Anda di halaman 1dari 17

EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Economic Education Analysis Journal


Terakreditasi SINTA 5
https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/eeaj

Partisipasi Anggota Koperasi Diprediksi Dari Pengetahuan Perkoperasian,


Lokasi Usaha, dan Kemampuan Pengurus

Nur Aini Agustin, Kardoyo, Wijang Sakitri


DOI: 10.15294/eeaj.v9i2.39266

Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Indonesia

Sejarah Artikel Abstrak


Diterima: 22 Januari 2019 Partisipasi anggota merupakan hal yang sangat penting dan seringkali menjadi permasalahan bagi koperasi-
Disetujui: 3 Mei 2020 koperasi di Indonesia. Dimana partisipasi anggota merupakan salah satu pemicu majunya sebuah koperasi.
Dipublikasikan: 30 Juni 2020 Sebuah koperasi yang maju tentunya didukung dengan anggota yang berpartisipasi aktif. Partsisipasi ang-
gota dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
kemampuan pengurus terhadap partisipasi anggota. Permasalahan dalam penelitian ini adalah: adakah
Keywords pengaruh pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan kemampuan pengurus terhadap partisipasi anggoa
Boards Ability; Business Location; Koperasi Mahasiswa “Walisongo” UIN Walisongo Semarang.Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
Cooperative Knowledge; Members anggota Koperasi Mahasiswa “Walisongo” sebanyak 14.755 anggota. Sampel yang dihasilkan dari sam-
pling menggunakan rumus slovin dalam penelitian ini sebanyak 100 orang dengan teknik area porportional
Participation.
random sampling. Metode pengumpulan data menggunakan angket. Analisis data menggunakan analisis
deskriptif persentase dan analisis regresi berganda. Berdasarkan analisis deskriptif dapat dinyatakan bahwa
pengetahuan perkoprasian dalam kategori tinggi, lokasi usaha dalam kategori sedang dan kemampuan pen-
gurus dalam kategori tinggi. Pengaruh secara simultan sebesar 30,01%. Secara parsial pengetahuan perk-
operasian berpengaruh terhadap partisipasi anggota, lokasi usaha berpengaruh terhadap partisipasi anggota
dan kemampuan pegurus berpengaruh terhadap partisipasi anggota Berdasarkan hasil penelitian diatas
disarankan pihak koperasi untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman anggota koperasi dengan
mengadakan sosialisasi bukan hanya pada saat Pendidikan Anggota (PAG) mengenai hal-hal secara teori-
tis mengenai perkoperasian untuk meningkatkan partisipasi anggota, memperbaiki sarana prasarana pada
lokasi usaha dan meningkatkan kemampuan pengurus untuk meningkatkan partisipasi anggota.

Abstract
Member participation is very important and often a problem for cooperatives in Indonesia. Member participation is one
of the triggers for the advancement of a cooperative. An advanced cooperative is certainly supported by active members.
Members participation is influenced by several factors such as the cooperative knowledge, the business location and the
boards ability towards the members participation. The problems in this study are: is there any influences of cooperative
knowledge, location of business and the boads ability towards the members participation of the Students’ Cooperative
of “Walisongo” UIN Walisongo Semarang. The population in this study were the entire members of the the Students’
Cooperative of “Walisongo” as many as 14,755 members. Samples generated from sampling using Slovin formula in this
study were 100 people using the area porportional random sampling technique. The method of data collection method
was questionnaire. The data analysis techniques were descriptive percentage analysis and multiple regression analysis.
Based on descriptive analysis, it can be stated that the cooperative knowledge in the high category, the business location in
the medium category and the boards ability in the high category. The simultaneous influence was 30.01%. Partially, the
cooperative knowledge has an effect on the members participation, the business location influences the members partici-
pation and the boards ability have and effect on members participation Based on the results of the research, it is suggested
that the cooperative conduct more socialization besides the Members Education (PAG) on theoretical matters regarding
cooperatives to increase member participation, improve infrastructure facilities at the business locations and improve the
boards ability to increase members participation.

How to Cite
Agustin, Nur Aini, Kardoyo, & Sakitri Wijang. (2020). Partisipasi Anggota Koperasi Dipredik-
si Dari Pengetahuan Perkoperasian, Lokasi Usaha, dan Kemampuan Pengurus. Economic Edu-
cation Analysis Journal, 9(2), 421-437.
© 2020 Universitas Negeri Semarang


Alamat Korespondensi: p-ISSN 2252-6544
Gedung L2 Lantai 1 FE UNNES e-ISSN 2502-356X
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229
Email: nurainiagustin2@gmail.com
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

PENDAHULUAN gan Kopma yaitu sebesar Rp.6000,00 selama


yang bersangkutan masih berstatus sebagai
Anggota merupakan unsur yang san- mahasiswa. Untuk simpanan pokok, sistem
gat penting dalam menentukan keberhasilan pembayarannya dapat dicicil dengan memba-
koperasi. Dalam hal ini anggota sebagai pe- yar Rp.780,00 per semester. Kemudian, untuk
milik (owner) dan pengguna (user). Partisipasi simpanan wajib dibayarkan per semester yai-
anggota merupakan hal yang sangat penting tu sebesar Rp.4.500,00 dan secara otomatis
dan seringkali menjadi permasalahan bagi dipotong dari UKT (Uang Kuliah Tunggal)
koperasi-koperasi di Indonesia. Partisipasi yang mahasiswa bayarkan tiap semesternya.
anggota merupakan salah satu pemicu maju- Simpanan pokok dan simpanan wajib tersebut
nya sebuah koperasi. terdapat beberapa jenis merupakan modal koperasi dalam mengem-
koperasi salah satunya yaitu Koperasi Maha- bangkan usahanya dengan tujuan untuk me-
siswa. Kopma (Koperasi Mahasiswa) meru- menuhi kebutuhan anggota serta dapat men-
pakan salah satu UKM sebagai wadah bagi gembangkan usahanya melalui omset yang
mahasiswa untuk berkoperasi dan belajar ber- diperoleh.
wirausaha dengan segala usaha yang dijalan- Berdasarkan Laporan Pertanggungja-
kan oleh koperasi mahasiswa tersebut. waban dan RAT 2018, terdapat peningkatan
Koperasi Mahasiswa “Walisongo” penyerapan anggaran sebesar 119% sehingga
UIN Walisongo Semarang menjadi salah satu kegiatan organisasi dan usaha bisa jauh le-
UKM untuk memfasilitasi mahasiswa dalam bih produktif untuk kesejahteraan anggota.
memenuhi kebutuhan baik barang maupun Namun, permasalahan yang kini dihadapi
jasa semasa perkuliahan. Menurut Kemen- adalah partisipasi anggota yang minim dan le-
terian Koperasi dan UKM dalam redaksinya bih cenderung menggunakan layanan berasal
yang berjudul “Koperasi Menembus Genera- dari luar Kopma, sehingga mengakibatkan
si Milenial” edisi tanggal 7 September 2017 Kopma “Walisongo” sulit untuk menerapkan
menyebutkan bahwa Kemenkop UKM akan salah satu prinsip koperasi yaitu terdapat pada
menjadikan Kopma “Walisongo” sebagai UU No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasi-
koperasi percontohan dalam mengembang- an yang terdapat pada Pasal 5 ayat 1 poin (c)
kan Kopma-Kopma di seluruh Indonesia ka- berbunyi pembagian sisa hasil usaha dilaku-
rena telah behasil merekrut anggota sebanyak kan secara adil sebanding dengan besarnya
3.700 mahasiswa sebagai anggota baru pada jasa usaha masing-masing anggota. Maka dari
tahun 2017 lalu. Selain itu, Kopma “Walis- itu, terdapat adanya fenomena gap yang terjadi
ongo” telah mendapatkan beberapa penghar- di Kopma “Walisongo”. Dari pihak Kopma
gaan salah satunya yaitu penghargaan sebagai “Walisongo” sendiri berdasarkan wawanca-
Gerakan Koperasi Nasional pada tahun 2018 ra dengan Ketua Kopma 2018 yaitu Saudara
serta penghargaan yang baru saja didapat yai- Akhlaqul Adam Prasetya (Tanggal 11 Januari
tu penghargaan sebagai kategori “Kopma ter- 2019, Pukul 14.02 WIB) Kopma membagi
baik dalam melaksanakan pendidikan anggo- SHU tidak berdasarkan seberapa besar tingkat
ta Tahun 2018”. partisipasi anggota tersebut, akan tetapi dibagi
Hal ini merupakan sebuah pencapaian rata kepada seluruh anggota.
yang luar biasa apabila dibandingkan dengan Melalui Pendidikan Anggota (PAG)
Kopma lain yang ada di Indonesia karena seharusnya menjadikan mahasiswa sadar
menjadi Kopma yang paling banyak merekrut berkoperasi dan berkontribusi menjadi ang-
anggota. Pada dasarnya, untuk bergabung gota koperasi atau menggerakkan UMKM di
menjadi anggota Kopma “Walisongo” sudah lingkungan sekitar. Dari Pendidikan Anggota
secara otomatis ketika mereka menjadi ma- (PAG) tersebut tentunya telah mendapatkan
hasiswa baru. Adapun simpanan pokok di- pengetahuan mengenai seluk-beluk perkope-
bayarkan pada awal anggota bergabung den- rasian dari teori yang diajarkan dan praktik.

422
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Dengan bekal pengetahuan tentang perkope- ju ke Kampus III untuk mendapatkan barang/
rasian yang telah didapatkan pada saat mereka pelayanan koperasi yang mereka butuhkan,
masuk menjadi mahasiswa baru, harapannya padahal berdasarkan Tabel 1.3 perbandingan
dapat memajukan Kopma yang ada dikampus jumlah mahasiswa yang berada di Kampus II
tersebut. Setelah mendapatkan pendidikan, dan Kampus III hampir sama yaitu sejumlah
seharusnya mereka dapat menerapkan dalam 7.694 mahasiswa yang berada di Kampus II,
lingkungan masyarakat. Namun yang menja- dan 7.904 mahasiswa yang berada di Kamus
di permasalahan adalah Pendidikan Anggota III. Apabila segala kegiatan usaha dipusatkan
(PAG) secara umum hanya dilakukan sekali di Kampus III tentu hal ini menjadi kendala
selama mereka menjadi anggota yaitu pada tersendiri terutama untuk mahasiswa yang ku-
saat anggota berstatus sebagai mahasiswa liahnya berada di Kampus II, maupun maha-
baru. siswa yang sedang berada di Kampus I untuk
Berdasarkan daftar anggota Kopma per mendapatkan pelayanan Kopma tentunya me-
Semptember 2018 yang diterima dari Kopma reka harus menuju Kampus II terlebih dahulu.
“Walisongo” bahwa jumlah anggota Kopma Adapun permasalahan selanjutnya
“Walisongo” yaitu sebanyak 14.755 orang yaitu berada pada kemampuan pengurus,
yang terdiri dari semua fakultas. Keaktifan menurut Laporan Pertanggungjawaban Pen-
mereka dalam pemanfaatan layanan baik pro- gurus dan Pengawas (2018) antara lain: (a)
duk maupun jasa dinilai masih rendah. Den- Kurangnya kesadaran dari personil akan ke-
gan rendahnya partisipasi berkoperasi ang- bersihan; (b) Masih banyak pekerjaan yang
gota Kopma “Walisongo” yang ditunjukkan mengalihkan konsentrasi pengurus; (c) Ku-
salah satunya dengan jumlah anggota Kopma rangnya kesadaran tata tertib administrasi; (d)
“Walisongo” yang hadir pada Rapat Anggo- terdapat program kerja yang tumpang tindih
ta Tahunan 2018 yang dilaksanakan di Aula sehingga mengakibatkan terhambatnya reali-
Gedung Q Fakultas Sains dan Teknologi pada sasi program kerja; (e) Kurangnya antusiasme
hari Selasa, 15 Januari 2019 yang dimulai pada pengurus dan staff dalam mengawal jalannya
pukul 07.30 telah dihadiri oleh 79 anggota. perkaderan dan program-program yang telah
Fenomena tersebut menunjukkan rendahnya dilaksanakan; (f) Kurangnya koordinasi baik
partisipasi anggota koperasi salah satunya yai- dengan pengawas maupun antar pengurus
tu dalam kegiatan Rapat Anggota Tahunan. dan staff; (g) Kurangnya peningkatan manaje-
Sedangkan total dari seluruh anggota Kop- men waktu; (h) Konsep kegiatan yang kurang
ma “Walisongo” yaitu sebanyak 14.755 yang maksimal; (i) Kesadaran dan tanggungjawab
terdaftar menjadi keanggotaan di Kopma yang kurang dan rasa memiliki Kopma yang
“Walisongo” berdasarkan data administrasi belum bisa tumbuh; (j) Kegiatan yang cukup
Kopma “Walisongo” tahun 2018. Mengin- monoton membuat kader jenuh sehingga ku-
gat rendahnya partisipasi anggota yang dili- rang apresiasif dan partisipatif; (k) Ketertiban
hat dari jumlah anggota yang hadir pada saat administrasi pengajuan dana dalam sistem
Rapat Anggota Tahunan (RAT) Tahun 2018 voucher kurang maksimal dikarenakan ku-
yang hanya dihadiri oleh 79 anggota, mengin- rangnya kesadaran tata tertib dalam admi-
dikasikan bahwa Pendidikan Anggota (PAG) nistrasi; (l) Kurangnya pemahaman terkait
yang diberikan pada saat mereka masih men- penyajian laporan keuangan Kopma “Wa-
jadi mahasiswa baru belum dianggap efektif lisongo”; (m) Keterampilan personalia yang
untuk meningkatkan kesadaran berkoperasi tidak linear di bidang kepengurusan; (n) Ke-
anggota Kopma “Walisongo”. tidakbakuan standar operasional prosedur se-
Lokasi usaha yang terpisah dari 2 kam- hingga menghambat jalannya koordinasi an-
pus lainnya yaitu berada di Kampus III UIN tar bidang kepengurusan.
Walisongo. Oleh sebab itu, mahasiswa yang Dari berbagai permasalahan tersebut
tengah berada di Kampus I atau II harus menu- yang mengakibatkan masih ada 2 jenis usaha

423
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

yang mengalami penurunan pada tahun 2018. Berdasarkan Tabel 1 menunjukkan ke-
Pendapatan catering periode ini mengalami tidakdisiplinan pengurus dalam menjalan-
penurunan sampai dengan 56% dari tahun se- kan tugasnya. Rapat koordinasi membahas
belumnya, hal ini disebabkan, daya beli ang- mengenai kegiatan-kegiatan yang ditujukan
gota menurun, promosi dan penawaran kerja untuk anggota. Rapat dilaksanakan seluruh
sama belum optimal, daya saing harga diluar elemen Pengembangan Sumber Daya Anggo-
lebih diminati anggota. Selain itu pada jenis ta (PSDA) yang berjumlah 3 orang, kemudi-
usaha fotokopi juga mengalami penurunan an Direktur Utama Lembaga Semi Otonom
sebesar 1,21%. 1 orang, seluruh elemen Lembaga Semi Oto-
Pelayanan ini menunjukkan optimali- nom yang terdiri dari direktur, sekretaris dan
sasi layanan dan mutu kurang berjalan sesuai divisi yang berjumlah 9 orang, sehingga to-
dengan apa yang diharapkan. Beberapa kali talnya ada 13 orang. Namun, setiap kali di-
mesin fotokopi mengalami kerusakan sehing- adakan rapat koordinasi kehadiran pengurus
ga anggota kurang puas. Selain itu, menurut masih sangat rendah. Kemampuan pengurus
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan tentunya berkaitan dengan kemampuan aka-
Pengawas (2018) kurangnya koordinasi antar demik. Berdasarkan Data Administrasi Kop-
pengurus dapat ditunjukkan melalui kehadi- ma (2018) ,ahasiswa yang pernah menjadi
ran mereka pada saat Rapat Koordinasi yang pengurus Kopma angkatan 2013-2014 yang
dapat terlihat pada tabel berikut: hingga bulan Februari 2019 belum lulus, di-
tambah dengan beberapa mahasiswa angka-
Tabel 1. Kehadiran Rapat Koordinasi Pengu- tan 2015 yang belum selesai dalam menem-
rus Kopma “Walisongo” Periode 2018 puh perkuliahan di dalam kelas pada semester
8. Hal ini menunjukkan bahwa aspek kecer-
dasan pada sumber daya manusia pun sangat
No Hari, Tanggal, Bulan Kehadiran penting dalam meningkatkan partisipasi ang-
1 Selasa, 13 Maret 4 orang gota koperasi.
2 Senin, 12 Maret 6 orang Teori Partisipasi menurut Ropke
3 Kamis, 22 Maret 5 orang (2003:40) bahwa partisipasi bukan hanya bagi-
4 Rabu, 28 Maret 4 orang an penting, tetapi juga vital dalam pembangu-
5 Kamis, 29 Maret 3 orang nan koperasi. Partisipasi tidak dapat diasum-
sikan sebagai suatu yang “given” atau sesuatu
7 Senin, 16 April 2 orang
yang demikian saja terjadi secara otomatis
8 Kamis, 19 April 3 orang dalam keberadaan suatu koperasi. Terdapat
9 Rabu, 2 Mei 2 orang banyak koperasi dengan tingkat partisipasi
10 Selasa, 15 Mei 2 orang anggota yang rendah, namun beberapa dian-
11 Sabtu, 2 Juni 4 orang taranya tetap dapat memberikan manfaat me-
12 Kamis, 9 Agustus 3 orang muaskan bagi para anggotanya. Akan tetapi,
13 Selasa, 11 September 2 orang tanpa partisipasi anggota, kemungkinan atas
rendah atau menurunnya efisiensi dan efekti-
14 Senin, 24 September 3 orang
vitas anggota dalam rangka mencapai kinerja
15 Rabu, 3 Oktober 2 orang
koperasi, akan lebih besar (Ropke, 2003:39).
16 Kamis, 4 Oktober 2 orang Menurut Ropke (2003:40), manajemen kope-
17 Minggu, 28 Oktober 4 orang rasi tidak dapat diasumsikan memiliki infor-
18 Rabu, 28 November 5 orang masi yang diperlukan setiap saat. Sebaliknya,
19 Selasa, 4 Desember 4 orang informasi harus dicari.
20 Selasa, 18 Desember 3 orang Mekanisme untuk menemukan infor-
Sumber: Laporan Pertanggungjawaban Pen- masi, yang dibutuhkan untuk menyesuaikan
gurus dan Pengawas, 2018 pelayanan yang akan diberikan oleh koperasi-

424
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

bagi kepentingan/kebutuhan anggotanya me- Pengetahuan perkoperasian yang dimi-


rupakan proses partisipasi juga. Mekanisme liki anggota koperasi akan menentukan keber-
menemukan informasi tersebut digunakan un- hasilan koperasi. Hal ini sesuai dengan penda-
tuk memperoleh pengetahuan tentang kope- pat Widiyanti (2012:74) bahwa keberhasilan
rasi. Karena perubahan kebutuhan anggota koperasi dalam mencapai tujuannya akan
maupun lingkungan koperasi (lokasi usaha) banyak ditentukan dari pengetahuan, peng-
terutama tantangan persaingan, pelayan kope- hayatan dan kesadaran berkoperasi para ang-
rasi harus terus menerus disesuaikan. Penye- gotanya. Seorang anggota akan mau berpar-
suaian ini memerlukan informasi, yang juga tisipasi, bila yang bersangkutan mengetahui
harus diberikan lewat partisipasi. Partisipa- tujuan organisasi tersebut, manfaat terhadap
si pada hakikatnya tidak membuat koperasi dirinya, dan cara organisasi itu dalam menca-
berbeda dari organisasi yang tidak memliki pai tujuan. Oleh karena itu, keputusan ang-
sifat/kriteria identitas. Jika suatu perusahaan gota untuk masuk menjadi anggota haruslah
menjual jasanya di pasar terbuka, maka peru- didasarkan akan pengetahuan yang memadai
sahaan tersebut juga membutuhkan umpan tentang manfaat koperasi (Sitio dan Tamba,
balik dari pelanggan agar dapat bersaing den- (2001:30). Menurut penelitian Safari (2015)
gan berhasil. Inti dari umpan balik ini adalah bahwa terdapat pengaruh antara pengetahuan
informasi mengenai jumlah produk/jasa yang perkoperasian terhadap partisipasi anggota.
dapat dijual oleh perusahaan. Menurut Eliah (2015:16) lokasi usaha
Jika pelanggan tidak puas, mereka akan adalah hal utama yang perlu dipertimbang-
membeli sedikit, dan dengan ini sebenarnya kan. Lokasi yang strategi menjadi salah satu
mereka telah memberikan informasi berharga faktor penting dan sangat menentukan keber-
bagi perusahaan untuk meningkatkan pelay- hasilan suatu usaha. Lokasi yang strategis da-
anannya. Dalam pelayanan koperasi tentu hal lam teori wirausaha ditafsirkan sebagai lokasi
tersebut berkaitan dengan kemampuan yang yang banyak terdapat calon pembeli, mudah
dimiliki oleh pengurus koperasi tersebut. dijangkau, mudah dilihat konsumen, dan lo-
Partisipasi anggota sering dianggap baik kasi yang banyak dilalui atau dihuni oleh tar-
sebagai alat pengembangan maupun seba- get konsumen yang berpotensi membeli pro-
gai tujuan akhir itu sendiri (Ropke, 2003:39). duk atau jasa yang dijual. Lokasi seperi ini
Ketiga indikator yang dapat digunakan oleh cocok untuk usaha perdangangan barang atau
para anggota koperasi untuk mencapai pen- jasa yang harus berhubungan langsung den-
gambilan keputusan dalam perusahaan kope- gan pelanggan (Eliah, 2015:17).
rasi yang merefleksikan permintaan mereka Salah satu teori yang dapat dikemuka-
adalah voice, vote, exit. Menurut Hirschman kan dalam menentukan lokasi pusat pelaya-
(1970) dalam Ropke (2003:53) alat untuk ang- nan koperasi, adalah teori yang dibuat oleh
gota berpartisipasi yaitu suara (voice), hak pi- Walter Christaller di Jerman tahun 1930.
lih (vote) dan keluar dari koperasi (exit). Menurut Walter Christaller dalam Sudarsono
Menurut Anoraga dan Widiyanti dan Edilius (2010:17) pada dasarnya teori ini
(2003:112), berbagai indikasi yang muncul se- bertujuan untuk menentukan teori yang stra-
bagai ciri-ciri anggota yang berpartisipasi baik tegis dengan berbagai pertimbangan ekono-
yaitu melunasi simpanan pokok dan simpa- mis untuk berbagai jenis pelayanan dan spe-
nan wajib secara tertib dan teratur, membantu sialisasinya, baik ditinjau dari pelayanan yang
modal koperasi disamping simpanan pokok diberikan maupun dari yang dilayani. Salah
dan wajib sesuai dengan kemampuan masing- satu prinsip tingkah laku manusia yaitu den-
masing, menjadi langganan koperasi yang gan usaha sekecil mungkin untuk mencapai
setia, menghadiri rapat-rapat dan pertemuan suatu hasil yang sama, menjadi kunci pokok
secara aktif, menggunakan hak untuk menga- dalan teori ini dengan kata lain konsumen ti-
wasi jalannya usaha koperasi. dak ingin menempuh jarak yang jauh untuk

425
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

mendapatkan barang-barang dan jasa-jasa pe- gelolaan koperasi dan usahanya kepada Rapat
layanan kecuali barang tersebut mempunyai Anggota (Anoraga dan Sudantoko, 2002:87).
sifat khusus. Berdasarkan penelitian Umam Menurut penelitian Hidayah (2015) bahwa
(2015) bahwa terdapat pengaruh lokasi usaha terdapat pengaruh kemampuan manajerial
terhadap partisipasi anggota koperasi. pengurus terhadap partisipasi anggota.
Menurut Widiyanti (2012:26) bahwa Berdasarkan latar belakang permasa-
pengurus sebagai unsur manajemen kedua lahan di atas, penelitian ini bertujuan untuk
dalam urutannya, bertanggungjawab sebagai mengetahui seberapa besar pengaruh secara
badan yang memimpin koperasi. Pengurus simultan antara pengetahuan perkoperasian,
berkewajiban untuk melaksanakan garis-garis lokasi usaha dan kemampuan pengurus ter-
besar usaha yang telah ditentukan oleh Rapat hadap partispasi anggota Koperasi Mahasis-
Anggota dan tercantum alam Anggaran Dasar wa “Walisongo” UIN Walisongo Semarang.
maupun Anggaran Rumah Tannga Koperasi. Selain itu, penelitian ini juga bertujuan untuk
Jadi, dapat dikatakan bahwa pada dasarnya mengetahui seberapa besar pengaruh secara
penguruslah yang menentukan garis-garis be- parsial antara pengetahuan perkoperasian ter-
sar kebijaksanaan yang akan dikerjakan bersa- hadap partisipasi anggota Koperasi Mahasis-
ma bagi Koperasi Primer, dan mungkin oleh wa “Walisongo” UIN Walisongo Semarang.
manajer beserta para pegawainya bagi Kope- Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
rasi Sekunder. Kemampuan adalah sifat yang secara parsial antara lokasi usaha terhadap
melekat pada manusia yang memungkinkan partisipasi anggota Koperasi Mahasiswa “Wa-
seseorang melaksanakan sesuatu tindakan (be- lisongo” UIN Walisongo Semarang. Serta,
havior). untuk mengetahui seberapa besar pengaruh
Pengurus adalah anggota yang diper- secara parsial antara kemampuan pengurus
caya menjadi wakil anggota yang menjalan- terhadap partisipasi anggota Koperasi Ma-
kan, mengelola, dan memimpin jalannya or- hasiswa “Walisongo” UIN Walisongo Sema-
ganisasi koperasi (Anoraga dan Sudantoko, rang.
2002:85). Pendapat yang sama juga dikemu-
kakan oleh Sitio dan Tamba (2001:37), bahwa METODE
pengurus adalah perwakilan anggota koperasi
yang dipilih melalui rapat anggota yang ber- Penelitian ini merupakan penelitian ku-
tugas mengelola organisasi. Menurut Baswir antitatif, dengan populasi penelitian sebanyak
(2017:113) pengurus adalah anggota kope- 14.755 anggota. Penelitian ini juga merupakan
rasi yang memperoleh kepercayaan dari ra- dengan menggunakan teknik area proportional
pat anggota untuk memimpin organisasi dan random sampling yang dalam penentuannya
usaha koperasi untuk suatu periode tertentu. menggunakan rumus Slovin sehingga didapat-
Menurut Widjajanta (2007:183) menjelaskan kan 100 sampel dengan proporsi disesuaikan
bahwa pengurus dipilih dari dan oleh anggota dengan jumlah anggota yang berada di tiap
koperasi dalam rapat anggota. Menurut Bas- fakultas.
wir (2017: 115-116) mengenai tugas pengurus Dalam penelitian ini terdapat 4 variabel
yaitu pengurus harus mampu untuk mengelo- yang meliputi dan independen, yaitu variabel
la organisasi dan usaha koperasi, memelihara pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
daftar buku anggota pengurus dan pengawas, kemampuan pengurus, sedangkan variabel
menyelenggarakan Rapat Anggota, menga- dependen pada penelitian ini adalah partisipa-
jukan laporan pelaksanaan tugas dan lapo- si anggota. Pengetahuan perkoperasian yaitu
ran keuangan koperasi, mengajukan rencana berkaitan dengan pengetahuan anggota men-
kerja, serta rancangan rencana anggaran pen- genai seluk beluk koperasi, lokasi usaha yaitu
dapatan, dan belanja koperasi. Pengurus ber- berkaitan dengan demografi dan secara eko-
tanggungjawab mengenai segala kegiatan pen- nomi, sedangkan pada kemampuan pengurus

426
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

berkaitan dengan Sumber Daya Manusia dari mengenai derajat persepsi responden atas va-
tiap pengurus Kopma “Walisongo”. Adapun riabel yang diteliti (Ferdinand, 2016:291), dan
seluruh variabel dalam penelitian ini yaitu menggunakan analisis regresi linear berganda.
menggunakan kuesioner.
Metode pengumpulan data yang di- HASIL DAN PEMBAHASAN
gunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut: Menurut Bungin (2017:118) observasi Berdasarkan penghitungan analisis des-
atau pengamatan adalah kegiatan keseharian kriptif presentasi dengan Three Box Method da-
manusia dengan menggunakan panca indera pat diketahui nilai indeks tiap variabel dapat
sebagai alat bantu utamanya selain panca in- dilihat pada Tabel 2.
dera lainnya seperti telinga, penciuman, mu- Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa
lut dan kulit. indeks variabel pengetahuan perkoperasian
Menurut Sugiyono (2016:142), kuesio- dengan 3 indikator yaitu pemahaman ang-
ner merupakan teknik pengumpulan data gota tentang koperasi, mengetahui manfaat
yang dilakukan dengan cara memberi sepe- koperasi, dan mengetahui hak dan kewajiban
rangkat pertanyaan atau penyataan tertulis ke- sebagai anggota koperasi diperoleh skor se-
pada responden untuk dijawabnya. Kuesioner besar 77,90%. Hal ini menandakan termasuk
merupakan teknik pengumpulan data yang kedalam kategori tinggi karena terletak pada
efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel interval 75-100. Indeks lokasi usaha dengan
yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diha- 2 indikator yaitu lingkungan demografi dan
rapkan dari responden. Teknik pengumpulan lingkungan ekonomi diperoleh skor sebesar
data dengan alternatif jawaban dengan meng- 66,18. Hal ini menandakan termasuk keda-
gunakan skala likert dan terdiri dari 4 alterna- lam kategori sedang karena terletak pada in-
tif dan responden hanya perlu memberikan terval 49-74. Variabel kemampuan pengurus
tanda centang (v) pada jawaban yang menurut dengan 3 indikator yaitu menghasilkan ide,
responden sesuai. melaksanakan administrasi dan melaksana-
Teknik Pengolahan data dalam peneliti- kan tugas diperoleh skor sebesar 75,36%. Hal
an ini menggunakan analisis deskriptif prosen- ini menandakan termasuk kedalam kategori
tase dengan teknik Three Box Method. Analisis tinggi karena terletak pada interval 75-100.
ini dapat digunakan untuk mendeskripsikan Untuk variabel partisipasi anggota dengan 3
data sampel dan membuat kesimpulan yang indikator yaitu partisipasi anggota dalam per-
berlaku untuk populasi dimana sampel diam- modalan, partisipasi anggota dalam RAT, par-
bil. Variabel dalam penelitian ini terdiri dari tisipasi dalam pemanfaatan unit usaha dipero-
pengetahuan perkoperasian (X1), lokasi usaha leh skor sebesar 63,96%. Hal ini menandakan
(X2), kemampuan pengurus (X3) dan par- termasuk kedalam kategori sedang karena ter-
tisipasi anggota (Y). Angka indeks dapat di- letak pada interval 49=74.
kembangkan untuk mendapatkan gambaran

Tabel 2. Nilai Indeks Variabel Penelitian

No Variabel Nilai Indeks Variabel Keterangan


1 Pengetahuan Perkoperasian 77,90 Tinggi
2 Lokasi Usaha 66,18 Sedang
3 Kemampuan Pengurus 75,36 Tinggi
4 Partisipasi Anggota 63,96 Sedang
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

427
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Uji asumsi klasik merupakan uji yang diketahui VIF untuk masing-masing variabel
dilakukan agar dihasilkan persamaan regre- independen kurang dari 10. Adapun VIF un-
si yang tidak bias sehingga persamaan linier tuk variabel pengetahuan perkoperasian (X1)
tersebut dapat digunakan untuk mempredik- mempunyai nilai VIF sebesar 1,082, kemu-
si dan menguji hipotesis. Menurut Priyatno dian variabel lokasi usaha (X2) mempunyai
(2013:34) bahwa uji normalitas dilakukan nilai VIF sebesar 1,151, sedangkan variabel
untuk melihat tingkat kenormalan data yang kemampuan pengurus (X3) mempunyai nilai
digunakan apakah data berdistribusi normal VIF sebesar 1,165 tidak terjadi multikolinea-
atau tidak. Tingkat kenormalan data sangat ritas antar variabel independen dalam peneli-
penting, karena data yang terdistribusi nor- tian ini.
mal, maka data tersebut dianggap dapat me- Uji heteroskedastisitas untuk mempre-
wakili populasi. diksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat
Uji normalitas data menjadi prasayarat diketahui dari pola gambar scatterplot, dalam
pokok dalam analisis parametric seperti kore- pengujian ini juga menggunakan Spearman’s
lasi Pearson. Nilai kolmogrov-smirnov (K-S) un- rank correlation yaitu dengan mencari koefi-
tuk variabel independen yaitu pengetahuan sien korelasi rank spearmen (rs) Untuk setiap
perkoperasian, lokasi usaha serta kemampuan variabel. Jika t hitung > t tabel maka terja-
pengurus terhadap variabel dependen parti- di heteroskedastisitas, begitu pula sebaliknya.
sipasi anggota memperolah nilai Asymp. Sig. Berdasarkan pengujian korelasi rank spearman
(2-tailed) 0,200 > 0,05, hal ini berarti residual jika nilai signifikansi >0,05 maka tidak terjadi
berdistribusi normal. heteroskedastisitas. Berdasarkan hasil uji da-
Uji linearitas digunakan untuk menge- pat disimpulkan bahwa tidak terdapat heteros-
tahui apakah dua variabel secara signifikan kedastisitas pada model regresi.
mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Pengujian hipotesis dilakukan untuk
Pada output SPSS, F Linearity menunjukkan mengukur ketepatan model regresi yaitu den-
sejauh mana jika variabel dependen dipredik- gan mengukur nilai dengan uji parsial (t) dan
si berbaring persis di garis lurus, jika hasilnya uji simultan (F) dalam statistik. Adapun uji se-
signifikan (signifikansi < 0,05), maka dapat di- cara parsial digunakan untuk mengetahui pen-
katakan linier. Berdasarkan hasil uji diketahui garuh secara individu tiap variabel indepen-
bahwa variabel pengetahuan perkoperasian, den yaitu pengetahuan perkoperasian (X1),
lokasi usaha dan kemampuan pengurus dike- lokasi usaha (X2) dan kemampuan pengurus
tahui nilai signifikansi untuk linearity variabel (X3) terhadap variabel dependen partisipasi
pengetahuan perkoperasian adalah 0,001 ku- anggota (Y). Adapun hasil hipotesis secara
rang dari 0,05. Dengan demikian dapat disim- parsial dapat dilihat pada Tabel 3.
pulkan bahwa terdapat hubungan yang linear Pada perhitungan variabel pengetahuan
antara ketiga variabel independen dengan va- perkoperasian diperoleh t hitung = 2,279
riabel dependen partisipasi anggota. dengan taraf signifikansi = 0,25. Hal ini me-
Uji multikolinearitas bertujuan untuk nunjukkan bahwa pengetahuan perkopera-
menguji apakah model regresi ditemukan sian berpengaruh secara signifikan terhadap
adanya korelasi antara variabel bebas (inde- partisipasi anggota. Dengan demikian Ha2
penden) (Ghozali, 2013: 103). Setiap variabel yang menyatakan bahwa ada pengaruh yang
independen mempunyai nilai tolerance diatas signifikan antara pengetahuan perkoperasian
0,10 yaitu variabel pengetahuan perkopera- terhadap partisipasi anggota Kopma “Walis-
sian (X1) mempunyai nilai tolerance sebesar ongo” UIN Walisongo Semarang diterima.
0,924, variabel lokasi usaha (X2) mempunyai Pada perhitungan variabel lokasi usaha dipe-
nilai tolerance 0,869, dan yang terakhir yaitu roleh thitung = 2,684 dengan signifikansi =
variabel kemampuan pengurus mempunyai 0,009 < 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa lo-
nilai tolerance 0,858. Dari tabel diatas dapat kasi usaha berpengaruh secara signifikan ter-

428
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Tabel 3. Hasil Uji Hipotesis Parsial (Uji t)

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 4,395 4,478 ,981 ,329
Pengetahuan_Perkoperasian ,288 ,127 ,199 2,279 ,025
Lokasi_Usaha ,249 ,093 ,240 2,684 ,009
Kemampuan_Pengurus ,465 ,121 ,346 3,836 ,000
a. Dependent Variable: Partisipasi_Anggota
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

hadap partisipasi anggota. Dengan demikian yang dimasukkan dalam model mempunyai
Ha3 yang menyatakan bahwa ada pengaruh pengaruh secara bersama-sama terhadap va-
yang signifikan antara lokasi usaha terhadap riabel dependen/terikat. Hasil uji F dapat dili-
partisipasi anggota Kopma “Walisongo” UIN hat pada Tabel 4.
Walisongo Semarang diterima. Berdasarkan Berdasarkan uji ANOVA atau F test
pada perhitungan variabel kemampuan pen- pada Tabel 4 diperoleh F hitung sebesar
gurus diketahui bahwa perhitungan varia- 15,220 dengan taraf signifikansi 0,000. Kare-
bel kemampuan pengurus diperoleh t hitung na taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
3,836 dengan signifikansi 0,000. Hal ini me- dapat dikatakan bahwa variabel pengetahuan
nunjukkan bahwa kemampuan pengurus perkoperasian, lokasi usaha, dan kemampuan
berpengaruh secara signifikan terhadap par- pengurus secara bersama-sama atau simultan
tisipasi anggota. Dengan demikian Ha4 yang berpengaruh signifikan terhadap partisipa-
menyatakan bahwa ada pengaruh yang signi- si anggota. Sehingga hal yang menyatakan
fikan antara kemampuan pengurus terhadap bahwa ada pengaruh yang signifikan antara
partisipasi anggota Kopma “Walisongo” UIN pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
Walisongo Semarang diterima. kemampuan pengurus terhadap partisipasi
Ghozali (2013:98) mengemukakan bah- anggota Kopma “Walisongo” UIN Walison-
wa uji statistik F pada dasarnya menunjukkan go Semarang diterima.
apakah semua variabel independen atau bebas

Tabel 4. Hasil Uji Simultan (Uji F)

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 641,113 3 213,704 15,220 ,000b
Residual 1347,927 96 14,041
Total 1989,040 99
a. Dependent Variable: Partisipasi_Anggota
b. Predictors: (Constant), Kemampuan_Pengurus, Pengetahuan_Perkoperasian, Lokasi_Usaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

429
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Tabel 5. Hasil Uji Koefisien Determinasi Parsial

Model Correlations
Zero-Order Partial Part
Constant
Pengetahuan_Perkoperasian ,330 ,227 ,191
1
Lokasi_Usaha ,391 ,264 ,226
Kemampuan_Pengurus ,470 ,365 ,322
a. Dependent Variable: Partisipasi_Anggota
Sumber: Data primer yang diolah tahun 2019

Tabel 6. Hasil Uji Koefisien Determinasi Simultan (R2)

Model Summary
Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate
1 ,568a
,322 ,301 3,747
a. Predictors: (Constant), Kemampuan_Pengurus, Pengetahuan_Perkoperasian, Lokasi_Usaha
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa digunakan untuk mengetahui besarnya kontri-


nilai parsial untuk variabel pengetahuan per- busi yang diberikan oleh variabel pengetahuan
koperasian sebesar 0,227 sehingga besarnya perkoperasian, lokasi usaha dan kemampuan
kontribusi variabel pengetahuan perkoperasi- pengurus pada partisipasi anggota. Selain me-
an terhadap partisipasi anggota yaitu 0,2272x lakukan uji F dan uji t, perlu juga dicari koe-
100% = 5,15%, nilai parsial variabel lokasi fisien determinasi parsial, digunakan untuk
usaha sebesar 0,264 sehingga besarnya kontri- mengetahui kontribusi pengaruh masing-ma-
busi variabel lokasi usaha terhadap partisipasi sing variabel independen, yaitu pengetahuan
anggota yaitu 0,2642 x100% = 6,97%, nilai perkoperasian, lokasi usaha dan kemampuan
parsial variabel kemampuan pengurus yaitu pengurus pada partisipasi anggota. Adapun
0,365 sehingga besarnya kontribusi variabel hasil uji koefisien determinasi simultan dapat
kemampuan pengurus terhadap partisipasi dilihat pada Tabel 6.
anggota yaitu 0,3652 x 100% = 13,32%. Dari Berdasarkan tabel 6 diketahui besarnya
hasil tersebut dapat diketahui bahwa kontribu- kontribusi variabel pengetahuan perkoperasi-
si secara parsial variabel independen (X) yaitu an, lokasi usaha dan kemampuan pengurus
pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan terhadap partisipasi anggota dapat dilihat dari
kemampuan pengurus terhadap variabel de- koefisien determinasi Adjusted R2 atau pada ko-
penden (Y) yaitu partisipasi anggota dimana lom Adjusted R Square yaitu sebesar 0,301 atau
kontribusi masing-masing variabel X terhadap 30,1%. Hal ini berarti bahwa 30,1% variabel
varibel Y hampir sama besar nilainya, ada- partisipasi anggota dijelaskan atau dipenga-
pun perolehan nilai parsial tertinggai terdapat ruhi oleh pengetahuan perkoperasian, lokasi
pada variabel kemampuan pengurus yaitu se- usaha dan kemampuan pengurus, sedangkan
besar 13,32%. sisanya yaitu sebesar 69,9% dipengaruhi atau
Koefisien determinasi keseluruhan (R2) dijelaskan oleh faktor lain.

430
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Model Coefficients Coefficients T Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4,413 4,476 ,986 ,327
Pengetahuan_Perkoperasian ,286 ,127 ,197 2,256 ,026
1
Lokasi_Usaha ,260 ,097 ,243 2,694 ,008
Kemampuan_Pengurus ,460 ,122 ,342 3,773 ,000
a. Dependent Variable: Partisipasi_Anggota
Sumber: Data primer yang diolah, 2019

Uji regresi linier berganda digunakan kemampuan pengurus nilainya tetap dan va-
untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh an- riabel pengetahuan perkoperasian mengalami
tara variabel independen yaitu pengetahuan kenaikan sebesar 1% maka variabel dependen
perkoperasian, terhadap variabel dependen yaitu partisipasi anggota akan mengalami pe-
yaitu partisipasi anggota dapat dilihat dari ningkatan sebesar 0,286. Variabel lokasi usaha
hasil uji regresi linear berganda Selain itu, apabila mengalami kenaikan sebesar 1%
analisis ini juga digunakan untuk mengetahui maka variabel partisipasi anggota mengalami
arah hubungan antara variabel independen peningkatan sebesar 0,260, selanjutnya yaitu
dan variabel dependen, apakah masing-ma- apabila variabel kemapuan pengurus menga-
sing variabel independen berhubungan positif lami peningkatan sebesar 1% maka partisipasi
atau negatif, dan untuk memprediksi nilai dari anggota meningkat sebesar 0,460. Koefisien
variabel dependen apabila nilai variabel inde- bernilai positif maka semakin optimal penge-
penden mengalami kenaikan atau penurunan. tahuan perkoperasian maka dapat meningkat-
Adapun hasil perhitungan analisis regresi li- kan partisipasi anggota.
nier berganda pada Tabel 7.
Hasil perhitungan analisis regresi linier Pengaruh Pengetahuan Perkoperasian,
berganda terhadap penelitian menunjukkan Lokasi Usaha dan Kemampuan Pen-
persamaan regresi linier berganda sebagai be- gurus terhadap Partisipasi Anggota
rikut: Berdasarkan dari hasil penelitian da-
pat ditarik kesimpulan bahwa pengetahuan
Y = α +β1.X1+ β2.X2+ β3.X3 perkoperasian (X1), lokasi usaha (X2) dan
PA= 4,413 + 0,286PP + 0,260LU + 0,460KP kemampuan pengurus (X3) berpengaruh ter-
+e hadap partisipasi anggota. Besarnya kontri-
Adapun pembahasannya sebagai be- busi pengaruh secara simultan ketiga variabel
rikut: Konstanta 4,413 artinya jika variabel independen tersebut terhadap variabel depen-
independen yaitu pengetahuan perkoperasi- den dilihat dari nilai koefisien determinasi ko-
an, lokasi usaha dan kemampuan pengurus lom Adjusted R Square pada aplikasi IBM SPSS
nilainya 0 maka variabel dependen yaitu par- 24.0.
tisipasi anggota nilainya 4,413. Persamaan Adanya pengaruh variabel independen
regresi linier diatas dapat diketahui bahwa pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
koefisien regresi variabel pengetahuan per- kemampuan pengurus terhadap variabel de-
koperasian (X1) = 0,286. Artinya jika varia- penden partisipasi anggota tentunya hal ini
bel independen lainnya yaitu lokasi usaha dan sesuai dengan grand theory pada penelitian ini

431
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

yaitu untuk variabel pengetahuan perkopera- kenaikan konstanta dari variabel dependen.
sian, lokasi usaha dan kemampuan pengurus Dengan demikian disimpulkan bahwa terda-
menggunakan Teori Partisipasi oleh Ropke pat pengaruh yang positif antara variabel in-
(2003:40). dependen yaitu pengetahuan perkoperasian,
Berdasarkan hasil pengolahan data di- lokasi usaha dan kemampuan pengurus ter-
peroleh analisis regresi linier berganda sebesar hadap variabel dependen partisipasi anggota
PA= 4,413 + 0,286PP + 0,260LU + 0,460KP Kopma “Walisongo” UIN Walisongo Sema-
+ e. Konstanta 4,413 artinya jika variabel in- rang. Dengan diperolehnya nilai F sebesar
dependen yaitu pengetahuan perkoperasian, 15,220 dengan taraf signifikansi 0,000. Kare-
lokasi usaha dan kemampuan pengurus ni- na taraf signifikansi lebih kecil dari 0,05 maka
lainya 0 maka variabel dependen yaitu partisi- dapat dikatakan bahwa variabel pengetahuan
pasi anggota nilainya 4,413. Koefisien regresi perkoperasian, lokasi usaha, dan kemampuan
variabel pengetahuan perkoperasian (X1) se- pengurus secara bersama-sama atau simultan
besar 0,286 artinya jika variabel independen berpengaruh signifikan terhadap partisipasi
lainnya yaitu lokasi usaha dan kemampuan anggota.
pengurus nilainya tetap dan variabel penge- Besarnya kontribusi pengaruh secara si-
tahuan perkoperasian mengalami kenaikan multan antara variabel pengetahuan perkope-
sebesar 1% maka variabel dependen yaitu par- rasian, lokasi usaha dan kemampuan pengu-
tisipasi anggota akan mengalami peningkatan rus terhadap partisipasi anggota dapat dilihat
sebesar 0,286. Koefisien bernilai positif maka dari perolehan koefisien determinasi simultan
semakin optimal pengetahuan perkoperasian pada kolom Adjusted R square yaitu sebesar
maka dapat meningkatkan partisipasi anggo- 0,301 atau 30,1%. Hal ini berarti bahwa 30%
ta. Koefisien regresi variabel lokasi usaha (X2) variabel partisipasi anggota dijelaskan atau
sebesar 0,260 artinya jika variabel independen dipengaruhi oleh pengetahuan perkoperasian,
lainnya yaitu pengetahuan perkoperasian dan lokasi usaha dan kemapuan pengurus, sedang-
kemampuan pengurus nilainya tetap dan va- kan sisanya yaitu sebesar 69,9% dipengaruhi
riabel lokasi usaha mengalami kenaikan se- atau dijelaskan oleh faktor lain di luar model
besar 1% maka variabel dependen yaitu par- yang diteliti. Dengan demikian hal yang me-
tisipasi anggota akan mengalami peningkatan nyatakan ada pengaruh yang signifikan antara
sebesar 0,260. Koefisien bernilai positif maka pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
semakin optimal lokasi usaha maka dapat me- kemampuan pengurus terhadap partisipasi
ningkatkan partisipasi anggota. Koefisien reg- anggota Koperasi Mahasiswa “Walisongo”
resi variabel kemampuan pengurus (X3) 0,460 UIN Walisongo Semarang diterima.
artinya jika variabel independen lainnya yaitu
pengetahuan perkoperasian dan lokasi usaha Pengaruh Pengetahuan Perkoperasian terha-
nilainya tetap dan variabel kemampuan pen- dap Partisipasi Anggota
gurus mengalami kenaikan sebesar 1% maka Hasil perhitungan menggunakan apli-
variabel dependen yaitu partisipasi anggota kasi IBM SPSS Statistics 24.0 untuk variabel
akan mengalami peningkatan sebesar 0,460. pengetahuan perkoperasian diperoleh t hitung
Koefisien bernilai positif maka semakin op- = 2,279 dengan taraf signifikansi = 0,025 le-
timal kemampuan pengurus maka dapat me- bih kecil dari 0,05. Hasil tersebut menjelaskan
ningkatkan partisipasi anggota. bahwa setiap terjadi peningkatan pada va-
Berdasarkan hasil regresi linier tersebut riabel pengetahuan perkoprasian maka akan
diketahui bahwa nilai konstanta semua va- diikuti dengan peningkatan pada variabel par-
riabel bertanda positif. Hal ini menunjukkan tisipasi anggota, begitu pula sebaliknya sema-
bahwa setiap perubahan variabel independen kin rendah pengetahuan perkoperasian yang
akan diikuti oleh perubahan variabel depen- menunjukkan bahwa rendahnya pemahaman
den kearah yang lebih baik, diikuti dengan anggota mengenai koperasi diikuti oleh sema-

432
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

kin rendah pula partisipasi anggota Kopma ah (2016) mendapatkan hasil bahwa terdapat
“Walisongo” UIN Walisongo Semarang. Ha- pengaruh positif dan signifikan pengetahuan
sil temuan ini dapat membuktikan bahwa hi- perkoperasian terhadap partisipasi anggota
potesis kedua (Ha2) yang menyatakan bahwa Koperasi Mahasiswa Uniersitas Negeri Yo-
ada pengaruh yang signifikan antara pengeta- gyakarta. Ji, dkk (2013) juga menemukan hasil
huan perkoperasian terhadap partisipasi ang- bahwa knowledge dapat mempengaruhi parti-
gota Kopma “Walisongo” UIN Walisongo Se- sipasi terhadap China’s Cooperative Medical Sys-
marang, sehingga temuan ini dapat menjawab tem. Berdasarkan jurnal tersebut menyatakan
rumusan masalah kedua dalam penelitian ini. bahwa “they have expressed willingness to conti-
Kegiatan dan usaha yang dijalankan nue their participation.“Terdapat hasil yang ti-
oleh Kopma “Walisongo” di UIN Walisongo dak konsisten dari penelitian diatas, yaitu pen-
Semarang memberikan manfaat yang sebesar- elitian yang dilakukan oleh Jalali (2017) yang
besarnya terutama untuk anggota kopma di- dilakukan di Rangeland Management Cooperati-
mana anggota merupakan pemilik sekaligus ve bahwa dalam penelitian ini techical know-
pengguna dari usaha tersebut. Tentunya da- ledge tidak berpengaruh terhadap partisipasi.
lam sebuah koperasi hal yang terpenting da- Berdasarkan hasil penelitian, grand theory, dan
lam memajukan koperasi adanya partisipasi penelitian terdahulu, maka dalam penelitian
anggota. Partisipasi anggota dipengaruhi oleh ini dapat disimpulkan bahwa variabel penge-
pengetahuan perkoperasian anggota. Semakin tahuan perkoperasian mempengaruhi secara
tinggi pengetahuan perkoperasian yang dimi- signifikan variabel partisipasi anggota.
liki oleh anggota maka akan semakin tinggi
pula partisipasi anggota. Hal ini sesuai dengan Pengaruh Lokasi Usaha terhadap Partisi-
pendapat Widiyanti (2012:74) bahwa keber- pasi Anggota
hasilan koperasi dalam mencapai tujuannya Hasil perhitungan menggunakan apli-
akan banyak ditentukan dari pengetahuan, kasi IBM SPSS Statistics 24.0 untuk variabel
penghayatan dan kesadaran berkoperasi para lokasi usaha diperoleh t hitung = 2,684 den-
anggotanya. Dengan mengetahui kehidupan gan signifikansi = 0,009 < 0,05. Hal ini me-
perkoperasian, anggota memiliki kesadaran nunjukkan bahwa lokasi usaha berpengaruh
untuk dapat berpartisipasi aktif dan usaha secara signifikan terhadap partisipasi anggota.
koperasi akan dapat maju dan berkembang se- Hasil temuan tersebut dapat membuktikan
hingga tercapai keberhasilan koperasi. Keber- bahwa hipotesis ketiga (Ha3) yang menyata-
hasilan koperasi sangat erat kaitannya dengan kan bahwa Ada pengaruh yang signifikan an-
partisipasi aktif setiap anggotanya. Tentunya tara lokasi usaha terhadap partisipasi anggota
hal ini sejalan dengan grand theory dalam pen- Kopma “Walisongo” UIN Walisongo Sema-
elitian ini yaitu Teori Partisipasi oleh Ropke rang. sehingga temuan ini dapat menjawab
(2003:40). rumusan masalah ketiga dalam penelitian ini.
Tingkah laku partisipasi dalam teori ini Salah satu hal yang mempengaruhi par-
dipengaruhi oleh pengetahuan perkoperasi- tisipasi anggota tentunya dipengaruhi oleh
an. Adapun pengetahuan didapatkan melalui faktor pemilihan lokasi usaha yang tepat. Hal
pendidikan anggota yang merupakan sarana ini tentu sejalan dengan pendapat yang dike-
dalam mekanisme pencarian informasi men- mukakan oleh Eliah (2015:16) yang menje-
genai koperasi oleh anggota. Hasil penelitian laskan bahwa lokasi usaha adalah hal utama
ini didukung dengan penelitian Umam (2015) yang perlu dipertimbangkan. Lokasi yang
mendapatkan hasil bahwa pengetahuan per- strategis menjadi salah satu faktor penting dan
koperasian mempengaruhi partisipasi anggota sangat menentukan keberhasilan suatu usaha.
secara positif dan signifikan pada partisipasi Keberhasilan usaha dalam koperasi adanya
anggota Kopma UNNES 2014 meskipun pen- dengan adanya partisipasi anggota yang ting-
garuhnya dalam kategori rendah. Odhiansy- gi. Hal ini tentu sesuai dengan Teori Partisi-

433
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

pasi oleh Ropke (2003). Menurut Teori Parti- pengetahuan perkoperasian berpengaruh se-
sipasi, lingkungan koperasi harus disesuaikan cara signifikan terhadap partisipasi anggota.
untuk menghadapi utamanya adalah tantan- Hasil temuan tersebut dapat membuktikan
gan persaingan. Selain itu, geografi yang bu- bahwa hipotesis ketiga (Ha4) yang meny-
ruk umumnya terjadi bersamaan akses menu- atakan bahwa ada pengaruh yang signifikan
ju lokasi apabila jaraknya jauh tentunya hal antara kemampuan pengurus terhadap parti-
tersebut yang menyebabkan biaya transportasi sipasi anggota Kopma “Walisongo” UIN Wa-
tinggi. Maka dari itu apabila dikaitkan dengan lisongo Semarang. sehingga temuan ini dapat
Lokasi Usaha yang ada di Kopma “Walison- menjawab rumusan masalah keempat dalam
go” dimana lokasi dari Kopma sendiri berada penelitian ini.
di Kampus III UIN Walisongo Semarang, se- Salah satu hal yang mempengaruhi par-
hingga terpisah dari Kampus I dan Kampus II. tisipasi anggota koperasi adalah kemampuan
Dan apabila Lokasi Usaha dikaitkan dengan pengurus. Dengan adanya kemampuan yang
Partisipasi dimana partisipasi termasuk keda- baik dari pengurus koperasi, tentunya hal ini
lam perilaku yaitu merujuk pada teori ini di- akan menimbulkan kepuasan sehingga ang-
mana biaya transaksi menyebabkan terjadinya gota koperasi akan mengutamakan koperasi
rasionalitas dan kesempatan perilaku manu- dalam pemanfaatan barang dan jasa daripada
sia. Hal ini didukung dalam teori Psikologi tempat lain. Hal ini sejalan dengan penda-
Lingkungan, teori yang berorientasi lingkun- pat Anoraga dan Sudantoko (2002:85) bah-
gan salah satu aplikasinya adalah geographical wa pengurus adalah anggota yang dipercaya
determinant yaitu teori yang memandang peri- menjadi wakil anggota yang menjalankan,
laku manusia lebih ditentutan oleh faktor ling- mengelola, dan memimpin jalannya organisa-
kungan. (Gesalt dalam Helmi, 1999:8). si koperasi. Pendapat yang sama juga dikemu-
Hasil penelitian ini didukung oleh pen- kakan oleh Sitio dan Tamba (2001:37), bahwa
elitian yang dilakukan oleh Saraunga dan pengurus adalah perwakilan anggota koperasi
Mudhara (2018) bahwa area berpengaruh yang dipilih melalui rapat anggota yang ber-
terhadap partisipasi anggota koperasi pada tugas mengelola organisasi. Menurut Baswir
farmer associations. Berbeda dengan peneliti- (2017:157), pengurus adalah anggota kopera-
an Umam (2015) bahwa lokasi usaha berpen- si yang memperoleh kepercayaan dari Rapat
garuh terhadap partisipasi anggota Kopma Anggota untuk memimpin organisasi dan
UNNES 2014 namun dalam kategori yang usaha koperasi untuk suatu periode tertentu.
tidak baik. Sejalan dengan penelitian yang di- Dari beberapa pendapat tersebut, hal ini di-
lakukan oleh Abate (2018) bahwa lokasi (loca- dukung oleh grand theory dalam penelitian ini
tion) merupakan variabel yang paling rendah yaitu Teori Partisipasi.
pengaruhnya terhadap partisipasi anggota. Teori Partisipasi oleh Ropke (2003:40),
Berdasarkan hasil penelitian, grand theory, dan Jika suatu perusahaan menjual jasanya di pa-
penelitian terdahulu, maka dalam penelitian sar terbuka, maka perusahaan tersebut juga
ini dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi membutuhkan umpan balik dari pelanggan
usaha mempengaruhi secara signifikan varia- agar dapat bersaing dengan berhasil. Inti dari
bel partisipasi anggota. umpan balik ini adalah informasi mengenai
jumlah produk/jasa yang dapat dijual oleh pe-
Pengaruh Kemampuan Pengurus terhadap rusahaan. Jika pelanggan tidak puas, mereka
Partisipasi Anggota akan membeli sedikit, dan dengan ini sebenar-
Hasil perhitungan menggunakan apli- nya mereka telah memberikan informasi ber-
kasi IBM SPSS Statistics 24.0 untuk variabel harga bagi perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan pengurus diperoleh t hitung = pelayanannya. Dalam pelayanan koperasi ten-
3836 dengan taraf signifikansi = 0,00 lebih tu hal tersebut berkaitan dengan kemampuan
kecil dari 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa yang dimiliki oleh pengurus koperasi tersebut.

434
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

Kemampuan yang dimiliki pengurus dilatar- lisongo Semarang mengalami peningkatan


belakangi oleh faktor personal dari pengurus sebesar 0,286. Lokasi usaha yang dimiliki
itu sendiri yaitu tentang sumber daya manu- anggota naik 1% maka partisipasi anggota
sia (SDM) dari pengurus yaitu tentang sikap, Koperasi Mahasiswa “Walisongo” UIN Wa-
emosi, nilai, kepribadian dan kecerdasan dari lisongo Semarang mengalami peningkatan
pengurus dalam melaksanakan segala tugas sebesar 0,260. Kemampuan pengurus yang di-
dan kewajibannya dalam koperasi tersebut miliki anggota naik 1% maka partisipasi ang-
baik dari segi pemahaman tentang manajerial, gota Koperasi Mahasiswa “Walisongo” UIN
administrasi serta pelayanan kepada anggota Walisongo Semarang mengalami peningkatan
koperasi yang nantinya akan mempengaruhi sebesar 0,460.
partisipasi anggota apabila kemampuan dari Berdasarkan hasil penelitian dan ke-
pengurus koperasi itu baik sehingga anggota simpulan yang diperoleh, maka peneliti
merasa puas. memberikan saran bahwa untuk mendukung
Hasil penelitian ini didukung oleh pen- kelancaran segala kegiatan yang dilakukan
elitian yang dilakukan oleh Abate (2018) bah- oleh Kopma “Walisongo”, maka diperlukan
wa human capital berpengaruh terhadap parti- kerja sama dan koordinasi yang baik dengan
sipasi petani pada farmer associations. Namun pihak kampus. Untuk variabel pengetahuan
terdapapat ketidakkonsistenan dalam pene- perkoperasian supaya memperoleh partisipa-
litian ini, menurut penelitian yang dilakukan si anggota yang ideal, maka pihak koperasi
oleh Barielle et al., (2017) apabila keterlibatan disarankan mengadakan sosialisasi bukan
perekonomian rendah dan sedang maka pen- hanya pada saat Pendidikan Anggota (PAG)
garuh supply service yang dilakukan oleh pen- mengenai aturan-aturan yang harus dipatuhi
gurus terhadap partisipasi petani dalam men- namun bisa diadakan setahun sekali unuk me-
jual produknya terhadap koperasi diperoleh ningkatkan partisipasi anggota. Untuk varia-
hasil yang negatif, namun apabila keterlibatan bel lokasi usaha supaya memperoleh partisi-
perekonomian tinggi maka diperoleh hasil pasi anggota yang ideal, maka sebaiknya letak
yang positif pengaruh supply service terhadap Kopma “Walisongo” harus strategi dengan
partisipasi petani. Berdasarkan hasil peneli- lahan yang lebih luas. Hal ini sesuai dengan
tian, grand theory, dan penelitian terdahulu, hasil pengamatan dimana penyediaan lahan
maka dalam penelitian ini dapat disimpulkan parkir sangat minim yang berada di depan
bahwa variabel kemampuan pengurus mem- Kopma “Walisongo”, lahan parkir tersebut
pengaruhi secara signifikan variabel partisipa- adalah halaman yang hanya dapat menam-
si anggota. pung beberapa motor saja yang biasanya di-
gunakan untuk parkir para pengurus Kopma.
SIMPULAN Untuk variabel kemampuan pengurus supaya
memperoleh partisipasi yang idel, maka pihak
Berdasarkan hasil penelitian dan pem- koperasi disarankan untuk meningkatkan ku-
bahasan yang dilakukan sebelumnya, maka alitas kinerjanya dalam melaksanakan tugas
dapat diambil kesimpulan bahwa kenaikan yaitu dengan mengikuti pelatihan-pelatihan
pengetahuan perkoperasian, lokasi usaha perkoperasian khususnya dalam hal admi-
dan kemampuan pengurus akan diikuti oleh nistrasi sebagai upaya meningkatkan partisi-
kenaikan partisipasi anggota. Begitu juga se- pasi anggota. Dari hasil penelitian diketahui
baliknya penurunan pengetahuan perkopera- koefisien determinasi simultan variabel pen-
sian, lokasi usaha dan kemampuan pengurus getahuan perkoperasian, lokasi usaha dan
akan diikuti oleh penurunan partisipasi ang- kemampuan pengurus terhadap partisipasi
gota. Pengetahuan perkoperasian yang dimili- anggota sebesar 30,1% sehingga 69,9% dipen-
ki anggota naik 1% maka partisipasi anggota garuhi oleh faktor lain. Bagi peneliti selanjut-
Koperasi Mahasiswa “Walisongo” UIN Wa- nya dapat menambahkan atau menggunakan

435
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

variabel lain yang tidak digunakan dalam pen- http://walisongo.ac.id


elitian ini. Jalaali, Mohammad dan Bijan Abadi. 2017.
Which Social-Psychologyca Model Explain
UCAPAN TERIMA KASIH Rangers’ Participation in Rangeland Man-
agement Cooperatives? An Application of
Penulis mengucapkan terima kasih ke- Path Analysis. Rangeland Ecology and Man-
pada semua pihak yang telah membantu dan agement.
mendukung pembuatan artikel ini. Ji, Chen. 2018. Estimating Effect of Cooperative
Membership on Farmer’s Safe Produc-
DAFTAR PUSTAKA
tion Behaviors: Evidence from Pig Sector
in China. Food Policy Journals https://doi.
Abate, Gashaw Tadesse. 2018. Drivers of agricul-
org/10.1016/j.foodpol.2019.01.007.
tural cooperative formation and farmers’
Kementerian Koperasi dan UMKM. 2017. Kop-
membership and patronage decisions in
erasi Menembus Generasi Milenial. Buletin
Ethiopia. Journal of Co-operative Organization
Kemenkop UMKM.
and Management.
Laporan Pertanggungjawaban Pengurus dan Pen-
Anoraga, Panji dan Djoko Sudantoko. 2002. Kop-
gawas Kopma “Walisongo” 2018
erasi, Kewirausahaan dan Usaha Kecil. Jakar-
Odhiansyah, Nofanda Tri. 2016. Pengaruh Pen-
ta: PT Rineka Cipta.
getahuan Anggota Tentang Perkoperasian,
Anoraga, Pandji, dan Ninik Widiyanti. 2003. Din-
Kreativitas Pengurus, Dan Motivasi Ang-
amika Koperasi. Jakarta: Bina Adiaksara dan
gota Terhadap Partisipasi Anggota Kopera-
Rineka Cipta. DAN IDEA.
si Mahasiswa Universitas Negeri Yogyakar-
Bareille, Francois, et. al., 2017. Objectives’ align-
ta. Skripsi. Universitas Negeri Yogyakarta.
ment between members and agricultural co-
Priyatno, Duwi. 2013. Mandiri Belajar Analisis Data
operatives. Rev Agric Food Environ Study DOI
dengan SPSS. Yogyakarta: Mediakom.
10.1007/s41130-017-0048-3.
Ropke, Jochen. 2003. Ekonomi Koperasi Teori dan
Baswir, Revrisond. 2017. Koperasi Indonesia.Yogya-
Manajemen. Bandung: PT Salemba Emban
karta: BPFE-Yogyakarta.
Patria.
Bungin, M. Burhan. 2017. Penelitian Kualitatif. Ja-
Safari, Handayani Noor. 2015. Pengaruh Pengeta-
karta: Kencana.
huan Perkoperasian, Motivasi Berkoperasi
Eliah, Nur. 2015. Sukses dan Kaya Raya dari Bisnis
Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Partisi-
Kos-kos an dan Usaha Petakan.
pasi Anggota Koperasi Serba Usaha (KSU)
Ferdinand, Augusty. 2016. Metode Penelitian Mana-
Padurenan Jaya Gebog Kabupaten Kudus.
jemen. Semarang: Universitas Diponegoro
Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivari-
Sharaunga, S dan M. Mudhara. 2018. Determi-
ate dengan Program IBM SPSS 23 Update PLS
nants of farmers’ participation in collective
Regresi. Semarang: Universitas Diponegoro.
maintenance of irrigation infrastructure in
Helmi, Avin Fadilla. 1999. Buletin Psikologi (Be-
KwaZulu-Natal. Physic and Chemistry of
berapa Perilaku Psikologi Lingkungan). Yogya-
the Earth.
karta: Universitas Gadjah Mada.
Sitio, Arifin dan Tamba. 2001. Koperasi Teori dan
Hidayah, Syinta Rahmah. 2015. Kemampuan
Praktik. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Manajerial Pengurus Terhadap Partisipasi
Sudarsono dan Edillius. 2010. Manajemen Koperasi
Anggota Koperasi Jasa Keuangan Syariah
Indonesia. Jakarta: PT Rineka Cipta.
(KJKS) NU Graha Ungaran.
Sugiyono. 2016. Cara Mudah Menyusun Skripsi, Te-

436
Nur Aini Agustin, Kardoyo & Wijang Sakitri / EEAJ 9 (2) (2020) 421-437

sis, dan Disertasi. Bandung: Alfabeta Perkoperasian.


Umam, Khotibul. 2015. Pengaruh Pengetahuan Widjajanta, Bambang dan Arisanti Widyaningsih.
Perkoperasian dan Lokasi terhadap Partisi- 2007. Mengasah Kemampuan Ekonomi. Band-
pasi Anggota Kopma Unnes 2014. Skripsi. ung: Penerbit Citra Praya.
Universitas Negeri Semarang. Widiyanti, Ninik. 2012. Manajemen Koperasi. Ja-
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 tentang karta: PT Rineka Cipta.

437

Anda mungkin juga menyukai