17438-Article Text-34103-1-10-20170906
17438-Article Text-34103-1-10-20170906
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jubk
Linda Dwi Sholikhah , Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri
Abstract
___________________________________________________________________
The aim of present study was to produce and to test the effectiveness of model of group
counseling using positive reinforcement technique on reducing students’ academic
procrastination. This study used Research and Development method with population are
students of SMK Pelayaran Semarang. Sampling techiques was purposive random
sampling. Result of present study showd that group counseling using positive
reinforcement technique was effective to reduce students’ academic procrastination.
Alamat korespondensi: p-ISSN 2252-6889
Kampus Unnes Kelud Utara III, Semarang, 50237
e-ISSN 2502-4450
E-mail: lindasholikhah@yahoo.com
62
Linda Dwi Sholikhah, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri / JUBK 6 (1) (2017) : 62 - 67
63
Linda Dwi Sholikhah, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri / JUBK 6 (1) (2017) : 62 - 67
64
Linda Dwi Sholikhah, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri / JUBK 6 (1) (2017) : 62 - 67
model akhir, Tahap VI: Uji efektifitas yaitu dilihat pada Gambar 1. Jika dilihat secara
Melaksanakan uji lapangan dan keseluruhan maka jumlah pre test 1.680 dengan
Mendeskrepsikan hasil uji coba, Tahap VII: Hasil rata-rata 210 termasuk aktegori tinggi.
akhir produk. Populasi penelitian ini adalah Sedangkan hasil post test dengan jumlah 1.160
siswa SMK Pelayaran Semarang. Pengambilan dengan nilai rata-rata 145 termasuk kategori
sampel menggunakan purposive sampling yaitu 8 rendah. Sedangkan selisih hasil pre test dengan
siswa. Pengambilan sampel berdasarkan hasil post test yaitu 520, jika di lihat secara prosentase
angket prokrastinasi akademik. Sampel yang maka mengalami penurunan sebanyak 24,25%.
digunakan yaitu siswa berdasarkan hasil analisis
skala prokrastinasi akademik termasuk kategori
Perbandingan pre test dengan post test
sangat tinggi, tinggi, dan berkonsultasi dengan
guru BK. Subjek penelitian ditentukan dengan 227 228 229 227
250
teknik purposive sampling. Analisis data 192 201 199
189 183 187
menggunakan uji wilcoxson dengan aplikasi SPSS. 200
163
146
136
150 116 110
HASIL DAN PEMBAHASAN 107
100
65
Linda Dwi Sholikhah, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri / JUBK 6 (1) (2017) : 62 - 67
prokrastinasi akademik yang menunjukkan seiring berjalannya waktu siswa mulai terbiasa
adanya penurunan pada hasil pre test dengan adanya perilaku yang telah ditentukan
dibandingkan hasil post test. untuk dilakukan. Hal tersebut terlihat dengan
Konseling kelompok dengan penguatan adanya observasi dan penugasan dari guru mata
positif dapat membantu siswa untuk membentuk pelajaran.
perilaku baru. Penurunan prokrastinasi akademik Penurunan prokrastinasi akademik
berbeda pada masing-masing individu berbeda- tersebut dikarenakan adanya pemahman,
beda. ada yang mengalami penurunan yang pembiasaan dan penguatan yang diberikan.
banyak, sedang, dan sedikit. Hal tersebut Menurut Kartadinata, I, & Sia, T (2008)
dikarenakan penurunan prokrastinasi akademik menguraikan faktor prokrastinasi akademik
dikarenakan beberapa faktor antara lain: adanya antara lain: ketidakmampuan manajemen waktu,
faktor internal dna faktor eksternal. Hal tersebut menetapkan prioritas, karakteristik tugas, dan
sesuai dengan pendapat Gufron (2003) yang karakter individu. Ketidakmampuan
mengatakan bahwa faktor prokrastinasi manajement waktu yaitu kemampuan siswa
akademik adalah faktor internal dan eksternal. untuk memanajement waktu yang berbeda-beda,
Adanya penurunan setelah diberikan meliputi: membagi waktu untuk mengerjakan
konseling kelompok dikarenakan beberapa faktor tugas dan merencanakan mengerjakan tugas.
internal dan eksternal diantaranya: pada Penetapan prioritas yaitu perbedaan kemampuan
pertemuan ke dua siswa diberikan pemahaman siswa dalam menentukan prioritas utama yang
tentang tujuan sekolah, pentingnya mengerjakan harus dilakukan secara urut sesuai dengan
tugas tepat waktu dan pemahaman tentang kepentingan, yang meliputi: prioritas siswa
prestasi yang ingin dicapai. Setelah siswa mampu adalah belajar namun, kenyataanya lebih
memahami tujuan dari sekolah, maka siswa memilih aktifitas lain yang kurang bermanfaat.
memiliki keinginan untuk merubah kebiasaan Faktor karakteristik tugas yaitu masing-masing
menunda mengrejakan tugas-tugas siswa memiliki pandangan berbeda pada mata
akademiknya. Berdasarkan hasil penelitian Asif pelajaran tertentu.
(2011) mengatakan bahwa pendekatan yang Dengan demikian konseling selanjutnya
dapat digunakan untuk permasalahan membahas mengenai permasalahan antara lain:
prokrastinasi akademik yaitu dengan konseling manajement waktu, menentukan skala prioritas,
kelompok menggunakan pendekatan behavior karakter tugas dan karakter indivisu. Siswa mulai
dengan teori reinforcment (penguatan). mampu memanajement waktu dengan baik
Reinforcment berupa (reward). dengan adanya jadwal harian. Selain itu, siswa
Pada pertemuan selanjutnya siswa mulai menetapkan skala prioritas sebelum
menentukan permasalahan yang berkaitan melakukan kegiatan. Siswa mulai menyelesaikan
dengan prokrastinasi akademik. Melalui kegiatan tugas-tugas dengan sesegera mungkin. Dengan
konseling kelompok. Permasalahan saling adanya penguatan positif siswa merasa
dibahas didalam kelompok, sehingga siswa termotivasi untuk merubah kebiasaan
mampu memahami dan memiliki keinginan prokrastinasi akademik. Siswa tidak mampu
untuk merubah kebiasaannya selama ini. Selaian menyelesaikan tugas, konselor memberikan
itu, agar perilaku tepat sasaran maka adanya penguatan positif, sehingga siswa akan
kontrak perilaku yang digunakan siswa untuk termotivasi dan ingin melakukan perilaku yang
membiasakan dalam berperilaku yang mendapatkan penguatan positif.
dikehendaki. Adanya perilaku target dan point
yang diberikan maka membuat siswa lebih SIMPULAN
terarah dan termotivasi untuk mendapatkan
point tertinggi. Siswa mengimplementasikan Berdasarkan hasil penelitian dapat
perilaku yang telah disepakati. Awalnya siswa disimpulkan bahwa penelitian ini menghasilkan
mengalami sedikit peningkatan, akan tetapi model konseling kelompok dengan teknik
66
Linda Dwi Sholikhah, Dwi Yuwono Puji Sugiharto & Imam Tadjri / JUBK 6 (1) (2017) : 62 - 67
penguatan positif untuk mereduksi prokrastinasi Deniz M. E, Traş Z, & Aydoğan Didem. 2009. An
akademik siswa. Selaras dengan pembahasan Investigation of Academic Procrastination,
maka dapat disusun saran yang ditujukan untuk Locus of Control, and Emotional Intelligence.
Journal Educational Sciences: Theory & Practice. 9
praktik dan penelitian lebih lanjut. Bagi konselor
(2): 623-632.
sekolah hendaknya mengoptimalkan kegiatan
Gibson, R,L. & Mitchell, M,H. 2011. Bimbingan dan
layanan konseling kelompok sesuai dengan Konseling. terjemahan Y. Santoso. Yogyakarta:
jadwal yang telah tercantum didalam program Pustaka Pelajar
bimbingan dan konseling. Konselor juga penting Gufron, M.N. 2003. Hubungan Kontrol Diri dan
untuk mampu menggunakan pendekatan yang Persepsi Remaja Terhadap Penerapan Disiplin
sesuai untuk mengatasi permasalahan siswa. Bagi Orang Tua dengan Prokrastinasi Akademik.
penelitian lanjutan diharapkan menyempurna- Tesis. Yogyakarta: Universitas Gadjah Mada.
kan model yang telah dibuat. Kartadinata, I, & Sia, T. 2008 Prokrastinasi Akademik
dan Manajemen Waktu, ANIMA: Journal
Indonesian Psychological. 23(2).
DAFTAR PUSTAKA
Knaus W, Ed.D. 2010. End Procrastination Now! Get It
Done with a Proven Psychological Approach. New
Asif S.E. 2011. Clinical Implications of Academic
York: The McGraw-Hill Companies.
Procrastination. Dissertation. Los Angeles:
Martin, G, & Pear, J. 2015. Modifikasi Perilaku.
Doctor of Psychology at Alliant International
terjemahan Yudi Santoso. Yogyakarta:
University Los Angeles. ProQuest LLC.
Pustaka Pelajar.
Corey, M, S, Corey, G & Corey, C. 2010. Group Process
You Ji, W. 2015. Examining the Effect of Academic
and Practice. (8th Ed.)
Procrastination on Achievement Using LMS
Data in e-Learning. Journal Educational
Technology & Society. 18 (3): 64-74.
67