Bio Uts
Bio Uts
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Singkat, Manfaat, dan Relevansi ........................................ 3
B. Rumusan Kompetensi/Tujuan Pembelajaran ..................................... 4
C. Urutan Bahasan dan Kaitan Materi .................................................... 5
D. Petunjuk Belajar ................................................................................. 6
PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 27
Indeks/Glosarium .................................................................................... 28
Kunci Jawaban ........................................................................................ 29
b. Fase Reproduktif
Fase reproduktif terjadi pada pembentukan dan perkembangan kuncup-
kuncup bunga, bunga buah dan biji. Fase ini berhubungan dengan proses :
(1) pendewasaan jaringan
(2) penebalan serabut
2) Faktor Suhu
Proses-proses fisik dan kimiawi sangat dikendalikan oleh suhu. Proses-
proses inilah yang akan mengendalikan reaksi biologi dalam tanaman. Sejumlah
proses pertumbuhan juga sangat tergantung dari suhu, misalnya respirasi,
sebagian reaksi fotosintesis, gejala pendewasaan dan pematangan, dormansi,
pembungaan, dan pembuahan. Dengan demikian, suhu optimum pertumbuhan
tanaman akan berbeda sesuai dengan tahap-tahap pertumbuhan dan
perkembangan tanaman, juga antara species yang satu dengan species lainnya.
Suhu yang ekstrem biasanya akan merusak tanaman. Kerusakan akibat suhu
yang terlalu tinggi dapat dihubungkan dengan kekeringan (desikasi), hal ini
terjadi karena laju transpirasi lebih cepat dari absorpsi air oleh akar tanaman.
Selain itu, peranan suhu juga erat kaitannya dengan kerja enzim untuk
memobilisasi cadangan makanan. Enzim hanya bekerja aktif pada suhu tertentu.
Pada suhu yang terlalu rendah atau terlalu tinggi umumnya enzim tidak dapat
bekerja.
3) Cahaya
Charles Darwin dan putranya Francis telah mengamati bahwa
pertumbuhan batang mengarah ke arah datangnya sumber cahaya (misalnya
sinar matahari). Jika tumbuhan disinari cahaya dari satu sisi, maka
pertumbuhan batang membelok ke arah sumber cahaya. Dari hasil
percobaannya darwin menyimpulkan bahwa pembelokan arah pertumbuhan
terjadi beberapa milimeter di ujung belakang pada daerah perpanjangan. Apa
yang menyebabkan ?
Berdasarkan penyelidikan Boysen-Jensen (1910) akhirnya dikemukakan
satu teori bahwa ada sesuatu yang berpindah dari ujung daerah perpanjangan
jika cahaya kena cahaya, dan sesuatu itu berupa bahan kimia. Bagaimanakah
bahan kimia menyebabkan pembelokkan arah pertumbuhan ?
Dalam eksperimen berikutnya, Boysen-Jensen menyimpulkan bahwa
bahan kimia yang dihasilkan dari bagian ujung daerah perpanjangan akan
turun bila terkena sinar dan berpindah ke sisi yang tidak kena cahaya. Sebagai
akibatnya sisi tersebut menimbun banyak bahan kimia. Dengan demikian
pertumbuhan pada bagian yang tidak terkena cahaya lebih cepat dibandingkan
yang terkena cahaya. Kesimpulannya bahwa ada bahan yang diproduksi oleh
sel ujung daerah perpanjangan yang turun dari ujung pada sisi yang tidak ada
cahaya (gelap) dan menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan dinamakan
auksin. Auksin adalah mempercepat pertumbuhan. Peranan cahaya disini
adalah menghalangi kerja zat kimia.
1. Faktor Internal
Faktor internal dan disebut juga sebagai faktor keturunan atau
pembawaan, yaitu segala ciri, sifat atau kemampuan yang dimiliki individu sejak
kelahirannya dan diterima sebagai turunan atau warisan dari orang tuanya.
Faktor internal yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu
bisa dikelompokkan sebagai berikut :
a. Ras/Bangsa; Anak yang dilahirkan dari ras/bangsa Amerika tidak memiliki
faktor keturunan ras/bangsa Indonesia, begitu juga sebaliknya.
b. Umur; tahun pertama setelah seseorang dilahirkan dan masa remaja adalah
masa kecepatan pertumbuhan yang pesat.
c. Jenis Kelamin; masa pertumbuhan anak perempuan lebih cepat daripada
anak laki-laki, tapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-
laki lebih cepat dibanding perempuan.
d. Genetik; genetik artinya bawaan, yaitu potensi yang ada pada diri seseorang
yang akan menjadi ciri khasnya. Kelainan genetik berpengaruh pada tumbuh
kembang seseorang. Contoh kelainan genetik misalnya albinisme. Orang
yang menderita albinisme dinamakan albino. Anda tentu pernah melihat
orang albino? Ciri-cirinya, kulit, mata dan rambutnya berwarna terang. Itulah
ciri khas orang albino. Kelainan ini tidak dapat disembuhkan, namun
gangguan yang dialami orang albino bisa dibantu dengan pengobatan,
misalnya penglihatannya bisa dibantu dengan alat bantu penglihatan
e. Pembawaan Psikis; pembawaan psikis (kejiwaan) merupakan pembawaan
individu yang bisa berubah (temporary state). Termasuk dalam pembawaan
2. Faktor Eksternal
Pertumbuhan dan perkembangan individu bukanlah semata-mata terjadi
sebagai proses internal pada dirinya. Pertumbuhan dan perkembangan tersebut
justru sebagian besar terjadi karena interaksi dengan lingkungan. Lingkungan
yang dimaksudkan di sini adalah segala faktor yang terlibat serta berpengaruh
dalam pertumbuhan dan perkembangan individu. Faktor eksternal yang
mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan individu bisa dikelompokkan
sebagai berikut :
a. Penyakit/Infeksi; Kamu pernah mendengar istilah TORCH? TORCH adalah
kependekan dari Toksoplasma, Rubella, Citomegallo Virus, Herpes
Simpleks. Infeksi TORCH pada masa kehamilan dapat menyebabkan anak
yang dilahirkan mengalami retardasi mental, kelainan jantung, katarak, dan
lain-lain. Maka pertumbuhan dan perkembangan individu akan terganggu
b. Gizi; asupan gizi yang terpenuhi akan mempengaruhi proses pertumbuhan
dan perkembangan individu. Untuk tumbuh kembang yang optimal
diperlukan gizi atau nutrisi yang baik. Anda tentu masih ingat dengan istilah
“4 Sehat 5 Sempurna”. Artinya dalam makanan yang kita makan terdiri atas
makanan pokok yang mengandung karbohidrat, misalnya nasi, jagung,
gandum dan umbi-umbian; lauk pauk yang mengandung protein, misalnya
telur, ikan, tahu dan tempe; sayur-sayuran yang mengandung vitamin dan
serat, misalnya bayam, brokoli, terong dan sawi; buah-buahan yang
mengandung vitamin dan mineral; susu sebagai pelengkap atau
penyempurna kesehatan tubuh.
c. Lingkungan; lingkungan pengasuhan, interaksi antara anak dengan orang
tua, keluarga dan teman sebaya berpengaruh pada tumbuh kembang
seseorang. Anak yang selalu merasa tertekan, sering diejek oleh teman-
temannya akan terhambat tumbuh kembangnya. Begitu juga masalah
sanitasi lingkungan atau zat-zat kimia tertentu (mercuri, rokok, dan lain-lain)
mempunyai dampak yang tidak baik bagi tumbuh kembang anak.
D. Rangkuman
Pertumbuhan didefinisikan sebagai suatu proses bertambahnya ukuran atau
volume tubuh akibat bertambahnya sel-sel tubuh makhluk hidup, proses ini tidak dapat
dibalik atau dikembalikan. serta dapat diukur dengan satuan pengukuran tertentu dan
dapat dinyatakan dengan suatu satuan karena bersifat kuantitatif. Sedangkan,
perkembangan didefinisikan sebagai suatu proses menuju kedewasaan, ketika fungsi-
fungsi fisiologi organ-organ tubuh yang telah menjadi lebih sempurna. Prosesnya tidak
sama, meski pada makhluk hidup yang memiliki indukan yang sama. Kemudian, pada
proses ini tidak dapat dinyatakan dengan suatu ukuran tertentu karena bersifat
kualitatif sehingga tidak dapat diukur dengan satuan pengukuran.
Pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan ditandai dengan
perkecambahan, pertumbuhan primer, hingga pertumbuhan sekunder. Faktor-faktor
yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan dapat berasal dari dalam
(genetis, hormon auksin, giberelin, asam absisat, asam traumalin, dan etilen), dan
dapat pula berasal dari faktor eksternal (nutrisi, air, kelembaban, suhu, cahaya, dan
oksigen). Sedangkan pertumbuhan dan perkembangan pada manusia, dipengaruhi
oleh ras, umur, jenis kelamin, genetis dan pembawaan psikis sebagai faktor internal;
dan penyakit/infeksi, gizi, lingkungan, stimulasi, serta kondisi sosial ekonomi sebagai
faktor eksternal.
Berdasarkan grafik KMS di atas, berat badan anak berada dalam kondisi ....
A. Kurus, karena tidak sampai ke pita kuning
B. Kurus, karena tidak sampai ke pita merah
C. Normal, karena berada di pita hijau
D. Normal, karena tidak berada di pita kuning
E. Gemuk, karena berada di pita hijau
Pasangan yang menunjukkan pengertian pertumbuhan dan perkembangan yang tepat adalah
....
A. 1 & A
B. 2 & B
C. 3 & C
D. 4 & D
E. 5 & E
4. Bagian yang mengalami pertumbuhan paling cepat berdasarkan gambar di atas adalah
daerah ……
A. Tudung akar
B. Daerah Meristematik
C. Daerah Pemanjangan
D. Daerah Pendewasaan
E. Epidermis dan bulu akar
10. Untuk mengamati suatu pertumbuhan kuncup tumbuhan, sekelompok siswa memangkas
suatu ujung tanaman. Tanaman yang dipotong pada bagian apikal (ujung) mengalami
pertumbuhan yang lebih cepat dibandingkan pada bagian aksilar (ketiak). Kesimpulan yang
dapat ditarik dari percobaan di atas adalah....
A. Kadar auksin meningkat di apikal dan menurun di aksilar
B. Kadar giberellin meningkat di apikal dan menurun di aksilar
C. Kadar kaulokalin meningkat di apikal dan menurun di aksilar
D. Kadar etilen meningkat di apikal dan menurun di aksilar
E. Kadar asam traumalin meningkat di apikal dan menurun di aksilar
Apakah fase paling awal dengan fase paling dewasa pada masing-masing hewan memiliki
ciri, bentuk dan struktur yang sama? Apa saja perbedaan yang kamu temukan? Proses apa
yang dialami kedua hewan ini? Kemukakan analisismu!
12. Perhatikan perbedaan pertumbuhan dua tanaman di atas! Tanaman A diletakkan di dalam
kamar tidur tidak jauh dari jendela, sedangkan tanaman B diletakkan di teras rumah.
Faktor-faktor lain seperti jenis media tanah, rata-rata suhu, kelembapan, dan jumlah air
13. Perhatikan gambar pertumbuhan kecambah berikut ini! Cermati letak/posisi biji A, B dan C
(C1 dan C2).
Gerak apakah yang terjadi pada ketiga kecambah tersebut? Bagaimana proses terjadinya?
14. Mendekati waktu panen, para petani menyemprotkan hormon ABA ke tanaman di
kebunnya. Menurutmu, mengapa hal itu dilakukan? Keuntungan apa yang bisa didapatkan
oleh petani?
15. Perhatikan gambar di bawah ini! Cermati pada bagian hormon juvenil!
Dalam suatu percobaan, setelah dikondisikan sedemikian rupa, hormon juvenil yang
dikeluarkan pada tahap pupa tidak mengalami penurunan. Menurutmu, apakah yang akan
terjadi pada pupa (kepompong) tersebut? Akankah berubah kembali menjadi ulat?
Menurutmu, bagaimana aplikasinya pada petani ulat sutra?
Selamat Mengerjakan!
Campbell, N.A., J.B.Reece, dan L.G.Mitchell. (2008). Biologi Edisi Kedelapan Jilid 1.
Alih Bahasa: Rahayu Lestari. Jakarta. Erlangga.
Irnaningtyas, dkk. (2013). Biologi XII, Jakarta: Erlangga.
Nurhayati, Nunung. (2016). Biologi untuk Siswa SMA/MA Kelas XII. Bandung: Yrama
Widya.
Rachmawati, Faidah, dkk. (2009). Biologi untuk SMA/MA Kelas XII IPA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Pratiwi. (2012). Biologi untuk Kelas XII. Jakarta: Erlangga.
Safitri, Ririn. (2016). Buku Siswa Biologi untuk SMA/MA XII Peminatan Matematika
dan Ilmu-ilmu Alam. Surakarta: Mediatama.
Epigeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan kotiledon dan epikotil keluar dari biji,
karena pemanjangan hipokotil. Sehingga, kotiledon keluar ke atas tanah.
Etiolasi = pertumbuhan tumbuhan dalam keadaan gelap, batangnya memanjang dan daun
berwarna pucat karena kurang cahaya.
Hipogeal = tipe perkecambahan yang menghasilkan sedikit hipokotil sehingga kotiledon tetap
berada di dalam biji. Oleh karena itu, kotiledon tidak keluar ke atas tanah.
Klorosis = keadaan abnormal pada daun yang kehilangan klorofil sehingga daun berwarna
pucat kekuningan. Keabnormalan ini disebabkan karena penyakit, kurang
pencahayaan dan defisiensi besi, magnesium atau tembaga.
Koleoptil = selaput yang menyelubungi jaringan ujung pangkal daun pertama pada embrio
monokotil.
Kotiledon = kepingan biji yang merupakan daun pertama lembaga pada tumbuhan jumlahnya
satu pada monokotil dan dua pada dikotil.
Lingkaran tahun = daerah pada irisan melintang batang yang dapat dibedakan antara floem
dan xilem yang terbentuk dalam satu tahun.
Partenokarpi = perkembangan buah tanpa biji, kerena tidak terjadi pembuahan.
Uraian
Kunci soal uraian Skor
Struktur, ciri, dan bentuk hewan pada fase paling awal dengan fase paling
dewasa pada kupu-kupu sangat berbeda, kebalikannya pada kecoak fase 2
awal dengan fase paling dewasa memiliki struktur, ciri, dan bentuk yang
nyaris serupa.
Fase awal pada kupu-kupu berbentuk seperti belatung, dengan tiga pasang
2
kaki-kaki kecil, berbulu, tidak memiliki antena, tidak memiliki sayap, dan
bentuk kepala yang berbeda. Selain itu kupu-kupu memiliki fase kepompong,
11 sedangkan kecoak tidak. Pada kecoak, antara yang paling awal dengan
yang paling dewasa memiliki tiga pasang kaki dengan jumlah dan bentuk
yang sama. Sama-sama memiliki antena, namun kecoak muda belum
memiliki sayap.
Proses keduanya disebut metamorfosis. Kupu-kupu mengalami 2
metamorfosis sempurna, sedangkan kecoak mengalami metamorfosis tidak
sempurna. (6)
Tanaman yang kurang terkena sinar matahari (tanaman A), akan membelok 2
ke arah datangnya sinar karena sinar matahari mempengaruhi aktivitas
hormon auksin, misalnya dalam hal ini searah dengan jendela, sedangkan
tanaman B tumbuh dengan normal karena
Adanya sinar akan merusak auksin yang ada pada ujung batang, sehingga
aktivitas auksin menjadi terganggu. Aktivitas auksin akan berpindah ke sisi
2
12 tanaman yang tidak terkena sinar.
Dengan demikian pada sisi tanaman yang tidak terkena sinar, akan tetap
membentuk auksin, sedangkan pada sisi yang terkena sinar, pembentukan 2
auksinnya terganggu. Bila keadaan ini terus berlanjut, maka tanaman akan
tumbuh ke arah datangnya sinar
(6)
Gerak yang terjadi pada ketiga kecambah tersebut adalah gerak 2
geotropisme.
Gerak tropisme adalah gerak akar tumbuhan yang menuju pusat bumi akibat
13 2
gaya gravitasi. Bagaimanapun posisi kecambah, vertikal (A), vertikal terbalik
(B), dan horisontal (C), akar akan tetap tumbuh ke bawah.
(4)
(6)
Hormon juvenil adalah hormon yang menghambat perkembangan menuju 2
tahapan dewasa, namun tidak memberikan efek kebalikan. Jika pada tahap
pupa (kepompong) sekresi hormon ini kurang lebih sama dengan
sebelumnya, maka hewan tersebut akan lebih lama berada pada fase
kepompong.
15
Pemanfaatannya oleh petani ulat sutra adalah dengan
3
menyemprotkan/menyuntikkan hormon ini untuk memperpanjang fase
kepompong, agar benang yang dihasilkan lebih panjang waktu panennya.
(5)
1 – 10 1
Keterangan:
Jawaban benar mendapatkan skor 1
Jawaban salah mendapatkan skor 0
11 6
12 6
13 4
14 4
15 5
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛
Penentuan Nilai = N = X 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
Kriteria
85-100 : Sangat Baik (A)
75-84 : Baik (B)
65-74 : Cukup (C)
< 65 : Kurang (D)
Lakukanlah penghitungan nilai secara mandiri. Apabila nilaimu masih di bawah cukup, maka
baca dan pelajarilah kembali materi pada modul, dan lakukan tes formatif kembali sampai
menurutmu nilaimu memuaskan.