SKRIPSI
Oleh
RINGKASAN
Ayam pedaging merupakan ayam jenis ras unggulan hasil persilangan dari
bangsa-bangsa ayam yang memiliki produktivitas tinggi, terutama dalam
memproduksi daging ayam. Ayam pedaging atau lebih dikenal dengan ayam
broiler ini telah banyak dikonsumsi dan dikembangkan karena bernilai ekonomis.
Ayam pedaging merupakan bahan makanan yang mengandung protein yang
sangat tinggi khusunya bagian dada yaitu 23%, kandungan air 74,4%, lemak
1,2%. Selain nilai gizi yang cukup tinggi ayam pedaging juga dapat
membahayakan kesehatan jika terkontaminasi bakteri patogen Salmonella sp yang
dapat menyebabkan Salmonellosis pada orang yang mengkonsumsinya. Mikroba
patogen Salmonella dapat terbawa sejak unggas (ayam) masih hidup dikandang.
Keberadaan mikroba patogen akan meningkat setelah ayam pedaging mengalami
kematian. Berdasarkan hal tersebut, tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk
mengetahui keberadaan bakteri Salmonella sp berdasarkan cara penyimpanan
ayam pedaging (Gallus domesticus) di pasar tradisonal dan pasar modern Kota
Pekanbaru, dan menghasilkan rancangan handout pembelajaran pada konsep
Eubacteria SMA kelas X.
Penelitian ini dilakukan pada bulan Juli hingga Agustus 2020 di
laboraturium mikrobiologi Fakultas Kedokteran Universitas Riau. Metode
penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen dengan analisis
deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada ayam pedaging yang diambil dari penjual
di pasar tradisional dan pasar modern kota Pekanbaru. Sampel yang digunakan
adalah sampel ayam pedaging yang dijual dengan cara penyimpanan yang
berbeda. Rancangan pengembangan handout mengacu pada tahapan model
ADDIE yang disederhanakan menjadi tahap Analyze dan Design. Deteksi bakteri
Salmonella sp dilakukan dengan tiga tahap yaitu pengkayaan dengan media
Selenite Cystine Broth selama 2x24 jam, isolasi pada media selektif dengan
menggunakan Salmonella Shigella Agar selama 24 jam, dan uji biokimia dengan
i
ii
media Simmon’s Citrate Agar, Tripel Sugar Iron Agar, dan Sulfite Indole Motility
selama 24 jam.
ii
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang memberi limpahan rahmat, hidayah
dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“Deteksi Salmonella sp berdasarkan cara penyimpanan Ayam Pedaging
(Gallus domesticus) yang dijual di Pasar Tradisional dan Pasar Modern Kota
Pekanbaru sebagai Rancangan Handout pada Konsep Eubacteria SMA Kelas
X”. Skripsi ini diajukan sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan jenjang
Strata 1 (S1) di Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas Riau. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis
dalam menyelesaikan skripsi ini yaitu:
1. Bapak Prof. Dr. Mahdum, M.Pd selaku Dekan FKIP Universitas Riau.
2. Ibu Dr.Sri Wulandari, M.Si, selaku ketua Program Studi Pendidikan Biologi
Universitas Riau
3. Ibu Dr. Irda Sayuti, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
4. Ibu Dr. Ir, Zulfarina, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis.
5. Bapak Dr. Iman Mahadi, M.Sc, Ibu Dr.Sri Wulandari, M.Si dan Ibu Dra.
Darmawati, M.Si, selaku Dosen Penguji.
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Biologi FKIP Universitas
Riau yang telah mendidik penulis.
7. Orang tua yang telah memberikan dukungan, semangat dan doa kepada
penulis.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat
kekurangan. Semoga pembaca terutama guru dan calon guru dapat mengambil
manfaat dari skripsi ini dan bagi penulis sendiri.
Pekanbaru, Januari 2021
Penulis
DAFTAR ISI
iii
iv
RINGKASAN..................................................................................................i
KATA PENGANTAR....................................................................................iii
DAFTAR ISI...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................vi
DAFTAR TABEL...........................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah...............................................................................4
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................4
1.4 Manfaat Penelitian..............................................................................4
1.5 Definisi Operasional...........................................................................5
3.2 Tahap II
3.2.1 Tempat dan Waktu Penelitian...................................................29
3.2.2 Rancangan Penelitian................................................................29
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
iv
v
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan.............................................................................................54
5.2 Rekomendasi......................................................................................54
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................55
LAMPIRAN....................................................................................................58
DAFTAR
v GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vi
vii
DAFTAR LAMPIRAN
vii
viii
viii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
2. Bakteri Salmonella sp
Bakteri Salmonella sp adalah salah satu bakteri gram negatif yang
bersifat patogen dan merupakan bakteri yang paling sering menyebabkan
keracunan makanan (foodborne disease) di dalam kehidupan sehari-hari
(Brooks et al,2001). Salmonella yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah bakteri Salmonella sp yang hidup pada ayam pedaging (Gallus
domesticus).
3. Pasar Tradisional
Pasar tradisional adalah tempat bertemunya penjual dan pembeli
serta ditandai dengan adanya transaksi penjual pembeli secara langsung,
bangunan biasanya terdiri dari kios-kios atau gerai, dan dasaran terbuka
yang dibuka oleh penjual maupun suatu pengelola pasar (Wicaksono dkk,
2011). Pasar tradisional yang dimaksud dalam penelitian ini adalah Pasar
Cikpuan, Pasar Kodim, Pasar Simpang Baru, dan Pasar Rumbai.
4. Pasar Modern
Pasar modern adalah pasar yang dikelola dengan maanajemen
modern, umumnya terdapat di kawasan perkotaan, sebagai penyedia
barang dan jasa dengan mutu dan pelayanan yang baik kepada konsumen
(Sinaga,2006). Pasar modern yang dimaksud dalam penelitian ini adalah
6
5. Handout
Handout adalah bahan ajar berbentuk tulisan dari beberapa literatur
yang relevan dengan materi/KD yang disiapkan guru dengan tujuan untuk
memperkaya pengetahuan peserta didik (Depdiknas, 2008). Handout yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah handout pada konsep eubacteria
SMA Kelas X.
7
BAB II
KAJIAN TEORETIS
7
8
Daging ayam yang segar adalah daging dari ayam yang telah dipotong
selama kurang lebih dari 6 jam. Sebaiknya langsung diolah agar tidak cepat
rusak dan terhindar dari patogen. Daging ayam yang dimasukkan dalam
lemari pendingin biasa hanya dapat bertahan selama 24 jam. Jika dimasukkan
10
a. Demam Enterik
Demam enterik merupakan sindrom yang hanya ditimbulkan oleh
beberapa jenis Salmonella sp, terutama Salmonella typhi. Salmonella yang
tertelan akan memasuki usus halus, kemudian menuju saluran limfatik dan
masuk kealiran darah untuk dibawa ke berbagai organ salah satunya usus.
Periode inkubasi Salmonella 10-14 hari akan menimbulkan gejala seperti
demam, malaise, sakit kepala, konstipasi, bradikardia, dan mialgia. Limfa
dan hepar akan membesar pada saat demam mencapai plato yang tinggi,
komplikasi utama demam enteric adalah pendarahan dan perforasi usus
menyebabkan angka kematian mencapai 10-15 % (Medical Microbiology
et al.,2012).
Ayam Pedaging
Total Plate Count 1x106
Coliform 1x102
Staphylococcus auerus 1x102
Salmonella sp Negatif
Escheria coli 1x101
b. Suhu
Bakteri Salmonella akan tumbuh dengan baik pada temperatur antara 5°C -
45ºC dan temperatur optimum 37ºC. Bakteri yang berada dibawah
temperatur minimum atau sedikit diatas temperatur maksimum, tidak akan
segera mati melainkan berada dalam keadaan tidur atau dormancy (Brooks
et al,2001).
c. pH
16
d. Waktu
Jika bakteri menemukan kondisi yang cocok, bakteri dapat
berkembangbiak dengan baik dalam waktu singkat. Menurut Rauf (2013)
hanya dalam waktu 15-20 menit bakteri mampu memperbanyak diri dari
satu sel menjadi 2 sel. Waktu dan suhu yang baik agar terhindar dari
kontaminasi bakteri Salmonella spadalah 30 menit dengan suhu 65ºC.
e. Oksigen
Oksigen berperan penting dalam membantu pertumbuhan bagi beberapa
jenis bakteri, seperti bakteri yang termasuk kedalam kategori bakteri
aerobik. Sedangkan untuk bakteri yang masuk kedalam golongan anaerob,
oksigen tidak diperlukan dalam pertumbuhannya bahkan dapat mematikan
bakteri tersebut. Sedangkan salah satu faktor ekstrinsiknya yaitu
pembusukan daging. Daging termasuk bahan makanan yang mudah
mengalami pembusukan (Perishable food). Pembusukan daging terjadi
disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme, reaksi enzimatis dan kombinasi
keduanya (Laelasari, 2015).
keamanan makanan. Pengujian yang dilakukan pada setiap bahan pangan tidak
sama tergantung dari berbagai faktor, diantaranya adalah cara penanganan dan
konsumsinya, cara penyimpanan, dan berbagai faktor lainnya. Untuk bahan
pangan seperti telur, daging dan susu biasanya dilakukan pengujian mikrobiologi,
yaitu dengan cara melakukan isolasi bakteri pada media selektif yaitu Salmonella
Shigella Agar dan uji biokimia (Setiowati, 2011).
Ketentuan yang ditetapkan SNI 01-4473-1998 dengan syarat negatif
koloni/ 25 gram. Diduga keberadaan Salmonella sp pada makanan sangat kecil
sehingga dibuat sebanyak 25 gram. Salmonella sp adalah bakteri yang termasuk
mikroorganisme yang amat kecil dan tidak terlihat mata. Selain itu bakteri ini
tidak meninggalkan bau maupun rasa apapun pada makanan. Biasanya bakteri
dapat dilakukan pengujian melalui laboratorium.
Untuk mendeteksi keberadaan Salmonella sp dalam makanan dapat
dilakukan dalam 5 tahap yaitu dengan pengkayaan selektif dan uji biokimia.
Tahap pengkayaan bisa dilakukan dengan media Selenite Cystine Broth (SCB),
untuk pengkayaan menggunakan media selektif Salmonella Shigella Agar (SSA),
sedangkan uji biokimia dapat dilakukan dengan media Triple Sugar Iron Agar
(TSIA), Simon Citrate Agar (SCA), dan uji Sulphite Indole Motility (SIM).
2. Design (Perancangan)
Kegiatan ini merupakan proses sistematik yang dimulai dari
menetapkan tujuan belajar, merancang skenario atau kegiatan belajar
mengajar, merancang perangkat pembelajaran, merancang materi
pembelajaran dan alat evaluasi hasil belajar. Rancangan model/metode
pembelajaran ini masih bersifat konseptual dan akan mendasari proses
pengembangan berikutnya.
Untuk menghasilkan handout yang mampu meningkatkan motivasi
belajar, pengembangan handout harus memperhatikan karakteristik yang
diperlukan sebagai handout.
1) Kompetensi;
2) Materi pembelajaran sebelumnya;
3) Prosedur pembelajaran;
4) Materi pembelajaran yang akan dipelajari;
5) Latihan;
6) Soal evaluasi.
BAB III
METODE PENELITIAN
22
Metode penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu Tahap I uji bakteri
Salmonella sp pada ayam pedaging (Gallus domesticus) dan tahap II
pengembangan handout pembelajaran pada konsep eubacteria di SMA kelas X.
Adapun tahapannya sebagai berikut :
2. Bahan
Bahan yang digunakan adalah sampel ayam pedaging, alkohol
70%, kapas, aquades, aluminium foil, Selenite Cystine Broth (SCB),
Salmonella Shigella Agar (SSA), Triple Sugar Iron Agar (TSIA),
Sulphite Indole Motility (SIM), Simon Citrate Agar (SCA)
A. Tahap Persiapan
Alat yang digunakan untuk mendeteksi Salmonella seperti cawan petri,
tabung reaksi, erlenmeyer, dispo dan mikropipet disterilisasi terlebih
dahulu. Bahan yang digunakan untuk mendeteksi Salmonella seperti
24
Menggunakan
Selenite cystine broth Pengkayaan
mikropipet 2x24 jam
Pengamatan
Isolasi Media Selektif
Makroskopis 1x24 jam
Uji Biokimia
a) Pengambilan sampel
25
b) Pembuatan media
1) Media Selenite Cystein Broth (SCB) merupakan media
pengkaya untuk Salmonellla sp. Media Selenite Cystein Broth
(SCB) mengandung pepton, sodium selenite, natrium fosfat,
dan laktosa. Media dibuat dengan melarutkan 8 gr Selenite
Cystine Broth dengan aquades sebanyak 500 ml, lalu
dipanaskan sambil diaduk. Setelah Selenite Cystine Broth larut
kemudian di angkat dan di tuang ke dalam erlenmeyer dan di
tutup dengan alumunium foil, lalu di sterilkan dengan
menggunakan autoclave pada suhu 121oC dan tekanan 2 atm
selama 15 menit.
2) Media Salmonella Shigella Agar (SSA) merupakan media
yang digunakan untuk mengisolasi bakteri Salmonella sp dan
Shigella sp dari sampel feses, urin, dan makanan. Media ini
tersusun atas beberapa bahan, seperti campuran ekstrak,
vitamin, mineral, dan asam amino, campuran bile salt, sodium
sitrat, dan brilliant green, neutral red ,dan ferric citrate. (Hart
dan Paul, 1997) Media SSA ditimbang 10,2 gram dan
dimasukkan ke dalam erlenmeyer 170 mL kemudian dilarutkan
dengan akuades sebanyak 120 mL. Media dipanaskan sampai
larut dengan baik, dan disterilisasi dengan autoclave pada suhu
1210C selama 15 menit.
3) Media Triple Sugar Iron Agar (TSIA) merupakan media yang
digunakan untuk mengetahui kemampuan bakteri dalam
memfermentasi karbohidrat. Pada media TSIA terdapat tiga
26
3) Uji Biokimia
a) Uji Triple Sugar Iron Agar (TSIA)
Koloni diambil dari media yang diduga positif (+) dari ketiga
media tersebut kemudian diinokulasikan ke TSIA dengan cara
menusuk sampai sepertiga dasar tabung kemudian diangkat dan
digores secara zig-zag pada media agar miring kemudian
inkubasikan pada suhu 37ºC selama 24 jam. Hasil uji positif
Salmonella ditandai terjadinya warna hitam pada tusukan dan
goresan pada media. (Badan Standarisasi Nasional, 2008).
dan Design. Adapun tahap perancangan handout dapat dilihat pada gambar
3.2.2
Tahap 1 : Analisis
Hasil Penelitian
Kompetensi Dasar :
Berisi tentang Kompetensi Dasar (KD) yang
berkaitan dengan hasil penelitian
Tahap 2 : Desain
Perancangan Handout
b. Tahap design
Handout yang dirancang sesuai dengan kurikulum 2013. Perancangan
desain terdiri dari 2 tahap yaitu:
a. Rancangan perangkat pembelajaran
Rancangan perangkat pembelajaran meliputi peracangan silabus
dan RPP. RPP yang dirancang menggunakan model discovery
learning.
32
b. Desain handout
Tahapan yang dilakukan dalam merancang konsep materi yang
berkaitan dengan fakta dan data yang diperoleh dari hasil
penelitian. Kemudian memodifikasi rancangan handout dari
Depdiknas 2008 dengan beberapa peneliti yang telah melakukan
pengembangan handout yaitu Yessi Hermawati, dkk (2017) dan
Qorry Aulya Rohmana, dkk (2018).
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
33
34
ruang 25oC..
G. Hypermart Transmart
H. Jumbomart
Hasil penelitian yang diperoleh pada tabung pengkayaan yang berisi media
Selenite Cystine Broth memperlihatkan hasil yang positif pada 8 sampel yang di
uji ditandai dengan kekeruhan pada media Selenite Cystine Broth. Hasil positif
pada media pengkayaan dapat dilihat pada tabel 4.2
37
Berdasarkan tabel 4.2 hasil pengamatan pada sampel yang telah diinkubasi
selama 2x24 jam menunjukkan keberadaan Salmonella pada 8 sampel positif yaitu
di pasar tradisional Cikpuan (P1), pasar tradisional Kodim (P2), pasar tradisional
Simpang Baru (P3), pasar tradisional Rumbai (P4) kondisi dari keempat sampel
dari pasar tradisional tersebut dengan kondisi sampel segar. Menurut Badan
Standarisasi Nasional daging ayam tahun 2009, kondisi sampel ayam pedaging
segar yaitu sampel ayam pedaging yang baru selesai diproses selama tidak lebih
dari 6 jam dan tidak mengalami perlakuan lebih lanjut, dan pada sampel pasar
modern yaitu di supermarket Giant Panam (P5), Hypermart SKA (P6), Hypermart
Transmart Carrefour (P7), dan Jumbomart Delima (P8) yang ditandai dengan
perubahan warna media dari bening berubah menjadi keruh yang diduga karena
adanya kolonisasi bakteri Salmonella sp, kondisi dari keempat sampel dari pasar
modern tersebut dengan kondisi sampel dingin segar. Menurut Badan Standarisasi
Nasional daging ayam tahun 2009, kondisi sampel ayam pedaging dingin segar
yaitu sampel ayam pedaging segar yang segera didinginkan setelah selesai
diproses sehingga suhu di dalam daging menjadi 4-5oC. Hasil pengamatan ini
sesuai dengan pernyatan Kusuma (2009), media Selenite Cystine Broth (SCB)
38
Bagian slunt
berwarna
merah pucat
Bagian butt
berwarna
hitam
Gambar 4.3.4 Bakteri Salmonella sp. pada media TSIA setelah diinkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2020)
Berdasarkan pengamatan pada Tabel 4.4 hasil yang diperoleh pada uji
Simmon’s Citrat Agar (SCA) yaitu pada isolat sampel P1 (pasar tradisional
Cikpuan), P2 (pasar tradisional Kodim), P3 (pasar tradisonal Simpang Baru), P4
(pasar tradisional Rumbai), P5 (supermarket Giant Panam), P6 (Hypermart SKA),
P7 (Hypermart Transmart Carrefour), dan P8 (Jumbomart Delima) menunjukkan
42
hasil positif. Hasil positif ditandai dengan adanya perubahan warna media dari
warna hijau menjadi warna biru yang menandakan bakteri dapat tumbuh dengan
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Pada umumnya,
Salmonella sp menunjukkan hasil positif pada uji citrate (Gambar 4.3.5)
Gambar 4.3.5. Bakteri Salmonella sp. pada media SCA setelah diinkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian, 2020)
berupa satu garis, maka bakteri tersebut (non motil) tidak bergerak (Sudarsono
2008).
pola sebaran
pergerakan bakteri
berwarna putih
seperti kapas
Endapan H2S
Gambar 4.3.6. Pergerakan Salmonella sp.pada media SIM setelah inkubasi 24 jam
(Sumber: Dokumentasi Penelitian,2020)
Hasil uji Salmonella sp. Pada media SIM dari isolat sampel P1 (pasar
tradisional cikpuan), P2 (pasar tradisional kodim), P3 (pasar tradisonal simpang
baru), P4 (pasar tradisional rumbai), P5 (supermarket Giant Panam), P6
(hypermart SKA), P7 (Hypermart Transmart Carrefour), dan P8 (Jumbomart
Delima) memiliki hasil (motil) dan menghasilkan H2S. Umumnya Salmonella sp
memberikan hasil positif pada uji SIM yang ditandai dengan pertumbuhan bakteri
yang menyebar, bergerak (motil) dan ada atau tidak adanya H2S. Uji Sulfide
Indole Motility (SIM) bertujuan mengetahui pergerakan bakteri. Pada uji ini
terlihat pergerakan (motilititas) pada media yang ditusuk dengan ose dan warna
media SIM berubah menjadi hitam yang merupakan endapan H2S.
4.5.1 Pengkayaan
Selenite Cystine Broth merupakan media selektif yang khusus
digunakan untuk bakteri Gram negatif seperti Salmonella sp. Selenite Cystine
Broth digunakan untuk kultur pengayaan bakteri Salmonella sp dari kotoran,
bahan makanan dan bahan lainnya. Media Selenite Cystine Broth dapat
menghambat pertumbuhan bakteri gram positif dan bakteri coliform fekal.
Selenite Cystine Broth digunakan sebagai media selektif untuk menumbuhkan
bakteri Salmonella sp. yang mungkin ada dalam jumlah kecil dan bersaing
dengan flora usus. Selenite yang terkandung dalam media Selenite Cystine
Broth dapat menghambat streptocoocus yag terdapat dalam kotoran dan
coliform fekal selama 8-12 jam inkubasi. Media Selenite Cystine Broth
mengandung inhibitor natrium selenit yang tereduksi menjadi selenium
merupakan media selektif yang artinya adalah media ini dapat digunakan
khusus untuk bakteri gram negatif seperti bakteri Salmonella sp (Kusuma,
2009). Hasil positif pada media ini ditandai dengan kekeruhan pada media.
2. Design (Perancangan)
Pada tahap ini dilakukan perancangan konsep materi yang berkaitan
dengan data penelitian, merancang indikator, merancang indikator pencapaian
kompetensi yang ingin dicapai dan merancang butir soal baik objektif
maupun uraian untuk mengevaluasi peserta didik. Data-data dari hasil
penelitian dihubungkan dengan konsep eubacteria dalam Mata Pelajaran
Biologi Kelas X. Hal ini agar handout yang dibuat relevan dengan materi
yang akan diajarkan.
Indikator yang dapat dicapai meliputi: (a) menjelaskan cara hidup
bakteri Salmonella sp, (b) menjelaskan jenis-jenis media tumbuh bakteri
Salmonella sp, (c) menjelaskan tahapan-tahapan dalam uji bakteri Salmonella
sppada makanan dan (d) menganalisis ciri-ciri bakteri Salmonella sp
berdasarkan hasil pengamatan.
Indikator Pencapaian Kompetensi yang dapat dicapai meliputi:
(a) melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan cara hidup
bakteri Salmonella sp dengan tepat, (b) melalui kegiatan diskusi, peserta didik
mampu menjelaskan jenis-jenis media tumbuh bakteri Salmonella sp dengan
tepat, (c) melalui kegiatan diskusi, peserta didik mampu menjelaskan
52
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Pada pasar tradisional dan pasar modern di dijumpai adanya bakteri
Salmonella sp pada ayam pedaging (Gallus domesticus).
2. Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai rancangan handout
pembelajaran pada konsep eubacteria dalam pembelajaran Biologi
SMA Kelas X.
5.2 Rekomendasi
Beberapa rekomendasi dari penelitian ini adalah:
1. Penjual ayam pedaging (Gallus domesticus) di pasar tradisional dan
pasar modern harus lebih menjaga higiene dan sanitasi sehingga ayam
pedaging yang dijual sehat dan aman bagi konsumen.
2. Bagi konsumen sebaiknya mengolah ayam pedaging dengan proses
pengolahan yang matang agar tidak terkontaminasi bakteri patogen
Salmonella sp.
3. Perlu dilakukan penelitian identifikasi bakteri Salmonella sp hingga
tingkat spesies.
4. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut hingga tahap Implementation
dan Evaluation sesuai dengan model pengembangan pembelajaran
ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation,
Evaluation).
55
54
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. 2009. Buku Ajar Ilmu Gizi : Gizi dalam Daur Kehidupan, Jakarta : EGC
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). 2009.
Penetapan Batas Maksimum Cemaran Mikroba dan Kimia dalam
Makanan. BPOM HK.00.06.1.52.4011:2009. Badan Pengawas Obat dan
Makanan Republik Indonesia (BPOM RI). Jakarta.
Badan Standarisasi Nasional. 2009. Mutu Karkas dan Daging Ayam. SNI
3924:2009. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Bakara, V. F. S. 2014. Analisis bakteri Salmonella sp. Pada daging ayam potong
yang dipasarkan pada pasar tradisional dan pasar modern di Kota Medan.
Jurnal Peternakan Integratif 3(1) : 71-83.
Buckle. dkk. Penerjemah Hadi. Purnomi. 2013. Ilmu Pangan. Jakarta. UI-Press.
Laelasari. 2015. Islam dan Keamanan Pangan. Tangerang Selatan : UIN Press.
Qorry Aulya Rohmana, Utami Sri Hastuti, dan Abdul Ghofur. 2018.
Pengembangan Handout Mikologi pada Materi Kapang Endofit pada
Tanaman Sawo Kecil. Jurnal Pendidikan. 3(4):524-527.
Sari, A.I., Mulyadi A., dan Afandi D. 2015. Hubungan Higiene dan Sanitasi
Pedagang dengan Kontaminasi Salmonella pada Daging Ayam Potong di
Pasar Tradisional Pekanbaru.Jurnal Ilmu Lingkungan, 9: 173-182.
Semesta, F.M. 2011. Tingkat Cemaran Mikroorganisme pada Daging Ayam dan
Daging Sapi dari Pasar Tradisional di Provinsi Jawa Barat Berdasarkan
Jumlah Total Mikroorganisme, Staphylococcusaureus, dan
Eschericiacoli.Skripsi. Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian
Bogor. Bogor.
Variam Fas Sabion.B, dkk. 2014. Analisis Bakteri Salmonella sp Pada Daging
Ayam pedaging Yang di Pasarkan Pada Pasar Tradisional dan Pasar
Modern di Kota Medan.Jurnal Peternakan Integratif Vol.3 No.1; 71-83.
Daftar
Lampiran
59
B. Bahan Penelitian
Menimbang sampel ayam Sampel daging ayam digerus dan Penyaringan sampel ayam
pedaging sebanyak 25 gram ditambahkan aquades pedaging yang telah digerus
Memindahkan larutan ekstrak sampel Hasil inkubasi sampel pada Selenite Cystine Broth selama 48 jam
ke Selenite Cystine Broth
Streake Pleate pada media Salmonella Inkubasi media Salmonella Shigella Agar Hasil inkubasi positif Salmonella Shigella
Shigella Agar Agar
62
Lampiran 3. Silabus
SILABUS PEMBELAJARAN
MATA PELAJARAN : BIOLOGI
SATUAN PENDIDIKAN : SMA
KELAS :X
SEMESTER : GANJIL
KOMPETENSI INTI
KI 3 : 1. Memahami,mene-rapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan rasa ingin tahunya
tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada
bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : 2. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkrit dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan
Menalar
Menyimpulkan
tingkatan organisasi
kehidupann mulai
dari tingkat sel -
organisme.
Mengkomunikasikan
Mengkomunikasikan
hasil atau produk
miniature yang telah
dikerjakan secara
68
berkelompok
kelompok.
Menalar
Menyimpulkan
keunikan hutan
hujan tropis
Indonesia dari
berbagai sumber
dan mendiskusikan
upaya pelestarian
keanekaragaman
hayati Indonesia
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan
pemanfaatan kehati
Indonesia yang
sudah dilakukan
dan peluang
72
pemanfaatannya
secara
berkelanjutan
dalam era ekonomi
kreatif
Menalar
Dapat menemukan
masalah mengenai
Berbagai tipe –
tipe ekosistem dan
aliran energy
didalam ekosistem.
Menympulkan tipe
– tipe ekosistem
dan aliran energy
didalam ekosistem.
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan
tipe – tipe
74
ekosistem dan
aliran energy
didalam ekosistem.
pelestariannya(disti
mulir dengan
contoh-contoh dan
diperdalam dengan
penugasan/PR)
Menalar
Dapat menemukan
masalah mengenai
Berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
dan usulan upaya
pelestariannya.
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan
Berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
dan usulan upaya
pelestariannya.
77
Mencoba
Melakukan studi
literatur tentang tipe
– tipe ekosistem dan
78
aliran energy
didalam ekosistem
(distimulir dengan
contoh-contoh dan
diperdalam dengan
penugasan/PR)
Menalar
Dapat menemukan
masalah mengenai
Berbagai tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
dan usulan upaya
pelestariannya
Mencoba
Melakukan studi
literatur
tentangberbagai
tingkat
keanekaragaman
hayati di Indonesia
dan usulan upaya
79
pelestariannya(distim
ulir dengan contoh-
contoh dan
diperdalam dengan
penugasan/PR)
Mencoba
Membuat
kladogram,
menentukan tingkat
takson makhluk
hidup dalam kerja
kelompok
Menalar
Menyimpulkan
prinsip-prinsip
dalam
mengklasifikasikan
makhluk hidup
system 5 kingdom .
81
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan hasil
kerja kelompok dan
mempresentasikan
kladogram (pohon s.
filogeni).
Gambar
Menalar contoh
klandogram
Menyimpulkan hasil
.
kladogram (pohon
filogeni) yang
dibuat/digambarkan
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan
hasil kerja
kelompok dan
mempresentasikan
…
Mengkomunikasikan a. Pseudomonas
sp
Mendiskusikan b. Zingiber sp
hasil kerja c. E. coli
kelompok dan d. Volvox sp
mempresentasikan
Menanya
Apasaja prinsip
pembuatan
klandogram?
Bagaimanacara
membuatnya?
Mencoba
Melakukan studi
literatur
tentangbagaimana
pembuatan
klandogram
berdasarkan
prinsip-prinsip
klasifikasi makhluk
hidup dan
mencobakanya.
Mengkomunikasikan
Mendiskusikan
hasil kerja
kelompok dan
mempresentasikan
86
VIRUS
Kompetensi Materi Kegiatan Alokasi Sumber
Indikator Penilaian
Dasar Pembelajaran Pembelajaran Waktu Belajar
3.4 Menganalisis VIRUS Mengamati 3.4.1 Menjelaskan Tes 2 JP LKS Virus
struktur, sejarah
replikasi dan Ciri-ciri
Guru membagi dan Pilian ganda (2 x 45 Buku ajar
peran virus virus(struktur, membentuk penemuan Berikut ini Biologi
menit)
dalam bentuk dan kelompok diskusi virus. yang SMA kelas
kehidupan ukuran ) dan 3.4.2 Mendefinisikan merupakan X
secara heterogen.
cara hidup pengertian dan ciri-ciri virus penerbitErl
virus Guru menayangkan adalah
ciri-ciri virus anggapenga
Reproduksi video cara hidup a. Tubuh
4.4 Melakukan 3.4.3 Menjabarkan rang
virus dan virus, membagikan uniseluler
kampanye cara hidup virus b. Sel prokariotik Irnaningtya
pengklasifikasi gambar-gambar
tentang an virus. 4.4.1 Melakuka c. Sel eukariotik s
bahaya virus dan Lembar
Peranan virus n d. Tubuh
virus dalam Kerja Siswa (LKS)
dalam pengamata multiseluler Buku
kehidupan untuk setiap
kehidupan n terhadap e. Tubuh aseluler Campbell
terutama kelompok.
bahaya gambar edisikedela
Guru menjelaskan
AIDS Virus dari Uraian pan jilid 2
cara mengerjakan Salah satu
berdasarka berbagai Media
LKS dengan
n tingkat sumber ilmuwan yang elektronik
virulensiny mengamati terlebih
4.4.2 Mengamb berupa
a dahulu gambar- mendorong
arkan ciri laptop dan
gambar dan video penemuan
– ciri proyektor.
cara hidup virus
tubuh virus adalah
87
Mencoba
Siswa mencari
informasi dan
mengumpulkan data
mengenai dasar
sejarah virus, ciri-
ciri virus serta cara
hidup virus dari
88
berbagai referensi
Siswadimasing-
masingkelompokme
mbahasmaterisecara
kolaboratif.
Siswamembuatdisku
sikelompokuntukme
ngerjakan LKS.
Siswamenjawabsem
uapertanyaanmenge
nai sejarah
penemuan virus,
ciri-ciri, dan
carahidup virus dari
berbagai sumber .
Guru
membimbingsikapsi
swadalam proses
diskusikelompokdan
membimbingsiswad
alammengolah data.
Menalar
Siswa dalam
kelompoknya
89
mendiskusikan
mengenai sejarah,
ciri – ciri dan cara
hidup virus lalu
membuat
kesimpulan.
Mengkomunikasikan
Setiap perwakilan
kelompok atau salah
satu anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi dan
kesimpuln diskusi
kelompok dengan
dipandu oleh guru.
Masing-masing
kelompok lain
memberikan
tanggapan atau
respon terhadap
hasil diskusi
kelompok penyaji.
Guru menilai
90
keterampilan
mempresentasikan
dan berkomunikasi
di depan kelas.
Hasil diskusi
merupakan jawaban
dari LKS.
Mengamati 3.4.4 Menjelaskan Tes 1 JP Buku ajar
Guru membagi dan perkembangbia Peristiwa yang Biologi
membentuk kan virus . terjadi pada SMA kelas
(1 x 45
kelompok diskusi 3.4.5 Menjelaskan fase litik X
secara heterogen. pengklasifikasia reproduksi menit) penerbitErl
Guru membagikan n virus. virus adalah… anggapenga
gambar tahapan 3.4.6 Melakukan a. Sel inang rang
perkembangbiakan mengandung
pengamatan Irnaningtya
virus profag
terhadap b. Terbentuk s
Guru menjelaskan
secara terperinci gambar virus baru Buku
mengenai reproduksi c. Sel inang Campbell
reproduksi virus virus dari tidak mati edisikedela
dengan melalui berbagai d. Tidak pan jilid 2
SLIDE PPT sumber terbentuk
Media
virion-virion
4.4.3 Mengambarkan elektronikb
baru
Menanya siklus erupa
e. Sel inang
Bagaimana cara reproduksi dapat laptop
91
Mencoba
Siswa mencari
informasi dan
mengumpulkan data
mengenai
perkembangbiakan
virus.
Siswa diminta
masing-masing
kelompok membahas
materi secara
92
kolaboratif.
Siswa membuat
diskusi kelompok
untuksemua
pertanyaan.
Siswa menjawab
semua pertanyaan
mengenai
perkembangbiakan
virus.
Guru membimbing
sikap siswa dalam
proses diskusi
kelompok dan
membimbing siswa
dalam mengolah data.
Menalar
Siswa dalam
kelompoknya
mendiskusikan
mengenai
perkembangbiakan
virus.
93
Mengkomunikasikan
Setiap perwakilan
kelompok atau salah
satu anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi dan
kesimpuln diskusi
kelompok dengan
dipandu oleh guru.
Masing-masing
kelompok lain
memberikan
tanggapan atau
respon terhadap
hasil diskusi
kelompok penyaji.
Guru menilai
keterampilan
mempresentasikan
dan berkomunikasi
di depan kelas.
virus?
Apakah penyakit
yang disebabkan
virus dapat menular
?
Bagaimana cara
penularanya ?
Mencoba
Siswa mencari
informasi dan
mengumpulkan data
peranan virus serta
pencegahan dan
pengobatan infeksi
virus.
Siswa diminta
masing-masing
kelompok
membahas materi
secara kolaboratif.
Siswa membuat
diskusi kelompok
untuk mengerjakan
LKS.
Siswa menjawab
semua pertanyaan
96
Menalar
Siswa dalam
kelompoknya
mendiskusikan
mengenai
peranan virus
serta
pencegahan
dan
pengobatan
infeksi virus.
Mengkomunikasikan
97
Setiap perwakilan
kelompok atau salah
satu anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi dan
kesimpuln diskusi
kelompok dengan
dipandu oleh guru.
Masing-masing
kelompok lain
memberikan
tanggapan atau
respon terhadap
hasil diskusi
kelompok penyaji.
Guru menilai
keterampilan
mempresentasikan
dan berkomunikasi
di depan kelas.
Hasil diskusi
merupakan jawaban
dari LKS.
penyakitAIDS ?
4. Bagaiman
pencegahannya ?
Mencoba
Siswa mencari
informasi dan
mengumpulkan data
mengenai AIDS.
Siswa diminta
masing-masing
kelompok
membahas materi
secara kolaboratif.
Siswa membuat
diskusi kelompok
untuk mengerjakan
LKS.
Siswa menjawab
semua pertanyaan
mengenai bahaya
AIDS.
Guru membimbing
sikap siswa dalam
proses diskusi
kelompok dan
membimbing siswa
100
dalam mengolah
data.
Menalar
Siswa dalam
kelompoknya
mendiskusikan
mengenai viroid dan
pirion serta bahaya
AIDS.
Mengkomunikasikan
Setiap perwakilan
kelompok atau salah
satu anggota
kelompok
mempresentasikan
hasil diskusi dan
kesimpuln diskusi
kelompok dengan
dipandu oleh guru.
Masing-masing
kelompok lain
memberikan
tanggapan atau
respon terhadap
hasil diskusi
101
kelompok penyaji.
Guru menilai
keterampilan
mempresentasikan
dan berkomunikasi
KINGDOM MONERA
3.5 Mengidentifi Kingdom Monera Pertemuan 1 3.5.1 Mendefinisikan Tugas LKS
kasi struktur, karakeristik 1 JP Monera
Karakteristik Mengamati Model 3D
cara hidup, bakteri Buku ajar
dan struktur sel
reproduksi Mengamati gambar 3.5.2 Menjelaskan penerbit
perkembangbia bakteri
dan peran mengenai bentuk- cara hidup (1 x 45 erlangga
kan bakteri
bakteri bentuk koloni bakteri pengarang
dalam Dasar Observasi menit)
bakteri Irnaningty
kehidupan pengelompoka
Sikap ilmiah as
n bakteri
Menanya dalam Media
Menginokulasi
4.5 Menyajikan bertanya, elektronik
bakteri/pour Bagaimana
data tentang memberikan berupa
plate/streak karakteristik dari
ciri-ciri dan pendapat, laptop,
plate Monera?
peran bakteri menghargai proyektor
Pengecatan Bagaimana cara
dalam gram pikiran orang
perkembangbiakan
kehidupan Peran bakteri lain
bakteri ?
dalam
102
Tes
sebutkan ciri-ciri
yang dimiliki oleh
bakteri……..
Pertemuan 2 3.5.3 Menjelaskan Portopolio 2 JP LKS
103
Menalar
Menyimpulkan Observasi
faktor-faktor yang Sikap ilmiah
menyebabkan dalam
pembelahan dapat bertanya,
terjadi pada bakteri memberikan
pendapat,
Mengkomunikasikan menghargai
pikiran orang
Mempresentasikan lain
hasil diskusi
mengenai reproduksi
bakteri
Pertemuan 3 3.5.4 Menggambarkan Tugas 1 JP LKS
siklus hidup Monera
Mengamati Menggambark
bakteri Buku ajar
an siklus
Mengamati gambar penerbit
hidup bakteri
reproduksi bakteru 3.5.5 Menganalisis (1 x 45 erlangga
Peta konsep
dan jenis-jenis bakteri pengklasifikasian pengarang
klasifikasi menit)
Mengamati gambar bakteri Irnaningty
bakteri
bakteri dari foto as
mikrograph dan Media
membandingkan 4.5.1 Terampil Observasi elektronik
struktur dinding sel menyajikan data
Sikap ilmiah berupa
sebagai dasar dalam bentuk
dalam laptop,
pengelompokkan peta konsep
bertanya, proyektor
tentang
memberikan Gambar-
klasifikasi bakteri
105
Mencoba
Menggambarkan
siklus hidup bakteri
Membuat peta konsep Tes
mengenai yang merupakan
pengklasifikasian
bakteri bakteri
fotoautotrof
Menalar
yaitu….
Menyimpulkan dasar
a. Nitrosomonas
pengklasifikasian
b. Escherechia
bakteri
coli
c. Nitrosococcus
Mengkomunikasikan d. Chlorobium
e. Thiobacillus
Mempresentasikan
thiooxidans
hasil diskusi
mengenai siklus hidup
dan klasifikasi
Pertemuan 4 3.5.6 Menganalisis Observasi 2 JP Buku
pencegahan Biologi
106
mendiskusikannya pembiakan
dalam kelompok bakteri
dalam
Mengkomunikasikan petridish
Mempresentasikan hasil
handout
diskusi mengenai
karakteristik
penanan bakteri
bakteri
Salmonella
sp
LKPD non-
eksperimen.
KINGDOM PROTISTA
111
tumbuhan.
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi
mengenai ciri-ciri dan
karakteristik kingdom
r
116
Menalar Tes
mendiskusikan dan dihabitat
Meyimpulkan manakah
terhadap berbagai paling banyak
penemuan yang ditemukan
didapat Protista?
Mengapa?
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi
Mengamati 3.6.12 Mengkatagorika Portopolio 1 JP LKS
n Protista Protista
Mengamati gambar- Laporan
berdasarkan Buku ajar
gambar mengenai mengenai (1 x 45
peranannya penerbit
protista hasil tinjauan
menit) erlangga
literature
pengarang
Menanya tentang kasus
Irnaningtyas
penyakit yang
Apasaja jenis Protista disebabkan Buku
yang menguntungkan oleh protista Campbell
118
Mengkomunikasikan
Mempresentasikan
hasil diskusi
mengenai peranan
Protista
119
A. Tujuan Pembelajaran
A. Materi Pembelajaran
Bakteri pathogen penyebab penyakit
Karakteristik bakteri pathogen
Peranan bakteri dalam kehidupan manusia
B. Media Pembelajaran
Media : power point, video, dan media gambar.
119
120
C. Strategi Pembelajaran
Pendekatan : Saintifik
Model : Inkuiri Terbimbing
Metode : Ceramah, Tanya Jawab, Diskusi, dan Penugasan.
Kegiatan Waktu
Langkah-Langkah Pembelajaran
Pembelajaran 2 JP
Pendahuluan
Orientasi 15
Guru membuka pembelajaran dengan salam dan meminta ketua menit
kelas memandu berdoa.
Guru memeriksa kehadiran peserta didik dan menanyakan
kesiapan peserta didik untuk memulai belajar.
Apersepsi
Guru meriview pembelajaran topik reproduksi bakteri untuk
dikaitkan dengan materi yang akan di pelajari yaitu topik peranan
dan karakteristik bakteri.
Motivasi
Guru memotivasi peserta didik terkait materi yang akan
disampaikan dengan menampilkan gambar penyakit-penyakit
yang diksebabkan oleh bakteri
Pemberian Acuan
Guru menyampaikan topik dan tujuan pembelajaran yang harus
120
121
121
122
122
123
Penilaian Pembelajaran
Teknik Penilaian:
1. Penilaian tes tertulis
2. Penilaian sikap
Bentuk Instrumen:
1. Tes uraian singkat
2. Lembar observasi
Contoh Instrumen:
1. Di bawah ini yang termasuk bakteri patogen adalah…
a. Lactobacillus acidophhilus
b. Salmonella sp
c. Lactobacillus rhamnosus
d. Baciluus coagulans
e. Lactococcus lactis
123