabatan melalui pengukuran indikator kinerja serta pencapaian target kinerjanya. 6.Memastikan rencana aksi yang telah dibuat selalu terukur dan terarah sehingga pencapaian target kinerja akan dapat dicapai dengan baik. 7.Secara periodik Perangkat daerah wajib mengomunikasikan pencapaian tujuan/sasaran strategis kepada Bupati yang dituangkan dalam Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) Perangkat Daerah. Di dalam kerangka akuntabilitas kinerja adalah alat pendorong terwujudnya good governance dan dalam perspektif yang lebih luas berfungsi sebagai media pertanggungjawaban kepada publik. Pedoman pelaksanaan akuntabilitas kinerja ini diharapkan dapat menjadi suatu acuan bagi perwujudan akuntabilitas kinerja unit organisasi di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Jombang. BUPATI JOMBANG, e AGE au! MUNDJIDAH WAHAB 97

Anda mungkin juga menyukai