Anda di halaman 1dari 12

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada hakikatnya karyaasastra merupakan sebuah cerminan kehidupan,

karena karya sastra tidak pernah lepas dari peristiwa yang dilakukan dalam

kehidupan sehari-hari. Karya sastra hadir melalui hasil pemikiran mengenai

kehidupan yang dikemas apik dalam sebuah novel, cerpen ataupun puisi. Karya

sastra merupakan hasil pemikiran tentang kehidupan yang berbentuk fiksi dan

diciptakan oleh pengarang untuk memperluas, memperdalam, dan memperjernih

penghayatan pembaca terhadap salah satu sisi kehidupan yang disajikannya (Saini

dalam Rahmat, 2009:13). Terciptanya sebuah karya sastra juga tidak luput dari

realita kehidupan yang dialami oleh pengarang, hal tersebut merupakan kebebasan

pengarang dalam mengekspresikan imajinasi pengarang.

Karya sastra merupakan sebuah karya imajinasi yang diciptakan oleh

pengarang dengan menggunakan berbagai unsur yang terlibat di dalamnya, seperti

ilmu pengetahuan, wawasan, pemikiran, keyakinan dan pengalaman fisik, serta

unsur imajinasi pengarang. Bahasa yang digunakan pengarang pun bervariasi yang

bertujuan untuk menghibur pembaca dengan memberikan kepuasaan tersendiri

kepada pembaca. Karyaasastra sangatabermanfaat bagi kehidupan,akarena karya

sastraadapat memberiakesadaran kepadaapembaca tentangakebenaran-kebenaran

hidup, walau digambarkanadalam bentukafiksi (Yuliantini, 2017:65). Setiap

pengarang memiliki berbagai ciri khas dalam sebuah karya sastra yang diciptakan.

Secara garis besar karya satra dibagi menjadi tiga bagian yaitu: prosa, puisi

dan drama. Sebuah karya sastra hadir karena dorongan dari pengarang untuk

1
2

mengekspresikan imajinasi dengan menggunakan bahasa sebagai media yang

dipakai. Sastra di Indonesia saat ini mengalami perkembangan yang pesat, sastra

pada saat ini lahir dengan bentuk yang beragam (Wibowo, 2017:130). Seiring

dengan semakin pesatnya perkembangan sastra juga memunculkan berbagai

penelitian yang melibatkan karya sastra sebagai objeknya, karena karya sastra

memiliki makna tersirat yang terkadang membuat pembaca sulit untuk

memahaminya.

Salah satu karya sastra yang berisi tentang kehidupan yang terjadi di

masyarakat ialah novel. Novel juga merupakan karya sastra yang memiliki nilai

estetika dan nilai-nilai kehidupan. Novel memiliki berbagai unsurakeindahan yang

dapat membuat perasaanasenang, terharu, nikmat, menarik perhatian serta

membuat pembaca merasa puas. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Horace

(dalam Wellek 1995:25) bahwaahakikat dan fungsi sebuah seni harus dikaitkan

dengan dulceaandautile yang berarti indah serta berguna.

Setiap karya sastra memiliki maknaadan keindahan yang dapat ditemukan

dalam penggunaanabahasa yang dipakai oleh pengarang. Selain penggunaan

bahasa, penggunaan simbol juga digunakan untuk menambah nilai estetika dari

sebuah karya sastra. Salah satu novel yang menggunakan simbol di dalamnya ialah

novel Hati Suhita karya Khilma Anis. Novel tersebut bercerita tentang kehidupan

sepasang suami istri yang dijodohkan yaitu Gus Biru dan Alina Suhita. Karena

pernikahan terpaksa, mereka berdua tidak didasarkan oleh rasa cinta maka Gus Biru

sulit menerima Alina Suhita menjadi istrinya. Perlakuan Gus Biru kepada Alina

hanya manis ketika di depan Umi dan Abah jika sudah berdua saja maka perlakuan

Gus Biru sangat berbanding terbalik.


3

Namun Gus Biru yang seorang aktivis kampus mempunyai masa lalu

bersama Ratna Rengganis. Sebenarnya Ratna Rengganis juga mencintai Gus Biru

tapi Rengganis sadar bahwa cintanya tidak akan pernah bisa sampai kepada Gus

Biru. Rengganis memang orang ketiga dalam hubungan Alina dan Gus Biru tapi

Rengganis bukanlah tokoh yang jahat. Lambat laun Rengganis sadar bahwa jika

terus berada dalam kehidupan Gus Biru maka itu tidak baik untuk masa depannya

dan Gus Biru. Akhirnya Rengganis memilih pergi dan mengikhlaskan Gus Biru

bersama Alina.

Tulisan Khilma Anis yang awalnya ditulis di akun facebook pribadinya,

tidak disangka tulisan tersebut akhirnya viral. Banyak pembaca yang ingin tulisan

tersebut dijadikan sebuah novel. Tulisan Khilma Anis yang dikemas dengan

sederhana tentang kisah cinta Alina Suhita dan Gus Birru tersebut banyak disukai

oleh banyak orang. Pengarang menyuguhkan sebuah cerita sederhana yang dikemas

apik dengan dipadukan dengan unsur budaya Jawa serta simbol tokoh dengan tokoh

pewayangan. Simbol tersebut digambarkan melalui tokoh dan beberapa kejadian

yang ada dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis tersebut. Simbolahadir

karenaapenulis atau pengarangaingin menyampaikanapikiran, perasaan,adan

keinginannyaadengan bahasa yangakhas (Luxemburg dalamaYuliadi, 2017: 228).

Selain itu, simbol dalam sebuah novel bertujuan untuk menambah nilai keindahan

pada karya sastra.

Khilma Anis ialah seorang putri dari Pondok Pesantren Salaf Annur Kesilir

Wuluhan. Beliau akrab dipanggil dengan Ning Khilma. Sejak kecil Khilma Anis

sudah berada di lingkungan pesantren maka tidak heran apabila tulisan-tulisannya

juga melibatkan unsur-unsur budaya pesantren. Tulisan-tulisan Khilma Anis di


4

antaranya ialah Jadilah Purnamaku Ning, Wigati dan Hati Suhita banyak sekali

digemari oleh para pecinta novel. Hal tersebut dapat dibuktikan dari berbagai

komentar positif di akun facebook pribadi Khilma Anis. Selain memadukan unsur

pesantren di setiap karyanya Khilma Anis juga memasukkan unsur Budaya Jawa.

Khilma Anis mengaku sangat mencintai budaya Jawa terutama pewayangan.

Khilma Anis sudah mempelajari budaya Jawa sejak Madrasah Aliyah, sejak saat itu

Khilma Anis mencintai apapun yang berkaitan dengan budaya Jawa. Kecintaannya

terhadap wayang sangatlah besar, hingga rumah Khilma Anis jendelannya sengaja

di desain dengan gambar pandawa lima. Maka dari itu setiap karya Khilma Anis

tidak jauh dari budaya Jawa dan pewayangan..

Selain menceritakan kisah cinta Alina Suhita dan Gus Biru, novel Hati

Suhita karya Khilma Anis juga menggunakan banyak sekali bahasa Jawa hal

tersebut dapat dilihat dari pemakaian judul bab yang semuanya menggunakan

bahasa Jawa. Judul bab yang digunakan seperti Suluh Jiwa, Kidung Wulandari,

Telaga Puntadewa, Menjangan Ketawan, Amurwa Tarung, Jumawa, Wayah Julung

Kembang, dan seterusnya. Penggunaan bahasa Jawa tersebut menandakan bahwa

novel Hati Suhita karya Khilma Anis banyak menggunakan unsur-unsur Jawa

termasuk budaya Jawa didalamnya sehingga penelitian ini penting diteliti untuk

mengungkapkan simbol budaya Jawa yang digunakan oleh penulis.

Selain ditandai dari penggunaan judul bab penulis juga menggunakan

banyak simbol mengenai tokoh, kejadian, kehamilan serta tanaman yang memiliki

makna tersirat. Dari banyak simbol yang digunakan penulis tersebut membuat

pembaca sulit untuk memahami makna atau maksud yang ingin disampaikan oleh

penulis. Maka dari itu salah satu tujuan dari adanya penelitian ini ialah membantu
5

pembaca untuk memahami maksud dan pesan yang disampaikan oleh pengarang

melalui novel Hati Suhita karya Khilma Anis.

Simbol yang terdapat pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis

ditunjukkan secara jelas oleh pengarang. Dalam novel Hati Suhita karya Khilma

Anis pengarang menjembatani pembaca dengan menghadirkan tokoh secara

langsung yang kemudian disimbolkan dengan tokoh pewayangan. Simbol yang

terdapat dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis ditunjukan dalam tokoh-tokoh

yang terdapat pada novel. Simbol tokoh dengan tokoh pewayangan tersebut

sebagian besar ditunjukan melalui sifat dan perilaku tokoh.

Dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis pengarang membuat

penyimbolan tokoh dengan tokoh pewayangan. Misalnya tokoh yang bernama

Alina Suhita memiliki nama yang sama dengan Dewi Suhita. Selain itu sifat tegar

yang dimiliki oleh Alina sama dengan sifat Dewi Suhita. Sebagian besar

penyimbolan pada tokoh dapat dilihat dari sifat dan perilaku yang digambarkan oleh

tokoh. Namun, dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis pengarang kurang

memaparkan secara jelas sebab terjadinya penyimbolan. Dari simbol yang

digunakan oleh pengarang dalam novel tersebut membuat pemahaman yang

berbeda-beda.

Maka dari itu beberapa penikmatakarya sastraakhususnya para penikmat

novel, masih banyak yang belum dapat memahami maksut yang ingin disampaikan

oleh pengarang. Hal tersebut dapat disebabkan oleh penggunaan bahasa pada novel

yang sulit dimengerti. Seperti penggunaan bahasa yang tidak kompleks, tidak lazim

atau adanya penggunaan simbol oleh pengarang. Maka dari itu, diperlukannya

analisisauntuk dapat memahamiamakna yang ingin disampaikan oleh pengarang


6

yaitu dengan menguraikan simbol-simbol yang terdapat dalam novel. Dalam

membaca sebuah karya sastra, pembacaaperlu membaca berulang-ulang

agaramakna yang terdapat dalam karya sastra dapat dipahami. Tetapiasetiap

pembacaamemiliki pandanganayang berbeda-beda tehadap karya sastraayang

dibaca sehingga terjadi kemungkinan satuatanda yang samaaakan memiliki

pemaknaan yangaberbeda-beda ketikaaditafsirkan oleh pembaca.

Pada penelitian novel Hati Suhita karya Khima Anis ditemukan simbol-

simbol budaya Jawa. Simbol tersebut ialah simbol tokoh dengan tokoh

pewayangan, simbol mengenai kehamilan dan simbol tumbuhan. Simbol tokoh

pewayangan yang ditemukan pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis terjadi

pada tokoh-tokoh dalam novel yang disimbolkan dengan tokoh pewayangan. Hal

tersebut dapat dilihat dari setiap tokoh yang mempunyai sifat ataupun kejadian yang

sama dengan tokoh pewayangan. Selain itu, juga ditemukan simbol mengenai

kehamilan. Simbol mengenai kehamilan yang ditemukan dalam novel Hati Suhita

karya Khilma Anis berkaitan dengan makanan dipercaya dapat memberikan

manfaat yang baik untuk orang hamil. Selain itu juga ditemukan simbol mengenai

tumbuhan. Simbol tersebut dapat dilihat dari tumbuhan yang ditanam yang

dipercaya memiliki arti yang baik sebagai pandangan hidup sehingga dijadikan

pedoman untuk kehidupan dan memberikan manfaat bagi orang yang menanamnya

Penelitian pada novel Hati Suhita karya Khilma Anis menggunakan teori

semiotika Roland Barthes, pemilihan teori tersebut didasarkan karena sesuai

dengan permasalahan yang akan diteliti. Selain itu pada zaman di era milenial

seperti ini bahasa Jawa sangat kurang dipahami oleh masyarakat umum sehingga

penelitian ini perlu dilakukan untuk menjelaskan serta mengungkapkan simbol-


7

simbol pada novel Hati Suhita karya Kilma Anis. Selain itu penggunaan simbol

budaya Jawa yangaada padaanovel HatiaSuhita karya Khilma Anis juga

mempunyai makna tentang kesabaran dan keteguhan untuk mencapai tujuan dalam

kehidupan. Simbol-simbol tersebut dapat dijadikan sebagai pengetahuan tentang

tokoh-tokoh pewayangan untuk menambah wawasan di era milenial saat ini. Dan

juga simbol mempunyai filosofi yang bagus untuk kehidupan. Maka dari itu, selain

membantu pembaca untuk memahami maksud yang ingin disampaikan pengarang.

Penelitian ini juga penting dilakukan karena secara tidak langsung membantu

memperkenalkan budaya Jawa yang terdapat di Indonesia.

Penelitian terdahulu pernah dilakukan oleh Aini (2013) dalam jurnalnya

dengan judul “Analisis Semiotik Terhadap Novel Laskar Pelangi Karya Andrea

Hirata asebagai Alternatif Bahan Pengajaran Sastra di SMA” yang berfokus pada

hubungan represantemen (tanda) dengan objeknya (petanda) menggunakan teori

Charles Sanders Peirce dan juga membahas mengenai makna tanda yang meliputi

ikon, indeks, dan simbol. Hasil penelitian tersebut menunjukan bahwa novel Laskar

Pelangi karya Andrea Hirata terdapat banyak ikon, indeks dan simbol. Namun

tanda indeks yang lebih banyak ditemukan daripada ikon dan simbol. Tanda-tanda

yang ditemukan tersebut tersebar dalam subjudulayang terdapatapada

novelaLaskar Pelangiakarya AndreaaHirata. Kemudian makna yang ditemukan

meliputi makna kemiskinan, makna kostum, makna kekayaan dan makna nama.

Penelitian sebelumnya mengenai simbol budaya Jawa pernah dilakukan

oleh Pradanta (2015) dalam jurnalnya yang berjudul “Nilai-Nilai Budaya Jawa

dalam Tradisi Bancaan Weton di Kota Surakarta (Sebuah Kajian Simbolisme dalam

Budaya Jawa). Penelitian tersebut berfokus pada makna simbol yang terkandung
8

dalam bancaan weton dan hubungan bancaan weton dengan kejawen sebagai

agama Jawa. Hasil dari penelitian tersebut ialah terdapat 9 jenis upacara adat Jawa

yang ada di Surakarta yaitu: Kenduren, Grebeg, sekaten, ruwatan, upacara

perkawinan tradisional Jawa, Tedak siten, kebo-keboan, upacara larung sesaji.

Kemudian ditemukan simbol penghayatan dan penghargaan terhadap nilai-nilai

moral, spiritual, tradisi dan agama. Simbolisme menekankan pada harmoni dan

upaya manusia Jawa dalam menjalani kehidupan dengan memegang aturan sosial,

ajaran moral, tradisi dan ajaran agama. Makna yang ditemukan dalam penelitian

tersebut ialah makna moral dan makna spiritual.

Penelitian terdahulu mengenai simbol juga pernah dilakukan oleh Hafiar

(2017) pada jurnal Nomosleca yang berjudul “Analisis Semiotika Pada Cover

Novel Trilogi Karya Vira Safitri”. Penelitian tersebut berfokus mengetahui simbol,

makna simbol serta simbol dalam ilustrasi cover novel trilogi yang membangun

kesan yang terbentuk di benak pembaca dengan menggunakan teori semiotika

Charles Sanders Peirce. Hasil yang diperoleh pada penelitian tersebut ialah simbol

yang dianggap memiliki makna yang disengaja adalah objek gambar bunga, gambar

alat/properti dan warna. Kemudian makna yang diwakili oleh gambar bunga yaitu

perwakilan Negara yang menjadi lokasi utama novel sedangkan gambar

alat/properti mewakili makna profesi salah satu tokoh utama, dan warna pastel yang

dipilih mewakili aroma percintaan yang lembut dan elegan.

Sedangkan penelitian mengenai objek penelitian ini pernah dilakukan oleh

Nugroho (2019) di Universitas Pancasakti Tegal dengan judul “Citraaperempuan

dalam novelaHati Suhita karya Khilma Anis danaImplikasinya terhadap

Pembelajarana BahasaaIndonesia di SMA’’.aPenelitian tersebut berfokus kepada


9

citra perempuan Alina Suhita yang mempunyai sosok wanita tegar, sabar, dan

bijaksana serta implikasinya pada pembelajaran di SMA. Hasil penelitian tersebut

ialah nilai citra perempuan yang dibahas dalam beberapa aspek oleh peneliti.

Aspek-aspek tersebut ialah aspek fisis, aspek psikis, dan aspek sosial. Aspek fisis

digambarkan melalui sosok Alina yang memiliki paras cantik dan baik hati.

Kemudian aspek psikis diambil dari sifat Alina yang mempunyai kepribadian

bertanggung jawab, percaya diri, mandiri, cerdas dan berpendidikan. Sedangkan

aspek sosial digambarkan dari karakter Alina yang aktif di lingkungan sekitar

(keluarga dan masyarakat). Selain citra perempuan juga terdapat implikasinya

terhadap pembelajaran di SMA untuk kelas XII KD 3.9.

Selain itu penelitian mengenai objek penelitian juga pernah dilakukan oleh

Putrianti dkk (2021) pada jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia di IKIP PGRI

Bojonegoro dengan judul “Analisis Psikologi Sastra Novel Hati Suhita Karya

Khilma Anis”. Penelitian tersebut berfokus meneliti psikologi dengan

menggunakan teori Abraham Maslow serta hubungannya dengan pembelajaran

Bahasa Indonesia di SMA. Hasil penelitian tersebut ialah ditemukan lima macam

kebutuhan yaitu: kebutuhan fisiologis yang terdiri dari makan, minum, tidur.

Kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan akan rasa memiliki dan dimiliki, kebutuhan

akan penghargaan, serta kebutuhan aktualisasi diri. Penelitian tersebut juga

menggunakan novel Hati Suhita karya Khilma Anis sebagai bahan ajar Bahasa

Indonesia untuk menjelaskan unsur-unsur intrinsik dalam penggalan novel yang

dibacakan teman sehingga menunjukkan bahwa novel Hati Suhita karya Khilma

Anis layak digunakan sebagai bahan ajar.


10

Berbeda dengan penelitian sebelumnya penelitian ini membahas mengenai

hubungan tokoh yang disimbolkan dengan tokoh pewayangan yang ditunjukan

melalui persamaan sifat tokoh dan kejadian yang dialami tokoh. Kemudian pada

penelitian ini juga membahas mengenai simbol budaya Jawa dengan menggunakan

teori Roland Barthes. Pemilihan budaya Jawa disesuaikan berdasarkan isi cerita

yang memiliki latar budaya Jawa. Dengan menganalisis simbol-simbol yang ada

dalam novel Hati Suhita karya Khilma Anis akan memudahkan pembaca untuk

memahami maksud yang disampaikan pengarang kepada pembaca.

1.2 Rumusan Masalah

a. Bagaimana simbol tokoh pewayangan dalamanovel Hati Suhita karya Khilma

Anis?

b. Bagaimana simbol mengenai kehamilan dalam novelaHati Suhita karya Khilma

Anis?

c. Bagaimana simbol mengenai tumbuhan dalam novel Hati Suhita karya Khilma

Anis?

1.3 Tujuan Penelitian

a. Mendeskripsikan simbol tokoh pewayangan dalamanovel Hati Suhita karya

Khilma Anis..

b. Mendeskripsikan simbol mengenai kehamilan dalam novelaHati Suhita karya

Khilma Anis.

c. Mendeskripsikan simbol mengenai tumbuhan dalam novel Hati Suhita karya

Khilma Anis.
11

1.4 Manfaat Penelitian

a. Manfaat teoretis

Manfaat teoritis yang diperoleh dari penelitian novel Hati Suhita karya Khilma

Anis ialah untuk mengaplikasikan teori semiotik Roland Barthhes dalam

menganalisis novel Hati Suhita karya Khilma Anis serta sebagai referensi untuk

penelitian selanjutnya.

b. Manfaat praktis

Manfaat praktis yang diperoleh dari penelitian novel Hatii Suhita karya

KhilmaaAnis kali ini ialah untuk memberitahukan simbol-simbol yang terdapat

di dalam novel HatiaSuhita karya KhilmaaAnis sehingga membantu pembaca

untuk memahami maksud dan makna yang ingin disampaikan oleh pengarang

melalui novel tersebut.

1.5 Definisi Istilah

a. Simbol kebudayaan merupakan persepsi sekumpulan kelompok yang telah di

warisi turun temurun dan di ungkapkan dalam bentuk simbolik, dengan begitu

manusia dapat menyampaikan, melestarikan dan mengembangkan

pengetahuan mengenai sikap dan pendirian terhadap kehidupan (Cliffort

Geertz dalam Alam 2014:21)

b. Budaya Jawa ialah segala sistem norma dan nilai yang dijadikan pedoman

dalam kehidupan, meliputi kepercayaan, moral, hukum,bahasa, kesenian,

sistem religi, sistem pengetahuan, seni, serta kebiasaan masyarat Jawa yang

tinggal di daerah tersebut (Koetjaningrat dalam Khumaini, 2018:21)


12

c. Semiotika ialah ilmu yang berkaitan dengan tanda atau lambang, meliputi

pengertian, sistem dan proses-proses yang tidak terbatas pada tanda atau

lambang (Nuarca, 2017:28)

d. Tokoh pewayangan merupakan bayangan atau cerminan dari sejumlah sifat

atau tindakan yang dimiliki manusia dari berbagai unsur. (Kresna dalam

Beniben, 2016:21)

Anda mungkin juga menyukai